Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dengan Perilaku SADARI (Periksa

Payudara Sendiri) pada mahasiswi AKBID Panca Bhakti Bandar Lampung


Tahun 2019

Rini Deska1, Dewi Ayu Ningsih2


1 Bagian Prodi Kebidanan Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Bandar Lampung
2
Bagian Prodi Kebidanan Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Bandar Lampung
Email : rinideska12@gmail.com

ABSTRAK
Angka kejadian kanker di Indonesia (136.2/100.000) berada diurutan 8 di Asia Tenggara dan
urutan ke 23 di Asia. Di Indonesia kejadian kanker lebih di dominasi oleh kanker payudara yaitu
42,1 per 100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019). Kanker payudara yang ditemukan pada
stadium dini kemungkinaan sembuhnya mendekati 95%, sehingga pemeriksaan deteksi dini
sangat diperlukan (Depkes RI, 2009). Salah satu program deteksi dini kanker payudara adalah
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) (P2PTM kemenkes RI, 2017). Di tahun 2016,
sebanyak 53,7% masyarakat tidak melakukan SADARI (Kemenkes RI, 2017). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada mahasiswi AKBID Panca Bhakti Bandar Lampung
tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional melalui pendekatan cross-
sectional terhadap 133 mahasiswa kebidanan. Analisis statstik yang digunakan adalah uji chi-
square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar pengetahuan mahasiswa kebidanan dalam
kategori baik (43,8%). Perilaku SADARI mahasiswa kebidanan sebagian besar dalam kategori
kurang (73,7%). Secara statistik tidak terbukti ada hubungan antara pengetahuan tentang kanker
payudara dengan perilaku SADARI (ρ = 0,420). Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
metode eksperimental berupa pre test dan post test tentang efektifitas video dengan prilaku
SADARI.

Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku SADARI

ABSTRACT

Key Words :Knowlage, Behavior of Breast Self-Examination


PENDAHULUAN

Angka kejadian kanker di Indonesia Salah satu faktor penyebab masih tingginya

(136.2/100.000) berada diurutan 8 di Asia jumlah kasus kanker pada stadium lanjut

Tenggara dan urutanke 23 di Asia. Di karena keengganan wanita untuk

Indonesia kejadian kanker lebih di dominasi memeriksakan diri ke dokter. Kondisi ini

oleh perempuan, dengan kanker payudara menunjukkan bahwa masih rendahnya

menjadi kasus terbanyak yaitu 42,1 per 100. perilaku dalam melakukan SADARI

000 penduduk (Kemenkes RI, 2019). Kanker (Kemenkes RI, 2015). Teori Green

payudara yang ditemukan pada stadium dini mengungkapkan bahwa perilaku seseorang

kemungkinaan sembuhnya mendekati 95%, sangat dipengaruhi pengetahuan.

sehingga pemeriksaan deteksi dini sangat Pengetahuan seseorang terhadap suatu hal

diperlukan (Depkes RI, 2009). Pemerintah menjadi faktor predisposisi pada perilaku

telah menyusun berbagai program dalam yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010).

upaya menurunkan prevalensi kanker


payudara. Salah satu program tersebut Anggraini (2016) membuktikan bahwa

adalah Pemeriksaan Payudara Sendiri pengetahuan seseorang mengenai SADARI

(SADARI). SADARI sebaiknya dilakukan secara statistik terbukti berhubungan dengan

sejak usia 20 tahun atau sejak menikah perilaku SADARI siswi SMK N 1 Teluk

(P2PTM kemenkes RI, 2017). Kuantan (ρ = 0,007). Penelitian ini juga


membuktikan bahwa 62% siswi SMK N 1

Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) Teluk Kuantan memiliki pengetahuan yang

mencatat masih rendahnya prilaku kurang mengenai SADARI. Penelitian

masyarakat dalam melakukan deteksi dini lainnya juga membuktikan bahwa adanya

kanker payudara. Di tahun 2016 terdapat hubungan yang signifikan antara

53,7% masyarakat yang tidak melakukan pengetahuan dengan perilaku SADARI

SADARI, dan yang melakukan SADARI mahasiswa Kesehatan Masyarakat

sebanyak 46,3%. Di tahun 2017 baru 3 juta Universitas Sumatera Utara (ρ = 0,006)

wanita usia subur yang baru melakukan (Sari, dkk., 2015).

