Bab Iii Tinjauan Kasus
Bab Iii Tinjauan Kasus
TINJAUAN KASUS
DO
1) Nyeri Skala 9 (Berat)
2) Nampak kondisi luka bakar
klien pada Regio Facialis
Regio ekstremitas superior
dextra dan sinistra, Regio
thorax anterior dan posterior
terdapat nyeri Tekan,
3) TD : 120/70 mmHg,
Nadi : 80x/mnt,
R : 22 x/mnt,
S : 36,80
DO :
Nampak Luka Pada
1) Regio Facialis Inspeksi :
tampak luka bakar grade II
A-II B 5%, hiperemis (+),
udem (+), hematom (-),
palpasi: nyeri tekan (+).
2) Regio ekstremitas superior
dextra dan sinistra, Inspeksi :
tampak luka bakar grade II
A-II B 10%, udem (+), bulla
(+), palpasi: nyeri tekan (+).
3) Regio thorax anterior dan
posterior, inspeksi: tampak
luka bakar grade II A-II B
18%, hiperemis (+) udem (+)
bulla (+), palpasi: nyeri
tekan
3 DS : Hilangnya barier kulit Resiko infeksi
DO :
Nampak Luka Pada
1) Regio Facialis Inspeksi :
tampak luka bakar grade II
A-II B 5%, hiperemis (+),
udem (+)
2) Regio ekstremitas superior
dextra dan sinistra, Inspeksi :
tampak luka bakar grade II
A-II B 10%, udem (+), bulla
(+)
3) Regio thorax anterior dan
posterior, inspeksi : tampak
luka bakar grade II A-II B
18%, hiperemis (+) udem (+)
bulla (+)
4 DS : Perubahan pada status Ansietas
Klien mengatakan sangat cemas kesehatan
akibat luka bakar yang
dialaminya
DO :
Nampak bertanya-tanya tentang
penyakitnya dan kapan bisa
pulang
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Kerusakan kulit, pembentukan edema, di tandai dengan :
DS :
Pasien mengeluh nyeri
P : Klien mengatakan nyeri akibat terkena air panas
Q :-
R : Regio Facialis, Regio ekstremitas superior dextra
dan sinistra, Regio thorax anterior dan posterior
S : Nyeri skala 9 (Berat)
T :-
DO :
1) Nyeri Skala 9 (Berat)
2) Nampak kondisi luka bakar klien pada Regio Facialis Regio
ekstremitas superior dextra dan sinistra, Regio thorax anterior
dan posterior terdapat nyeri Tekan,
3) TTV :
TD : 120/70 mmHg,
Nadi : 80x/mnt,
R : 22 x/mnt,
S : 36,80
2. Kerusakan intergritas kulit b/d Luka bakar terbuka, di tandai dengan :
DS :
DO :
Nampak Luka Pada
1) Regio Facialis Inspeksi : tampak luka bakar grade II A-II B
5%, hiperemis (+), udem (+), hematom (-), palpasi: nyeri
tekan (+).
2) Regio ekstremitas superior dextra dan sinistra, Inspeksi :
tampak luka bakar grade II A-II B 10%, udem (+), bulla (+),
palpasi: nyeri tekan (+).
3) Regio thorax anterior dan posterior, inspeksi: tampak luka
bakar grade II A-II B 18%, hiperemis (+) udem (+) bulla (+),
palpasi: nyeri tekan
3. Resiko infeksi b/d hilangnya barier kulit, di tandai dengan :
DS :
DO :
Nampak Luka Pada
1) Regio Facialis Inspeksi : tampak luka bakar grade II A-II B
5%, hiperemis (+), udem (+), hematom (-),
2) Regio ekstremitas superior dextra dan sinistra, Inspeksi :
tampak luka bakar grade II A-II B 10%, udem (+), bulla (+),
3) Regio thorax anterior dan posterior, inspeksi: tampak luka
bakar grade II A-II B 18%, hiperemis (+) udem (+) bulla (+)
4. Ansietas b.d perubahan pada status kesehatan, di tandai dengan :
DS :
Klien mengatakan sangat cemas akibat luka bakar yang
dialaminya
DO :
Nampak bertanya-tanya tentang penyakitnya dan kapan bisa
pulang
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut b/d Kerusakan NOC : NIC Label :
kulit, pembentukan edema a. Pain Level, Pain Management
b. pain control, a. Tentukan lokasi nyeri,
c. comfort level karakteristik nyeri, dan skala
nyeri pasien
Kriteria Hasil : b. Mengajarkan menggunakan
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab teknik non farmakologis, (misal:
nyeri, mampu menggunakan tehnik kompres hangat, back massage,
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, guided imagery, relaksasi,
mencari bantuan) distraksi) sebelum, setelah, dan
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang jika mungkin selama kesakitan
dengan menggunakan manajemen nyeri sebelum nyeri terjadi atau
c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, meningkat, dan selama tindakan
frekuensi dan tanda nyeri) menghilangkan nyeri.
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri c. Kolaborasi pemberian analgetik
berkurang NIC label: Vital Sign Monitoring
e. Tanda vital dalam rentang normal a. Pantau status tekanan darah,
f. Tidak mengalami gangguan tidur nadi, temperatur dan pernapasan
b. Pantau dan laporkan tanda dan
gejala hipotermi dan hipertermi
2 Kerusakan intergritas kulit NOC : NIC label: Skin Surveillance
b/d Luka bakar terbuka a. Tissue Integrity : Skin and Mucous a. Memonitoring kulit di area jejas
Membranes b. Memonitoring untuk
b. Wound Healing : primer dan sekunder pencegahan tekanan atau friksi
pada pasien
Kriteria Hasil: c. Memperhatikan warna kulit
a. Integritas kulit yang baik bisa klien
dipertahankan (sensasi, elastisitas, d. Memperhatikan suhu pada kulit
temperatur, hidrasi, pigmentasi) klien
b. Tidak ada luka/lesi pada kulit
c. Perfusi jaringan baik
d. Menunjukkan pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
sedera berulang
e. Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
f. Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka
3 Risiko Infeksi NOC : NIC : Infection Control
a. Immune Status a. Pertahankan teknik isolasi
b. Knowledge : Infection control b. Batasi pengunjung bila perlu
c. Risk control c. Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
kriteria hasil: berkunjung dan setelah
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi berkunjung meninggalkan pasien
b. Menunjukkan kemampuan untuk d. Gunakan sabun antimikrobia
mencegah timbulnya infeksi untuk cuci tangan
c. Jumlah leukosit dalam batas normal e. Cuci tangan setiap sebelum dan
d. Menunjukkan perilaku hidup sehat sesudah tindakan keperawatan
e. Status imun, gastrointestinal, f. Pertahankan lingkungan aseptik
genitourinaria dalam batas normal selama tindakan
g. Tingktkan intake nutrisi
h. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
i. Monitor hitung granulosit, WBC
j. Berikan perawatan kulit pada
area abdomen
k. Berikan terapi antibiotik bila
perlu
4 Ansietas b.d perubahan NOC NIC
pada status kesehatan a. Anxiety self-control Anxiety Reduction (Penurunan
b. Anxiety level Kecemasan)
c. Coping a. Gunakan pendekatan yang
Kriteri Hasil : menyenangkan
a. Klien mampu mengidentifikasi dan b. Nyatakan dengan jelas harapan
mengungkapkan gejala cemas terhadap pelaku pasien
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan c. Jelaskan semua prosedur dan apa
menunjukan tehnik untuk mengontrol yang dirasakkan selama
cemas prosedur
c. Vital sign dalam batas normal d. Pahami prespektif pasien
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa terhadap situasi stress
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan e. Temani pasien untuk
berkurangnya kecemasan memberikan kemanan dan
mengurangi takut
f. Dorong keluarga untuk
menemani pasien
g. Dengarkan denga penuh
perhatian
h. Identifikasi tingkat kecemasan
i. Bantu pasien yang mnegenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
j. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
k. Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
l. Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan