Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan kapan ingin mendapatkan anak dan berapa jumlahnya. Bila
kita memutuskan untuk menunggu mendapatkan keturunan, maka kita biasa
memili beberapa cara untuk menunda kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Manuaba, 2002).Tujuan umum keluarga berencana adalah untuk
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial-ekonomi suatu
keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar,
2002).
Ketersediaan dan akses informasi dan pelayanan KB, dapat mencegah
kehamilan yang tidak di inginkan. Jika semua perempuan mempunyai akses
terhadap kontrasepsi yang aman dan efektif, diperkirakan kematian ibu
menurun hingga 50% termasuk menurunnya resiko kesehatan reproduksi
yang terkait dengan kehamilan , persalinan dan aborsi tidak aman
(Widyastutu, 2009).
Ada bebagai macam alat kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik, AKDR,
implant, sterilisasi (kontap dan lainnya). Kadang orang bingung memilih alat
kontrasepsi mana yang dipakai, matode kontrasepsi yang berbeda akan
memberikan keuntungan yang berbeda dan juga kerugian dalm arti perasaan
tidak nyaman dan resiko kesehatan lain yang juga berbeda (Bararah, 2011)
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimasud dengan KB?
2. Apa saja obat dan alat kontrasepi?
3. Bagaimana gambaran atau tinjauan pemakaian alat kontrasepsi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana gambaran Pengetahuan,
Pendidikan, dengan menigkatkan kesehatan keluarga berencana dengan
cara penjarangan kelahiran.

1
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi di
tinjau dari pengetahuan
b. Untuk mengetahui pengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi di
tinjau dari Pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi
berdasarkan informasi yang didapat klien.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan kapan ingin mendapatkan anak dan berapajumlahnya. Bila kita
memutuskan untuk menunggu mendapatkan keturunan, maka kita biasa memili
beberapa cara untuk menunda kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba,
2002).
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan
langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini
diselenggarakan melalui kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani
dan sumberdaya manusia karakteristik pembangunan antara lain dilaksanakan
melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan
dengan cara pengembangan kualitan penduduk, melalui perwujud dan
keluarga kecil berkualitas (Depkes RI, 2005).
KB adalah keluarga berencana untuk menunda kehamilan tetapi KB bukan cara
untuk membunuh anak. Tujuan KB terdiri dari menunda atau mencegah kehamilan.
Alasan menunda agar jagan terlalu rapat, dibawah ini ada berbagai alasan wanita
untuk memakai KB diantaranya karena dari faktor kesibukan orang tuanya,
contohnya wanita karir, menjarangkan anak agar tidak terlalu rapat, jika terlalu
rapat si anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua yang penuh terhadap
anaknya, dari segi ekonomi juga adalah suatu alasan untuk menggunakan KB,
dengan factor ekonomi yang sangat-sangat kurang, gizis eorang anak tidak bisa
dipenuhi.
B. Obat dan Alat Kontrasepsi
1. Kb Implan
a. Pengertian implan
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung
levonorgestrel yang di bungkus dalam kapsul silastik silicon
(polydimetbylsioxane) dan di susupkan di bawah kulit. Implan
merupakan kontrasepsi wanita yang disusupkan di bawah kulit
melalui oprasi kecil, terdiri dari 6 kapsul kecil (panjang masing-
masing 3 cm) berisi zat mencegah kehamilan. Impalant adalah

