Anda di halaman 1dari 45

1

MODUL DIKLAT E-LEARNING


PENGESAHAN PERPANJANGAN RENCANA PENGGUNAAN
TENAGA KERJA ASING



Di susun oleh :
Drg. Artal Reswan, MM
Drs. Djumadiono, MM
Ir. Elva Simanjuntak, MKM

BADAN DIKLAT PROVINSI DKI JAKARTA


BERSAMA
BADAN PELAYANAN SATU PINTU PROVINSI DKI JAKARTA
2016
1

2

Penulis : 1. Drg. Artal Reswan,MM


HP 081081298770339
e-mail : reswan.dr66@gmail.com

2. Drs. Djumadiono, MM
HP 081291634802
e-mail : pro_djumadiono@yahoo.co.id

3. Ir. Elva Simanjuntak, MKM
HP : 081310719958
e-mail : elvarosa@rocketmail.com


Narasumber : 1. Andy
HP : 081282178787
e-mail : andy@skyisgrey.org

Copyright © 2016 Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta



Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi Modul untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

2

3

KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah yang seikhlas-ikhlasnya kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang selalu memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga dengan nikmat dan karuniaNya
tersebut Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Pelayanan Satu Pintu Provinsi
DKI Jakarta dapat menyelesaikan pembuatan E- Modul pembelajaran untuk mata Diklat
pengesahan perpanjangan rencana penggunaan tenaga kerja asing ( RPTKA).

Penyusunan E-Modul pembelajaran ini di susun setelah mempelajari dengan
seksama arahan dan kebijakan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Pelayanan Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta dan setelah mempelajari serta memahami kondisi dan kebutuhan
nyata di lapangan serta kondisi yang diharapkan, khususnya menghadapi Jakarta Baru
yang penuh dengan tantangan dan perubahan.

Penyusunan E-Modul di harapkan ini dapat memberikan kualitas kontribusi
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, khususnya layanan pendidikan kepada aparatur
sipil negara khususnya aparatur Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan mampu
meningkatkan mutu penyelenggaraan pembelajaran di Diklat secara formal maupun non
formal sesuai kebutuhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu layanan prima
oleh Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta.


Jakarta, Juli 2016
Kepala Badan Diklat
Provinsi DKI Jakarta



Budihastuti
NIP. 195903151985032005

3

4

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
GLOSARIUM 5
BAB I. PENDAHULUAN 6

A. Latar Belakang 6
B. Dasar Hukum 6
C. Deskripsi Singkat 6
D. Manfaat Modul Bagi Peserta 6
1. Tujuan Pembelajaran Hasil Belajar 6
2. Indikator Hasil Belajar 7
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok 7
F. Petunjuk Belajar 7

BAB II. KONSEP PERPANJANGAN IZIN RENCANA PENGGUNAAN


TENAGA KERJA ASING (RPTKA) 8

A. Defenisi RPTKA 9
B. Jenis Cara Pelayanan Perizinan RPTKA 9
C. Waktu dan Biaya 9
D. Rangkuman 9
E. Latihan 11

BAB III. PRASYARAT/PERSYARATAN DAN ALUR PERIZINAN
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING 13
A. Persyaratan dan Prasyarat 11
1.Prasyarat 20
2.Persyaratan Dasar

4

5

3.Persyaratan Khusus 22
B. Form Permohonan dan Checklist 27
C. Bagan Alur Perizinan Perpanjangan RPTKA 27
D. Rangkuman 27
E. Latihan 32
BAB IV. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 33
A. Permasalahan 33
B. Pemecahan Masalah 33

BAB V. PENUTUP 34

A. Kesimpulan 34
B. Tindak Lanjut 34
DAFTAR PUSTAKA 35

















5

6

GLOSSARIUM

1. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya di singkat PTSP adalah kegiatan
penyelengaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu
dengan sistem satu pintu di Provinsi Daerah Khusus Ibukota jakarta.
2. Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya di singkat BPTSP adalah Badan
Pelayanan Satu Pintu Provinsi daerah Khusus Ibukota Jakarta
3. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya di singkat KPTSP adalah unit
kerja atau subordinat BPTSP pada Kota Administrasi
4. Satuan Pelaksana PTSP kecamatan yang selanjutnya disebut Satlak PTSP Kecamatan
adalah satuan pelaksana PTSP di kecamatan
5. Satuan Pelaksana PTSP kelurahan yang selanjutnya disebut Satlak PTSP Kelurahan
adalah satuan pelaksana PTSP di kelurahan
6. Izin adalah dokumen yang terbitkan berdasarkan peraturan daerah dan/atau
peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas yang menyatakan sah atau di
perbolehkannya orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau
kegiatan tertentu
7. Non Izin adalah rekomendasi atau dokumen lainnya berdasarkan peraturan daerah
dan/atau peraturan lainnya yang di berikan kepada orang perseorangan atau badan
hukum

8. Tenaga Kerja Asing adalah yang selanjutnya disingkat TKA, adalah warga negara asing
pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.
9. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat RPTKA, adalah
rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat oleh pemberi kerja TKA
untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
10. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) adalah izin yang merupakan dasar
diperbolehkannya seorang Warga Negara Asing untuk bekerja di perusahaan di
Indonesia dengan masa berlaku maximum 1 ( Satu ) tahun dan dapat diperpanjang.

6

7

11. Kartu Izin Tingal Terbatas (KITAS) adalah salah satu jenis izin keimigrasian yang
diberikan pada orang asing untuk tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia dalam
jangka waktu yang terbatas.
12. Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) adalah kartu yang diperoleh sebagai alih status dari
KITAS. KITAP diberikan kepada orang asing pemegang Visa Tinggal Terbatas dan
orang asing pemegang Visa Terbatas yang telah tinggal di Indonesia sekurang-
kurangnya lima tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal diberikannya Izin
Tinggal Terbatas.
13. Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing adalah perpanjangan surat
keputusan diperbolehkannya seorang Warga Negara Asing untuk bekerja di
perusahaan di Indonesia harus dilakukan paling lambat 30 hari sebelum IMTA habis
masa berlakunya.





7

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi dunia mendorong terjadinya pergerakan aliran modal dan
investasi ke berbagai penjuru dunia, terjadi pula pergerakan tenaga kerja antar
negara. Pergerakan tenaga kerja tersebut berlangsung karena investasi yang
dilakukan di negara lain pada umumnya membutuhkan pengawasan secara
langsung oleh pemilik/investor. Untuk menghindari terjadinya permasalahan
hukum serta penggunaan tenaga kerja asing yang berlebihan, maka Pemerintah
harus cermat menentukan kebijakan yang akan di ambil guna menjaga
keseimbangan antara tenaga kerja asing (modal asing) dengan tenaga kerja
dalam negeri.
Penggunaan tenaga kerja asing sebenarnya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan professional pada bidang tertentu
yang belum dapat diduduki oleh tenaga kerja lokal, dengan adanya penggunaan
TKA dapat mempercepat transfer alih ilmu pengetahuan dan teknologi pada
bidang tertentu di samping pemasukan dana dari izin yang di keluarkan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 16 Tahun 2015
mengatur tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA)
mengamanatkan bahwa pemberi tenaga kerja yang akan memperkerjakan
tenaga kerja asing harus memilik Rencana Penggunaan Tenaga Asing (RPTKA)
yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang di tunjuk.
Terkait dengan PTSP yang menjadi andalan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam memberikan pelayanan prima, maka perlu di bekali para petugas
di lapangan pada aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam hal ini
petugas loket pelayanan (Front Officer), petugas pemroses perizinan (Back
Officer), Kepala satuan pelaksana PTSP.

8

9

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 4279)
2. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga
Kerja Asing Serta Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja
Pendamping (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
162)
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 16 Tahun 2015
mengatur tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA)
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2013
tentang Tata Kerja Penggunaan Tenaga Kerja Asing ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1565)
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
PER.02/MEN/III/2008 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga
Kerja Asing
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 57
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan pelayanan Terpadu Satu Pintu
7. Peraturan Gubernur Provindi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing
8. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Prosedur Pemberian Izin Lembaga Kesejahteraan Sosial
9. Peraturan GubernurProvinsi DKI Jakarta No 7 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas peraturan Gubernur No 57 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

9

10

C. Deskripsi Singkat

Modul ini membahas Konsep dan Perizinan, Persyaratan, Alur,
Verifikasi, Kewenangan perpanjangan rencana penggunaan tenaga kerja asing,
Permasalahan dan Solusi serta Penutup.

D. Manfaat Modul Bagi Peserta



Modul ini digunakan sebagai bahan diklat bagi PNS pada BPTSP
kategori bidang perizinan / non perizinan bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi. Melalui modul ini peserta diklat mampu meningkatkan
kompetensinya baik dari aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan dan dapat
melaksanakan pelayanan secara maksimal

E. Tujuan Pembelajaran

1. Hasil Belajar
Melalui pembelajaran tentang perizinan bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi peserta mampu mengidentifikasi dan analisa data, menverifikasi
dan memvalidasi kesesuaian data, membuat rekomendasi, serta menyelesaikan
permasalahan pada proses perizinan.


2. Indikator Hasil Belajar
a. Peserta mampu menjelaskan tentang perizinan perpanjangan rencana
penggunaan tenaga kerja asing
b. Peserta mampu melakukan pengecekan dokumen permohonan perizinan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Peserta mampu melakukan verifikasi dan validasi dokumen permohonan
perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

10

11


F. Materi Pokok
Mengacu pada deskripsi singkat dan indikator hasil belajar, maka
materi pokok dan sub materi pokok bahan ajar ini berkenaan dengan:

a. Materi Pokok :

1. Konsep Perizinan
2. Persyaratan dan Persyaratan
3. Checklist Permohonan
4. Bagan Alur Perizinan

b. Sub materi pokok :


1.1. Defenisi RPTKA
1.2 Jenis- jenis pelayanan perpanjangan RPTKA
2.1 Prasyarat RPTKA
2.2 Persyaratan RPTKA
3.1 Form Surat Permohonan
4.1 Alur Pelayanan Perizinan Reguler
4.2 Alur Pelayanan Perizinan ODS
4.3 Alur Pelayanan Perizinan AJIB

G. Petunjuk Belajar
1. Cermati kompetensi yang akan dipelajari sebelum menelaah bahan
bacaan.
2. Laksanakan dengan sungguh-sungguh setiap kegiatan yang dianjurkan
pada masing-masing kegiatan belajar.
3. Telaahlah secara cermat dan kritis teks atau bahan bacaan.
4. Lakukan refleksi terhadap apa yang telah anda kerjakan atau pelajari.
5. Bila mengalami kesulitan, jangan segan melakukan diskusi dengan teman
temanmu dan narasumber

11

12

BAB II
KONSEP PERIZINAN
Indikator Hasil Belajar :
Peserta mampu :
a. Menjelaskan tentang definisi perpanjangan rencana penggunaan tenaga
kerja asing
b. Menjelaskan Jenis-jenis Pelayanan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja
Asing

Perizinan sebagai salah satu instrumen hukum dari pemerintah untuk


mengendalikan kehidupan masyarakat agar tidak menyimpang dari
ketentuan hukum yang berlaku serta membatasi aktifitas masyarakat agar
tidak merugikan orang lain. Proses penerbitan Perizinan RPTKA baru
dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan
Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing Bab IV Pasal 35 ayat 2. Sedangkan
kewenangan perpanjangan IMTA dapat di lakukan pada Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (BPTSP) tingkat provinsi.
Dalam hal mengeluarkan suatu perizinan maupun rekomendasi perlu
dipahami beberapa pengertian yang terkait dengan izin atau rekomendasi
yang akan dikeluarkan.

A. Definisi RPTKA
1. Tenaga Kerja Asing adalah yang selanjutnya disingkat TKA, adalah warga
negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.
2. Pemberi Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disebut pemberi kerja TKA,
adalah badan hukum atau badan badan lainnya yang mempekerjakan TKA
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
3. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat
RPTKA, adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang
dibuat oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang
disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

12

13

4. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) adalah izin yang


merupakan dasar diperbolehkannya seorang Warga Negara Asing untuk
bekerja di perusahaan di Indonesia dengan masa berlaku maximum 1
( Satu ) tahun dan dapat diperpanjang.
5. Kartu Izin Tingal Terbatas (KITAS) adalah salah satu jenis izin
keimigrasian yang diberikan pada orang asing untuk tinggal di wilayah
Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas.
6. Kartu Izin Tingal Terbatas (KITAS) adalah salah satu jenis izin
keimigrasian yang diberikan pada orang asing untuk tinggal di wilayah
Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas.
7. Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) adalah kartu yang diperoleh sebagai
alih status dari KITAS. KITAP diberikan kepada orang asing pemegang
Visa Tinggal Terbatas dan orang asing pemegang Visa Terbatas yang telah
tinggal di Indonesia sekurang-kurangnya lima tahun berturut-turut
terhitung sejak tanggal diberikannya Izin Tinggal Terbatas.
8. Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing adalah
perpanjangan surat keputusan diperbolehkannya seorang Warga Negara
Asing untuk bekerja di perusahaan di Indonesia harus dilakukan paling
lambat 30 hari sebelum IMTA habis masa berlakunya.

9. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya di singkat PTSP adalah


kegiatan penyelenggaraan jasa perizinan dan non perizinan, yang proses
pengelolaannya di mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap
penerbitan izin dokumen, dilakukan terpadu dalam satu tempat.

B. Jenis-jenis Cara Pelayanan RPTKA
Jenis_ jenis cara pelayanan perpanjangan RPTKA dapat dilakukan dengan
cara :
1. Reguler
2. One Day Sevice (ODS)
3. AJIB (Antar Jemput Izin Bermotor)

13

14


C. Waktu dan Biaya
Lamanya pengurusan perizinan RPTKA tergantung kepada cara

pelayanan:

1. Reguler
Pengurusan secara regular selama 4 hari kerja dengan ketentuan
prasyarat dan prasyarat sudah lengkap tanpa biaya.
2. ODS dilakukan 1 hari. Pelayanan dengan cara ODS tergantung
kuota yang diberikan. Pengurusan perpanjangan RPTKA
untuk jenis pelayanan ini dibatasi sebanyak 25 izin /hari
tanpa biaya
3. AJIB dilakukan dengan menjemput persyaratan yang di perlukan
langsung kepada pemohon tanpa biaya

D. Rangkuman
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat
RPTKA, adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat
oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Proses penerbitan perpanjangan RPTKA baru dilakukan oleh
Kementerian Ketenagakerjaan.

Proses izin perpanjangan di lakukan oleh Badan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu (BPTSP). Pelayanan izin perpanjangan RPTKA dilakukan dengan
3 cara yaitu :

1. pelayanan secara regular


2. pelayanan secara ODS (one day service), dan
3. pelayanan dengan menggunakan Antar Jemput Izin Bemotor ( AJIB)

14

15

E. Latihan
1. Jelaskan prosedur proses perpanjangan RPTKA dimulai dari
pembuatan RPTKA baru !
Jawaban
Pembuatan RPTKA baru dapat di urus dan di ajukan di
kementerian tenaga kerja, untuk perpanjangan dapat di lakukan di
PTSP, apabila TKA bekerja di wilayah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta




















15

16

BAB III
PERSYARATAN DAN PRASYARAT PERPANJANGAN RPTKA
Indikator Hasil Belajar :
Peserta mampu :
a. Menjelaskan tentang persyaratan perpanjangan rencana penggunaan tenaga
kerja asing
b. Menjelaskan alur perizinan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing


A. Persyaratan dan Prasyarat
Perizinan pengesahan perpanjangan RPTKA di keluarkan apabila prasyarat
dan persyaratan yang sudah di tetapkan lengkap

16

17

Contoh berkas persyaratan dasar

1. Surat permohonan yang didalamnya terdapat penyataaan keabsahan dokumen

----- KOP SURAT PERUSAHAAN -----

Jakarta,
Nomor :
Lampiran : Kepada Yth,
Hal : Permohonan Perpanjangan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu
RPTKA Pintu Provinsi DKI Jakarta

Yang bertanda-tangan dibawah ini :


Di isi sesuai KTP
Nama : NAMA XXXXX
Jabatan : JABATAN XXXXX
Nama Perusahaan : PERUSAHAAN XXXXX Di isi sesuai RPTKA

Dengan ini mengajukan permohonan perpanjangan Rencana Penempatan Tenaga Kerja


Asing (RPTKA).

Demikian surat permohonan perpanjangan Rencana Penempatan Tenaga Kerja Asing


(RPTKA) ini kami buat dengan data/informasi yang sebenar-benarnya, apabila
data/informasi yang kami berikan tidak benar atau palsu, kami bersedia Rencana
Penempatan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang sudah diterbitkan untuk dicabut dan
dituntut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Tanda Tangan
Pemohon / Penanggung Jawab

Materai Rp. 6000

( ………………………………………… )
Nama Jelas

17

18

2. Surat Kuasa apabila dikuasakan

Sesuai KTP

Sesuai akta Perusahaan

Sesuai RPTKA

Sesuai KTP



18

19

3. Identitas Pemohon



19

20

Contoh berkas prasyarat

1. RPTKA

20

21


21

22


22

23

2. IMTA



23

24

3. Wajib Lapor Ketenagakerjaan



24

25



25

26



26

27

4. Surat Keterangan Domisili Perusahaan



27

28

Contoh berkas persyaratan

1. Formulir RPTKA

28

29


29

30

2. Bukti Pembayaran DPKK

30

31

3. Paspor & Kitas



31

32

4. Surat Izin Usaha



32

33

33

34


34

35

5. Laporan pelaksanaan pendampingan



35

36

6. Rekomendasi Jabatan dari Instansi Terkait (untuk jabatan tertentu)



36

37


B. BAGAN ALUR PERIZINAN PERPANJANGAN RPTKA


Berdasarkan alur perizinan RPTKA di sesuaikan dengan cara pelayanannya.

4. Alur perpanjangan RPTKA regular



Pemohon Front Office Back Office
Koord izin perorangan
1 2 3 4

8 7 6 5

Pemohon Front Office
Waka Badan Kabid pely 2

Langkah 1 Langkah 5
Pemohon menyerahkan formulir permohonan Kabid pelayanan 2 menerima berkas
beserta kelengkapan persyaratan kepada permohonan, BAPT form perizinan (sudah
petugas penerima berkas (front office) diparaf koordinator) meneliti dan
memutuskan. Jika sesuai maka memaraf
routing slip dan dilanjutkan ke wakil badan
PTSP
Langkah 2 Langkah 6
Front office menerima berkas permohonan Wakil kepala badan PTSP menerima
beserta lampiran persyaratan, meneliti dan pembuatan Perpanjangan RPTKA yang
memutuskan. Jika berkas tidak lengkap dan sudah ditandatangani, sudah diberi nomor
benar secara administratif, maka dan sudah distempel serta mencetak tanda
mengembalikan kepada pemohon untuk pengambilan pembuatan Perpanjangan
dilengkapi dengan alasan pengembalian. Jika RPTKA dan di serahkan kembali ke front
berkas lengkap dan benar secara administratif office
maka dilanjutkan back office setelah
membubuhkan paraf pada routing slip

Langkah 3 Langkah 7
Back office menerima dan memeriksa berkas Front office menerima pembuatan
permohonan dan memeriksa keabsahan Bukti Perpanjangan RPTKA yang sudah
pembayaran dana kompensasi penggunaan ditandatangani, sudah diberi nomor dan
TKA pada bank yang ditunjuk sudah distempel serta mencetak tanda
Menteri/Gubernur. Jika sudah benar pengambilan pembuatan Perpanjangan
dilanjutkan koordinatorizin perorangan dan RPTKA
membubuhkan paraf pada routing slip

37

38

Langkah 4 Langkah 8
Koodinator izin perorangan menerima Pemohon menandatangani tanda
permohonan, Form perizinan , meneliti dan pengambilan Perpanjangan RPTKA dan
memutuskan. Jika sesuai maka memaraf form menerima Perpanjangan RPTKA
perizinan . jika sudah lengkap di lanjutkan ke
kabid pelayanan 2 setelah membubuhkan
paraf pada routing slip

5. Alur perpanjangan RPTKA 0ne Day Service (ODS)


Pemohon Front Office= Back Office Koordinator ODS

1 2 3 4

Pemohon Front Office Wakil Kaban Kabid pely 2
OOfficeKaba
8 7 6 5


Langkah 1 Langkah 5
Pemohon menyerahkan formulir Kaban menerima pembuatan Perpanjangan
permohonan beserta kelengkapan IMTA yang sudah ditandatangani, sudah
persyaratan kepada petugas penerima diberi nomor dan sudah distempel
berkas (front office=back office).

Langkah 2 Langkah 6
Front office=back office menerima berkas Front Office menerima berkas yang sudah di
permohonan beserta lampiran tandatangani wakil badan PTSP
persyaratan, meneliti dan memutuskan.
Jika berkas tidak lengkap dan benar secara
administratif, maka mengembalikan
kepada pemohon untuk diperbaiki,
dilengkapi alasan pengembalian. Jika
berkas lengkap dan benar secara
administratif maka membubuhkan paraf
pada routing slip dilanjutkan ke
koordinator ODS.
Langkah 3 Langkah 7
Koordinator menerima dan memeriksa Pemohon menandatangani tanda
berkas permohonan dan, memeriksa pengambilan Perpanjangan IMTA dan
keabsahan Bukti pembayaran dana menerima Perpanjangan IMTA
kompensasi penggunaan TKA pada bank

38

39

yang ditunjuk Menteri/Gubernur dan


membubuhkan paraf pada routing slip
dilanjutkan ke kabid pelayanan 2
Langkah 4
Kabib pelayanan 2 menerima berkas
permohonan, BAPT (telah ditandatangan
oleh koordinator ODS) meneliti dan
memutuskan. Jika sesuai maka
membubuhkan paraf pada routing slip
dilanjutkan ke wakil kepala badan PTSP

6. Alur perpanjangan RPTKA melalui AJIB



Petugas AJIB= Front Office Back Office Koord.AJIB
OfficePemohon
1 2 3



Pemohon
Petugas AJIB Waka Badan Kabid Pely 2

7 6 5 4

Langkah 1 Langkah 5
Petugas AJIB menjemput berkas ke pemohon Wakil kepala badan PTSP menerima
dan memeriksa kelengkapan. Jika sudah pembuatan Perpanjangan RPTKA yang
lengkap di serahkan ke back office sudah ditandatangani, sudah diberi nomor
dan sudah distempel serta mencetak tanda
pengambilan pembuatan Perpanjangan
RPTKA

39

40

Langkah 2
Back Office menerima berkas permohonan Langkah 6
beserta lampiran persyaratan, meneliti dan Petugas AJIB menerima pembuatan
memutuskan. Jika berkas tidak lengkap dan Perpanjangan RPTKA yang sudah
benar secara administratif, maka ditandatangani, sudah diberi nomor dan
mengembalikan kepada pemohon untuk sudah distempel serta mencetak tanda
diperbaiki, dilengkapi alasan pengembalian. pengambilan pembuatan Perpanjangan
Jika berkas lengkap dan benar secara RPTKA
administratif maka dilanjutkan pembuatan
Perpanjangan RPTKA

Langkah 3 Langkah 6
Koodinator izin perorangan menerima Pemohon menandatangani tanda
permohonan, Form perizinan , meneliti dan pengambilan Perpanjangan RPTKA dan
memutuskan. Jika sesuai maka memaraf form menerima Perpanjangan RPTKA
perizinan . jika tidak sesuai maka
mengembalikan back office
Langkah 4
Kabid pelayanan 2 menerima berkas
permohonan, BAPT form perizinan (sudah
diparaf koordinator) meneliti dan
memutuskan. Jika sesuai maka memaraf . jika
tidak sesuai maka mengembalikan kepada
koordinator pelayanan 2
















40

41

C. Rangkuman
Perpanjangan Ijin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) diatur
dalam Bab III Pasal 30 dan Pasal 31. RPTKA dapat diperpanjang paling lama 1 (satu)
tahun. Permohonan perpanjangan dilakukan dengan mengisi formulir dengan
melampirkan persyaratan, prasyarat dan persyaratan khusus.
Proses perpanjangan RPTKA dilakukan dengan ketentuan 3 cara dan 3 (ketiga)
cara terbut mengikuti alur proses di mulai dari petugas front office di teruskan ke back
office, koordinator masing masing cara pelayanan, dilanjutkan ke kabid pelayanan 2
dan akhirnya sampai kepada penanda tangan izin oleh wakil kepala badn pelayanan
terpadu satu pintu. Ketentuan ini berlaku apabila berkas yang di pemohon sudah
lengkap.

D. LATIHAN

1. Apabila pemohon datang dengan membawa RPTKA yang sudah mengalami


perubahan pada jumlah maupun jabatan tenaga kerja asing. Apa yang harus saudara
lakukan. Jelaskan!
Jawaban :
Pemohon di sarankan untuk mengajukan usulan kembali pada Kementerian Tenaga
Kerja atas perubahan data pada jabatan dan jumlah TKA.

2. Apa yang saudara lakukan apabila terdapat keraguan dalam pengecekan domisili?
Jawaban :
Pemohon di minta untuk membawa surat keterangan tinggal domisili yang di sah
kan oleh pejabat kelurahan setempat.

41

42

BAB IV
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A. Permasalahan
Dalam proses pengurusan perpanjangan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerrja
Asing ada beberapa hambatan yang di temukan sehingga dapat mempengaruhi lama
peoses terbitnya perizinan antara lain sebagai berikut :
1. Pemohon yang mengajukan perpanjangan RPTKA tidak membawa berkas yang
lengkap
2. Kurangnya Sumber Daya Manusia / petugas dilapangan yang terkait pemahaman
tentang UU Tenaga Kerja Asing dan turunannya
3. Pemohon yang datang ke loket pelayanan adakalanya menggunakan bahasa
asing yang tidak di mengerti oleh petugas lapangan
4. Keaslian persyaratan yang hanya surat keabsahan
5. Pembuatan izin RPTKA baru, dilakukan di Kementerian Tenaga Kerja, akan
tetapi pembuatan izin perpanjangan RPTKA menjadi kewenangan BPTSP,
dimana keberadaan pemohon tidak di ketahui.
6. Belum ada kerjasama dengan pihak imigrasi tentang data-data lain calon terkait
izin perpanjangan RPTKA


B. Pemecahan Masalah

1. Pengembalian berkas untuk dilengkapi oleh petugas kepada pemohon
2. Melakukan sosialisasi terkait materi UU atau peraturan baru lainnya, agar
petugas memiliki pemahaman yang baik
3. Peningkatan kompetensi petugas terutama dalam bahasa asing yang menunjang
tugasnya
4. Petugas meminta dokumen asli jika ada kejanggalan data yang ditemukan
dilapangan
5. Peningkatan dan perluasan kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja terkait
Tenaga Kerja Asing
6. Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi lintas instansi yang intensif

42

43

7. Petugas lapangan harus mampu menyelesaikan permasalahan di lapangan


dengan kemampuan yang di miliki

43

44

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Perpanjangan Ijin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)


diatur dalam Bab III Pasal 30 dan Pasal 31. RPTKA dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun. Permohonan perpanjangan dilakukan dengan
mengisi formulir dengan melampirkan persyaratan, prasyarat dan
persyaratan khusus.
2. Modul ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi para Peserta diklat E –
Learning dengan harapan dapat mendukung peningkatan kinerja pada
posisi Front Office, Back Office, dan Kasatlak secara optimal di Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta.
3. Modul ini juga ditujukan kepada semua pihak terutama para Stake Holder
yakni Kepala badan PTSP, Ka. PTSP, Kasatlak Kecamatan dan Kasatlak
Kelurahan untuk menjalankan perannya membantu pelayanan kepada
masyarakat secara optimal sesuai dengan tugas dan kewenangannya
masing-masing.
4. Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai salah satu lembaga pelayanan
publik akan berhasil didalam melaksanakan tugasnya, apabila ada kerja
keras dan komitmen yang tinggi yang secara operasional terletak di
pundak para petugas PTSP.

B. Tindak Lanjut
1. Diharapkan ada kerja sama berupa link yang terkait dengan instansi lain
menyangkut perizinan perpanjangan RPTKA
2. Diperlukan standar tertentu dalam proses Rekruitmen pegawai PTSP
terkait kompetensinya

44

45

3. Diperlukan kegiatan sosialisasi yang kontinyu pada peraturan perundang


undangan yang terbaru terkait bidang tugasnya.



















DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaaan Republik Indonesia No. 16 Tahun 2015


tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing
2. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 57 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan pelayanan Terpadu Satu Pintu

45

Anda mungkin juga menyukai