ABSTRAK
Identifikasi kemampuan mengembangkan kurikulum merupakan langkah awal dari serangkaian
kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat terpadu dan berkelanjutan. Penelitian ini
bermuara pada pengembangan model-model pembelajaran untuk SMK khususnya SMK –
Bisnis Manajemen. Hasil penelitian diharapkan memiliki makna strategis dalam pengembangan
mutu pendidikan di SMK dan Program Studi Pendidikan Ekonomi penghasil guru SMK.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan mengembangkan kurikulum dalam
implementasi KTSP dikalangan Guru SMK di Kota Salatiga. Hasil pengembangan kurikulum
berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Diskripsi pengembangan
kurikulum dinilai berdasarkan; (1) Kesesuaian langkah dan pemahaman urgensi pengembangan
kurikulum, (2) Kelengkapan perangkat dokumen hasil pengembangan, dan (3) Ketepatan dan
kesesuaian isi dokumen hasil pengembangan kurikulum. Diskripsi kemampuan mengembangkan
dinyatakan secara kuantitatif dalam lima tingkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)
dalam hal kesesuaian langkah dan pemahaman urgensi pengembangan kurikulum pada umumnya
guru-guru sudah melaksanakan pengembangan kurikulum sesuai dengan langkah pengembangan
yang seharusnya, hasilnya lengkap, namun kurang dalam hal pemahaman terhadap urgensi
pengembangan kurikulum baik secara menyeluruh maupun setiap langkah dari setiap proses.
(2) dalam hal ketepatan dan kejelasan isi Silabus dan RPP guru-guru pada umumnya hanya
mampu mengembangkan kurikulum pada kategori rendah. Hasil penelitian tersebut memberikan
gambaran bahwa, kekurangpahaman guru terhadap urgensi pengembangan kurikulum telah
berdampak pada rendahnya kemampuan guru dalam mengembangkan Silabus dan RPP.
Demikian halnya, lengkapnya hasil pengembangan kurikulum yang tidak diikuti dengan
ketepatan dan kejelasan Silabus dan RPP, juga memberikan gambaran bahwa dalam
mengembangkan kurikulum guru hanya sekedar untuk memenuhi kepentingan administratif
dibanding dengan kepentingan pengembangan kualitas pembelajaran yang bermuara pada
pengembangan profesionalitas.
Kata Kunci: KTSP, Pengembangan Mutu Pendidikan, Profesionalitas Guru
134
Identifikasi kemampuan mengembangkan kurikulum dalam implementasi KTSP di kalangan guru SMK – BM (Sri Muryani, dkk)
kurikulum yang dirancang mengikuti potensi masyarakat terpadu dan berkelanjutan, yang
dan karakteristik daerah, kondisi sosial budaya bermuara pada penelitian pengembangan untuk
masyarakat setempat, dan peserta didik. KTSP model-model pembelajaran yang tepat di SMK
diberlakukan pada jenjang pendidikan dasar khususnya SMK – Bisnis Manajemen. Hasil
dan menengah mulai tahun ajaran 2006/2007 penelitian ini diharapkan memiliki makna
menggantikan kurikulum 2004. Kurikulum ini strategis dalam pengembangan mutu pendidik-
disusun oleh satuan pendidikan dengan an di SMK dan Program Studi Pendidikan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Ekonomi penghasil guru SMK.
Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman Untuk mencapai tujuan penelitian, maka
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar yang menjadi obyek penelitian adalah guru
Nasional Pendidikan (BSNP). matapelajaran adaftif dan produktif SMK
Guru merupakan faktor penting yang Bisnis dan Manajemen di Kota Salatiga,
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil sampel penelitian diambil 30 persen dari
belajar, bahkan sangat menentukan berhasil- jumlah guru yang ada yaitu sebanyak 60 orang.
tidaknya peserta didik dalam belajar. Pe- Data yang dikumpulkan berupa data proses
ngembangan KTSP menuntut guru semakin pengembangan kurikulum, dan data hasil
kreatif, karena mereka harus merencanakan pengembangan kurikulum yang berupa Silabus
sendiri materi pelajarannya untuk mencapai dan RPP.
kompetensi yang telah ditetapkan. Guru perlu Selanjutnya kemampuan mengembang-
memperhatikan perbedaan individual peserta kan kurikulum didiskripsikan dari tiga indi-
didik, agar KTSP dapat dikembangkan secara kator, yaitu: 1) Kesesuaian langkah, pemaham-
efektif, serta dapat meningkatkan kualitas an urgensi, dan gambaran proses yang dilaku-
pembelajaran. kan oleh guru dalam mengembangkan kuri-
Berdasarkan penelitian awal terhadap kulum, 2) Kelengkapan perangkat dokumen
pelaksanaan pengembangan kurikulum dalam hasil pengembangan kurikulum, dari setiap
implementasi KTSP ditemukan adanya gejala item yang ada di silabus dan RPP, 3) Ketepatan
masalah yang berupa variasi kemampuan guru dan kesesuaian isi dokumen hasil pengembang-
dalam mengembangkan kurikulum. Mengingat an kurikulum. Masing-masing indikator
bahwa kurikulum merupakan acuan penye- dinyatakan dalam lima tingkatan kemampuan
lenggaraan pendidikan sekaligus sebagai
indikator mutu pendidikan dan guru menjadi TINJAUAN PUSTAKA
ujung tombak dalam pencapaian kurikulum, Hakekat Kurikulum
maka variasi kemampuan guru dalam me-
ngembangkan kurikulum juga mengakibatkan Menurut Nasution (2008: 5), kurikulum
variasi mutu pendidikan. Oleh karena itu, adalah suatu rencana yang disusun untuk me-
sebagai langkah awal dalam memecahkan per- lancarkan proses berlajar mengajar di bawah
masalahan tersebut akan dilakukan penelitian bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
terhadap kemampuan mengembangkan kuri- lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
kulum dikalangan guru. Adapun penelitian ini Kurikulum juga diartikan sebagai peristiwa-
bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan
mengembangkan kurikulum dalam implemen- sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler yang
tasi KTSP di kalangan Guru SMK di Kota formal juga kegiatan yang tak formal. Nana
Salatiga. Hasil penelitian diharapkan dapat Sudjana (2005: 4), mengartikan bahwa
dimanfaatkan sebagai langkah awal dari se- kurikulum adalah program dan pengalaman
rangkaian kegiatan penelitian dan pengabdian belajar serta hasil-hasil belajar yang di
135
Satya Widya, Vol. 29, No.2, Desember 2013: 134-144
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktuali-
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendi- sasikan. Kompetensi yang dimaksud meliputi:
dikan Dasar dan Menengah secara bertahap kompetensi pedagogik, kompetensi kepri-
dalam jangka waktu paling lama tiga tahun, badian, kompetensi sosial, dan kompetensi
dengan berbagai tahapan. profesional, yang bersifat holistik. Dalam hu-
bungannya dengan pengembangan kurikulum,
Sebagai model pengembangan kuri-
pasal 3 butir 4 diuraikan tentang kompetensi
kulum, KTSP dapat memberikan peluang yang
pedagogik yaitu kemampuan Guru dalam
lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
pengelolaan pembelajaran peserta didik, se-
mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kurang-kurangnya meliputi: pemahaman
kebutuhan. Hal ini terjadi karena; 1) lahirnya
wawasan atau landasan kependidikan; pema-
KTSP untuk mempertegas kurikulum sebelum-
haman terhadap peserta didik; pengembangan
nya sehingga tidak diperlukan lagi uji publik.
kurikulum atau silabus; perancangan pembela-
KTSP akan diberlakukan kepada sekolah yang
jaran; pelaksanaan pembelajaran yang men-
sudah siap dan memiliki daya dukung yang
didik dan dialogis; pemanfaatan teknologi
memadai; 2) diberlakukan di sekolah dengan
pembelajaran; evaluasi hasil belajar; dan pe-
penyesuaian kondisi lokal; 3) mendorong ter-
ngembangan peserta didik untuk mengaktua-
wujudnya otonomi sekolah dalam penyeleng-
lisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
garaan pendidikan; 4) mendorong para guru,
Berdasarkan butir-butir tentang kompe-
kepala sekolah dan pihak manajemen sekolah
tensi pedagogik yang disyaratkan sebagai
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya
indikator guru professional, guru harus mampu
dalam menyelenggarakan program pendidikan;
mengelola pembelajaran didik, dalam bentuk
5) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap se-
mulai penguasaan wawasan kependidikan yang
kolah untuk mengembangkan sesuai dengan ka-
berupa hakekat pendidikan di Indonesia di
rakteristik situasi sekolah (Mulyasa, 2009: 26).
dalamnya mencakup landasan kebijakan
Pengembangan Kurikulum pendidikan termasuk KTSP, sampai dengan
bagaimana mengaktualisasikannya.
Pengembangan kurikulum merupakan
Penerapan KTSP dalam sistem pen-
wujud dari tuntutan kompetensi profesional
didikan Indonesia tidak sekedar pergantian
guru sebagaimana disyaratkan dalam Permen
kurikulum, tetapi menyangkut perubahan
No. 74 Th 2008 tentang guru (Pasal 3, butir
secara mendasar dalam sistem pendidikan.
4). Dalam Peraturan Pemerintah tersebut,
Penerapan KTSP menuntut perubahan para-
diuraikan tentang siapa guru profesional, kom-
digma dalam pembelajaran dan persekolahan,
petensi yang disyaratkan, dan penjabaran
karena dengan penerapan KTSP tidak hanya
masing-masing kompetensi. Pasal 1, butir 1
menyebabkan perubahan konsep, metode, dan
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
strategi guru dalam mengajar, tetapi juga
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
menyangkut pola pikir, filosofis, komitmen
utama mendidik, mengajar, membimbing, me-
guru, sekolah, dan stakeholder pendidikan.
ngarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
Dalam KTSP guru ditempatkan sebagai fasi-
peserta didik pada pendidikan anak usia dini
litator dan mediator yang membantu agar
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
proses belajar siswa berjalan dengan baik.
pendidikan menengah. Dalam melaksanakan
Perhatian utama pada siswa yang belajar, bukan
tugas profesionalnya, guru dituntut memiliki
pada disiplin atau guru yang mengajar. Fungsi
kompetensi yang merupakan seperangkat
137
Satya Widya, Vol. 29, No.2, Desember 2013: 134-144
fasilitator atau mediator begitu berarti, guru dalam skenario pembelajaran, dan penilaian
harus: 1) menyediakan pengalaman belajar kedalam instrumen penilaian; 7) Melaksanaan
yang memungkinkan siswa bertanggung jawab RPP; dan 8) Melakukan evaluasi, perbaikan
dalam membuat rancangan dan proses; 2) RPP, dan perbaikan pelaksanaannya secara
menyediakan atau memberikan kegiatan- berkelanjutan.
kegiatan yang merangsang keingin tahuan
siswa dan membantu mereka untuk meng- METODE
ekspresikan gagasan-gagasannya, menyedia- Penelitian ini merupakan penelitian
kan sarana yang merangsang siswa berpikir diskriptif kuantitatif, dimaksudkan untuk
secara produktif, menyediakan kesempatan dan mendiskripsikan secara sistematis mengenai
pengalaman konflik; 3) memonitor, meng- kemampuan guru dalam mengembangkan
evaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran kurikulum pada Sekolah Menengah Kejuruan-
siswa jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan Bisnis Manajemen (SMK-BM) di Kota
mempertanyakan apakah pengetahuan siswa Salatiga. Obyek penelitiannya adalah guru
berlaku untuk menghadapi persoalan baru. matapelajaran adaftif dan produktif, sampel
Beserta komponen yang lainnya, guru harus diambil secara acak proporsional dari setiap
mampu memilih dan menekankan kompetensi sekolah sebesar 30 persen dari jumlah guru
yang menunjang dan bermanfaat bagi peserta yang ada atau sebanyak 60 guru,.
didik. Oleh karena itu, dalam pengembangan Kemampuan mengembangkan didis-
kurikulum guru dituntut mampu menganalisis kripsikan berdasarkan 3 indikator, yaitu: (1)
kompetensi yang akan diwujudkan melalui Kesesuaian langkah dan pemahaman urgensi
proses pembelajaran. pengembangan kurikulum, (2) Kelengkapan
Secara sederhana proses pengembangan perangkat dokumen hasil pengembangan, dan
kurikulum dalam implementasi KTSP diru- (3) Ketepatan dan kesesuaian isi dokumen hasil
muskan dalam delapan langkah sebagai pengembangan kurikulum. Diskripsi kemam-
berikut: 1) Menganalisis Standar Kompetensi puan mengembangkan kurikulum dinyatakan
Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan; 2) Meng- secara kuantitatif dalam 5 (lima) tingkatan,
analisis SKL matapelajaran yang diampu; 3) yaitu: Sangat Memadai, Memadai, Cukup,
Menganalisis perilaku dan materi yang tertuang Kurang, dan Sangat Kurang.
dalam Standar Kompetensi (SK); 4) Meng-
analisis perilaku dan materi yang tertuang pada HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kompetensi Dasar (KD), mengembangkan 1. Kesesuaian langkah, pemahaman urgensi,
materi pokok dalam organisasi materi secara dan gambaran proses yang dilakukan oleh
sistematis, mengembangkan perilaku dan guru dalam mengembangkan kurikulum.
materi dalam bentuk indikator pencapaian KD, a. Hasil penelaahan terhadap langkah dan pe-
merancang pengalaman pembelajaran untuk mahaman urgensi langkah pengembangan
mencapai indikator, penilaian, dan waktu yang kurikulum. Pada umumnya guru melaksana-
diperlukan; 5) Menuangkan hasil analisis SK kan 8 langkah pengembangan kurikulum,
dan KD ke dalam format Silabus; 6) Mengem- namun umumnya guru kurang memahami
bangkan Silabus ke dalam RPP berupa pe- urgensi langkah pengembangan kurikulum.
ngembangan materi menjadi media, penga- Hal ini ditunjukkan dari data langkah me-
laman belajar menjadi strategi, pendekatan, ngembangkan kurikulum, sebanyak 86.25
metode, media, alat, dsbnya, indikator ke persen guru melaksanakan 8 langkah pe-
dalam tujuan pembelajaran, tujuan belajar ke ngembangan kurikulum, namun hanya
138
Identifikasi kemampuan mengembangkan kurikulum dalam implementasi KTSP di kalangan guru SMK – BM (Sri Muryani, dkk)
139
Satya Widya, Vol. 29, No.2, Desember 2013: 134-144
140
Identifikasi kemampuan mengembangkan kurikulum dalam implementasi KTSP di kalangan guru SMK – BM (Sri Muryani, dkk)
141
Satya Widya, Vol. 29, No.2, Desember 2013: 134-144
dilakukan secara kelompok dalam forum merupakan interaksi edukatif kearah mana
MGMP, sudah tersedia format yang baku yang pembelajaran ditujukan. Dengan kata lain,
memudahkan guru untuk mengisi, demikian pembelajaran yang terjadi tidak mengarah
pula bahwa guru diperbolehkan untuk mencon- pada tujuan sebagaimana yang dirancang pada
toh silabus guru lain. Tersedianya format baku, kurikulum satuan pendidikan bahkan tujuan
dan diperbolehkannya guru mencontoh silabus pendidikan yang lebih tinggi.
guru lain berimplikasi kepada mudahnya guru Oleh karena itu, sesuai dengan tuntutan
mengisi format silabus yang disediakan. Oleh guru professional sebagaimana dinyatakan
karena itu, lengkapnya perangkat Silabus dan dalam Permen No 74 Th 2008, secara khusus
RPP yang dihasilkan oleh guru, belum bisa pasal 3 butir 4 yang mensyaratkan guru me-
digunakan sebagai indikator kemampuan guru nguasai wawasan terhadap hakekat pendi-
mengembangkan kurikulum. Bisa saja terjadi dikan di Indonesia yang mencakup landasan
guru yang yang tidak memahami urgensi kebijakan pendidikan termasuk KTSP, sampai
pengembangan kurikulum dapat mengisi dengan bagaimana mengaktualisasikannya,
silabus dan RPP secara lengkap. hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan
Hasil penelitian terhadap kemampuan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
guru mengembangkan kurikulum dalam dalam mewujudkan kompetensi professional
bentuk Silabus dan RPP dari sisi ketepatan dan guru.
kesesuaian isi menunjukkan pada umumnya
guru hanya mampu mengembangkan pada KESIMPULAN
kategori cukup, kurang, dan bahkan tidak Berdasarkan tujuan penelitian dan
mampu. temuan penelitian, maka diperoleh kesimpulan
Ketepatan dan kesesuaian isi hasil diskripsi kemampuan mengembangkan kuri-
pengembangan kurikulum mencerminkan kulum dalam implementasi KTSP di kalangan
kemampuan guru yang sesungguhnya dalam Guru SMK di Kota Salatiga sebagai berikut:
mengembangkan kurikulum. Hal ini hanya 1. Berdasarkan langkah dan pemahaman
bisa dilakukan oleh guru yang benar-benar urgensi pengembangan kurikulum, pada
menguasai dan memahami urgensi setiap umumnya: guru-guru melaksanakan pe-
pengembangan kurikulum, termasuk di ngembangan kurikulum sesuai dengan
dalamnya pengembangan RPP yang merupa- langkah-langkah yang seharusnya, dalam
kan muara hasil pengembangan kurikulum melaksanakan pengembangan umumnya
pada tataran riil. dilakukan secara kelompok (dalam forum
Hasil penelitian menggambarkan bahwa MGMP), namun hanya sedikit guru yang
pada umumnya guru-guru SMK kurang mema- memahami urgensi terhadap makna pe-
hami setiap urgensi pengembangan kurikulum, ngembangan kurikulum, baik secara me-
nampak jelas pada ketidak mampuan guru nyeluruh maupun setiap langkah pengem-
merancang skenario pembelajaran baik pada bangan.
kejelasan rumusan, maupun ketepatan cara 2. Berdasarkan kelengkapan perangkat doku-
yang digunakan. Skenario pembelajaran men hasil pengembangan kurikulum dan
merupakan esensi perwujudan pengembangan kelengkapan butirnya, pada umumnya guru-
kurikulum dalam pencapaian tujuan pembela- guru membuat perangkat dokumen pe-
jaran. Ketidak mampuan guru dalam meran- ngembangan secara lengkap sesuai butir-
cang skenario pembelajaran, bisa menjadikan butir yang ada pada format silabus dan RPP.
interaksi pembelajaran yang terjadi bukan
142
Identifikasi kemampuan mengembangkan kurikulum dalam implementasi KTSP di kalangan guru SMK – BM (Sri Muryani, dkk)
143
Satya Widya, Vol. 29, No.2, Desember 2013: 134-144
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Sudjana, N. 2005.Pembinaan dan Pengembangan
Aksara. Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar
Nasution, S. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Baru.
Bandung: Bumi Aksara. Syaodih, Nana. 2010.Pengembangan Kurikulum-
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
tentang Standar Pendidikan Nasional. Rosdakarya.
***
144