Anda di halaman 1dari 12

1

Khutbah Jumat:

Iman dan Istiqamah



Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.

Khutbah Jumat Pon, 22 Rajab 1440 H (29 Maret 2019)
@ Masjid Adz-Dzikro Ngampel Warak Girisekar
Panggang Gunungkidul



‫ ‪2‬‬
‫ ‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫ ‬

‫ﷲ &ﻣ ‪$‬ﻦ !ﺷ !ﺮ ‪$‬ﻭ ﹺﺭ‬


‫ﺴﺘ(ﻐ‪$‬ﻔ&ﺮ!ﻩ! ﻭ(ﻧ(ﻌ!ﻮ‪$‬ﺫﹸ ﺑﹺﺎ ِ‬
‫ﺇﹺﻥﹼ ﺍﻟﹾﺤ(ﻤ‪$‬ﺪ( ِﷲِ ﻧ(ﺤ‪$‬ﻤ(ﺪ!ﻩ! ﻭ(ﻧ(ﺴ‪$‬ﺘ(ﻌ&ﻴ‪$‬ﻨ!ﻪ! ﻭ(ﻧ( ‪$‬‬
‫ﻀ&ﻠ ﹾﻞ‬
‫ﻀ ﹼﻞ ﹶﻟ !ﻪ (ﻭ (ﻣ ‪$‬ﻦ !ﻳ ‪$‬‬
‫ﻼ !ﻣ &‬
‫ﷲ ﹶﻓ ﹶ‬
‫ﺕ ﹶﺃ ‪$‬ﻋﻤ(ﺎ&ﻟﻨ(ﺎ (ﻣ ‪$‬ﻦ (ﻳ ‪$‬ﻬ &ﺪ &ﻩ ﺍ ُ‬
‫ﺴﻨ(ﺎ (ﻭ (ﺳ‪S‬ﻴﺌﹶﺎ &‬
‫ﹶﺃ‪$‬ﻧ ﹸﻔ ِ‬
‫ﺤ ‪S‬ﻤﺪ‪V‬ﺍ (ﻋ‪$‬ﺒ !ﺪ !ﻩ‬
‫ﷲ (ﻭﹶﺃ ‪$‬ﺷ (ﻬ !ﺪ ﹶﺃ ﹼﻥ !ﻣ (‬
‫ﻱ ﹶﻟ !ﻪ ﹶﺃ ‪$‬ﺷ (ﻬ !ﺪ ﹶﺃ ﹾﻥ ﹶﻻ ﺇﹺﻟ (ﻪ ﹺﺇ ﹼﻻ ﺍ ُ‬
‫ﻼ ﻫ(ﺎ &ﺩ (‬
‫ﹶﻓ ﹶ‬
‫ﻭ(ﺭ(ﺳ!ﻮ‪$‬ﻟﹸﻪ!‬
‫ﺠ &ﻪ ﺍﻟ ﹶﻘ ﹺﻮ‪$‬ﻳ ﹺﻢ‬
‫ﺻﺤ(ﺎﹺﺑ &ﻪ (ﻭ (ﻣ ‪$‬ﻦ ﺳ(ﺎ (ﺭ (ﻋﻠﹶﻰ (ﻧ ‪$‬ﻬ ﹺ‬
‫ﷲ (ﻋﹶﻠ‪$‬ﻴ &ﻪ (ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁ&ﻟ &ﻪ (ﻭﹶﺃ ‪$‬‬
‫ﺻﹶﻠّﻰ ﺍ ُ‬
‫(‬
‫ﻭ(ﺩ(ﻋ(ﺎ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﻟﺼ&ّﺮ(ﺍﻁ& ﺍﳌﹸﺴ‪$‬ﺘ(ﻘ&ﻴ‪$‬ﻢﹺ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﻳ(ﻮ‪$‬ﻡﹺ ﺍﻟﺪ&ّﻳ‪$‬ﻦﹺ ﻭ(ﺳ(ﻠﹶّﻢ( ﺗ(ﺴ‪$‬ﻠ&ﻴ‪$‬ﻤ‪V‬ﺎ ﻛﹶﺜ&ﻴ‪$‬ﺮ‪V‬ﺍ‬
‫ﺍﻟﻠﹼﻬ!ﻢ(ّ ﻋ(ﻠ&ّﻤ‪$‬ﻨ(ﺎ ﻣ(ﺎ ﻳ(ﻨ‪$‬ﻔﹶﻌ!ﻨ(ﺎ‪ ،‬ﻭ(ﺍﻧ‪$‬ﻔﹶﻌ(ﻨ(ﺎ ﺑﹺﻤ(ﺎ ﻋ(ﻠﹶّﻤ‪$‬ﺘ(ﻨ(ﺎ‪ ،‬ﻭ(ﺯﹺ ‪$‬ﺩﻧ(ﺎ &ﻋﻠﹾﻤﺎﹰ‪( ،‬ﻭﹶﺃ (ﺭﻧ(ﺎ‬
‫ﺍﳊﹶﻖ(ّ ﺣ(ﻘﹼﺎﹰ ﻭ(ﺍﺭ‪$‬ﺯ!ﻗﹾﻨ(ﺎ ﺍﺗ&ّﺒ(ﺎﻋ(ﻪ!‪ ،‬ﻭ(ﺃﹶﺭ(ﻧ(ﺎ ﺍﻟﺒ(ﺎﻃ&ﻞﹶ ﺑ(ﺎﻃ&ﻼﹰ ﻭ(ﺍﺭ‪$‬ﺯ!ﻗﹾﻨ(ﺎ ﺍﺟ‪$‬ﺘ&ﻨ(ﺎﺑ(ﻪ!‬
‫ … ‪Amma ba’du‬‬
‫ … ‪Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah‬‬
‫ ‪Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kita kepada‬‬
‫ ‪takwa. Dan kita diperintahkan untuk bertakwa kepada-Nya‬‬
‫ ‪sebagaimana disebutkan dalam ayat,‬‬

