Anda di halaman 1dari 1

Peak N-H identik dengan polianilin terdapat pada bilangan gelombang 3409 dan 3120

muncul di peak komposit Pani/Selulosa pada bilangan gelombang 3437.90 dan 3220.36.
Sementara, peak gugus �OH pada bilangan gelombang 3333.25 yang muncul di spektrum
selulosa hasil ekstraksi tidak muncul di spektrum komposit Pani/Selulosa. Hal itu
terjadi karena sintesis komposit Pani/Selulosa terjadi secara kimia dan gugus �OH
pada selulosa tersubtitusi oleh gugus �NH dari anilin.

Kemudian pada kompositi Pani/Selulosa muncul juga peak �CH2 bending yang juga
terdapat pada Pani (base) maupun selulosa hasil ekstrasi pada bilangan gelombang
2969.96 yang menunjukkan adanya vibrasi -CH2 yang merupakan kerangka pembangun
struktur selulosa yang diperkuat oleh vibrasi. Gugus identik anilin yaitu C-N pada
bilangan gelombang 1743 dan 1648 juga muncul pada komposit PANI/Selulosa pada
bilangan gelombang 1559.90

Sedangkan gugus -O- yang merangkai �CH2 pada selulosa yang merupakan polimer
glukosa dan fruktosa yang terlihat pada bilang gelombang di antara 1300-1400 cm-1
pada selulosa ekstraksi juga muncul pada spektrum komposit Pani/Selulosa yang
menunjukan bahwa rangkaian ada rangkaian polimer selulosa pada komposit
Pani/Selulosa.

Spektrum FTIR dari selulosa, PANi dan PANi-selulosa diinterpretasikan dalam tabel
2. Polimerisasi polianilin telah berhasil dilakukan dan menghasilkan bentuk garam
emeraldine (ES) dengan karakteristik ikatan cincin quinoid dan benzenoid. Selulosa
diekstraksi dari rumput sedayan menampilkan ikatan -O- sebagai karakteristik
selulosa, menjadikannya sebagai salah satu sumber selulosa di alam yang dapat
dimanfaatkan. Kemudian hal itu dibandingkan dengan spektrum hasil sintesis
polianilin-selulosa.

Selain itu, peak pada polianilin di daerah serap 1640 bergeser menjadi 1637 pada
komposit. Peak IR selulosa pada spektrum 1317 dan 1157 bergeser menjadi 1315 dan
1155 pada komposit pani selulosa. Hal itu mengindikasikan formasi pani/selulosa
telah terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai