Anda di halaman 1dari 25

12 EVOLUSI

PENGANTAR
Dalam sejarah biologi, istilah evolusi mempunyai lebih dari satu arti. Namun
demikian secara lebih khusus istilah ini digunakan untuk menunjukkan pandangan-
pandangan mengenai saling berhubungannya benda-benda hidup yang menyatakan
konsepsi tentang kemungkinan berubahnya spesies-spesies.
Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan men-
jadi evolusi kosmik atau evolusi universe dan evolusi organik atau evolusi biologis
Disampig itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis.
Pada pokok bahasan ini, akan dipelajari fenomena perubahan ciri makhluk hi-
dup yang menyebabkan timbulnya spesies baru, faktor-faktor yang menimbulkan
perubahan serta petunjuk-petunjuk terjadinya perubahan tersebut.
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan anda dapat:
1) Menjelaskan pengertian evolusi dengan satu contoh.
2) Mengemukakan tiga teori evolusi berdasarkan penggagasnya.
3) Menjelaskan dengan contoh perbedaan antara evolusi progresif dengan
evolusi regresif
4) Menyebutkan teori evolusi Darwin
5) Menyebutkan pokok-pokok pikiran Darwin tentang evolusi
6) Membandingkan teori evolusi Darwin dengan Lmmarck
7) Menyebutkan 5 bukti terjadinya evolusi.
8) Menunjukkan dengan contoh perbedaan antara homologi dengan analogi
9) Menunjukkan dengan contoh perbedaan antara filogeni dengan ontogeni.
10) Menyebutkan pengertian spesiasi
11) Menjelaskan dengan contoh 4 faktor yang mempengaruhi spesiasi.

A. Pengertian Evolusi
Evolusi (evolve) dapat diartikan sebagai proses perubahan yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam waktu yang lama. Semua kehidupan yang ada saat ini diya-
kini sebagai hasil perubahan yang berlansung lama dan perlahan-lahan.
Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan
menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disampig itu ada istilah lain yang
dikenal dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang te-rus
menerus terjadi di alam raya (evolusi universe). Evolusi organik adalah peru-bahan
yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi
baik morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis.
Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada
permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Evolusi biologis menimbulkan dua kemungkinan pada makhluk hidup. Per-
tama makhluk hidup yang mengalami perubahan tersebut mampu menyesuaikan diri
sehingga akan tetap hidup dan berkembang sedangkan kemungkinan kedua adalah
makhluk hidup tersebut akan tersingkir atau punah. Berdasarkan hal ini, evolusi
organisme dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu evolusi progresif yaitu evolusi
yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehi-dupan berikutnya
dan evolusi regresif yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak
memungkinkan dapat berlanjutnya kehidupan berikutnya. Bila perubahan secara
turun temurun terus mampu menyeseuaikan diri dengan lingkungannya, maka suatu
ketika akan dihasilkan turunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies
baru (spesiasi).

B. Perkembangan Teori Evolusi


Pada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku “On The Oringin of
Species by Means of Natural Selection”. Buku ini sempat mengguncangkan dunia
ilmu pengetahuan karena isinya yang cukup kontroversial untuk masa itu.
Kontroversial muncul karena adanya kesalahan penapsiran atas pernyataan yang
dikeluarkannya. Sebenarnya, apakah isi buku tersebut menimbulkan kontroversi.
Dalam buku tersebut, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang
ada di bumi ini merupakan hasil dari moyang yang sama, yang mengalami
modifikasi. Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa spesies bukanlah
merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan
berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada.
Teori yang dikeluarkan Darwin merupakan hasil analisis data yang didapat dari
proses observasinya selama keikutsertaannya dalam ekspedisi-ekspedisi yang
diikutunya. Namun, ekspedisi paling penting yang pernah diikutinya adalah
perjalanan dengan kapal HMS Beagle.
Sesungguhnya, sebelum teori evolusi yang dikeluarkan Darwin muncul,
beberapa teori sejenis pernah dilontarkan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya. Teori-teori
itu di antaranya sebagai berikut :
a. Teori Evolusi Organik
Teori evolusi organik memperkirakan bahwa sejak kehidupan muncul di
bumi, telah terjadi suatu proses berkesinambungan. Organisasi-organisasi
yang hidup kemudian, berasal dari bentuk-bentuk sebelumnya. Variasi-variasi
yang besar, disebabkan juga oleh lingkungan, atau perubahan proses yang
berlangsung dalam tubuh dilangsungkan kepada generasi selanjuntnya
melalui suatu proses pewarisan.
b. Teori Cuvier
Teori Cuvier menyatakan bahwa tipe-tipe baru spesies terbentuk setelah ada
bencana. Setiap spesies tercipta secara terpisah. Georges Cuvier percaya
bahwa bencana dan malapeteka yang terjadi di muka bumi akan mengikis
kehidupan yang ada. Dalam setiap peristiwa bencana, selalu ada satu wilayah
yang terhindar dari bencana. Kehidupan yang tersisa akan menyebar ke
wilayah-wilayah lainnya. Cuvier meyakini bahwa ada kehidupan yang telah
mengalami kepunahan.
c. Teori Chsrles Lyell
Charles Lyell mengemukakan adanya evolusi geologi. Teori ini bericara
mengenai peribahan ketinggian tanah, sedimen yang dibawa oleh air,
perubahan partikel dan perubahan iklim. Dalam teori ini, organisasi-
organisasi yang ada dianggap sebagai turunan hasil modifikasi spesies-spesies
lain yang hidup di masa geologi sebelumnya.
d. Teori Boffon
Teori yang diajukan Boffon menyatakan bahwa hewan-hewan bersifat plastis.
Variasi-variasi kecil yang dihasilkan lingkungan akan berakumulasi
membentuk perbedaan-perbedaan yang lebih besar. Setiap hewan pada jalur
tipe-tipe hewan, berubah dari moyangnya yang keadaanya lebih sederhana.
e. Teori Lamarck
Jean Baptiste de Lamarck dikenal sebagai evolusi dan studi perbandingan.
Lamarck memperlihatkan adanya kesenambungan fundamental pada berbagai
macam hewan. Ia percaya bahwa perkembangan besar terjadi dalam struktur
organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan. Teori ini bertolak
belekang dengan yang ditemukan Cuvier. Teori Lamarck dapat dijabarkan
menjadi.
1. Apabila terjadi perubahan lingkungan, makhluk hidup akan
menyesuaikan diri baik fisiologi maupun morfologinya.
2. Use and disuse: inheritance of acquired characteristics = internal self
improvement principles. Karakter yang diperoleh melalui proses pelatihan
karena lebih sering digunakan. Organ-organ yang tidak digunakan
mungkin akan mengalami pengecilan atau bahkan hilang.
3. Sifat yang didapat dalam proses use and disuse, akan diturunkan kepada
keturunannya.
Pernyataan ke-3 tidak dapat diterima karena perubahan berdasarkan proses
use dan disuse, tidak dalam sel. Dalam demikian sifat-sifat ini tidak dapat
diturunkan
Menurut Lamarck, evolusi (mekanisme evolisi) trejadi karena proses
adaptassi jarapah. Jerapah yang sekarang berleher panjang berasal dari
jerapah berleher pendek karena beradaptasi dengan makanan berupa daun –
daun yang tinggi letaknya.