‫ﻳ(ﺎ ﺃﹶﻳ!ّﻬ(ﺎ ﺍﻟﹶّﺬ&ﻳﻦ( ﺁﻣ(ﻨ!ﻮﺍ ﺍﺗ(ّﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟّﻠﹶﻪ( ﺣ( ّﻖ( ﺗ!ﻘﹶﺎﺗ&ﻪ& ﻭ(ﻟﹶﺎ ﺗ(ﻤ!ﻮﺗ!ﻦ(ّ ﺇﹺﻟﹶّﺎ ﻭ(ﺃﹶﻧ‪$‬ﺘ!ﻢ‪$‬‬
‫ﻣ!ﺴ‪$‬ﻠ&ﻤ!ﻮﻥﹶ‬
3

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(QS. Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam kepada sayyid para nabi, nabi akhir
zaman, rasul yang syariatnya telah sempurna, rasul yang
mengajarkan perihal ibadah dengan sempurna. Semoga
shalawat dari Allah tercurah kepada beliau, kepada istri-istri
beliau, para sahabat beliau, serta yang disebut keluarga
beliau karena menjadi pengikut beliau yang sejati hingga
akhir zaman.

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Sebelum masuk dalam inti bahasan, ada satu adab yang
diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits
berikut ini.

Dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya (Mu’adz bin Anas Al-
Juhaniy), ia berkata,

(‫ﻡ‬$‫ﻮ(ﺓ& ﻳ(ﻮ‬$‫ (ﻧﻬ(ﻰ ﻋ(ﻦﹺ ﺍﻟﹾﺤ!ﺒ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- &‫ﺃﹶﻥﱠ ﺭ(ﺳ!ﻮﻝﹶ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬
!‫ﻄﹸﺐ‬$‫ﺍﻟﹾﺠ!ﻤ!ﻌ(ﺔ& ﻭ(ﺍﻹِﻣ(ﺎﻡ! ﻳ(ﺨ‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari duduk
dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.”
4

(HR. Tirmidzi, no. 514 dan Abu Daud, no. 1110. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin
membawakan hadits di atas dengan menyatakan dalam judul
bab,

‫ﻡ‬$‫ﻠ&ﺐ! ﺍﻟ~ﻨﻮ‬$‫ﻄﹸﺐ! ﻟ&ﺄﹶﻧ~ﻪ! ﻳ(ﺠ‬$‫ﻡ( ﺍﳉﹸﻤ!ﻌ(ﺔ& ﻭ(ﺍﻹِﻣ(ﺎﻡ! ﻳ(ﺨ‬$‫ﺘ&ﺒ(ﺎﺀِ ﻳ(ﻮ‬$‫ﻛﹶﺮ(ﺍﻫ(ﺔﹸ ﺍﻻ&ﺣ‬


‫ﺀ‬$‫ﻧ&ﺘﻘﹶﺎﺽ ﺍﻟﻮ!ﺿ!ﻮ‬$‫ﳋ ﹾﻄﺒ(ﺔ ﻭ(ﻳ(ﺨ(ﺎﻑ! &ﺍ‬
‫ﺘ&ﻤ(ﺎﻉ ﺍ ﹸ‬$‫ﺕ ﺍ&ﺳ‬$‫ﻓﹶﻴ(ﻔﹸﻮ‬
“Dimakruhkan memeluk lutut pada hari Jumat saat khatib
berkhutbah karena dapat menyebabkan tertidur sehingga
terluput dari mendengarkan khutbah dan khawatir pula
seperti itu dapat membatalkan wudhu.”
Imam Nawawi membawakan perkataan Al-Khaththabi yang
menyatakan sebab dilarang duduk ihtiba’,