deteksi dini kanker payudara (SADANIS)


usia 30-50 tahun (2,98%) (Kemenkes RI, Berdasarkan studi pendahuluan yang

2017). dilakukan penulis terhadap mahasiswa


kebidanan AKBID Panca Bhakti, dari 10 dalam penelitian ini adalah perilaku
mahasiswa, hanya 3 (30%) orang yang SADARI mahasiswa Akbid Panca Bhakti.
sering melakukan SADARI dalam kurun Sedangkan, variabel independen adalah
waktu 3 (tiga) bulan terakhir. pengetahuan mahasiswa Akbid Panca Bhakti
mengenai kanker payudara. Instrumen yang
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui digunakan dalam pengumpulan data
hubungan pengetahuan tentang kanker penelitian ini adalah daftar pertanyaan dalam
payudara dengan perilaku SADARI (Periksa bentuk kuesioner.
Payudara Sendiri) pada mahasiswi AKBID
Panca Bhakti Bandar Lampung tahun 2019. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat
hubungan antara pengetahuan tentang
METODOLOGI kanker payudara dengan perilaku SADARI
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan uji chi-square.
kuantitatif yang menggunakan desain
analitik observasional melalui pendekatan HASIL
cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di 1. Pengetahuan
Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Hasil distribusi frekuensi pada pengetahuan
Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai mahasiswa kebidanan Akbid Panca Bhati
survey awal sampai dengan penelitian yaitu Bandar Lampung tentang kanker payudara
pada bulan Maret sampai dengan Agustus dapat dilihat pada tabel dibawah,
2019.
Tabel 1. Distribusi frekuensi Pengetahuan
Tentang Kanker Payudara Pada Mahasiswa
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar
seluruh mahasiswi Akademi Kebidanan Lampung Tahun 2019
Pengetahuan Jumlah %
Panca Bhakti Bandar lampung yaitu 133
mahasiswa. Pemilihan sampel dalam Baik 25 43,8

penelitian ini dengan menggunakan teknik Cukup 23 40,4

stratified random sampling yang terdiri dari Kurang 9 15,8

18 orang mahasiswa tingkat I, 20 orang Total 57 100

mahasiswa tingkat II dan 19 orang


mahasiswa tingkat III. Variabel dependen
Tabel 1 diatas menerangkan bahwa chi square. Hubungan pengetahuan tentang
pengetahuan mahasiswi kebidanan Akbid
kanker payudara dengan perilaku sadari
Panca Bhakti Bandar Lampung tentang
(periksa payudara sendiri) pada mahasiswa
kanker payudara sebagian dalam kategori
baik yaitu sebesar 25 (43,8% ). kebidanan Akbid Panca Bhakti Bandar

Lampung dapat dilihat pada table dibawah.


2. Perilaku
Hasil distribusi frekuensi pada perilaku
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Tentang
SADARI mahasiswa kebidanan Akbid Kanker Payudara Dengan Perilaku
Panca Bhati Bandar Lampung dapat dilihat SADARI Pada Mahasiswa Akademi
Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung
pada tabel dibawah,
Tahun 2019
Pengetahuan Perilaku Jumlah % ρ
Baik % Kurang %
Tabel 2. Distribusi frekuensi perilaku
Baik 14 29,2 34 70,8 48 84,2 0,420
SADARI Pada Mahasiswa Akademi
Kurang 1 11,1 8 88,9 9 15,8
Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung
Total 15 20,2 42 79,8 57 100
Tahun 2019
Perilaku SADARI Jumlah %
Kurang 42 73,7 Tabel 3 diatas menerangkan bahwa
Baik 15 26,3 mahasiswa kebidanan Akbid Panca Bhakti

Total 57 100 Bandar Lampung yang memiliki


pengetahuan baik dan melakukan SADARI
Table 2 diatas menerangkan bahwa perilaku yaitu sebanyak 14 (29,2%) orang.
SADARI mahasiswa Akbid Panca Bhakti
sebagian besar dalam kategori kurang Table 3 diatas juga menerangkan bahwa
sebesar 42 orang ( 73,7% ). terdapat sel dengan nilai expected kurang
dari 5 (50%). Oleh sebab itu dilakukan
3. Hubungan pengetahuan tentang penggabungan sel untuk memenuhi uji
kanker payudara dengan perilaku kelayakan chi-square. Penggabungan
SADARI tersebut dilakukan terhadap sel pengetahuan
Analisis bivariat digunakan untuk melihat baik dan cukup, karena pada tabel 3x3

hubungan antara variabel independen dan tersebut tidak layak untuk diuji dengan chi-
square.. Hasil uji statistik chi-square dapat
variabel dependen dengan menggunakan uji
dinilai p value > dari α ( 0,420 > 0,05 ) yang informasi akan lebih baik (Notoatmodjo,
artinya Ho diterima, tidak ada hubungan 2010).
yang signifikasi antara hubungan
pengetahuan tentang kanker payudara Responden yang mempunyai pengetahuaan
dengan perilaku sadari (periksa payudara baik disebabkaan beberapa faktor yaitu
sendiri) pada mahasiswi kebidanan Akbid responden merupakan mahasiswi kebidanan
Panca Bhakti Bandar Lampung Tahun yang sebagian kecil pernah mendapatkan
2019. materi kesehatan reproduksi tentang kanker
payudara. Dari hasil kuesioner, sebagian
PEMBAHASAN besar responden menguasai tentang
1. Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan pengertian, manfaat dan gejala, tanda dari
Akbid Panca Bhakti Bandar Lampung kanker payudara. Selain itu terdapat fasilitas
Tentang Kanker Payudara perpustakaan dan Wifi di kampus Akbid
Panca Bhakti yang menunjang mahasiswi
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui mendapatkan informasi.
bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan
Akbid Panca Bhakti Bandar Lampung 2. Perilaku SADARI Mahasiswa
tentang kanker payudara yaitu sebagian Kebidanan Akbid Panca Bhakti
besar memiliki pengetahuan baik yaitu 48 Bandar Lampung
orang (84,2% ), hanya sebagian kecil yang
pengetahuannya kurang tentang kanker Pada tabel 2 diatas diketahui bahwa perilaku
paayudara 9 responden (15,8). mahasiswa kebidanan Akbid Panca Bhakti
Bandar Lampung tentang SADARI sebagian
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan besar memiliki perilaku kurang yaitu 42
antara lain adalah usia, pendidikan, orang (73,7%).
pengalaman dan informasi. Setelah seorang
melakukan penginderaan terhadap suatu Hal ini mungkin bisa dikarenakan responden
objek tertentu maka ia akan memperoleh mempunyai pengetahuan dan perilaku yang
pengetahuan. Dengan melakukan kurang. Dalam tinjauan teori disebutkan
penginderaan yang baik maka pemahaman bahwa tingginya angka kematian karena
seseorang terhadap suatu objek atau kanker payudara disebabkan sebagian besar
penderita datang setelah stadium lanjut. Hal Kurang nya pengatahuan responden tentang
ini disebabkan oleh beberapa faktor pemeriksaan payudara sehingga responden
diantaranya adalah penderita tidak tahu atau tidak dapat mengaplikasikan secara spesifik
kurang mengerti tentang kanker payudara, tentang langkah-langkah pemeriksaan
kurang memperhatikan payudara, rasa takut payudara secara lengkap, serta kurangnya
akan operasi, percaya dukun atau tradisional dukungan keluarga dalam mensosialisasikan
dan rasa malas serta malu memperlihatkan perilaku sadari, sehingga responden tidak
payudara (Sutjipto,2007). berinisiatif melakukan praktek SADARI.
Rendah nya dukungan dalam keluarga dapat
Hasil ini sejalan dengan beberapa peneliti, mempengaruhi perilaku responden dalam
yaitu pada hasil penelitian yang dilakukan melakukan pencegahan penyakit pada
oleh Sari (2017) yang membuktikan bahwa dirinya.
tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku SADARI (p-value=0,380). Selanjutnya, kurangnya keyakinan
Penelitian lainnya dilakukan oleh Putri responden untuk bisa melakukan SADARI
(2011) yang membuktikan bahwa dari 115 sehingga responden kurang percaya diri
responden, sebagian besar responden dalam melakukan langkah – langkah
memiliki sikap yang sedang dan baik pemeriksaan payudara secara lengkap saat
terhadap SADARI dengan perilaku yang praktek secara langsung. Hasil wawancara
kurang untuk melakukan SADARI, yaitu bebas menurut sebagian besar responden
sebanyak 87 responden (77,7%). Sedangkan mengatakan tidak yakin bahwa cara
responden yang memilki sikap yang kurang pemeriksaan yang dilakukan nya merupakan
dengan perilaku SADARI yang kurang langkah yang benar atau tidak.
adalah sebanyak 25 responden (22,3%).
Faktor ketiga adalah kurang nya kebiasaan
Banyak responden yang kurang melakukan dalam melakukan pemeriksaaan payudara,
perilaku SADARI mungkin bisa disebabkan dikarenakan responden malas dalam
beberapa faktor kemugkinan, diantaranya melakukan sadari setiap bulannya. Sehingga
kurangnya pengetahuan, kurangnya perilaku SADARI lama - lama menjadi
keyakinan, kurangnya kebiasaan, hilang dan responden tidak akan melakukan
prilaku sadari lagi setiap bulannya.
dengan lengkap sesuai langkah-langkah
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pemeriksaan payudara. Begitu besarnya
penelitian dari Seftiani (2011) dalam pengaruh pengatahuan dalam membentuk
hubungan pengetahuan dengan perilaku perilaku seseorang diperlukan dukungan
SADARI pada mahasiswa fakultas ilmu oleh petugas kesehatan untuk lebih
keperawataan Universitas Padjadjaran tahun mensosialisasikan langkah-langkah
2011 sebagian besar mahasiswa dari 96 pemeriksaan payudara melalui metode
responden 56,52% melakukan pemeriksaan demontrasi secara langsung saat penyuluhan
payudara sendiri dengan benar. dan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami sehingga mahasiswa memiliki
Begitupun sebaliknya mahasiswi objek yang dapat diamati secara langsung
dikategorikan baik dalam melakukan guna membantu mahasiswa mengetahui
perilaku sadari kemungkinan disebabkan secara jelas cara-cara melakukan
karena mahasiswa sebelumnya telah pemeriksaan payudara.
memiliki pengetahuan yang baik tentang
pemeriksaan payudara sehingga mendorong 3. Hubungan Pengetahuan Tentang
perilaku mahasiswa untuk mencari informasi Kanker Payudara Dengan Perilaku
tentang langkah-langkah pemeriksaan SADARI pada Mahasiswa Kebidanan
payudara yang didapat pada petugas Akbid Panca Bhakti Bandar Lampung
kesehatan dengan cara aktif bertanya saat
penyuluhan dilaksanakan, selain itu Pada tabel 3 diatas diketahui bahwa dari
mahasiswa dengan pengetahuan baik tentang responden yang pengetahuannya baik,
manfaat SADARI memiliki motivasi dari melakukan SADARI sebanyak 14 (29,2%)
dalam diri untuk menambah informasi responden dan sebanyak 1 (11,1%)
tentang langkah-langkah pemeriksaan responden yang pengetahuan kurang yang
payudara dengan cara mengakses informasi melakukan SADARI. Dan Dari 34 (70,8%)
baik media cetak maupun media elektronik. responden yang pengetahuannya baik tidak
Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi melakukan SADARI. Hasil uji statistik chi
mahasiswa memiliki pemahaman yang baik square dapat dinilai ρ value > dari α ( 0,420
sehingga mampu mengaplikasikan dalam > 0,05 ) yang artinya Ho diterima, tidak ada
bentuk cara kerja pemeriksaan payudara hubungan yang signifikasi antara
pengetahuan tentang kanker payudara oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dengan perilaku sadari (periksa payudara daripada perilaku yang tidak didasari oleh
sendiri) pada mahasiswi Akbid Panca Bhakti pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Bandar Lampung Tahun 2019. Hal ini
