Anda di halaman 1dari 19

NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RANGKUMAN KELOMPOK 1
“BAGAIMANA MEMULAI USAHA”

Usaha merupakan setiap aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Di bidang bisnis misalnya, usaha biasanya identik dengan aktivitas bisnis. Usaha
dalam aktivitas ekonomi merupakan sesuatu hal yang mendapatkan keuntungan.

Cara memulai usaha tersebut :

1. Adanya niat

2. Adanya dukungan

3. Struktur manajemen

4. Hitung akumulasi biaya untuk gambaran

5. Modal

6. Hitung akumulasi biaya untuk gambaran

7. Pilih bidang yang sesuai dengan passion

8. Pilih waktu yang tepat

9. Tentukan keunikan dari produk

10. Gunakan model marketing dengan baik


NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI
NIM : C1A180208
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 2
“PEMILIHAN LOKASI DAN TATA LETAK”

A. Pengertian pentingnya lokasi yang strategis


Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana
mereka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil
selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi. Lokasi yang strategis adalah
wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan
maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan yang paling penting yang
perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka.
Aspek Internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi bersifat
global. Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi
sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh,
biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk (tergantung kepada produk dan
tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan
perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah
yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi
oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa. Lokasi sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan.
Kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal
merupakan investasi yang baik. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk
keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.
Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional
sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat
mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan strategi
lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi perusahaan.

Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:

1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada


2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat
lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi Lokasi


Memilih lokasi menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja, yang
terjadi karena adanya pembangunan:
1. Ekonomi pasar
2. Komunikasi internasional yang lebih baik
3. Perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan
4. Kemudahan perpindahan arus modal antar negara
5. Diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi
Selain globalisasi, masih ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi keputusan
lokasi. Diantaranya, produktivitas tenaga kerja, valuta asing dan perubahan sikap terhadap
industri, serikat kerja, penetapan zona, polusi, pajak, dan sebagainya.

Berikut beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi :

1. Kepadatan Penduduk
2. Penghasilan
3. Jumlah Traffic
4. Pusat Keramaian
5. Tempat
6. Jumlah Usaha
7. Akses Karyawan
8. Zona
9. Kompetisi
10. Appearance
Disamping kriteria diatas, berikut kriteria demografik lainnya dalam memilih lokasi paling
startegis dalam penempatan suatu usaha. Diantara lain adalah:

1. Usia penduduk yang menjadi target pasar Anda.


2. Jumlah kepala keluarga, baik penduduk yang bekerja kantoran ataupun jumlah penduduk
yang berpendidikan
3. Rata-rata income dari setiap keluarga maupun individu pada suatu lokasi, karena
presentasenya akan mempengaruhi kategori jumlah konsumen potensial suatu usaha.
4. Jumlah penduduk, baik pria maupun wanita. Jumlah tersebut akan mempengaruhi target
persentase pasar usaha.
Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi khusus dalam satu
komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk pengiriman dan
penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, dan biaya.

Factor yang mempengaruhinya, yaitu:


1. Ukuran dan biaya lokasi
2. System transportasi udara, kereta, jalan bebas hambatan, dan transportasi air lain
3. Pembatasan daerah
4. Kedekatan kepada jasa/pasokan yang dibutuhkan
5. Permasalahan dampak lingkungan hidup
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI
NIM : C1A180208
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL

RESUME KELOMPOK 3
“MEMANFAATKAN PELUANG USAHA”

A. Pengertian Peluang Usaha

Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli Peluang usaha terdiri dari
dua kata yaitu "peluang" dan " usaha". Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut dengan
opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan. Secara sederhana peluang
di artikan sebagaikesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa.

Ide yang menimbulkan Peluang Usaha :

1. Cita – Cita
2. Tekanan
3. Kecenderungan Pasar
4. Inovasi Baru
5. Komplemen dari produk yang da
6. Perisitiwa yang digemari
7. Wawasan
8. Bahan bacaan
9. Ide yang muncul tiba – tiba

B. Cara Memanfaatkan Peluang Usaha


1. Melakukan riset pasar
2. Mempersiapkan dan Menyusun rencana
3. Patuh terhadap aturan
4. Strategi pemasaran yang tepat
C. Masalah dan Solusi dalam memulai Usaha
a. Masalah b. Solusi
- Modal - Pertahankan sikap Objektifitas
- Sepi Pelanggan - Paham persyaratan teknis
- Kesulitan Meningkatkan Penjualan - MenjaminProduk beda dari pesaing
- Gagal melakukan marketing yang jitu

D. Manfaat Berwirausaha
a. Peluang untuk menentukan nasib sendiri
b. Kesempatan melakukan perubahan
c. Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya
d. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208

JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 5

“KIAT KIAT USAHA SUKSES”

A. Kiat – Kiat Menuju Usaha Sukses

Menurut McClelland, Suatu negara akan bisa menjadi makmur jika memiliki jumlah
entrepreneur atau pelaku wirausaha sebesar 2% dari jumlah penduduk. AS pada tahun 2007
sudah memiliki entrepreneur sebesar 11.5%. Jadi untuk Indonesia semestinya memiliki
entrepreneur paling tidak sekitar 4.4 juta agar menjadi negara makmur. Melihat fakta-fakta
tersebut kata kuncinya adalah memperluas sektor wirausaha dan mengkondidikan masyarakat
atau melakukan kegiatan ekonomi di sektor wirausaha atau atau menjadi entrepreneur. Salah
satu kunci untuk membuka peluang wirausaha adalah harus berani memulai wirausaha. Selain
keberanian juga diperlukan kegigihan dalam berwirausaha, tidak mengenal putus asa dalam
berwirausaha. Kegagalan merupakan sesuatu yang biasa dalam rangka belajar meningkatkan
pemahaman kita tentang suatu usaha. Masa depan kita, baik tidaknya kita tergantung pada kita
sendiri bukan orang lain. Maka jalan yang harus ditempuh adalah secara proaktif membuat diri
kita menjadi baik. Semua orang berhak dan bisa menjadi seorang entrepreneur yang sukses
jika melakukan dan memenuhi syarat-syaratnya. Agar hak untuk menjadi sukses dalam
berwiraswasta maka ada beberapa kiat-kiat yang harus dipenuhi sebelum menjadi entrepreneur
yang sukses.

Berikut kiat-kiat menjadi entrepreneur yang sukses :

1. Kerja Keras
2. Dapat bekerja sama dengan orang lain
3. Berpenampilan yang baik
4. Tepat dalam mengambil keputusan
5. Berambisi untuk maju
6. Memiliki sikap positif
7. Dapat menerima kegagalan
8. Do’a

Jurang pengangguran di setiap negara selalu ada setiap tahunnya terutama di Indonesia.
Banyaknya pekerja yang di PHK membuat seseorang harus berpikir secara keras menghidupi
dirinya untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Berwirausaha merupakan salah satu faktor
untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Wirausaha merupakan sebuah usaha
untuk melakukan sebuah bisnis yang memanfaatkan peluang peluang dengan mengorbankan
resiko yang ada. Seorang wirausaha tentunya menginginkan sebuah kesuksesan pada dirinya.
Dengan tekad yang kuat wirausaha tersebut dapat mendapatkan hasil dari kerja kerasnya.
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI
NIM : C1A180208
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 6

“RESIKO USAHA”

A. Kategori Resiko

Resiko dibagi ke dalam dua kelompok :

1. Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif kadang-kadang
dikenal dengan istilah resiko bisnis (business risk). Seseorang yang menginvestasikan
dananya di suatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama
investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang dihadapi
seperti ini adalah resiko spekulatif.
2. Resiko Murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak
terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran,
apabila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut akan menderita
kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan kecuali ada
kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Resiko murni adalah
sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan resiko murni adalah dengan
asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya resiko
murni kadang dikenal dengan istilah resiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
B. Mengidentifikasi Resiko

Pengidentifikasian resiko merupakan proses analisa untuk menemukan secara


sistematis dan berkesinambungan atas resiko (kerugian yang potensial) yang dihadapi
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan checklist untuk pendekatan yang sistematis dalam
menentukan kerugian potensial. Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam
suatu checklist adalah kerugian hak milik (property losses), kewajiban mengganti kerugian
orang lain (liability losses) dan kerugian personalia (personnel losses). Checklist yang
dibangun sebelumnya untuk menemukan resiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian yang
dihadapi oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang sifat operasinya kompleks, berdiversifikasi
dan dinamis, maka diperlukan metode yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi.
Metode yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

1. Questioner analisis resiko (risk analysis questionnaire)


2. Metode laporan Keuangan (financial statement method)
3. Metode peta aliran (flow-chart)
4. Inspeksi langsung pada objek
5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian perusahaan
6. Catatan statistik dari kerugian

C. Menganalisa Resiko

Setelah melakukan identifikasi resiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran


resiko dengan cara melihat seberapa besar potensi terjadinya kerusakan (severity) dan
probabilitas terjadinya resiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu event
sangatlah subjektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa resiko memang
mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang
sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangatlah penting untuk menentukan dugaan
yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi
perencanaan manajemen resiko.
D. Cara Pengendalian Resiko

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh perbankan dalam mengatasi resiko ataupun mencegah
terjadinya resiko yang sama ke depannya

