Anda di halaman 1dari 4

SMF KULIT DAN PENY KELAMIN RSMTH

KEPANITERAAN KLINIK FK USAKTI

STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Sari Riastiningsih
NIM : 030.14.171
Periode : 10 Juni – 13 Juli 2019

A. IDENTITAS
Nama : Nn. T (pasien simulasi)
Nomor rekam medik :-
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/usia : 22 tahun
Alamat : Tanah Abang, Jakarta Pusat
Nomor telepon :-

B. ANAMNESIS
Pasien mengeluh kebotakan di kepalanya sejak 3 minggu sebelumnya. Awalnya
berupa bercak kemerahan, gatal, tertutup sisik tipis. Rambut berubah menjadi abu-abu,
kusam, mudah rontok sehingga menyebabkan kebotakan. Awalnya gatal dirasa pada
satu titik tertentu, lama-kelamaan dirasa menyebar dan gatal. Rambut daerah gatal
menjadi rontok. Pasien mengaku tidak muncul ketombe. Pasien belum pernah
mengalami hal ini sebelumnya. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Tidak ada
yang mengalami keluhan serupa dalam keluarga.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Seboroik
Psoriasis Kulit Kepala

C. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak menggaruk kepala
 Kesadaran : compos mentis
 Status gizi : normal
Tanda vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 88 kali/mnt
 Pernapasan : 20 kali/mnt
 Suhu : 36°C

Status dermatologi

Regio : kapitis
Lesi kulit : alopesia diameter 10 cm x 10 cm dengan plak eritema, tertutup skuama
tipis

D. RESUME
Perempuan, 22 tahun, mengeluh gatal (+) di kepala sejak 1 bulan yang lalu, rambut rontok,
ketombe (-), alergi (-). Pada pemeriksaan di regio kapitis didapatkan alopesia dengan black dot
multipel, ukuran 1mm.

E. DIAGNOSIS KERJA
ICD-X B 35.0 Tinea Kapitis

F. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa

R/ Sol ketokonazol 2% fl No IV

∫ u.e pagi dan sore

Non Medikamentosa
 Menjaga kebersihan diri, mandi 2x sehari
 Hindari penggunaan handuk, pakaian, topi bersama

G. EDUKASI
“Mbak, berdasarkan keluhan yang disampaikan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan,
saat ini mbak mengalami tinea kapitis. Penyakit yang disebabkan jamur pada kepala. Hal
ini bisa karena hygiene kepala yang kurang dan kelembaban tinggi pada kepala ibu. Untuk
obat akan saya berikan sampo antijamur yang, dipakai saat keramas pagi dan sore. caranya
adalah dipakai ke kulit kepala, didiamkan 10 menit lalu bilas. Pengobatannya 1 bulan ya
mbak, hindari pemakaian handuk, pakaian, dan topi secara bersamaan karena bisa menular.
Hindari garukan juga agar tidak memperparah penyakit.”

H. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : bonam
Ad kosmetikum : bonam

I. TINJAUAN PUSTAKA
PPK RSAL
Topikal (bila lesi terbatas):
 Ketokonasol scalp solution 2x sehari selama 4-6 minggu
 Desonide lotion 2x sehari selama 3-5 had awal terapi
 Sampo povidone iodine 0,01-0,1% bila lesi disertai infeksi bakteri
(infeksi sekunder), terutama tipe favus/kerion.
Sistemik (bila lesi kronik atau luas):
1. Griseofulvin oral 10—25 mg/kgBB/hari selama 4 minggu atau Ketokonazol
200 mg/han selama 14 hail, atau Itrakonazol 2 x loo mglhari selama 10 han,
atau Terbinafin 1 X 250 mg/hari selama lo hari.
2. Antibiotik spektrum luas (Amoksisilifl 3x500m9, atau Ciprofloksasin
2x500mg, atau Azitromisin lx500mg) selama 5 han, bila lesi disertai infeksi
sekunder (bakterial)

PLK Perdoski 2011


 Sistemik:
Obat pilihan: Griseofulvin fine particle, 10-25 mg/kgBB/hari, 6-8 minggu
Alternative: Itrakonazol 3-5 mg/hari 4-6 minggu
Terbinafine 62,5-250 mg/hari (bergantung berat badan selama 2-4minggu)
 Rambut dicuci dengan sampo antimikotik 2-4x/minggu

Anda mungkin juga menyukai