Diketahui: struktur batang tarik yang akan direncanakan dengan menggunakan profil siku ganda.
Beban yang bekerja berupa beban mati, D =110 kN; beban hidup, L = 13 kN ( JL = 0,5); dan
beban angin, W = 5 kN. Mutu baja dipakai BJ 34. Panjang batang Lk = 2,2 m.
X1 X2 X2
Y1 Nn (D, L, W)
Y2
Ditanya: rencanakanlah ukuran penampang profil struktur tarik tersebut apabila diameter baut
dp = 12 mm, jumlah baut 3 buah, jarak tepi (X1 = 30 mm) dan jarak antara baut (X2 = 50 mm)
jarak atas dan bawah (Y1=Y2 = 0,5 tinggi flens)
Pengaruh besar beban terhadap jumlah baut dan ukuran baut diabaikan.
Penyelesaian:
1. Kombinasi Beban
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
3. 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (JL L atau 0,8 W). Kombinasi ini tidak perlu.
4. 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (JL L atau 0,8 W). Kombinasi ini tidak perlu.
5. 1,2 D + 1,3 W + JL L + 0,5 (La atau H).
6. 1,2 D ± 1,0 E + JL L. Kombinasi ini tidak perlu.
7. 0,9 D ± (1,3 W atau 1,0 E). Kombinasi ini tidak perlu.
2. Hitung Ag minimum
a. Kondisi Leleh Nu dI
I Nn = IAg
I g fy
y
-7681,0$/
7 in ш
Agg min
ܰݑ
ܰ
ݕ݂
ൌ (154)(10 3)/[(0,9)(210)] = 814,81
81 m2
mm
2OHK<XOLXV5LHI$ONKDO\670(QJ
b. Kondisi Fraktur/putus terletak pada sambungan Nu < Ifu Ae = Ifu Ant U
Perkirakan U = 0,85
ܰݑ 2
Ant min ш ൌ (154)(10 3)/[(0,75)(340)(0,85)] = 710,5 mm
ܷݑ݂
b. Kondisi Fraktur
- Luas penampang netto (potongan melalui satu lobang paku)
n= 1
d = dp +2 = 14 mm
2
Ant =Ag - n d t = (960) - (1)(14)(2)(5) = 820 mm
Ant = 85% Ag (Ok)
-7 25mm
m
2OHK<XOLXV5LHI$ONKDO\670(QJ
Li = 130 mm
hi = 25 mm
Luas:
2
Agt = (2)(5)(25) = 250 mm
2
Agv = (2)(5)(130) = 1300 mm
2
Ant = (250) - (0,5)(14)(2)(5) = 180 mm
2
Anv = (1300) - (2,5)(14)(2)(5) = 950 mm
Catatan:
Peninjauan terhadap geser blok dilakukan pada tebal pelat terkecil. Kemungkinan terjadinya
geser blok, yaitu (1) pada baja siku (Gbr.a), tebal yang yang diperhitungkan adalah dua kali
tebal sayap (flens), (2) pada pelat penyambung dapat terjadi dalam dua kemungkinan seperti
Gbr. (b) dan Gbr. (c).
-7681,0$/
2OHK<XOLXV5LHI$ONKDO\670(QJ