f. Teori Darwin
Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural Selection”,
Darwin mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi menjadi
beberapa pokok berikut ini
1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik
yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi tersebut.
2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies
relatif tetap. Hai ini terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh
predetor, perubahan iklink dan proses persaingan.
3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan
suatu usaha individu organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan
variasi yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi yang umum dialam,akan
tersingkir. Adapun individu-individu dengan variasi menguntungkan
dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan
berproduksi.
4. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi
yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan.
Individu=individu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi
tersebut kepada generasi berikutnya.
Menurut Dawin terjadi evolusi karena adany seleksi alam (faktor alam
yang mampu menyeksi makhluk hidup. Adaptasi merupakan penyebab
terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Jerapah yang berleher
panjang berasal dair yang berlehar panjang pula, sedangkan yang berleher
pendek musnah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi
adalah seleksi alam .
g. Teori Weismann
Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang hidup pada
tahun 1834-1912, menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi
alam terhadap faktor ngenetis. Variasi yang diwariskan dari induk kepada
anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya tetapi denagn perubahan diatur
oleh faktor genetik atau gen
Weismann memotong ekor tikus sampai 20 generasi, tetapi anaknya tidak
adayang tidak berekor dan percobaan ini menyanggah teori evolusi Lamarck.
Dari teori yang ada, Darwin menyusun bukti-bukti yang teramat
mengesahkan dan menakjubkan. Ia mengemukakan suatu teori untuk
menjelaskan bagaimana evoluis tersebut berlangsung.
C. Pembentukan Variasi.
Suatu spesies dikatakan berhasil beradapatasi apabila dapat menyesuaikan diri
deangan lingkungan, lolos dari predator dan mampu bertahan hidup untuk
bereproduksi menghasilkan turunan.
Pada proses spesies, terjadi tahapan-tahapan yang pada akhirnya akan
membentuk spesies atau jenis yang sama. Dua individu dari satu spesies dapat
melakukan perkawinan satuu sama lain sehingga menghasilkan keturunan yang fertil.
Untuk menhindari terjadinya interbreeding antar spesies yang berbeda dari nenek
moyangnya, harus ada isolasi. Isolasi yang paling mengena adalah isolasi geografi
dimana kelompok atau populasi terhalang oleh keadaan fisik lingkungan, seperti laut,
gunung, gurun pasir, sungai dan bukit. Isolasi genetik yang disebabkan oleh satu
atau lebih mutasi hanya dapat timbul sesudah terjadinya isolasi geologi dalam waktu
yang lama. Isolasi ini menghasilka perbedaan nyata antara dua kelompok populasi.
Isolasi ekologi terjadi apabila dua kelompok binatang hidup di daerah geografi yang
sama, tetapi menempati variabel yang berbeda.
Di antara hewan-hewan yang bereproduksi secara seksual, tidak ada dua
individu yang benar-benar sama. Individu-individu setiap spesies beragam dalam
ukuran, proporsi, warna, struktur eksternal, struktur internal, fisiologi dan kebiasaan.
Variasi-variasi yang penting dalam proses genetika dapat diturunkan. Variasi-variasi
yang tidak diwariskan adalah yang dihasilkan dari perbedaan makanan, suhu dan
faktor lingkungan lainya.
Menurut Darwin hewan-hewan yang dibudidayakan lebih bervariasi daripada
spesies-spesies liar.sejumlah besar ras hewan ternak budidaya berasal dari satu
spesies liar (spesies moyang).Darwin paham bahwa keanekaragaman yang besar
dihasilkan dari induk moyang melalui seleksi variasi-variasi kecil.Darwin
memperkirakan bahwa variasi-variasi kecil yang dapat diwariskan dari spesies liar
merupakan bahan evolusi di alam.
Satu hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa proses pembentukan
spesies baru harus harus didukung oleh perubahan yang terjadi dari dalam gen dan
kromosom.variasi genetik yang timbul akan membawa perubahan karakteristik pada
spesies tersebut.pada akhirnya,proses ini akan menimbulkan pembentukan spesies
baru.
Semua bentuk kehidupan mempunyai kemungkinan untuk bertambah secara
cepat.pada kondisi yang biasa,hewan-hewan tidak dapat bertambah seperti yang
disebut di atas.Populasi spesies cendrung untuk tetap stabil. Individu-individu ini pun
bersaing satu sama lain untuk keperluan-keperluan mereka. Individu-individu ini
bersaing dengan spesies lain yang mempuyai keperluan sama. Proses persaingan ini
menjadi pemicu pertambahan dan perubahan karakteristik yang cepat.
Menurut Darwin, individu-individu dengan variasi-variasi kecil yang
menguntungkan akan menemukan kondisi-kondisi yang lebih mem berikan
keberhasilan untuk bertahan hidup dan mengembangbiakan jenisnya. Dalam musnah
sehingga ciri-ciri yang mereka miliki akan tersingkir dari populasi. Proses ini akan
menghasilkan hewan-hewan yang secara perlahan beradapatasi secara sempurnna
terhadap lingkungannya.
Seleksi alam hanya bisa bereaksi pada variasi gegetik jika dinyatakan dalam
bentu fenotip (ciri yang tampak). Hanya variasi yang mempengaruhi ciri organisme
dapat mempengaruhi seleksi alam. Variasi fenotip di dalam suatu populasi dapat
menimbulkan perbedaan-perbedaan reproduksi di antara hidup angotat populasi dan
turunnya. Meskipun aksi seleksi alamiah terhadap semua tipe variasi mengubah alur