(‫ﻨ(ﻊ! ﻣ&ﻦ‬$‫ﻌﺮﹺﺽ ﻃﹶﻬ(ﺎﺭ(ﺗ!ﻪ ﻟ&ﻠﻨ~ﻘﹾﺾﹺ ﻭ(ﻳ(ﻤ‬$ ‫ﻡ ﹶﻓ(ﺘ‬$‫ﻠ&ﺐ! ﺍﻟ~ﻨﻮ‬$‫ﻬ(ﺎ ﻟ&ﺎﹶﻧ~ﻬﺎﹶ ﺗ(ﺠ‬$‫ﻧ!ﻬﹺﻲ( ﻋ(ﻨ‬
&‫ﺘ&ﻤ(ﺎﻉﹺ ﺍﳋﹸﻄﹾﺒ(ﺔ‬$‫ﺍﺳ‬
“Duduk dengan memeluk lutut itu dilarang (saat mendengar
khutbah Jumat) karena dapat menyebabkan tidur saat
khutbah yang dapat membatalkan wudhu, juga jadi tidak
mendengarkan khutbah.” (Al-Majmu’, 4:592).

Kali ini kita akan membahas pentingnya istiqamah—yaitu
berada terus di atas jalan yang lurus, mengikuti ajaran Al-
Qur’an dan As-Sunnah—dan kiat agar mudah istiqamah.
Ada beberapa ayat yang membicarakan tentang istiqamah.
5

‫ﻢ‬$ ‫ ﻭ(ﻟﹶﺎ !ﻫ‬$‫ﻬﹺﻢ‬$‫ﻑˆ ﻋ(ﻠﹶﻴ‬$‫ﺘ(ﻘﹶﺎﻣ!ﻮﺍ ﻓﹶﻠﹶﺎ ﺧ(ﻮ‬$‫ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﱠﺬ&ﻳﻦ( ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﺍ ﺭ(ﺑ‹ﻨ(ﺎ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﺛﹸﻢ~ ﺍﺳ‬
‫ﺰ(ﻧ!ﻮﻥﹶ‬$‫ﻳ(ﺤ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami
ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita.” (QS. Al-Ahqaf: 13)

‫ﻴ ﹺﻬ !ﻢ ﺍﹾﻟ (ﻤﻠﹶﺎ&ﺋ ﹶﻜ ﹸﺔ ﹶﺃﻟﱠﺎ‬$‫ﺘ(ﻘﹶﺎﻣ!ﻮﺍ ﺗ(ﺘ(ﻨ(ﺰ~ﻝﹸ ﻋ(ﹶﻠ‬$‫ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﱠﺬ&ﻳﻦ( ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﺍ ﺭ(ﺑ‹ﻨ(ﺎ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﺛﹸﻢ~ ﺍﺳ‬
‫ﻢ ﺗ!ﻮﻋ(ﺪ!ﻭﻥﹶ‬$ !‫ﻨﺘ‬$‫ﺸ&ﺮ!ﻭﺍ ﺑﹺﺎﻟﹾﺠ(ﻨ~ﺔ& ﺍﻟﱠﺘ&ﻲ ﻛﹸ‬$‫ﺰ(ﻧ!ﻮﺍ ﻭ(ﺃﹶﺑ‬$‫ﺗ(ﺨ(ﺎﻓﹸﻮﺍ ﻭ(ﻟﹶﺎ ﺗ(ﺤ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami
ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu".” (QS. Fushshilat: 30)

‫ﺍ ۚ◌ ﹺﺇ~ﻧ !ﻪ ﹺﺑﻤ(ﺎ‬$‫ﻚ (ﻭﻟﹶﺎ (ﺗ ﹾﻄ (ﻐﻮ‬


( ‫ﺏ (ﻣ (ﻌ‬
( ‫ﻦ ﺗ(ﺎ‬$ ‫ﺕ (ﻭ (ﻣ‬
( ‫ﺮ‬$ ‫ﻢ ﹶﻛﻤ(ﺎ ﹸﺃ &ﻣ‬$ ‫ﺳ(ﺘ &ﻘ‬$ ‫ﻓﹶﺎ‬
‫ﻤ(ﻠﹸﻮﻥﹶ ﺑ(ﺼ&̂ﲑ‬$‫ﺗ(ﻌ‬
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat
beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Hud: 112)

6

Juga dalam hadits disebutkan, dari Abu ‘Amr—ada yang
menyebut pula Abu ‘Amrah—Sufyan bin ‘Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

‫ﻪ! ﺃﹶﺣ(ﺪ(ﺍﹰ‬$‫ﺄﹶﻝﹸ ﻋ(ﻨ‬$‫ﻻﹰ ﻻﹶ ﺃﹶﺳ‬$‫ﻼﻡﹺ ﻗﹶﻮ‬$‫ ﻓ&ﻲ ﺍﻹِﺳ‬$‫ﻝﹶ ﺍﷲِ ﻗﹸﻞﹾ &ﻟﻲ‬$‫ﻗﹸﻠﹾﺖ! ﻳ(ﺎﺭ(ﺳ!ﻮ‬
"$‫ﺖ! ﺑﺎﷲِ ﺛﹸﻢ~ ﺍﺳﺘ(ﻘ&ﻢ‬$‫ "ﻗﹸﻞﹾ ﺁﻣ(ﻨ‬:‫ﻴ (ﺮﻙ(؟ ﻗﹶﺎﻝﹶ‬$‫ﹶﻏ‬
“Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu
perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya
tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda,
“Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian
istiqamahlah.” (HR. Muslim, no. 38)

Dari hadits di atas ada beberapa poin penting yang
disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
ketika menjelaskan hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah nomor
21.

