Chapter II PDF
Chapter II PDF
TEORI DASAR
Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu
tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan
dihasilkan oleh kompresor, yang menyerap daya yang dihasilkan oleh turbin. Udara
a. Sebagai pendingin gas hasil pembakaran, agar suhunya bisa diterima oleh
material turbin.
udara tekan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar dan dibakar dengan
tekanan konstan.
panas hasil pembakaran melakukan kerja pada sudu-sudu turbin sehingga rotor
berputar.
Secara teoritik kerja mekanis yang dihasilkan adalah luasan 1-2-3-4, sedangkan
panas yang dibuang ke udara adalah luasan A-1-4-B. Sehingga effisiensi toritik :
- Pada proses kompresi (langkah 1-2, pada gambar 2.2), karena adanya gesekan
antara udara dengan sudu-sudu kompresor, terjadi kenaikan entropy. Hal ini
besar.
T2 − T1
Efisiensi kompresor =
T2 ' − T1
- Pada proses pembakaran (2’ – 3’), terjadi kehilangan tekanan karena gesekan gas
Pada proses ekspansi (3’ – 4’), kecuali adanya gesekan gas panas, kerja yang
T3' − T4 '
Efisiensi Turbin =
T3 − T4
- Proses keempat, tidak terjadi didalam mesin melainkan pada udara bebas, yang
mana tekanan gas keluar (titik 4’) lebih besar dari pada tekanan udara masuk
• Tekanan gas keluar, sedikit diatas tekanan atmosfir, karena diperlukan untuk
mengalami penurunan tekanan pada saat melewati inlet filter dan inlet
silencer.
Pada gambar 2.2 jelas terlihat bahwa siklus sebenarnya adalah terbuka dan
tidak terdiri dari dua proses adiabatic dan dua isobaric, karena adanya gesekan -
1. Bertambah tinggi posisi titik 2’, atau dengan kata lain, bertambah tinggi suhu
2. Bertambah tinggi suhu gas buang (titik 4’), bertambah rendah efisiensi turbin. Hal
ini menandakan bahwa sudu-sudu turbin bertambah kotor, atau bila perbedaannya
besar maka ada sudu yang aus karena pernah mengalami overheating.
Pada dasarnya prinsip kerja suatu PLTU adalah mengikuti siklus Rankine
c–d = Penguapan air sampai menjadi uap jenuh pada tekanan dan
d–e = Uap jenuh dikeringkan lebih lanjut sampai menjadi uap panas lanjut
f–a = Kondensasi uap pada tekanan dan temperature konstan, terjadi dalam
Kondensor.
Pembangkit daya siklus gabungan pada dasarnya terdiri dari dua siklus utama,
yakni siklus Brayton (siklus gas) dan siklus Rankine (siklus uap) dengan turbin gas
dan turbin uap yang menyediakan daya ke jaringan. Dalam pengoperasian turbin gas,
gas buang sisa pembakaran yang keluar mempunyai suhu yang relatif tinggi.
Sehingga jika dibuang langsung ke atmosfer merupakan kerugian energi. Oleh karena
itu, panas hasil buangan turbin gas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas
ketel uap yang dalam hal ini disebut Heat Recovery Steam Generator (HRSG),
disamping menghasilkan efisiensi yang tinggi dan keluaran daya yang lebih besar,
siklus gabung bersifat luwes, mudah dinyalakan dengan beban tak penuh, cocok
untuk operasi beban dasar dan turbin bersiklus dan mempunyai efisiensi yang tinggi
dalam daerah beban yang luas. Kelemahan berkaitan dengan keruwetannya, karena
pada dasarnya instalasi ini mengabungkan dua teknologi didalam satu kompleks
10
2 3
K TG 2
3
TU
C
P 4
1
P = Pompa
TG = Turbin Gas
C = Condensor
K = Kompresor
RB = Ruang Bakar
TU = Turbin Gas
Proses siklus gabungan dimulai dari siklus Brayton, dimana udara yang sudah
dalam ruang bakar. Hasil dari pembakaran tersebut berupa gas panas yang kemudian
diekspansikan untuk menggerakkan sudu – sudu turbin gas.Sisa gas panas yang
keluar dari turbin gas tersebut kemudian disalurkan ke dalam HRSG (Heat Recovery
Steam Generator) untuk memanaskan air hingga menjadi uap kering. Uap kering
11
– sudu turbin uap. Karena merupakan gabungan dari siklus Brayton dan siklus
Rankine maka siklus ini dinamakan siklus gabungan (Combined Cycle), seperti
( Rolf Kehlhofer, Combined Cycle Gas & Steam Turbine Power Plant )
Pada umumnya PLTGU disusun oleh tiga komponen mesin utama yaitu :
1. Gas turbine
3. Steam Turbine
yang masing-masing akan dibahas perbagian secara terpisah, dari segi susunan dan
jumlah tiga komponen utama diatas, secara umum konfigurasi PLTGU dapat di
bedakan menjadi beberapa sistem yaitu :
Sistim 1-1- 1 yaitu : 1 unit Gas turbine, 1unit HRSG, 1 Unit Steam turbine
12
Sistim 3-3-1 Yaitu : 3 unit Gas Turbine, 3 Unit HRSG, 1 Unit Steam Turbine
Namun tidak tertutup kemungkinan adanya konfigurasi 2-1-1 yaitu 2 gas turbine, 1
HRSG, 1 Steam turbine.
