Anda di halaman 1dari 3

3.

4 Kegiatan peningkatan mutu Sesuai dengan Rencana Pemenuhan yang telah


disusun
Kegiatan Pengembangan Sekolah Model di Sdit Teuku Umar Meulaboh dilaksanakan
tanggal 14 Oktober 2019 dan 13 November 2019 dalam 2 tahap yaitu :

1. Pelatihan SPMI di laksanakan tanggal 14 Oktober di Sdit teuku umar Meulaboh,


Aceh Barat.dan jg dihadiri oleh 5 Sekolah imbas, membahas tentang Pengisian
instrument EDS/EMIS dan Penyusunan RKS/RKAS/RKT
2. Pelatihan dari LPMP yang dilaksanakan tanggal 13 November 2019 tentang
Pendampingan sekolah model tahun 2019 dan Pengisian instrument Ami dan juga
dihadiri oleh 5 Sekolah imbas.

Peserta kegiatan pendampingan ini adalah 15 orang terdiri dari masing masing 10
peserta dari sekolah model dan 5 orang dari sekolah imbas dari unsur kepala sekolah dan
guru.

Pendamping dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah dan pengawas atau guru yang
telah mengikuti Pelatihan Fasda Sekolah Model atau Bimtek SPMI di Sekolah model
sasaran tahun 2017 yang telah di laksanakan di masing masing kabupaten/kota.

Secara umum kegiatan sudah berjalan dengan lancar. Kegiatan berlangsung selama 2
hari yang bertempat di SDIT Teuku Umar Meulaboh. Selama 2 hari kegiatan 1 orang nara
sumber dari Pengawas melaksanakan pembelajaran dan dari LPMP, dengan metode
metode ceramah, pemaparan, penugasan.

Dalam waktu yang sangat singkat di setiap tahapnya disampaikan seluruh materi yang
harus di sampaikan mencakup 5 siklus SPMI dari pemetaan, perencanaan pemenuhan
mutu, implementasi pemenuhan mutu, evaluasi dan penetapan standar yang lebih tinggi.

1. Pengembangan sekolah model


Membahas mengenai pengembangan sekolah model yang di laksanakan di
sekolah.

2. SNP, Indikator, dan Instrumen


Standar pendidikan yang terdiri atas 8 standar yakni SKL, standar isi, standar
proses, standar penilaian, standar PTK, standar pengelolaan, standar sarpras dan
standar pembiayaan. 8 standar nasional pendidikan ini adalah acuan bagi upaya-
upaya pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah. Melalui hasil
identifikasi/pemetaan 8 standar SNP dengan indikator masing masing di lakukan
perbaikan dengan menyusun perencanaan mutu. Menjelaskan kaitan antara SNP,
indikator dan instrumen

3. Sistem Penjaminan Mutu


Pendidikan Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan di dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005. Penjaminan mutu
pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya
memiliki tanggungjawab dalam peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Konsep Sistem
Penjaminan Mutu Internal pada umumnya adalah satu system yang secara garis
besarnya yaitu melaksanakan 5 siklus di dalam pengelolaan sekolah atau satuan
pendidikan lain semacam disdik. 5 siklus itu adalah pemetaan mutu, perencanaan
pemenuhan mutu, implementasi pemenuhan mutu, audit mutu internal/evaluasi dan
penetapan standar baru denga harapan telah terjadi peningkatan. Kelima siklus ini
terus di laksanakan dengan menciptakan perangkat untuk pelaksanaannya seperti
adanya struktur pelaksana SPMI, dokumen dokumen 8 standar, instumen evaluasi
diri/audit mutu internal. SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan
dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.

4. Pemetaan Mutu Satuan pendidikan


Pemetaan mutu menjadi hal yang sangat penting di lakukan sekolah karena
menjadi siklus pertama bagi 5 siklus SPMI. Dalam kegiatan pemetaan mutu di
lakukan identifikasi terhadap setiap kelebihan atau kekurangan sekolah dengan
instrumen yang di pergunakan dapat dari instrumen EDS, atau insturmen akreditasi
sekolah dan insturmen lainya.Menetapkan permasalahan dan akar permasalahan
yang dihadapi oleh sekolah terkait pemenuhan SNP berdasarkan indikator kondisi
sekolah yang capaiannya kurang dari standar . Dilakukan analisis terhadap hasil
pemetaan, proses pengolahan dan analisis data sesuai dengan hasil untuk
mengidentifikasi hal yang perlu diperbaiki untuk pemenuhan mutu pendidikan.
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
Rencana pemenuhan mutu adalah langkah kedua dalam siklus SPMI, yakni
menyusun perencanaan berdasarkan hasil pemetaan yang sudah di lakukan. Dalam
penyusunan perencanaan di hal hal yang masih menjadi kelemahan sekolah, dalam
standar nasional pendidikan di lakukan perencanaan untuk perbaikan. Hasil dari
langkah kedua ini adalah adanya dokumen dokumen semacam RKS dan RKAS.

6. Pelaksanaan Pemenuhan Mutu


Pemenuhan dan peningkatan mutu berdasarkan SNP dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu (1) mutu pengelolaan sekolah dan (2) mutu pembelajaran.
Merupakan kelanjutan dari perencanaan yang sudah di laksanakan.

7. Evaluasi
Yakni langkah mengevaluasi atau mengaudit atas pelaksanaan pemenuhan
mutu yang sudah di laksanakan, sehingga bila belum tercapai pemenuhan yang di
laksanakan di lakukan perbaikan kembali dan jika sudah tercapai bisa di tetapkan
standar baru untuk di wujudkan pada siklus tahun berikutnya, demikian terus
dilakukan dalam upaya peningkatan mutu di Sekolah. Semua kegiatan berjalan
dengan lancar. Sekolah model mampu melaksanakan kegiatan pengimbasan
program sekolah model kepada sekolah imbas masing masing.

Anda mungkin juga menyukai