Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN

KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI


HIDROKARBON

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

Sri Kusniawati

2282160005

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses
pendidikan disekolah (Slameto, 2003). Agar proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik,
maka seorang guru selain menguasai materi, guru juga dituntut menguasai model yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk pembelajaran disekolah, siswa dihadapkan
pada sejumlah mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran kimia.

Ilmu kimia adalah ilmu yang dieroleh berdasarkan eksperimen, untuk mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam terjadi, khususnya yang berkaitan
dengan komposisi materi, struktur, dan sifat materi. Oleh sebab itu, maka pelajaran kimia harus
melibatkan penalaran dan keterampilan (Silalahi, 2012). Kimia merupakan ilmu yang mempelajari
tentang materi, fenomena alam dan mekanisme yang terjadi di dalamnya. Salah satu pokok
bahasan kimia yang dipelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hidrokarbon.

Hidrokarbon merupakan materi yang dipelajari dikelas XI. Hidrokarbon termasuk materi yang
relatif mudah bagi kebanyakan siswa karena tidak bersifat hitungan. Namun pada kenyataannya
nilai rata-rata siswa masih rendah dari ketuntasan standar minimum yang diharapkan. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran dilaksanakan secara konvensional, pada proses pembelajaran ini
pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered).

Oleh karena itu, siswa cenderung bosan dan tidak bersemangat belajar sehingga siswa
membutuhkan suasana belajar yang dapat mengaktifkan serta meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam memahami pokok bahasan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu menggunakan
model pembelajran yang tepat dan dapat membangkitkan motivasi serta minat belajar terhadap
mata pelajaran kimia yang diberikan, selain itu juga terhadap proses pencapaian hasil belajar siswa.
Adapun model pembelajaran yang sesuai dikembangkan untuk meningkatkan proses dan hasil
belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif ini merujuk pada berbagai model pembelajaran dimana siswa bekerja
secara kelompok-kelompok kecil yang saling bekerja sama membantu teman satu dengan yang
lainnya mempelajari materi pelajaran. dalam pembelajaran kooperatif tersebut siswa diharapkan
dapat saling berdiskusi, saling membantu kesulitan satu dengan yang lainnya serta berargumentasi
terhadap kesenjangan dalam pemahaman masing-masing siswa (Anggraini, 2015). Ada berbagai
model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah Student Team Achievement Division
(STAD).

Menurut Robert Slavin (2013), STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang mudah digunakan karena langkah-langkah modelnya yang sederhana. STAD dikembangkan
oleh Robert Slavin di Universitas Jon Hopkin. STAD merupakan model pembelajaran yang
mengacu pada kegiatan kerja berkelompok antara siswa yang satu dan siswa yang lainnya yang
dilanjutkan dengan penyajian informasi berdasarkan hasil kerja kelompoknya. Langkah-langkah
kegiatan tersebut antara lain siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang masing-masing
beranggotakan 4-5 orang secara acak dan heterogen.

Dari penerapan model pembelajaran dapat diharapkan mengatasi rendahnya prestasi siswa
dengan menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi dan aktif dalam belajar.
Dengan demikian hasil belajar siswa dapat meningkat. Di sisi lain, model pembelajaran Student
Team Achievement Divisions (STAD) merupakan model pembelajaran yang kegiatan belajar
kelompoknya lebih mudah dikendalikan. Untuk menunjang pengajaran STAD diperlukan media
yang dapat membantu siswa dalam belajar.

Selain model, media juga berperan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran
adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Salah
satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran kooperatif adalah kartu soal. Kartu soal
adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal atau permasalahan yang harus dipecahkan oleh
siswa yang mendapat kartu tersebut (Perdana, 2014). Kartu soal dipilih karena mudah untuk
diaplikasikan dan lebih menarik minat belajar siswa dibandingkan dengan siswa yang diberikan
soal secara langsung (Amiroh, 2015).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dimas (2013) diperoleh bahwa dari prestasi
belajar yaitu berdasarkan aspek kognitif pada siklus I sebesar 55,56% dan pada siklus II 74,07%,
dan aspek afektif pada siklus I sebesar 77,80%. Dan penelitian oleh Perdana (2014) mengenai
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbantuan kartu
soal dapat meningkatkan minat belajar siswa sebesar 77,78% dan prestasi belajar siswa sebesar
74,07%.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalahnya adalah (1) Hasil belajar
siswa yang kurang memuaskan, (2) Metode pengajaran yang digunakan guru masih bersifat
konvensional, (3) Guru masih kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, (4)
Interaksi antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang. Penelitian ini dilakukan di
SMA Negeri 4 Kota Serang sebanyak 4 kelas XI IPA dengan pengambilan sampel tidak secara
acak. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD DENGAN KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
HIDROKARBON”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian
adalah “Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kartu soal
terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon”

Permasalahan yang umum di atas, dapat diuraikan menjadi pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan kartu soal pada materi hidrokarbon?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi
hidrokarbon.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi
hidrokarbon.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi Sekolah
a. Sebagai sarana referensi dalam mengetahui hasil belajar yang menggunakan
pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
hidrokarbon.
b. Sebagai sarana referensi pendidik dalam menentukan pola pembelajaran yang efektif
di masa mendatang.
2. Bagi Peserta Didik
a. Dapat meningkatkan interaksi sosial dan mengembangkan berpikir dalam memecahkan
masalah serta dapat membantu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada materi
hidrokarbon.

E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, perlu diberikan defenisi
operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan
peran siswa secara aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar (Hasan, 2011).
2. Media kartu soal adalah sarana pembelajaran agar siswa dapat belajar secara aktif dan kritis
terlibat dalam kegiatan belajar secara inovatif (Berliana, 2008).
3. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi
sopan dan lain sebagainya (Majid, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Amiroh, Y., (2015) Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media
Kartu Soal untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar pada Materi Pokok Stoikiometri
Kelas X MIA 3 Semester Genap SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), Vol.4.No 4, halaman 196

Anggraini, N. R. 2015. Pengaruh Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar
Matematika Pokok Bahasan Statistika Siswa Kelas X MIA1 SMA Negeri 1 Godean Tahun Ajaran
2014/2015. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Berliana, dkk. 2016. Belajar Pembelajaran Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Slavin,R.E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Anda mungkin juga menyukai