Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya Ilmu dan Komunikasi yang semakin

maju telah membawa pengaruh di segala bidang, salah satunya dalam

bidang komunikasi. Salah satu unsur penting suatu perusahaan untuk

menghadapi persaingan yang sengit ini adalah Public Relation. Publci

Relation merupakan ujung tombak untuk sebuah perusahaan.

Public Relations ( PR ) atau sering disebut Hubungan Masyarakat

(Humas) menjadi salah satu bagian dari sebuah perusahaan. Dalam

keberadaannya, Humas harus menjaga identitas perusahaan dan

mengkomunikasikan informasi kepada publiknya, agar publik menaruh

kepercayaan terhadap perusahaan dan memiliki pemahaman tentang

perusahaan. Humas sebagai jembatan atau media antara publik dan

perusahaan, harus mengetahui apa yang diinginkan publik terhadap

perusahaan, dan perusahaan berusaha menjawab apa yang diinginkan oleh

publik dengan program-program yang sesuai.

Definisi Public Relation Menurut (British) Institute of Public

Relations (IPR) dalam Frank Jefkins (2003:9) PR adalah keseluruhan

upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam

rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling

1
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak. Dari

pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa PR adalah sebuah alat untuk

mencapai GOOD WILL, dari kesimpulan tersebut juga terlihat bahwa

strategi PR merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan GOOD WILL

tersebut.

J L Thompson (1995) mengatakan “Starategi sebagai cara untuk

mencapai sebauh hasil akhir”, sementara itu dengan kata lain strategi

merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan perusahaan. Bennet dalam

buku Startegi Public Relation yang ditulis oleh Sandra oliver mengatakan

“arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya”

dengan demikian strategi merupakan arah yang ditentukan oleh sebuah

perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dari perusahaan tersebut, dalam

melaksanakan staretgi tersebut ada sebuah pihak yang sangat berperan,

pihak tersebut adalah Public Relation. (Sandra Oliver 2007 : Strategi

Public Relation)

Sehingga dengan demikian maka public relation akan selalu erat

kaitannya dengan strategi. Sehingga peran PR akan selalu erat dengan

strategi dan juga dalam melakukan sebuah program. Progam yang

dirancang oleh Public Relation menjadi sebuah strategi dasar dalam

memajukan sebuah perusahaan.

2
I.2. Bidang Kerja Praktek

Bidang Kerja Praktek ini adalah pada bidang konsentrasi Korporasi

dengan topik peran Public Relation untuk Marvell city.

I.3. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan Umum :

1. Memberi pengetahuan mengenai praktek kerja Public Relation

untuk Marvel City dalam melakukan event

2. Dapat memahami teori dalam pendidikan dan praktek di

lingkungan pekerjaan

Tujuan Khusus :

1. Mengetahui proses perencanaan dalam Public Relation dalam

perencanaan, pelaksanaan dan juga evaluasi event Public

Relation

2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung, sehingga dapat

digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun ke dunia

kerja.

1.4 Manfaat Kerja Praktek

1. Mengetahui proses Public Relation dalam merencanakan, membuat

strategi, dan melaksanakan event.

3
2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung, sehingga dapat

digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjuan ke dunia kerja.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada kerja praktek ini tentang peran dan tanggung

jawab dari seorang public relations dalam mengadakan sebuah event.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Public Relation

Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan

publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Scott

M. Cutlip, 2007:6). Konsep peranan petugas PR yang dikembangkan oleh Broom,

kemudian dikembangkan oleh Bromm dan Smith (Dozier, 1992) Peran PR

merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi

organisasi. .Ada beberapa fungsi dominan yang harus dilaksanakan seorang PR

sejati antara lain berperan sebagai : (Cutlip,Scott M., 2011, Effective Public

Relations)

Technician communication

Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini sebagai teknisi komunikasi. Deskripsi

kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya menyebutkan keahlian komunikasi dan

jurnalistik, sebagai syarat. Teknisi komunikasi disewa untuk menulis dan

mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature,

mengembangkan isi web, dan mengangani kontak media. Praktisi yang

melakukanm peran ini biasanya tidak hadir disaat manajemen mendefinisikan

problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan

komunikasi dan mengimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui

secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun mereka tidak

5
hadir saat diskusi tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru,

merekalah yang diberi tugas untuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers.

Expert Prescriber communication

Ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar/ahli, orang lain akan

menganggap mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya.

Manajemen puncak menyerahkan PR di tangan para ahli dan manajemen biasanya

mengambil peran pasif saja. Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar

bertugas mendefinisikan probelm, mengembangkan program, dan bertanggung

jawab penuh atas implemetasinya

Communication facilitator

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang

peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai

perantara (liason), interpreter, dan mediator antara organisasi dan publiknya.

Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan

menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi

tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu

manajemen maupun publik untuk membuat keputuasan demi kepentingan

bersama. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak

sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik.

Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki

kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi di antara kedua belah

6
pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dna berfungsi

sebagai penghubung antara organisasi dan publik.

Fasilitator Pemecah Masalah

Ketika praktisi melakukan peran ini, mereka berkolaborasi dengan manajer lain

untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim

perencanaan strategies. Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan

pertama dan kemudian sampai ke evaluasi program final. Praktisi pemecah

masalah membantu manajer lain untuk dan organisasi untuk mengaplikasikan PR

dalam proses manajemen bertahap yang juga dipakai untuk memecahkan problem

organisasional lainnya.

2.2 Strategi PR

2.2.1 Definisi Strategi PR

Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah workshop

berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian

terpadu dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan produk dari

suatu perencanaan (Planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu

fungsi dari proses manajemen. (Rosady Ruslan, 2016 : 133).

Ahmad S. Adnanputra, presiden institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,

mengtakan bahwa strategi Public Relation adalah “alternatif optimal yang dipilih

untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu

rencana public relation”. (Rosady Ruslan, 2016 : 134).

7
2.3 Event

Event adalah beragam aktivitas yang ditujukan untuk berbagai maksud.

Dalam event, sekumpulan orang datang dan berkumpul bersama untuk

menciptakan, melaksanakan, dan berbagi pengalaman tertentu (Silvers dalam

Kose, Argan, dan Argan, 2011: 2).

Terkait dengan penyelenggaraan event, pihak-pihak yang merupakan

stakeholder kunci dalam perusahaan adalah sukarelawan, karyawan, pemasok,

partisipan, penyedia hadiah, sponsor perusahaan, perusahaan rekanan yang ikut

berpartisipasi, media, komunitas lokal atau masyarakat sekitar, kelompok lobi

sosial dan lingkungan, konsumen, serta aparat pemerintahan. Stakeholder yang

terlibat dalam event perlu dikelola dengan baik, termasuk pengelolaan hubungan

antara satu stakeholder dengan lainnya, analisis tingkat kepentingan dan

penempatan stakeholder prioritas. Dalam penyelenggaraan event, stakeholder

harus diposisikan sebagai konsultan, dimana perusahaan bertanggungjawab

memberikan laporan perkembangan persiapan event kepada stakeholder (Getz,

2005: 74).

2.3.1 Karakterisitik Event

Menurut Noor (2009: 13), event memiliki enam karakteristik khusus, yang

meliputi: keunikan, perishability, intangibility, suasana, pelayanan, dan interaksi

personal.

8
1. Keunikan

Inti dari penyelenggaraan event adalah keunikan yang muncul dari ide. Meskipun

event diselenggarakan secara reguler dengan tema yang sama, tetap harus ada

keunikan dalam berbagai aspek, misalnya partisipan, lingkungan, pengunjung, dan

sebagainya (Noor, 2009: 13).

2. Perishability

Perishability berhubungan dengan penggunaan fasilitas untuk penyelenggaraan

event, yang merujuk pada karakteristik dimana sebuah kapasitas jasa atau fasilitas

tidak dapat disimpan untuk digunakan atau dijual di masa mendatang. Misalkan,

jasa penyewaan ruang diatur untuk disewakan bagi acara perusahaan pada hari

kerja dan untuk pernikahan atau ekshibisi pada akhir pekan untuk menghindari

perishability atau hilangnya kesempatan penjualan/penyewaan pada hari tertentu.

Selain itu, perishability dalam hal ini juga bermakna bahwa dua event yang sama,

diselenggarakan pada waktu dan tempat yang sama, tidak akan menghasilkan

event yang persis sama (Noor, 2009: 13 - 14).

3. Intangibility

Event memiliki bentuk intangible atau tidak berwujud fisik, sehingga

penyelenggara perlu mengubah bentuk pelayanan intangible menjadi tangible

dalam bentuk sekecil apapun, misalnya desain kartu undangan, cinderamata,

dekorasi, penggunaan audiovisual yang baik dalam event, dan sebagainya (Noor,

2009: 14).

9
4. Suasana dan pelayanan

Event yang diselenggarakan dengan suasana yang tepat akan menghasilkan sukses

besar, misalnya melalui penetapan tema yang sesuai, musik yang tepat, makanan

dan minuman yang baik, dan kapabilitas untuk membangun suasana hati

partisipan menjadi baik (Noor, 2009: 14).

5. Interaksi sosial

Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses penyelenggaraan

event. Misalnya pada penyelenggaraan sport event, penonton tidak hanya duduk

menonton pertandingan saja, tetapi juga menciptakan suasana menjadi lebih

hidup. Penonton dapat berinteraksi dengan penonton lainnya atau dengan staf

pengelola, sehingga penonton akan merasa menjadi bagian dari pengalaman

tersebut (Noor, 2009: 15).

2.3.2 Faktor Keberhasilan Event

Menurut Hoyle (2002: 152 – 155) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi keberhasilan sebuah event, yaitu sebagai berikut.

1. Lokasi

Seleksi dan pemasaran sebuah lokasi berdampak signifikan pada kehadiran

partisipan dan kesuksesan sebuah event. Lokasi yang mudah dijangkau, lokasi

utama, atau tempat baru dapat memberikan kontribusi lebih dalam hal jumlah

10
pengunjung dibandingkan dengan event dengan lokasi yang tidak memiliki

karakteristik tersebut.

2. Kompetisi

Penyelenggara event perlu mempromosikan event sebagai hal yang berbeda, unik,

dan lebih baik daripada event yang diselenggarakan oleh kompetitor. Keunggulan

event harus dipromosikan dengan menampilkan sesuatu yang menarik dan fitur

yang unik.

3. Cuaca

Cuaca dapat menjadi kerugian atau keuntungan dalam menjual sebuah event dan

berdampak signifikan pada keberhasilan sebuah event karena cuaca dapat

mempengaruhi mood pengunjung.

4. Biaya

Penetapan biaya pada tingkat harga yang menarik harus dimasukkan ke dalam

publikasi event. Banyak event yang menggunakan kata "gratis" karena dapat

menarik perhatian masyarakat.

5. Hiburan

Kesuksesan sebuah event juga bergantung pada tipe hiburan dalam event,

termasuk pemasaran atau periklanan hiburan event kepada masyarakat.

11
BAB III

RENCANA KERJA PRAKTEK

III.1. Profil Perusahaan

Akan melakukan Kerja Praktek di Marvel City Mall Surabaya yang berada

di Jl. Raya Ngagel No.123, Surabaya, Telepon (031) 5015565, Marvel city

merupakan Mall yang baru berdiri sejak 4 desember 2015 dan memiliki Mall,

hotel, sekolah dan juga apartemen. Pada kerja praktek ini akan menjadi bagian

dari Public Relation Marvel City.

III.2. Rencana Waktu Pelaksanaan

Kerja Praktek akan dilakukan mulai tanggal 1 Juli hingga 1 September

2017.

III.3. Jenis Kegiatan

Kerja praktek yang akan mengetahui tentang peran public relations

dalam menyusun strategi event untuk Marvell City.

III.4. Peserta Kerja Praktek (CV lengkap terlampir)

Nama : Dicky Santoso

NRP : 1423014064

Konsentrasi : Korporasi

Alamat : Royal Residence Canal Park B17/59, Surabaya

12
Telp. / HP. : 081258585875

Email : santosodicky58@gmail.com

13
Daftar Pustaka :

1. Cutlip,Scott M., 2011, Effective Public Relations. Jakarta: Prenada Media


group.

2. Jefkins, F. (1998). Public Relations. (Daniel Yadi, Trans). Jakarta:


Erlangga.

3. Hoyle, Leonard H. 2002. Event Marketing: How to Successfully Promote


Events, Festivals, Conventions, and Expositions (The Wiley Event
Management Series). Hoboken: John Wiley & Sons.

4. Kose, Huseyin, Mehpare Tokay Argan, dan Metin Argan. 2011. “Special
Event Management and Event Marketing: A Case Study of TKBL All Star
2011 in Turkey.” Journal of Management and Marketing Research.

5. Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.

6. Oliver, Sandra. 2006. Strategi Public Relation. Jakarta: Esensi Erlangga


Group.

7. Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations dan Media


Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers

14
Lampiran
Berikut adalah curriculum vitae penulis untuk melengkapi proposal Kerja Praktek
ini. Personal Data

 Nama : Dicky Santoso


 TTL : Banyuwangi, 10 Mei 1996
 Alamat : Royal Residence Canal Park B17/59 , Surabaya
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Agama : Kristen
 No. Hp : 081258585875
 Email : santosodicky58@gmail.com
 Fakutas : Ilmu Komunikasi
 Prodi : Ilmu Komunikasi
 Konsentrasi : Korporasi
 NRP : 1423014064

Pendidikan

2000-2002 : TK. Samapta Jajag Banyuwangi

2002-2008 : SD. Kristen Aletheia Genteng Banyuwangi

2008-2011 : SMPK Aletheia Genteng Banyuwangi

2011-2014 : SMA YPPI 1 Surabaya

2014-sekarang : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,Fakultas


Ilmu Komunikasi

Kegiatan

 Peserta Welcome Party 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi


 Peserta Company Visit 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi
 Peserta Studi Ekskursi 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi
 Peserta Seminar Daniel Oscar 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi
 Peserta Pelatihan Jurnalistik Kompas – Basic Journalism Course 2014
 Peserta Bioskop Kampus 2 2015 Fakultas Ilmu Komunikasi
 Peserta Seminar Bayu Skak – LPM Fakultas Ilmu Komunikasi

Bahasa

15
 Indonesia
 Inggris

Skill Teknik

 Microsoft Word
 Microsoft Excel
 Microsoft Power Point
 Internet

16

Anda mungkin juga menyukai