Pertama: Siapa saja yang kurang dalam melakukan yang wajib,
berarti ia tidak istiqamah, dalam dirinya terdapat
penyimpangan. Ia semakin dikatakan menyimpang sekadar
dengan hal wajib yang ditinggalkan dan keharaman yang
dikerjakan.
Kedua: Sekarang tinggal kita koreksi diri, apakah kita benar-
benar istiqamah ataukah tidak. Jika benar-benar istiqamah,
maka bersyukurlah kepada Allah. Jika tidak istiqamah, maka
wajib baginya kembali kepada jalan Allah.
7

Ketiga: Istiqamah itu mencakup segala macam amal. Siapa
yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya, maka ia
tidak istiqamah. Siapa yang enggan bayar zakat, maka ia tidak
istiqamah. Siapa yang menjatuhkan kehormatan orang lain, ia
juga tidak istiqamah. Siapa yang menipu dan mengelabui
dalam jual beli, juga dalam sewa-menyewa, maka ia tidak
disebut istiqamah.

Bagaimana cara istiqamah?


Ada tiga kiat utama yang bisa diamalkan.

Pertama: Mencari teman bergaul
yang saleh.

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

، &‫ﻚ‬$‫ﺀِ ﻛﹶﻤ(ﺜﹶﻞﹺ ﺻ(ﺎﺣ&ﺐﹺ ﺍﻟﹾﻤ&ﺴ‬$‫ﻣ(ﺜﹶﻞﹸ ﺍﻟﹾﺠ(ﻠ&ﻴﺲﹺ ﺍﻟﺼ~ﺎﻟ&ﺢﹺ ﻭ(ﺍﻟﹾﺠ(ﻠ&ﻴﺲﹺ ﺍﻟﺴ~ﻮ‬


$‫ ﹶﺃﻭ‬، &‫ﺘ(ﺮﹺﻳﻪ‬$‫ﻚ& ﺇﹺﻣ~ﺎ ﺗ(ﺸ‬$‫ ﺻ(ﺎﺣ&ﺐﹺ ﺍﻟﹾﻤ&ﺴ‬$‫ﺪ(ﻣ!ﻚ( ﻣ&ﻦ‬$‫ ﻻﹶ ﻳ(ﻌ‬، &‫ﻭ(ﻛ&ﲑﹺ ﺍﻟﹾﺤ(ﺪ~ﺍﺩ‬
!‫ﻪ‬$‫ ﺗ(ﺠﹺﺪ! ﻣ&ﻨ‬$‫ﺑ(ﻚ( ﺃﹶﻭ‬$‫ ﺛﹶﻮ‬$‫ﺮﹺﻕ! ﺑ(ﺪ(ﻧ(ﻚ( ﺃﹶﻭ‬$‫ ﻭ(ﻛ&ﲑ! ﺍﻟﹾﺤ(ﺪ~ﺍﺩ& ﻳ!ﺤ‬، !‫ﺗ(ﺠﹺﺪ! ﺭﹺﳛ(ﻪ‬
‫ﺎ ﺧ(ﺒﹺﻴﺜﹶﺔﹰ‬V‫ﺭﹺﳛ‬
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan
orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik
minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan
8

minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau
minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi,
jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”
(HR. Bukhari, no. 2101)

Kedua: Rajin hadiri majelis ilmu.

Karena orang yang punya banyak dosa saja bisa banyak
terpengaruh.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda ketika itu para malaikat berkata,

: ‫ ﻓﻴﻘﹸﻮﻝﹸ‬. $‫ ﻓﹶﺠ(ﻠﹶﺲ( ﻣ(ﻌ(ﻬ!ﻢ‬، ّ(‫̂ﺪ ﺧ(ﻄﹶّﺎﺀٌ ﺇﻧ(ّﻤ(ﺎ ﻣ(ﺮ‬$‫ ﻓﹸﻼﻥﹲ ﻋ(ﺒ‬$‫ﺭﺏﹺّ ﻓﻴﻬﻢ‬
$‫ ﺟ(ﻠ&ﻴﺴ!ﻬ!ﻢ‬$‫ﺸﻘﹶﻰ ﺑﹺﻬﹺﻢ‬
$ ‫ ﻫ!ﻢ! ﺍﻟﻘﹶﻮﻡ! ﻻﹶ (ﻳ‬، !‫ﺕ‬$‫ﻭﻟﻪ! ﻏﹶﻔﹶﺮ‬
“Wahai Rabbku, di kalangan mereka ada seorang hamba yang
banyak sekali kesalahannya. Ia hanya melewati saja majelis
ilmu lalu ikut duduk bersama mereka.” Lalu Allah pun berkata,
“Aku pun mengampuninya, mereka adalah satu kaum yang
tidak akan sengsara orang yang duduk bersama mereka.”

