Anda di halaman 1dari 4

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM ORIENTASI PASIEN BARU

Nama Perawat : Elza


No Indikator Dilakukan Tidak
dilakukan
1 Orientasi ruangan √
2 DPJP dan perawat √
3 Penyakit (jantung, IPD, neuro) √
4 Peraturan RS, Hak dan kewajiban Pasien/keluarga √
5 Cuci tangan dan etika batuk √
6 Risiko jatuh √
7 Pengaduan √
Total 57% 43%

Nama Perawat : Vera Dwi Anjani


No Indikator Dilakukan Tidak
dilakukan
1 Orientasi ruangan √
2 DPJP dan perawat √
3 Penyakit (jantung, IPD, neuro) √
4 Peraturan RS, Hak dan kewajiban Pasien/keluarga √
5 Cuci tangan dan etika batuk √
6 Risiko jatuh √
7 Pengaduan √
Total 71,4% 28,6%
HASIL RONDE

A. Hasil temuan saat pelaksanaan ronde:


 Ny. J terlihat sedang makan buah potong (pepaya) yang dibeli di swalayan
 Menurut keluarga Ny. J pernah mengalami keluhan sakit kepala yang sama saat
menderita sinusitis 1 tahun lalu
B. Masukan dan rencana tindak lanjut dari perawat:
1. Ken Aris Sukmo Sumbogo, S.Kep. Ns (KATIM IPD)
 Raber/konsul dokter THT
 Kolaborasi peningkatan dosis Novorapid
2. Rose Dwi Kartika, AMK (Perawat pelaksana)
 KIE dan latihan teknik non farmakologi (pijat, melakukan hobi, menonton tv,
mendengarkan musik, dkk)
 Pantau makanan pasien
 KIE pembatasan konsumsi makanan selain dari pihak gizi rumah sakit
C. Kesimpulan dan rencana tindak lanjut
1. Diagnosa nyeri akut
Perlu pemeriksaan lebih lengkap untuk menentukan apakah penyebab
nyeri kepala yang dirasakan Ny. J, berdasarkan keluhan pasien dan keterangan
keluarga kemungkinan nyeri kepala yang dirasakan oleh Ny. J disebabkan oleh
sinusitis berulang. Sehingga dapat disampaikan kepada DPJP mengenai
konsul/raber dokter THT.
2. Diagnosa ketidakstabilan kadar gula darah
Kemungkinan penyebab nilai GDA Ny. J tidak turun dan cenderung semakin
meningkat adalah karena ketidakpatuhan Ny. J terhadap jenis diit yang telah
ditentukan oleh bagian gizi rumah sakit, keluarga sering membelikan buah potong
di swalayan untuk Ny. J. Sehingga perlu pemberian informasi mengenai
pembatasan konsumsi makanan selain dari bagian gizi rumah sakit. Selain itu
dapat didiskusikan bersama DPJP terkait penambahan dosis Novorapid agar nilai
GDA pasien turun.
IMPLEMENTASI

Nama pasien: Ny. J Diagnosa medis : GW + low intake + DM


No. RM : 305081 Ruang : Kemuning 1A

No Tanggal Implementasi Evaluasi


Dx Jam
1 27/11/2019
08.00  Memberikan terapi injeksi santagesik 1 amp S: Ny. J bersedia diinjeksi
O: Klien tampak tenang

11.00  Mengkaji ulang nyeri yang dirasakan S: Ny. J mengatakan kepala bagian depan masih
terasa nyeri
O: Ny. J tampak meringis kesakitan

11.05  Mengajarkan teknik non farmakologi (pijat, dan S: Ny. J mengatakan akan mecoba teknik pijat
mendengarkan musik) O: -

11.15  Menganjurkan jika Ny.J periksa ke poli THT setelah S: keluarga mengatakan mengerti dan akan
keluar dari RS memeriksakan Ny. J ke poli THT
O: -

12.33  Mengkaji ulang nyeri setelah pemberian obat


S: Ny. J mengatakan nyeri sudah berkurang
O: ekspresi wajah datar

2 27/11/2019
10.35  Cek GDA S: Pasien bersedia dicek GDA
O: GDA 306 mg/dl
10.38  KIE pembatasan konsumsi makanan selain dari S: pasien dan keluarga mengerti dengan
bagian Gizi RS penjelasan yang diberikan
O: pasien kooperatif

10.45  KIE penambahan dosis Novorapid 12-8-6 U S: pasien dan keluarga mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
O: pasien kooperatif

11.00  Mengobservasi anak Ny. J saat memberikan S: Anak Ny. J mengatakan jika Ia takut salah saat
Novorapid 8 U menginjeksi insulin
O: Anak Ny. J melakukan pemberian Novorapid
sesuai yang telah diajarkan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai