Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM FISIKA ATOM

JUDUL PERCOBAAN : PERCEPATAN GRAVITASI


NAMA : ANDINI PUTRI CHAHYRIAH
NIM : 180801015
KELOMPOK/GRUP : VII/A
HARI/TANGGAL PERCOBAAN :SELASA/24 SEPTEMBER 2019
ASISTEN : LILIK WALDIANSYAH

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada
pada diri kita seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan
setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya
adalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan.
Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan
tersebut kita dapat menghitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban
untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar
gravitasi bumi di suatu tempat. Pada percobaan yang dilakukan ini, ayunan yang
dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya adalah
bandul fisis.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran. Getaran
adalah gerak bolak balik secara perioda melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat
bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks.
Getaran yang dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu
suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu
mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ke titik kesetimbangan tersebut.
Maka dari itu kami mencoba mengukur percepatan gravitasi yang ada di
sekitar sekolahan apakah hasilnya sama seperti yang ada pada sumber-sumber buku
atau literature.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui besar nilai percepatan gravitasi.


2. Untuk mengetahui hubungan panjang tali terhadap nilai percepatan
3. Untuk mengetahui pengaruh massa beban dan pengaruh sudut ayunan terhadap
nilai percepatan gravitasi
BAB II

DASAR TEORI

Hukum Newton tentang gravitasi umum kadang disebut hukum newton yang keempat. Tiap-
tiap partikel materi dalam alam semesta ini selalu menarik partikel materi lainnya dengan
gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa patikel-partikel itu dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya.
𝑚1𝑚2
F=G ...................................................................................................................(2.1)
𝑟2

Dengan :𝑚1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 = Massa partikel-partikel dalam (kg)


F = Gaya tarik dalam (N)
r = jarak kedua partikel massa(meter)
G = konstanta gravitasi umum =6,673. 10−11 𝑁𝑚2 /𝑘𝑔2
Hal penting dari hukum gravitasi umum newton adalah :
Gaya gravitasi berupa vektor yang arahnya berada pada garis yang menghubungkan antara
kedua titik massa.
Hukum hanya bekerja dengan titik massa, dan titik massa yang dimaksud adalah massa
gravitasi (bukan massa inersia).
Gaya yang bekerja pada tiap titik massa sama besar dan arahnya saling berlawanan.
Gaya yang terjadi selalu gaya tarik menarik (tidak ada tolak-menolak seperti pada gaya
antara dua muatan bisa tarik menarik atau tolak menolak tergantung jenis muatannya).
Gaya gravitasi bekerja pada semua objek dalam alam.
Medan adalah daerah dalam ruangan di mana pengaruh suatu gaya pada materi tertentu masih
dapat dirasakan.
𝐹 𝑚
g =𝑚 = 𝐺 𝑟 2...............................................................................................................(2.2)

Dengan : m = Massa pastikel (kg)


F = gaya tarik dalam (N)
r = jarak kedua partikel massa (m)
𝑚
g = kuat medan gravitasi (N/kg atau 𝑑𝑒𝑡 2 )

Medan gravitasi adalah daerah dimana pengaruh gaya tarik gravitasi masih dapat dirasakan
oleh benda yang memiliki massa. Kuat medan gravitasi adalah gaya gravitasi per satuan
massa benda yang dialami benda diletakkan di suatu titik atau gaya gravitasi yang bekerja
pada suatu massa yang bermassa satu satuan.
Energi potensial gravitasi adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan suatu
massa dari titik yang jauh tak berhingga ke suatu titik.energi potensial dalam satuan energi,
yaitu joule.
𝐺.𝑚1.𝑚2
Ep= ................................................................................................................(2.3)
𝑟

Potensial gravitasi suatu titik adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan massa
sebesar satu satuan massa dari titik tak terhingga ke titik itu. Potensi gravitasi V dalam Joule/k
𝐺.𝑚
𝑉=− ..................................................................................................................(2.4)
𝑟

Energi potensial dan potensial gravitasi keduanya adalah besaran skalar, sedangkan energi
1 𝐺.𝑀
kinetik adalah : Ek = 2 . 𝑚. 𝑣 2 sedangkan harga 𝑣 = √ sehingga nilai dari energi kinetik
𝑟

1 𝐺𝑚𝑀
didapatkan 𝐸𝑘 = 2 , Maka Etot=Ek+Ep . (Tung,2005)
𝑟

Nilai-nilai dari percepatan gravitasi termasuk efek dari semua massa dalam bumi. Sosok
geometris bumi, ketidakrataan permukaannya, serta komposisi dan struktur geologisnya
bertanggung jawab atas fakta bahwa percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat
lain dipermukaannya. Dalam mempelajari struktur bumi kita terutama tertarik pada efek
massa (kompleks batuan) yang di distribusikan secara tidak teratur di dalam bumi, khususnya
di kerak bumi. Namun, efek massa ini pada nilai percepatan gravitasi dikaburkan oleh efek
karena faktor lain. Dalam geofisika terapan, untuk menekankan efek gravitasi dari distribusi
massa yang tidak teratur, kita melihat anomali kebesaran.
Secara umum di defenisikan sebagai perbedaan antara percepatan gravitasi aktual dan
nilai teoritisnya yang dihitung dalam menghitung nilai teoritis kita mengadopsi percepatan
gravitasi normal. Efek gravitasi dari ellipsoid referensi dengan pusat gravitasi yang sama,
total massa, sumbu dan kecepatan sudut rotasi seperti bumi sebagai dasar nilai-nilai
percepatan gravitasi normal.
Anomali gravitasi delta g pada titik P kemudian secara umum dapat di defenisikan
sebagai :
Delta g(P) = g(P) - [gn(Po) + R(P)] = g(P) - gn(P)......................................................(5)
Dimana g(P) adalah percepatan gravitasi yang diamati pada titik P, gn(Po) adalah nilai
percepatan gravitasi normal pada titik P, yang terletak di bawah (diatas) titik P (pada
permukaan-permukaan). Referensi ellipsoid pada ketinggian nol diatas permukaan laut R(P)
adalah reduksi gravitasi,dan gn(P)=gn(Po)+R(P) adalah nilai pecepatan gravitasi normal yang
direduksi menjadi ketinggian titik P dalam geofisika terapan kita paling sering menggunakan
koreksi bebas pengurangan faye, pengurangan Bouguer dan pengurangan isostatik.
Tergantung reduksi yang digunakan, kami membedakan antara anomali faye, anomali
Bouguer dan anomali isostatik.
Tergantung reduksi yang digunakan, Anomali yang paling sering digunakan dalam
menyelidiki struktur geografi dari kerak bumi adalah anomali Bouguer. Anomali faye adalah
untuk mengurangi percepatan gravitasi normal gn= gn(Po) ke ketinggian titik P, terletak
diketinggian A seolah–olah tidak ada massa (batu) tetapi hanya taruhan udara dipermukaan
referensi ellipsoid dan titik P. Reduksi faye mengabaikan efek dari semua massa (batuan)
yang terletak di antar permukaan topografi bumi dan ellipsoid referensi.
Efek dari massa ini (besarnya tergantung pada jarak permukaan topografi bumi dari
ellipsoid referensi), bagaimanapun terkandung dalam nilai percepatan gravitasi yang diamati
g, jika kita menghilangkan efek massa normal yang terletak diantara permukaan topografi dan
ellipsoid referensi (permukaan laut-permukaan reduksi), dari anomaly faye, kita mendapatkan
anomaly bouguer. ( Mares,1984)
Sebuah pendulum sederhana terdiri dari bahan berdimensi kecil yang ditangguhkan oleh
string tanpa bobot yang tidak dapat ditawar.ketika ditarik ke satu sisi posisi keseimbangannya
dan dilepaskan, pendulum bob bergetar tentang posisi ini dengan gerakan yang periodik dan
berosilasi.
Kami ingin mengetahui apakah gerakan itu harmonik sederhana. Berat nyata
(apparent) suatu benda di muka bumi, besar dan arahnya berbeda sedikit dengan gaya tarik
gravitasi bumi disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya.
Perbedaan kecil antara berat nyata gravitasi bumi, kita abaikan saja, dan kita andaikan
bahwa bumi merupakan suatu sistem berat benda hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan
sumbu lembam. Dengan cara yang sama, di permukaan bulan, atau planet lain, berat benda
hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan atau planet.
Jadi apabila suatu benda dibiarkan jatuh bebas, gaya yang mempercepatnya ialah
beratnya W, dan percepatan yang disebabkan oleh gaya ini merupakan percepatan akibat
gravitasi g. Hubungan umum :
F=m×a.......................................................................................................................(2.6)
karena itu, khusus dalam hal benda jatuh bebas, menjadi :
W=mg……………………………..............................................…............……......(2.7)
Dalam mempelajari struktur bumi kita terutama tertarik pada efek massa (kompleks batuan)
yang di distribusikan secara tidak teratur di dalam bumi, khususnya di kerak bumi. Namun,
efek massa ini pada nilai percepatan gravitasi dikaburkan oleh efek karena faktor lain.
Dalam geofisika terapan, untuk menekankan efek gravitasi dari distribusi massa yang tidak
teratur, kita melihat anomali kebesaran.
Kondisi yang diperlukan untuk gerak harmonik sederhana adalah bahwa penyimpanan
F harus berbanding lurus dengan koordinat X dan diarahkan berlawanan arah.jalur bob, tentu
saja bukan garis lurus, tetapi lingkaran-lingkaran L, dimana L adalah panjang kabel
pendukung. Koordinat mengacu pada jarak yang diukur disepanjang busur ini. Oleh karena itu
jika F= -kx, gerakannya akan menjadi harmonik sederhana, atau karena x=L𝜃, persyaratannya
dapat ditulis :
F=kL𝜃........................................................................................................................(2.8)
Gaya pada bob secara instan ketika koordinatnya adalah x, pilih sumbu yang bersinggungan
dengan lingkaran dan sepanjang jari-jari, dan atasi bobot menjadi komponen. Gaya pemulih F
adalah :
F= -mg sin teta...........................................................................................................(2.9)
Gaya pemulih tidak ada berbanding lurus dengan 𝜃 𝑡𝑒𝑡api dengan sin 𝜃 ,sehingga gerakannya
tidak harmonis sederhana sehingga persamaan menjad i:
𝑥 𝑚𝑔
F= - mg𝜃 = -mg𝐿 atau F= - 𝑥.............................................................................(2.10)
𝐿

Gaya pemulih kemudian proporsional dengan yang berkoordinasi untuk jarak jauh tidak tetap,
dan konstanta mg/L mewakili konstanta gaya k, periode bandul sederhana ketika amplitudo
kecil karenanya :
𝑚𝑔
T=2𝜋√𝑚⁄𝑘=2𝜋√𝑚/( ).......................................................................................(2.11)
𝐿

atau

T=2𝜋√𝐿⁄𝑔...............................................................................................................(2.12)

Apa yang merupakan amplitudo kecil? Dapat ditunjukkan bahwa kutipan umum untuk waktu
ayunan ketika penempatan maksimum adalah alpha, maka menjadi :
𝐿 12 𝛼 12 32 𝛼
T=2𝜋√𝑔 (1 + 22 𝑠𝑖𝑛2 2 + 22 42 𝑠𝑖𝑛4 2 + ⋯ )...........................................................(2.13)

Ketika waktu dapat dihitung dengan derajat yang diinginkan presisi dengan mengambil istilah
yang cukup dalam seri tak terbatas, periode sebenarnya berbeda dari yang diberikan oleh
persamaan perkiraan, kurang dari setengah dari satu persen utilitas pendulum sebagai suatu
periode praktis tidak tergantung pada amplitudo. Dengan demikian, lari kebawah dan
amplitudo ayunan menjadi sedikit lebih kecil, jam masih akan menyimpan waktu yang hampir
benar 15 derajat (dikedua sisi pencatat waktu didasarkan pada fakta bahwa kita kembali
sebagai jam dan garis). ( Sears,1960)
Pendulum sederhana adalah sistem mekanis lain yang menunjukkan gerakan osilasi periodik.
Terdiri dari titik massa m yang ditangguhkan oleh string cahaya panjang L, dimana ujung atas
string tetap gerakan terjadi pada bidang vertikal dan digerakkan oleh gaya gravitasi.kita akan
melihat bahwa geraknya adalah osilator harmonik sederhana, asalkan sudut yang dibuat
bandul dengan vertikal kecil. Gaya yang bekerja pada massa adalah tegangan T, yang bekerja
disepanjang tali, dan berat mg. Komponen tangensial dari berat mg sin 𝜃, selalu mengarah ke
𝜃 = 0 , berlawanan dengan perpindahan. Oleh karena itu, gaya tangensial sebagai gaya
pemulih, dan kita dapat menulis persamaan gerak dalam irisan tangensial :
𝑑2 𝑠
Ft= -mg sin 𝜃 = 𝑚 𝑑𝑡 2 .............................................................................................(2.14)

Disini adalah perpindahan yang diukur sepanjang arc dan tanda minus menunjukkan bahwa F
bertindak kearah posisi keseimbangan. Karena s = L𝜃 dan L adalah konstanta. Persamaan ini
berkurang. Maka dari itu kami menyimpulkan bahwa gerak itu bukan gerak harmonik yang
sederhana, namun jika kita mengonsumsi 𝜃, kita dapat menggunakan aproksimasi sin 𝜃 ≈
𝜃 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜃 adalah ukuran dalam radian. Gerakan pendulum sederhana diabadikan dengan
fotografi multilash. Apakah gerakan harmonis dalam kasus ini? Oleh karena itu, persamaan
gerak menjadi gerak untuk ulum (kecil 6), sekarang kita memiliki ekspresi yang persis sama,
sehingga kami menyimpulkan bahwa gerak itu sederhana harmonik gerakan. Oleh karena itu
dapat ditulis sebagai :
𝜃 = 𝜃𝑜𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡 + 𝛿)................................................................................................(2.15)
Adalah penempatan bersudut maksimum dan kecepatan sudut diberikan oleh oksigen gerak ke
pendulum, dengan kata lain periode dan frekuensi pendulum sederhana hanya bergantung
pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena periode tidak tergantung pada massa, kami
menyimpulkan bahwa semua sederhana pendulum dengan panjang yang sama di lokasi
gerakan pendulum sederhana.
Analogi antar pendulum sederhana dan sistem pegas massa, periode osilasi untuk
pendulum sederhana dengan amplitude acak. Pendulum sederhana dapat digunakan sebagai
pencatat waktu. Ini juga merupakan perangkat yang mudah digunakan untuk melakukan
pengukuran percepatan gravitasi secara tepat. Pengukuran seperti itu penting karena variasi
dalam nilai-nilai local g dapat memberikan. Maka dari itu kami menyimpulkan bahwa gerak
itu bukan gerak harmonik yang sederhana.
Kita dapat menggunakan aproksimasi dalam radian. Gerakan pendulum sederhana
diabadikan dengan fotografi multilash. Sekarang kita memiliki ekspresi yang persis sama,
sehingga kami menyimpulkan bahwa gerak itu sederhana harmonik, terjadi pada bidang
vertikal dan digerakkan oleh gaya gravitasi. Akan melihat bahwa geraknya adalah osilator
harmonik sederhana. Namun, jika kita mengonsumsi 𝜃, kita dapat menggunakan aproksimasi
sin 𝜃 ≈ 𝜃 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜃. (Serway, 1986)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Fungsi

1. Bandul 100 gr dan 200 gr


Fungsi: sebagai beban untuk menentukan percepatan gravitasi secara praktik
2. Mistar/Penggaris 100 cm
Fungsi: untuk mengukur panjang benang
3. Stopwatch
Fungsi: untuk menghitung waktu yang dibutuhkan bandul mencapai satu putaran
penuh
4. Benang
Fungsi: untuk mengikat bandul dengan statif 2
5. Statif 1
Fungsi: untuk menyangga statif 2
6. Statif 2
Fungsi: untuk mengikat benang atau tempat menggantung benang dan bandul
7. Bangku Geser
Fungsi: untuk menyangga statif 1 dan sebagai tempat lintasan bandul
8. Busur Kayu
Fungsi: untuk mengatur besarnya sudut kemiringan benang dan bandul saat akan
diayunkan
9. Spidol
Fungsi: untuk menandai panjang benang yang akan digunakan dalam percobaan
10. Gunting
Fungsi: untuk memotong benang yang akan digunakan pada percobaan
11. Kalkulator
Fungsi: untuk membantu praktikan melakukan perhitungan
12. Penyangga statif
Fungsi :untuk menghubungkan Statif 1 dengan Statif 2
1.2 Prosedur Percobaan

 Massa Bandul 100 gram untuk 𝛉 = 𝟑𝟎°


1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Diukur benang dan ditandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm, 40 cm,
3. Dirangkai peralatan dengan bandul 100 gram

Statif 2

Benang

Statif 1

Bandul 100 gr
Stopwatch

Benang Bandul 100 gr


Busur

Gunting
Penggaris Spidol Bangku geser

4. Diukur sudut 𝜃 tegak lurus dengan statif sebesar 30° dari benang tegak lurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai satu ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan T1, T2 dan T3,
lalu ditentukan rata-rata
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 60 cm, 40
cm
7. Dicatat data

