Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity

ISSN : 2460-7762

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE


BALANCED SCORECARD UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS
PADA PT.KAI (Persero)

Kristianto Bambang Putra, Mahsina, Arief Rahman


Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ABSTRAK
Manajemen transportasi mempunyai peranan dalam kehidupan bernegara,
transportasi menjadi pilar penting dalam ekonomi,sosial dan politik. Adanya pengukuran
kinerja menjadi bahan evaluasi guna perbaikan manajemen transportasi. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan Balanced
Scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran dan perspektif proses bisnis internal. Dari hasil penelitian dengan
menggunakan Balanced Scorecard menunjukan kinerja PT.KAI secara keseluruhan
kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard adalah baik dalam mencapai
tujuan strategis yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Balanced Scorecard,Pengukuran Kinerja,Tujuan Strategis

ABSTRACT
Transportation management has a role in the life of the state, transportation
becomes an important pillar in the economic, social and political. The existence of
performance measurement into the evaluation materials for the improvement of
transportation management. Type of research is descriptive qualitative research. By using
the Balanced Scorecard namely financial perspective, customer perspective, learning and
growth and internal business process perspective.From the research results using the
Balanced Scorecard shows the overall performance of PT KAI using the Balanced
Scorecard is a good in achieving the strategic objectives that have been set.
Keywords: Balanced Scorecard, Performance Measurement, Strategic Goals

PENDAHULUAN
Di era modern ini, perkembangan zaman semakin meningkat demikian pula
kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa. Salah satunya adalah kebutuhan
masyarakat untuk berpergian dari lokasi satu ke lokasi lainnya. PT Kereta Api Indonesia
(Persero). Perusahaan plat merah ini adalah salah satu penyedia transportasi massal
Kereta Api. Meskipun merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak di perusahaan
jasa kereta api dan tidak memiliki pesaing, namun PT KAI harus tetap waspada dengan
adanya pesaing produk pengganti seperti pesawat terbang dan bus.Jumlah penumpang
yang terus bertambah setiap harinya sementara penambahan armada kereta dari Tahun

75
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

2008 hanya 488 gerbong, Kerusakan pantograf turut menjadi permasalahan PT KAI
apabila sinyal dalam pantograf terganggu, Hal itu bisa menyebabkan menurunkan
kualitas pelayananan kereta api. Dengan melakukan pengukuran kinerja secara berkala
setiap periode membuat manajemen memahami bagaimana keadaan unit bisnis mereka
dan membantu pihak manajemen dalam pembuatan keputusan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Oleh karena itu rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah Kinerja
PT.KAI diukur dengan Balanced Scorecard untuk mencapai tujuan strategis
perusahaan. Berdasarkan permasalahan diatas tujuan penelitian ini adalah untuk menilai
kinerja PT KAI dengan menggunakan Balanced Scorecard untuk mencapai tujuan
strategis.
Kinerja Menurut Mulyadi (2007:363) “Kinerja adalah sebagai keberhasilan
personel dalam mewujudkan sasaran strategik d empat perspektif: Keuangan,
Pelanggan, Serta Pembelajaran dan Pertumbuhan”
Pengukuran Kinerja Definisi pengukuran kinerja menurut Mulyadi
(2007:419) adalah: “Penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya”
Balanced Scorecard menurut Mulyadi (2007:3) merupakan alat manajemen
kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable
outstanding financial performance) .
Perspektif Dalam Balanced Scorecard
a. Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan
pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan yang mendasar. Perbaikan-
perbaikan ini tercermin dari sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan
keuntungan yang terukur, baik berbentuk Profit Margin,ROI,ROA dan ROE.
b. Perspektif Pelanggan
Balanced Scorecard melihat aspek pelanggan memainkan peranan penting dalam
kehidupan perusahaan. Tolok ukur pelanggan dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi target atau

76
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

sasaran. Apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan para pelanggan menjadi hal
yang penting dalam perspektif ini.
c. Perpektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses internal bisnis menekankan pada penciptaan produk baru yang
lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan kepada customer. ada tiga
tahap yang harus dilakukan,yaitu:Tahap inovasi, Tahap Operasi dan Tahap Purna
jual.
d. Perspektif Pertumbuhan & Pembelajaran
Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan ukuran yang
mendorong pembelajaran dan pertumbuhan suatu perusahaan.
Hubungan Antar Perspektif yang menimbulkan sebab-akibat memegang
peranan yang sangat penting dalam Balanced Scorecard terutama dalam penjabaran
tujuan dan pengukuran masing-masing perspektif.
Tujuan Strategis adalah sebuah penjabaran dari pernyataan misi, yang
Dikembangkan dengan spesifitas yang lebih besar mengenai bagaimana agen
melakukan misinya.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis dan
studi kasus. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penilaian kinerja
dilakukan dengan 4 perspektif Balanced Scorecard Perspektif keuangan, Pelanggan,
Proses Bisnis internal dan Pertumbuhan dan pembelajaran. Teknik pengumpulan data
adalah dengan Wawancara, Studi Pustaka, dokumentasi dan observasi.
Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis yang bersifat kualitatif
yang diperoleh atas perhitungan setiap tolok ukur masing-masing perspektif di dalam
Balanced Scorecard.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERJEMAHAN VISI MISI KEDALAM TIAP PERSPEKTIF

77
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Dari hasil penerjamahan setiap perspektif akan dimasukan ke dalam Kriteria


Keseimbangan seperti pada tabel 1 dibawah ini dan akan diberikan skor berdasarkan
Rating Scale pada tabel 2:

Tabel 1
Kriteria Keseimbangan
Perspektif Tujuan Strategis Skor Ukuran Strategis
1. Peningkatan Pendapatan 1 Realisasi 2013
Perspektif Keuangan
2. Kinerja Keuangan Yang membaik 1 Rasio Keuangan
(skor 2)
1.Pemerolehan Pelanggan Baru 1 Akuisisi Pelanggan
Perspektif Pelanggan 2.Kesetiaan Pelanggan 1 Retensi Pelanggan
3. Tingkat Kepuasan Penumpang 1 Peningkatan Kepuasan
(skor 3)
1. Tahap Inovasi 1 Tingkat Inovasi
1 Tingkat Keselamatan
Perspektif Bisnis Internal 2. Tahap Operasi 1 Tingkat Keterlambatan
1 Jumlah Loko SO & Mogok
3. Tahap Purna Jual 1 Penanganan Keluhan
(Skor 5)
1.Retensi Pegawai 1 Tingkat Perputaran pekerja
Perspektif pertumbuhan dan
2.Kemampuan dan kapabilitas 1 Tingkat Pelatihan Pekerja
Pembelajaran
1 Tingkat Studi Banding
(Skor 3)

Sumber : Peneliti (2015)


Tabel 2
Rating Scale
Kinerja Nilai
Baik 1
Cukup 0
Kurang Baik -1
Sumber : Mulyadi (2001)

Pengukuran Kinerja PT KAI dengan menggunakan Balanced Scorecard.


1. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Tabel 3
Tolok Ukur Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Rumus 2012 2013
Employes Total Pegawai keluar 863 90
x100% 3,2 0,33
Turnover total Pegawai 27030 26.928

Pelatihan Jmh Pegawai training 4.520 6,712


× 100% 17% 25%
Pegawai Jmh Pegawai Keseluruhan 27030 26,93
Jmh Pegawai SB 277 1246
Studi Banding × 100% 1% 4,60%
Jmh Pegawai Keseluruhan 27030 26928
Sumber : Peneliti (2015)