suatu populasi, hanya aksi yang menimbulkan perbedaan genetik yang dapat
memberi pengaruh jangka panjang pada populasi. Variasi yang semua mata fenotip
bukan merupakan bahan evolusi.
D. Pembentukan Spesies-Spesies Baru.
Kumpulan spesies yang sama menempati suatu tempat tertentu dan waktu
tertentu. Suatu individu dikatakan berasal dari spesies yang sama bila saat
mmengadakan perkawinan hasil keturunannya bersifat fertil dan sebaliknya tidak
termasuk dalam suatu spesies yamh sam bila keturunan yang dihasilkan bersifat
steril. Individu fertil mampu mengahasilkan keturunannya sedangkan yang steril
tidak mampu-mampu menghasilkan keturunanya sedangkan yang steril tidak mampu
menghasilkan keturunan. Individu yang awalnya satu spesies karena adanya
perubahan-perubahan dalam waktu yang lama, dari generasi kegenerasi dapat
berubah menjadi spesies yang baru. Perubahan dari suatu spesies menjadi spesies
baru dinamakan spesiasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi,
mutasi, hibridisasi, domestikasi.
a. Isolasi Reproduksi
Isolasi reproduksi adalah terhambatnya dua spesies untuk mengadakan
reproduksi karena setiap spesies berada pada lingkungan yang berbeda dan
berjauhan (populasi alopatrik). Populasi alopatrik adalah kumpulan suatu
jenis spesies yang berbeda pada dua tempat yang berlainan sifat-sifat
lingkungannya. Karena adanya perbedaan kondisi lingkungan dalam waktu
yang lama dan dari generasi ke generasi akhirnya terjadi perubahan yang
besar dan menjadi sapesies yang berbeda. Bila keduanya ditempatkan pada
satu tempat yang sama(populasi simpatrik) mereka tidak akan
menghasilkan keturunan yang fertil. Populasi simpatik adalah populasi-
populasi yang berbeda, yang menempati suatu tempat yang sama. Isolasi
reproduksi atau tidak terjadinya reproduksi dapat disebabkan oleh isolasi
gamet,isolasi tingkah laku,Isolasi mekanik,Isolasi geografis,dan isolasi
ekologis.
1) Isolasi gamet adalah terbentuknya mekanisme isolasi karena tidak terjadinya
proses fertilisasi sel telur oleh sperma karena adanya berbagai hambatan.
Contohnya sperma Drosophila virilis dan Drosphila americana tidak
dapat mencapai sel telur karena adanya cairan penghambat.pada
tanaman jenis Arachis tidak terjadi pembentukan buah karena serbuk
sari terhambat berkecambah menjadi buluh sari diatas kepala putik. Inti
generatif pada tumbuhan tembakau tidak dapat mencapai sel telur.
2.) Isolasi tikah laku adalah Isolasi yang terjadi karena adnya perbedaan tikah
laku/prilaku sewaktu akan melakukan perkawinan sehingga perkawinan
tidak akan terjadi.
3) isolasi mekanik adalah tidak terjadinya prkawinan karena adanya perbedaan
ukuran yang mencolok dari morfologi atau bentuk alat kelamin.
4) Isolasi geografis adalah mekanisme isolasi terjadi manakala dua individu
dari spesies yang sama,masing-masing berbeda pada tempat atau wilayah
yang berbeda,yang terpisah atau terhalangi pegunungan yang tinggi ataupun
lautan yang luas,sehingga keduanya tidak dapat bertemu dan mengadakan
perkawinan. Setiap individu akan menjadi berkembang menjadi spesies
yang berlainan.
5) Isolasi ekologis adalah isolasi yang terjadi saat individu-individu dari suatu
spesies pindah ke kondisi lingkungan yang berbeda,individu yang satu ke
tempat yang banyak biji-bijian dan yang lain ke tempat yang banyak
serangga. Masing-masing akan menjadi spesies yang berbeda, yaitu spesies
pemakan biji dan spesies pemakan serangga.
b. Mutasi
Mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi gen dan mutasi kromosom. Mutasi
yang terjadi pada kromosom dikenal sebagai mutasi besar atau disebut juga
aberasi. Mutasi Kromoson dapat berupa translokasi , duplikasi , atau delesi.
Mutasi gen maupun kromoson akan menimbulkan perbedaan pada makhluk
hidup.
c. Hibridisasi
Peristiwa bastarisasi yaitu mengawinkan dua spesies yang berbeda jenis
akan menghasilkan spesies yang baru walaupun bersifat steril.
d. Domestikasi
Domestikasi adalah menjinakkan hewan liar atau membudidayakan
tanaman liar ke tempat yang kondisinya berbeda. Menjinakkan harimau
dapat menghilangkan ketangkasannya untuk menagkap mangsa dan
keturunannya dari beberapa generasi berikutnya akan mangalami perubahan
yang besar dari aslinya atau menjadi spesies baru.
e. Poliploidi
Poliploidi adalah individu yang memiliki jumlah kromosan lebih banyak
atau berkurang dari aslinya. Poliploidi dapat dibedakan menjadi
eupoliploidi 2n, 4n, 8n dan aneupoliploidi yang terdiri atas hipopoliploid
2n-1 (monosomi), 2n-2(nullisomi), 2n+1 (trisomi) dan 2n+2 (tetrasomi).
Individu tersebut dapat berubah dari aslinya baik morfologis, fertilisasi,
fisiologis, maupun resistensi terhadap gagal berpisah. Perubahan spesies
dapat terjadi setelah beberapa generasi dalam waktu yang lama
.
PETUNJUK-PETUNJUK
Proses evolusi berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Untuk
mengamati terjadinya suatu proses evolusi, ilmuwan mengumpulkan berbagai bukti.
Bukti-bukti ini dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya. Pembagian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bukti evolusi berdasarkan kepada makhluk yang ada sekarang ini adalah
sebagai berikut :
a. Anatomi perbandingan, terutama bagi hewan vertebrata
b. Perkembangan embrio pada hewan.
c. Variabilitas pada tumbuhah dan hewan
d. Taksonomi pada tumbuhan dan hewan.
e. Distribusi makhluk hidup di permukaan bumi.
2. Bukti berdasarakan adanya fosil yang ditemukan di lapisan-lapisan bumi.
Fosil adalah sisa-sisa organisme yang membantu akibat suatu proses alam.
Fosil membentuk suatu rekaman mengenai bentuk-bentuk kehidupan yang
pernah ada di muka bumi.