Contoh untuk konfigurasi 2-2-1 adalah PLTGU Belawan yang terdiri dari 2 blok
PLTGU dengan kapasitas terpasang total 817,6 MW. Untuk lebih jelas
konfigurasinya dapat dilihat pada gambar 2.6
13
adalah :
PGT + PST
ηth =
QGT
Dimana :
Efisiensi dari siklus tunggal ( Single Cycle ) dapat dilihat sebagai berikut :
PGT
- Untuk Turbin Gas : ηGT =
QGT
PST
- Untuk Turbin Uap : ηST =
QExh
14
( Rolf Kehlhofer, Combined Cycle Gas & Steam Turbine Power Plant )
Effisiensi HRSG didapat dari banyaknya panas yang diserap oleh komponen-
komponen utama di HRSG dibagi dengan panas yang masuk kedalam HRSG. Rumus
mencari effisiensi :
15
Panas yang masuk HRSG (Q input HRSG) didapat dari panas yang terkandung
didalam gas asap keluar turbin gas, untuk menghitung Q input HRSG digunakan
rumus :
= G x ∆h (kW)
Dimana :
∆h = Enthalpy gas asap masuk HRSG dikurangi dengan enthalpy gas asap
dari HRSG. Adapun rumus untuk menghitung Q output HRSG adalah sebagai
berikut :
16
Dimana :
QEva = M x ∆h (kW)
Dimana :
QSH = M x Cp x ∆T (kW)
= M x ∆h (kW)
Dimana :
17
2.5.1 Kompresor
Kompresor yang umum dipakai pada turbin gas adalah jenis kompresor aksial
bertingkat 15 – 20. Pada sisi masuk kompresor ini dipasang inlet guide vane (sejenis
damper) untuk mengurangi jumlah udara pada beban rendah, karena pada beban
Permukaan sudu dibuat sangat halus / licin, agar kerugian gesekan sekecil
mungkin. Bila sudu-sudu kotor, kerugian gesekan akan naik sehingga tekanan udara
dimaksudkan untuk :
terjadinya surging yang bisa mematahkan sudu-sudu. Pada waktu start, saat
18
pada tingkat yang lebih tinggi semakin sempit. Hal ini mengakibatkan
Ruang bakar turbin gas umumnya berupa tabung silinder terbuat dari material
tahan panas, dimana pada bagian ujung yang satu dipasang Nozzle bahan bakar yang
dikelilingi oleh pengolak (Swirler) udara primer (udara pembakaran) dan pada bagian
ujung lainnya dihubungkan oleh Transition Piece ke First Stage Nozzle.Di sepanjang
dan di sekeliling sisi tabung ruang bakar terdapat lubang-lubang yang digunakan
Tubin gas menggerakkan kompresor dan generator. Disini energi panas dari
gas asap yang keluar dari ruang bakar diubah menjadi energi mekanis. Sudu-sudu
turbin terdiri dari tiga sampai dengan lima tingkat tergantung dari desain pabrik dan
19
Keterangan gambar :
K. Paket kendali
T. Pakt turbin
G. Paket generator.
3. Rotor
4. Kamar bakar
20
8. Generator
9. Unit eksiter
23. Fundasi
Merupakan ketel uap panas lanjut yang memanfaatkan gas buang dari PLTG
untuk memanaskan air pengisi ketel menjadi uap jenuh, kemudian menjadi uap panas
21
berfungsi sebagai :
2. Evaporator, berfungsi mengubah fase air menjadi uap jenuh dengan suhu
± 1600 C.
temperatur uap ketel di atas titik didihnya serta tingkat kekeringan uap
ketel.
