Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

epidemiologi analitik dengan rancangan pendekatan case control.

Epidemiologi analitik yaitu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi

distribusi penyakit (Irianto, 2014). Sedangkan, penelitian case control

merupakan penelitian yang dapat digunakan untuk menelaah hubungan

antara efek (penyakit/masalah kesehatan) dan faktor risiko tertentu

(Nugrahaeni, 2014). Dalam penelitian ini peneliti mengikuti proses

perjalanan penyakit secara retrospektif.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2019 di RSUD Dr. Kanujoso

Djatiwibowo Kota Balikpapan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan Penelitian


Waktu Kegiatan
No Tahapan Kegiatan Desember Januari Februari Maret
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Tahap Persiapan
Penelitian
a. Penyusunan dan
pengajuan
proposal
b. Seminar proposal
dan revisi
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian
a. Perizinan dan
pengumpulan
data
b. Pengolahan dan
analisis data
3. Tahap Penyusunan
Hasil Penelitian
a. Seminar hasil
penelitian
b. Revisi
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek pengamatan yang

menjadi perhatian (Nohe, 2014). Sehingga populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pasien HIV/AIDS yang tercatat di

rekam medis RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

pada tahun 2018.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap

mewakili karakteristik populasi dan setiap satuan objek dari sampel

disebut elemen sampel (Nohe, 2014).

3.3.2.1 Sampel Case

Sampel case atau sampel kasus dalam penelitian ini

adalah pasien HIV/AIDS yang mengalami koinfeksi TB di

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dengan

kriteria inklusi sebagai berikut.

1. Dinyatakan menderita koinfeksi HIV-TB dari hasil

pemeriksaan diagnostik

2. Tercatat di rekam medis pasien RSUD Dr. Kanujoso

Djatiwibowo Kota Balikpapan

Tidak ada kriteria eksklusi sampel kasus dalam penelitian

ini.

3.3.2.2 Sampel Control

Sampel control atau sampel kontrol dalam penelitian

ini adalah pasien HIV/AIDS tanpa koinfeksi TB di RSUD Dr.


Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dengan kriteria

inklusi sebagai berikut.

1. Dinyatakan menderita HIV/AIDS dari hasil pemeriksaan

diagnostik

2. Pasien yang melakukan pemeriksaan diagnostik dan

hasilnya menunjukkan tidak mengalami koinfeksi TB

3. Tercatat di rekam medis pasien RSUD Dr. Kanujoso

Djatiwibowo Kota Balikpapan

Tidak ada kriteria eksklusi sampel kontrol dalam penelitian

ini.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total

sampling, ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi

digunakan sebagai sampel (Riduwan, 2016).

3.4 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah sebuah kerangka hubungan

antara variabel-variabel yang akan dilakukan penelitian (Imron & Munif,

2010).
Jenis kelamin (+)
Status pekerjaan (+)
Status gizi (+)
Hasil pewarnaan BTA (+)
Kadar Hb (+)
Jumlah CD4 (+)
Penyakit penyerta (+)
Retrospektif
Koinfeksi
HIV-TB
Jenis kelamin (-)
Status pekerjaan (-)
Status gizi (-)
Hasil pewarnaan BTA (-)
Kadar Hb (-)
Jumlah CD4 (-)
Penyakit penyerta (-)

Populasi
dan
sampel

Jenis kelamin (+)


Status pekerjaan (+)
Status gizi (+)
Hasil pewarnaan BTA (+)
Kadar Hb (+)
Jumlah CD4 (+)
Penyakit penyerta (+)
HIV/AIDS
tanpa
Jenis kelamin (-) Retrospektif koinfeksi TB
Status pekerjaan (-)
Status gizi (-)
Hasil pewarnaan BTA (-)
Kadar Hb (-)
Jumlah CD4 (-)
Penyakit penyerta (-)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

yang diajukan, yang kebenaran jawaban ini akan dibuktikan secara

empirik dengan penelitian yang akan dilakukan (Sumantri, 2013).

Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Jenis kelamin merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan


2. Status pekerjaan merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

3. Status gizi merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di RSUD

Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

4. Hasil pewarnaan BTA merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-

TB di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

5. Kadar Hb merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di RSUD

Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

6. Jumlah CD4 merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

7. Penyakit penyerta merupakan faktor risiko kejadian koinfeksi HIV-TB di

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan

3.6 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari satuan

pengamatan (Muhidin & Abdurahman , 2011). Variabel dalam penelitian ini

dibagi menjadi variabel dependen dan variabel independen.

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat biasa juga disebut

sebagai variabel tergantung atau variabel respon, merupakan

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Nohe, 2014).

Sehingga variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah

koinfeksi HIV-TB.
3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas dikenal juga

sebagai variabel prediktor, adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain (Nohe, 2014). Sehingga variabel independen (bebas)

dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, status pekerjaan, status

gizi, hasil pewarnaan BTA, kadar Hb, jumlah CD4 dan penyakit

penyerta.

3.7 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah bentuk operasional dari konsep variabel

penelitian, dimana definisi variabel penelitian menurut peneliti disesuaikan

dengan teori dan bukan definisi teori melainkan definisi operasional

peneliti (Siswanto, 2015).

Tabel 3.2 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Variabel Kriteria Objektif Alat Ukur Skala
Data
1. Koinfeksi Pasien dengan Case (kasus): Catatan Nominal
HIV-TB dua infeksi yang - Pasien rekam medis
terjadi secara dengan
bersamaan yaitu koinfeksi HIV-
infeksi HIV dan TB
infeksi TB Control (kontrol):
- Pasien
HIV/AIDS
tanpa
koinfeksi TB
2. Jenis Identitas pasien Dikategorikan Catatan Nominal
kelamin sebagai pembeda sebagai berikut. rekam medis
berdasarkan 1. Laki-laki dan data
status gender 2. Perempuan sekunder
yang didapat dari lembar
lahir observasi
petugas
rumah sakit
dengan
pasien
3. Status Status pasien Dikategorikan Catatan Nominal
pekerjaan berdasarkan sebagai berikut. rekam medis
riwayat pekerjaan 1. Bekerja dan data
2. Tidak bekerja sekunder
hasil
wawancara
petugas
rumah sakit
dengan
pasien

4. Status gizi Ukuran Dikategorikan Catatan Nominal


berdasarkan sebagai berikut. rekam medis
antropometri yakni 1. Gizi normal dan data
berat badan dalam 2. Gizi tidak sekunder
kg dan tinggi normal hasil
badan dalam m2 pengukuran
(IMT) IMT pasien

5. Hasil Hasil pemeriksaan Dikategorikan Catatan Nominal


pewarnaan pewarnaan basil sebagai berikut. rekam medis
BTA tahan asam dari 1. BTA positif dan data
spesimen sputum 2. BTA negatif sekunder
pada saat hasil
diagnosis pemeriksaan
sputum BTA
pasien
6. Kadar Hb Nilai kadar Dikategorikan Catatan Nominal
haemoglobin sebagai berikut. rekam medis
darah 1. Anemia dan data
berdasarkan 2. Tidak anemia sekunder
status anemia hasil
pemeriksaan
kadar Hb
pasien
7. Jumlah CD4 Jumlah hitung Dikategorikan Catatan Nominal
marker sistem sebagai berikut. rekam medis
kekebalan tubuh 1. Normal dan data
yang diperiksa 2. Tidak normal sekunder
dalam hasil
pemeriksaan HIV perhitungan
pemeriksaan
jumlah CD4
pasien

8. Penyakit Riwayat penyakit Dikategorikan Catatan Nominal


penyerta lain pasien diluar sebagai berikut. rekam medis
infeksi HIV dan 1. Ada dan data
infeksi TB 2. Tidak ada sekunder
hasil
wawancara
petugas
rumah sakit
dengan
pasien
3.8 Pengumpulan Data

3.8.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, dimana peneliti memanfaatkan data yang sudah tersedia

di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dan di analisis.