1. Melakukan tata kelola resiko secara terpadu dengan pengimplementasian tanggung jawab
dan keseuaian kompetensi masing-masing pihak yang terkait. Misalnya seperti Dewan
Komisaris, Direksi, Risk & Capital Committee (RCC), unit risk management dan unit
business yang telah berinteraksi dan bersinerji secara optimal.
2. Bank Mandiri menyusun profil resiko dalam suatu Laporan Profil Resiko, dan digunakan
sebagai laporan. Dengan demikian, dapat memusatkan perhatiannya pada jenis-jenis resiko
yang memiliki tendensi memburuk atau melebihi kebijakan toleransi pada resiko tertentu.
3. Mempersiapkan tenaga profesionalnya di bidang resiko. Sekaligus melakukan persiapan
untuk mengimplementasikan Basel II Accord yang menjadi penanggung jawab dari seluruh
inisiatif strategis terkait kepatuhan pegawai.
4. Menetapkan kebijakan pengelolaan resiko likuiditas. Misalnya dengan pemeliharaan
cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit resiko likuiditas,
merancang analisis scenario dan contingency plan, penetapan strategi pendanaan dan
mempertahankan kapasitas dana yang cukup di pasar (Masyhud Ali, 2006).
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208

JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 7

“MELAKSANAKAN, MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN USAHA”

A. Melaksanakan Usaha

Dalam melaksanakan usaha ada beberapa yang harus dilakukan oleh seorang
wirausaha. Diantara yang harus dilakuan oleh seorang wira usaha adalah :

1. Produksi
2. Pemasaran
3. Pengelolaan Keuangan

B. Mempertahankan Usaha

Dalam dunia yang serba digital ini maslah dalam menjalnakan usaha sangatlah
beragam. Bukan hanya dalam segi pesaing usaha, tapi dalam aspek inivasi dan kreatifitas juga
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh para wirausaha demi menjalnakn usahanya agar
tetap eksis dan berkembang. Sehingga dalam menalankan usaha diperlukan berbagai teknik
untuk menjalankan usaha supaya tetap eksis. Diantara yang bisa dilakukan untuk
mempertahankan usaha diantaranya adalah:

1. Memisahkan keuangan bisnis dan pribadi


2. Aktif di komunitas bisnis
3. Terus branding di media sosial
4. Amati, tiru dan modifikasi
5. Jadilah solusi total bagi pelanggan
6. Lakukan evaluasi dan perbaiki
7. Peluas jejaring bisnis

C. Mengembangkan Usaha

Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan yang
sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan
kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakan pikiran, tenaga dan badan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengembangan usaha merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan untuk
menumbuhkan usaha yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan beberapa
cara diantaranya:

a. Perluas skala usaha


b. Perluas cakupan usaha
c. Perluas kerjasama, penggabungan dan ekspansi

- Jenis jenis strategi dalam pengembangan usaha;


1. Strategi Integrasi Vertikal
2. Strategi Intensif
3. Strategi Diversifikasi
4. Strategi Bertahan
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208

JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 8

“PENGELOLAAN KEUANGAN”

A. Pengertian Pengelolaan Keuangan

Dalam mengelolaan keuangan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk


mengatur keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung
jawaban dan pelaporan, dimulai dari mendapatkan dana sampai dengan penggunaan dana,
untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. Serta hal untuk mengelola
keuangan dalam perusahaan juga merupakan suatu kunci utama dalam hal kegiatan operasional
perusahaan dan tidak akan pernah terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan jalur kas.

B. Cara Mengelola Keuangan

Sebelum mengelola keuangan kita harus membuat rencana keuangan terlebih dahulu.
Seorang entrepreneur perlu perencanaan keuangan yang baik agar dapat mengendalikan dan
menyehatkan usahanya sehingga dapat menghasilkan akumulasi modal untuk pertumbuhan
dan pengembangan usahanya untuk mencapai visi dan misi usahanya. Perencanaan keuangan
(Financial Planning) adalah Proses penggunaan alat-alat dan sumber daya keuangan untuk
memenuhi tujuan keuangan kita.

C. Fungsi Pengelolaan Keuangan

Fungsi utama pengelolaan keuangan meliputi perencanaan arus kas, penganggaran


pendapatan, pengendalian sistem keuangan, pemeriksaan keuangan agar tidak terjadi
penyimpangan, dan juga pelaporan analisa keuangan. Mengelola keuangan membantu untuk
mengukur dan menjaga kondisi keuangan perusahaan tetap sehat. Baik itu bisnis skala besar
maupun skala kecil, semuanya perlu menerapkan pengelolaan keuangan secara baik sesuai
kaidah standar akuntansi yang berlaku. Sebab pengelolaan keuangan punya peran yang besar
dalam mempengaruhi semua aspek bisnis. Sekalipun perusahaan Anda dapat menjual dengan
baik dan meraih banyak keuntungan, namun jika pengelolaan keuangannya buruk, maka ke
depannya perusahaan Anda bisa berpotensi mengalami kegagalan. Untuk itu, setiap pengusaha
harus memperhatikan pengelolaan keuangan bisnisnya agar tidak mengalami masalah finansial
yang berarti.

