Anda di halaman 1dari 4

1.

KEPEMIMPINAN

Terdapat banyak ragam pandangan tentang pengertian kepemimpinan, leadership. Antara

lain Robbins (2003: 314) memberikan definisi kepemimpinan sebagai kemampuan

memengaruhi suatu kelompok menuju pada pencapai tujuan. Sumber dari pengaruh mungkin

bersifat formal, seperti yang diberikan pada jabatan manajerial dalam organisasi.

Sedangkan Greenberg dan Baron (2003: 471) memberikan definisi kepemimpinan sebagai

proses di mana satu individu memengaruhi anggota kelompok lain menuju pencapaian tujuan

kelompok atau organisasional yang didenifisikan. Sedangkan pemimpin adalah individu

dalam kelompok atau organisasi yang paling berpengaruh terhadap orang lain.

Robbins dan Judge (2011: 410) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.

Sementara itu, Kreitner dan Kinicki (2010: 467) mendenifisikan kepemimpinan sebagai

proses di mana seorang individu memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Sedangkan McShane dan Von Glinow (2010: 360) menyatakan kepemimpinan adalah

tentang memengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain memberikan kontribusi ke

arah efektivitas dan keberhasilan organisasi di mana mereka menjadi anggotanya.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan mendukung orang lain untuk bekerja secara

antusias menuju pada pencapaian sasaran (Newstrom, 2011: 171). Kepemimpinan

mereupakan factor penting yang membantu individu atau kelompok mengidentifikasi

tujuannya, dan kemudian memotivasi dan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Colquitt, LePine, dan Wesson (2011: 483) mendenifisikan kepemimpinan sebagai

penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk mengarahkan aktivitas pengikut kea rah
pencapaian tujuan. Arah tersebut dapat memengaruhi interpretasi kejadian pengikut,

organisasi aktivitas pekerjaan mereka, komitmen mereka terhadap tujuan utama, hubungan

mereka dengan pengikut, atau akses mereka pada kerja sama dan dukungan dari unit kerja

lain.

Menurut pandangan Schermerhorn, Hunt, Osborn, Uhl-Bien (2011: 306), kepemimpinan

adalah proses memengaruhi orang lain dan proses memfasilitasi usaha individual dan koletif

untuk menyelesaikan sasaran bersama. Gibson, Ivancevich, Donnelly dan Konopaske (2012:

314) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha menggunakan pengaruh untuk

memotivasi individu menyelesaikan beberapa tujuan. Pengertian ini mengandung makna

bahwa kepemimpinan menyangkut penggunaan pengaruh dan semua ubungan interpersonal,

pentingnya menjadi agen perubahan, dan memfokus pada menyelesaikan tujuan.

Sifat paling penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah: (a) mempunyai

dorongan pribadi pada tingkat tinggi, ditandai oleh energy, pertimbangan, kekuatan

keinginan, dan kepemilikian, (b) keinginan memimpin, ditunjukkan oleh motivasi untuk

memengaruhi orang lain, (c) integritas personal, ditunjukkan oleh perasaan etika, kejujuran,

dan kebenaran, (d) percaya diri, ditunjukkan oleh optimisme, keyakinan dan efikasi diri

sebagai pemimpin.

Sifat kepemimpinan tidak menjamin keberhasilan kepemimpinan karena kepemimpinan

dapat bersifat positif, namun ada pula yang bersifat negatif. Newstrom (2011: 172) membagi

sifat positif dalam primary traits dan secondary traits. Sebagai primary traits, sifat primer

adalah: (a) kejujuran dan integritas, (b) dorongan personal dan energy, (c) keinginan untuk

memimpin, (d) percaya diri. Sedangkan secondary traits sifat sekunder mencakup: (a)
kemampuan kognitif, (b) karisma, (c) fleksibilitas dan adaptivitas, (d) kesayangan dan

kehangatan positif, (e) kreativitas dan originalitas, (f) pengetahuan tentang bisnis.

Sedangkan sifat negatif dapat berupa: (a) Narcissism, di mana pemimpin dipenuhi dengan

kepentingan mereka sendiri, mengumpulkan prestasinya sendiri, mencari-cari kebaikan

sendiri, dan mengeksploitasi orang lain untuk keuntungannya sendiri, (b) Alpha dogs, sifat

yang sangat agresif, egosentris, mendominir, dan mengontrol.

Terdapat tiga karakteristik berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan adalah:

1. Personality, kepribadian: tingkat energy, toleransi terhadap stress, percaya diri,

kedewasaan emosional, dan integritas.

2. Motivitation, motivasi: orientasi kekuasaan tersosialisasi, kebutuhan kuat untuk

berprestasi, memulai diri, membujuk.

3. Ability, kemampuan: keterampilan interpersonal, keterampilan kognitif, keterampilan

teknis.

Stogdill dan Mann (Kreitner dan Kinicki, 2010: 471) menyatakan adanya karakteristik

yang membedakan pemimpin dengan pengikutnya adalah: (a) kecerdasan, (b) dominasi

kekuasaan, (c) percaya diri, (d) tingkat energy dan aktivitas, (f) pengetahuan yang relevan

dengan tugas.

Kouzes dan Posner (Kreitner dan Kinicki, 2010: 472) mengemukakan empat sifat utama

pemimpin: (a) kejujuran, (b) berpandagan ke depan, (c) memberikan inspirasi, (d) kompeten.

Goleman (Kreitner dan Kinicki, 2010: 472) berpendapat bahwa kecerdasan emosional

berpengaruh pada efektivitas kepemimpinan.


Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengelola dirinya dan hubungan dengan cara

dewasa dan konstruktif. Sifat yang menunjukkan emotional intelligence adalah: (a) self-

awareness, kepedulian diri (b) self-management, mengelola diri (c) sosial awareness,

kepedulian sosial dan (d) relationship management, manajemen hubungan.

Judge (Kreitner dan Kinicki, 2010: 472) mengemukakan adanya lima sifat kepribadian yang

berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan: (a) extraversion: ramah tamah, aktif berbicara,

suka bergaul, tegas, (b) agreeableness: penuh kepercayaan, sifat baik, kerja sama, lembut

hati, (c) conscioentiousness: dapat diandalkan, orientasi bertanggung jawab atas prestasi,

gigih, (d) emotional stability: santai, aman, tidak khawatir, dan (e) openness to experience:

cerdik, penuh daya khayal, keinginan tahu, berpikir luas.

Sifat kepemimpinan yang positif menurut Kreitner dan Kinicki (2010: 474) adalah: (a)

Task Competence: kecerdasan, pengetahuan, keterampilan menyelesaikan masalah, (b)

Interpersonal Competence: kemampuan berkomunikasi, menunjukkan perhatian dan empati,

(c) Intuition, (d) Traits of Character: kesadaran, disiplin, alasan moral, integritas, dan

kejujuran, (e) Biophysical Traits: kebugaran fisik, ketahuan, dan tingkat energy, (f) Personal

Traits: percaya diri, keramah tamahan, memonitor diri, extraversion, pengaturan diri, dan

efikasi diri.

Anda mungkin juga menyukai