Ketiga: Memperbanyak doa kepada
Allah

Allah Ta’ala berfirman,
9

‫ﻤ(ﺔﹰ‬$‫ﻚ( ﺭ(ﺣ‬$‫ ﻟﹶﺪ!ﻧ‬$‫ ﻟﹶﻨ(ﺎ ﻣ&ﻦ‬$‫ﺘ(ﻨ(ﺎ ﻭ(ﻫ(ﺐ‬$‫ﺪ( ﺇﹺﺫﹾ ﻫ(ﺪ(ﻳ‬$‫ﺭ(ﺑ~ﻨ(ﺎ ﻟﹶﺎ ﺗ!ﺰﹺﻍﹾ ﻗﹸﻠﹸﻮﺑ(ﻨ(ﺎ ﺑ(ﻌ‬
!‫ﺖ( ﺍﻟﹾﻮ(ﻫ~ﺎﺏ‬$‫ﺇﹺﻧ~ﻚ( ﺃﹶﻧ‬
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau;
karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
(QS. Ali Imran: 8)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

(‫ﺑ(ﻨ(ﺎ (ﻋﻠﹶﻰ ﻃﹶﺎﻋ(ﺘ&ﻚ‬$‫ ﻗﹸﻠﹸﻮ‬$‫ﺏﹺ ﺻ(ﺮﹺّﻑ‬$‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﻣ!ﺼ(ﺮﹺّﻑ( ﺍﻟﻘﹸﻠﹸﻮ‬


“ALLOHUMMA MUSHORRIFAL QULUUB SHORRIF
QULUUBANAA ‘ALA THOO’ATIK (artinya: Ya Allah, Sang
Pembolak-balik hati, balikkanlah hati kami untuk taat kepada-
Mu).” (HR. Muslim, no. 2654)
Dalam riwayat selengkapnya disebutkan,

‫ﻤ(ﻦﹺ ﻛﹶﻘﹶﻠﹾﺐﹴ‬$‫ ﺃﹶﺻ(ﺎﺑﹺﻊﹺ ﺍﻟﺮ(ّﺣ‬$‫ﻦﹺ ﻣ&ﻦ‬$‫ﺒ(ﻌ(ﻴ‬$‫ﻦ( ﺇﹺﺻ‬$‫ﺇﹺﻥﹶّ ﻗﹸﻠﹸﻮﺏ( (ﺑﻨﹺﻰ ﺁﺩ(ﻡ( ﻛﹸﻠﹶّﻬ(ﺎ ﺑ(ﻴ‬
ُ‫ﺚﹸ ﻳ(ﺸ(ﺎﺀ‬$‫ ﻳ!ﺼ(ﺮﹺّﻓﹸﻪ! ﺣ(ﻴ‬Ÿ‫ﻭ(ﺍﺣ&ﺪ‬
“Sesungguhnya hati manusia seluruhnya di antara jari jemari
Ar-Rahman seperti satu hati, Allah membolak-balikkannya
sekehendak-Nya.” (HR. Muslim, no. 2654)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
mengajarkan faedah yang bagus tentang doa ini dalam Syarh
Riyadh Ash-Shalihin di mana kalimat ‘ALA THOO’ATIK
10

mempunyai makna sangat dalam. Artinya, kita minta kepada
Allah supaya hati kita terus berada pada ketaatan dan tidak
beralih kepada maksiat. Hati jika diminta supaya balik pada
ketaatan, berarti yang diminta adalah beralih dari satu
ketaatan pada ketaatan lainnya, yaitu dari shalat, lalu beralih
pada dzikir, lalu beralih pada sedekah, lalu beralih pada puasa,
lalu beralih pada menggali ilmu, lalu beralih pada ketaatan
lainnya. Maka sudah sepantasnya doa ini diamalkan.

Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik
dan hidayah.

(‫ﻦ( ﺇﹺﻧ(ّﻪ! ﻫ!ﻮ‬$‫ﻠ&ﻤ&ﻴ‬$‫ ﻭ(ﻟ&ﺴ(ﺎﺋ&ﺮﹺ ﺍ ﹸﳌﺴ‬$‫ﻔ&ﺮ! ﺍﷲَ ﻟ&ﻲ ﻭ(ﻟﹶﻜﹸﻢ‬$‫ﺘ(ﻐ‬$‫ﻮﻟ&ﻲ (ﻫﺬﹶﺍ ﻭ(ﺍﺳ‬$ ‫ﻝﹸ ﹶﻗ‬$‫ﺃﹶﻗﹸﻮ‬
!‫ﻢ‬$‫ﻊ! ﺍﻟﻌ(ﻠ&ﻴ‬$‫ﺍﻟﺴ(ﻤ&ﻴ‬

Khutbah Kedua

ِ‫ﺒﹺﻴ(ﺎﺀ‬$‫ﺮ(ﺍﻑ& ﺍﻷَﻧ‬$‫ﻦ( ﻭ(ﺍﻟﺼ(ّﻼﹶﺓﹸ ﻭ(ﺍﻟﺴ(ّﻼﹶﻡ! (ﻋﻠﹶﻰ ﺃﹶﺷ‬$‫ﺪ! ﷲِ ﺭ(ﺏﹺّ ﺍﻟﻌ(ﺎﳌ&ﻴ‬$‫ﺍﳊﹶﻤ‬


(‫ﻦ‬$‫ﻤ(ﻌ&ﻴ‬$‫ﺒﹺﻪ& ﺃﹶﺟ‬$‫ (ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟ&ﻪ& ﻭ(ﺻ(ﺤ‬Ÿ‫ﻦ( ﻧ(ﺒﹺﻴﹺّﻨ(ﺎ ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‬$‫ﺳ(ﻠ&ﻴ‬$‫ﻭ(ﺍﳌﺮ‬
(‫ ﻭ(ﺫﹶﺭ!ﻭﺍﻟﹾﻔﹶﻮ(ﺍﺣ&ﺶ‬.‫ ﻓﹶﻴ(ﺎﺍﹶ ﻳ!ّﻬ(ﺎﺍﻟﻨ(ّﺎﺱ! !! ﺍ&ﺗ(ّﻘﹸﻮﺍﺍﷲَ ﺗ(ﻌ(ﺎﱃﹶ‬: !‫ﺪ‬$‫ﺍﹶﻣ(ّﺎ ﺑ(ﻌ‬
&‫ﻌ(ﺔ‬$‫ﺭﹺ ﺍﻟﹾﺠ!ﻤ‬$‫ﺍﻋ(ﻠﻰ( ﺍﻟﻄﹶّﺎﻋ(ﺔ& ﻭ(ﺣ!ﻀ!ﻮ‬$‫ ﻭ(ﺣ(ﺎﻓ&ﻈﹸﻮ‬.$‫ﻣ(ﺎﻇﹶﻬ(ﺮ(ﻭ(ﻣ(ﺎﺑ(ﻄﹶﻦ‬
‫ ‪11‬‬
‫ ‬

‫ﻭ(ﺍﻟﹾﺠ(ﻤ(ﺎﻋ(ﺔ&‪ .‬ﻭ(ﺍﻋ‪$‬ﻠﹶﻤ!ﻮ‪$‬ﺍﺍﹶﻥﹶّ ﺍﷲَ ﺍﹶﻣ(ﺮ(ﻛﹸﻢ‪ $‬ﺑﹺﺄﹶﻣ‪$‬ﺮﹴ ﺑ(ﺪ(ﺃﹶ ﻓ&ﻴ‪$‬ﻪ& ﺑﹺﻨ(ﻔﹾﺴِﻪ&‪( .‬ﻭﹶﺛ(ﻨّﻰ‬