Di dalam HRSG juga terdapat Drum uap tempat air masuk dari ekonomizer
dan tempat pemisah uap jenuh dari air mendidih, dari drum uap air yang tersisa
disirkulasikan kembali melalui downcomer. Adapun fungsi lain dari drum uap adalah
sebagai berikut :
2. Blow down untuk mengurangi kandungan bahan padat terlarut dalam air.
22
Energi panas dari uap, berupa tekanan dan temperatur uap dihasilkan oleh
HRSG, kemudian dialirkan ke turbin uap yang selanjutnya memutar sudu – sudu
turbin.uap yang keluar dari sudu – sudu terakhirnya disebut exhaust steam dan
2.5.6 Kondensor
digunakan lagi sebagai air pengisi HRSG. Kunci operasinya adalah menjaga tekanan
exhaust steam (vacum) serendah mungkin, agar heat drop di turbin besar, sehingga
akan menaikkan kerja turbin, menaikkan efisiensi unit pembangkit dan menurunkan
jumlah aliran uap pada beban tertentu. Caranya adalah menjaga jumlah air pendingin
melalui pipa kondensor cukup jumlahnya (menjaga agar pipa kondensor tidak
tersumbat kotoran), dan menjaga kebersihan pipa kondensor agar heat transfernya
tidak terganggu.
Generator di kopel langsung dengan turbin, terdiri dari dua komponen utama
yaitu rotor dan stator.Rotor adalah bagian dari generator yang terpasang di tengah –
23
Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak / statis dimana kumparan
menghasilkan tegangan. Bilamana terdapat suatu gerakan relative antara rotor dan
stator maka garis-garis gaya magnet dari rotor memotong belitan kumparan dari
stator yang akan menginduksikan suatu Gaya Gerak Listrik (GGL) sehingga menjadi
Air yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam HRSG adalah air yang
sudah dibebaskan dari kandungan unsur – unsur tertentu. Adapun proses dari
24
efisien.
Gambar 2.10 Penampang pusat kombinasi turbin gas dengan turbin uap
25
HRSG jika dilihat dari aliran gasnya dibagi dalam dua disain :
Aliran gas secara vertikal dari bawah keatas, sehingga susunan peralatan
memerlukan kontruksi baja yang besar untuk menahan HRSG. Untuk memastikan
distribusi air yang merata (uniform) diseluruh susunan pipa HRSG, diperlukan
Circulating pump.
26
dengan header diatas dan dibawah. Bundel (suction) digantung atau disangga
27
Dilihat dari sistem HRSGnya combined cycle dikenal ada “Single pressure
sistem” dan “Two pressure sistem”. Semua sistem tersebut memiliki kelebihan dan
tinggi dari “Single Pressure System”. Adapun berbagai tipe Combined Cycle dilihat
dari system HRSGnya dapat dijelaskan berdasarkan gambar diagram flow, sebagai
berikut :
HRSG dengan singgle pressure system ini hanya memiliki satu Economizer,
Evaporator dan superheater yang bekerja pada tekanan yang sama dan juga turbin uap
( Rolf Kehlhofer, Combined Cycle Gas & Steam Turbine Power Plant )
28
1. Compressor
2. Gas turbine
3. Bypass stack
4. Superheater
5. Evaporator
6. Economizer
7. Boiler drum
8. Steam turbine
9. Condenser
10. Steam bypass
11. Feed water tank
12. Feed water pump
13. Condensate pump
2. Combined Cycle dengan HRSG Single pressure system with Preheating loop
Pada HRSG system ini prinsip dasarnya sama dengan single pressure tanpa
preheating loop, pada sistem ini preheating loop berfungsi untuk menaikkan
temperatur didalam tangki air pengisi (Feed water tank), sehingga air pengisi yang
Gambar 2.14 Diagram flow Combined Cycle “Single Pressure System” dengan low
pressure evaporator (preheating loop)
( Rolf Kehlhofer, Combined Cycle Gas & Steam Turbine Power Plant )
29
HRSG pada system ini bekerja dengan dua tekanan, yaitu pada tekanan rendah
(low pressure) dan tekanan tinggi (high pressure). Tekanan ekonomis > 50 bar untuk
tekanan tinggi dan sekitar 3 – 5 bar untuk sisi tekanan rendah. Pada combined cycle
dengan system two pressure memakai turbin uap dengan dua tekanan, yaitu turrbin
uap tekanan tinggi dimana tekanan uap masuk dari sisi drum ketel tekanan tinggi dan
turbin uap tekanan rendah dimana uap masuk dari sisi drum ketel tekanan rendah.
30
( Rolf Kehlhofer, Combined Cycle Gas & Steam Turbine Power Plant )
Keterangan Gambar :
1. Compressor
2. Gas turbin
3. Flue gas bypass (optional)
4. High pressure Superheater
5. High Pressure Evaporator
6. High pressure Economizer
7. High pressure Boiler drum
8. Steam turbine
9. Condenser
10. High pressure Steam bypass
11. Feed water tank/deaerator
12. High pressure Feed pump
13. Condensate pump
14. Low pressure feed pump
15. Low pressure evaparator
16. Low pressure boiler drum
17. Low pressure economizer
18. Low pressure steam bypass
31