A. Bukti-bukti Berdasarkan Hewan yang Sekarang Ada


1. Anatomi Perbandingan
Teori dasr mengenai bukti-bukti evolusi berdasarkan anotomi perbandingan
adalah bahwa semua hewan sama, tersusun oelh sel dengan banyak gambaran umum.
Jika setiap spesies diciptakan terpisah, hewan bervariasi atau beragam dalam struktur
tanpa pola yang konsiten dan yanpa korelasi antara organ-organ yang mempunyai
fungsi-fungsi sama. Namun, hewan-hewan yang sekarang ada mempunyai sistem
organ yang sama untuk sistem rangka, peredaran darah, percernaan, ekskresi, dan
fungsi lainya yang penting.
Contoh kesamaan struktur anggota gerak bagian depan adalah kesamaan pada
sayap burung dengan kelelawar, sirip ikan, dengan lumba-lumba, dan kaki depan
kuda. Contoh-contoh diatas memperlihatkan bahwa anggota gerak yang serupa
tersebut berasal dari bagian yang sama , walaupun digunakan dalam fungsi yang
berbeda. Sayap burung digunakan untuk terbang dan sirip ikan untuk berenang.
Organ-organ yang memiliki kesamaan struktur, seperti yang telah disinggung
diatas, disebut organ Homolog (homologi). Jadi organ homolog (homologi) adalah
Struktur dasarnya mengalami perkembangan sehingga menimbulkan variasi.
Sebaliknya, organ yang struktur dasarnya berlainan tetapi mempunyai fungsi yang
sama disebut organ analog (analogi). Contoh organ analog adalah sayap serangga dan
sayap bururng. Kedua organ tersebut sama-sama digunakan untuk terbang tetapi
struktur dasarnya berbeda.
2. Embriologi Perbandingan
Setiap spesies hewan berasal dari satu zigot. Zigot adalh telur yang sudah
dibuahi. Namum, setiap spesies selalu melalui suatu tahapan embrio dengan ciri-ciri
yang sama. Bukti embrio menjadi penting evolusi karena perkembangan embrio
merupakan pengulangan sejarah evolusi bintang.
Ontogeni adalh perkembangan individu suatu spesies mulai dari telu sampai
dewasa. Filogeni adalah perkembangan spesies dalam proses evolusinya. Pada tahap-
tahap tertentu, embrio spesies mengulangi evolusi nenek moyangnya. Dengan kata
lain, ontogeni merupakan rekapitulasi runutan peristiwa evolusi dalam filogeni.
Sebagai contoh, adanya ekor pada tingkat awal embrio manusia menunjukkan adanya
suatu pengulangan dari nenek moyangnya. Catatan fosil menunjukkan bahwa
vertebrata air bernapas dengan insang. Bentuk kehidupan ini sudah ada sebelum
adanya bentuk kehidupan darat yang bernapas dengan paru-paru. Berdasarkan wakti
urutan kemunculan hewan, mulai dari ikw\an, amfibia, reptilia, burung sampai
mamalia. Amfibia mewakili fase tranisi. Hal ini ditandai adanya perubahan struktur
respirasi air menjadi respirasi darat. Persamaan bentuk embrio terdapat juga pada
manusia, babi, salamander dan ikan, yaitu pada stadium perkembangan celah insang.
Pada fase ini, tangan dan kakinya masih berupa tonjolan dan hanya suatu organ
spesifik.
3. Variabilitas Tumbuhan dan Hewan
Bukti adanya evolusi berdasarkan variabilitas tumbuhan dan hewan, terutama
dipelajari pada tumbuhan dan hewan yang dibudidayakan oleh manusia sebagai hasil
penelitian. Penelitian-penelitian ditujukan pada tumbuhan dan hewan karena evoluis
berlangsung sangat lambat sehingga sulit dilihat oleh manusia.
Contoh peristiwa ini dapat dilihat pada tumbuhan kol yang berubah menjadi
beberapa varietas. Perubahan ini merupakan hasil seleksi buatan manusia dengan
cara pemuliaan tanaman. Contoh lainnya adalah pada budidaya hewan, seperti kuda
dan sapi. Ada berbagai macam varietas hewan sebagai hasil seleksi buatan
manusia.Akibatnya, satu spesies dapat menghasilkan bermacam-macam varietas.
Seleksi buatan ini menunjukan tingkat perkembangan suatu jenis menuju kepada
pemisahan suatu spesies baru. Namun, seleksi buatan akan mempercepat proses
alamiahnya.
4. Taksonomi pada Tumbuhan dan Hewan
Dari taksonomi dapat diketahui bahwa hewan dan tumbuhan dapat
dispesifikasikan dalm berbagi tingkatan, mulai spesies sampai kelas. Pengelompokan
didasarkan atas kesamaan karakteristik secara umum, tingkatan hirarki dan
perbedaan-perbedaan pada organ-orgen tertentu. Hal ini dapat dilakukan sehubungan
dengan adanya suatu perbedaan yang gradual. Perbedaan itu menunjukkan
keteraturan. Penggolongan ini juga dimungkinkan kareana adanya suatu mata rantai
yang hilang yang disebut missing link. Hilangnya tingkatan tertentu ini mungkin
disebabkan adanya kepunahan dari spesies tersebut.
5. Distrubusi Makhluk Hidup di Muka Bumi
Distribusi makhluk hidup di permukaan bumi menunjukan adanya revolusi
karena tidak semua tumbuhan atau hewan ditemukan disemua bagian dunia.Jadi,
terdapat perbedaan-perbedaan jenis pada setiap daerah.Dibenua Afrika terdapat
beberapa jenis binatang yang tidak terdapat dibenua lain, seperti kuda nil dan zebra.
Di Australia dan irian terdapat jenis khas berupa hewan berkantung seperti koala dan
kangguru, serta burung cendrawasih dan kasuari.