mungkin bisa disebabkan faktor lain yang Dari hasil penelitian ini juga terdapat
dapat mempengaruhi suatu perilaku, perbedaan dengan penelitian terkait
diantaranya pengetahuan, kepercayaan, sebelumnya, yaitu penelitian Khasanah
sikap, sumber daya (Notoatmodjo, 2007). (2012) yang bejudul Hubungan pengetahuan
remaja putri tentang kanker payudara
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dengan perilaku sadari di SMP N 1 tulang
terkait sebelum nya yang dilakukan oleh bawang udik kabupaten Tulang Bawang
Wantini dan Indrayani (2017) membuktikan Barat tahun 2012. Hasil uji statistik
bahwa tidak ada hubungan antara diperoleh nilai ρ value sebesar 0,007. Nilai P
pengetahuan kanker payudara dengan value kurang dari 5% (0,05). Dari penelitian
perilaku SADARI dengan p-value 0,458. ini ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan tentang kanker
Sejalan dengan hasil studi yang dilakukan payudara dengan perilaku SADARI.
WHO dan para ahli pendidikan kesehatan
dalam jurnal kesehatan Putri (2011), Berdasarkan data diatas dapat dilihat selain
terungkap memang benar bahwa pengetahun pengetahuan ada beberapa hal yang bisa
masyarakat tentang kesehatan sudah tinggi, mempengaruhi perilaku seseorang, ini
tetapi praktik mereka masih rendah. Hal ini kemungkinan bisa menjadi alasan mengapa
berarti bahwa perubahan atau peningkatan tingkat pengetahuan tidak berhubungan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan secara signifikan dengan perilaku SADARI.
sudah tinggi, tetapi prilakunya masih rendah.
Hal ini berarti bahwa perubahan atau KESIMPULAN
peningkatan pengetahuan masyarakat Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas
tentang kesehatan tidak diimbangi dengan dapat disimpulkan bahwa Tidak ada
prilakunya. Hasil penelitian diatas ternyata hubungan yang signifikasi antara
tidak sesuai dengan tinjauan teori yang pengetahuan mahasiswa tentang kanker
menyebutkan bahwa perilaku yang didasari payudara dengan perilaku SADARI.
Dini Kanker Payudara Pada
Mahasiswi Di Fakultas Kesehatan
Bagi dosen pengajar matakuliah Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera
Reproduksi diharapkan dapat Utara Tahun 2015.
mengembangkan materi dan media pada
Sari, NK. 2017. Faktor-Faktor Yang
praktik tentang pemeriksaan SADARI Berhubungan Dengan Perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri
contohnya video, sehingga mahasiswa lebih
(SADARI) Pada Mahasiswi
mudah mengingat dan mempraktikan Kesehatan Masyarakat Di
Universitas Muhammadiyah
kembali cara melakukan SADARI.
Surakarta. Universitas
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Muhammadiyah Surakarta : FIK
melakukan penelitian eksperimental berupa
Wantini, NA & Indrayani, N. 2017.
pre test dan post test tentang efektifitas Pengetahuan Tentang Kanker
Payudara Dan Perilaku Periksa
video dengan prilaku SADARI.
Payudara Sendiri (SADARI) Pada
Remaja Putri Di Sma Negeri 1 Turi,
Sleman, DIY. Prosiding Seminar
KEPUSTAKAAN
Nasional seri 7 “Menuju Masyarakat
Anggraini R. 2017. Hubungan Pengetahuan, Madani dan Lestari” Yogyakarta, 22
Sikap tentang SADARI dalam November 2017.
Mendeteksi Dini kanker Payudara
pada Remaja.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi


Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta. PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT
Rineka Cipta.

P2TM Kemenkes RI. 2017. Deteksi Dini


Kanker Payudara dengan SADARI
dan SADANIS. Jakarta.

Putri, A.E. 2011. Hubungan Tingkat


Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Putri Tentang SADARI Terhadap
Perilaku SADARI di MA KMI
DINIYYAH Putri Padang Panjang.
Sari, D. P, dkk. 2015. Hubungan
Pengetahuan, Sikap, Dengan
Tindakan Sadari Sebagai Deteksi

Anda mungkin juga menyukai