Lydya Perwitasari-Fkik PDF
Lydya Perwitasari-Fkik PDF
PEMBERIAN OBAT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syrat mendapatkan
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
LYDYA PERWITASARI AS
107104001538
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lydya Perwitasari AS
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Tlp : 0254232172/087878198523
Email : dya_d2@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
TK Alkhariyah (1994-1995)
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Februari 2012
ABSTRAK
vii
Daftar bacaan : 40 (1994 – 2011).
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
THE STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCE
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Undergraduated thesis, February 2012
ABSTRACT
References : 40 (1994-2011)
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
"Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup
selamanya" Mahatma Gandhi
Jika Anda mendidik seorang pria, maka seorang pria akan menjadi terdidik. Jika
Anda mendidik seorang wanita, maka sebuah generasi akan terdidik"
Brigham Young
"Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat
mengubah dunia" Nelson Mandela
"Kecerdasan dan karakter adalah tujuan sejati pendidikan" Martin Luther King
Jr.
"Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara berpikir, bukan apa yang harus
dipikir" Margaret Mead
Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang
mempersiapkan dirinya sejak hari ini" Malcolm X
"Tidak penting seberapa lambat Anda berjalan, selama Anda tidak berhenti"
Confucius
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Obat“. Tidak lupa pula sholawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi
lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Selain itu penulis
merasa tidak akan mampu membalas jasa semua dari pihak yang telah
1. Prof. dr.Dr (hc) M.K Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran
3. Ibu Irma Nurbaeti, S.Kp, Sp.Mat selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan.
4. Ibu Ernawati S.Kp., M.Kep. Sp. KMB selaku Pembimbing I yang telah
5. Ibu Ita Yuanita S.Kp., M.Kep selaku Pembimbing II yang telah membimbing
xi
6. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku penguji penguji sidang skripsi
9. Segenap Staff bidang Akademik FKIK dan Program Studi Ilmu Keperawatan.
10. Mahasiswa profesi angkatan kedua yang menyediakan waktunya dan selalu
memberikan semangat.
11. Kedua orang tua (bapak Narto dan Ibu Karsih) yang selalu memberikan do’a,
semangat, dorongan, arahan, kasih sayang dan dukungan moril serta materiil
12. Om dan Tante (P’min dan Tante Eka) juga Kakak-kakak dan adik-adik (Mas
Rhony, Mba’ Maria dan Agus) yang selalu memberikan do’a, semangat dan
dukungan
perkuliahan di Keperawatan.
14. Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
do’a kepada Allah SWT, penulis berharap semua kebaikan yang telah diberikan
mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin Semoga skripsi ini bisa dikembangkan
xii
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Lydya Perwitasari AS
xiii
DAFTAR ISI
A. Pengetahuan ................................................................................ 10
1. Definisi .................................................................................. 10
2. Proses Adopsi Perilaku .......................................................... 10
3. Tingkat Pengetahuan didalam Domain Kognitif ..................... 11
B. Perilaku ....................................................................................... 12
1. Definisi .................................................................................. 12
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku ........... 13
3. Pembentukan Perilaku ........................................................... 14
C. Mahasiswa Profesi Keperawatan.................................................. 14
1. Definisi Profesi ...................................................................... 14
xiv
2. Definisi Keperawatan............................................................. 15
3. Tahapan Pendidikan Keperawatan ......................................... 15
D. Pemberian Obat ........................................................................... 18
1. Definisi Obat ......................................................................... 18
2. Nama dan Bentuk Obat .......................................................... 19
3. Sifat dan Kerja Obat .............................................................. 21
4. Efek dan Reaksi Obat............................................................. 23
5. Perhitungan Obat ................................................................... 26
6. Peran Perawat dalam Pemberian Obat .................................... 31
7. Pemberian Obat berdasarkan enam prinsip benar ................... 33
E. Penelitian Terkait ........................................................................ 38
F. Kerangka Teori............................................................................ 41
xv
BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................. 57
A. Wewenang Mahasiswa Profesi Keperawatan dalam pemberian obat
.................................................................................................. 57
B. Gambaran Demografi
1. Jenis Kelamin....................................................................... 58
2. Nilai Farmakologi ................................................................ 59
3. Nilai IPK.............................................................................. 59
C. Analisis Univariat
1. Pengetahuan ......................................................................... 60
2. Perilaku ................................................................................ 67
D. Analisis Bivariat ........................................................................ 69
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................... 71
A. Analisis Univariat ...................................................................... 71
1. Gambaran jenis kelamin dengan pengetahuan ...................... 71
2. Gambaran nilai farmakologi dan nilai IPK dengan pengetahuan
74
3. Gambaran jenis kelamin dengan perilaku pemberian obat .... 76
4. Gambaran perilaku pemberian obat ...................................... 78
B. Analisis Bivariat ........................................................................ 81
1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku dalam melakukan
pemberian obat ..................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Gambar 2.3 Kerangka Teori ....................................................................... 39
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................... 40
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keperawatan. Masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut
individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup
kegiatan yang dilakukan yaitu pemberian obat yang pada dasarnya merupakan
1
suatu kolaborasi antara dokter, apoteker dan perawat. Saat pemberian obat
tersebut hal yang terpenting adalah perawat memberikan obat yang aman dan
akurat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati
kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat yang tepat,
memberikan obat harus memahami masalah kesehatan klien saat ini dan
yaitu, benar pengkajian, benar obat, benar klien, benar rute, benar dosis, benar
benar evaluasi, sehingga apabila terjadi kesalahan dan tidak sesuai dengan
prinsip pemberian obat maka akan timbul atau terjadi kesalahan pemberian
obat yang merupakan tanggung jawab perawat (Elliott & Liu, 2010).