 Massa bandul 100 gram untuk sudut 𝛉 = 𝟔𝟎°


1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Diukur benang dan ditandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm, 40 cm
3. Dirangkai peralatan bandul 100 gram.
Statif 2

Benang

Statif 1

Bandul 100 gr
Stopwatch

Benang Bandul 100 gr


Busur

Gunting
Penggaris Spidol Bangku geser

4. Diukur sudut 𝜃 tegak lurus dengan statif sebesar 60° dari benang tegak lurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai satu ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan T1, T2 dan T3,
lalu ditentukan rata-rata
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 80 cm, 60
cm, 40 cm
7. Dicatat data

 Massa bandul 200 gram untuk sudut 𝜽 = 𝟑𝟎°


1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Diukur benang dan ditandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm, 40 cm
3. Dirangkai peralatan bandul 200 gram.
4. Diukur sudut 𝜃 tegak lurus dengan statif sebesar 30° dari benang tegak lurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai satu ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan T1, T2 dan T3,
lalu ditentukan rata-rata
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 80 cm, 60
cm, 40 cm
7. Dicatat data

 Massa bandul 200 gram untuk sudut 𝛉 = 𝟔𝟎°


1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Diukur benang dan ditandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm, 40 cm
3. Dirangkai peralatan bandul 200 gram.
4. Diukur sudut 𝜃 tegak lurus dengan statif sebesar 60° dari benang tegak lurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai satu ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan T1, T2 dan T3,
lalu ditentukan rata-rata
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 80 cm, 60
cm, 40 cm
7. Dicatat data

3.1 Gambar Percobaan

(Terlampir)
3.3 Gambar Percobaan

Statif 2

Penyangga
statif

Statif 1

Busur Kayu

Bandul

Bangku geser

Spidol
Kalkulator

Stopwatch
Mistar

Benang Gunting
3.4 Diagram Alir

Mulai

m (100 gr),
0,1 dan (200
gr) 0,2

Di persiapkan
Peralatan

Diukur Benang

Dirangkai dengan
benang 80 cm, 60
cm, dan 40 cm

80 cm,
Diukur sudut 40 cm,
simpangan 30° dan 20 cm
60°

Diayunkan 1 kali

Dicatat Data

T1,T2,T3

Selesai
BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Data Percobaan

 Untuk massa bandul 100 gram


θ = 30°

X(cm) T1(s) T2(s) T3(s) ̅(s)


𝑻 f(Hz) T12(s) T22(s) T32(s) ̅2(s)
𝑻

80 1,49 1,74 1,70 1,64 0,61 2,22 3,03 2,89 2,68

60 1,30 1,35 1,34 1,33 0,75 1,69 1,82 1,79 1,76

40 0,96 0,87 0,62 0,82 1,22 0,92 0,75 0,38 0,67

 Untuk massa bandul 100 gram


θ = 60°

X(cm) T1(s) T2(s) T3(s) ̅(s)


𝑻 f(Hz) T12(s) T22(s) T32(s) ̅2(s)
𝑻

80 1,84 1,90 1,80 1,85 0,54 3,38 3,61 3.24 3,42

60 1,58 1,34 1,43 1,45 0,69 2,49 1,79 2,04 2,10

40 1,15 0,99 1,06 1,06 0,94 1,32 0,98 1,12 1,12

 Untuk massa bandul 200 gram


θ = 30°

X(cm) T1(s) T2(s) T3(s) ̅(s)


𝑻 f(Hz) T12(s) T22(s) T32(s) ̅2(s)
𝑻

80 1,68 1,63 1,71 1,67 0,60 2,82 2,66 2,92 2,79

60 1,46 1,59 1,35 1,47 0,68 2,13 2,53 1,82 2,16

40 1,27 1,18 1,24 1,23 0,81 1,61 1,39 1,54 1,51


 Untuk massa bandul 200 gram
𝜃 = 60°

X(cm) T1(s) T2(s) T3(s) ̅(s)


𝑻 f(Hz) T12(s) T22(s) T32(s) ̅2(s)
𝑻

80 1,77 1,71 1,83 1,77 0,56 3,13 2,92 3,34 3,13

60 1,58 1,40 1,21 1,40 0,71 2,50 1,96 1,46 1,96

40 1,34 1,34 1,40 1,36 0,73 1,80 1,80 1,96 1,84

Medan, 24 September 2019

Asisten Praktikan

(Lilik Waldiansyah) (Andini Putri Chahyriah)


4.2 Analisa Data

4𝜋 2 𝑙
1. Menghitung percepatan gravitasi dari panjang bandul g = 𝑔

Untuk Bandul 100 gram, θ = 30°

1. Panjang Tali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 11,77 m/s 2
T2 1,642

2. Panjang Tali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= = = 13,44 m/s 2
T2 1,332

3. Panjang Tali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 23,54 m/s 2
T2 0,822

Untuk Bandul 100 gram, θ = 60°

1. Panjang Tali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= 2 = 2
= 9,22 m/s 2
T 1,85

2. Panjang Tali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= 2 = = 11,26 m/s 2
T 1,452

3. PanjangvTali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 14,08 m/s2
T2 1,062

Untuk Bandul 200 gram, θ = 30°

1. Panjang Tali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 11,30 m/s 2
T2 1,672

2. Panjang Tali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= = = 10,95 m/s 2
T2 1,472
3. Panjang Tali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= 2 = = 10,04 m/s 2
T 1,232

Untuk Bandul 200 gram, θ = 60°

1. Panjang Tali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 10,08 m/s 2
T2 1,772
2. Panjang Tali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= = = 12,07 m/s 2
T2 1,402

3. Panjang Tali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 8,57 m/s2
T2 1,362

2. Membuat grafik hubungan antara panjang tali (l) dengan peiode (T)
(Terlampir)

3. Menghitung gaya pemulihan dari setiap panjang bandul dengan persamaan


F = mg sinθ
Untuk Bandul 100 gram, θ = 30°
1. Panjang Tali 80 cm
F = mg sinθ
F = 0,1 kg x 11,77 m/s 2 sin 30o
F = 0,58 N
2. Panjang Tali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 13,44 m/s 2 sin 30o
F = 0,67 N
3. Panjang Tali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 23,54 m/s 2 sin 30o
F = 1,17 N
Untuk Bandul 100 gram, θ = 60°
1. Panjang Tali 80 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 9,22 m/s2 sin 60o
F =0,79 N
2. Panjang Tali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 11,26 m/s 2 sin 60o
F = 0,97 N
3. Panjang Tali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 14,08 m/s2 sin 60o
F = 1,21 N
Untuk Bandul 200 gram, θ = 30°
1. Panjang Tali 80 cm
F = mg sinθ
F = 0,2 kg x 11,30 m/s 2 sin 30o
F = 1,13 N
2. Panjang Tali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 10,95 m/s2 sin 30o
F = 1,09 N
3. Panjang Tali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 12,62 m/s2 sin 30o
F = 1,26 N
Untuk Bandul 200 gram, θ = 60°
1. Panjang Tali 80 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 10,08 m/s2 sin 60o
F = 1,74 N
2. Panjang Tali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 12,07 m/s2 sin 60o
F = 2,09 N
3. Panjang Tali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 8,52 m/s2 sin 60o
F = 1,47 N

4. Membuat grafik hubungan antara periode (T) dengan frekuensi (f)


(Terlampir)
LAMPIRAN

1. Grafik hubungan panjang tali (l) dengan periode (T)


a. Bandul 100 gram sudut 30º
l (cm) T (s)
80 1,54
60 1,40
40 1,30

GRAFIK T-VS-l
1.6

1.55 80, 1.54


1.5

1.45

1.4 60, 1.4


T (s)

1.35

1.3 40, 1.3

1.25

1.2

1.15
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut simpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka periode getaran bandul
semakin besar dan sebaliknya.

b. Bandul 100 gram sudut 60º


l (cm) T (s)
80 1,88
60 1,70
40 1,17
GRAFIK T-vs-l
2
80, 1.88
1.8
60, 1.7
1.6
1.4
1.2 40, 1.17
T (s)

1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.

c. Bandul 200 gram sudut 30º


l (cm) T (s)
80 1,97
60 1,37
40 1,12

GRAFIK T-vs-l
2.5

2 80, 1.97

1.5
60, 1.37
T (s)

40, 1.12
1

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.

d. Bandul 200 gram sudut 60º


l (cm) T (s)
80 1,96
60 1,55
40 1,27

GRAFIK T-vs-l
2.5

2 80, 1.96

1.5 60, 1.55


T (s)

40, 1.27
1

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.

