Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemeriksaan
Anamnesis (Data Subjektif)
Demam disertai dengan menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat pada
betis, paha dan pinggang disertai dengan nyeri tekan. Mual, muntah, diare dan nyeri
abdomen, fotopobia, penurunan kesadaran.
Pengkajian
Diagnosis klinis:
Penegakkan diagnosis pada pasien dengan demam tiba-tiba, menggigil, terdapat tanda
sufisi konjungtiva, nyeri kepala, mialgia, ikterus, dan nyeri tekan pada otot. Kemungkinan-
kemungkinan tersebut meningkat jika terdapat riwayat bekerja atau terpapar dengan
lingkungan yang terkontaminasi dengan kecing tikus.
Diagnosis banding:
Demam dengue
Malaria
Hepatitis virus
Penyakit riketsia.
Pengelolaan
Pengobatan pendukung (suportif) dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan
mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdaraah dan gagal ginjal sangat penting pada
leptospirosis.
Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasus-kasus ringan dapat
diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin, ampisillin, amoksisilin, atau eritromisin. Pada
kasus leptospira berat diberikan dosis tinggi penicillin injeksi.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi: meningitis, gagal pernapasan, gagal ginjal,
gagal hati, dan gagal jantung.
Kriteria rujukan:
Meskipun tidak tersedia di semua unit layanan kesehatan primer, namun pemeriksaan
serologi seperti LeptoTek Dri Dot bisa tersedia/disediakan. Pemeriksaan menggunakan
LeptoTek Dri Dot memiliki sensitivitas yang baik (sampai 83%) pada hari ke-11 sampai
20 pasca onset dengan spesifitas mencapai 96%2. Walau pun tidak lebih dibandingkan
IgM ELISA 3, namun akan sangat membantu jika tersedia di layanan kesehatan primer.