Modul K3LH
Modul K3LH
Gambar 2.1 Korban yang terjepit diantara dasar dan jalur penumpu
Peralatan pengaman dan isolasi
Alat Penghisap
Gambar 2.3 Korban tertekan diantara alat penghisap dan alas dasar
Kasus 3 : Tertabrak
Judul kasus : Kematian dikarenakan tertabrak alat penggantung otomatis ketika melapisi PCB
dengan nikel
Strategi pengendalian 1. Pekerja harus dilatih K3 dan mengambil kasus yang ada
untuk dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah
kecelakaan yang sama terjadi lagi.
2. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
wajib.
3. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
operasi/ kerja.
Alat penggantung
otomatis
Tidak ada peralatan pengaman dna isolasi
Gambar 2.5 Memasang peralatan pengaman dan isolasi untuk mengisolasi pekerja
1. ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA
A. Alat-alat pelindung Anggota badan
B. Alat untuk bahaya kebakaran
C. Alat tanda bahaya
A. ALAT-ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN
1. Pakaian Kerja
2. Pelindung tangan
3. Pelindung kaki
4. Pelindung kepala
5. Pelindung mata
6. Pelindung wajah
7. Pelindung bahaya jatuh
1. PELINDUNG TANGAN
Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi tangan dari
terpotong
b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun
d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang dan kotor.
f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api
g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman
2. PELINDUNG KEPALA
1. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik sampai
2.200 volts.
2. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan listrik
sampai 20.000 volts.
3. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan
TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)
3. PELINDUNG MATA
a. Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung mata.
Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih kuat dan tahan
benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih menempel
pada wajah
4. PELINDUNG WAJAH
a) Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan
kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini dapat digunakan
bersamaan dengan penggunaan helm.
b) Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan
lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas yang dihasilkan dari
kegiatan pengelasan
5. PELINDUNG BAHAYA JATUH
a. Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh),
sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh melalui
pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain yang nyaman bagi si
pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan menurut pemakainya. Pakaian
penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” (high) yang terletak dibelakang dandi depan
dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolonglain yang dapat dipasangkan.
Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah satu
ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan pada tempat kaitan
yang lain untuk digunakan secara horisontal
2. Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara
Optimal.
Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara
Optimal. Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya tidak sama
sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihak manajemen dan
unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja. Dengan
demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang selalu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga upaya pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja telah dimulai sejak perencanaan. Pada setiap perusahaan diharuskan
berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan pada
undang-undang nomor 1 tahun 1970.
Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan manajemen perusahaan mengambil sikap
nyata yang mencakup:
1. mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber resiko
bahaya,
2. mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
3. menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
4. menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan
5. menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional.
Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan kelemahan
operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan. Kebijaksanaan
manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional dengan tingkat segi manajemen yang
sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi dan keselamatan kerja yang mengarahkan pada
partisipasi semua pihak dalam sistem manajemen dan organisasi, akan dapat menciptakan suasana
kerja yang nyaman sebagai landasa kuat untuk kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam
pembangunan.
Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial yang
sangat besar fungsi dan peranannya dalam:
1. Mengamankan investasi.
2. Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha.
3. Mengembangkan potensi ekonomi.
4. Meningkatkan manfaat perangkat produksi.
5. Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja.
Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu
pengetahuan dan ketrampilan, yaitu:
1. jalur pendidikan formal,
2. jalur latihan kerja, dan
3. jalur pengalaman kerja.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja untuk
meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga kemampuan kerja
secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
OSHA
A. PENGETAHUAN OSHA
The United States Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah bagian dari
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970. Misinya adalah
untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, penyakit, dan kematian dengan menerbitkan dan
menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
Fungsi OSHA
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah lembaga federal Amerika Serikat di
Departemen Tenaga Kerja. OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi kerja yang sehat bagi karyawan
untuk mengurangi kematian dan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Dua fungsi utama yang diberikan
oleh OSHA.
Fungsi utama dari OSHA adalah untuk menetapkan standar dan melakukan inspeksi tempat kerja untuk
memastikan apakah majikan dengan standar dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat. Standar
OSHA memerlukan praktik akal dan protektif, metode, dan proses kerja bagi kesejahteraan karyawan. OSHA
memastikan jika persyaratan bagi karyawan disediakan oleh pengusaha atau tidak Menurut OSHA, pengusaha
harus menjadi akrab dengan yang berlaku standar untuk pendirian mereka. Jika tempat kerja tidak higienis dan
berbahaya bagi karyawan untuk bekerja, maka mereka harus menghilangkan kondisi berbahaya tersebut.
Fungsi Kedua, OSHA tidak pemeriksaan apakah peralatan yang digunakan oleh pengusaha pelindung
atau tidak. Karyawan bertanggung jawab untuk mengetahui semua aturan dan peraturan yang berlaku untuk
tindakan mereka sendiri dan perilaku.
Untuk semua tindakan ini, OSHA telah memberikan pelatihan baik bagi majikan dan karyawan
sehingga lingkungan kerja yang baik dapat diciptakan. OSHA telah menyediakan dua jenis program:
• OSHA Konstruksi dan Kursus
• OSHA Industri Kursus Umum
OSHA Konstruksi Course adalah pelatihan keselamatan bagi pekerja konstruksi Industri. Tujuan dari
program ini adalah untuk menginformasikan pegawai mengenai orientasi keselamatan dan kesehatan yang
dibutuhkan oleh OSHA. OSHA Jenderal Industri Course adalah program keamanan komprehensif yang
membantu para pekerja di industri umum. Kedua program mencakup semua persyaratan OSHA. OSHA kursus
ini tersedia baik di kelas dan juga online. Kursus dilakukan dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa
Spanyol. OSHA telah melakukan suatu bantuan besar bagi pengusaha dan karyawan dengan membuat mereka
waspada dan bertanggung jawab atas lingkungannya.
Beberapa "standar." Dari OSHA
1. Hak Karyawan
Karyawan di tempat kerja memiliki beberapa hak yang sangat penting dalam OSHA.
Beberapa hak-hak ini mencakup kemampuan untuk mengeluh kepada OSHA mengenai kesehatan
dan standar keselamatan di tempat kerja mereka (namun tetap anonim dan rahasia). Semua
karyawan di Amerika Serikat tertutup kecuali untuk individu yang bekerja sendiri atau bekerja
sebagai karyawan publik di pemerintah daerah dan negara (bar Amerika Serikat Postal Service
karyawan).
Majikan harus menyediakan karyawan yang bekerja di bawah mereka dengan lokasi, aman
bekerja bahaya-bebas. Mereka seharusnya untuk memastikan bahwa karyawan tidak bekerja di
lingkungan yang dapat mengakibatkan gangguan fisik serius atau bahkan kematian. Beberapa dari
tanggung jawab mereka meliputi pemberian ujian medis, pelaporan ke OSHA dalam waktu
delapan jam of-the-korban pekerjaan di, tidak diskriminasi terhadap karyawan yang
melaksanakan hak-hak mereka OSHA, jelas menampilkan mereka poster OSHA
menginformasikan karyawan hak-hak mereka, dan banyak lagi.
4. Hak Majikan
Majikan juga memiliki hak di bawah peraturan OSHA. Beberapa hak-hak ini termasuk
waran inspeksi meminta, meminta identifikasi dari petugas kepatuhan OSHA, diberitahukan
tentang apa alasan untuk pemeriksaan OSHA adalah, meminta sebuah konferensi pasca inspeksi
informal-dan banyak lagi.
5. Education Pendidikan
Sebagai seorang karyawan atau majikan, mudah untuk mempelajari semua tentang
peraturan dan persyaratan OSHA. Anda dapat memeriksa Federal Register yang memiliki semua
OSHA saat ini dan sampai dengan standar tanggal diterbitkan. Semua perubahan OSHA, koreksi,
penghapusan dan sisipan juga tersedia juga.
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka disebabkan
adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali.
TOMBOL - TOMBOL
A. PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI
1. Emergency Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access
Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol
secara elektronik.
2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control
system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara
elektronik
3. Touchless Exit Button adalah sensor yang dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk membuka
pintu yang diintegrasikan dengan akses kontrol sistem. Dengan menggunakan sensor ini, user dapat
membuka Electric Lock tanpa menyentuh / menekan tombol. Alat ini dapat mendeteksi dengan
menangkap pergerakan di depan LED, dengan jarak sensitivitas 0-2 cm.
4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access
Control system. Exit button ini adalah inbow exit button yang berarti exit button harus ditanam ke dalam
tembok, hal ini membuat Exit Button ini akan terlihat terintegrasi dengan interior ruangan.
5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access
Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol
secara elektronik.
Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan fungsi
ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. Pada tabel 5 ditentukan jenis detektor yang sesuaikan
dengan fungsi ruangan.
Tabel . Jenis Detektor Sesuai dengan Fungsi Ruangan
Cara kerja smoke detector :
Saat terjadi kebakaran asap akan dideteksi melalui mata detector menggunakan inframerah untuk
mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan komponen
elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Jika bagian detector tersebut terkena asap dengan batas tertentu
maka smoke detector akan membunyikan sirine tanda bahaya kebakaran. Biasanya smoke detector dipasang
bersama dengan penyiram air otomatis.
PEMADAM KEBAKARAN
A. Pengetahuan Halon Pemadam Kebakaran
KEBAKARAN
A. DEFINISI KEBAKARAN
Definisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan defenisi
khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran.
B. UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN
1. BAHAN PADAT, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan
meninggalkan abu / bara.
2. BAHAN CAIR, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.
POLYCHLORINATED BIPHENYLS
A. PENGELOLAAN POLYCHLORINATED BIPHENYLS
I. PENGENALAN
Polychlorinated biphenyls (PCBs) adalah suatu substansi kimia organik sintetis yang dikenal sebagai
hydrocarbon chlorinated. PCBs bersifat persisten jika dilepaskan ke lingkungan karena ketahanannya
terhadap proses metabolisme yang dapat memecahkan mereka ke bentuk komposisi kimia yang lebih
sederhana. Solubilitasnya yang rendah di air menyebabkan PCBs terkamulasi dalam jaringan lemak manusia
dan hewan. PCBs dikenal menyebabkan efek kronik pada organ reproduksi, kekacauan pencernaan, dan luka
pada hewan laboratorium/percobaan. Sebagai tambahan EPA mencurigai PCBs sebagai karsinogen pada
manusia.
Untuk mengurangi petonsi efek balik terhadap kesehatan manusia, Kogres memberikan TSCA (Toxic
Substance Control Act) yang secara ketat mengatur penggunaan dalam semua aspek PCBs dan substansi
lainnya. TSCA juga mengurangi produksi PCBs sebagai suatu produk yang tidak murni.
Dalam dokumen ini diberikan cara pengaturan untuk Lawrwnce Livermore National Laboratory
(LLNL) sendiri pada :
Identifikasi, pemberian label, dan manajemen PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
Respon terhadap tumpahnya PCBs
Penggunaan PCBs dalam program penelitian
Pemeliharaan penyimpanan PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
Oleh hukum, generator bahan buangan diperlukan untuk memastikan label yang tepat diletakkan pada
barang PCBs, termasuk peralatan yang terdiri atas PCB yang akan tersebar sebagai bahan buangan. Pemilik
barang-barang dan peralatan PCBs sangat bertanggungjawab dalam memastikan identifikasi terhadap PCbs,
umumnya melalui analisis laboratorium jika sebelumnya tidak diberi label oleh pembuatnya..
II. Dimana PCBs Ditemukan
Sebelum peraturan federal mengurangi produksi dan penggunaan PCB, PCBs umumnya banyak
digunakan dalam beberapa produk komersial, termasuk :
· Adhesives
· Transformers
· Large, high- and low-voltage capacitors
· Liquid-cooled electric motors
· Hydraulic systems
· Heat-transfer systems
· Fluorescent light ballasts
· Electromagnets
· Liquid-filled cable
· Gasketing and dampening felt
· Microscopy mounting media and immersion oil
· Switches
· Voltage regulators
· Vacuum pumps
· Microwave ovens
· Electronic equipment
Banyak dari barang atau peralatan ini yang dulunya digunakan sekarang dibawah otoritas peraturan
federal dan negara. Penggunaan PCB hanya dibolehkan dibawah kondisi tertentu dalam skenario yang
terbatas. Karena PCBs digunakan secara meluas dalam peralatan yang sampai sekarang masih tersedia,
buangan minyak dari peralatan semacam ini mengandung konsentrasi PCB yang dapat dideteksi.
III. LABELLING DAN MANAJEMEN PCBs
III.1 Pemberian Label
Jika barang-barang yang mengandung PCBs tidak diberi label oleh pembuatnya, pemilik dari barang-
barang seperti itu membutuhkan kepastian bahwa barang-barang tersebut seharusnya diberi label. Pemiliknya
membutuhkan label untuk barang-barang yang mengandung PCB berikut, berdasarkan klasifikasinya :
Kontainer PCB
Transformer PCB
Kapasitor PCB voltase besar, tinggi dan rendah ketika dipindahkan dari service (peralatannya)
Motor listrik yang menggunakan PCB sebagai pendingin
Sistem hidrolik PCB
Sistem transfer panas PCB
Kontainer barang PCB
Area penyimpanan PCB
Kendaraan transport PCB
II. BAHAN BERBAHAYA
II.1 Latar Belakang
Antara tahun 1926 dan 1977, PCBs mengandung produk-produk yang diproduksi untuk penggunaan
yang stabil, tahan terhadap api, dan digunakan dalam transfer panas. Pengunaan yang terbesar dari PCBs
adalah dari fluida dielektrik. Seperti fluida yang mempunyai karakter khusus yaitu : nampak mengandung
banyak minyak, titik didih tinggi, stabilitas kimia tinggi, titik cahaya, konduktivitas elektrik rendah, dan
solubilitas dalam air rendah. PCBs juga digunakan bahan plastik dan aditif dalam minyak pelumas dan cairan
pemotong.
II.2 Klasifikasi PCBs
PCBs terdiri atas material-material yang diklasifikasikan menurut konsentrasi PCBs yang ada. Ada
tiga klasifikasi dari material-material yang mengandung PCBs :
PCB ≥ 500 ppm
Pencampuran antara material-material yang mengandung PCBs sangat dibutuhkan untuk klasifikasi
pada konsentrasi tinggi yang telah tercampur. Sifat mudah mencair dari PCBs dalam hasil percampuran
dicegah oleh ketentuan anti-pencairan TCSA. Bagaimanpun pencairan yang tidak disengaja dibolehkan dalam
konsisi tertentu. Tolong perhatikan Tim Analis Lingkungan ES dan H untuk petunjuk tambahan.
Peraturan Federal dan California (CA) berbeda pada klasifikasi untuk buangan PCB. Dibawah
peraturan federal, bahan buangan PCBs dengan konsentrasi kurang dari 50 ppm mungkin ditetapkan sebagai
buangan non PCBs, sedangkan dibawah peraturan Negara Bagian California, buangan PCBs membutuhkan
konsentrasi kurang dari 5 ppm untuk ditetapkan sebagai buangan non PCBs.
II.3 Identifikasi Material PCB
Ada lebih dari 200 isomer PCB dan senyawa-senyawanya yang beraneka ragam dari yang bergerak,
cairan berminyak ke putih, padatan kristalin dan resin keras. PCBs akan sulit untuk dibedakan tanpa
menggunakan metode analitik. Teknik screening dapat dipakai untuk menguji kehadiran klorin, tapi analisis
laboratorium diperlukan untuk mengidentifikasi PCBs dan konsentrasi PCB. Kesulitan dalam identifikasi
PCBs ditekankan pada pentingnya labeling alat dan material-material yang terkontaminasi olehnya dari awal.
Material PCB dibagi kedalam dua kelompok dengan peraturan : PCBs dan barang-barang PCB. Barang-
barang PCB selanjutnya dibagi lagi ke dalam empat kelompok, yaitu :
1. Barang PCB
2. Kontainer PCB
3. Barang-kontainer PCB
4. Peralatan PCB
Ketika hasil analitik mengidentifikasi barang-barang yang mengandung konsentrasi PCB, pemiliknya
harus menulis konsentrasi tersebut dengan tinta yang permanen pada label. Jika peralatan ditentukan memiliki
konsentrasi PCBs kurang dari 5 ppm, label “Non PCB” seharusnya ditambahkan ke peralatan tersebut.
Pemberian label juga dibutuhkan oleh barang-barang diatas yang tidak mengandung PCBs. Kapasitor voltase
besar, tinggi dan rendah; kapasitor rendah yang biasanya digunakan dalam sirkuit arus bolak-balik,
Fluorescent light ballasts dan semua yang tidak mengandung konsentrasi PCBs harus diberi label “No PCBs”
oleh pembuatnya jika dibuatnya setelah 1 Juli 1978.
Jika PCB yang dipindahkan dari peralatannya (service), pemilik barang atau container PCB sebaiknya
memberi label dengan menyertakan tanggal ketika dipindahkan dari peralatannya. Sebagai tambahan,
pemberian label untuk regulator (alat pengatur) yang lain, penggunaannya tergantung pada isi dari container.
Pemilik barang-barang PCB dapat memperoleh standar PCB, kontaminasi PCB, dan label Non PCB
melalui LLNL Material Distribution Department (Stores).
III.2 Mengelola Peralatan Yang Tidak Teridentifikasi
Status untuk setiap peralatan tanpa label yang diduga mengadung PCB seharusnya dideterminasi
melalui analisa laboratorium, dari pelat nama peralatan, atau dengan mendapatkannya dari Lembaran Data
Keamanan Material . Pengangkut dengan pelat nama terutama 1978 diduga untuk PCB. Setelah
mendeterminasi konsentrasi PCB, pemilik harus membubuhkan label yang tepat ( PCB, Terkontaminasi PCB,
atau Non PCB) pada peralatan itu. Beberapa diantaranya seperti capacitor, elektomagnet, saklar, pengatur
voltase,circuit breakers, dan Peralatan listrik terkontaminasi PCB, tidak diperlukan identifikasi dan pelabelan
seperti untuk penggunaan terus menerus. Konsentrasi PCB dalam peralatan listrik yang berisi minyak (
misalnya transformer, dan kapasitor) mungkin dideterminasi dengan tanggal pembuatan, tipe cairan dieletrik,
dan volume cairan yang terkandung dalam peralatan tersebut. Konsentrasi semua limbah PCB diharuskan
untuk diketahui secara analitis atau metoda lain untuk pembuangannya.
III.3 Mengelola Peralatan PCB
Peraturan mengharuskan pengelolaan PCB secara berbeda tergantung alatan. Peraturan membagi
peralatan PCB dalam berbagai tipe :
Transformer
Kapasitor
Ballast Lampu Listrik
Electromagnet,saklar, dan pengatur voltase
Lain-lain
Untuk mentaati hukum Federal, LLNL disarankan untuk memelihara dan pembaruan tahunan inventory
semua PCB untuk jenis on-site. Divisi teknik pabrik untuk pemeliharaan dan operasi bertanggung jawab untuk
memelihara inventory tahunan. Beritahukan Tim ES&H analis Lingkungan anda tentang setiap peralatan PCB
penemuan baru dan tanpa label untuk dimasukkan dalam daftar inventoris.
III.4 Menghindari Kontaminasi Radioaktif Pada Peralatan PCB
Pemakai peralatan PCB disarankan untuk melaksanakan semua pencegahan yang perlu untuk
mencegah kontaminasi radioaktif dari PCB. Ada beberapa pilihan cara pembuangan termasuk untuk PCB
radioaktif.
IV. PEMERIKSAAN PERALATAN PCB
Pemilik perlatan PCB spesifik pada LLNL bertanggungjawab untuk mengarahkan pemeriksaan
peralatan beradarkan peraturan dan untuk memelihara daftar pemeriksaan peralatan. Tabel 1 memperlihatkan
bahwa frekuensi pemeriksan yang diminta dan direkomendasikan untuk peralatan PCB dan terkontaminasi
PCB. Pemeriksaan kuartal yang disarankan mungkin diarahkan pada waktu setiap periode tida bulanan (
Januari-Maret, April-Juni,Juli-September,Oktober-Desember), dengan menyediakan minimum 30 hari
diantara pemeriksaan pertama dan selanjutnya.
Bila peralatan PCB dan terkontaminasi PCB diperiksa, pemilik harus cek pelabelan yang benar seperti
yang disarankan. Cari indikasi yang menunjukkan adanya kebocoran, seperti:
· Noda karat minyak pada peralatan
· Bekas pengelapan pada peralatan
· Kerusakan fisik secara keseluruhan
Pemeriksaan visual tidak disarankan setiap saat atau kegiatan, tapi pemeriksaan buku harus tetap
dilakukan oleh pemiliki Peralatan untuk didokumentasikan pada pemeriksa. Pada minimum, buku
pemeriksaan mencantumkan tnggal dan waktu pemeriksaan, nama pemeriksa, dan temuan. Temuan harus
diikuti dengan tidnakan perbaikan yang diambil dan tanggal perbaikan dilengakpi. Pemeriksa harus
menandatangani semua bagian buku. Catatan pada pemeriksa akan dihilangkan setidaknya 3 tahun setelah
pembuangan peralatan PCB.
V. CARA TANGGAP TERHADAP TUMPAHAN
Bila terjadi tumpahan material PCB, pelarut yang ditentukan dipakai untuk dekontaminasi, dan
standar spesifik dekontaminasi disarankan untuk dilakukan dan didokumentasikan dengan analisis. Tumpahan
kecil material PCB harus diremediasi hanya oleh teknisi HWM ( Hazardous Waste Managements) pada EPD
dengan panduan dari Tim ES&H. Teknisi HWM dilatih untuk menangani limbah PCB dan mentaati TSCA
saran pembersihan. Pembersihan sisa PCB harus dilakukan sesegera mungkin , tapi tidak kurang dari 24 jam
setelah penemuan tumpahan.
Bila tumpahan PCB besar, atau ada pekerja yang cedera atau terkontaminasi, segera hubungi nomor
emergensi laboratorium 911 atau ext 2-7333 pada Livermore atau 911 ext 3-5333 pada Situs 300. Dinas
Pemadam Kebakaran LLNL mengoperasikan truk Haz Mat untuk menanggapi tumpahan mayor. Akses
kepada daerah tumpahan harus diawasi untuk mencegah paparan tak terduga terhadap pelintas.
VI. PEMBUANGAN MATERIAL PCB
Pembuangan PCb dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. PCB dan
terkontaminasi PCB disarankan dibuang dalam 1 tahun dari tanggal barang itu dinyatakan sebagai limbah atau
tidak lagi digunakan. PCB dan terkontaminasi PCB yang disimpan untuk dibuang, harus disimpan pada
fasilitas HWM dan harus dikapalkan ke fasilitas pembuangan yang disetujui dalam 9 bulan pemindahan.
Penyimpanan sementara dari PCb dan terkontaminasi PCb umumnya dapat dilakukan di WAA untuk 30 hari.
Peraturan baru TSCA membolehkan 30 hari penyimpanan untuk setiap limbah PCB, pada konsentrasi
berapapun. Perhatikan bahwa ini adalah waktu tersingkat daripada limbah berbahaya lain yang dapat disimpan
di WAA. Beritahukan teknisi HWM anda dan tim ES&H, bila PCB yang terkontaminasi PCB harus dibuang.
VII. Penelitian dan Pengembangan PCB
Penelitian dan Pengembangan produk PCB diperlambat, walaupun eksperimen ilmu pengetahuan dan
analisis yang menggunakan PCB diijinkan. PCB mungkin dibeli dengan tutup yang rapat dalam wadah ukuran
kurang dari 5 mL. Pembuatan, proses, dan distribusi PCB untuk riset dan pengembangan diperbolehkan
dengan pengecualian khusus yang diberkan oleh EPA.
Penggunaan PCB di Laboratorium untuk riset dan pengembangan diperbolehkan untuk melayani
kandungan tumpahan dan label yang sesuai untuk semua material PCB. Limbah PCB timbul timbul selama
kegiatan riset harus disimpan kemudian dibuang secara baik. Beritahu teknisi HWM dan Tim ES&H bila
limbah PCB akan dibuang. Pembukuan laporan yang spesifik dan dokumentasi harus dilakukan. Pembuangan
limbah PCB dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. Jika anda mau membeli atau
membaung material PCB, anda harus melaporkan pada ES&H.
VII.2 Timbulan PCB Yang Tidak Hati-hati
Penimbulan PCB yang tidak diumumkan dalam konsentrasi lebih dari 2 ppm dilaporkan oleh LLNL
kepada EPA dalam 90 hari. PCB dapat diproduksi chlorine dan hidrokarbon, dan temperature yang
diitngkatkan ( katalis) hadir bersamaan. Hubungi ES&H dalam kejadian penimbulan PCB yang tidak
diumumkan.
VIII. PENYIMPANAN LAPORAN YANG DISARANKAN
Peraturan PCB meminta pemisahan 7 jenis laporan dan catatan yang berbeda dan dilakukan terhadap
PCB dan material terkontaminasi PCB. HWM dan PRAG of EPD bertanggungjawab terhadap pembuatan
laporan yang diminta, dengan pengecualian pada buku log pemeriksaan. PRAG bertanggungjawab untuk
melaksanakan laporan. Pemilik Peralatan PCB bertanggungjawab untuk menunjukkan pemeriksaan Peralatan
dan memelihara buku log pemeriksaan peralatan. Appendix B : memberikan informasi lebih jauh mengacu
pada laporan yang diminta dilaksanakan oleh EPD.
Bahaya PCB
PCB ialah kimia organik buatan manusia yang mengandung klorin berukuran sangat kecil dan
menjadi bagian dari senyawa yang disebut chlorinated hydrocarbons. Sebelum terlarang di Amerika Serikat
pada 1979-selanjutnya di seluruh dunia pada 2001-ahan-bahan kimia tersebut ditemukan juga dalam berbagai
produk seperti perangkat elektrik, cat, plastik, dan mesin fotokopi.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah melakukan uji coba ke hewan.
Rupanya, rubuh hewan yang terekspos PCB semakin berisiko mengalami masalah kesehatan. Mulai kanker,
menurunnya respons kekebalan tubuh, masalah saraf, hingga kelahiran prematur. Pada manusia, efek bahaya
itu bisa berlipat. Itu sebabnya PCB ditetapkan sebagai bahan berbahaya yang bisa menyebabkan segudang
problem kesehatan.
Ilmuwan juga menyatakan PCB termasuk kontaminan yang sanggup bertahan dalam waktu lama di
lingkungan dan luruh perlahan dari atmosfer.Berpindah tempat lewat udara dan bisa berkelana sampai ke area
terpencil seperti puncak-puncak gunung yang tinggi. Ilmuwan juga menduga, perubahan iklim menyebabkan
penyebaran polutan sejenis ikut terdongkrak.
Meracuni air
"Penyusutan gletser dapat menyebabkan polutan yang tersimpan dalam salju gletser menyebar bersama
dengan air saat mencair," kata Roberto Quiroz, sekarang di ELLA Chile Environmental Sciences
Center.Peneliti yang merampungkan risetnya saat berada di IIQAB, institut penelitian bagi kimia lingkungan
di Barcelona, Spanyol, tersebut menekankan juga bahwa air dari salju yang mencair selama ini digunakan
untuk sektor pertanian dan air minum. Itu sebabnya kontaminan dalam air tersebut dapat menciptakan risiko
kesehatan.
Ilmuwan mengakui hasil kerja mereka belum memberi gambaran yang cukup mengenai cemaran PCB
dan mereka perlu lebih banyak sampel dari berbagai lokasi untuk memahami pergerakan dan pola
penumpukan PCB di wilayah pegunungan. Walau demikian, dunia diminta mewaspadai ancamannya. (M-8)