Pengertian Walker
Alat bantu jalan walker merupakan alat bantu jalan yang mirip seperti jemuran, dengan 4
kaki yang dilengkapi dengan karet. Walker kruk biasa ditunjukan pada seseorang yang
membutuhkan lebih dari tongkat jalan, karena kemampuan berjalan sudah sangat lemah dan
hanya bisa menggantungkan kekuatan dari kedua tangannya.
Walker standard merupakan alat bantu jalan yang pertama kali muncul, di desain dengan 4 kaki
dilapisi karet dan plastik sebagai tumpuan pada tangan. Walker standard memiliki kekurangan
karena pengguna harus memanfaatkan kekuatan pada tangannya, sehingga banyak dari mereka
yang mengalami kesakitan di pergelangan tangannya. Cara penggunaannya walker standard
sangat sederhana, setiap melakukan langkah, pengguna harus mengangkat walker tersebut.
Meski walker standard masih digunakan, namun ada yang beralih ke walker beroda yang
memberikan kemudahan dalam berjalan, pengguna hanya berdiri dan mendorong. Penggunaan
beroda sangat efektif dalam mengurangi keletihan di tangan.
Jenis Alat Bantu Jalan Walker Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli
Alat bantu jalan walker tanpa roda merupakan alat bantu jalan yang paling umum digunakan di
masyarakat pada umumnya. Walker jenis ini juga sering disebut sebagai alat bantu walker standar
karena harganya terjangkau dan mengutamakan tenaga pada kedua tangan dalam menggerakan
langkahnya.
Alat bantu walker fix tanpa roda juga memiliki spesifikasi
umum diantaranya seperti karet pada keempat kaki yang berguna memberikan kenyamanan saat
menumpu dan ketinggian yang dapat diatur sesuai keinginan (adjustable).
Rata rata untuk alat bantu walker terbuat dari alumunium yang tahan karat hingga 3 tahun lebih.
Untuk penggunaannya pun juga harus diperhatikan seperti terkena air hujan ataupun kotoran
karena disisi kelebihan anti keropos namun juga memiliki kelemahan pada sisi bekas air hujan
yang membuat tubuh alumunium tidak mengkilap lagi. Segera bersihkan dengan air bersih ketika
terkena air hujan.
Cara Menggunakan Standar Walker :
1. Letakan kedua telapak tangan di pegangan walker, tepat diatas karet pegangan yang
disediakan.
2. Majukan salah satu kaki ke depan
3. Majukan kaki yang satunya
4. Setelah kedua kaki sejajar, angkatlah walker standar ke depan
5. Ulangi langkah 1 - 4
Walker beroda merupakan alat bantu jalan yang memiliki sisi roda di depannya. Dua buah roda di
depan dan dua tumpuan karet di belakang. Bila dibandingkan dengan walker standar,
kenyamanan bergerak lebih nyaman. Pengguna tidak perlu bersusah payah mengangkat alat
bantu jalannya karena sudah dilengkapi dengan roda sehingga hanya perlu mendorong ke depan
saja.
Walker beroda juga dilengkapi dengan
fleksibilitas ketinggian, Dilengkapi dengan 4 buah pin yang berfungsi untuk mengatur ketinggian.
Sebagai pengguna dapat menariknya keatas bila dirasa pegangan walker kurang tinggi dan
sebaliknya bila terlalu tinggi bisa diturunkan. Harga yang ditawarkan untuk alat bantu jalan beroda
ini sedikit lebih mahal dari pada standar, namun lebih menguntungkan kenyamanannya.
Berbagai kelebihan yang dapat dirasakan pengguna diantaranya :
1. Pinggang tidak terlalu lelah ataupun sakit dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
2. Tidak perlu mengangkat terlalu sering saat melangkah kedepan
3. Tangan tidak terlalu lelah
4. 2x lipat lebih santai dari pada penggunaan alat walker standar
Merupakan alat bantu jalan yang memiliki fungsi ganda yaitu untuk membantu melangkahkan
kakinya dan untuk bersandar ketika mengalami kelelahan berjalan. Walker jenis ini memang
diperuntukan bagi yang mengalami cidera serius, mengalami gangguan mobilisasi, penderita
osteoporosis dan diperuntukan bagi orang tua yang sudah lanjut usia.
Dudukan pada alat bantu jalan walker ini dapat dilipat dan digunakan sewaktu waktu, bila
mengalami keletihan hanya perlu di dekatkan di tembok dan duduk sambil bersandar. Tak hanya
itu alat walker ini juga dapat dilipat dan dibawa di mobil, sehingga anda tidak perlu takut saat
beraktivitas diluar seperti pariwisata, ke pasar ataupun ke tempat tempat jauh lainnya.
Untuk membuat dudukan, silahkan tarik buka deck-nya dan tempat duduk siap digunakan.
4. Alat Bantu Jalan 4 Roda + Dudukan (Four Wheeled Walker / Rollator)
Merupakan alat bantu jalan yang memiliki fasilitas cukup banyak dan jenis ini sering banyak
diminati banyak orang. Memiliki keunggulan 4 buah roda yang ringan sekali saat melakukan
perjalanan, pengguna walker juga dilengkapi dengan REM yang dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi kecepatan sangat bermanfaat sekali saat menuruni jalan curam ataupun turun
tangga.
Pasca kecelakaan dan setelah keluar dari rawat inap rumah sakit, bukanlah suatu jaminan anda
100% sembuh melainkan masih dalam tahap ambang harapan. Kecelakaan bukan hanya berlaku
pada seseorang berkendara saja melainkan terjatuh ataupun terbentur benda keras yang
menyebabkan resiko syaraf motorik terganggu yang berakibat pada kelumpuhan total motorik.
Salah satu solusi agar tidak mengalami kelumpuhan total adalah dengan bertekad keras untuk
sembuh dengan memaksa latihan untuk berjalan kaki entah satu langkah dua langkah sehari dan
terus ditingkatkan. Salah satu hal yang paling mudah adalah dengan menggunakan alat bantu
jalan sebagai latihan mandiri tanpa menggantungkan waktu latihan anda pada orang lain.
Bila hal ini anda lakukan setiap hari setelah pasca rawat inap dari rumah sakit, kemungkinan untuk
sembuh sangat besar karena tanpa anda sadari kekuatan syaraf motorik anda meningkat.
Lanjut usia merupakan suatu masa yang pasti terjadi setiap manusia, beberapa pengaruh besar
terhadap masa tua diantaranya menurunnya kemampuan untuk mempertahankan kepadatan
tulang dan sistem perbaikan dalam tubuh. Tak hanya itu, struktur dan fungsinya juga akan
mengalami perubahan yang melemah.
Melemahnya kemampuan pada lansia yang paling sering terjadi adalah :
1. Immobility atau biasa dikenal dengan susah bergerak dan tidak seperti layaknya masa
muda dahulu, untuk berlari pun sangat kesusahan apalagi berjalan hal ini dipengaruhi
karena tulang tulang pada masa ini sangat beresiko patah atau keropos. Maka dari itu
bagi lansia, diharapkan untuk tidak beraktivitas terlalu keras.
2. Instability atau dikenal sebagai gangguan keseimbangan. Pada usia lansia memang
sangat susah sekali untuk berdiri tegak dan bertahan hingga berjam jam. Pada
umumnya, rata rata para lansia hanya bisa berdiri maksimal 30 menit saja tanpa bantuan
penyangga.
Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan tulangnya, disarankan untuk menggunakan alat bantu
jalan walker jenis 4 roda / rollator. Pada sisi ini, lansia juga dapat beristirahat dimanapun dan
kapanpun karena sudah dilengkapi dengan tempat duduk portable.
3. Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit yang paling banyak ditemui oleh kalangan usia tua, tapi tak
tentu juga usia muda. Ada dua jenis stroke yaitu stroke ringan dan stroke berat, pasca stroke
memang tidak membuat penderita pulih total, namun diperlukan waktu untuk memulihkan
tubuhnya agar berfungsi secara normal dan terkadang setelah pasca kesembuhannya
meninggalkan bekas kecacatan seperti sel sel syaraf otot yang banyak mati. Maka tak heran
banyak orang yang menderita stroke tidak dapat berjalan dengan normal seperti sediakala.
Selain mengkonsumsi makanan, latihan fisik juga sangat dianjurkan oleh penderita stroke agar
fungsi syarafnya dapat melakukan perbaikan. Beberapa stroke memang memberikan dampak
tubuh lemas dan tidak kuat untuk berjalan, salah satu caranya adalah menggunakan tumpuan
orang lain atau menggunakan walker sebagai latihannya.
https://googleweblight.com/i?u=https://www.mitrakesehatan.com/alat-bantu-jalan-
walker.html&hl=id-ID
2.1 Walker
Walker adalah suatu alat yang sangat ringan, mudah pindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari pipa
logam. Walker mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh. Pasien memegang pemegang
tangan pada batang di bagian atas, melangkah, memindahkan walker lebih lanjut, dan melangkah
lagi. Walker ditujukan bagi klien yang membutuhkan lebih banyak bantuan dari yang bisa diberikan
oleh tongkat. Walker mempunyai empat kaki dengan ujung dilapisi karet dan pegangan tangan yang
dilapisi plastik. Walker standar membutuhkan kekuatan parsial pada kedua tangan dan pergelanga
tangan; ekstensor siku yang kuat, dan depresor bahu yang kuat pula. Selain itu klien juga harus
mampu menahan setengah berat badan pada kedua tungkai.Walker dengan empat roda atau walker
beroda tidak perlu diangkat ketika hendak bergerak, namun walker jenis ini kurang stabil
dibandingkan dengan walker jenis standar. Beberapa jenis walker beroda mempunyai tempat duduk
pada bagian belakang sehingga klien dapat duduk untuk istirahat jika diinginkan. Perawat mungkin
harus menyesuaikan tinggi walker sehingga penyangga tangan berada dibawah pinggang klien dan
siku klien agak fleksi. Walker yang terlalu rendah dapat menyebabkan klien membungkuk,
sementara yang terlalu tinggi dapat membuat klien tidak dapat meluruskan lengannya.
2.1.1 Indikasi
a. Pasien dengan kelemahan kaki
b. Post stroke.
c. Obesitas
d. Pasien tirah baring lama
e. Pasien yang terdapat fraktur pada kaki
2.1.2 Kontra Indikasi
a. Penderita dalam keadaan bedrest.
b. Penderita dengan post op.
2.1.3 Fungsi
a. Dapat menopang dan memberikan rasa aman pada pasien.
b. Membantu mempercepat pengembalian kebugaran
c. Menjaga pasien pada saat melakukan latihan berjalan
2.1.4 Hal-Hal yang perlu diperhatikan
a. Pasien harus menggunakan sepatu rata dan tidak licin waktu akan latihan.
b. Kekuatan otot tangan dan kaki.
c. Keseimbangan berdiri.
2.1.5 Cara Penggunaan Alat Bantu Walker
Tujuan
1. Membantu Mempertahankan keseimbangan
2. Menghindari resiko saat berjalan
3. Mengurangi dampak negatif imobilitas
4. Menopang berat badan pasien
Persiapan Alat
1. Walker
2. Sandal yang sesuai
Prosedur
1. Beri salam
2. Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Jelaskan kepada klien cara berjalan menggunakan walker
5. Bantu klien berdiri
6. Minta klien untuk memegang gagang walker
7. Minta klien untuk berjalan maju menggunakan bantuan walker, dengan tetap mempertahankan 4
titik walker di atas lantai
8. Pastikan klien mengangkat kakinya pada saat berjalan, bukan menarik
9. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuuk membantu menjaga keseimbangan jika dibutuhkan
10. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien, dan lakukan koreksi jika perlu
11. Cuci tangan