ini didapatkan dari penelitian di Auburn University di rumah sakit dan nursing
home di Colarado dan Gerogia, USA pada tahun 2002, dari 3216 jenis
pemberian obat terdapat 43% pemberian obat dilakukan pada waktu yang
2
mengemukakan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Institut of
Medicine pada tahun 1999, yaitu kesalahan medis (medical error) telah
menyebabkan 1 (satu) juta cedera dan 98.000 kematian dalam setahun. Data
yang didapat dari JCAHO juga menunjukkan bahwa 44.000 dari 98.000
kematian yang terjadi di rumah sakit setiap tahun disebabkan oleh kesalahan
kesalahan rata-rata 8,9 per 100 pemberian obat (Ashcroft, Healthfield, Lewis,
obat yang diamati pada 66 pasien rawat inap dengan kesalahan pemberian
obat yang tercatat sebanyak 135. Ini berarti 12,1/100 kesalahan pemberian
obat. Jenis kesalahan yang umum terjadi adalah pada waktu yang salah
(25,2%), diikuti oleh salah teknik (cara) pemberian (16,3%), dan lain-lain
seperti penyiapan obat yang tidak benar, dosis yang salah dan kelalaian
3
Berdasarkan kejadian dari kesalahan pemberian obat maka dapat
kesalahan dalam pemberian obat, oleh karena itu, untuk menghasilkan perawat
Vepleger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit. Pada
masa ini perkembangan rumah sakit maju dengan pesat tetapi perkembangan
keperawatan dari tahun 1945 sampai akhir tahun 1962-an masih berorientasi
2003).
4
vokasional (vocational) secara bertahap diterima keberadaannya sebagai suatu
(Kusnanto 2003).
sebagai landasan asuhan yang didapat melalui pengalaman belajar dan praktik;
selain itu penelitian tentang mahasiswa profesi juga belum pernah dilakukan
Manias & Bullock (2001), didapatkan hasil adalah Perawat klinis menyatakan
5
bahwa perawat yang baru lulus dari akademik mengalami kekurangan dalam
obat, dan kesulitan dalam perhitungan obat, selain itu juga kurangnya
prakteknya.
penerapan prinsip “enam benar” dalam pemberian obat oleh perawat di ruang
tingkat penerapan prinsip “enam benar” dalam pemberian obat oleh perawat
mahasiswa profesi tentang obat adalah macam-macam obat yang tidak umum
beserta golongannya, serta efek samping yang akan ditimbulkan oleh obat
tersebut, selain itu juga mahasiswa profesi masih merasakan kesulitan pada
6
B. RUMUSAN MASALAH
C. PERTANYAAN PENELITIAN
penelitian?
terkait dengan obat seperti efek dan reaksi obat, sifat dan kerja obat dan
system perhitungan dosis obat, dan peran perawat dalam pemberian obat?
obat?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
7
b. Diperolehnya data tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki
mahasiswa profesi terkait dengan obat seperti efek dan reaksi obat,
sifat dan kerja dari obat, dan system perhitungan dosis obat.
dokumentasi.
pemberian obat.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Instansi Pendidikan
2. Responden
8
3. Peneliti
karya tulis ilmiah, dan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan Program
Sarjana di keperawatan.
F. RUANG LINGKUP
yang diteliti adalah mahasiwa profesi ners UIN Syarif Hidayatullah angkatan
desain penelitian cross sectional. Variable terikat pada penelitian ini adalah
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGETAHUAN
1. Definisi pengetahuan
didasari oleh pengetahuan akan lebih mudah daripada perilaku yang tidak
10
a. Awarness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
tingkatan:
a. Tahu (know)
paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
dipelajari.
11
c. Aplikasi (Aplication)
pemberian obat.
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
12
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatan diatas.
B. PERILAKU
1. Definisi Perilaku
menurut Suryani 2003 adalah aksi dari individu terhadap reaksi dari
hubungannnya.
oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor-
b. Persepsi
c. Motivasi
suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan tersebut dapat
13
d. Belajar
3. Pembentukan perilaku
harapan :
1. Definisi Profesi
14
memiliki cita-cita dan nilai bersama. Seluruh profesi dipersatukan oleh
latar belakang pendidikan yang sama dan keahlian yang tidak dimiliki oleh
2. Definisi Keperawatan
hasil lokakarya nasional pada tahun 1983, dan didefinisikan sebagai suatu
keprofesian.
dengan tujuan akhir terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, yang
15
mendapat gelar S.Kep. dan tahap pendidikan profesi yang lulusannya
mendapat gelar Ners (Ns). Kedua tahap pendidikan keperawatan ini harus
sehingga tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Pada tahap
kuliah pada tahap ini terbagi menjadi kelompok mata kuliah yang sifatnya
umum, mata kuliah penunjang seperti mata kuliah medis yang secara tidak
nasional yang mana pola pendidikan terdiri dari dua aspek yakni
16
meningkatkan pelayanan keperawatan dan melalui pengabdian
model peran.
17
Pemberian asuhan keperawatan secara professional dapat bersifat
18
D. PEMBERIAN OBAT
1. Definisi Obat
Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat
sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi
a. Nama Obat
sebagai aspirin.
obat tersebut sebelum mendapat izin dari FDA dalam hal ini
dilindungi hukum.
19
4) Nama dagang, nama merek atau nama pabrik adalah nama yang
b. Bentuk Obat
pemakaian luar.
tambahan.
20
8) Suppositoria Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan
a. Absorpsi
obat, daya larut obat, dan kondisi di tempat absorpsi. Setiap rute
21
itu obat yang diberikan lewat oral juga lambat dikarenakan harus
b. Distribusi
misalnya, otot, visera, kulit, dan jaringan lemak. Obat yang mudah
dalam otak, sedangkan obat yang tidak larut dalam lemak akan sulit
cairan ekstrasel. Distribusi juga dibatasi oleh ikatan obat pada protein
c. Metabolisme
Proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi
lebih polar, artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam
22
d. Ekskresi
Obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat daripada obat larut
liur, air mata, air susu, dan rambut, tetapi dalam jumlah yang relatif
kecil sekali sehingga tidak berarti dalam pengakhiran efek obat. Liur
Menurut Potter dan perry (1999) efek dan reaksi obat dapat dibagi
menjadi 5 :
a. Efek Terapeutik
trombosit.
b. Efek samping
23
seorang klien mengalami konstipasi, dan penggunaan teofilin dapat
c. Efek Toksik
beberapa klien. Jumlah obat yang yang berlebihan didalam tubuh dapat
d. Reaksi Idiosinkratik
e. Reaksi Alergi
24
dosis awal obat,. Apabila obat diberikan secara berulang kepada klien,
ia akan menglami respon alergis terhadap obat atau zat kimia bekerja
GEJALA DESKRIPSI
berwarna pucat.
ruam.
dan berair.
(pengecilan) otot bronkiolus, edema faring dan laring, mengi berat, dan
25
membutuhkan resusitasi darurat. Klien yang memiliki riwayat alergi
tersebut, dan setelah sadar, klien harus mengenakan gelang atau kalung
5. Perhitungan Obat
1) Sistem Metrik
26
Satuan dasar perhitungan pada sistem metrik antara lain
makan, dan cangkir (cups) untuk volume dan ounce serta pound
EKIVALENSI UKURAN
1 ml 15 tetes (tts)
27
16 ml 1 sendok makan (sdm)
3) Larutan
larutan. Suatu larutan adalah suatu massa zat padat yang larut
dalam suatu volume cairan lain yang diketahui. Apabila sebuah zat
satuan berat per satuan volume (missal. g/ml, g/L, mg/ml). Suatu
28
dokter memprogramkan 250 mg obat yang tersedia hanya dalam gram.