3
kontrasepsi yang menggunakan lenovorgestrel (LNG) sebagai bahan
aktifnya. Implant terdiri atas enam kapsul , masing-masing
berdiameter 2,4 mm dan panjang 34 mm. Tiap kapsul mengandung 36
mg LNG. Keenam kapsul melepaskan 80 mcg LNG setiap hari selama
6-18 bulan pertama yang selanjutnya menurun sampai 30 mcg dan
akan terus berlangsung sampai paling sedikit lima tahun
(Mubarak,2009).
Alat kontrasepsi implant (AKBK) atau implant adalah alat
kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Preparat yang terdapat
saat ini adalah implant dengan dangang “ NORPLANT”. Implan
terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana
setiap kabsulnya berisi lenovorgesrel sebanyak 36 mg (Suratun,
2008).
b. Jenis-jenis Kb implant
Menurut saifuddin (2006), jenis kontrasepsi implant antara lain :
Norplan, Implanon, Jadena, Indoplant.
1) Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36
mg lenovorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2) Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 8 mg 3
ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3) Jedena, dan indoplant, terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75
mg lenovorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun. Jenis lain dari
implant adalah jadelle dan implanon yang sudah banyak di
pasarkan di eropa. Jadelle adalah implant 2 batang yang
melepaskan lenovorgestrel (sekitar 35mg/hari hingga 18 bulan),
memiliki profil farmakologis dan klinis identik dengan norplant.
Keuntungan pertama dari jadelle adalah pemasangan lebih mudah
di bendingkan norplant. Implanon adalah system 1 batang yang
melepaskan lenovorgestrel dengan dosis yang bertahap, yaitu 60-
70 mg/hari pada bulan pertama pemasangan, sampai 25-30

4
mg/hari pada akhir tahun ketiga. Implant ini muda dalam
pemasangan maupun pengeluaran, serta memiliki profil
farmakologis dan klinis yang sangat baik (suratun, 2008).
c. Keunggulan pertamanya di bandingkan dengan norplant adalah
pemsangan yang relative mudah (dengan alat pemasangan yang telah
terisi) demikian juga pengeluarannya. Uniplant, juga merupakan
system 1 batang yang di pasarkan di beberapa Negara amerika dan
menggunakan nomogestrel asetat sebagai progestogennya. Implant ini
efektif selama 1 tahun.
d. Efek samping dan penanganannya
Efek samping dari penggunaan implant adalah:
Gangguan haid,Depresi, keputihan, Jerawat, Perubahan libido,
Perubahan BB, Hematoma, infeksi (Suratun, 2008).
Efek samping dari imlpan antara lain : gangguan pola haid seperti
terjadinya spotting, pendarahan, haid memanjang atau lebih sering
berdarah (metrohagia), amenoria, mual-mual, pening, sakit kepala,
kadang2 terjadi perubahan pada libido, dan berat badan timbulnya
agne. Oleh karena jumlah progesterone yang di keluarkan kedalam
darah sangat kecil, maka efek samping yang terjadi tidak sesering
pada penggunaan pil KB (Winkjosastro, 2005).
e. Keuntungan
Menurut Saufuddin (2006), keuntungan kontrasepsi implant adalah
1) Daya guna tinnggi
2) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
3) Mengembalikan tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan,
4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5) Bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan
senggama, tidak mengganggu Asi, klien hanya perlu kembali ke
klinik bila ada keluhan, dapat di cabut setiap saatsesuai dengan
kebutuhan.

5
f. Kerugian Implant
Menurut Winkjosastro (2005), kerugian implant antara lain inersi
dan pengeluaran harus di lakukan oleh tenaga terlati, petugas medis
memerlukan latihan dan praktek untuk inersi dan penyakitan implant,
lebih mahal, sering timbul perubahan pola haid, akseptor tidak dapat
menghentikan implant sekehendaknya sendiri beberapa orang wanita
mingkin segan untuk menggunakan karena kurang mengenalnya,
implant kadang-kadang dapat terlihat oleh orang
2. Kb AKDR
a. Pengertian AKDR
AKDR merupakan suatu alat yang dimasukan kedalam rahim yang
bentuknya macam-macam, terdiri dari plantic (polyethylene). Ada
yang terlilit tembaga (Cu) adapula yang tidak, adapula yang terlilit
tembaga bercampur perak (Ag)Selain itu adapula yang
dibatangkannya berisi hormon progesteron. Alar kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) adalah cara pencegahan kehamilan yang sangat
efektif, aman dan reversiber bagi wanita rertentu, terutama yang tida
terjangkit PMS dan sudah pernah melahirkan. AKDR adalah suatu
alat plastik atau logam kecil yang di masukan ke uterus melalui
kanalis servikalis (Wulansari, 2006)
b. Jenis-jenis AKDR
Menurut Suratun (2008) adapun jenis-jenis AKDR yang beredar yaitu
:
1) IUD generasi pertama, disebut Lippes Iiop, berbentuk spiral atau
huruf S ganda, tersebut dari plantic (poye-thline)
2) IUD generasi kedua
a) Cu T 200 B, berbentuk T yang batangnya terlilit tembaga
(Cu) dengan kandungan tembaga
b) Cu 7 berbentuk angka 7 yang batangnya terlilit tembaga
c) ML Cu 250 berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi
yang batangnya diilit tembaga

