Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.M DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2


DI RUANG NAKULA 3 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

Disusun Oleh:
1. Kurniawan Adi Nugroho (P27220019 214)
2. Muhammad Khairul Huda (P27220019 220)
3. Selvia Mega A.H.P (P27220019 235)
4. Tri Ratna Murtiyanti (P27220019 243)

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.M DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RUANG NAKULA 3 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

Tanggal/Jam MRS : 11 Desember 2019 pukul 13.08 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 11 Desember 2019 pukul 17.30 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara dan observasi
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe 2
No. Registrasi : 4166xx

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.F
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 10 maret 1976
Usia : 43 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl.Kebonharjo
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan swasta
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Usia : 26 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan Dengan Pasien : anak kandung
3. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 11 desember 2019 pukul 13.08 WIB pasien datang ke Poli
endokrin metabolik diabetes dengan keluhan mual dan lemas. Di poli
endokrin di dapatkan data TD: 100/70 mmHg, HR: 80x/menit, RR:
21x/menit, T: 36oC, SpO2: 100%. Terdapat luka diabetes di kaki kanan
dan kiri. Pasien dianjurkan untuk rawat inap, pasien dipindahkan ke
bangsal nakula 3 pada tanggal 11 desember 2019 pukul 13.50 WIB, di
nakula 3 didapatkan hasil pemeriksaan TD: 130/90 mmHg, HR:
88x/menit, RR: 20x/menit, T: 36oC, SpO2: 100%. Dipasang infus NaCl
0.9% 20 tpm di tangan kanan.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah pernah dirawat di RSWN dengan diagnosa DM,
pasien pernah dirawat di RS panti wiloso karna amputasi jari kaki, pasien
juga pernah dirawat di RS william booth, terakhir sekarang dirawat di
RSWN.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada penyakit keturunan ataupun
menular seperti DM, HT, TBC dan lain sebagainya
d. Genogram

5. Pengkajian pola fungsi Gordon


a. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah
SWT dan sakitnya ini sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.
b. Pola nutrisi-metabolik
1) Pengkajian Nutrisi (ABCD)
A (Antropometri)
BB: 62 kg
TB: 167 cm
IMT: 22.2 (BB normal)
B ( Biochemical) :
Tgl 11 november 2019
Hb : 10.1 g/dl (Low)
Hematokrit : 30.00 % (Low)
Gula darah sewaktu pukul 17:46 WIB : 315 mg/dl (High)
C (Clinical Sign)
Keadaan umum baik, Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6,
TD: 130/90 mmHg, HR: 88x/menit, RR: 20x/menit, T: 36oC,
SpO2: 100%.
D (Diet)
Pasien mendapatkan diit Lunak DM
2) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari
dengan nasi, sayur dan lauk pauk. Pasien minum
kurang lebih 6 gelas perhari air putih.
Selama Sakit : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang. Pasien
makan makanan diit dari RS habis setengah porsi
dan sudah minum air putih kurang lebih 800 ml/ hari
c. Pola eliminasi
BAB
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAB lancar 1x1 dengan
konsistensi lunak berwarna kuning, pasien
mengatakan BAB tanpa pencahar.
Selama Sakit : Pasien mengatakan belum BAB selama di RS
BAK
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK lancar tanpa keluhan
3-4x sehari
Selama Sakit : pasien mengatakan sudah BAK 1x
d. Balance cairan pasien= intake-output
Intake Output

Infuse : 1500 cc/hari BAB : 200 cc/hari

Makan: 50 cc/hari BAK : 2000 cc/hari

Oral: 1500 cc/hari Muntah : 500 cc/hari

Injeksi : 5 cc/ hari IWL : 615 cc/hari

Jumlah : 3055 cc/ hari Jumlah : 3315 cc/hari

Jadi balance cairan:


Intake-output = 3055-3315= - 260 cc/hari
e. Pola aktivitas-latihan
Kemampuan Sebelum sakit Saat sakit
perawatan diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan √ √
Minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Mobilitas di √ √
tempat tidur
berpindah √ √
Total 0 8
Self care : 0-7 partial care: 8-16 total care: >16
Keterangan:
0: mandiri
1: bantuan alat
2: bantuan orang lain
3: bantuan orang lain dan alat
4: tergantung total
f. Pola istirahat-tidur
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidur kurang lebih 7 jam dalam sehari,
pasien tidak terbiasa tidur siang
Selama sakit: pasien mengatakan tidur kurang lebih 5-6 jam perhari karena
kaki terasa nyeri
g. Pola persepsi-kognitif
P : luka DM di kaki
Q : seperti tertusuk
R : kaki kiri-kanan
S :4
T : Hilang timbul
Kemampuan bicara : dapat berbicara lancar dengan baik
Kemampuan membaca : dapat membaca dengan baik
h. Pola persepsi diri-konsep diri
Sebelum Sakit : Pasien adalah kepala keluarga dengan 3 orang anak.
Saat Sakit : Pasien mengatakan perannya sebagai kepala keluarga
tidak dapat dijalankan sepenuhnya.
h. pola peran-hubungan
Sebelum sakit : pasien aktif dalam kegiatan masyarakat seperti gotong
royong dan lain-lain.
Saat sakit : pasien tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat.
i. Pola seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada gangguan reproduksi.
j. Pola koping-toleransi terhadap stress
Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu diceritakan dengan
keluarga, saat sakit pasien sering bertanya kepada perawat dan dokter
mengenai penyakitnya.
k. Pola nilai-keyakinan
Pasien beribadah sesuai dengan agamanya.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : composmentis GCS:E4V5M6
2) Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
HR : HR: 88x/menit

RR : 20x/menit
T : 36oC
3) TB/BB : TB : 159 cm, BB : 41 kg, IMT: 16.2 (kurus)
4) Pemeriksaan Fisik
a) Mata : Bersih, simetris, dilatasi pupil +/+, sklera tidak
ikterik.
b) Hidung : Berfungsi dengan baik, sekret (-), nyeri sinus (-),
polip (-), cuping hidung (-).
c) Mulut : Kemampuan bicara baik, mukosa bibir kering,
simetris, lesi (-), lidah dan gigi bersih, sekret (-), tidak ada
pembesaran tonsil, saliva meningkat.
d) Telinga : Fungsi pendengaran baik, bentuk simetris, bersih,
serumen (-), nyeri (-)
e) Tengkuk/leher : Tidak ada pembesaran tyroid, teraba nadi karotis,
tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi, tidak nyeri
saat menelan.
f) Dada
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : ictus cordus tidak kuat angkat
Perkusi : terdengar suara pekak
Auskultasi : bunyi jantung terdengar reguler
Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada ka-ki simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat krepitasi
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : tidak terdapat suara napas tambahan
g) Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi.
Auskultasi : terdengar bising usus 18x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
h) Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter, tidak ada kelainan.
i) Ekstremitas :
Atas: terpasang infuse NaCl 0.9% di tangan kanan. Tidak ada lesi,
tidak ada edema
Bawah: terdapat luka DM di kaki kanan dan kiri, jempol kaki
kanan diamputasi. Terdapat lesi bekas tergigit tikus.
Kekuatan otot:
j) Kulit : warna kulit sawo matang, bersih, turgor kulit kering,
diaforesis (keringat berlebihan)

7. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium tanggal 11 desember 2019
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL Ket

HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.1 g/dL 13.2 – 17.3 Rendah
Hematokrit 30.00 % 40 – 52 Rendah
Jumlah lekosit 13.7 /uL 3.8 – 10.6 Tinggi
Jumlah trombosit 549 /uL 150 – 400 Tinggi
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah 315 mg/dL 70 – 110 Tinggi
Sewaktu
Ureum 64.9 mg/dL 17.0 – 43.0 Tinggi
Creatinin 1.5 mg/dL 0.6 – 1.1 Tinggi
Asam urat 3.0 mg/dL 2.4 – 7.4
Kolesterol total 129 mg/dL < 200
Normal
Trigliserida 126 mg/dL <=150
Normal
SGOT 18 U/L 0 – 50
SGPT 18 U/L 0 – 50
Albumin 3.9 g/dL 3.4 – 4.8
Natrium Rendah
Kalium 126.0 135.0 –
Calsium mmol/L 147.0 Tinggi
IMUNOLOGI 4.00 3.50 – 5.0
HbsAg kualitatif mmol/L 1.00 – 1.15
1.19
mmol/L Negatif

Negatif
Hasil laboratorium tanggal 13 desember 2019
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL Ket

KIMIA KLINIK
Natrium 126.0 135.0 – 147.0 Rendah
Kalium mmol/L 3.50 – 5.0
Calsium 3.90 1.00 – 1.15
mmol/L
1.14
mmol/L

8. Terapi medis
Obat Dosis Kegunaan

Inf. NaCl 0.9% 20 tpm Mengganti cairan tubuh

Inj. ceftriaxon 1 x 2 gr Mengobati berbagai


macam bakteri

Inj.Mecobalamin 1 x 500 mg Mengobati neuropati


perifer dan berbagai
jenis anemia

Novomix (subkutan) 4-0-4 Mengurangi tingkat


gula darah tinggi pada
orang dewasa, remaja
dan anak-anak berusia
10 tahun keatas

