OLEH :
DEWA AYU SURYA LAHURU DEWANTARI
NIM. 1316051137
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
Hasil Analisis Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2015/PA.Dps tentang Perkara Cerai Gugat
1. SUBYEK
Subyek dalam perkara Hukum Acara Peradilan Agama sama dengan subyek dalm
Hukum Acara Perdata yang berarti pihak-pihak yang terlibat dalam perkara. Ada 3 pihak
yang terlibat dalam perkara hukum acara peradilan agama, yang pertama yaitu orang yang
mengajukan gugatan, yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat. Orang yang digugat
dalam perkara, yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat. Yang terakhir adalah, orang
yang ikut serta dalam perkara, yang selanjutnya disebut sebagai pihak ketiga.
Dalam Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2015/PA.Dps, terdapat 2 pihak yang terlibat
dalma perkara tersebut. Pihak pertama bernama Diah Ajeng Priandini binti Supriyadi
sebagai pihak Penggugat dan pihak kedua bernama Mohamad Abdul Rosid bin Apandi
sebagai pihak Tergugat.
2. OBYEK
Objek adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek dan dapat menjadi objek
dalam suatu hubungan hukum. Objek dapat berupa benda atau barang ataupun hak yang
dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Dalam Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2015/PA.Dps, yang menjadi objek adalah
permohonan cerai gugat yang diajukan oleh Penggugat.
3. KOMPETENSI
Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Pembagian kompetensi dibagi
atas Kompetensi Absolut dan Kompetensi Relatif.
a. Kompetensi Absolut
Menyangkut kewenangan badan peradilan apa untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus suatu perkara; sebagaimana diketahui berdasarkan pasal 10 UU 35/1999
kita mengenal 4 (empat) lingkungan peradilan, yakni; peradilan umum, peradilan
agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
b. Kompetensi Relatif
Kewenangan relatif pengadilan merupakan kewenangan lingkungan peradilan
tertentu berdasarkan yurisdiksi wilayahnya.
Dalam Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2015/PA.Dps yang merupakan perkara tentang
cerai gugat yang dimana para subyek keduanya beragama Islam, maka perkara tersebut
diperiksa di Pengadilan Agama. Yang dimana hal ini berkaitan dengan kompetensi absolut
yang dimiliki oleh Pengadilan Agama.
Terkait dengan kompetensi relative, Dalam Putusan Nomor
0215/Pdt.G/2015/PA.Dps, dilihat bahwa tempat tinggal para pihak yang beralamat di
Jalan Perum Kepaon Permai No. 3 Dusun Teruna Bhineka, Desa Pemogan, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Yang dimana wilayah tersebut merupakan yurisdiksi
dari Pengadilan Agama Denpasar.
5. ALAT BUKTI
Alat bukti yang ada dalam Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2015/PA.Dps, terdiri dari
alat bukti surat dan alat bukti keterangan saksi.
- Alat bukti surat
1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat Nomor
5171016004870002 yang dikeluarkan oleh Walikota Denpasar tanggal 15 Juli
2013, kemudian ditandai dengan (P.1);
2. Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor 0133/011/V/2014 tanggal 28 Mei 2014
yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kutowinangun,
Kabupaten Kebumen pada tanggal 28 Mei 2014, kemudian ditandai dengan (P.2);
3. Foto copy Akta Kelahiran Anak atas nama Sulthan Alawi Priandi Nomor 5171-
LU-20042015-0015 yang dikeluarkan Kepala Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Denpasar tanggal 20 April 2015, kemudian ditandai dengan
(P.3);
- Alat bukti keterangan saksi
1. Saksi pertama bernama Sri Mediawati binti Sumedi marjoko, umur 53 tahun,
agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Jalan Perum Kepaon Permai
No. 3, Dusun Teruna Bhineka, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar.
2. Saksi kedua bernama Astri Wulan Mediastuti binti Supriyadi, umur 20 tahun,
agama Islam, pekerjaan mahasiswi, tempat kediaman di Jalan Perum Kepaon
Permai No.3, Dusun Teruna Bhineka, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar
Selatan, Kota Denpasar.