Anda di halaman 1dari 12

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA LANSIA

 Pengertian
Gerontik berasal dari kata gerontology dan geriatric. Gerontologi adalah
cabang ilmu yang membahas atau menangani tentang proses penuaan dan masalah
yang timbul pada orang yang berusia lanjut. Sedangkan geriatric berkaitan dengan
penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berlanjut usia. Keperawatan
gerontik adalah suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan ilmu dan
kiat/tekhnik keperawatan gerontik yang berbentuk bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual yang komprehensif, ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun
sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan komunitas/masyarakat.
Menurut undang-undang no.13/th 1998 bab i pasal 1 ayat 2 seseorang yang
mencapai usia 60 tahun keatas.
Tahap dewasa merupakan tahap tumbuh mencapai titik perkembangan
yang maksimal. Setelah itu tumbuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya
jumlah sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan
mengslami penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Itulah yang dikatakan proses
penuaan.
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses memghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti
dan mempertahankan fungsi normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua
tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa
disebut sebagai penyakit degenerative.

 Perubahan – Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia


Perubahan Fisik
 Sel
 Sistem Pendengaran
 Sistem penglihatan

1
 System kardiovaskuler
 System respirasi
 System gastrointestinal
 System genitor urinaria
 System endokrin
 System integument
 System muskuloskletal

Perubahan-Perubahan Mental.
Factor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
1. perubahan fisik, khusunya organ perasa
2. kesehatan umum
3. tingkat pendidikan
4. keturunan
5. lingkungan
Yang mengalami perubahan : Ingatan jangka pendek cenderung berkurang,
Tidak ada perubahan pada kemampuan matematika dan verbalisasi, Sensitivitas
emosi meningkat.

Perubahan pada system Gastrointestinal


Banyak masalah GI yang dihadapi oleh lansia berkaitan gaya hidup. Mulai
dari gigi sampai anus terjadi perubahan morfologik degeneratif, antara lain
perubahan atrofi pada rahang, mukosa, kelenjar dan otot-otot pencernaan. Berikut
ini merupakan yang terjadi pada system GI akibat proses menua :
1. Rongga mulut.
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada rongga mulut akibat
proses menua :
a. Hilangnya tulang periosteum dan periduntal, pengurangan dentin, dan
retaksi dari struktur gusi. Implikasi dari hal ini adalah tanggalnya gigi,
kesulitan dalam mempertahankan pelekatan gigi palsu yang lepas.

2
b. Hilangnya kuncup rasa. Implikasi dari hal ini adalah mukosa mulut
tampak lebih merah dan berkilat. Bibir dan gusi tampak tipis karena
penyusutan epithelium dan mengandung keratin.
c. Air liur/saliva disekresikan sebagai respon terhadap makanan yang telah
dikunyah. Saliva memfalisitasi pencernaan melalui mekanisme sebagai
berikut : penyediaan enzim pencernaan, pelumasan dari jaringan lunak,
remineralisasi pada gigi. Pada lansia saliva telah mengalai penuruan.

2. Esophagus, Lambung, dan Usus.


Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada esophagus, lambung
dan usus akibat proses menua :
a. Diatasi esophagus, kehilangan tonus sfingterjantung, dan peurunan
refleks muntah. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan aspirasi.
b. Atrofi penurunan sekresi asam hidroklorik mukosa lamung sebesar 11%
sampai 40 % dari populasi. Implikasi dari hal ini adalah perlambatan
dalam mencerna makanan dan mempengaruhi penyerapan vitamin B12,
bakteri usus halus akan bertambah secara berlebihan dan menyebabkan
kurangnya penyerapan lemak.
c. Penurunan motilitas lambung. Implikasi dari hal ini adalah penurunan
absorbsi obat-obatan, zat besi, kalsium,vitamin B12, dan konstipasi
sering terjadi.

3. Saluran empedu, Hati, Kandung Empedu, dan pancreas


Pada hepar mengalami penurunan aliran darah sampai 35% pada usia lebih
dari 80 tahun. Berikut ini merupaka perubahan yang terjadi pada saluran
empedu,hati, dan pancreas akibat proses menua :
a. Pengecilan ukuran hai dan pancreas. Implkasi dari hal ni adalah terjadi
penurunan kapasitas dalam menimpan dan mensintesis protein dan
enzim-enzim pencernaan.
b. Perubahan proporsi lemak empedu tanpa diikuti perubahan metabolisme
asam empedu yang signifikan. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan
sekresi kolesterol.

3
 Penyakit Pada Alat Pencernaan Dan Pengobatannya

1. Sembelit (Konstipasi)
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala
mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan
kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan,
hormon, akibat samping obat-obatan (Aluminium hidroksida (dalam antasid yang
dijual bebas), Garam bismuth, Garam besi, Antikolinergik, Obat darah tinggi
(anti-hipertensi), Golongan narkotik, Beberapa obat penenang dan obat tidur), dan
juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi
yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan.
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan
pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut,
minum air putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau
membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal
buang air besar yang disebut bowel training.
Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita
obstipasi, yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebutlaksatif (yang kadang-
kadang menyebabkan perut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cair, atau
bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan tinja atau feses dengan alat
khusus, terapi serat, dan pembedahan (walaupun pilihan ini cukup jarang
dilakukan). Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita
dilarang:
· Menahan buang air besar
· Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas
· Makan dalam porsi yang banyak
· Meminum minuman yang berkafein dan minuman ringan

2. Mencret (Diare)
Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus
sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara

4
sempurna. Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan
bakteri atau salah makan. Pengobatannya Untuk cara mengobati Diare adalah
dengan Perawatan yang terpenting untuk mengobati diare adalah memastikan
kecukupan asupan cairan dan garam (elektrolit). Untuk gejala ringan sampai
sedang, Anda bisa menggunakan obat-obatan ringan yang dapat mengurangi diare
bahkan dapat menjadi Cara Mengobati Diare.
Pada kasus yang parah dan pada anak-anak, wanita hamil, dan orang tua
(lansia) yang bisa berbahaya bila kehilangan banyak cairan, pemberian infus
mungkin diperlukan. Bila penyebabnya adalah keracunan makanan, dokter
mungkin perlu memberikan obat-obatan untuk membunuh patogen yang berada di
usus dan mencegah kerusakan mukosa lebih lanjut. Obat antispasmodik dapat
membantu mengurangi nyeri kolik abdomen dan salah satu Cara Mengobati Diare.

3. Wasir atau hemoroid.


Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di
dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes
setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di
anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran
dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek,
sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat merangsang wasir.
Untuk Mengatasi, Mengobati & Menyembuhkan Wasir / Ambeyen /
Hemoroid. Untuk menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan
beberapa tips menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.
1. Jalankan pola hidup sehat
2. Olah raga secara teratur
3. Makan makanan berserat
4. Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6. Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7. Minum air yang cukup
8. Jangan menahan kencing dan berak
9. Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan

5
10. Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
11. Jika tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
12. Duduk berendam pada air yang hangat
13. Minum obat sesuai anjuran dokter

4. Kanker usus
Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian
di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai
percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu
melindungi usus dari serangan kanker. Studi pada manusia juga menunjukan
keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat positif dakam mengurangi
tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari
atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan
10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena
kanker usus. Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu. Pengobatan
Kanker Usus. Empat jenis utama pengobatan untuk kanker kolorektal adalah
Pembedahan, Radioterapi, Kemoterapi, Target terapi.
Pembedahan biasanya merupakan pengobatan utama untuk kanker usus
stadium awal. Suatu Polipectomi adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh
dokter (ahli endoskopi) untuk mengangkat polip usus yang dianggap berbahaya
(mengarah ke pra-kanker) pada saat dilakukannya kolonoskopi. Bila sudah
menjadi kanker, maka perlu dilakukan tindakan operasi yang disebut kolektomi
atau reseksi segmental. Biasanya dokter akan mengangkat bagian usus yang
terkena kanker (termasuk node getah bening didekatnya), dan kemudian
menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa.

5. Kanker Lambung
Tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah
medis. Tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang
menjadi kanker. Sekitar 99% kanker lambung adalah adenokarsinoma. Kanker
lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma. Kanker
lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25 % kanker tertentu

6
terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland,
kanker lambung sering sekali ditemukan. Di AS, lebih sering terjadi pada orang
miskin, orang kulit hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan
penyebab kematian no 7, yang terjadi pada sekitar 8 dari setiap 100.000 orang.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker
lambung. Faktor-faktor ini meliputi asupan garam yang tinggi, asupan karbohidrat
yang tinggi, asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi, dan asupan sayuran hijau
dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti
menyebabkan kanker. Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa
menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh. Penyebaran tumor bisa menyebabkan
pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan
nodul kulit yang bersifat ganas. Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan
pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang. Pengobatannya, Teknologi
Baru Pengobatan Kanker Lambung. Cryosurgery adalah aplikasi yang dirancang
teknologi antariksa AS. Dengan menembus kulit metode minimal invasif ini
membuat sel tumor beku sampai -160 derajat celsius hanya dengan beberapa detik
sampai puluhan detik.
Lalu dipanaskan sampai 40 derajat celcius secara efektif dapat membunuh sel
kanker tanpa mempengaruhi sel yang normal. terapi radio partikel adalah
penanaman radio partikel 125I ke dalam sel kanker, mengeluarkan sinar gamma
secara berkelanjutan dan jarak yang pendek untuk membunuh sel tumor, memiliki
efek radioterapi terhadap tumor.
Metode dengan memasukkan jarum kepusat tumor ini juga berlaku untuk
Teknologi Radio frekuensi dengan memindahkan sumber panas arus frekuensi
tinggi, menggunakan jarum elektroda inti untuk menghasilkan kecepatan getaran
tinggi dan gesekan ion untuk menghasilkan panas sehingga menyebabkan sel
kanker “terbakar mati.” Lokal kemotrapi menggunakan jarum inti mengendalikan
kanker dengan embolisasi sehingga kanker tidak mendapatkan asupan nutrisi
sehingga secara perlahan membunuh sel kanker. Teknologi Imunisasi biologi
dilakukan dengan memasukkan kembali sel aktif dari badan pasien sendiri, tumor

7
atau organisme yang tidak baik akan dikendalikan dengan mendapatkan respon
imun dari tindakan ini.

6. Kanker Anus
Faktor risiko untuk kanker anus adalah penyakit tertentu yang ditularkan
secara seksual.
· Berdarah dengan buang air besar, rasa sakit, dan kadang-kadang gatal seputar
dubur adalah gejala khas.
· Pemeriksaan manual dan biopsi dilakukan untuk mencek diagnosa.
· Pengobatan mungkin diperlukan baik pembedahan saja atau kombinasi terapi
radiasi dan kemoterapi atau terapi radiasi dan pembedahan. Kanker anus timbul
pada sel kulit dengan segera di seputar dubur atau di garis sepanjang daerah
peralihan antara dubur dan rektum (kanal anal).Tidak seperti di dubur dan usus
besar, pada kanker yang mana selalu adenocarcinoma, kanker anal terutama
merupakan carcinoma sel squamous.
Kanker anal terjadi sekitar di atas 4.000 orang di Amerika Serikat setiap
tahun. Kanker anal hampir dua kali sering terjadi pada wanita. Penyebab kanker
anal tak jelas, tetapi orang yang melakukan hubungan seks secara anal
meningkatkan risiko, seperti orang yang mempunyai infeksi yang ditularkan
secara seksual, khususnya human papillomavirus (HPV tipe 16) dan
lymphogranuloma venereum. Pengobatan Kanker Anal : Ada tiga metode utama
pengobatan kanker Anal: terapi radiasi, kemoterapi dan pembedahan.

 Terapi Radiasi.
Terapi radiasi menggunakan energy radiasi tingkat tinggi jenis tertentu
untuk mengecilkan tumor atau menghilangkan sel-sel kanker. Terapi radiasi
bekerja dengan cara merusak DNA sel kanker dan membuat sel kanker tidak dapat
berkembang biak. Meskipun terapi radiasi dapat merusak sel-sel sehat di
dekatnya, sel-sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi dan biasanya mati ketika
diobati. Sel-sel sehat yang rusak selama radiasi akan pulih kembali. Dua jenis
utama terapi radiasi adalah radiasi eksternal dan internal, atau disebut juga

8
“brachytherapy.” Radiasi eksternal jauh lebih umum daripada radiasi internal
dalam mengobati kanker dubur.

 Kemoterapi.
Kemoterapi dapat dilakukan untuk terapi kanker dubur dan terkadang
dibutuhkan kombinasi dengan terapi radiasi. Obat Kemoterapi bekerja dengan
menghmbuhan sel-sel kanker yang pembelahannya sangat cepat, namun ada
beberpa sel normal yang juga memiliki sifat membelah sangat cepat juga seperti
sel-sel folikel rambut dan tentu saja kemoterapi juga mempengaruhi sel-sel ini.
Oleh karena itulah pada orang yang menjalani kemoterapi akan mengalami
kerontokan rambut. Namun kerontokan ini akan segera pulih manakala
kemoterapi sudah selesai.

 Bedah.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor, metode ini merupakan
yang paling umum untuk mengobati kanker dubur namun pada beberapa orang
metode ini masih menjadi pertimbangan. Operasi juga dapat dikombinasi dengan
terapi radiasi dan atau kemoterapi. Hal ini dilakukan agar pengobatan memberikan
hasil yang lebih optimal.

 Perubahan Fisik Pada Lansia Pada Sistem Pencernaan


Perubahan yang terjadi pada system pencernaan lansia adalah :
1. Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa
terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang
buruk dan gizi yang buruk.
2. Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,
atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf
pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
3. Esofagus melebar.
4. Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung
menurun, waktu mengosongkan menurun.
5. Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.

9
6. Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
7. Liver (hati), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah.

 Masalah gizi yang sering timbul pada lansia adalah :

- Gizi berlebihan ;
Kebiasaan makan banyak waktu muda sukar dirubah. Apabila pada lansia
penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas dapat menyebabkan
berat badan berlebihan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, misalnya penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah, kencing
manis, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

- Gizi berkurang:
Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan
berat badan berkurang dari normal. Bila pemenuhan protein pun berkurang dapat
menyebabkan banyak kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki misalnya : rambut
cepat rontok, daya tahan terhadap penyakit organ tubuh yang vital. Gizi kurang
dapat disebabkan oleh masalah sosial ekonomi gangguan penyakit, serta
ketidaktahuan keluarga akan makanan bergizidan kebiasaan makanan yang salah
dari usia mudah.

- Kekurangan vitamin :
Disebabkan karena kekurangan konsumsi buahdan sayuran dalam
makanannya. Apalagi bila hal ini ditambah dengan kekurangan protein dalam
makanan.

- Kelebihan vitamin :
Sering usia lanjut mencoba bermacam-macam vitamin tanpa resep dokter,
yang sebenarnya tidak mereka perlukan. Dosis yang berlebihan dari vitamin ini
akan terbuang tanpa guna dan mempertinggi biaya.

10
Kebutuhan gizi pada lansia kurang lebih sama dengan kebutuhan nutrisi
pada orang dewasa normal, hanya yang mungkin diubah adalah jenis yang utama,
bentuk dan pengurangan porsi untuk mengimbangi aktivitasnya.

- Kalori,
pada lansia pria adalah 2.100 kalori sedangkan untuk wanita adalah 1.700
kalori, kebutuhan tersebut dapat dimodifikasikan tergantung keadaan usia lanjut,
misalnya gemuk atau kurus atau disertai penyakit lain (kencing manis, dll).

- Karbohidrat,
Dianjurkan 60% dari jumlah kalori. Berikan golongan gula yang mudah
diserap karena tidak mengalami pengubahan lebih lanjut pada proses
metabolisme, misalnya madu, nasi, buah-buahan yang manis.

- Lemak,
Pemakaian yang berlebihan tidak dianjurkan karena menyebabkan
timbulnya hambatan pada pencernaan dan terjadinya penyakit. Berikan 15 % - 20
%dr total kalori yg dibutuhkan.

- Vitamin & mineral, kebutuhannya sama dgn usia muda.pemenuhan


kebutuhan didapatkan dr makanan berupa sayur-sayuran & buah-buahan.

- Air, kebutuhan sekitar 6-8 gls/hr krn menurunnya fx ginjal & mencegah
konstipasi maka pemasukan air yg banyak sgt dianjurkan.

11
Daftar Pustaka

 Darmojo R.B, Martono H, (2000), Buku Ajar Geriatri, Edisi 2, Balai


penerbit FKUI, Jakarta
 Price SA, Lorraine M, (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Buku 1, Edisi IV, EGC, Jakarta
 Mansjoer a,dkk,(1999), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Media
Euskulapius FKUI, Jakarta
 Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2,
Edisi 8, EGC, Jakarta
 FKUI, (2000), Kumpulan Makalah Pelatihan Askep Keluarga, Jakarta
 Capernito L.J, (2000), Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan,
Edisi 2, EGC, Jakarta
 Engram B, (2000), Rencana askep medikal bedah, Edisi !, EGC, Jakarta
 Tuker SM et al, (1992),Standard Perawatan Pasien, Vol 2, Edisi V, EGC,
Jakarta
 Suparman dkk, (1990), Ilmu Penyakit Dalam , Jilid 2, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta
 Buku ajar geriatri. Jakarta : balai penerbit fkui gallo, joseph.1998.
 Buku saku gerontologi. Jakarta : egc nugroho, wahjudi.2000.
 Keperawatan gerontik.jakarta : egc potter & perry.2005.

12

Anda mungkin juga menyukai