2. Grafik hubungan antara periode (T) dengan frekuensi (f)


a. Bandul 100 gram sudut 30º
f(Hz) T(s)
0,64 1,54
0,71 1,40
0,76 1,30
GRAFIK f-vs-T
0.78
0.76 1.3, 0.76
0.74
0.72
f(Hz) 1.4, 0.71
0.7
0.68
0.66
0.64 1.54, 0.64
0.62
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

b. Bandul 100 gram sudut 60º


f(Hz) T(s)
0,53 1,88
0,58 1,70
0,85 1,17

GRAFIK f-vs-T
0.9
1.17, 0.85
0.8
0.7
1.7, 0.58
0.6
0.5
f(Hz)

1.88, 0.53
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

c. Bandul 200 gram sudut 30º


f(Hz) T(s)
0,50 1,97
0,72 1,37
0,89 1,12

GRAFIK f-vs-T
1
0.9 1.12, 0.89
0.8
0.7 1.37, 0.72
0.6
f(Hz)

0.5 1.97, 0.5


0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

d. Bandul 200 gram sudut 60º


f(Hz) T(s)
0,51 1,96
0,64 1,55
0,79 1,27
GRAFIK f-vs-T
0.9
0.8 1.27, 0.79
0.7
1.55, 0.64
0.6
f(Hz) 0.5 1.96, 0.51
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Besar nilai percepatan gravitasi di Laboratorium Fisika Atom, berdasarkan


percobaan yang telah dilakukan ialah :
1.1 Bandul 100 gram Ɵ = 30°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 11,77 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 13,44 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 23,54 m/𝑠 2
1.2 Bandul 100 gram Ɵ = 60°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 9,22 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 11,26 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 14,08 m/𝑠 2
1.3 Bandul 200 gram Ɵ = 30°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 11,30 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 10,95 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 10,04 m/𝑠 2
1.4 Bandul 200 gram Ɵ = 60°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 10,08 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 12,07 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 8,52 m/𝑠 2
2. Hubungan panjang tali terhadap nilai percepatan adalah berbanding lurus, dimana
semakin bertambahnya nilai panjang pada tali maka semakin besar nilai
percepatan gravitasi yang ditimbulkan, begitu sebaliknya semakin berkurangnya
nilai panjang pada tali maka semakin kecil nilai percepatan gravitasi yang
ditimbulkan juga.
3. Massa dan sudut ayunan tidak berpengaruh terhadap nilai g yang diperoleh. Namun
dalam praktikum terlihat bahwa massa dan sudut ayunan sedikit mempengaruhi
nilai g, itu karrena terjadinya ralat saat praktikum berlangsung
5.2 Saran

1. Pada saat melakukan praktikum judul percepatan gravitasi harus lebih teliti lagi
dalam mengukur sudut simpangan dari bandul yang dipraktikkan
2. Pada saat praktikum berlangsung praktikan yang satu yang memegang stopwatch
dengan praktikan yang melepaskan bandul itu sama kecepatan dalam pelepasan
dan penekanan stopwatch nya agar hasil yang di dapat tidak menimbulkan ralat
3. Pada saat praktikum tersebut yang memegang penyangga statif itu lebih tegas dan
menahan penyangganya agar tidak terjadi keralatan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Mares, S. 1984. Instruction to Applied Geophysics. Canada: Kluwer Academic Publishers


Pages: 9-10
Sears, F.W. 1960. College Physics. Tokyo: Japan Publiations Trading Company
Pages: 228-229
Serway, R.A. 1986. Physics. New York: Saunder College Publishing
Pages: 267-268
Tung, K.Y. 2005. Komputasi Simbolik Fisika Mekanika Berbasis Maple. Yogyakarta: Andi
Halaman: 151-153

Medan, 24 September 2019


Asisten Praktikan

(Lilik Waldiansyah) (Andini Putri Chahyriah)


TUGAS PERSIAPAN

1. Jelaskan penurunan dari rumus menghitung periode pada persamaan dibawah ini :
T= 2π √L⁄g
Jawab :
Penurunan rumusnya adalah :
Sebuah benda yang bermassa m yang digantungkan diujung tali yang ringan
(massanya diabaikan) dan panjang talinya L disimpangkan sebesar ϴ. Saat benda di
titik B, besarnya gaya yang menarik beban akan kembali ke posisi seimbangnya
adalah –m.g sin ϴ (bernilai negatif karena berlawanan arah dengan gaya dari
pergerakan benda). Maka sesuai dengan hokum Newton 2, berlakulah :
∑ 𝐹= m.a ……………………………………………………………………...(1)
m.g sin ϴ = m.a
γ
Untuk sudut ϴ berlaku sin ϴ = L, sehingga persamaan (1) ditulis :
γ
-m.g L = m.a
−g
a= .γ …………………………………………………………………….. (2)
L

Persamaan getaran selaras :


γ = A sin wt …………………………………………………………………….(3)
𝑑𝑦
V= = A w cos wt
𝑑𝑡
𝑑𝑣
a= 𝑑𝑡 = -A. 𝑤 2 .sin wt ………………………………………………………………(4)

a= - 𝑤 2 A sin wt
a= - 𝑤 2 sin γ …………………………………………………………………… (5)
Persamaan (5) dan persamaan (2) di subtitusikan, maka diperoleh :
g 2π
−𝑤 2 = L dimana w = 2πf = T
4𝜋 2 g
=L
T2
L
T 2 = 4𝜋 2 g
𝐋
T 2 = 4𝜋 2 𝐠

L
T = √4𝜋 2 g

L 1 g
T = 2π √g f = 2𝜋 L
2. Sebutkan dan jelaskan Hukum Newton 1,2 dan 3 beserta aplikasinya !
Jawab :
 Hukum 1 Newton
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang
mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan
akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.” ∑ 𝐹 = 0 yaitu resultan gaya (Kg
m/s2)
Contoh : Ketika mobil yang kita tumpangi bergerak cepat dan direm mendadak, maka
kita akan merasa terdorong kedepan.
 Hukum 2 Newton
“Percepatan (perubahan dari kecepatan) dari suatu benda akan sebanding dengan
resultan gaya (jumlah gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa benda.” ∑ 𝐹 = m.a
∑ 𝐹 = Resultan gaya (Kg m/s2)
m = Massa benda (Kg)
a = Percepatan (m/s2)
Contoh : Mobil disebelah kiri kita (m = 2600 Kg) lebih lambat melaju daripada mobil
yang disebelah kanan (m = 700 Kg) karena bermassa lebih besar
 Hukum 3 Newton
“Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda
yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan.” F.aksi =
F.reaksi
Contoh : Seseorang yang sedang bermain bola basket dengan memantulkan bolanya ke
lantai, maka bola tersebut akan memantul kembali (ke atas)

3. Jelaskan persamaan dan perbedaan bandul fisis dengan bandul matematis!


Jawab :
Persamaan :
 Merupakan metode penentuan gravitasi
 Terdiri dari massa dan beban yang digantung pada tali
 Beban yang digantung sama-sama disimpangkan
 Sama-sama membentuk ayunan yang teratur
 Merupakan gerak harmonik sederhana yang mempunyai frekuensi dan periode
Perbedaan :
Fisis Matematis
Menggunakan tali bermassa berat Menggunakan tali bermassa ringan
Massa beban tidak diabaikan Massa beban diabaikan
Model perhitungan deret Taylor Model perhitungan ayunan sederhana
Membutuhkan tambahan analisis seperti torsi Tidak membutuhkan tambahan analisis
Sudut kecil Sudut besar
Memiliki momen Inersia Tidak memiliki momen Inersia
Menggunakan bandul berbentuk homogeny Menggunakan bandul berbentuk gulat
Menggunakan k(jari-jari) dan a (sebagai jarak Menggunakan l (panjang tali) dan 𝜋
antara engsel / poros dengan pusat massa) (karena bentuk bandul yang gulat)
Menggunakan barang pejal dan massanya
Menggunakan tali dan massanya ringan
relatife besar

4. Sebutkan pengertian dari frekuensi, perioda, osilasi, percepatan dan jelaskan hubungan
frekuensi dengan perioda !
Jawab :
 Frekuensi adalah jumlah getaran gelombang yang dihasilkan dalam setiap satu detik
 Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran
 Osilasi adalah variasi periodic terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran
 Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu
Hubungan frekuensi dengan priode adalah :
n t
f = t atau T = n maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan
1 1
f = 𝑇 atau T = f

Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode berbanding
terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil, sebaliknya periode
besar maka frekuensi kecil.

Anda mungkin juga menyukai