Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL PENGUSAHA SUKSES

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:
1. DISA UTAMI MERLIANSYAH (17.I.0455)
2. M. PRIYOTAMA (17.I.0468)
3. SHAFA AL FATIH (17.I.0473)

MKTJ D

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI


JALAN TEGAL
OKTOBER 2019
A. Jan Koum Pendiri Whatsapp

Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 februari 1976 di daerah bernama


Fastiv bagian Kiev, Ukraina. Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager
konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga.

Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Daerah tempat


tinggal Jan Koum sangat memprihatinkan sebab segala fasilitas sangat terbatas
seperti listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka harus mengantri di tempat
mandi umum. Tinggal di negara yang politiknya sering bergejolak bukanlah hal
yang mudah bagi Jan Koum terlebih lagi mereka merupakan warga keturunan
Yahudi sehingga mereka sering berhati-hati.

Karena semakin tingginya gejolak politik dan meningkatnya gerakan anti


yahudi di Ukraina, maka untuk menghindari hal tersebut, keluarga Jan Koum
memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990. Mereka pindah
ketika Jan Koum berusia 16 tahun dan tinggal di wilayah Mountain View,
Amerika Serikat.

Jan Koum tinggal disana bersama dengan ibu dan neneknya, ayahnya
masih di Ukraina, dan akan menyusul mereka. Namun sayangnya, ayah Jan
Koum meninggal pada tahun 1997 ketika masih di Ukraina.

Jan Koum dan ayahnya jarang berkomunikasi melalui telepon sebab


mereka menghindari penyadapan oleh pemerintah Ukraina. Jan Koum bersama
ibunya kemudian berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika.
Ibu Jan Koum kemudian mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan
Koum membantu ibunya dengan menjadi penyapu toko untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Meskipun begitu mereka masih sangat kekurangan.

Saking miskinnya kehidupan Jan Koum ketika itu, ia makan dengan


mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk para tunawisma
atau gelandangan. Ia juga terkadang tidur di tempat umum hanya beralaskan
tanah dan beratapkan langit. Segala macam pekerjaan ia coba lakoni ketika ia
baru pertama kali pindah ke Amerika hanya untuk menyambung hidupnya saja.
Pahitnya hidup ia sudah rasakan ketika itu.

Saat Jan Koum pindah ke Amerika Serikat, ia sudah mahir dalam


berbahasa inggris sehingga ia kemudian mudah untuk masuk sekolah di
Amerika. Di sekolahnya ia dikenal sebagai anak yang nakal sebab ia sangat
susah untuk menyesuaikan diri dan serng terlibat perkelahian, meskipun begitu
ia merupakan murid yang cerdas dan amat menyukai pemrograman komputer
yang ia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas.

Ia belajar mengenai jaringan komputer secara otodidak dan bahkan


bergabung dengan grub hacker yang dikenal dengan nama w00w00 ketika di
sekolah. Lulus dari sekolah, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan
masuk di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya
kuliahnya, Jan Koum kemudian bekerja sebagai penguji sistem keamanan
komputer di Ernst & Young

Pada tahun 1997, ia bertemu dengan Brian Acton, seorang pegawai


Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya. Berbekal pengetahuan
mengenai komputer yang lumayan dipelajari secara otodidak, Jan Koum
kemudian mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran dari Brian Acton
dan ia kemudian diterima. Namun pada tahun 2000, cobaan hidup dialami Jan
Koum ketika ibunya meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya. Di
tinggal kedua orang tuanya, Jan Koum kemudian tinggal bersama neneknya.

Bersama dengan Brian Acton, Jan Koum menyaksikan jatuh bangun


Yahoo, Ia bekerja disana sebagai programmer dan menangani proyek
periklanan di Yahoo.

Ketika bekerja di Yahoo, Jan Koum juga saat itu kuliah. Namun ia
memutuskan untuk Drop Out atau berhenti dari kampusnya dan fokus untuk
bekerja setelah sempat dimarahi oleh CEO Yahoo ketika itu yaitu David Filo.

Tujuh tahun bekerja di Yahoo membuat Jan Koum bersama Brian Acton
memutuskan mundur pada tahun 2007 dari Yahoo. Setelah itu mereka
kemudian menghabiskan waktunya dengan berlibur dan berwisata di daerah
Amerika Selatan selama setahun. Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton
kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka
berdua ditolak oleh Facebook milik Mark Zuckerberg.

SEJARAH WHATSAPP
Sejarah diciptakannya whatsapp dimulai pada tahun 2009. Saat itu
Iphone sedang mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya, ia
kemudian tertarik pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store.
Ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian
memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan
status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong
terciptanya aplikasi WhatsApp. Jan Koum memiliki teman yang bernama Alex
Fishman dan kemudian ia menceritakan ide tersebut kepadanya.

Mendengar ide tersebut, Alex Fishman kemudian memperkenalkan Jan


Koum dengan Igor Solomennikov seorang developer aplikasi Iphone. Dari
perkenalannya dengan Igor, Jan Koum kemudian berhasil mewujudkan idenya
tersebut dan kemudian menciptakan aplikasi yang kemudian ia namakan
dengan WhatsApp.

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang


berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak
menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya
tersebut.

Meskipun aplikasi WhatsApp buatannya masih sering mengalami crash


dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih dalam versi awal. Saat
diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250 orang saja, dan
kebanyakan dari teman-teman Jan Koum sendiri.

Perkembangan WhatsApp yang lambat membuat Jan Koum hampir


menyerah. Dari situ timbul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan
aplikasi tersebut dan berniat untuk bekerja apa saja.

Ketika hampir menyerah, teman baiknya, Brian Acton kemudian


menyuruhnya untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp buatan Jan
Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat potensi besar aplikasi
tersebut.

Disertai dengan rasa ragu-ragu Jan Koum terus mengembangkan


aplikasi ciptaannya. Apple kemudian datang dengan bantuan push notifications
pada tahun 2009. Hal ini kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk
memodifikasi aplikasi buatannya sehingga ketika pengguna WhatsApp
mengubah status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.
Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon
di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan
fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna aplikasi
tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu
hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya
penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus
mengembangkan aplikasinya.

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor


untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang
terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo.
Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum
mengembangkan aplikasi WhatsApp. WhatsApp kemudian terus dikembangkan
oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun
2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti
Android dan Blackberry.

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010


dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan
pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak berdatangan untuk
menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang
menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.

Memasuki tahun 2011, WhatsApp buatan Jan Koum berhasil masuk


dalam 20 besar aplikasi populer di App Store dan sekali lagi Sequoia Capital
kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan membuat
nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal ini kemudian
membuat perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual WhatsApp,
Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus berkembang kemudian pada tahun 2013,
WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.

Google dan Facebook kemudian berebut untuk mengakusisi WhatsApp


yang sangat itu berkembang dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013,
Jan Koum bersama Brian Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook
dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar.

Akuisisi Whatsapp oleh Facebook membuat Jan Koum dan Brian Acton
sebagai orang kaya baru berkat perjuangan mereka mengembangkan aplikasi
WhatsApp. Jan Koum sendiri setelah aplikasinya berhasil dibeli oleh Facebook,
kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun
Rupiah. Dan di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau
sekitar 109 Trilyun rupiah menurut majalah Forbes.
PESAN YANG DAPAT DIPETIK
1. Pantang Menyerah
Pahitnya hidup sudah Jan Koum rasakan saat itu, tapi ia terus berusaha
dan pantang menyerah. Mulai dari kehilangan orang tuanya hingga hamper
menyerah saat usahanya tidak juga berkembang. Jan Koum yang dikenal
sebagai anak nakal karena sulitnya beradaptasi tetapi dia adalah murid yang
cerdas dan sangat menyukai pemrograman komputer sehingga Jan Koum
pun dapat bergabung dengan grup w00w00 ketika di sekolah. Hingga pada
akhirnya dia mampu membuat aplikasi yang membuat hidupnya jauh lebih
baik.
2. Semangat Berkembang dan Belajar
Setelah menempuh pendidikan sekolah, semangat Jan Koum untuk
menimba ilmu terus terpacu hingga ia memilih untuk melanjutkan studi
di San Jose University. Berbekal jiwa pantang menyerah, Jan Koum
berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah
dengan cara bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst &
Young. Programming masih menjadi bidang yang diminatinya, bahkan
disebut sebagai passion. Semangatnya terus membara meskipun saat itu ia
berada dalam jalur drop out. Beruntungnya, nasib baik berpihak pada Jan
Koum karena dipertemukan dengan Brian Acton, seorang
pegawai Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya.
3. Berpikir Maju
Jan Koum terus berpikir bagaimana caranya agar aplikasi buatannya
tersebut dapat terus bertahan dan diminati oleh banyak orang. Dengan
segala ilmu yang dia punya dan dibantu oleh Brian Acton akhirnya mereka
bisa mengembangkan aplikasi WhatsApp dengan pesat dan dapat membuat
mereka menjadi pengusaha yang sukses.

