Anda di halaman 1dari 5

Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

ISSN 2655-3031 (P)


ISSN 2655-7851 (O)
Info Artikel
Diterima : 3 Desember 2018
Disetujui : 9 Desember 2018
Dipublikasikan : Januari 2018

BUDAYA MEMBACA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN


KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

Heny Friantary
IAIN Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Posel : henyfriantary30@gmail.com

Abstract : One of field that has a great influence from reading is education. Reading is taught from the
lowest level of education such as Free School, kindergarten to university. The culture of
reading person is an attitude or action, or action to read regularly and continuously.
Growing interest in reading is the first step in the effort to create a community reading
culture. Due to the efforts of improving the quality of Indonesian society through lifelong
love of reading, as parents and educators have responsibility for the implementation of
reading interests to develop into reading fondness. Implementing the interest of reading
which is meant here is an effort to implement the habit of providing time to read various
readings that are appropriate to their needs and age.

Keywords: reading, reading culture, society

Abstrak : Salah satu bidang yang mendapat pengaruh besar dari membaca adalah pendidikan.
Membaca diajarkan mulai dari jenjang pendidikan terendah seperti pendidikan anak usia
dini dan taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Budaya baca seseorang adalah suatu
sikap atau tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan. Menumbuhkan minat baca merupakan langkah awal dari upaya
menciptakan budaya baca masyarakat. Berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas
masyarakat Indonesia memali gerakan gemar membaca, kita sebagai orang tuan maupu
pendidik mempunyai tangggung jawab terhadap penanaman minat membaca hingga
berkembang menjadi gemar membaca. Penanaman minat membaca yang dimaksud di sini
ialah upaya penanaman kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang sesuai dengan kebutuhan dan usia.

Kata Kunci : membaca, budaya membaca, masyarakat

66
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ISSN 2655-7851 (O)
Pendahuluan Bagi peserta didik dalam usaha
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjalani pendidikannya harus mempunyai
kegiatan membaca sangat berpengaruh dalam kemampuan membaca yang tinggi, khususnya
setiap sendi kehidupan. Dengan membaca bagi peserta didik tingkat lanjutan atas dan
seseorang akan mendapatkan pengetahuan perguruan tinggi. Bagi kedua jenjang ini,
yang telah dicetuskan oleh ahli di dunia membaca bukan lagi diajarkan sebagai upaya
sepanjang sejarah kehidupan manusia. untuk mengembangkan kemampuan membaca
Hodgson (dalam Tarigan, 2013:7) secara teknik, tetapi lebih kepada membaca
mengemukakan bahwa membaca ialah suatu untuk memperoleh pemahaman yang
proses yang dilakukan serta digunakan oleh komprehensif.
pembaca untuk memperoleh pesan yang Rahayu (2009) menyimpulkan bahwa
disampaikan penulis melalui media bahasa minat baca dan kemampuan membaca saling
tulis. berkaitan erat satu sama lain. Kemampuan
Membaca adalah proses pengucapan membaca akan tinggi jika sering membaca,
tulisan untuk mendapatkan isinya. sedangkan membaca diawali oleh minat.
Pengucapan tidak selalu dapat didengar, Kemampuan membaca juga dipengaruhi oleh
misalnya membaca dalam hati selanjutnya cara berpikir dan luasnya wawasan. Dengan
membacca merupakan aktifitas yang tidak membaca, wawasan semakin luas, dengan
bisa dilepaskan dari menyimak, berbicara, dan wawasan yang luas, cara berpikir akan
menulis. Sewaktu membaca, pembaca yang berkembang dengan baik, dan tingkat
baik akan memahami bacaan yang dibacanya. kemampuan membaca semakin tinggi. Dari
Selain itu ia bisa mengkomunikasikan hasil pernyataan tersebut terlihat bahwa
membacanya secara lisan atau tertulis. kemampuan pembaca memegang peranan
Dengan demikian, membaca merupakan yang sangat penting dalam upaya
keterampilan berbahasa yang berkaitan meningkatkan kemampuan berpikir.
dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Dalam pembelajaran bahasa, membaca Pembahasan
merupakan salah satu keterampilan berbahasa Berkaitan dengan minat baca,
selain menyimak, berbicara, dan menulis. berdasarkan hasil survei ANTARA
(Tarigan, 2013:1; Tampubolon, 1990:4 dalam "Berdasarkan hasil survei, menyatakan bahwa
Ermanto, 2015:1) saat ini minat baca masyarakat Indonesia
Salah satu bidang yang mendapat sangatlah rendah. Sebab minat baca di
pengaruh besar dari membaca adalah Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61
pendidikan. Karena begitu pentingnya, negara," kata presenter Mata Najwa itu di
membaca diajarkan mulai dari jenjang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat
pendidikan terendah seperti pendidikan anak (11/8/2017) malam, dikutip dari
usia dini dan taman kanak-kanak hingga Antara.Online, diakses 15 April 2017). Fakta
perguruan tinggi. tersebut sejalan jika dilihat pada kehidupan
Dengan membaca, peserta didik telah masyarakat saat ini yang belum banyak
mengalami proses kegiatan pembelajaran. mengunjungi perpustakaan, mengunjungi
Setiawan (2010:7) mengemukakan bahwa toko buku, atau membeli koran atau majalah.
pembelajaran terjadi jika pembaca Rendahnya minat baca ini akan
mendapatkan informasi dan atau mendapatkan mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia,
pemahaman yang belum dimengerti karena masyarakat Indonesia tidak bisa
sebelumnya. Dengan mendapatkan sebuah mengetahui dan mengikuti perkembangan
informasi, peserta didik dapat menjelaskan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di
informasi yang didapatnya kepada orang lain mana pada akhirnya akan berdampak pada
dengan caranya sendiri. ketertinggalan bangsa Indonesia.
67
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ISSN 2655-7851 (O)
Berbagai upaya telah dilakukan menjadi gemar membaca. Upaya yang
pemerintah untuk mendorong perilaku gemar dimaksud di sini adalah penanaman kebiasaan
membaca, mulai dari menerbitkan berbagai menyediakan waktu untuk membaca berbagai
jenis buku, menerapkan kurikulum dengan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
menonjolkan teks keterampilan membaca, usia.
diadakannya perpustakaan keliling,
didirikannya perpustakaan pada setiap Berbagai Faktor yang Mempengaruhi
instansi pemerintahan, penambahan koleksi Lemahnya Minat Baca Masyarakat
buku pada perpustakaan nasional maupun Indonesia
perpustakaan daerah, diadakannya kegiatan- Dengan melihat masyarakat di sekitar
kegiatan berkenaan dengan membaca, kita, faktor penyebab lemahnya minat baca
himbauan-himbauan untuk gemar membaca, adalah kurang adanya motivasi, yakni kurang
Akan tetapi, harus diakui upaya tersebut tetap adanya dorongan dari sanubari dan kurang
tidak begitu berarti dalam menumbuhkan dan memahami manfaat membaca, mereka
mengembangkan minat baca masyarakat. cenderung lebih suka mendengarkan cerita-
Menumbuhkan minat baca merupakan cerita dari pada membacanya, mereka lebih
langkah awal dari upaya menciptakan budaya suka melihat film dari pada membaca novel.
baca masyarakat. Budaya baca seseorang Motivasi adalah daya penggerak/pendorong
adalah suatu sikap atau tindakan atau untuk melakukan sesuatau pekerjaan, yang
perbuatan untuk membaca yang dilakukan bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar.
secara teratur dan berkelanjutan. Selain itu, rasa haus akan informasi yang
tinggi atas suatu fakta, teori, prinsip, dan
Proses Pembentukan Budaya Baca pengetahuan juga menjadi pendorong bagi
seseorang untuk membaca.
Rendahnya minat baca masyarakat
juga dipengaruhi kondisi ekonomi
masyarakat. Rendahnya kondisi ekonomi
masyarakat menyebabkan masyarakat sulit
untuk mendapatkan buku-buku bermutu,
karena untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari dirasa sangat sulit, apalagi
membeli buku atau bacaan lainnya. Buku
dirasakan oleh masyarakat umum sangat
mahal jika dibandingkan biaya pemenuhan
Awal Maret lalu, tepatnya pada hidup lainnya.
tanggal 1-10 Maret 2013, Islamic Book Fair Lingkungan sosial sekolah seperti para
diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta. guru, dan teman-teman sekelas dapat
Acara ini dibuka oleh Menteri Koordinator mempengaruhi minat baca seorang anak, para
Perekonomian, Hatta Rajasa. Hal tersebut guru yang selalu menunjukkan sikap dan
patut diapresiasi sebagai satu wujud perilaku simpatik dan memperlihatkan suri
kepedulian pemerintah terhadap upaya tauladan yang baik dalam hal membiasakan
peningkatan kualitas membaca masyarakat membaca dapat menjadikanmotivasi bagi
Indonesia. minat anak didik untuk membaca. Seperti
Berkaitan dengan upaya peningkatan para guru membisakan membaca pada saat
kualitas masyarakat, Sebagai orang tua, jam istirahat sehingga para murid dapat
pendidik, dan pemerintah kita mempunyai mencontohnya, namun pada kenyataannya
tanggung jawab terhadap upaya penanaman banyak guru lebih asyik mengobrol dengan
minat membaca yang selanjutnya meningkat guru lainnya ketimbang membaca.
68
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ISSN 2655-7851 (O)
Para guru hendaknya menyadari yang mempunyai kepentingan dalam
bahwa pembelajaran membaca tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
untuk meningkatkan keterampilan membaca mensponsori pendirian perpustakaan-
peserta didik, tetapi juga untuk meningkatkan perpustakaan kecil di lingkungan masyarakat
minat membaca menjadi gemar membaca. seperti desa/kampung dengan bantuan berupa
Meningkatkan kegemaran membaca akan sarana dan prasarana dan koleksi
berpengaruh terhadap sikap positif peserta perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan
didik pada membaca. kepada Ibu-Ibu PKK atau Karang Taruna.
Lingkungan sosial yang lebih banyak Kalau kita cermati secara seksama
mempengaruhi minat baca adalah orangtua sebenarnya untuk menciptakan dan
dan keluarga anak itu sendiri, dalam hal minat mengembangkan minat baca masyarakat
baca anak dari keluarga yang berpendidikan akan bisa terwujud apabila semua pihak dari
dan suka membaca tentunya berbeda dengan mulai pemerintah, kalangan swasta,
anak yang berada dalam keluarga yang kurang pustakawan, dunia pendidikan, orang tua
berpendidikan dan kurang senang membaca, maupun elemen masyarakat lainnya mau
karena keluarga adalah komunitas pertama duduk bersama-sama satu meja dan sama-
yang dilalui seorang anak. sama berusaha untuk saling melengkapi dari
Kurangnya minat membaca juga apa yang kurang dan berusaha semaksimal
dipengaruhi oleh banyaknya hiburan TV dan mungkin untuk mencapai tujuan bersama
permainan di rumah atau di luar rumah yang yaitu mencerdaskan masyarakat melalui
membuat perhatian anak atau orang dewasa pemasyarakatan perpustakaan. Hal ini sejalan
untuk menjauhi buku. Sebenarnya dengan dengan UU RI No. 43 Tahun 2007 Pasal 48,
berkembangnya teknologi internet akan mengenai Pembudayaan Kegemaran
membawa dampak terhadap peningkatan Membaca dilakukan melalui keluarga,
minat baca masyarakat kita, karena internet pendidikan, dan masyarakat.
merupakan sarana visual terbaru saat ini, akan a. Pembudayaan kegemaran membaca
setapi hal tersebut disikapi lain karena yang dilakukan melalui keluarga sebagaimana
dicari di internet kebanyakan kurang tepat dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh
bagi konsumsi anak-anak. pemerintah dan pemerintah daerah melalui
Untuk menyiasati supaya masyarakat buku murah dan berkualitas.
kita gemar membaca dan membaca adalah b. Pembudayaan kegemaran membaca pada
suatu kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
jalan lain peranan orang tua sangat pada ayat (1) dilakukan dengan
dibutuhkan dengan cara membiasakan anak- pengembangan dan memanfaatkan
anak usia dini untuk mengenal apa yang perpustakan sebagai proses pembelajaran.
dinamakan buku dan membiasakan untuk c. Pembudayaan kegemaran membaca pada
membaca dan bercerita terhadap buku yang masyarakat sebagaimana pada ayat (1)
dibacanya. Hal ini harus dilakukan secara dilakukan melalui penyediaan sarana
berulang-ulang dan terus menerus dengan perpustakaan di tempat-tempat umum yang
harapan akan terbentuk kepribadian yang mudah terjangkau, murah, dan bermutu.
kuat dalam diri si anak sampai dewasa,
sehingga membaca bukan lagi sebagai hobi Nilai Membaca
melainkan telah berubah menjadi sebuah Dengan membaca seseorang dapat
kebutuhan. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
Peranan pemerintah daerah dibantu menambah wawasan, memperoleh pemecahan
oleh kalangan dunia pendidikan, media masa, masalah yang dihadapi, dan sebagainya.
gerakan masyarakat cinta buku untuk Dengan membaca seseorang dapat meraih
bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta kesuksesan dan memiliki jiwa yang bijaksana.
69
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
ISSN 2655-3031 (P)
ISSN 2655-7851 (O)
Memiliki kegemaran membaca buku seseorang telah memiliki kegemaran
yang bagus seolah pembaca sedang bercakap membaca.
dengan penulisnya. Pembaca akan
mengetahui pola dan alur pemikiran, serta
pengalaman-pengalaman berharga yang Daftar Pustaka
pernah dialami penulis melalui tulisan.
Dalam dunia pendidikan, seorang Arifin, Zainal. 1994. Pendekatan Dalam
pendidik hendaknya selalu mengingatkan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
kepada peserta didik bahwa membaca adalah CV. Remaja Karya.
kegiatan yang sangat penting dalam Asikin. 2003. Pembelajaran Matematika
kehidupan sehingga mereka memiliki sikap Berdasarkan Pendekatan
positif terhadap membaca. Konstruktivisme dan CTL.
Yogyakarta: Kerjasama FMIPA UNY
Penutup dan Direktorat PLP Depdiknas.
Berkaitan dengan upaya peningkatan Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Kelas.
kualitas masyarakat Indonesia memali Jakarta: Departemen Pendidikan
gerakan gemar membaca, kita sebagai orang Nasional.
tuan maupu pendidik mempunyai tangggung Haryono. 2001. Model Pembelajaran
jawab terhadap penanaman minat membaca Interaktif. Surabaya: Universitas
hingga berkembang menjadi gemar membaca. Negeri Surabaya.
Penanaman minat membaca yang dimaksud Hasibuan, J.J. Mudjiono. 1988. Proses
di sini ialah Upaya penanaman kebiasaan Belajar Mengajar. Bandung: CV.
menyediakan waktu untuk membaca berbagai Remaja Karya.
bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan Hendro Darmodjo, Kaligis, J R E. 1991.
usia. Pendidikan Bahasa Indonesia II.
Apabila anak telah menyenangi Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti,
membaca dan telah mau meluangkan Proyek Pembinaan Tenaga
waktunya untuk membaca sesuai dengan Kependidikan.
kebutuhan dan usia, maka penanaman Kemmis, S. dan MC. Toggart R. 1988.
kebiasan menyediakan waktu untuk membaca TheAction Resesarch Planner. Deakin:
berbagai bacaan sesuai kebutuhan dan usia Deakin University Australia.
telah mencapai hasil yang menggembirakan. Muliyardi. 2003. Strategi Belajar Mengajar
Sering berkunjung ke perpustakaan, Matematika. Padang: FMIPA UNP.
meminjam buku, memiliki banyak koleksi Sobry Sutikno. 2004. Model Pembelajaran
buku, membaca di saat senggang, membeli Interaksi Sosial, Pembelajaran Efektif
buku atau majalah, merupakan indikasi bahwa dan Retorika. Mataram: NTB.

70
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra

Anda mungkin juga menyukai