Anda di halaman 1dari 7

PENGASUTAN MOTOR SLIP RING DENGAN

TAHANAN ASUT
Fauzan Nadjiv Surya Suwarno
Pembimbing: Djodi Antono
Politeknik Negeri Semarang
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang Indonesia
Fauzan_surya10@yahoo.co.id
detik motor diubah ke kondisi belitan segitiga.
Abstraksi - Motor AC adalah jenis motor listrik yang Pengasutan
bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating
Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama,
yaitu stator dan rotor. Stator Merupakan bagian yang
diam dari suatu motor. Stator mempunyai coil yang motor bintang-segitiga memanfaatkan keadaan dimana
dialiri oleh arus listrik bolak-balik dan nantinya akan motor dengan belitan bintang membutuhkan tegangan
menghasilkan medan magnet yang berputar. bagian sumber lebih besar dibandingkan dengan belitan
yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang segitiga. Oleh karena itu sumber tegangan yang
berputar dan letaknya berada di dalam (di dalam digunakan adalah yang sesuai dengan belitan segitiga.
stator). Salah satu kelemahan dari jenis motor AC Pada saat motor di-start, motor berada dalam kondisi
adalah terjadi lonjakan arus yang tinggi pada saat motor belitan bintang sehingga motor akan kekurangan
di-start beberapa saat. Lonjakan arus tersebut mencapai sumber tegangan sehingga arus start menjadi kecil.
6 hingga 7 kali dari arus normal. Hal ini dapat Kemudian beberapa saat kemudian motor menjadi
menyebabkan menurunnya kualitas listrik saat motor dalam keadaan segitiga dan motor bekerja dengan
di-start. Oleh karena itu perlu dilakukan teknik kecepatan sesuai tegangan seharusnya.
pengasutan pada motor AC untuk mengurangi lonjakan
arus start tersebut. Pengasutan motor induksi adalah Kata Kunci: Motor Slip Ring, Pengasutan.
cara menjalankan pertama kali motor, tujuannya agar
I. PENDAHULUAN
arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas
toleransi. Sesuai dengan judul disini akan membahas 2 A. Pengertian Motor Slip Ring
jenis pengasutan. Motor AC adalah jenis motor listrik
yang bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating Motor rotor lilit atau motor cincin geser (slip-ring),
Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama, seperti namanya rotor motor dililit dengan lilitan kawat
yaitu stator dan rotor. Stator Merupakan bagian yang berisolasi yang serupa dengan lilitan strator. Lilitan
diam dari suatu motor. Stator mempunyai coil yang rotor dihubungkan bintang (Y) dan ujung lilitan
dialiri oleh arus listrik bolak-balik dan nantinya akan dihubungkan dengan resistansi luar melalui cincin-slip
menghasilkan medan magnet yang berputar. bagian yang terpasang pada poros rotor. Pengontrol dengan
yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang variasi resistansi dalam sirkit rotor adalah untuk
berputar dan letaknya berada di dalam (di dalam mengatur kecepatan dan percepatan motor.
stator). Salah satu kelemahan dari jenis motor AC
adalah terjadi lonjakan arus yang tinggi pada saat motor
di-start beberapa saat. Lonjakan arus tersebut mencapai
6 hingga 7 kali dari arus normal. Hal ini dapat
menyebabkan menurunnya kualitas listrik saat motor
di-start. Oleh karena itu perlu dilakukan teknik
pengasutan pada motor AC untuk mengurangi lonjakan
arus start tersebut. Pengasutan motor induksi adalah
cara menjalankan pertama kali motor, tujuannya agar
arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas
toleransi. Sesuai dengan judul disini akan membahas 2
jenis pengasutan. Pengasutan langsung atau direct on
line (DOL) adalah salah satu pengasutan motor yang 1.1 Motor Slip Ring
paling sederhana. Pengasutan langsung merupakan
metode pemberian tegangan langsung dari sumber B. Cara Starting Motor Slip Ring
tegangan ke motor listrik melalui perangkat sakelar
listrik (magnetic contactor). Pengasutan dengan metode Wound motor memiliki metode starting yang variabel
ini hanya dapat digunakan pada motor AC dengan daya bergantung dari resistansi starting motor tersebut. Pada
kecil (dibawah 5 kW). Pengasutan motor selain DOL metode ini, hubungan star variabel rheostat terhubung
adalah pengasutan bintang-segitiga. Pada pengasutan pada rangkaian rotor langsung ke cincin slip dan
bintang-segitiga motor pada saat di-start berada pada tegangan penuh dikenakan pada stator.
kondisi belitan bintang. Kemudian setelah beberapa
atau 380 volt, begitupula frekuensinya.

Pada saat starting, tuas dari rheostat di set pada


posisi OFF sehingga resistansi maksimum
dikenakan disetiap fasa pada rangkaian rotor. Hal
tersebut mengurangi arus start dan diwaktu yang
sama, torsi meningkat.
Setelah motor berjalan, tuas reostat dipindah secara
bertahap secara searah jarum jam dan melepaskan
resistansi eksternal disetiap fasa pada rangkaian
rotor. Ketika motor mencapai kecepatan normal,
posisi dari tuas diubah pada posisi ON dan seluruh
resitansi eksternal akan terlepas (tidak
berpengaruh).
Gambar 1.2 Magnetic Contactor
C. Komponen Sistem DOL dan Star Delta

1. Kontaktor (Magnetic Contactor)


2. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara
magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan MCB adalah pengaman rangkaian yang dilengkapi
diberi energi. The National Manufacture thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan
Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor juga dilengkapi relai elektromagnetik untuk
magnetis sebagai alat yang digerakkan secara pengaman hubung singkat. Arus nominal yang
magnetis untuk menyambung dan membuka terdapat pada MCB antara lain adalah 1A, 2A, 4A,
rangkaian daya listrik. 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan 50A. Nominal
Kontaktor juga digunakan untuk mengerjakan atau MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia
mengoperasikan dengan seperangkat alat kontrol hantarkan. Beberapa fungsi MCB antara lain:
beban, seperti: penerangan, pemanas, pengontrol
 Sebagai sakelar utama
motor-motor listrik, pengaman motor-motor listrik.
 Sebagai pengaman beban lebih
Pada pengaman motor-motor listrik beban lebih
dilakukan secara terpisah, kontaktor akan bekerja  Sebagai pengaman hubung singkat
dengan normal bila diberikan tegangan sampai 85%
sampai 110% dari tegangan permukaannya.
Sedangkan bila bila lebih kecil dari 85% kontaktor
akan bergetar atau berbunyi. Jika lebih besar dari
110% kontaktor akan panas dan terbakar.
Sebuah kontaktor terdiri dari coil, beberapa kontak
Normally Open (NO), dan beberapa kontak
Normally Close (NC). Prinsip kerja kontaktor yaitu,
pada saat dalam keadaan normal NO akan
Gambar 1.3 MCB ( Mini Circuit Braker )
membuka dan ketika kontaktor bekerja NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu
ketika dalam keadaan normal kontak NC akan
menutup dan ketika kontaktor bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila
diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan
menarik kontak – kontaknya, sehingga terjadi
perubahan atau bekerja.
Spesifikasi kontaktor yang harus diperhatikan
adalah kemampuan daya kontaktor yang
disesuaikan dengan beban yang dipikul,
kemampuan menghantarkan arus dari kontak –
kontaknya, dan kemampuan tegangan dari
kumparan magnet, apakah untuk tegangan 220 volt

3. Thermal Overload Relay

Thermal relay atau overload relay adalah peralatan


switching yang peka terhadap suhu dan akan
membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu
yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau
peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban
lebih. Arus yang terlalu besar yang timbul pada
beban motor listrik akan mengalir pada belitan
motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan
dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk
menghindari hal itu dipasang termal beban lebih
pada alat pengontrol. Prinsip kerja thermal beban
lebih berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui Gb. 1.6 Pengaturan Arus Thermal Overload
elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya
pelengkungan bimetal akibat panas yang Relay
ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-
kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak Gangguan – gangguan overload yang biasa terjadi
95-96 membuka). antara lain disebabkan oleh arus start yang terlalu
besar atau motor listrik berhenti secara mendadak,
terjadinya hubung singkat (short circuit),
terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa
serta pembebanan yang berlebihan pada jaringan.

4. Push Button
Saklar push button adalah tipe saklar yang
menghubungkan aliran listrik sesaat saja ketika
ditekan dan setelah dilepas maka kembali lagi pada
posisi off. Saklar tipe ini banyak digunakan pada
rangkaian elektronika yang di kombinasikan
dengan rangkaian pengunci. Pada prosedurnya push
button warna hijau sebagai tombol on dan warna
merah sebagai tombol off.
Gb. 1.4 Thermal Overload Relay

Rangkaian kerja Thermal Overload Relay

TOLR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan


benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang
tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan
melengkung dan memutuskan arus. Untuk
mengatur besarnya arus maksimum yang dapat
melewati TOLR, dapat diatur dengan memutar
penentu arus dengan menggunakan obeng sampai
didapat harga yang diinginkan. Gambar 1.7 Push Button Switch
5. Tahanan Putar
pengasutan slip ring termasuk pengasutan dengan
menambahkan tahanan pada rangkaian rotornya,
hanya bisa dilakukan pada motor 3 phasa jenis
rotor lilit. dengan mengatur besaran tahanan rotor,
arus, dan torsi starting dapat diatur besarnya.

Gb. 1.5 Rangkaian kerja Thermal Overload


Relay

Pengaturan Arus Thermal Overload Relay


Grafik momen motor rotor lilit dengan empat
tahapan. Tahap pertama yang saat Q1 kondisi ON dan
Gambar 1.8 Rangkaian Tahanan Q2+Q3+Q4 posisi OFF. maka rangkaian tahanan rotor
besarnya maksimum, besarnya arus starting 1,5 In
II. PEMBAHASAN sampai beberapa saat ke tahap kedua. Tahap kedua Q2
kondisi ON dan Q3+Q4 posisi OFF, arus starting 1,5 In
A. Pengertian Motor Slip ring menuju In sampai tahap ketiga. Tahap ketiga Q3 kondisi
ON dan Q4 posisi OFF, arus starting kembali ke posisi
Motor rotor lilit atau motor cincin geser (slip-ring), 1,5 In dan terakhir posisi tahap keempat saat Q4 ON
seperti namanya rotor motor dililit dengan lilitan semua resistor dihubungsingkatkan, dan motor slipring
kawat berisolasi yang serupa dengan lilitan strator. bekerja kondisi nominal.
Lilitan rotor dihubungkan bintang (Y) dan ujung
lilitan dihubungkan dengan resistansi luar melalui
cincin-slip yang terpasang pada poros rotor.
Pengontrol dengan variasi resistansi dalam sirkit
rotor adalah untuk mengatur kecepatan dan
percepatan motor.
Motor slipring atau sering disebut motor rotor lilit
termasuk motor induksi 3 phasa dengan rotor belitan
dan dilengkapi dengan slipring yang dihubungkan
dengan sikat arang ke terminal. Motor slipring
dirancang untuk daya besar.
Resistansi luar dimasukkan dalam sirkit rotor
ketika motor di-start. Penambahan resistansi pada
sirkit rotor selama periode start menghasilkan torsi
start tinggi. Jika motor melakukan percepatan,
resistansi luar beragsur-angsur dikurangi. Dengan
caraini torsi motor dikendalikan sehingga selama
periode start tersedia nilai torsi maksimum. Cincin
slip di short-kan ketika motor mencapai kecepatan
penuh.
Starter motor slip-ring terdiri dari kontaktor utama Resistansi rotor luar dibuat bertahap dengan tujuh
(main contactor) yang menghubungkan sirkit primer tahapan. Saat tahap-1 nilai resistor maksimum kurva
(belitan stertor) dengan line dan atau atau lebih torsi terhadap slip, berikutnya tahap 2, 3, 4, 5, 6 dan
kontaktor percepatan bertahap (step contactor) untuk tahap 7. Antara tahap 1 sampai tahap 7 selisih slip
memindahkan resistansi keluar dari sirkit rotor secara sebesar ∆s. Dengan demikian pengaturan resistor rotor
berangsur-angsur. juga berfungsi mengatur putaran rotor dari putaran
rendahsaat tahap-1 menuju putaran nominal pada tahap-7
B. Karakterisrik Motor Slip Ring

Resistansi luar dimasukkan dalam sirkit rotor ketika


motor di-start, penambahan resistansi pada sirkit rotor
selama periode start menghasilkan torsi start tinggi. Jika
motor melakukan percepatan, resitansi luar berangsur-
angsur dikurangi. Dengan cara ini torsi motor
dikendalikan sehingga selama periode start tersedia torsi
maksimum. Cincin slip-ring dihubung-pendekkan ketika
motor mencapai kecepatan penuh. Contoh karakteristik
motor slipring dengan tiga tahap :
.
C. Konstruksi Motor Slip Ring Data teknis motor rotor lilit dalam name plate
menjelaskan informasi :
 Tegangan stator 400 V
 Arus stator 178 A
 Daya input 100 KW
 Faktor kerja 0,89
 Putaran 1460 Rpm
 Ferkuensi 50 Hz
 Tegangan rotor 245 V
 Arus rotor 248 A
 Indek proteksi 44
 Klas isolasi F

F. Gambar Rangkaian
L1

L2

L3

D. Pengasutan Pada Motor Slip ring MCB MCB

Motor slipring pada terminal box memiliki 95

96
TOLR
1 3 5

K1
sembilan terminal, enam terminal terhubung dengan tiga 2 4 6

belitan stator masing-masing ujungnya (U1-U2, V1-V2 S1

dan W1-W2), tiga terminal (K-L-M)terhubung ke belitan TOLR

rotor melalui slipring. Ada tiga cincing yang disebut S2


13

14
K1 K1

slipring yang terhubung dengan sikat arang. Sikat arang U


V
W K

M L

ini secara berkala harus diganti karena akan memendek A1


3~
M

karena aus. Pengasutan rotor lilit A2


K1 H1
R1 R2 R3 R4 R5

III. KESIMPULAN

1. Kontaktor magnetik berfungsi sebagai penghubung


/ kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya yang minimal.
2. Sebuah kontaktor terdiri dari koil, kontak Normally
Open ( NO ) dan kontak Normally Close ( NC ).
Pada saat kontaktor NO normal akan membuka dan
belitan rotor yang ujungnya terminal K-L-M
pada saat kontaktor bekerja NO akan menutup.
dihubungkan dengan resistor luar yang besarnya bisa
Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika
diatur. Dengan mengatur resistor luar berarti mengatur
dalam keadaan normal kontak NC akan menutup
besarnya resistor total yang merupakan jumlah resistansi
dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
rotor dan resistansi luar (Rrotor+ Rluar), sehingga arus
membuka. Untuk menghubungkan kontak utama
rotor I2 dapat diatur.
hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil
Ketika resistor berharga maksimum, arus rotor
kontaktor magnetik sesuai spesifikasinya.
yang mengalir minimum, sekaligus memperbaiki faktor
kerja motor. Kelebihan pengasutan rotor lilit yaitu 3. Tahanan (R) digunakan untuk mengurangi arus
diperoleh torsi starting yang tinggi, dengan arus starting start pada motor listrik. Semakin kecil jumlah
yang tetap terkendali. resistor, dengan tegangan yang sama, maka
semakin besar arus yang mengalir sesuai dengan
E. Nameplate Motor Slip Ring rumus V = I x R.
4. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S2 ditekan
maka K1 dan lampu indikator H1 akan menyala.
Pada saat seperti ini, saklar mengunci rangkaian
dan motor akan berputar. Ketika resistor di arahkan
ke R5 maka arus yang mengalir sebesar 3,25 A
dengan kecepatan 1350. Ketika resistor di arahkan
ke R4 maka arus yang mengalir sebesar 3,27 A
dengan kecepatan 1380. Ketika resistor di arahkan
ke R3 maka arus yang mengalir sebesar 3,30 A
dengan kecepatan 1400. Ketika resistor di arahkan
ke R2 maka arus yang mengalir sebesar 3,33 A
dengan kecepatan 1450. Ketika resistor di arahkan
ke R1 maka arus yang mengalir sebesar 3,35 A
dengan kecepatan 1490. Arus dan kecepatan motor
terpengaruhi oleh jumlah resistor.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali


Industri.

[2] Herlan, M. “BAB II Tinjauan Pustaka Push Button”.


http://eprints.polsri.ac.id/1779/3/BABII.pdf (diakses
tanggal 18/09/2018).

[3] Robith, Muhammad. “Prinsip Kerja Motor Induksi 3


Fasa”. http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-
motor-induksi-3-fasa.pdf (diakses tanggal
28/09/2018)

[4] Pradika, Hendy dan Moediyono. “Thermal Overload


Sebagai Pengaman Overload”. https://ejournal
.undip.ac.id/gema_teknologi.pdf (diakses tanggal
29/09/2018) [5] [Online]. Available:
http://blog.unnes.ac.id/crowds/pengasutan-motor-
listrik/

[5] Anonymous. “pengertian kontaktor magnetic”.


https://edoc.site/pengertian-kontaktor-magnetik-
pdf.html (diakses tanggal 18/09/2018).

Anda mungkin juga menyukai