B. Muhammad Iman Usman Pendiri Ruang Guru


Muhammad Iman Usman lahir di Padang pada tanggal 21 Desember
1991. Sejak kecil Ia telah menunjukkan minat dan ketertarikannya pada dunia
kerelawanan dan pengembangan masyarakat. Ia memulai aktivitas sosialnya
pada usia sepuluh tahun. Sejak kecil ia mendapati kenyataan bahwa banyak
anak-anak mampu namun tak begitu peduli terhadap buku pelajaran.
Sementara banyak anak yang tak mampu, namun sangat membutuhkan buku.
Jiwa sosialnya terasah dengan melihat sekitar. Saat usia 10 tahun, Iman lantas
meletakkan rak buku di teras rumahnya, agar setiap anak bisa membaca. Dia
juga menerima sumbangan kawan-kawannya, untuk dibaca anak-anak lainnya.

Ketika menginjak bangku SMA, Iman aktif dalam organisasi Forum Anak
Daerah Sumatera Barat, mengkampanyekan dan mempromosikan hak-hak
anak, khususnya hak partisipasi anak. Saat itu, Iman juga mendirikan
Komunitas Anak Kritis Indonesia guna mengkampanyekan dan mendorong
pencapaian Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Global),
mendorong berkembangnya pendidik sebaya untuk isu kesehatan, serta
mengembangkan berbagai program kolaboratif pertukaran budaya baik di
dalam maupun luar negeri. Sejak saat itu pula, Iman telah meraih sejumlah
penghargaan bergengsi khususnya dalam aktivitasnya mempromosikan dan
memperjuangkan hak-hak anak dan dialog antarbudaya.

Pada tahun 2008, saat masih duduk di bangku SMA, Iman menerima
penghargaan Pemimpin Muda Indonesia 2008 dari Presiden RI dan United
Nations Youth Assembly Recognition on Humanitarian Development 2011
di New York, serta Mondialogo Junior Ambassador for Intercultural Dialogue
oleh DAIMLER dan UNESCO. Iman lulus dari SMA Negeri 1 Padang sebagai
peraih nilai UN tertinggi di bidang IPS di kota Padang dan meraih penghargaan
Siswa Berprestasi Utama Provinsi Sumatra Barat tahun 2008.

Setamat SMA di Padang, Iman melanjutkan pendidikannya ke


FISIP Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Selama
masa kuliahnya, Iman dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan sangat
berprestasi. Sejumlah penghargaan di bidang akademis dan non-akademis
berhasil ia raih, termasuk penghargaan Mahasiswa Berprestasi Utama UI 2012,
dan pada bulan Juli pada tahun yang sama ia juga menyabet gelar Mahasiswa
Berprestasi Utama Tingkat Nasional setelah mengalahkan mahasiswa
berprestasi lainnya dari seluruh universitas di Indonesia.

Tahun 2009, Iman bersama 6 pemuda Indonesia lainnya


mendirikan Indonesian Future Leaders, sebuah organisasi pemuda yang
bergerak di bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Iman juga
mendirikan Parlemen Muda Indonesia, wadah pendidikan parlementer dan
politik bagi anak muda di Indonesia. Lewat kedua organisasi ini, Iman mulai
dikenal namanya di dalam negeri maupun kancah internasional.
Pada tahun 2010, Iman terpilih sebagai salah satu dari 10 anak di dunia
penerima penghargaan World Youth Achiever Recognition oleh Friendship
Ambassador Foundation Amerika Serikat dan terpilih sebagai Penasehat
Remaja United Nations Population Fund Indonesia. Prestasi Iman lainnya pada
tahun 2010 adalah terpilih sebagai duta muda ASEAN dan mewakili Indonesia
untuk G-20 My Summit di Toronto, Kanada. Dalam kesempatan itu, ia
berpidato di hadapan Youth Assembly PBB.

Pada tahun yang sama, Iman juga memperoleh penghargaan Ashoka


Young Changemaker dan British Council Global Changemaker untuk aktivitas
kepemudaannya. Selain aktif berorganisasi, Iman kala itu juga aktif di dunia
maya. Ia terpilih sebagai penerima penghargaan Microsoft Bloggership 2011,
yaitu penghargaan yang diberikan oleh Microsoft setiap tahunnya bagi blogger
muda yang berpikiran maju dan terbuka, serta peduli pada isu-isu edukasi serta
pemanfaatan teknologi bagi peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan
masyarakat.

Prestasi Iman lainnya adalah terpilih sebagai salah satu penerima ASEAN
Youth Award di Singapura pada tahun 2011, Global Teen Leader Award di New
York pada tahun 2011, dan nominasi Kick Andy Heroes pada tahun 2011. Tidak
berhenti di situ, usai menamatkan gelar sarjananya dari Universitas Indonesia,
Iman melanjutkan studi pascasarjana di Columbia University, di New York,
Amerika Serikat, dengan beasiswa penuh sebagai Riady Scholar. Iman
menamatkan studinya hanya dalam waktu 1 tahun dan lulus dengan IPK,
3.90. Selama studinya di Amerika, Iman juga aktif bekerja sebagai Perwakilan
Amerika Serikat untuk Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Internasional.

Beridirinya Ruang Guru

Usai menyelesaikan studinya di Amerika, Muhammad Iman Usman


kembali ke Indonesia dengan mendirikan Ruangguru.com bersama
sahabatnya, Adamas Belva Syah Devara. Kepeduliaannya terhadap dunia
pendidikan membuat Iman Usman ingin meningkatkan taraf pendidikan di
negeri tercinta, Indonesia.

Keyakinan Iman Usman yang kuat bahwa pendidikan merupakan


kendaraan mencapai impian sekaligus keterbebanannya terhadap kondisi
pendidikan di Indonesia hingga dia mendirikan Ruangguru.com. Ketika siswa
tidak mendapatkan pendidikan yang dirasa berkualitas di sekolah umum,
mereka akan mencari sumber pendidikan lain di luar sekolah. Selain itu, ujian
yang seringkali membuat para siswa tertekan malah membuat mereka
menginginkan waktu untuk belajar tambahan melalui les privat. Di sinilah
Ruangguru.com hadir untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan akan guru
privat online.
Salah satu peluang yang ditangkap oleh Iman Usman untuk
membangun marketplace bagi guru privat ini terbersit ketika ia menemukan
hanya sedikit tempat bimbingan belajar yang terdaftar di Indonesia. Di samping
itu, hanya 3 tempat bimbingan belajar ternama di Tanah Air yang hanya
memiliki sekitar 200-300 ribu siswa yang tergabung. Oleh sebab itu, ia
membangun marketplace bagi guru privat bernama Ruangguru.com dengan
proses yang lebih transparan dan cara pemberian rating, review serta
mempermudah prosedur dalam pembayarannya.

Ruangguru.com adalah sebuah perusahaan digital yang bergerak di


bidang pendidikan dan teknologi. Perusahaan tersebut telah melayani lebih dari
12 juta pengguna dan menjadi perusahaan pendidikan terbesar di Indonesia.
Layanan yang ditawarkan oleh perusahaan ini pun beragam, diantaranya:
layanan video belajar berlangganan, lokapasar pencarian guru privat (online
dan offline), platform pelatihan online bagi korporasi dan umum, platform ujian
online, sistem manajemen belajar, dan lainnya. Iman bekerja sebagai Direktur
Utama (Chief Executive Officer) hingga Juni 2016 dan kemudian menjadi
Direktur Produk (Chief Product Officer) hingga saat ini.

Ruangguru.com menawarkan varian paket bimbingan belajar. Salah satu


paket yang ditawarkan adalah paket regular berisi 8 jam dengan biaya Rp100
ribu per jamnya. Siswa yang terdaftar diberikan kesempatan untuk
mencoba free trial untuk pertemuan pertama. Dengan adanya free
trial tersebut, siswa dapat memutuskan apakah mereka akan melanjutkan
pelajaran dengan pengajar yang telah ia pilih atau beralih kepada pengajar
lainnya.

Kebanyakan siswa yang terdaftar di Ruangguru.com memiliki minat les


privat di bidang mata pelajaran matematika dan Bahasa Inggris. Tak tanggung-
tanggung, setidaknya 65% pasar Ruangguru.com didominasi oleh permintaan
les privat 2 mata pelajaran tersebut.

Dari harga paket Rp800 ribu yang ditawarkan kepada siswa, sebesar
20% dari setiap nilai transaksi akan dimasukkan ke dalam kas Ruangguru.com.
Jika siswa membayar Rp800 ribu, maka Ruangguru.com akan mengambil
Rp160 ribu saja dan sisanya akan diserahkan sebagai honor bagi guru privat
yang bersangkutan.

Salah satu inovasi yang merupakan ide cemerlang Iman Usman yaitu
dengan menyempurnakan mobile dan fitur-fitur terbaru dari Ruangguru.com
untuk meningkatkan mutu dari platform pendidikan bangsa ini dengan cara
siswa mengirimkan hasil jepretan foto dari soal yang mereka sedang kerjakan,
misalnya soal PR (Pekerjaan Rumah) mereka. Foto soal tersebut dikirimkan
melalui aplikasi oleh siswa dan algoritma pencocokan akan mencari guru privat
yang mungkin dapat menyelesaikan soal tersebut serta mengirimkan
notifikasinya.

Selain itu, inovasi penting lainnya yang dikembangkan oleh


Ruangguru.com adalah pertumbuhan platform persiapan ujian para siswa.
Persiapan ujian seperti tes TOEFL dan juga tes persiapan Ujian Nasional dapat
dilakukan dengan menyelesaikan setiap soal yang diberikan secara online.

Melihat gagasan cemerlang dalam mengembangkan kualitas pendidikan


melalui Edtech membuat Ventura Capital menginvestasikan dananya.
Dikabarkan dana yang diinvestasikan menembus angka US$2 juta – US$5 juta
atau sekitar Rp27,5 miliar – Rp68,7 miliar. Ventura Capital yang berfokus di
Asia Tenggara terhubung dengan Lippo Group, konglomerat Indonesia, dimana
salah satu partner-nya adalah John Riady, Direktur Lippo Group.

Lewat inovasinya bersama Ruangguru.com, Iman diberikan sejumlah


penghargaan, termasuk: UNICEF Young Innovator to Watch 2015, Forbes 30
Under 30 Asia 2016 untuk kategori Consumer Technology, dan MIT Solver
2017 dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat. Pada tahun
2016, Iman juga dipercaya oleh Pemerintah Indonesia untuk duduk dalam
Komisi Panel Pemuda pada Education Commission, bersama dengan Penerima
Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, untuk memberikan rekomendasi kepada
para pemimpin dunia terkait pendanaan global untuk pendidikan.

Di sela-sela kesibukannya menjalankan Ruangguru, Iman berupaya


untuk tetap aktif dalam melatih kaum muda Indonesia dan berbagi
pengalamannya di berbagai penjuru dunia. Sejak 2008, Iman telah tampil
menjadi pembicara di berbagai forum dan konferensi global di lebih dari 30
negara, termasuk: Sidang Majelis Umum PBB dan World Economic Forum serta
berbagai perguruan tinggi top dunia seperti: MIT, Columbia University, UC
Berkeley, Tsinghua University, dan University of British Columbia.

Muhammad Iman Usman merupakakan seseorang yang muda, berjiwa


sosial, memiliki segudang prestasi dan pencapaian. Salah satu anak bangsa
yang mengharumkan negeri dan berdedikasi untuk mengembangkan
pendidikan di Tanah Air. Tekad, semangat, jiwa sosial dan rasa kepeduliaannya
memang patut untuk diacungi jempol.

Pada tahun 2019, Iman merilis bukunya yang berjudul 'Masih Belajar',
mengisahkan tentang perjalanan hidupnya dari kecil hingga sekarang.
Prestasi Dan Penghargaan Yang Diraih
o Pemimpin Muda Indonesia 2008 dari Presiden RI dan United Nations
Youth Assembly Recognition on Humanitarian Development 2011 di New
York.
o Mondialogi Junior Ambassador for Intercultural Dialogue
oleh DAIMLER dan UNESCO
o Lulus dari SMA Negeri 1 Padang sebagai peraih nilai UN tertinggi di
bidang IPS di kota Padang dan meraih penghargaan Siswa Berprestasi
Utama Provinsi Sumatra Barat tahun 2008.
o Mahasiswa Berprestasi Utama UI 2012
o Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional setelah mengalahkan
mahasiswa berprestasi lainnya dari seluruh universitas di Indonesia.
o Mendirikan Indonesian Future Leaders pada tahun 2009
o Terpilih sebagai salah satu dari 10 anak di dunia penerima penghargaan
World Youth Achiever Recognition oleh Friendship Ambassador
Foundation Amerika Serikat dan terpilih sebagai Penasehat Remaja
United Nations Population Fund Indonesia.
o Pada tahun 2010 adalah terpilih sebagai Duta Muda ASEAN dan mewakili
Indonesia untuk G-20 My Summit di Toronto, Kanada
o Memperoleh penghargaan Ashoka Young Changemaker dan British
Council Global Changemaker untuk aktivitas kepemudaannya pada
tahun 2010.
o Penerima penghargaan Microsoft Bloggership 2011, yaitu penghargaan
yang diberikan oleh Microsoft setiap tahunnya bagi blogger muda yang
berpikiran maju dan terbuka, serta peduli pada isu-isu edukasi serta
pemanfaatan teknologi bagi peningkatan kualitas SDM dan
pemberdayaan masyarakat.
o Terpilih sebagai salah satu penerima ASEAN Youth Award di Singapura
pada tahun 2011
o Global Teen Leader Award di New York pada tahun 2011
o Nominasi Kick Andy Heroes pada tahun 2011
o UNICEF Young Innovator to Watch 2015,
o Forbes 30 Under 30 Asia 2016 untuk kategori Consumer Technology,
o MIT Solver 2017 dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika
Serikat.
o Penerima Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, untuk memberikan
rekomendasi kepada para pemimpin dunia terkait pendanaan global
untuk pendidikan.
o Mendirikan Ruangguru.com
o Merilis buku yang berjudul “Masih Belajar”.
Kesimpulan Dan Faktor Yang Membuat Sukses
o Dari kecil sudah termotivasi untuk bergerak dalam hal kerelawanan dan
pengembangan masyarakat dengan meletakkan rak buku di teras
rumahnya untuk dibaca setiap anak pada saat umur 10 tahun.
o Aktif berorganisasi sejak saat usia remaja
o Aktif membuat organisasi dibidang pengembangan masyarakat mulai
saat usia remaja
o Tidak cepat puas diri dengan ilmu yang sudah diperoleh
o Tidak pernah ingin berhenti untuk belajar
o Aktif melatih dan mengajar kaum muda dan
o Semangat belajar tinggi

C. ANALISA FAKTOR PENYEBAB PENGUSAHA MENJADI SUKSES

Dari 2 tokoh pengusaha sukses di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak
faktor penyebab seseorang sukses, diantaranya:
1. Semangat belajar tinggi
Dengan semangat belajar yang tinggi, seseorang pasti akan mencapai
apa yang di cita-citakan dan akan lebih menghargai hasil yang
diperoleh.
2. Tidak pantang menyerah
Menyerah adalah suatu kata yang tidak boleh diucap bahkan dilakukan.
Menyerah akan berujung pada penyesalan yang tak berujung.
3. Tidak pernah berhenti untuk belajar
Jangan pernah menyerah untuk belajar, karena ilmu yang kita miliki
tidak akan pernah cukup untuk menjalani hidup ini.
4. Tidak cepat puas diri dengan ilmu yang dimiliki
Jangan terlalu puas dengan diri dan ilmu yang dimiliki, karena ilmu tak
terkira luasnya.
5. Selalu berorientasi ke masa depan
Berfikir selalu kedepan akan memacu kita untuk terus melakukan hal-
hal yang terbaik demi masa depan.
6. Aktif dalam berbagai kegiatan
Aktif dalam setiap kegiatan akan membuat kita lebih mengenal banyak
orang di sekitar kita dan lebih memahami situasi yang ada di
lingkungan kita.
7. Memiliki jiwa sosial tinggi
Memiliki rasa sosial yang tinggi terhadap lingkungan akan membuat
kita lebih memahami karakter yang ada di sekitar kita.
8. Memiliki motivasi dan prinsip hidup yang kuat
Motivasi dan prinsip sangatlah diperlukan karena jika kita telah sampai
pada titik dimana kita merasa ingin sekali menyerah, maka aka nada
yang selalu menjadi pengingat kita.

Anda mungkin juga menyukai