78
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Pada 2012 Employes Turnover,Pelatihan dan Studi Banding adanya perbaikan dari
Tahun 2013.hal ini menandakan PT.KAI Secara konsisten melakukan penambahan
wawasan dan pengetahuan pegawai dan menjaga hubungan baik dengan pegawai.
Setiap tolok ukur dikategorikan baik dan mendapatkan skor 1.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal


a. Inovasi
PT.KAI secara konsisten menciptakan inovasi terbaru yang dapat meningkatkan
pelayanan kepada pengguna jasa kereta api.baik inovasi Fisik dan Non Fisik, maka
tolok ukur Inovasi pada PT.KAI diberikan skor 1.
b. Penanganan Keluhan
Dalam menangani keluhan PT.KAI dikategorikan Cukup hal ini disebabkan
PT.KAI sudah menyediakan sarana yang baik dalam menerima keluhan namun dalam
proses penyelesaian keluhan harus ada perbaikan, maka tolok ukur ini diberikan skor 0.
c. Tingkat Keterlambatan
Tabel 4
Tingkat Keterlambatan
2012 2013
Satuan Menit
Toleransi Realisasi % Toleransi Realisasi %
Berangkat 6,67 3 45% 4 2,57 64%
Datang 48,33 26 53,70% 32,67 31,4 95,60%
Sumber : Peneliti (2015)
Tingkat Pelayanan PT.KAI dilihat dari Waktu keterlambatan kereta api pada
Tahun 2012 dan 2013 masih dibawah toleransi. Maka tolok ukur ini diberikan skor 1.
d. Tingkat Ketersedian Armada
Tabel 5
Ketersedian Armada
Satuan Unit
Sarana Siap Operasi (SO)
2012 2013 Naik (Turun)
Lokomotif Kereta 328 469 43%
Diesel KRD Kereta 96 85 -11,50%
Listrik KRL Kereta 510 410 -19,60%
Gerbong 1514 1482 -2,10%
5233 5758 10%
Sumber : PT Kereta Api Indonesia (2013)
Tingkat ketersedian armada siap operasi PT.KAI mengalami perbaikan dan
kenaikan secara total hal ini dikarenakan adanya penambahan lokomotif dan gerbong.
Maka tolok ukur ini diberikan skor 1.
e. Tingkat Keselamatan

79
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Tabel 6
Tingkat Keselamatan
Peristiwa Luar Biasa 2012 2013
Anjlog 54 56
KA vs KA 3 0
Total 57 56
Sumber : PT Kereta Api Indonesia (2013)
Pada Tahun 2013 tingkat keselamatan KA membaik dengan adanya penurunan
jumlah kecelakaan kereta api dan tercapainya Zero Accident pada KA vs KA.
3. Perspektif Pelanggan
a. Customer Retention
Pada Tahun 2013 PT.KAI dapat mempertahankan jumlah pelanggan dari Tahun
lalu bahkan adanya peningkatan jumlah penumpang. Hal ini dikarenakan pelayanan
yang diberikan PT.KAI yang baik. Tolok ukur ini diberikan skor 1.
b. Customer Aquisition
Tabel 7
Customer Aquisition
Rumus 2012 2013
Pnmp Baru 11.194.435.000 18.848.307.000
Customer Aquisition x100% 5,50% 8,50%
Jumlah Pnmp 202.881.026.000 221.720.000.000
Sumber : Peneliti (2015)
Pada Tahun 2013 PT.KAI dapat meningkatkan jumlah akuisisi penumpang
sebesr 8,50% dari Tahun 2012. Dikarenakan adanya pertambahan relasi baru. Maka
tolok ukur ini diberikan skor 1.
C. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan dikategorikan baik karena secara konsisten PT.KAI
melakukan Survey tingkat kepuasan penumpang KA. Pada Tahun 2013 dari hasil
survey tingkat kepuasan penumpang KA oleh PT.KAI berada pada 3,9 dari skala 4
4. Perspektif Keuangan
a. Rasio Likuiditas
1. Current Ratio
Tabel 8
Current Ratio
2012 2013
Aset Lancar (a) 2.540.813.000.000 4.137.883.606.193
Hutang Lancar (b) 2.176.655.295.172 4.258.534.328.044
Current Ratio (a):(b) 116,73 97,17
Naik/(Turun) -19,56
Sumber : Peneliti (2015)

80
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Pada Tahun 2012 kemampuan perseroan dalam membayar kewajiban jangka


pendek sebesar 116.7% dan mengalami penurunan sebesar 19,56% pada Tahun 2013
menjadi 97,17%. Hal ini dikarenakan jumlah hutang yang lancar lebih besar dari aset
lancar.

2. Cash Ratio
Tabel 9
Cash Ratio
2012 2013
Aset Lancar (a) 1.848.312.852.988 3.499.356.201.300
Hutang Lancar (b) 2.176.655.000.000 4.258.534.328.044
Cash Ratio (a):(b) 84,92 82,17
Naik/(Turun) -2,74
Sumber : Peneliti (2015)
Pada Tahun 2012 tingkat Cash Ratio sebesar 84,9% artinya dana yang tersedia
PT KAI hanya bisa menjamin 84,9% dari total hutang lancar. Pada Tahun 2013
mengalami penurunan dari Tahun 2012 sebesar 2,74% menjadi 82,17% .
b. Rasio Solvabilitas
1. Debt to equity ratio
Tabel 10
Debt to equity ratio
2012 2013
Total Hutang (a) 3.637.648.986.991 9.136.520.053.194
Ekuitas (b) 5.323.413.045.422 6.122.250.714.193
DER (a):(b) 0,68 1,49
Naik/(Turun) 0,81
Sumber : Peneliti (2015)
Pada Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,81 disebabkan dikarenakan
Liabilitas total Perseroan Tahun selalu mengalami peningkatan pada 2013 meningkat
151,17% dari Tahun 2012.
2. Debt to asset ratio
Tabel 10
Debt to asset ratio
2012 2013
Total Hutang (a) 3.637.648.986.991 9.136.520.053.194
Total Aktiva (b) 8.961.062.032.414 15.258.770.767.387
DAR (a):(b) 40,59 59,88
Naik/(Turun) 19,28
Sumber : Peneliti (2015)

81
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Pada Tahun 2012 total aset yang dibiayai oleh hutang sebesar 40,6% sedangkan
59,94% total aset dibiayai oleh modal. Pada Tahun 2013 total asset yang dibiayai
hutang menjadi 59,9% sedangkan 40,1% dibiayai oleh modal sendiri.
3.Rasio Profitabilitas
1. Gross Profit Margin
Pada Tahun 2012 kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor dari
penjualan bersih Sebesar 27.87%. pada Tahun 2013 kemampuan perusahaan
menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih menjadi 31.16% dengan tingkat
peningkatan sebesar 3,29% dari Tahun 2012.
Tabel 11
Gross Profit Margin
2012 2013
Laba Kotor (a) 1.941.441.208.165 2.680.417.864.664
Penjualan Bersih (b) 6.966.237.422.231 8.600.972.177.428
GPM (a):(b) 27,87 31,16
Naik/(Turun) 3,29

Sumber : Peneliti (2015)


2.ROA
Tabel 12
ROA
2012 2013
EAT (a) 425.104.842.890 560.716.836.448
Total Asset (b) 8.961.062.032.414 15.258.770.767.387
ROA (a):(b) 4,74 3,67
Naik/(Turun) -1,07
Sumber : Peneliti (2015)
Pada Tahun 2012 sebesar 4.74%.hal ini berarti bahwa setiap Rp.1 aktiva
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,47.Pada Tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar 1.07% menjadi 3,67% artinya bahwa setiap Rp 1,- menghasilkan laba bersih
sebesar Rp 0,36.
3. ROE
Tabel 13
ROE
2012 2013
EAT (a) 425.104.842.890 560.716.836.448
Total Ekuitas (b) 5.323.413.045.422 6.122.250.714.193
ROE (a):(b) 7,99 9,16
Naik/(Turun) 1,17
Sumber : Peneliti (2015)

82
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

ROE dari Tahun 2012 dan 2013 sebesar 7.99% dan 9.16%. Maka terjadinya
peningkatan prosentase ROE setiap Tahunya.Tingkat pengembalian yang dihasilkan
oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.
4.Peningkatan Pendapatan
Tabel 14
Peningkatan Pendapatan
2012 2013
Total Pendapatan 6.966.237.000.000 8.600.972.000.000
Peningkatan 872.142.000.000 1.634.735.000.000
Tingkat Kenaikan 14.47% 23.47%
Sumber : Peneliti (2015)
Pada Tahun 2012 pencapaian terhadap peningkatan pendapatan sebesar 14.31%,
dimana 2012 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp6.966.237.000. Dan
mengalami peningkatan sebesar 23.40% pada 2013 menjadi Rp8.600,972,000.
Penilaian Kinerja dengan Card Score
Tabel 2
Hasil Pengukuran Kriteria Keseimbangan
Perspektif Tujuan Strategis Skor Ukuran Strategis
Perspektif 1. Peningkatan Pendapatan 1 Realisasi 2013
Keuangan 2. Kinerja Keuangan Yang membaik 0 Rasio Keuangan
(skor 2)
Perspektif 1.Pemerolehan Pelanggan Baru 1 Akuisisi Pelanggan
Pelanggan 2.Kesetiaan Pelanggan 1 Retensi Pelanggan
3. Tingkat Kepuasan Penumpang 1 Peningkatan Kepuasan
(skor 3)
Perspektif Bisnis 1. Tahap Inovasi 1 Tingkat Inovasi
Internal
2. Tahap Operasi 1 Tingkat Keselamatan
1 Tingkat Keterlambatan
1 Jumlah Loko SO & Mogok
3. Tahap Purna Jual 0 Penanganan Keluhan
(Skor 5)
Perspektif 1.Retensi Pegawai 1 Tingkat Perputaran pekerja
pertumbuhan dan 2.Kemampuan dan kapabilitas 1 Tingkat Pelatihan Pekerja
Pembelajaran 1 Tingkat Studi Banding
(Skor 3)
Jumlah Skor 11
Sumber : Peneliti (2015)

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kinerja PT.KAI jika menggunakan


Balance Scorecard terdapat pada daerah “Baik”. Karena rata-rata skor yang diperoleh
sebesar 0,85 yang terletak diantara 0,6-1.

83
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Keterkaitan perspektif Balanced Scorecard dalam Pencapai Tujuan Strategis


Perusahaan
Gambar 1
Keterkaitan perspektif dalam pencapaian tujuan strategis

Dimulai dari PT.KAI secara konsisten untuk meningkatkan Kapabilitas Sumber


daya manusia yang dimiliki dengan memberikan pelatihan, studi banding kepada
Pegawai.Perusahaan juga berusaha untuk menjaga tingkat retensi Pegawai yang
memiliki potensi serta perusahaan juga melakukan pembaharuan sumber daya manusia
agar menjadi produktif dan meningkatkan produktivitas Pegawai.
Hasilnya akan terlihat pada perspektif Bisnis Internal,Pegawai akan memberikan
kinerja terbaiknya untuk perusahaan. Memiliki Pegawai dengan produktivitas yang baik
maka akan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen,tanggung jawab terhadap
Pegawaian, memiliki inovasi.
Pada perspektif pelanggan,akan meningkatkan kepuasan pelanggan.secara
langsung akan mempertahankan penumpang yang loyal dan menarik masyarakat
lainnya untuk menggunakan jasa PT.KAI. Pertambahan jumlah penumpang secara
keseluruhan meningkatkan penjualan tiket baik kereta eksekutif,bisnis dan ekonomi ac.