‫ﺑﹺﻤ(ﻼﹶﺋ&ﻜﹶﺔ& ﹸﻗﺪ‪$‬ﺳ&ﻪ&‪ .‬ﻓﹶﻘﹶﺎﻝﹶ ﺗ(ﻌ(ﺎﱃﹶ ﻭ(ﻟﹶﻢ‪ $‬ﻳ(ﺰ(ﻝﹾ ﻗﹶﺎﺋ&ﻼﹰﻋ(ﻠ&ﻴ‪$‬ﻤ‪V‬ﺎ‪ :‬ﺍ&ﻥﹶّ ﺍﷲَ‬
‫ﻭ(ﻣ(ﻼﹶﺋ&ﻜﹶﺘ(ﻪ! !ﻳﺼ(ﻠﹸّﻮ‪$‬ﻥﹶ ﻋ(ﻠﻰ( ﺍﻟﻨ(ّﹺﺒﻰ‪ $‬ﻳ(ﺎﹶ ﻳ!ّﻬ(ﺎﺍﻟﹶّﺬ&ﻳ‪$‬ﻦ( ﺁﻣ(ﻨ!ﻮ‪$‬ﺍﺻ(ﻠﹸّﻮ‪$‬ﺍﻋ(ﻠﹶﻴ‪$‬ﻪ& (ﻭ (ﺳّ&ﻠ !ﻤﻮ‪$‬ﺍ‬
‫ﺗ(ﺴ‪$‬ﻠ&ﻴ‪$‬ﻤ‪V‬ﺎ‬
‫ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﺻ(ﻞﹺّ (ﻋﻠﹶﻰ ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‪( Ÿ‬ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‪ Ÿ‬ﻛﹶﻤ(ﺎ ﺻ(ﻠﹶّﻴ‪$‬ﺖ( (ﻋﻠﹶﻰ‬
‫ﺇﹺﺑ‪$‬ﺮ(ﺍﻫ&ﻴ‪$‬ﻢ( (ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﺇﹺﺑ‪$‬ﺮ(ﺍﻫ&ﻴ‪$‬ﻢ(‪ ،‬ﺇﹺﻧ(ّﻚ( ﺣ(ﻤ&ﻴ‪̂$‬ﺪ ﻣ(ﺠﹺﻴ‪̂$‬ﺪ‪ .‬ﻭ(ﺑ(ﺎﺭﹺﻙ‪( $‬ﻋﻠﹶﻰ‬
‫ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‪( Ÿ‬ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‪ Ÿ‬ﻛﹶﻤ(ﺎ ﺑ(ﺎﺭ(ﻛﹾﺖ( (ﻋﻠﹶﻰ ﺇﹺﺑ‪$‬ﺮ(ﺍﻫ&ﻴ‪$‬ﻢ( (ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ‬
‫ﺇﹺﺑ‪$‬ﺮ(ﺍﻫ&ﻴ‪$‬ﻢ(‪ ،‬ﺇﹺﻧ(ّﻚ( ﺣ(ﻤ&ﻴ‪̂$‬ﺪ ﻣ(ﺠﹺﻴ‪̂$‬ﺪ‬
‫ﺍﻟﻠﻬ!ﻢ(ّ ﺍﻏﹾﻔ&ﺮ‪ $‬ﻟ&ﻠﹾﻤ!ﺴ‪$‬ﻠ&ﻤ&ﻴ‪$‬ﻦ( ﻭ(ﺍﳌﺴ‪$‬ﻠ&ﻤ(ﺎﺕ& ﻭ(ﺍﳌﺆ‪$‬ﻣ&ﻨﹺﻴ‪$‬ﻦ( ﻭ(ﺍﳌﺆ‪$‬ﻣ&ﻨ(ﺎﺕ& ﺍﻷَﺣ‪$‬ﻴ(ﺎﺀِ‬
‫ﻣ&ﻨ‪$‬ﻬ!ﻢ‪ $‬ﻭ(ﺍﻷَﻣ‪$‬ﻮ(ﺍﺕ& ﺇﹺﻧ(ّﻚ( ﺳ(ﻤ&ﻴ‪̂$‬ﻊ ﻗﹶﺮﹺﻳ‪$‬ﺐˆ ﻣ!ﺠﹺﻴ‪$‬ﺐ! ﺍﻟﺪ(ّﻋ‪$‬ﻮ(ﺓ&‬
‫ﺭ(ﺑ(ّﻨ(ﺎ ﻟﹶﺎ ﺗ!ﺰﹺﻍﹾ ﻗﹸﻠﹸﻮﺑ(ﻨ(ﺎ ﺑ(ﻌ‪$‬ﺪ( ﺇﹺﺫﹾ ﻫ(ﺪ(ﻳ‪$‬ﺘ(ﻨ(ﺎ ﻭ(ﻫ(ﺐ‪ $‬ﻟﹶﻨ(ﺎ ﻣ&ﻦ‪ $‬ﻟﹶﺪ!ﻧ‪$‬ﻚ( ﺭ(ﺣ‪$‬ﻤ(ﺔﹰ‬
‫ﺇﹺﻧ(ّﻚ( ﺃﹶﻧ‪$‬ﺖ( ﺍﻟﹾﻮ(ﻫ(ّﺎﺏ!‬
‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﺇﹺﻧ(ّﺎ ﻧ(ﺴ‪$‬ﺄﹶﻟﹸﻚ( ﺍﳍﹸﺪ(ﻯ ﻭ(ﺍﻟّ!ﺘﻘﹶﻰ ﻭ(ﺍﻟﻌ(ﻔﹶﺎﻑ( ﻭ(ﺍﻟﻐ&ﻨ(ﻰ‬
‫ ‪12‬‬
‫ ‬

‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﺃﹶﺣ‪$‬ﺴِﻦ‪ $‬ﻋ(ﺎﻗ&ﺒ(ﺘ(ﻨ(ﺎ ﻓ&ﻰ ﺍﻷُﻣ!ﻮﺭﹺ ﻛﹸﻠ&ّﻬ(ﺎ ﻭ(ﺃﹶﺟﹺﺮ‪$‬ﻧ(ﺎ ﻣ&ﻦ‪ $‬ﺧ&ﺰ‪$‬ﻯﹺ ﺍﻟﺪ!ّﻧ‪$‬ﻴ(ﺎ‬
‫ﻭ(ﻋ(ﺬﹶﺍﺏﹺ ﺍﻵﺧ&ﺮ(ﺓ&‬
‫ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﺃﹶﺻ‪$‬ﻠ&ﺢ‪ $‬ﻭ!ﻟﹶﺎﺓﹶ ﺃﹸﻣ!ﻮ‪$‬ﺭﹺﻧ(ﺎ‪ ،‬ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﻭ(ﻓ&ّﻘﹾﻬ!ﻢ‪ $‬ﻟ&ﻤ(ﺎ ﻓ&ﻴ‪$‬ﻪ& ﺻ(ﻠﹶﺎﺣ!ﻬ!ﻢ‪ $‬ﻭ(ﺻ(ﻠﹶﺎﺡ!‬
‫ﺍﹾﻹِﺳ‪$‬ﻠﹶﺎﻡﹺ ﻭ(ﺍﻟﹾﻤ!ﺴ‪$‬ﻠ&ﻤ&ﻴ‪$‬ﻦ( ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ(ّ ﺃﹶﺑ‪$‬ﻌ&ﺪ‪ $‬ﻋ(ﻨ‪$‬ﻬ!ﻢ‪ $‬ﺑﹺﻄﹶﺎﻧ(ﺔﹶ ﺍﻟﺴ!ّﻮ‪$‬ﺀِ ﻭ(ﺍﻟﹾﻤ!ﻔﹾﺴِﺪ&ﻳ‪$‬ﻦ(‬
‫ﻭ(ﻗﹶﺮﹺّﺏ‪ $‬ﺇﹺﻟﹶﻴ‪$‬ﻬﹺﻢ‪ $‬ﺃﹶﻫ‪$‬ﻞﹶ ﺍﻟﹾﺨ(ﻴ‪$‬ﺮﹺ ﻭ(ﺍﻟﻨ(ّﺎﺻ&ﺤ&ﻴ‪$‬ﻦ( ﻳ(ﺎ ﺭ(ﺏ(ّ ﺍﻟﹾﻌ(ﺎﻟﹶﻤ&ﻴ‪$‬ﻦ(‬
‫ﺭ(ﺑ(ّﻨ(ﺎ ﻫ(ﺐ‪ $‬ﻟﹶﻨ(ﺎ ﻣ&ﻦ‪ $‬ﺃﹶﺯ‪$‬ﻭ(ﺍﺟﹺﻨ(ﺎ ﻭ(ﺫﹸﺭﹺّﻳ(ّﺎﺗ&ﻨ(ﺎ ﻗﹸﺮ(ّﺓﹶ ﺃﹶﻋ‪$‬ﻴ!ﻦﹴ ﻭ(ﺍﺟ‪$‬ﻌ(ﻠﹾﻨ(ﺎ ﻟ&ﻠﹾﻤ!ﺘ(ّﻘ&ﲔ(‬
‫ﺇﹺﻣ(ﺎﻣ‪V‬ﺎ‬
‫ﺭ(ﺑ(ّﻨ(ﺎ ﺁﺗ&ﻨ(ﺎ ﻓ&ﻲ ﺍﻟﺪ!ّﻧ‪$‬ﻴ(ﺎ ﺣ(ﺴ(ﻨ(ﺔﹰ (ﻭﻓ&ﻲ ﺍﻟﹾﺂﺧ&ﺮ(ﺓ& ﺣ(ﺴ(ﻨ(ﺔﹰ ﻭ(ﻗ&ﻨ(ﺎ ﻋ(ﺬﹶﺍﺏ( ﺍﻟﻨ(ّﺎﺭﹺ‬
‫ﺻﹶﻠّﻰ ﺍﷲُ (ﻋﻠﹶﻰ ﻧ(ﺒﹺﻴﹺّﻨ(ﺎ ﻣ!ﺤ(ﻤ(ّﺪ‪( Ÿ‬ﻭ (ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟ&ﻪ& ﻭ(ﺻ(ﺤ‪$‬ﺒﹺﻪ& ﻭﻣ(ﻦ‪ $‬ﺗ(ﺒﹺﻌ(ﻬ!ﻢ‪$‬‬
‫(ﻭ (‬
‫ﺑﹺﺈﹺﺣ‪$‬ﺴ(ﺎﻥ‪ Ÿ‬ﹺﺇﻟﹶﻰ ﻳ(ﻮ‪$‬ﻡﹺ ﺍﻟﺪ‪S‬ﻳ‪$‬ﻦ‬
‫ﻭ(ﺁﺧ&ﺮ! ﺩ(ﻋ‪$‬ﻮ(ﺍﻧ(ﺎ ﺃﹶﻥ& ﺍﻟﹾﺤ(ﻤ‪$‬ﺪ! ﷲ ﺭ(ﺏﹺّ ﺍﻟﹾﻌ(ﺎﻟﹶﻤ&ﻴ‪$‬ﻦ(‬
‫ ‬
‫ ‬
‫ ‬
‫ ‬

Anda mungkin juga menyukai