Inj.Dexketoprofen 1 x 2 ml/ 50 mg Meredakan nyeri pada


muskuloskeletal akut
Ezelin (subkutan) 20 UI Mengurangi tingkat
gula darah tinggi pada
orang dewasa, remaja
dan anak-anak berusia
diatas 6 tahun keatas

NaCl 3% 1 siklus Untuk meningkatkan


kadar natrium dalam
tubuh

B. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Etiologi
DS : pasien mengatakan mual/merasa
ingin muntah jika mencium bau
makanan dan pasien mengatakan
tidak berminat makan Gangguan
biokimiawi
1. Nausea
DO: pasien tampak mual saat (ketoasidosis
mencium bau makanan diabetik)
Pasien tampak pucat, Saliva
meningkat, Diaforesis (keringat
berlebihan)
DS : pasien mengatakan nyeri di
kedua kaki karena terdapat luka DM
P : Agen cidera fisik (luka DM)
Q : seperti tertusuk
R : kaki kiri-kanan
Agen Cidera
S : skala 4
2 Nyeri Akut Fisik (Luka
T : hilang-timbul
DM)
DO : pasien tampak meringis
menahan nyeri, pasien tampak
gelisah, terdapat luka DM di kedua
kaki dan lesi di kedua kaki, Terdapat
kemerahan di area luka
DS : pasien mengatakan kedua kaki
terdapat luka dan bengkak
Gangguan Perubahan
3
DO: terdapat luka DM di kedua kaki Integritas Kulit Sirkulasi
dan lesi di kedua kaki, Terdapat
kemerahan di area luka
DS : pasien mengatakan mempunyai
riwayat penyakit diabetes sejak 7
tahun yang lalu, pasien mengeluh Ketidakstabilan
4 kadar gula darahnya tidak stabil Kadar Glukosa Hiperglikemia
DO : pasien mempunyai riwayat Darah
penyakit diabetes sejak 7tahun yang
lalu, GDS : 315 mg/dL
DS : -

DO : terdapat luka DM di kedua kaki Penyakit


5 dan lesi di kedua kaki, Terdapat Resiko Infeksi
Kronis (DM)
kemerahan di area luka, Jumlah
lekosit : 13.7 /uL