84
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

Secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan dari Tahun 2012 dan
perbaikan terhadap kinerja keuangan.maka secara langsung maupun tidak langsung setiap
perspektif berdampak pada pencapaian tujuan strategis yang ditetapkan oleh perusahaan
yaitu Citra kereta api sebagai pilihan transportasi unggul, Kinerja keuangan perusahaan
sangat baik,dan Tercapainya empat pilar utama utama: keselamatan, ketepatan waktu,
pelayanan dan keamanan.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
1. Dari penilaian secara keseluruhan empat perspetif di dalam Balanced Scorecard
kinerja PT Kereta Api Indonesia dikategori baik.
2. Hasil pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
menunjukan hasil yang baik. Hal ini dikarenakan PT Kereta Api Indonesia secara
konsisten meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dengan memberikan
pelatihan dan studi banding.
3. Hasil pengukuran kinerja pada perspektif Proses bisnis internal dengan menggunakan
Balanced Scorecard menunjukan hasil yang baik. Mulai dari Inovasi yang
meningkat,tingkat keselamatan yang membaik dan mencapai Zero Accident,tingkat
keterlambatan kereta dibawah toleransi, tingkat ketersediaan armada siap opersi
meningkat dan tercapainya perawatan sarana dan prasarana.
4. Hasil pengukuran kinerja pada perspektif pelanggan dengan menggunakan Balanced
Scorecard menunjukan hasil yang baik.
5. Hasil pengukuran kinerja pada perspektif keuangan dengan menggunakan Balanced
Scorecard menunjukan hasil yang cukup.
6. Tercapainya tujuan strategis perusahaan dalam hal peningkatan citra PT Kereta Api
Indonesia sebagai pilihan yang unggul terbukti dengan peningkatan jumlah
penumpang,Kinerja keuangan yang membaik dengan adanya peningkatan jumlah
penumpang berdampak pada peningkatan pendapatan dan juga tercapainya empat pilar
utama yaitu keselamatan,ketepatan waktu,pelayanan dan keamanan.

Saran
1. PT Kereta Api Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan agar
menjadi Moda Transportasi yang dapat dihandalkan oleh masyarakat

85
Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity
ISSN : 2460-7762

2. PT Kereta Api Indonesia diharapkan secara konsisten memperbaiki kualitas Sumber


daya manusia yang dimiliki dengan mengadakan pelatihan,studi banding.
3. PT Kereta Api Indonesia diharapkan melakukan perbaikan pada penangan keluhan
yang diterima PT Kereta Api Indonesia agar kinerja perusahaan lebih baik.
4. PT Kereta Api Indonesia diharapkan menjaga tingkat kepuasan penumpang dengan
memberikan pelayanan yang baik, memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi
kinerja perspektif pelanggan.
5. PT Kereta Api Indonesia diharapkan menjaga trend peningkatan pendapatan dan
melakukan perbaikan kinerja keuangan guna mencapai tujuan strategi perusahaan
dalam mencapai kinerja keuangan yang baik.
6. PT Kereta Api Indonesia dapat memanfaatkan Balanced Scorecard sebagai alat
perencanaan strategis dan sebagai alat kontrol bagi manajemen untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya strategi yang diterapkan.
7. Untuk peneliti selanjutnya disarankan dapat menggunakan Kuisioner dalam
perspektif pelanggan dan pertumbuhan pembelajaran agar lebih mengetahui lebih
dalam mengenai tingkat kepuasan,pelayanan dan kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, Robert S dan David P. Norton, 2000, Balanced Scorecard: Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi, Jakarta,Erlangga.
Mulyadi, 2007 , Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced
scorecard. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Pencetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Mulyadi, 2001 , Balance Scorecard , Alat Manajemen Kontemoporee untuk
pelipatgandakan kinerja Laporan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kesatu ,
Penerbit Salemba Empat.

86

Anda mungkin juga menyukai