Suku Banjar
Suku Banjar
Suku Banjar yang semula terbentuk sebagai entitas politik terbagi tiga
grup (kelompok besar) berdasarkan teritorialnya dan unsur pembentuk
suku berdasarkan persfektif kultural dan genetis yang menggambarkan
percampuran penduduk pendatang dengan penduduk asli Dayak,
kelompok tersebut memiliki macam macam nama seperti, Grup
Banjar Pahuluan adalah campuran orang Melayu-Hindu dan orang
Dayak Meratus yang berbahasa Melayu (unsur Dayak Meratus/Bukit
sebagai ciri kelompok), Grup Banjar Batang Banyu adalah campuran
orang Pahuluan, orang Melayu-Hindu/Buddha, orang Keling-Gujarat,
orang Dayak Maanyan, orang Dayak Lawangan, orang Dayak Bukit
dan orang Jawa-Hindu Majapahit (unsur Dayak Maanyan sebagai ciri
kelompok), dan Grup Banjar Kuala adalah campuran orang Kuin,
orang Batang Banyu, orang Dayak Ngaju (Berangas, Bakumpai),
orang Kampung Melayu, orang Kampung Bugis-Makassar, orang
Kampung Jawa, orang Kampung Arab, dan sebagian orangCina
Parit yang masuk Islam (unsur Dayak Ngaju sebagai ciri kelompok).
Proses amalgamasi masih berjalan hingga sekarang di dalam grup
Banjar Kuala yang tinggal di kawasan Banjar Kuala, kawasan yang
dalam perkembangannya menuju sebuah kota metropolitan yang
menyatu (Banjar Bakula).
1. (Banjar) Pahuluan
3. Banjar (Kuala)
Bahasa
Suku Banjar berasal dari orang Melayu Sumatera, Kalimantan dan
Jawa yang datang ke Kalimantan Selatan untuk berdagang. Adat,
bahasa dan kepercayaan mereka adalah akibat pengaruh berabad-abad
dari orang Dayak, Melayu dan Jawa. Ada juga orang Dayak yang
menjadi orang Banjar karena memeluk agama Islam. Orang Banjar
dapat dibagi dua dari segi dialek bahasa, yaitu Banjar Hulu dan Banjar
Kuala.
Peralatan
1. Serapang
2. Tiruk
3. Pangambangan
Duha adalah pisau bermata dua yang sering digunakan untuk berburu
babi.