PENDAHULUAN
2
3
jiwa di provinsi jawa timur sebanyak 6,7 per 1.000 rumah tangga. Artinya
dari 1.000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai anggota
rumah tangga (ART) yang mengalami skizofrenia/psikosis.
Skizofrenia merupakan gangguan kesehatan serius yang perlu
mendapatkan perhatian. Stuart (2013) mengatakan skizofrenia merupakan
gangguan neurobiologikal otak yang persisten dan serius, sindroma secara
klinis yang dapat mengakibatkan kerusakan hidup baik secara individu,
keluarga dan masyarakat. Menurut Maslim (2013) dalam buku PPDGJ III
skizofrenia merupakan sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan
penyakit yang luas serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.
Pada dasarnya skizofrenia memiliki beberapa subtipe, diantaranya
Skizofrenia Paranoid, Skizofrenia Hebefrenik, Skizofrenia Katatonik,
Skizofrenia Tak Terinci, Skizofrenia Residual, dan Skizofrenia Simpleks.
Skizofrenia yang paling sering muncul adalah skizofrenia tak terinci.
Berdasarkan pengamatan saya selama 1 minggu praktek di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya, Dari ... pasien laki-laki yang ada di ruang Gelatik sekitar ...
pasien mengalami skizofrenia tak terinci. Skizofrenia tak terinci
(Undifferentiated) merupakan satu diantara bebebapa jenis skizofrenia
dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongkan pada tipe
skizofrenia tertentu. Skizofrenia tak terinci memenuhi kriteria umum untuk
diagnosis Skizofrenia. Tapi tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis
Skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik, residual maupun depresi pasca-
skizofrenia.
Skizofrenia pada umumnya dideskripsikan sebagai gejala positif dan
negatif (atau defisit). Gejala negatif merupakan adanya defisit terhadap
respon emosi normal atau proses berpikir lainnya, dan reaksinya kurang baik
terhadap pengobatan meliputi afek yang mendatar atau tumpul, miskin bicara
(alogia), avolition/apatis, anhedonia/asosialitas dan defisit perhatian.
sedangkan gejala positif merupakan gejala yang tidak dialami oleh
kebanyakan individu secara normal tetapi dialami oleh seorang penderita
skizofrenia di antaranya waham (delusi) dan halusinasi.
4
Hasil studi kasus ini dapat menambah keluasan ilmu dan teknologi
terapan dalam bidang keperawatan untuk melakukan proses asuhan
keperawatan guna mengetahui perubahan yang terjadi pada pasien
skizofrenia tak terinci yang menjalani perawatan di ruang Gelatik
Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.