Anda di halaman 1dari 3

Urang Banjar (sebutan untuk orang banjar) mengembangkan sistem

budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan


religi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi.
Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya.
Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan
dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam,
terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan
(Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur
budaya asal, Hindu dan Budha.

Suku Banjar yang semula terbentuk sebagai entitas politik terbagi tiga
grup (kelompok besar) berdasarkan teritorialnya dan unsur pembentuk
suku berdasarkan persfektif kultural dan genetis yang menggambarkan
percampuran penduduk pendatang dengan penduduk asli Dayak,
kelompok tersebut memiliki macam macam nama seperti, Grup
Banjar Pahuluan adalah campuran orang Melayu-Hindu dan orang
Dayak Meratus yang berbahasa Melayu (unsur Dayak Meratus/Bukit
sebagai ciri kelompok), Grup Banjar Batang Banyu adalah campuran
orang Pahuluan, orang Melayu-Hindu/Buddha, orang Keling-Gujarat,
orang Dayak Maanyan, orang Dayak Lawangan, orang Dayak Bukit
dan orang Jawa-Hindu Majapahit (unsur Dayak Maanyan sebagai ciri
kelompok), dan Grup Banjar Kuala adalah campuran orang Kuin,
orang Batang Banyu, orang Dayak Ngaju (Berangas, Bakumpai),
orang Kampung Melayu, orang Kampung Bugis-Makassar, orang
Kampung Jawa, orang Kampung Arab, dan sebagian orangCina
Parit yang masuk Islam (unsur Dayak Ngaju sebagai ciri kelompok).
Proses amalgamasi masih berjalan hingga sekarang di dalam grup
Banjar Kuala yang tinggal di kawasan Banjar Kuala, kawasan yang
dalam perkembangannya menuju sebuah kota metropolitan yang
menyatu (Banjar Bakula).
1. (Banjar) Pahuluan

Banjar Pahuluan pada asasnya adalah penduduk daerah lembah-


lembah sungai (cabang sungai Negara) yang berhulu ke pegunungan
Meratus.

2. (Banjar) Batang Banyu


Banjar Batang Banyu mendiami lembah sungai Negara

3. Banjar (Kuala)

Sedangkan orang Banjar Kuala mendiami sekitar Banjarmasin dan


Martapura.

Bahasa
Suku Banjar berasal dari orang Melayu Sumatera, Kalimantan dan
Jawa yang datang ke Kalimantan Selatan untuk berdagang. Adat,
bahasa dan kepercayaan mereka adalah akibat pengaruh berabad-abad
dari orang Dayak, Melayu dan Jawa. Ada juga orang Dayak yang
menjadi orang Banjar karena memeluk agama Islam. Orang Banjar
dapat dibagi dua dari segi dialek bahasa, yaitu Banjar Hulu dan Banjar
Kuala.

Peralatan
1. Serapang

Serapang adalah tombak bermata lima mata dimana empat mata


mekar seperti cakar elang dengan bait pengait di tiap ujungnya. Satu
mata lagi berada di tengah tanpa bait, yang disebut “besi lapar” yang
di percaya dapat merobohkan orang yang memiliki ilmu kebal sekuat
apappun.

2. Tiruk

Tiruk adalah tombak panjang lurus tanpa bait digunakan untuk


berburu ikan haruan (ikan gabus) dan toman di sungai.

3. Pangambangan

Pangambangan adalah tombak lurus bermata satu dengan bait di


kedua sisinya.
4. Duha

Duha adalah pisau bermata dua yang sering digunakan untuk berburu
babi.

Anda mungkin juga menyukai