Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Hak

Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap
manusia sejak ia diciptakan. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hak
adalah sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh aturan, undang-undang, dan
sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu/menuntut sesuatu, derajat atau
martabat.
Hak menurut Prof. Dr. Notonagoro adalah kuasa untuk menerima atau
melakuakan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan smata-mata (ansih) oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya.
Pada umumnya, hak didapatkan dengan cara memperjuangkannya. Bagaimana
memperjuangkannya ? Caranya adalah dengan melakukan pertanggungjawaban atas
kewajiban.
Contoh dari pengakuan hak yaitu : hak mengemukakan pendapat, hak
memperoleh pendidikan yang layak, hak beragama, hak untuk hidup, hak
mengembangkan kebudayaan, hak mendapatkan nilai dari guru, hak tidak diperbudak,
dan lain-lain.

Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan/dilaksanakan oleh
masing-masing individu sehingga bisa mendapatkan haknya secara layak. Suatu
kewajiban dapat dikatakan sebagai hutang yang harus dilunasi untuk memperoleh apa
yang harus seseorang miliki.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu
yang semestinya dibiarkan atau diberikan semata-mata (ansih) oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh
yang berkepntingan.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Contohnya yaitu : mentaati peraturaturan lalu lintas, melaksanakan tata
tertib di sekolah, membayar biaya pendidikan sesuai ketentuan, sebagai pelajar harus
rajin belajar, melaksanakan tugas yang diberikan bapak/ibu guru dengan sebaik-
baiknya, dan masih banyak lagi.

Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang sangat sulit dipisahkan, bahkan
sepertinya tidak dapat dipisahkan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan
kewajiban, kita perlu mengetahui posisi diri kita masing-masing.Sebagai seorang warga
negara, kita harus tahu hak dan kewajiban kita sendiri. Demikian halnya dengan para
pejabat, harus benar-benar tahu hak dan kewajibannya.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi.
Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus
menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan
menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.

 Contoh hak warga negara

– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
 Contoh kewajiban warganegara
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Kewajiban Dahulu Kemudian Hak
Dengan memprioritaskan kewajiban terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari
maka kita akan selalu mendahulukan kewajiban dalam kegiatan sahabat sehari-hari.
Apapun jenis profesi kita, alangkah baiknya kita mendahulukan kewajiban sebagai orang
yang punya profesi dan bertanggung jawab terhadap profesi kita. Maka hak itu akan
mengikuti kita di kemudian hari. Kewajiban yang di laksanakan dengan sepenuh hati dan
penuh tanggung jawab pasti akan mendapatkan hak yang maksimal pula kedepannya.

Excel Dike Mizuka (16 5101 0047) Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai