Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN
A. Penciptaan langit, bumi dan benda-benda angkasa
1. Penciptaan langit dan bumi
Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah melalui ayat-ayat al-qur’an
yang telah diturunkan oleh Allah untuk menjelaskan kepada manusia
tentang alam semesta yang meliputi bumi dan langit, unsur-unsurnya
yang beraneka ragam, para penghuninya, serta fenomena-fenomena di
dalamnya. Dalam ayat-ayat al-qur’an mengandung berbagai fakta
ilmiah tentang alam semesta yang tidak bisa diperdebatkan karena
merupakan wahyu dari Allah swt.
Allah menciptakan langit dan bumi yang dibicarakan dalam al-
qur’an dalam enam ayat. Ayat tersebut menceritakan proses
penciptaanya, penghancurannya, dan pengembaliaanya ke bentuk
semula secara sempurna, indah, teliti, dan mengagumkan. Ayat-ayat
tersebut adalah sebagai berikut:1
1. “Lalu, Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-
bintang. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang
besar sekiranya kamu mengetahui”. (Al-Waqi’ah:75-76).
2. “Dan, langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
Kami benar-benar meluaskannya”. (Adz-Dzariyat:47).
3. “Dan, apakah orang-orang kafir tidak menetahui bahwa langit
dan bumi dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan
keduanya...”(Al-Anbiya’:30).
4. “Kemudian, Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih
berupa asap.”(Fushshilat:11).
5. “(ingatlah) pada hari ketika langit kami gulung seperti
mengulang lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami
telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan
mengulanginya lagi. (suatu) janji yang pasti kami tepati.
Sungguh, Kami akan melaksanakannya.” (Al-Anbiya’:104)

1
Nadiah Tharayyarah. Sains Dalam Al-Qur’an. (Jakarta: Dar al-Yamama.2013).hlm
6. “(Yaitu) pada hari (ketika)bumi diganti dengan bumi yang lain
dan (demikian pula) langit”.(Ibrahim:48).
Salah satu penegasan yang sangat penting dalam pandangan islam
bahwa penciptaan langit, bumi, dan benda-benda angkasa serta
fenomena yang terdapat didalamya diciptakan oleh Allah melalui ayat-
ayat Al-qu’an. Alam semesta tidak terjadi dengan sendirinya. Selain
itu, langit dan bumi diciptakan Allah dengan pengetahuan yang benar
beserta waktu yang telah ditentukam oleh Allah. Semua penciptaan
bukan dari waktu yang tidak terbatas melainkan itu semua diciptakan
oleh Allah melalui ayat-ayat Al-qur’an. Allah berfirman bahwa langit
diciptakan dari proses awal hingga akhir sebagi berikut:2

َ ‫ق َوأَ َج ٍل ُّم‬
ۚ ‫سمًّى‬ ِّ ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما إِ ََّّل بِا ْل َح‬ َ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ َّ ‫َما َخلَ ْقنَا ال‬
ِ ‫س َما َوا‬
‫ضونَ ۝ قُ ْل أَ َرأَ ْيتُم َّما تَ ْدعُونَ ِمن دُو ِن‬ ُ ‫َوالَّ ِذينَ َكفَ ُروا َع َّما أُن ِذ ُروا ُم ْع ِر‬
‫ت ۖ ا ْئتُونِي‬
ِ ‫س َما َوا‬
َّ ‫ش ْر ٌك ِفي ال‬ِ ‫ض أَ ْم لَهُ ْم‬ ِ ‫َّللاِ أَ ُرونِي َما َذا َخلَقُوا ِمنَ ْاْلَ ْر‬
َّ
‫صا ِدقِينَ ۝‬ َ ‫ب ِّمن قَ ْب ِل َٰ َه َذا أَ ْو أَثَا َر ٍة ِّمنْ ِع ْل ٍم إِن ُكنتُ ْم‬
ٍ ‫بِ ِكتَا‬
Yang artinya: “Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar
dan dalam waktu yang ditentukan. Namun orang-orang yang kafir,
berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka. Katakanlah
(Muhammad),”Terangkanlah (kepadaku) tentang apa yang kamu
sembah selain Allah, perlihatkan kepadaku apa yang telah mereka
ciptakan dari bumi atau adakah peran serta mereka dalam
(penciptaan) langit? Bawalah kepadaku kitab yang sebelum
(Alqur’an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang
dahulu), jika kamu oarang yang benar.” (QS. surah al ahqaf (46) 3-4)
2. Orbit Bintang-Bintang
Allah berfirman

ِ ‫َونَحْ ُن أَ ْق َربُ إِلَ ْي ِه ِم ْن ُك ْم َولَ ِك ْن ال تُ ْب‬


‫) فَلَوْ ال إِ ْن ُك ْنتُ ْم َغي َْر‬٥٨( َ‫صرُون‬
)٥٨( َ‫َم ِدينِين‬

2
Ridwan Abdullah Sani.Sains Berbasis Al-Quran.(Jakarta:PT.Bumi Aksara.2015).hlm.125
“Lalu, Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya
kamu mengetahui”. (Al-Waqi’ah:75-76).
Menurut orang Arab pedalaman (Badui) pada masa Rasulullah
mendengar ihwal sumpah ini. Merekapun berkata, “Orbit bintang-
bintang sangat besar sehingga layak dijadikan sumpah atas namanya,
juga tempatnya sangat jauh,” sekarang kita bisa menemukan rahasia
yang lebih besar terkait sumpah ini. Orbit bintang-bintang sungguh
merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan bagi manusia. Jarak
antara kita dengan matahari saja sekitar 150 juta kilometer.
Bintang terdekat dengan kita, yang berada di luar tata surya kita,
berjarak sekitar 4 tahun 3 bulan cahaya. Satu tahun cahaya sendiri
kurang lebih setara dengan 9,5 triliun kilometer.
Alam semesta yang sudah terpantau oleh manusia yang semuanya
ada di langit dunia panjang diameternya mencapai lrbih dari 20 miliar
tahun cahaya. Sementara, di dalam galaksi kita saja telah ditemukan
lebih dari 1 triliun bintang yang serupa matahari.
Para ilmuan mengatakan bahwa bintang terdekat dengan kita selain
matahari berjarak 4 tahun 3 bulan cahaya. Cahaya yang
dipancarkannya akan sampai di kita lebih dari 50 bulan, pada saat
cahaya itu sampai di kita, bintang itu telah bergerak le tempat lain yang
sangat jauh. Tidak hanya itu, ada pula bintang yang cahayanya diorbit
masih bisa terlihat di hamparan langit pada malam gelap gulita.
Padahal, ilmu pengetahuan telah menerapkan bahwa bintang itu
sesungguhnya tidak berwujud lagi.
Sebagian para ilmuan mengamati bintang-bintang, mulai
memepelajari orbit-orbitnya dan menentukan sifat-sifat fisik dan
kimiawinya, mereka menemukan bahwa alam semesta yang
melingkupi kita ini adalah alam yang senantiasa mengembang dan
meluas. Karena alam ini terus menerus mengembang maka para
ilmuan menyebutkan bahwa alam bersifat mengembang. Galaksi-
galaksi pun salimg menjauh satu dari yanglain, dengan kecepatan
mendekati kecepatan cahaya (300 ribu kilometer per detik).
3. Asap
Secara ilmiah, asap atau kabut (dukhan) didefinisikan sebagai
substansi yang sebagian sbtansi materinya berupa gas dan sebagian
berupa partikel padat, sebagai berwana gelap dan sebagian lagi panas. 3
Ayat Al-Qur’an mengisyaratkan hal melalui firman-Nya,

ِ ْ‫ال لَهَا َولِ ْْلَر‬


‫ض اِ ْئتِيَا‬ ٌ ‫ثُ َّم ا ْستَ َوى إِلَى ال َّس َماء َو ِه َي ُد َخ‬
َ َ‫ان فَق‬
﴾١١﴿ َ‫طَوْ عًا أَوْ َكرْ هًا قَالَتَا أَتَ ْينَا طَائِ ِعين‬
“Kemudian, Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap,
lalu dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, datanglah kamu
berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa, keduanya
menajwab, kami datag dengan patuh.”(Fushshilat:11).
Dari ayat di atas para astronomi menyatakan bahwa yang
mengontrol perilaku benda-benda langit setelah kehendak Allah adalah
massa materi dan energi yang berkumpul di dalam benda-benda itu.
Jadi, yang membuat bumi menjadi planet yang dingin, memiliki
selimut gas (atmosfer) dan air (laut), dan baik untuk kehidupan
manusia adalah massa tersebut.
Al-qur’an menegaskan bahwa besar mengubah alam ke bentuk
gumpalan asap. Lalu, dari asap itulah Allah menciptakan semua benda-
benda angkasa. Asap tersebut pernah diambil gambarnya di beberapa
sisi jagat raya yang sudah terantau. Bahkan, akhir-akhir ini, kita
berhasil melihat bintang-bintang baru yang tercipta dari asap tersebut.
bintang-bintang itu terletak di dalam kabut (nebula), persis seperti pada
masa awal penciptaan.
4. Antariksa sangat gelap
Allah berfirman,

3
Nadiah Tharayyarah. Sains Dalam Al-Qur’an. (Jakarta: Dar al-Yamama.2013).hlm
‫ت‬ ُّ ‫ض َو َج َع َل‬
ِ ‫الظلُ َما‬ َ ْ‫ت َواألر‬ َ َ‫ا ْل َح ْم ُد ِ ََّلِلِ الَّ ِذي َخل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
َ‫َوالنُّو َر ثُ َّم الَّ ِذينَ َكفَرُوا ِب َربِّ ِه ْم َي ْع ِدلُون‬
Artinya: segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dan Mengadakan gelap dan terang, Namun orang-orang yang
kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (Al-
An‟am:1).
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa langit sangat gelap. Adapun
para pakar astroomi dan kemukzizatan Al-Quran mengatakan bahwa
gelap dalam ayat diatas ialah kegelapan alam semesta yang baru
belakangan ini ditemukan. Pendapat terakhir ini menegaskan adanya
kemukzizatan Al-Quran dibidang astronomi dan adanya kegelapan-
kegelapan lainnya.
Kegelapan-kegelapan itu diantaranya:
1. Kegelapan awal semesta, yaitu pada masa setelah masa
terjadinya ledakan besar hingga awal proses peleburan inti
atom, kira-kira selama 30 juta tahun. Masa ini bercirikan
kegelapan yang sangat kelam.
2. Kegelapan lokal dibagian tertentu semesta, yaitu pada masa
setelah dimulainya proses peleburan inti atom hingga masa kita
sekarang.
Pada masa inilah bintang-bintang diciptakan dan mulai
memancarkan sinarnya keluar angkasa. Sinarnya terdiri atas sinar
inframerah, gelombang electromagnet, spektrum-spektrum cahaya yang
terlihat, sinar ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma. (Dr. Nadiah
Thayyarah: 2013: 339-340) Sinar matahari apabila sampai di atmosfer, ia
akan terurai dan tercerai-berai diantara partikel-partikel udara dan debu.
Inilah yang oleh para pakar fisika dinamakan penguraian cahaya. Sinar
matahari tersebut lalu dipantulkan oleh partikel-partikel udara dan debu
sehingga partkel-partikel itu tampak bercahaya. Itulah yang dalam istilah
kita didunia dinamakan daerah yang terkena cahaya matahari atau daerah
yang bercahaya tanpa kehadiran matahari. Kalau kita melihat kembali
Kitabullah yang diturunkan pada 1.400 tahun yang lalu dimana waktu itu
orang-orang belum mengenal perjalanan kelangit, invansi antariksa,
perjalanan melewati atmosfer, dan seterusnya adalah suatu kemukzizatan
ilmiah. Allah berfirman:,
Artinya: dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka
salah satu dari (pintupintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke
atasnya, tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah
yang dikaburkan, bahkan Kami adalah orang orang yang kena sihir".
(Al-Hijr: 14-15). (Dr. Nadiah Thayyarah: 2013: 341) Kita pun bisa
melihat keindahan dalam perumpamaan dalam Al-Quran daam firman
Nya:
Artinya: dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, Maka dengan
serta merta mereka berada dalam kegelapan.(Yasin: 37).
Dalam ayat diatas, Al-Quran memperumpamakanan berakhirnya
sesi siang dengan menguliti kulit binatang yang sembelihan yang tipis
dari seluruh badannya. Perumpamaan ini menguatkan bahwa
kegelapan adalah asal muasal kondisi alam semesta dan bahwa siang
hanya fenomena alam yang hanya sebentar. Siang hanya terjadi di
beberapa bagian dunia yang diliputi oleh atmosfer bumi tepatnya pada
setengah bulatan bumi ysng menghadap kematahari saat berotasi.
Dengan adanya rotasi bumi siang terkelupas dari kegelapan malam dan
gulita langit secara bertahap seperti terkelupasnya kulit binatang
penyembeihan dari tubuhnya. Adapun masuk kelangit tidak mungkin
dilakukan kecuali melaluipintu yang dibukakan. Sedangkan pergerakan
benda-benda angkasa hanya dalam lintasan berupa garis melengkung
tidak lurus. Inilah yang didalam Al-Quran disebut uruj atau disebut
naik kelangit. (Dr. Nadiah Thayyarah: 2013: 342-344).
5. Benda-Benda Angkasa Bergerak dalam Garis Melengkung
Al-uruj berarti naik dan keluar dari garis lurus atau berjalan dalam
lintasan melengkung. Studi-studi ilmiah moderen telah membuktikan
bahwa pergerakan benda-benda langit tidak mungkin dalam lintasan
lurus, melainkan pasti bengkok dan melengkung, sesuai dengan
persebran materi dan energi di alam semesta.
Sudah menjadi kebenaran ilmiah bahwa setiap benda angkasa yang
bergerak di angkasa, berapa pun masanya, dikontrol oleh kekuatan
gravitasi dan kekuatan kontra gravitasi. Inilah yang oleh Al-Qur’an
dinamakan al-uruj. Kalau tidak mengerti pergerakan benda-benda
langit di angkasa, tentu manusia tidak mampu meluncurkan satelit dan
tidak pula menjelajahi antariksa.
Jadi, setiap benda yang bergerak di angkasa, berapapun massanya,
diatur oleh kekuatan gravitasi dan kontra-gravitasi sehingga ia harus
bergerak dalam lintasan melengkung. Inilah tafsiran atas deskripsi
Allah bahwa Dia adalah Dzi Al-Ma’arij (tuhan langit yang memiliki
jalan yang berliku-liku).
6. Langit Dipenuhi Pintu-Pintu
Langit di dunia ini sebenarnya tidak kosong seperti yang telah
diyakini oleh para ulamak melainkan langit di dunia ini dipenuhi oleh
materi-materi yang telah ditemuka dan dibuktikan oleh para studi-studi
astronomi sejak beberapa tahun belakang ini.materi-materi tersebut
dalam bentuk gas, seperti hidrogen, helium, dan sedikit oksigen,
nitrigen, neon, dan uap air. Terdapat juga materi tang dalam bentuk
padat dan beraneka ragam sinar, seperti sinar inframerah, sinar X, dan
sinar Gamma.
Materi-materi yang sudah ada dapat meyakinkan bahwa langit
adalah bangunan yang sangat kukuh dipenuhi dengan materi dan
energi serta dipenuhi pintu-pintu yang kukuh, tingkat teratas dari
atmosfer yang membungkus bola bumi juga dipenuhi oleh pintu-pintu.
Terdapat dua ayat yang diturunkan oleh Allah tentang Langit yang
diepenuhi oleh pintu-pintu yang menggambarkan bahwa Allah
membukan pintu langit untuk mereka dan membantu mereka naik di
langit bersama jasad mereka agar bisa melihat keindahan ciptaan Allah
dan kekuasaan-Nya.
Allah berfirman bahwa :
)١١( َ‫َولَوْ فَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَابًا ِمنَ ال َّس َما ِء فَظَلُّوا فِي ِه َي ْع ُرجُون‬

َ ‫ت أَ ْب‬
)١٨( َ‫صا ُرنَا َبلْ نَحْ ُن قَوْ ٌم َم ْسحُورُون‬ ْ ‫لَقَالُوا إِنَّ َما ُس ِّك َر‬
“Dan, kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit,
lalu meteka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata,
‘sesungguhnya, pandangan kalimat yang dikaburkan, bajkan kami
adalah orangyang terkena sihir’.” (Al-Hijr:14-15).
B. Proses penciptaan langit, bumi dan benda-benda angkasa
Langit dan bumi diciptakan dari sebuah singularitas, yaitu sesuatu
yang padu yang muncul dari suatu ketiadaan.4 Kondisi awal alam
semesta diciptakan dari sesuatu yang sangat padat dengan suhu yang
sangat tinggi yang kemudian meledak secara kosmik dan berkembang
yang disebut peristiwa Big Bang, Ilmuwan tidak dapat menjelaskan
tentang kondisi yang terjadi sebelum Big Bang, bahkan hitungan
waktu alam semesta baru dimulai sejak peristiwa tersebut terjadi.
Menurut teori Big Bang, alam semesta berkembang dengan sangat
cepat dalam beberapa mikrodetik yang pertama. Sebuah gaya tunggal
terjadi pada saat awal Big Bnag dan berkembang menjadi empat gaya
yang dikenal pada masa sekarang, yaitu gaya gravitasi, gaya
eletromagnetik, gaya inti lemah, dan gaya inti kuat. Alam semesta
berkembang dari suatu materi yang terdiri atas proton, elektron, dan
neuton yang berada dalam lautan radiasi dengan suhu yang sangat
tinggi. Ketika alam mengembang, suhu materi semakin turun sehingga
terbentuk banyak helium, deuterium, dan unsur ringan lainnya di alam
semesta. Kondisi ini dengan kenyataan yang terjadi dijagat raya.
Radiasi yang diukur oleh pesawat angkasa Cosmic Backgraund
Explorer (COBE) milik NASA juga menunjukkan kesesuaian jenis
radiasi yang diperhitungkan dalam teori Big Bang. Al-Qur’an juga
dapat ditafsirkan mendiskripsikan Big Bang dengan mengacu pada
firman berikut :

4
Ridwan Abdullah Sani. Sains Berbasis Al-Quran.(Jakarta:PT.Bumi Aksara.2015).hlm.171
َ ْ‫ت َو ْاألَر‬
‫ض َكانَتَا َر ْتقًا‬ ِ ‫أَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا أَ َّن السَّمٰ ٰو‬
٠٣ َ‫فَفَتَ ْق ٰنهُ َم ۗا َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َما ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ۗي أَفَ ََل ي ُْؤ ِمنُوْ ن‬
Artinya : “dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa
langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman ? (QS.
Al-Anbiya’(21):30)
Teori Big Bang diperkuat dengan penemuan ilmuwan yang
mengamati adanya dark matter yang merupakan antimateri yang
terdapat diruang angkasa.5 Hal tersebut mengindikasikan bahwa
pernah terjadi keterpaduan antara materi dan dark matter pada suatu
waktu sebelum alam semesta berkembang seperti yang diamati
sekarang. Peristiwa pemisahan langit dan bumi dari suatu keadaan
yang padu terjadi dengan serta-merta (kun-fayakun) atas perintah Allah
sesuai keterangan pada ayat di bawah ini :
ِّ ‫ض بِ ْال َح‬
ُ ‫ق َويَوْ َم يَقُو ُل ُكن فَيَ ُك‬
‫ون‬ َ ْ‫ت َواألَر‬ َ َ‫َوهُ َو الَّ ِذي َخل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ِ ‫ك يَوْ َم يُنفَ ُخ فِي الصُّ َو ِر عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
‫ب َوال َّشهَا َد ِة‬ ُ ‫ق َولَهُ ْال ُم ْل‬
ُّ ‫قَوْ لُهُ ْال َح‬

﴾٣٠﴿ ‫َوهُ َو ْال َح ِكي ُم ْال َخبِي ُر‬


Artinya : “ dialah yang diciptakan langit dan bumi dengan hak
(benar), ketika Dia berkata, “Jadilah !” Maka jadilah sesuatu itu.
Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan yang
nyata. Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Teliti. (QS.Al-
An’am(6):73).
Langit yang diciptakan oleh Allah dibangun dengan kekuasaan-
Nya dan diperluas secara terus-menerus sesuai keterangan pada surah
Adz-Dzariyat ayat 47. Keterangan pada ayat tersebut didukung oleh
data pengamatan yang dilakukan oleh ahli astronomi pada ,masa
sekarang.

5
Ibid hlm 172
Artinya: “dan langit kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan
Kami benar-benar meluaskannya”.
Fakta tentang perkembangannya alam semesta tersebut dibuktikan
oleh Edwin Hubble, seorang ahli astronomi Amerika yang
mengumpulkan dan menginterpretaikan data hasil observasi dengan
menggunakan teleskopnya pada tahun 1929.6 Hubble menemukan
bahwa bintang dan galaksi ternyata bergerak saling menjauh satu sama
lain dengan menginterpretasi spectrum galaksi yang bergeser kearah
warna merah.
Jadi manusia tidak akan mampu menghitung luas alam semesta
karena alam semesta sangat besar dan luasnya selalu berubah. Bintang
dan benda angkasa yang jaraknya terlalu jauh dengan bumi tidak dapat
dideteksi menggunakan instrumen pengamatan yang dapat dibuat oleh
manusia. Setelah memahami keterbatasan ini, kita menyadari bahwa
manusia tidak dapat menyelidiki semua kondisi alam semesta. Kondisi
langit yang terdiri atas bintang dan materi antar-bintang selalu
“disempurnakan” sesuai keterangan surah An-Nazi’at ayat 27 dan 28.
Penyempurnaan dapat terjadi dengan pemadatan materi kabut dan
debris yang masih tersisa sehingga membentuk benda angkasa yang
baru, terjadinya evolusi bintang secara terus-menerus dan
penyempurnaan lainnya.

﴾٧٣﴿ ‫أَأَنتُ ْم أَ َش ُّد َخ ْلقًا أَ ِم ال َّس َماء بَنَاهَا‬


﴾٧٥﴿ ‫َرفَ َع َس ْم َكهَا فَ َس َّواهَا‬
Artinya: ”Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah
langit yang telah dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunnya
lalu menyempurnakannya.” (QS.An-Nazi’at (79):27-28).

6
Ibid.hlm.174

Anda mungkin juga menyukai