B. Bukti-bukti Berdasarkan Fosil Hewan yang Sudah Mati


Bukti evolusi yang lain adalah fosil. Fosil adalh sesuatu yang dihasilkan dari
bahan galian dan merupakan bukti kehidupan masa lalu berupa tulang dan gigi. Usia
fosil dapat diperkirakan berdasarkan usia berbagai usia berbagai lapisan tanah atau
batuan yang menyusun bumi.
Fosil satu jenis hewan mungkin dapat ditemukan di beberapa lapisan pemukaan
bumi. Dari fosil-fosil yang berasal dari berbagai lapisan bumi, ilmuwan dapat
menurut proses perubahan yang terjadi pada spesies tersebut. Terdapat pula fosil
berupa jejak sehingga bentuk binatang dapat direkonstruksi secara umum atau untuk
mengetahui bagaimana binatang bergerak. Selain fosil jejak, noda-noda pada tulang
tempat menempel otot dan ukuran serta bentu otot, memungkingkan rekontruksi
keseluruhan bentu binatang.

C. Mekanisme Evolusi dalam Populasi


Untuk mengerti evolusi sebagai perubahan materi perubahan materi genetik
populasi, perlu diketahui batasan genetika populasi didasarkan pada konsep pool
gene (susunan genotip suatu populasi).pool gen adalah keseluruhan jumlah gen yang
dipnyai individu didalam populasi. Individu-individu diploid mengandung hanya dua
alel untuk tiap-tiap gen (A/a),tetapi tidak pada pool gen populasi. Populasi dapat
mengandung sejumlah bentuk alel yang berbeda dari suatu gen. Dengan
memperlihatkan suatu gen tertentu, pool gene akan bercirikan frekuensi (banyaknya
alel gen yang ditemukan didalam populasi).
Hal-hal yang mempengaruhi frekuensi genotif dan alel dikemukakan oleh
Hardy Weinberg. Mereka menyatakan bahwa dibawah kondisi-kondisi stabil,
frekuensi genotip dan alel tetap konstan dari generasi ke generasi pada organisme-
organisme yang berproduksi secara seksual. Adapun kondisi-kondisi stabil tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Populasi harus cukup besar untuk tidak mengubah komposisi frekuensi alel.
2. Mutasi tidak terjadi atau jangan terjadi keseimbangan mutasi.
3. Imigrasi dan emigrasi yang tidak mengubah frekuensi alel dalam populasi.
4. Perkawinan harus sama sekali acak dengan memperhatikan genotip.
5. Keberhasilan reproduksi harus sama sekali acak dan memperhatikan genotip.
Jumlah atau banyaknya turunan dann jumlah turunan dari turunan secara acak
tidak dikurangi.
Untuk mengetahui frekuensi gen atau genotip di alam bebas atau di masyarakat,
G.H. Hady seorang ahli matematikaberkembangsaan inggris dan W. Weimberg
seorang dokter dari Jerman menemukan prinsip-prinsip perhitungan frekuensi
gen/alel atau genotip Aa disilangkan dengan sesamanya maka akan menghasilkan
keturunan AA : Aa : aa dengan ratio genotip 1:2:1 dan ratio fenotip 3:1. Kejadian ini
terjadi dirumah kaca atau laboratorium.Dialam yang bebas atau dimasyarakat tidak
selalu perbandingan yang demikian karena dialam terjadi persilangan secara bebas.
Hukum Hardy- Weinberg memiliki syarat berlakunya secara acak, tidak terjadi
migrasi, dan tidak terjadi mutasi.Bila terjadi mutasi maka mutasi tersebut harus
berlangsung dengan kesempatan yang sama untuk masing-masing.
Dalam menggunakan Hukum Hardy- Weinberg, gen dominan dimisalkan
dengan p dan gen resesif dimisalkan dengan q. Bila dilakukan persilangan genotip Aa
dengan sesamanya dapat diperlihatkan sebagai berikut :
Persilangan induk : Aa >< Aa misal A = p
a=q
Genotip AA = p2
Keturunan : AA 2Aa aa Genotip Aa = pq
Genotip aa = q2
Menurut Hardy – Weinberg : AA = p2, 2Aa = 2pq, aa= q2
Jadi : p2 + 2pq +q2 =100% dan
P +q = 1
Bila diutarakan dengana kata-kata bahwa dialam bebas jumlah genotif yang
homozigot dominan, dengan genotip heterozigot serta genotip homozigot resesif
berjumlah 100%. Dan di alam bebas gen dominan dengan gen resesif yang
merupakan alelnya berjumlah 100%. Untuk dapat lebih memahami Hukum Hardy –
Weinberg dapat diperhatikan contoh-contoh berikut.
1. Diketahui di suatu masyarakat orang albino genotip aa 1% dari jumlah
penduduk yang ada. Tentukanlah perbandingan dan frekuensi masing-masing
genotif !
Jawab: Gen A =kulit normal; a =kulit albino
1 1
a. Orang albino genotip aa  q 2   q2 
100 100
1 9
maka harga q  ; p  q  1  nilai p 
10 10
81
b. Orang normal genotip AA  p 2 
100
9 1 1
c. Orang normal genotip Aa  2 pq  2   
10 10 100
Perbandingan genotip AA : Aa : aa = 81 : 18 : 1
81
Frekuensi genotip AA   yaitu 81 di antara 100
100
18
Frekuensi genotip Aa   yaitu 81 di antara 100
100
1
Frekuensi genotip aa   yaitu 81 di antara 100
100
2. Diketemukan pada suatu penduduk wanita yang menderita buta warna 4%.
Tentukan !
a. Frekuensi wanita carrier
b. Perbandingan wanita normal dengan laki-laki normal
4
Jawab: Genotip wanita buta warna bb = 
100
Maka: gen b untuk buta warna dimisalkan dengan q
Gen B untuk normal dimislkan dengan p
4 2
Wanita buta warna  bb  q   q2 
2

100 10
2 2
p  q 1 Nilai p  1  
10 8
8 2 2
a. Frekuensi wanita carrier bergenotip Bb  2 pq  2   
10 10 10
Frekuensinya 32 di antara 100
2
 8  64
b. Wanita normal homozigot  BB  p 2    
 10  100

2 8 32
Wanita normal berjumlah  Bb  2 pq  2   
10 10 100
96
Jadi wanita normal berjumlah 
100
8 80
Laki-laki normal bergenotip B  p  
10 100
Perbandingan wanita normal dengan laki-laki normal =
96 : 80 = 12 : 10 = 6 : 5
3. Ditemukan orang yang bergolongan darah O 4% dan golongan darah A
homozigot 9%. Tentukan perbandingan golongan darah B dengan golongan
darah AB
Jawab : Golongan darah pada manusia ditentukan oleh IA, IB dan IO, maka
dalam pemisalan dapat dilakukan sebagai berikut :
I A  p
  p 2  q 2  r 2  2 pq  2 pr  100%
IB  q  Maka berlaku
 p  q  r  100%
I O  r 
4 2
Ditemukan gol O  I O .I O  r  r 
2

100 10
9 3
Gol A  I A .I A  p   p
2

100 10
5
p  q  r 1 q 
10
Golongan B  I B .I B dan I B .I O
25
I B .I B  q 2 
10
5 2 20
I O .I O  2qr  2   
10 10 100
45
Total golongan B 
100
3 5 30
Golongan AB  I A I B  2 pq  2   
10 10 100
Perbandingan golongan B dengan AB = 45 : 30 = 3 : 2
4. Diketahui frekuensi golongan AB 24% dan golongan O4%. Tentukan
frekuensi golongan A dan B !
24
Jawab : golongna AB  I A .I B  2 pq 
100
4 2
Golongan O  I O I O  r 2  r
100 100
24 12
Golongan AB  2 pq   p
100 100 q
p  q  r 1

12 2 10 12 8
q  q 0
100 q 10
100 10 10 100 q 

12  100q 2  80q  0

100q 2  80q  12  0
 b  b 2  4ac 80  6400  4800 80  40
q1.2    1
2a 200 200
80  40 120 6
q1    (tidak mungkin)
200 200 10
80  40 40 2
q2    (mungkin)
200 200 10
10 2 2 4
p  q  r 1 p    
10 10 10 10
36 6 2 60
 Golongan darah A  I A I A  I A I O  p 2  2 pr  2 
100 10 10 100
4 2 2 12
 Golongan darah B  I B I B  I B I O  q 2  2qr  2 
100 10 10 100
 Golongan darah A: B = 60 : 12 = 5 : 1

MUTASI DALAM PROSES EVOLUSI


Seperti disebutkan di ats bahwa variasi yang diwariskan harus didukung oelh
perubahan yang terjadi di dalam gen dan kromosan sebagai hasil mutasi genetip.
Mutasi ini tidak dapat dilihat dari struktur tubuh (fenotip), tapi dari struktur genotip.
Mutasi yang menguntungkan atau sesuai dengan lingkungan akan bertahan lebih baik
dibandingkan dengan yang dapat menyesuaikan diri.
Mutasi terjadi pad organisasi hidup selama beberapa generasi. Mutasi
merupakan bahan mentah dari evolusi. Beberapa penyebab mutasi antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Faktor bersifat genetis karena adanya perubahan struktur kromosom berupa
penyimpanan pada waktu pebelahan sel, penyimpanan pada saat penyatuan
sel terjadi, kesalahan letak gen sehingga terjadi perubahan sifat, atau bisa
juga poliploid.
2. Ada bahan kimia, misalnya formalin (pengawet).
3. kontak dengan bahan-bahan reaksi atom yang menghasilkan sinar-sinar
radioaktif.
Peningkatan panas dapat berperan sebagai katalisator mutasi.akibatnya.semua
hewan dan tumbuhan mempunyai kualitas untuk berada pada lingkungan yang
beradaptasi.organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui proses
adaptasi melibatkan kombinasi karakteristik struktur, fisiologi, tingkah laku, dan
pola hidup.sebagai contoh,lebaha madu memilki bentuk bagian mulut yang khas
untuk mengisap madu, rambut-rambut untuk mengumpulkan tepung sari, dan
kemampuan mengolah lilin untuk tempat tinggal.
Adaptasi yang dilakukan organisme ada mermacam-macam .adaptasi itu
diantaranya adalah sebagai berikut.
a.) Adaptasi radiasi (adaptasi yang beradiasi);
b.) Adaptasi divergensi, misalnya pada marsupialia (lari, meloncat,
memanjat, menggali tanah);
c.) Adaptasi fungsional, misalnya pada bunglon;
d.) Adaptasi funsional, misalnya sengat pada lebah madu;
e.) Adaptasi tingkah laku;
f.) Adapatasi cryptic (bersembunyi);
g.) Adaptasi mimikri misalnya, warna suatu kupu-kupu yang serupa dengan
kupu-kupu yang berbeda spesiesnya;
h.) Adaptasi konvergen, yaitu keserupaan tubuh dua hewan yang tumbuh
pada tempat yang sama.

PENGARUH FAKTOR SAWAR DALAM PERSEBARAN ORGANISME.


Mekanisme isolasi adalah suatu mekanisme yang mengontrol pertukara gen
antara populasi yang dapat diklasifikasi sebagai mekanisme isolasi reproduksi yaitu
premating (prezygotic) dan postmating (ygotic). Premating mencegah terjadinya
zigot hibrid sedang postmating mengurang tingkat hidup ataupun fertilitas bahkan
kematian dini dari hibrid yang terjadi. Mekanisme isolasi premating adalah sebagai
berikut
1. Isolasi ekologi atau habitat terjadi jika spsies menduduki habitat yang
kelianan dalam daerah yang sama.
Contoh
 Anoples labranchiae hidup pada habitat lingkungan air payau.
 Anoples maculipennis hidup pada air tawar mengalir.
2. Isolasi musin atau waktu yang dijumpai di antara populasi yang anggotanya
mencapai kematangan seksual atau periode bunga pada waktu yang berbeda
dalam satu tahun.
Contoh
 Pinus Radiata mengalami pematangan bunga terjadi pada awal
Februari.
 Pinus muricata mengalami pematangan bunga terjadi pada akhir
April.
Keduanya sama-sama tumbuh di daerah geogarfis di semananjung
Monterey di Califoenia.
3. Isolasi perilaku atau seksual adalah sebagai hasil dari melemahnya atau
tidak adanya tarik seksual antara betina dan jantan dari spesies yang
berbeda
Contoh
 Drosophila Psudoobscvura dan Drosophila Persimilis disatukan
pada ruangan ternyata pada tubuh betina sebagai penerima sperma.
4. Isolasi mekanisme disebabkan oleh perbedaan struktur bunga yang
mempegaruhi transfer polen atau perbedaan ukuran dan bentuk alat
genitalia yang membuat kopulasi dan transfer sperma menjadi sulit terjadi.
Contoh
 Kopulasi antara Drosophila Pseudoobscura betina dan Drosophila
melanogaster jantan.
5. Isolasi gemetis yang menyebabkan gamet jatan dan betina gagal bertemu
dan melebur satu sama lain. Dalam isolasi ini, spermatozoa atau polem dari
suatu spesies tidak dapat hidup dalam stigma dan saluran ovum bunga
spesies lain.
Contoh
 Drosophila terjadi reaksi inseminasi yaitu pembengakakan vagina
oleh sekresi dari cairan, sedangkan mekanisme isolasi postmating
adalah sebagai berikut :
Mekanisme isolasi postmating diantaranya sebagi berikut :
1. Inviabilitas hibrid sehingga menyebabkan tereliminasinya sebagian atau
semua individu hibrid sebelum mereka mencapai kematangan seksual.
Eliminasi mungkin terjadi pada berbagai tahap dari siklus kehidupan,
seget setelah fertilisasi sampai sebelum mencapai umur reproduksi.
Contoh :
Pada infusoria yaitu kelompok Paramecium Aurelia. Apabila
terjadi pertukaran nukleus di antara dua pasangan konjugasi,
hibrid yang terjadi akan mati.
2. Sterilitas hibrid yang menyabavkan gagalnya proses pembentukan
gamet.
Contoh :
Pada perkawinan Drosophila Pseudoobscura betina dan
Drosophila melanogaster jantan dapat menghasilkan telur
sebanyak yang dihasilkanoleh betina yang nonhibrid tapi bila
betina ini disilangkan (backcross) dengan jantan dari parental
spesies. Individu keturunannya akan lemah dan steril.
3. Gagalnya hibrid yaitu yang mengurangi hidup atau fertilitas keturunan.
Contoh :
Pada Paramecium Aurelia yang mengalami pertukaran
nukleus di antara dua pasangan konjugasi dapat
mengahasilkan hibrid yang berada dalam keadaan berbagai
tingkat inviabilitas (kegagalan hibrid).

SEJARAH MANUSIA
Secara umum organ dan sistem yang terdapt pada manusia dan mamalia pada
umumnya memiliki banyak kemiripan. Secara struktural manusia dan primata
terdapat hal-hal yang banyak kemiripan tetapi secar anatomi banyak persamaan.
Kesamaan dalam struktural dapat diperhatikan pada rangaka, otot, gigi, posisi dan
struktur mata, bentuk tangan dan kaki, serta ekspresi raut muka.
Senyawa kimia yang diekskresikan manusia dan primata relatif mirip,
sedangkan sistem enzim pencernaan hampir sama. Hormon insulin yang berfungsi
untuk menghindari duabetes memiliki persamaan dengan yang dihasilkan oleh
mamalia lain seperti sapi dan babi.
Faktor rhesus merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kesuaian
antara manusia dan primata, karena faktor rhesus dimiliki juga oleh jenis kera rhesus.
Berdasarkan macam tersebut manusia baik secara struktural dan biokimia memiliki
kemirripan dengan mamalia pada umunya. Perbedaan yang paling nyata antara
primata dan manusia yaitu postur tubuh manusia yang sempurna karena dapat berdiri
dengan tegak, karena memiliki tulang pinggul yang piph untuk menyangga organ
abdominalis. Badan yang tegak, gerakan tangan yang bebas untuk melakukan
berbagai gerakan dilengkapi ibi jari yang dapat berputar sehingga tangan dapat
melakukan genggaman. Tangan dilengkapi saraf sensoris yang telah berkembang
sempurna sehingga dapat merasakan pengaruh lingkungan dengan baik pula.
Letak mata manusia dapay melihat dari berbagai sudut pandang dengan
ketajaman penglihatan yang cukup baik dan memiliki intelegensia yang sangat
tinggi. Manusia memiliki kapasitas tentang simbol-simbol sehingga mampu menulkis
dan membaca. Kombinasi antara intelegensia, kekuatan pandangan dan efesiensi
gerakan tangan yang mampu menggunakab alat, kekuatan pandangandan efesiensi
gerakan tangan yang mampu menggunakan alat, manusia melalui proses belajar
memiliki kultus yang tidak mungkin dimilikioleh spesiesyang lain.
Jika dibandingkan dengan primata, manusia memiliki muka yang lebih rata,
tengkorak berkembang ke arah atas dan bentuknya dengan foremen magnus dan
kondilus oksipital lebih maju ke arah depan. Gigi relatif lebih kecil dengan
ketinggian yang relatif sama, gigi taring lebih kecil dan tangan lebih pendek dari
pada kaki, berjalan tegak dan mampu berlari

1. Teori Perkembangan Manusia


Pada tahun 1871, ada seorang ahli biologi berkebangsaan inggris yang
menerbitkan buku yang berjudul “The Descet of Man” dan terkenal dengan teori
evolusinya. Menurut Darwin kekuatan perubaha baik pada hewan maupun pada
tumbuhan berkaitan dengan perubahan yang terjasi pada manusia. Ahli biologi
mengklasifikasi-kasikan manusia sama dengan kera karena memiliki kemiripan
dengan kera, gorila, simpanse, orang utan dan gibbon.
Dalam bukunya Darwin menyatakan bahwa manusia yang sekarang hidu
berasal dari bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga bahwa manusia yang sekarang
hidup diberasal dari manusia primitif yang bentuknya sederhana. Untuk
mendapatkan petunjuk tersebut para ahli berusaha untuk mendapatkannya melalui
pencaian fosil-fosil. Dari fosil yang ditemukanberupa tengkorak yang dapat
menggambarkan volume otak, bentuk kepala dan kapan organisme tersebut hidup.
Bentuk sekarang dapt menetukan kemampuan berbicara dan dari jenis gigi dapat
dipekirakan jenis makannya.
a. Australopithecus
Pada tahun1942, di Afrika Selatan menemkan fosil tengkorak yang kemudian
dikirim ke fakultas Afrika Selatan. Raymond Dart yang memeriksa fosil
tersebut memberi nama Australopithecus Afriicanus yang berarti ‘Kera dari
Afrika Selatan”. Sejak itu ditemukan tulang lain dari primata tersebut.
Ukuran tubuh 150cm, berat  35 kg, dan telah menggunakan alat-alat yang
tebuat dari batu tulanh dankayu.
b. Zinjantrophus
Dr. Leakey dengan istrinya menghabiskan waktu selama 35 tahun dan
mempelajari fosil dari Tanganyika dan alat-alat yang digunakannya untuk
memotonh. Pada tahun 1959, meraka menemukan gigi, beberapa otak, dan
kepingan-kepingan lain dari tengkorak, tulang kaki, serta rahang dengan gigi
yang yang menyerupai struktur primata diberi nama Zinjanthropus. Dengan
menggunakan metode Argon-potadium di Universitas California dapat
ditentukan bahwa umurnya 1.750.000 tahun
Tulang Zinjanthropus dan Australopithecus mirip seperti “Kera Modern”.
Tulang panggul terbuka dan tulang punggung tegak. Pada pertengahan 1964,
Dr.Leakey mempublikasikan penemuannya yang diberi nama Homo Habilis
yang hidunya sejaman dengan Zinjanthropus dan Homo Habilis lebih mirip
manusia. Zinjanthropus dinamakan Australopithecus Robustus
(Parantrophus), tinggi 150 cm, kaki sederhana, berjalan lebih dari
Australopithecus, berat 65-75 kg menyerupai gorila dan memakan tumnbuhan
serta tidak menggunakan alat. Menurut Dr.Leakey bahwa Homo Habilis
merupakan nenek moyang manusia terdapat di permukaan bumi 1.200.000
tahun yang lalu.
c. Pithecanthropus Erectus
Pada tahun 1891, sebagai tengkorak, sebagai rahang dan ulang paha
ditemukan di pulau Jawa di bawah lapisan pasir. Manusia Jawa ini dinamakan
Pihecanthropus Erectus yang hidup 500.000 tahun yang lalu dan volume
otaknya 1500cc. Pihecanthropus Erectus telah menggunakan alat-alat dan
api. Pihecanthropus Erectus ditemukan juga di Peking.
d. Manusia Neanderthal
Manusia Cro-Magnon menyerupai manusia moder atau Homo Sapiens.
Manusia Cro-Magnon hidup di Eropa khususnya di Prancis dan Spanyol
sekitar 1000 tahun yang lalu. Memiliki tulang dahi yang lebar dan meninggi
ke arah atas belakang. Telah meggunakan senjata yang berasal dari batu dan
tulang. Hidup di gua dan dinding gua dihias dengan gambar dan waktu
mereka hidup. Para ahli meyakini bahwa manusia Neanderthal hidupnya
sejaman dengan Cro-Magnon
e. Manusia Modern
Semua orang yang hidup sekarang hidup digolongkan kepada Homo Sapien
dan para antropologis membagi bangsa. Pembargian tersebut berdasarkan
variasi atau perbedaan yang dimiliki oleh setiap bangsa.
Manusia modern menggunakan kapasitas otak (interlegensia) nya melalui
belajar dan memiliki peradaban tinggi dalam menjalankan kehidupanya.
Perkembang intelegensi dapat mengontrol lingkungan hidupnya dan
memanipulasi lingkungan hidupnya.

Ringkasan
Evolusi merupakan proses perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur
dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa macam evolusi yang mungkin terjadi,
yaitu evolusi geologis, evolusi biologis, dan evolusi kosmozoik. Adapun teori-teori
seputar evolusi diantaranya teori evolusi organik, teori Cuvier, teori Charles Lyell,
teori Buffon, teori Lamarck, teori Darwin, dan teori Weismann. Masing-masing teori
mengemukakan penjelasan yang berbeda mengenai terjadinya evolusi.
Charles Darwin adalah seorang tokoh evolusi yanh mengemukakan pendapat
melalui bukunya yang berjudul “ On the origin of The spesies by Menas of
NaturalSlection”. Terjadinya evolusi mungkin dapat dijelaskan melalui mekanisme
pembentukan variasi-variasi pada suatu spesies atau pun pembentukan spesies-
spesies baru dari spesies yang ada.
Petunjuk adanya evolusi didasari dengan ditemukannya fosil diberbagai lapisan
tanah atau batuan bumi. Palaeantologi adalah cabang dari Biologi yang mempelajari
fosil serta hubungan evolusi dan ekologi dari organisme (baik hewan maupun
tumbuhan) pembentuk fosil. Organ homolog atau homologi adalah organ yang
berasal dari bagian atau struktur yang sama tetapi fungsinya berbeda.
Sebaliknya, organ yang struktur dasar dan asalnya berbeda tetapi memiliki
fungsi yang sama disbut organ analog atau analogi. Perbandingan bentuk embrio
hewan tingkat tinggi menjadi petunjuk penting dalam evolusi karena perkembangan
embrio merupakan pengulangan sejarah evolusi hewan. Ontogeni adalah
perkembangan individu suatu spesies mulai dari telur sampai dewasa. Filogemia
adalah perkembangan spesies dalam proses evolusinya. Ontogeni merupakan
rekapitulasi runutan atau pengulangan singkat urutan peristiwa evolusi dari filogemi.
Terjadinya utasi pada organisme hidup selama beberapa generasi,
memungkinkan terjadinya evolusi. Mutasi dapat dikatakan sebagai bahan mentah
dari evolusi. Selain itu, menurut Darwin, seleksi alam juga menentukan di dalam
mekanisme evolusi yang terjadi pada suatu populasi.

Latihan
1) Jelaskanlah pengertian evolusi denagn memberikan suatu contoh.
2) Jelaskanlah dengan contoh perbedaan antara evolusi progresif denagn evolusi
regresif dan beriakan contoh.
3) Kemukakan lima teori evolusi berdasarkan penggagasnya.
4) Sebutkanlah toeri evolusi Darwin.
5) Sebutkanlah pokok-pokok pikiran Darwin tentang evolusi.
6) Bandingkanlah teori evolusi Darwin dengan Lammarck.
7) Sebutkankah pengertian spesiasi.
8) Jelaskanlah dengan contoh 4 faktor yang mempengaruhi spesiasi.
9) Sebutkanlah 5 bukti terjadinya evolusi.
10) Tunjukkanlah dengan contoh perbedaan antara homologi dengan analogi.
11) Tunjukkanlah dengan contoh perbedaan antara filogeni dengan ontogeni.
Tolong lebih diringkas dan lengkapi dengan: TIU, TIK, Latihan, Test Formatif

Anda mungkin juga menyukai