Anda di halaman 1dari 3

Pada dasarnya, dalam arti singkat, reforming yakni memperbaiki / meningkatan dan katalis,

telah kita ketahui sebagai suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi

Jadi, apa itu reforming katalis ,?

Menurut pengertiannya,reforming katalis adalah proses kimia yang digunakan untuk mengubah
naphtha yang dari penyulingan minyak bumi yang disuling dari minyak mentah (biasanya
memiliki peringkat oktan rendah) yang ditingkatkan menjadi produk dengan memiliki nilai oktan
tinggi yang disebut reformate.

Sebelumnya, telah dibahas tentang reforming terma, yang menjadi pembeda utamanya adalah
reforming termal menggunakan panas yang tinggi dan tidak menggunakan katalis sedangkan
reforming katalis itu sebaliknya

Sejak tahun 1940 catalytic reforming telah digunakan untuk menggantikan thermal
reforming,karena Catalytic reforming jauh lebih efisien dari pada thermal reforming sebab,
dengan menggunaan katalis akan mempercepat reaksi dan lebih mudah pengendalian
operasinya.

Untuk bahan yang digunakan, itu sama-sama dari nafta,

Naphtha adalah nama yang diberikan untuk beberapa campuran hidrokarbon cair yang sangat
mudah menguap dan mudah terbakar. Setiap campuran tersebut diperoleh selama penyulingan
minyak bumi atau tar batubara, dan kadang-kadang dengan penyulingan kayu.

Nafta tidak larut dalam air. Mereka tidak berwarna (dengan bau minyak tanah) atau merah-
coklat (dengan bau aromatik).

Untuk mendapatkan itu, dengan proses Naphtha Rerun Unit yang merupakan unit yang
mengolah naphtha dari CDU untuk mendapatkan fraksi light naphtha dan heavy naphtha.
Fungsi utama dari Naphtha Rerun Unit adalah memisahkan umpan naphtha menjadi naphtha
berat dengan rentang titik didih 80-150°C dan naphtha ringan memiliki rentang titik didih 30-
80°C dengan kapasitas 9200 BPSD (60 m3/jam).

Pada proses reforming katalis, nafta yang digunakan nafta berat karena
engkonversiumpannaftaberatmenjadikomponengasolinedanhidrokarbonaromatikrendah(BTX)d
enganbantuankatalis.

Katalis apa saja yang digunakan ?


1. Aluminium oksida adalah oksida amfoter dengan rumus kimia Al2O3. Hal ini umumnya
disebut sebagai alumina, atau korundumdalam bentuk kristalnya, serta banyak nama
lainnya, mencerminkan terjadinya secara luas di alam dan industri.
2. Platina adalah logam yang paling kurang reaktif. Daya tahannya yang mengagumkan
terhadap korosi, bahkan pada suhu tinggi, membuatnya dinobatkan sebagai logam
mulia. Konsekuensinya, platina sering ditemukan sebagai unsur platina alami.

Apa yang menjadi pembeda katalis ini dalam proses reforming katalis ?
Dalam proses reforming katalis, Katalis tersusun atas base material (penyangga) berupa
(Al2O3) dan sisi aktif berupa logam berupa (Pt) Platina.
Fungsi platina adalah sebagai katalis dehidrogenasi, dehidrosiklisasi, dan dealkilasi
Sedangkan fungsi alumina sebagai penyedia asam yang diperlukan untuk reaksi
isomerisasi, siklisasi, dan hydrocracking.

Uraian proses
Untuk proses reforming katalis, itu ada secara (Semi-regeneratif) dan yang modern saat ini ada
proses pembaharu regenerasi katalis berkelanjutan (CCR).
Saya akan menjelaskan terlebih dahulu proses secara (Semi-regeneratif)
Sebelumnya,saya akan menampilkan video tentang asal bahan baku nafta pada proses
reforming katalis ini ..
Jadi, nafta itu yang digunakan untuk proses ini,
 Pertama, nafta dimurnikan dahulu dengan proses [enghidropemurnian dengan
menggabungkan dengan hydrogen sirkulasi lalu masuk ke pre heater,untuk dihangatkan
terlebih dahulu ,kemudian, masuk ke heater 1 untuk pemanasan awal dengan suhu 495-
525 C,lalu masuk ke Di dalam reaktor pertama, ini terjadi reaksi endotermik tinggi,
berlangsung dehidrogenasi naftena menjadi aromatik berjalan dengan cepat, dan terjadi
penurunan temperatur.
 Sebelum masuk ke dalam reaktor kedua, produk reaktor pertama dipanaskan kembali di
heater 495-525 C, di dalam reaktor kedua ini terjadi dua jenis reaksi,yaitu: reaksi
endotermik tinggi dari dehidroisomerisasi naftena menjadi aromatik, dan reaksi
eksotermik rendah dari isomerisasi parafin sehingga penurunan temperatur di dalam
reaktor kedua akan lebih rendah daripada di dalam reaktor pertama. Sebelum masuk ke
reaktor ketiga, produk reaktor kedua tersebut masih harus dipanaskan terlebih
dahulu di dapur sampai dicapai temperatur operasi, dan
 Di reaktor ketiga ini terjadi pula dua jenis reaksi berikut, yaitu: reaksi endotermik tinggi
dari dehidrosiklisasi parafin menjadi aromatik dan reaksi eksotermik tinggi dari
hidrorengkah parafin menjadi gas.
 Kemudian,produk yang dihasilkan pada reactor ke 3 didinginkan dengan memindahkan
panas ke pre heater yang digunakan untuk memanaskan nafta dan hydrogen tadi
 Nah, disni didapat BTX tapi sebelum itu, BTX didinginkan lagi menggunakan cooler
setelah dingin, BTX dimasukan ke alat destilasi untuk memisahkan sisa hydrogen yang
ada (hydrogen tersebut dapat digunakan kembali ke system.
 Setelah BTX telah bebas dari hydrogen ,di unit desulfurisasi yang digunakan Produk BTX
untuk stabilizer, dimana masih terkandung gas lainnya, seperti etana,metana,butane
tersebut di lakukan ekstraksi dari system untuk memisahkan BTX dengan nilai oktan
tinggi dan rendah, sehingga didapat
 Bottom Produk : BTX dengan nilai oktan yang tinggi, biasanya digunakan untuk premium
dan pencampuran bensin
 Top Produk : BTX dengan nilai oktan yang rendah,itu dipisahkan keluar sehingga didapat
gas LPG

Untuk Proses Platforming UOP (Regenerasi Kontinu),prosesnya sama saja seperti srpses
sebelumnya, hanya saja, untuk proses ini, katalisnya dapat diregenerasi secara kontinyu
sehingga memperoleh suatu pediode yang cukup lama dalam pemakaian katalisnya

Dalam system Catalytic reforming catalys,

Pakan naphtha hydrotreated dikombinasikan dengan daur ulang gas hidrogen dan panas
ditukar dengan reaktor tembusan. Gabungan pakan kemudian dinaikkan ke reac- Suhu tion di
pemanas muatan dan dikirim ke bagian reaktor. Reaktor aliran radial diatur dalam tumpukan
vertikal. Reaksi utama adalah endotermik, jadi interheater digunakan di antara masing-masing
reaktor untuk memanaskan ulang muatan untuk suhu reaksi. Efluen dari reaktor terakhir
ditukar panas terhadap pakan kombinasi, didinginkan dan dipecah menjadi uap dan produk cair
dalam pemisah. Fase uap kaya akan gas hidrogen. Sebagian dari gas adalah dikompresi dan
didaur ulang kembali ke reaktor. Itu gas kaya hidrogen bersih dikompresi dan diisi bersama
dengan fase cair pemisah ke bagian pemulihan produk. Bagian ini direkayasa untuk
memberikan kinerja optimal. Katalis mengalir secara vertikal dengan gravitasi ke reaktor
tumpukan. Seiring waktu kokas menumpuk di katalis di kondisi reaksi. Katalis yang
dinonaktifkan sebagian adalah terus ditarik dari bagian bawah reaktor susun dan ditransfer ke
regenerator CCR

Anda mungkin juga menyukai