6
3) AUD generasi ketiga
a) Cu T 308 A, berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang
lebih banyak dan perak
b) ML Cu 375 batangnya dililit tembaga berlapis perak
c) Nova Tcu 200 A, batang dan lengannya dililit tembaga
4) IUD generasi keempat
Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang
polipropilen monofilament dengan enam butir tembaga.
c. Keuntungan AKDR
Menurut Saifiddin (2003) keuntungan AKDR adalah sebagai
kontrasepsi efektifitas tinggi. Sangat efektif A 0,6-0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170
kehamilan), AKDR sangat efektif segara setelah pemasangan, tidak
mempengaruhi hubungan seksual, tidak ada efek sampng hormonal
dengan Cu AKDR (Cu T308A), tidak mempengaruhi kualitas dan
volum Asi, dapat di pasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi), sangat efektif karena tidak
perlu lagi mengingat-ingat, dapat digunakan sampai menipouse (1
tahun atau lebih haid terakhir), tidak ada interaksi dengan obat-obat
dan membantumencegah kehamilan ektopik.
d. Kerugian AKDR
Menurut Saifuddin (2003) efek samping yang umum terjadi adalah
perubahan siklus (umimnya pada tiga bulan pertama dan akan
berkurang setelah tiga bulan), haid lebih lama dan banyank,
pendarahan antar menstruasi, saat haid lebih sakit. Komplikasi lain
yaitu merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah
pemasangan, pendarahan berat waktu haid, tidak mencegah IMS
termasuk HIV/AIDS, harus memeriksa benang dari waktu ke waktu,
tidak mencegah terjadinyakehamilan ektopik karena fungsi AKDR
mencega kehamilan normal.

7
e. Efek samping AKDR adalah Pendarahan, keputihan, ekspulsi, nyeri
pada waktu pemasangan, infeksi, translokasi(pindahnya AKDR dari
tempat seharusnya.
3. Kb pil
a. Pengertian Kb Pil
Pil kb adalah pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk
mencegah terlepasnya sel telur wanita dari indung telur, dengan cara
pil harus di minum oleh wanita setiap hari satu tablet, tidak boleh
lupa, keuntungannya apabila diminum secara teratur dapat mencegah
kehamilan, dan kelemahannya apabila lupa diminum maka kehamilan
dapat terjadi, dapat terjadi bercak perdarahan di luar haid, bertambah
gemuk, pusing-pusing, muntah-muntah dan lain-lain (BKKBN, 2003).
Pil Kb adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara
menelan setiap hari secara teratur. Pil Kb yang mengandung hormon
estrogen dan progestin ini mencegah terjadinya kehamilan dengan
cara meniadakan ovulasi (mengeluarkan telur dari indung telur) dan
mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki
rahim. Pil Kb tidak menggugurkan kehamilan yang telah terjadi
(Hartanto, 2003).
b. Jenis Kontrasepsi Pil
1) Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil Kb/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi
derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu
siklus. Pil Kb/kontrasepsi oral pertama mulai pada hari pertama
perdarahan haid, selantnyasetiap hari diminum 1 pil selama 21-22
hari.
2) Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil Kb/kontrasepsi oral yang berisi derivat
estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan
progestin. Cara penggunaannyasama dengan tipe kombinasi.
Efektivitsnys sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan.

8
3) Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis
kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara
tipe kombinasi.
4) Pil KB/Kontrasepsi ral Tipe Pil Pasca senggama (morning after pil)
Berisi dietilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu
kurang dari 72 jam pasca senggama, selama 5 hari berturut-turut
(Hartanto,2004).
5) Pil Kontrasepsi Darurat
Berbeda dengan pil kombinasi dan pil mini, pil kontrasepsi darurat
tidak diminum secara teratur. Pil ini hanya diminum setelah
melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Pil ini sama
sekali bukan untuk menggugurkan tetapi hanya mencegah
pertemuan sel telur dan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan.
c. Keuntungan Pil
Menurut Hartanto (2004) keuntungan pil untuk wanita yang menderita
penyakit tromboembolik dan juga cocok untuk wanita dengan
keluahan efek samping yang di sebabkan oleh estrogen (sakit kepala,
hipertensi, nyeri tungkai bawah, closma, berat badan bertamba dan
rasa mual) pada alat kontrasepsi suntik karena pil tidak mengandung
estrogen sehingga :
1) Sangat efektif bila dipakai dengan benar
2) Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
3) Mestruasi (haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
4) Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
5) Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi
6) Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
7) Dapat dihentikan pemakaiannya dengan muda dan kapan saja
8) Kesuburan akan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan

9
d. Kerugian Pil
Kerugian pil dari penelitian-penelitian terbukti, meskipun pil
jarang menimbulkan efek samping dan jarang mempengaruhi
metabolisme dibandingkan suntikan kombinasi, pil juga mempunyai
kelemahan-kelemahan yang perlu mendapat perhatian seperti pil
kurang efektif dalam mencega kehamilan dibandingkan dengan
suntikan kombinasi karena tidak mengandung estrogen, pil menamba
insiden dari perdarahan kerja, pil seperti IUD kurang efektif dalam
mencega kehamilan ektopik dibandingkan dengan mencegah
kehamilan Intrauterin, dan lupa minum 1-2 tablet pil, atau kegagalan
dalam absorpsi pil oleh sebab muntah atau diare, sudah cukup untuk
meniadakan proteksi kontra septifnya (BKKBN,2003).
4. Kontrasepsi Suntikan
a. Pengertian kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara kontrasepsi bagi wanita yang di
berikan melalui suntikan berupa hormon progesteron. Kontrasepsi
suntikan mengandung hormon sintetik (Anonymous, 2008).
b. Jenis Kontrasepsi Suntikan
1) Jenis kontrasepsi suntikan satu bulan
Menurut Jhon (2002) Jenis kontrasepsi satu bulan yaitu Cyclofem
medrokdi progesteron asetat, mengandung 50 mg dan komponen
estrogen,
2) Jenis kontrasepsi suntikan tiga bulan
Menurut Bari (2003) jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin yaitu Depo Medrokdiprogeteron Asetat
(DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan 3 bulan
dengan cara disuntik intramuskular (di daera bokong), Depo
Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg
noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuskular.

10
c. Keuntungan penggunaan alat kontrasepsi suntikan
Menurut Hartanto (2004) keuntungan menggunakan alat
kontrasepsi suntikan adalah tidak perlu minum pil setiap hari atau
mengukur suhu badan basal setiap hari, tidak perlu membeli atau
menyimpan persediaan, kontraspsi suntikan dapat di hentikan setelah
3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant
harus di keluarkan oleh orang lain.
d. Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi suntikan
Menurut Bari (2003) keterbatasan alat kontrasepsi suntikan adalah
perdarahan yang tidak menentu, terjadinya amenorho ( tidak datang
bulan) atau berkepanjangan, klien sangat bergantung pada tempat
sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan), tidak
dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut, tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus atau infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV), terlambatnya kembali kesuburan bukan karenan terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan),
terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas), pada
penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala,
nevorsitas, jerawat, terlambatnya kembali kesuburan setela
penghentian pemakaian.
5. Kb Vasektomi
a. Pengertian vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga
alur transportasi sperma terhadap dan proses fertilisasi (penyatuan
dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin, 2002). Vasektomi dilakukan
dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi
sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja.

11
Seorang pria yang sudah divasektomi, volume air maninya sekitar
0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena
scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Sperma yang
sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap &
dihancurkan oleh tubuh (Agnesa, 2012).Vasektomi adalah tindakan
memotong saluran sperma yang menghubungkan buah zakar dengan
kantong sperma, sehingga tidak dijumpai lagi bibit dalam ejakulat
seorang pria (Wikipedia, 2012)
b. Jenis-jenis Vasektomi
1) Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)
Vasektomi ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius
lokal ke daerah pertengahan skrotum. Kemudian dilakukan
sayatan 12cm diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran
akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan
dilakukan pada saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup
dengan penjahitan (Agnesa, 2012).
2) Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Vasektomi Tanpa Pisau merupakan penyederhanaan dan
penyempurnaan teknik vasektomi yang diharapkan dapat
memperkecil komplikasi dan mempermudah permasyarakatannya
terutama untuk orang yang takut pisau operasi. Waktu yang
diperlukan untuk tindakan VTP paling cepat adalah 4 menit dan
paling lambat 16 menit. Pada kelompok akseptor VTP tidak
ditemukan komplikasi pasca tindakan, sedangkan pada kelompok
akseptor Vasektomi Metode standar ditemukan 1 kejadian infeksi
luka operasi. Metode VTP dalam hal kemudahan lebih baik,
sedangkan dalam hal keamanan dan efektivitasnya tidak berbeda
dengan metode vasektomi standar. (Dachlan I, dan Sungsang
R,1999).
3) Vasektomi Semi Permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat
dan bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali

12
dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen,
karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan
semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati
sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan
menghancurkan benda asing (Agnesa, 2012).
c. Keuntungan Dan Kerugian
Menurut Hartanto (2002) keuntungan Kontap-Pria (Vasektomi)
adalah efektif, Aman, morbiditas rendah dan hamper tidak ada
mortalitas, sederhana, cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit,
menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi local saja,
biaya rendah, secara cultural, sangat dianjurkan di Negara-negara
dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau
kurang tersedia dokter wanita dan para medis wanita
d. Efek Samping dan Komplikasi
1) Komplikasi minor; Echymosis, terjadi pada 2-65% Penyebabnya:
pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi
pembesaran darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan
akan hilang sendiri dalam 1-2 minggu post-operatif,
pembengkakan (0,8-67 %), rasa sakit/ rasa tidak enak (Hartanto,
2002).
2) Komplikasi mayor; Hematoma, Insidens: < 1%, terjadi
pembentukan massa bekuan darah dalam kantung scrotum yang
berasal dari pembuluh darah yang pecah, penceghan : hemostosis
yang baik selama operasi, pengobatan hematoma kecil : kompres
es, istirahat beberapa hari, hematoma besar : membuka kembali
scrotum, ikat pembuluh darah dan lakukan drainase.
6. Kb Kondom
a. Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau
bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,

13
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu.
Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk
meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermicidal)
maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2006).
Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa
abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus
penis untuk melindungi dari penyakit yang telah digunakan sejak 1350
sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar
abad ke-16 (Lubis, 2008).
b. Jenis-jenis Kondom
1) Kondom Pria
Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang
dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang
dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada
vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing.
Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung
sperma setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah
pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa
mencapai saluran genital (Saifiddin, 2003)
2) Kondom Wanita
Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane
dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya
terbuka melekat ke suatu cincin polyurethane lentur. Cincin
polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan
melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung
pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas
spermisida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan
kondom ini menunjukkan sama dengan efektivitas dari
penggunaan diafragma (Saifuddin, 2006).

14
c. Efek samping
Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom dan
pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada
beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan
iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan
spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna
menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari
bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai
bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).
d. Keuntungan Kondom
Keuntungan kondom antara lain tidak memngganggu produksi
kelancaran Asi, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak mempunyai
pengaruh sistemi, murah dan dapat dibeli secara umum, tidak perlu
resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus, Metode kontrasepsi
sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda, dapat
mencegah PMS (Saifuddin, 2002).
7. Kb Tubektomi
a. Pengertian Tubektomi
Kata tubektomi berasal dari tuba dan ektomi yaitu tuba adalah
saluran telur wanita sedangkan ektomi adalah membuang atau
mengangkat. Tubektomi adalah prosedur bedah untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Tubektomi
adalah metode kontrasepsi permanen dimana saluran tuba di potong
sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim (Suratun, 2008).
b. Jenis-jenisnya
Minilaporotomi adalah sayatan kecil sekitar 3 cm di daerah perut
bawah (suprapblik) atau subumbilikal (pada lingkar pusat bawah).
Laparoskopi (sayatan besar) (Suratun, 2008).
c. Keuntungan
Efektif apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius(0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan), tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding),

15
tidak bergantung pada faktor senggama, baik bagi klien, pembedahan
sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokaldalam fungsi seksual
(tidak ada efek pada produksi hormon ovarium, tidak ada efek
samping dalam jangka panjang Tidak ada perubahan) (Saifuddin,
2002)
d. Kerugian
Kerugiannya bila pikiran anda beruba dan ingin punyak anak lagi,
peluang anda sangat kecil. Oleh karena itu pertimbangkan baik-baik
bila anda akan menjalani oprasi ini, jangan memutuskan jika anda
sedang kalut dan krisis. Bila anda memiliki keraguan, diskusikan
dengan dokter atau pasangan anda (Mubarak, 2009).
e. Efek samping
Efek samping dari alat kontrasepsi tersebut antara lain alergi
anastesi, infeksi atau abses pada luka, perforasi rahim, perlukaan
kandung kemih, perlukaan usus, perdarahan mesosalping (Mubarak,
2009).
B. Gambaran Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi Ditinjau Dari:
1. Pengetahuan
Pengetahuan keseluruhan pikiran, gagasan, ide, konsep dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya.
Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia
tentang segala sesuatu.
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”. Penginderan terjadi
melalui pasca indera manusia, yakni : indera penglihatan, penciuman,
raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).Pengetahuan yang cukup didalam
kognitif mempunyai enam tingkat yakni :
a. Tahu (know)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang di terima.
b. Memahami (comprehesion)

16
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus
bias menjelaskan. Contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang di pelajari.
c. Aplikasi (aplikation)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi rill (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.
d. Analisis (analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu subjek ke dalam komponen-komponen. Kemampuan analasis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan,mengelompokan
dan sebagainya.
e. Sintesis (syinthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada. Misalnya:
dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan
anak kekurangan gizi, terjadinya wabah diare disuatu tempat, dapat
menafsirkan ibu-ibu tidak mau KB dan sebagainya. Kedalaman
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur sesuai dengan
tingkat-tingkat tersebut di atas (Notoadmodjo 2005)
1) Pengetahuan baik : Bila>75% jika jawaban benar
2) Pengetahuan cukup : Bila 60-75% jika jawaban benar
3) Pengetahuan rendah : Bila < 60% jika jawaban benar
2. Pendidikan
Adalah suatu penerapan pendidikan didalam bidang kesehatan. Konsep
dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan
kearah yang lebih dewasa.
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan ketrampilan. Pendidikan dasar meliputi sekolah dasar
(SD?Sederajat)
b. Pendidikan menengah

17
Pendidikan menengah merupakan pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social budaya
c. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan tinggi yang bersifat akademik atau professional.
Pendidikan yang tinggi sangat perlu bagi kaum wanita, karena
tingkat pendidikan yang tinggi maka mereka dapat meningkatkan taraf
hidup.
3. Media informasi
Mendia informasi adalah yang diproses dalam bentuk yang
mempunyai arti si penderita dan mempunyai nilai nayata terasa lagi
keputusan saat ini atau keputusan mendatang.Informasi tidak dapat lepas
dari media karena melalui media, sehingga sasaran dapat mempelajari
pesan tersebut sehingga bias memutuskan untuk mendapatkan perilaku
positif
a. Media cetak
Media cetak merupakan suatu media statis dan mengutamakan
pesan pesan visual. Sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan
kesehatan yang sangat berfariasi antara lain sebagai berikut:
1) Booket, ialah suatu media yang menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dalam bentuk buku maupun gambar
2) Leaflet, ialah bentuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat
3) Flyer (selembaran) bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak terlipat
4) Flift chrt (lembar balik) ialah media menyampaikan pesan atau
informasi informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik
5) Rublik atau tulisan tulisan pada surat kabar atau majalah
membahas suatu masalah kesehatan
6) Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan pesan atau
informasi kesehatan
b. Media elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis dapat
dilihat dan dengar untuk menyampaikan pesan pesan
1) Televise, ialah menyampaikan pesan pesan informasi kesehatan
melalui media televise yang dampak dalam bnetuk sandiwara
2) Radio,ialah penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui
media radio yang juga bermacam macam bentuk
3) Video, ialah penyampaian pesan informasi kesehatan melalui
video

18
4) Slide, ialah dapat digunakan untuk menyimpan pesan atau
informasi kesehatan
5) Film stip, ialah digunakan untuk menyimpan pesan
c. Media luar ruang
Media yang menyampaikan pesan diluar ruang secara umum
melalui media cetak
1) Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat
secara umum
2) Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar

Media informasi dapat mempengaruhi ibu dalam memakai kb


karena ketersedian dan akses terhadap informasi dan pelayanan kb.
Dengan adanya informasi ibu dapat mengetahui informasi kesehatan
baik melalui tenaga kesehatan, ataupun berbagai media
menyampaikan informasi kesehatan tentang iklan kb di televise.

d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan seseorang yang
dapat menghasilkan uang. Pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Wanita yang bekerja akan memperoleh pengakuan dari lingkungan
karena produktifitas dan kreativitas yang telah ia hasilkan diperoleh
dalam rangka mencukupi kebutuhan sehari-hari agar meningkatkan
kualitas hidup keluarga, atau kebutuhan sekunder seperti perabot
rumah tangga, mobil dan jaminan kesehatan. Wanita bekerja akan
menjumpai banyak relasi, teman sehingga dapat memperkaya yayasan
bagi wanita dan juga dapat meningkatkan keterampilan atau
kompetensi. Dengan bekerja wanita terus terpacu selalu
meningkatkan keterampilan sehingga dapat meningkatkan rasa
percaya diri dan prestasi yang lebih sebagai karyawan(Yani,2009)

19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan kapan ingin mendapatkan anak dan berapa jumlahnya. Bila kita
memutuskan untuk menunggu mendapatkan keturunan, maka kita biasa memili
beberapa cara untuk menunda kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba,
2002). Ada bebagai macam alat kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik, AKDR,
implant, sterilisasi (kontap dan lainnya). Kadang orang bingung memilih alat
kontrasepsi mana yang dipakai, matode kontrasepsi yang berbeda akan
memberikan keuntungan yang berbeda dan juga kerugian dalam arti perasaan
tidak nyaman dan resiko kesehatan lain yang juga berbeda (Bararah, 2011)

20
DAFTAR PUSTAKA
Bararah, VF. 2011. Macam-Macam Alat Kontrasepsi. Diambil dari : http://www.
Detikhealth. com
Glasier, Anna. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
Mubarak. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan teori. Jakarta :
Selemba Medika
Hartanto. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Sinar harapan
Mubarak. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Selemba Medika.
Wulan Sari. 2006. Ragam Metode Kontrasesi. Jakarta : EGC

21

Anda mungkin juga menyukai