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nausea b.d Gangguan biokimiawi (ketoasidosis diabetik)
2. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Fisik (Luka DM)
3. Gangguan Integritas Kulit b.d Perubahan Sirkulasi
4. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d Hiperglikemia
5. Resiko Infeksi b.d Penyakit Kronis (DM)
D. Intervensi Keperawatan
Kode Diagnosa Kode Kode
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi
D.0076 Nausea L.08065 Setelah dilakukan tindakan I.03117 1. Identifikasi penyebab mual
keperawatan diharapkan (mis.pengobatan dan prosedur)
tingkat mual menurun, dengan 2. Monitor mual
Kriteria Hasil : 3. Kendalikan faktor lingkungan
1. Keluhan mual menurun penyebab mual (mis. Bau tak
2. Perasaan ingin muntah sedap, sura, dan rangsangan visual
menurun yang tidak menyenangkan)
4. Kurangan kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual (mis.
Kecemasa, ketakutan, kelelahan)
5. Anjurkan istirahat tidur yang cukup
6. Anjurkan sering memebersihkan
mulut, kecuali jika merangsang
mual
7. Kolaborasi pemberian antiematik,
jika perlu
D.0077 Nyeri Akut L.08066 Setelah dilakukan tindakan I.08238 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
keperawatan diharapkan durasi, frekuensi, kualitas,
tingkat nyeri menurun, intensitas nyeri
dengan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 3. Berikan teknik non farmakologi
2. Tidak ada ekspresi untuk mengurangi nyeri
meringis 4. Fasilitasi istirahat tidur
5. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Kolaborasi pemberian analgesik,
jika perlu
D.0129 Gangguan L.14125 Setelah dilakukan tindakan I.11353 1. Identifikasi penyebab gangguan
Integritas Kulit (hal.33) keperawatan diharapkan (hal.316) integritas kulit (mis. Perubahan
L.02011 keutuhan kulit dan jaringan I.14564 sirkulasi, perubahan status nutrisi,
(hal. 84) meningkat, dengan Kriteria (hal.328) penurunan kelembaban, dll)
L.14130 Hasil : 2. Mengidentifikasi dan
(hal.78) 1. Kerusakan jaringan meningkatkan penyembuhan luka
menurun serta mencegah terjadinya
2. Kerusakan lapisan kulit komplikasi luka
menurun 3. Monitor karakteristik luka (mis.
3. Nyeri menurun Drainase, warna, ukuran, bau)
4. Pigmentasi abnormal 4. Monitor tanda-tanda infeksi
menurun 5. Lepaskan balutan dan plester secara
5. Pitting edema menurun perlahan
6. Edema perifer menurun 6. Bersihakan dengan cairan NaCl
7. Nekrosis menurun atau pembersih nontoksik, sesuai
kebutuhan
7. Bersihkan jaringan nekrotik
8. Berika salep yang sesuai ke
kulit/lesi, jika perlu
9. Pasang balutan yang sesuai jenis
luka
10. Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
11. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
12. Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
13. Kolaborasi prosedur debridement
(mis. Enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik), jika perlu
D.0027 Ketidak L.03022 Setelah dilakukan tindakan I.03115 1. Monitor kadar glikosa darah
Stabilan Kadar (SLKI keperawatan diharapkan (hal.180) 2. Monitor tanda gejala hiperglikemia
Glukosa Darah hal.43) Glukosa Darah dalam rentang (mis. Poliuria,polidipsia, polifagia,
normal, dengan Kriteria Hasil: kelemahan, malaise, pandangan
1. Kesadaran membaik kabur, sakit kepala)
2. Kadar glukosa dalam darah 3. Berikan asupan cairan
membaik 4. Konsultasi dengan medis jika tanda
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
5. Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
6. Anjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
7. Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
8. Anjurkan kepatuhan terhadap diit
dan olahraga
9. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggunaan insulin, obat oral,
monitor asupan cairan, pengganti
karbohidrat, dan bantuan
profesional kesehatan)
10.Kolaborasi pemberian insulin
D.0142 Resiko Infeksi L.14137 Setelah dilakukan tindakan I.14539 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
(hal.139) keperawatan diharapkan (hal.278) lokal dan sistemik
L.14125 derajat infeksi menurun, 2. Berikan perawatan kulit pada area
(hal.33) dengan Kriteria Hasil : edema
1. Demam menurun 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
2. Nyeri menurun kontak dengan pasien dan
3. Bengkak menurun lingkungan pasien
4. Kadar sel darah putih 4. Pertahankan teknik aseptik pada
membaik pasien beresiko tinggi
5. Kerusakan jaringan 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
menurun 6. Ajarkan cara mencuci tangan
6. Kerusakan lapisan kulit dengan benar
menurun 7. Ajarkan etika batuk
8. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
9. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
10.Kolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu
E. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal No Dx Implementasi Respon
Kamis, 12 1,2,3,4,5 Mengobservasi keadaan umum Data Objektif :
Desember 2019 Pasien mengatakan masih sering mual, kaki kanan-
kiri terasa nyeri
P : agen cidera fisik (luka DM)
Q : seperti tertusuk
R : kaki kiri-kanan
S : skala 4
T : hilang-timbul
Data Subjektif :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
Pasien tampak pucat, pasien tampak meringis
menahan nyeri, pasien tampak gelisah, terdapat luka
DM di kedua kaki dan lesi di kedua kaki, Terdapat
kemerahan di area luka. TTV :
TD : 110/70mmHg
N : 88
RR : 20x/menit
S : 36,4oC
3,5 Membersihkan luka pada kaki Data Objektif :: -
Data Subjektif :
Luka pasien telah dibersihkan
4 Mengukur kadar gula darah Data Objektif :: -
Data Subjektif :
GDS : 443 mg/dL
4 Memberikan injeksi insulin 20 ui Data Objektif : -
Data Subjektif :
Injeksi insulin telah diberikan 20ui IM
2 Mengidentifikasi nyeri Data Objektif :
Pasien mengatakan kaki masih nyeri
P : agen cidera fisik (luka DM)
Q : seperti tertusuk
R : kaki kiri-kanan
S : skala 4
T : hilang-timbul
Data Subjektif :
Pasien tampak meringis menahan nyeri, pasien
tampak gelisah, terdapat luka DM di kedua kaki dan
lesi di kedua kaki, terdapat kemerahan di area luka
2 Menganjurkan untuk melakukan teknik Data Objektif : -
non farmakologi napas dalam untuk Data Subjektif :
mengurangi nyeri Pasien tampak melakukan napas dalam untuk
mengurangi nyeri
1 Menganjurkan istirahat tidur yang cukup Data Objektif : -
Data Subjektif :
Pasien tampak rileks dan ingin beristirahat

Anda mungkin juga menyukai