0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan18 halaman
Strategi pembelajaran yang tepat harus dipilih guru untuk memotivasi siswa dan mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti siswa, guru, orang tua, serta sistem pendidikan.
Strategi pembelajaran yang tepat harus dipilih guru untuk memotivasi siswa dan mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti siswa, guru, orang tua, serta sistem pendidikan.
Strategi pembelajaran yang tepat harus dipilih guru untuk memotivasi siswa dan mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti siswa, guru, orang tua, serta sistem pendidikan.
pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya. Kata ‘’inovatif’’ berasal dari bahasa Inggris inovative yang berarti menemukan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang sifatnya baru dan tidak seperti yang biasanya dilakukan. Tujuan strategi pembelajaran inovatif ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses pembentukkan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi masing – masing. Dalam konteks tertentu, proses pembelajaran inovatif dapat berarti pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah dengan cara-cara baru. Strategi pembelajaran inovatif dapat dilakukan sebagai strategi pembelajaran yang langsung difokuskan pada pemecahan masalah baru dengan cara baru pula. Dengan demikian, proses pembelajaran inovatif diharapkan mampu memberi sumbangan terhadap usaha peningkatan prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan konsep dasar pembelajaran inovatif di atas, dapat ditegaskan bahwa ciri khas strategi pembelajaran inovatif adalah adanya unsur pembaharuan Ciri khas strategi pembelajaran inovatif adalah adanya unsur pembaharuan. Gagasan pembaharuan muncul sebagai akibat guru maupun peserta didik merasakan adanya anomali atau krisis metode, strategi, bahkan teknik-teknik dalam memecahkan masalah belajar yang sudah ketinggalan zaman. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi maupun metode baru yang diyakini mampu memecahkan masalah baru tersebut. Pembaharuan strategi maupun metode baru dalam mengatasi masalah hendaknya mengakomodir semua komponen pendidikan, khususnya guru dan peseta didik, karena keduanya merupakan sumber kreatifitas. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
❑ Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. ❑ Cropper(1998) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. ❑ Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu. ❑ Wiranataputra(2001) mengatakan strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran ➢ Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan pelajar. ➢ Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar. ➢ Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. ➢ Metode Diskusi ( Discussion method ) ➢ Metode Demonstrasi ( Demonstration method ) ➢ Model Example Non Examples ➢ Cooperative Script ➢ Student Teams – Achievement Divisions (STAD / Tim Siswa Kelompok Berprestasi) ➢ JIGSAW ( Model Tim Ahli ) ➢ Problem Based Introduction (PBI) / ( Pembelajaran Berdasarkan Masalah ) Bentuk – bentuk Inovasi Strategi Pembelajaran ➢Mind Mapping ➢Think Pair and Share ➢Debat ➢Role Playing ( Bermain Peran ) ➢Group Investigation ➢Snowball Throwwing ➢Facilitator And Explaining ➢Cooperative Integrated Reading And Compotition (CIRC) / Membaca dan Menulis Secara Kooperatif Terpadu ➢Metode Karya Wisata ➢Metode Discoverry ➢Metode Inquiry Guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada, agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Setiap guru harus memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik yang menyangkut perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya. 1. Faktor Kegiatan Pembelajaran Kegiatan belajar-mengajar adalah suatu kegiatan yang berlangsung selama kegiatan pengajaran terjadi. Dalam kegiatan belajar-mengajar ini terjadi interaksi antara guru dan siswa. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh pribadi guru dan pribadi siswa itu sendiri. Sebagai contoh penggunaan internet sebagai salah satu inovasi pendidikan akan sulit diterapkan apabila pribadi guru tidak dapat menerima penggunaan internet tersebut. Faktor Internal dan Eksternal 2. Faktor internal yang dimaksud di sini adalah siswa. Siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses penerimaan inovasi pendidikan karena dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang akan dicapai adalah terbentuknya tingkah laku siswa. Jadi dalam membuat keputusan untuk melaksanakan inovasi dalam bidang pendidikan perlu memperhatikan siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses inovasi pendidikan adalah orang tua siswa. Peran orang tua siswa sebagai pendukung siswa baik moral maupun penyedia dana bagi siswa. Apabila orang tua tidak memberikan dukungan bagi kegiatan pendidikan anaknya maka kegiatan pembelajaran akan terhambat, dengan terhambatnya kegiatan pembelajaran ini maka kegiatan inovasi yang telah direncanakan akan terhambat pula. Faktor internal dan eksternal lain yang mempengaruhi proses penerimaan inovasi adalah guru, administrator, konselor yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Ada pula ahli-ahli lain yang terlibat tidak secara langsung dalam kegiatan pembelajaran ini seperti, penilai, pengawas, konsultan dan juga pengusaha yang membantu dalam pengadaan fasilitas sekolah. 3. Sistem Pendidikan Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diatur dengan undang- undang yang diatur oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang tersebut diatur tentang kurikulum, jenjang, jam belajar sampai pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Jadi, guru dan siswa tidak dapat berbuat semau mereka. Dengan adanya aturan-aturan tersebut tentu saja kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, akan tetapi dapat saja terjadi bahwa guru atau siswa merasa terkekang dengan adanya aturan tersebut. Guru atau siswa menjadi tidak bergairah untuk belajar sehingga peran mereka sebagai pendidik dan peserta didik tidak optimal. Siswa tidak mempunyai motivasi untuk menerima pelajaran. Hal ini akan berdampak buruk terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan guru yang tidak mempunyai motivasi dalam mengajar, ia datang tidak tepat waktu, memberi materi pelajaran seperlunya saja, membiarkan kelas kosong, merasa apatis terhadap tugas karena tidak diberikan kewenangan secara penuh dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan tugasnya, akan sangat mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Apabila kegiatan pembelajaran terganggu maka kegiatan inovasi pun ikut terganggu. Kesimpulan Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pembelajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Hak nilai-nilai karakter dalam strategi pembelajaran inovatif, yaitu kecerdasan, ketangguhan, demokratis, kemandirian, berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif, berorientasi pada tindakan, kerja keras, tanggung jawab, percaya diri dan keingintahuan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut: Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian), Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) , Biaya, dan Waktu. SARAN Guru diharapkan mampu menambah pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Guru dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk diterapkan. Guru dapat dapat mengembangkan inovasi – inovasi strategi pembelajaran di kelas, sesuai dengan kondisi kelas dan kebutuhan belajar siswa. Terima Kasih