D. Tahap Pengelolaan Keuangan


1. Mencatat Harta/Asset yang Sudah Dimiliki
2. Mencatat Semua Pengeluaran
3. Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan dan Tahunan.
4. Menyusun Rencana Pengeluaran (budgeting)

Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan mengatur keuangan yang meliputi


pencatatan, perencanaan serta pelaksanaan dalam pertanggung jawaban pelaporan
keuangan, dimulai dari mendapatkan dana sampai dengan penggunaan dana, untuk
mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. Yang dimana bertujuan untuk
mengontrol suatu arus keuangan dalam perusahaan tersebut agar bisa dapat mencapai suatu
tujuan perusahaan tersebut semakin berkembang. Dan dimana sebagai seorang
entrepreneur atau yang mendalami profesi kewirausahaan dalam menjalankan sebuah
usaha pasti perlu pengetahuan yang berkaitan dengan seluk beluk wirausaha yang akan
dijalani. Salah satu faktor penting dalam sebuah usaha untuk mengelola keuangan
usahanya.yaitu memiliki komitment yang sangat baik yang dimana dibutuhkan suatu
ketegasan untuk melakukan aktifitas pengelolaan suatu aruskas perusahaan tersebut yang
dimana bijak dalam mengambil keputusan demi kelancaran keuangan dalam perusahaan
tersebut.
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208

JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 9

“KREATIVITAS DAN INOVASI”

o Arti inovasi dan kreativitas bisa dikatakan cukup dekat dan tidak sedikit yang
mendefinisikan dua kata tersebut sama saja, padahal kedua kata tersebut merupakan dua
hal yang berbeda.
o Arti dari kata ‘kreatif’ sendiri adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain,
atau menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan.
o Sedangkan arti dari kata ‘inovatif’ adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada
menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Secara singkat kreativitas
adalah menciptakan sesuatu hal yang baru sementara inovasi adalah mengubah atau
memperbaharui sesuatu yang sudah ada untuk menemukan/mendapatkan mutu dan kualitas
yang lebih tinggi.

a. Jenis jenis Inovasi

Menurut Robertson jenis jenis inovasi antara lain:

- Inovasi terus menerus


- Inovasi terus menerus secara dinamis
- Inovasi terputus
b. Berikut ini sejumlah manfaat dari inovasi
1. Meningkatkan produktivitas & mengurangi biaya
2. Kualitas yang lebih baik
3. Menciptakan berbagai produk baru
4. Memberikan nilai tambah
“The Art of Thought” menyatakan bahwa proses mencipatakan kreatifitas

meliputi 4 tahap:

1. Tahap Persiapan
2. Tahap Inkubasi
3. Tahap Iluminasi
4. Tahap Verifikasi
NAMA : VIONICA SARRAH SOMANTRI

NIM : C1A180208

JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL/III

RESUME KELOMPOK 10

“WARLABA”

Waralaba (franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima


Waralaba dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan
memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan
konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima
Waralaba.

a. Aspek hukum dari Waralaba (Franchise) adalah: bahwa ada kontrak

Franchise terdapat pemberian izin oleh pemegang Hak Milik Intelektual atau know-
how lainnya kepada pihak lain untuk menggunakan merek ataupun prosedur tertentu dan
sebagai kopensasinya Pemegang franchise wajib membayar sejumlah royalti untuk
penggunaan merek dagang dan proses pembuatan produk yang besarnya ditetapkan
bardasarkan perjanjian.

b. Perjanjian Waralaba (Franchise) berbentuk tertulis dalam Bahasa Indonesia yang


didalamnya memuat:
1. Nama dan alamat perusahaan para pihak
2. Nama dan jenis Hak Kekayaan Intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha seperti
sistem manajemen, cara penjualan atau penataan atau distribusi yang merupakan
karakteristik khusus yang dimiliki Objek Waralaba.
3. Hak dan kewajiban para pihak serta bantuan dan fasilitas yang diberikan kepada
Penerima Waralaba.
4. Wilayah usaha (zone) Waralaba
5. Jangka waktu perjanjian
6. Perpanjangan, pengakhiran dan pemutusan perjanjian
7. Cara penyelesaian perselisihan
8. Tata cara pembayaran imbalan
9. Pembinaan, bimbingan dan pelatihan kepada Penerima Waralaba
10. Kepemilikan dan ahliwaris

Anda mungkin juga menyukai