1000 atau menggeser koma pada angka decimal tiga kali ke kiri, 1
2) Konversi Antar-Sistem
29
Sebelum membuat konversi, perawat membandingkan
60 mg : 6 = 1/6 gr
10 mg = 1/6 gr
3) Kalkulasi Dosis
semudah orang dewasa, karena tubuh anak yang lebih kecil, dosis
30
obat yang diberikan juga harus lebih rendah. Metode perhitungan
a. Peran perawat
31
melakukan tindakan terhadap masalah kesehatan yang memerlukan
penanganan bersama.
32
d. Peran perawat dalam menyimpan, menyiapkan dan administrasi obat
bervariasi antara satu rumah sakit dengan rumah sakit yang lain.
Perawat harus tahu tata cara menyimpan obat yang benar karena
obat.
lain-lain.
kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas. Hal ini termasuk
33
a. Benar pasien
b. Benar waktu
obat oleh perawat tidak boleh lebih dari 30 menit, jika pemberian lebih
mungkin terpengaruh.
c. Benar obat
Perawat melakukan tiga kali cek ulang saat melihat label obat dengan
obat dari laci atau lemari (tempat penyimpanan). 2) pada saat sejumlah
34
wadahnya. 3) sebelum mengembalikan wadah obat ke tempat
pemberian obat :
1) Oral
muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif; untuk obat iritatif dan
35
serta umumnya paling aman. Hanya beberapa obat yang
2) Sublingual
jantung. Keuntungan cara ini efek obat cepat serta kerusakan obat
dihindari.
3) Inhalasi
jantung.
Dalam inhalasi, obat dalam keadaan gas atau uap yang akan
36
4) Rektal
mempercepat kerja obat serta sifatnya lokal dan sistemik. Obat oral
5) Pervaginam
6) Parentral
kerusakan obat di saluran cerna dan hati; bekerja cepat dan dosis
maka dibuat dalam bentuk kering. Bila mau dipakai baru ditambah
37
aqua steril untuk memperoleh larutan atau suspensi injeksi.
dermis kulit.
epidermis.
7) Topikal/lokal
Obat yang sifatnya lokal. Misal tetes mata, tetes telinga, salep.
e. Benar dosis
klien.
f. Benar dokumentasi
rute, waktu, dan tanggal inisial dan tanda tangan perawat. Penundaan
38
atau perawat lain memberikan obat itu kembali karena berpikir obat itu
belum diberikan (Sari 2009; Kee and Hayes, 2000; Joyce 1996).
E. PENELITIAN TERKAIT
39
dalam pemberian obat oleh perawat di ruang rawap inap RSDK baik,
keamanan (safety) bagi perawat masih rendah. Dari hasil penelitian juga
supervise oleh ketua tim atau grup dan kepala ruangan masih kurang, dan
kebijakan institusi dalam pemberian obat dalam hal ini dilihat dari
40
F. KERANGKA TEORI
PENDIDIKAN :
1. Kurangnya pengetahuan dan
informasi
SISTEM :
1. Tidak adanya standar untuk dosis
2. Perubahan istilah dan tidak
konsistennya antara produsen
3. Kurangnya penyimpanan obat-
obatan
4. Tidak jelasnya laporan kejadian
5. Kurangnya umpan balik untuk
mengidentifikasi kesalahan.
41
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
42
B. HIPOTESIS
43
C. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Alat Ukur Skala
Ukur
pengetahuan responden
(Arikunto, 1998)
44
obat sesuai dengan skor 100% Check
45
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
relatif murah, namun tetap dapat menjelaskan hubungan antara variabel yang
1. Tempat Penelitian
Jakarta tahun 2011. Daerah tersebut dipilih karena mahasiswa profesi ners
2. Waktu penelitian
46
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
profesi masih merasakan kesulitan dalam obat dan perhitungan obat dalam
studi pendahuluan.
2. Sampel
D. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
konsep dan teori yang telah dibuat. Kuesioner berisi tentang data
pemberian obat.
a. Data demografi : nama, jenis kelamin, nilai IPK dan nilai farmakologi.
47
b. Kuesioner Pengetahuan : berisi pengetahuan 30 pertanyaan tertutup
nomor 1, 4 dan 5
2-3, 6-7
8 s.d 12
nomor 13 s.d 17
18 s.d 24
kedalam tiga kategori : baik, cukup dan kurang. Hasil ukur variabel
76%), (1) Cukup (skor 55%-75%), dan (0) kurang (skor <55%).
48
2. Lembar Observasi
kolom yang tersedia yaitu: (YA) apabila hal tersebut dilakukan oleh
obat menjadi tiga kategori: yaitu baik, cukup, dan buruk (kurang). Hasil
49
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
menggunakan tiga bentuk yaitu, pilihan ganda, dan tipe soal pilihan benar
50
2. Prosedur Pengumpulan Data
yaitu:
dan penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
Soebroto.
ruangan tersebut,
prinsip benar pemberian obat, yang dilakukan sebanyak satu kali pada
obat.
51
g. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk
penelitian.
kuesioner.
partisipasinya.
Hasil dari pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas setelah diolah dengan
52
pengujian hipotesis (Hidayat, 2007). Dalam proses pengolahan data
a. Editing
b. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
c. Entry Data
tabel kontingensi.
53
digunakan untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan
inferensial.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Gatot Soebroto.
H. Etika Penelitian
54
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
(Hidayat, 2007). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Informed Consent
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Kerahasiaan (confidentiality)
55
mengajukan surat pernyataan persetujuan (informed consent). Sebelum
56
BAB V
HASIL PENELITIAN
responden tidak jauh berbeda dengan pemberian obat yang dilakukan oleh
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu lembar intruksi obat dan buku obat. Pada saat
2. Pencatatan didalam buku obat terdiri dari nama pasien, nama obat,
3. Melihat label obat yang akan diberikan dan cairan yang digunakan,
57
8. Pada saat pemberian ke pasien, melihat pada papan nama yang ada di
pemberian
demografi yang di ambil adalah jenis kelamin, nilai IPK dan nilai
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
58
2. Nilai Farmakologi
Tabel 5.2
Farmakologi
3. Nilai IPK
Tabel 5.3
59
Tabel 5.3 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan nilai IPK.
C. Analisa Univariat
1. Pengetahuan
cukup, dan baik. Pada bab ini pengetahuan akan digambarkan sesuai
bentuk obat)
Tabel 5.4
60
adalah cukup 61.8% sedangkan yang paling sedikit adalah kurang
14.7%.
Kerja Obat)
Tabel 5.5
Reaksi Obat)
Tabel 5.6
61
Baik 26 76.5
Total 34 100.0
Perhitungan Obat)
Tabel 5.7
Pemberian Obat)
Tabel 5.8
62
Kategori Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Kurang 0 0.0
Cukup 18 52.9
Baik 16 47.1
Total 34 100.0
Tabel 5.9
63
g. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden
Tabel 5.10
(35.3%).
Tabel 5.11
Pengetahuan Responden
64
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa responden laki-laki
Pengetahuan
Tabel 5.12
Pengetahuan Responden
65
j. Distribusi Frekuensi Nilai IPK dan Tingkat Pengetahuan
Tabel 5.13
Responden
Pengetahuan
Total
Nilai IPK Kurang Cukup Baik
N % N % N % N %
Memuaskan (2.00-2.74) 4 66.7 0 0.0 2 33.3 6 100
Sangat memuaskan (2.75- 8 30.8 12 46.2 6 23.1 26 100
3.49)
Terpuji 0 0.0 1 50.0 1 50.0 2 100
(3.50-4.00)
Total 12 35.3 13 38.2 9 26.5 34 100
2. Perilaku
66
Tabel 5.14
Perilaku
Total
Jenis Kelamin Baik Buruk
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
Laki-laki 4 57.1 3 42.9 7 100.0
Perempuan 23 85.2 4 14.8 27 100.0
Total 27 79.4 7 20.6 34 100.0
Tabel 5.15
PERILAKU
KOMPONEN Baik Buruk
Jumlah (%) Jumlah (%)
Benar Obat 34 100 0 0.0
Benar Pasien 34 100 0 0.0
Benar Dosis 34 100 0 0.0
Benar Waktu 27 79.4 7 20.6
Benar Rute 34 100 0 0.0
67
Benar Dokumentasi 34 100 0 0.0
prinsip benar yaitu benar obat, benar pasien, benar dosis, benar rute
pemberian obat.
Tabel 5.16
68
D. Analisis Bivariat
benar.
Tabel 5.16
69
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan akan diuraikan makna hasil penelitian yang dilakukan
ini hal yang dilakukan adalah membandingkan antara hasil penelitian dengan
konsep teoritis dan penelitian sebelumnya (terkait). Pada bab pembahasan juga
A. Analisi Univariat
perempuan tidak berbeda jauh yaitu laki-laki 14.3% dan perempuan 29.6%
data demografi perawat yang ada di ruang rawat inap terdiri dari jenis
ruang rawat inap menunjukkan bahwa SDM Perawat didominasi oleh jenis
kelamin perempuan 67% sedangkan laki-laki 33%. Hal ini terjadi karena
70
lazimnya profesi keperawatan lebih banyak diminati kaum perempuan,
dan pria, hasil penelitian terhadap Sembilan otak yang diotopsi ditemukan
bahwa otak wanita rata-rata memiliki 11 persen lebih banyak sel di area
telah menemukan bahwa ada sebuah bagian korteks frontal wanita yang
lebih besar daripada pria (Gur dkk,2002) dan bahwa wanita memiliki lebih
banyak lipatan kortikal di lobus frontal dan lobus parietal (Luders dkk,
perbedaan dalam struktur otak, pada wanita bagian otak yang berhubungan
dengan bahasa, penilaian dan daya ingat lebih padat susunannya, dengan
71
korpus kolosum, hipotalamus, lobus parietal bawah, dan kehilangan sel-
struktur itu terjadi pada cara dan gaya melakukan sesuatu. Laki-laki dan
bernama splenium memang lebih tebal dan banyak serabut sarafnya), atau
pusat pengaturan bahasa yang lebih tersebar pada dua belahan otak, tidak
otak perempuan itu, secara keseluruhan, lebih kecil daripada otak laki-laki.
72
kemampuan khusus keduanya. Namun, itu tidak berarti berbeda dalam
saraf penghubung belahan otak) lebih tebal daripada laki-laki, tidak lantas
responden
hasil pengetahuan kurang 66.7%. Jadi nilai farmakologi dan nilai IPK
(35.3%).
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Sari (2009)
73
pemberian obat, tingkat pengetahuan perawat 56% responden tingkat
King 2004 menyatakan setelah melewati tiga (3) tahun belajar ilmu
dengan Honey dan Lim 2007 yang menyatakan bahwa faktor internal yang
pasien. Selain itu juga menurut Manias dan Bullock (2002) menyatakan
74
3. Gambaran jenis kelamin dengan perilaku responden dalam
laki belum tentu memiliki kinerja yang baik dari perawat perempuan
75
bidang keperawatan. Untuk itu laki-laki lebih memungkinkan lebih banyak
dan neuron yang menyambung kedua belahan otak bentuknya lebih lebar
dibagian belakang dan juga lebih tebal 23% daripada otak laki-laki. Hal ini
aktivitas yang lebih banyak pada berbagai bagian otak secara bersamaan.
perbedaan aktivitas pada otak wanita dan pria saat melakukan suatu tugas.
Sebagian besar pria menunjukkan aktivitas pada bagian otak sebelah kiri.
membuat wanita lebih unggul dalam pikiran social, sedangkan untuk pria
menarik adalah bahwa meskipun otak pria dan wanita berfungsi secara
76
Pria dan wanita mungkin menunjukkan perbedaan pola dalam
aktivitas otak dalam suatu tugas tertentu, tetapi mereka tidak memiliki
20.6%.
obat sesuai dengan prinsip enam benar dan 40% tidak melakukan
pemberian obat sesuai dengan prinsip enam benar terutama pada benar
enam benar dalam pemberian obat di ruang rawat inap rumah sakit Mardi
Rahayu Kudus, didapatkan data sebagai berikut yaitu 30% obat yang
tidak tepat, 23% obat yang diberikan dengan waktu yang tidak tepat, 2%
obat tidak diberikan, 12% obat diberikan dengan dosis yang tidak tepat.
77
Beberapa hal yang ditemukan saat pengobservasian dalam
perawat ruangan, pada benar pasien juga dari hasil observasi bebeapa
responden yang tidak lagi melihat papan nama, ini di karenakan responden
sudah hafal nama-nama pasien yang dirawat disana dan tempat tidurnya
selain itu juga sebelum melakukan pemberian obat selalu memanggil nama
lebih dari satu orang sehingga dosis yang diberikan sesuai dengan yang
input dan output. Studi deskriptif yang dilakukan Bindler dan Bayne 1984
78
Hasil pengobservasian benar rute responden sudah melakukan
atau yang tertulis dalam buku obat, ini dikarenakan pasien yang akan
kepada responden.
pemberian obat pada waktu yang salah. Penelitian lain yang dilakukan
oleh Barker et al, (2002) kesalahan obat (medication error) yang ada di 36
Bullock, mania dan Galbaraith (2007) menyatakan bahwa jika obat yang
dan tidak boleh lebih dari 30 menit, jika pemberian obat diberikan diluar
pendokumentasian untuk obat dicatat pada buku obat, yang di catat pada
buku obat adalah nama pasien, nama obat, waktu pemberian, rute
diberikan atau belum, dilihat dari waktu pemberian obat yang sudah di
79
coret (silang atau check list), kekurangannya adalah tidak menuliskan
nama atau inisial perawat yang memberikan dan tanda tangan perawat.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Honey dan Lim 2007 yang
antara lain nama atau inisial dan tanda tangan atau paraf perawat yang
yang dikerjakan diri sendiri dan tidak mencatat apa yang dikerjakan oleh
jika ada pemeriksaan maupun jika suatu saat terjadi masalah tertentu yang
80
B. Analisis Bivariat
81
orang (77.8%) dan kategori cukup menerapkan SOP teknik menyuntik
tingakt pengetahuan.
dalam Isesreni dan Warni 2009). Pernyataan ini juga sesuai dengan
pernyataan Fink (1983) dan Rainbow (1984) bahwa perawat yang terus
memperbaharui pengetahuan.
Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Honey dan Lim (2007)
82
mahasiswa profesi dalam melakukan pemberian obat terdapat faktor
ruangan. Selain itu juga faktor ekternal lain yang dapat mempengaruhi
Kusmarjathi (2009).
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian.
83
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sebagai berikut:
terbanyak adalah nilai B sebanyak 13 orang (38,2%) dan nilai IPK yang
84
dan perilaku baik sedangkan tingkat pengetahuan kurang hasil perilaku
buruk 58,3%.
B. SARAN
1. Bagi Responden
responden.
prinsip benar yang terbaru, dan melaksanakan prinsip benar yang terbaru
85
DAFTAR PUSTAKA
Griffth R et al. 2003. Administration of Medicines Part 1: the Law and Nusrsing.
Nursing Standard 28, 47-53.
Muntasir, Regaletha & Kono.2007. Kajian Fungsi dan Peran Perawat dalam
Pemberian Obat bagi Pasien Rawat Inap di RSUD Prof. W.Z Yohannes
Kupang.
Perry dan Potter. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Vol 1. Jakarta: EGC
Priharjo, Robert. 1994. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta :
EGC
Sujianto A, Eko. 2009. Aplikasi Statistik: dengan SPSS 16.0. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Anonim. Medication Study Guide for Unlicensed personal in Adult Care Homes.
Carolina
Assalamu’alaikum. WR. WB
Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan
sedang mengadakan penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan
penyusunan tugas akhir (skripsi). Untuk itu saya mohon kepada rekan-rekan
mahasiswa profesi (sebagai responden studi saya) dapat meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Dalam kuesioner ini jawaban rekan-
rekan akan dijaga kerahasiaannya sehingga kejujuran rekan-rekan dalam
menjawab kuesioner ini akan sangat saya hargai. Terima kasih banyak atas
bantuan dan kerjasama rekan-rekan untuk peran sertanya dalam studi saya.
LEMBAR KUESIONER
PEMBERIAN OBAT
Petunjuk Pengisian:
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama Lengkap :
______________________________________________
Nilai Farmakologi :
______________________________________________
Nilai IPK :
______________________________________________
B. PENGETAHUAN
Pilihlah salah satu jawaban untuk setiap butir pernyataan berikut dengan
memberikan tanda silang ( X ) yang sesuai dan menurut anda benar.
1. Nama obat yang diberikan oleh pabrik yang pertama kali memproduksi obat
adalah
a. Nama kimia d. Nama dagang
b. Nama generik e. BSSD
c. Nama resmi
2. Obat adalah zat yang digunakan dalam diagnosis, terapi, penyembuhan,
penurunan atau pencegahan penyakit.
a. Benar b. Salah
3. Fungsi obat adalah KECUALI
a. Melindungi sel dari pengaruh agen kimia lain
b. Memperlambat fungsi sel
c. Mempercepat atau memperlambat proses kerja sel
d. Mengganti zat tubuh yang hilang
4. Obat yang merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit:
Petunjuk Pengisian :
Observer diminta mengisi lembar observasi ini dengan cara mengisi kolom
yang tersedia, dengan identitas observe (mahasiswa profesi yang sedang
dinilai) sebagai berikut:
1. Mengisi nama mahasiswa profesi, jenis kelamin dan Ruangan dilakukannya
mahasiswa profesi
2. Memberikan tanda check list pada kolom yang tersedia : kolom YA apabila
kegiatan tersebut dilakukan dan TIDAK apabila tidak dilakukan untuk setiap
kegiatan.
3. Kegiatan untuk benar pasien : mahasiswa profesi memeriksa kembali ke buku
obat atau rekam medis, mengecek kembali dengan melihat papan nama pada
tempat tidur pasien atau gelang yang ada pada pasien, mengecek kembali
dengan memanggil nama pasien.
4. Kegiatan untuk benar obat: melihat intruksi yang ada pada buku obat atau
rekam medis, menyamakan label obat dengan rekam medic atau buku obat,
melakukan double crosscheck dengan perawat atau dengan teman sesama
mahasiswa terkait dengan nama obat, rute pemberian, dan tanggal
kadaluwarsa.
5. Kegiatan untuk benar rute : mahasiswa dalam melakukan pemberian obat
sesuai dengan rute yang diintruksikan dan dilakukan dengan benar.
6. Kegiatan untuk benar waktu: mahasiswa profesi dalam memberikan obat
harus tepat waktu atau tidak boleh lebih dari 30 menit waktu yang telah
diintruksikan.
7. Kegiatan untuk benar dosis: mahasiswa profesi melakukan perhitungan obat
dengan tepat dan sesuai dengan yang diintruksikan, memberikan dosis obat
yang dengan benar.
8. Kegiatan untuk benar dokumentasi : mahasiswa profesi setelah melakukan
pemberian obat menuliskan nama obat, dosis obat, rute pemberian, waktu dan
tanggal pemberian dan inisial dan tanda tangan dari mahasiswa profesi yang
melakukan pemberian obat
Reliability
Scale: Pengetahuan
N %
Excludeda 13 56.5
Total 23 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 30
Item Statistics
a1 .50 .527 10
a2 .80 .422 10
a3 .50 .527 10
a4 .50 .527 10
a5 .70 .483 10
a6 .50 .527 10
a7 .70 .483 10
a8 .70 .483 10
a9 .80 .422 10
Item-Total Statistics
Frequencies
Statistics
Jenis.Kelamin
N Valid 34
Missing 0
Mean .21
Median .00
Mode 0
Minimum 0
Maximum 1
Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
Nilai.Farmakologi
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.03
Median 2.00
Mode 2
Minimum 1
Maximum 3
Nilai.Farmakologi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid C 10 29.4 29.4 29.4
Frequencies
Statistics
NilaiIPK.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 1.88
Median 2.00
Mode 2
Minimum 1
Maximum 3
NilaiIPK.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
NamadanBentukObat.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.09
Median 2.00
Mode 2
Minimum 1
Maximum 3
NamadanBentukObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
SifatdanKerjaObat.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.56
Median 3.00
Mode 3
Minimum 2
Maximum 3
SifatdanKerjaObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
EfekdanReaksiObat.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.76
Median 3.00
Mode 3
Minimum 2
Maximum 3
EfekdanReaksiObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
SistemPerhitunganObat.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.62
Median 3.00
Mode 3
Minimum 1
Maximum 3
SistemPerhitunganObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
RutePemberianObat.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.47
Median 2.00
Mode 2
Minimum 2
Maximum 3
RutePemberianObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
PeranPerawatdalamPemberianObat.K
at
N Valid 34
Missing 0
Mean 2.91
Median 3.00
Mode 3
Minimum 2
Maximum 3
PeranPerawatdalamPemberianObat.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Pengetahuan.Kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 1.91
Median 2.00
Mode 2
Minimum 1
Maximum 3
Pengetahuan.Kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Pengetahuan.Kat
Laki-Laki Count 4 2 1 7
Total Count 12 13 9 34
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Pengetahuan.Kat
Nilai.Farmakologi C Count 6 1 3 10
B Count 5 6 2 13
A Count 1 6 4 11
Total Count 12 13 9 34
Crosstabs
Cases
Pengetahuan.Kat Total
kurang Cukup Baik
Terpuji Count 0 1 1 2
Total Count 12 13 9 34
Crosstabs
Cases
perilaku.kat
Laki-Laki Count 3 4 7
Total Count 7 27 34
Frequencies
Statistics
benarobat.kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 1.00
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 1
benarobat.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
benarpasien.kat
N Valid 34
Missing 0
Mean 1.00
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 1
benarpasien.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
benarpasien.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
benardosis.kat
N Valid 34
Missing 0
benardosis.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
benarrute.kat
N Valid 34
Missing 0
benarrute.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
benardokumentasi.kat
N Valid 34
Missing 0
benardokumentasi.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
benarwaktu.kat
N Valid 34
Missing 0
benarwaktu.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
perilaku.kat
N Valid 34
Missing 0
perilaku.kat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
perilaku.kat
Cukup Count 2 11 13
Baik Count 0 9 9
Total Count 7 27 34
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
N of Valid Cases 34
Nonparametric Correlations
Correlations
Pengetahuan.Kat perilaku.kat
N 34 34
N 34 34