3.8.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah catatan rekam

medis, data sekunder lembar observasi, data sekunder hasil

pengukuran & pemeriksaan serta data sekunder hasil wawancara

petugas RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dengan

pasien.

3.9 Pengolahan Data

Menurut Siswanto (2015), teknik pengolahan data sebagai berikut.

1. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada telah lengkap, jelas,

relevan dan konsisten.

2. Coding, merupakan kegiatan memberikan kode-kode untuk

memudahkan proses pengolahan data dengan memberikan angka nol

atau satu.

3. Entry, dilakukan dengan cara memasukkan data kuesioner ke dalam

komputer agar diperoleh data masukan yang sudah siap diolah dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah statistis SPSS.


4. Tabulating, mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian

kemudian dimasukkan ke dalam tabel yang sudah disiapkan guna

memudahkan analisis data.

3.10 Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data melalui catatan rekam

medis, data sekunder lembar observasi, data sekunder hasil pengukuran

& pemeriksaan serta data sekunder hasil wawancara petugas RSUD Dr.

Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dengan pasien, data selanjutnya

dimasukkan ke dalam aplikasi perangkat lunak komputer untuk kemudian

di analisis.

3.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan,

menggambarkan distribusi tiap-tiap variabel yang disajikan dalam

bentuk tabel dan grafik (Saputri, 2015).

3.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan dan

meneliti hipotesis hubungan antara dua variabel (Siswanto, 2015).

Analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis nol (H0) melalui

metode pengujian OR dengan tingkat kemaknaan α=0,05 dan

CI=95%. OR merupakan salah satu cara menghitung kekuatan

asosiasi paparan dan penyakit dalam ukuran rasio, dimana peneliti

memilih subjek berdasarkan status penyakit, kemudian melihat ke

belakang dan mencatat status paparan dengan formulasi sebagai

berikut.
Tabel 3.3 Formulasi Tabel Odds Ratio
Terpapar Tidak Terpapar Jumlah
Kasus A B AB
Kontrol C D CD
Jumlah AC BD
Sumber : Hikmawati, 2011

Rumus perhitungan Odds Ratio adalah :

𝐴/𝐴 + 𝐵 𝐶/𝐶 + 𝐷 𝐴/𝐵 𝐴𝐷


𝑂𝑅 = : = =
𝐵/𝐴 + 𝐵 𝐷/𝐶 + 𝐷 𝐶/𝐷 𝐵𝐶

Dimana :

- OR=1, berarti tidak ada asosiasi/hubungan faktor risiko dengan

penyakit

- OR>1, berarti ada asosiasi positif antara faktor risiko dengan

penyakit (penyebab)

- OR<1, berarti ada asosiasi negatif antara faktor risiko dengan

penyakit (pencegah) (Maryani & Muliani, 2010).

3.11 Alur Kegiatan Penelitian

Alur kegiatan penelitian berisi tentang langkah-langkah atau

prosedur penelitian yang menjadi petunjuk jalannya penelitian. Sehingga

jika dibuat dalam bentuk bagan, maka akan terlihat seperti berikut.
Rumusan Masalah

Identifikasi Variabel

Populasi Studi

Sampel

Case (Kasus) Control (Kontrol)

Pengambilan Data Catatan Rekam


Medis, Data Sekunder Lembar
Observasi, Data Sekunder Hasil
Pengukuran & Pemeriksaan serta
Data Sekunder Hasil Wawancara
Petugas Dengan Pasien

Pengolahan dan
Analisis Data

Penyajian Data

Hasil Penelitian dan


Kesimpulan

Gambar 3.2 Alur Kegiatan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai