Sekolah adalah miniatur dari sebuah sitem pendidikan nasiuonal, tetapi sekaligus
potret dari perkembangan masyarakat. Namun ada kalanya sekolah jauh meninggalkan
masyarakat dan tidak sedikit pula perkembangan masyarakat yang begitu cepat tidak diikuti
oleh perubahan kurikulum sekolah dengan penyelenggaraan yang baik dan memadai.
Aliran dalam filosofi yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan unsur-
unsur pendidikan dan tujuan pendidikan yang hendak diruuskan oleh negara:
1. Idealisme, memandang bahwa sebuah realitas adalah roh. Hakikat roh adalah ide, pikiran,
atau suatu gagasan. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai dalam aliran ini adalah
membentuk karakter dan mengembangkan akal budi sesuai dengan bakat dan
kemampuannya serta kebaikan sosial.
2. Materialisme, hakikat dlam pandangan ini adlah materi.
3. Pragmatis, istilah pragmatis berasal dari ‘pragma” yang berarti praktik. Dalam dunia
pendidikan, pragmatis memiliki keyakinan bahwa akal manusia aktif dan selalu ingin
meneliti, tidak dapat menerima begitu saja peendapat tertentu sebelum dibuktikan
kebenarannya secara empirik.
4. Eksistensi, berpendapat bahwa aliran ini hanya berfokus pada pengalaman yang bersifat
individual. Sumbangan eksistensialisme dalam dunia pendidikan adalah setiap ndividu
dipandnag unik, dan bertanggungjawab dalam setiap nasibnya.
5. Progresivisme, dalam bidang pendidikan filsafat meniali bahwa pendidikan adalah hidup
itu sendiri, karena pendidikan harus terkait langsung dengan minat, bakat, dan kemampuan
anak.
6. Rekonstruksionalisme, tujuan yang hendakdicapai dalam aliran ini adlah menumbuhkan
keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memecahan masalah.
7. Perenialisme, tujuan pendidikan menurut aliran ini adlah membangun kebudayaan yang
idela, stabil, harmonis, penuh cinta kasih, dan mendapatkan anugerah dari Yang Maha
Kuasa.
BAB II : SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
TERAPAN
1. Ruang Lingkup dan Kajian Sosiologi Pendidikan
Berdasrkan kajian Brookover, ruang lingkup sosiologi pendidikan secara terperinci
dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1) Hubungan sistem pendidikan dengan sitem sosial yang lain;
2) Hubungan sekolah dengan komunitas sekitarnya;
3) Hubungan antarmanusia dalam sistem persekolahan; dan
4) Perilaku sekolah terhadap perilaku anak didik.
Sementarruang lingkup sosiologi pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi
Indonesia, yaitu:
1) Hubungan antar sisitem pendidikan nasional dengan prooses sosial dan peruubahan
kebudayaan untuk memahami perkembangan masyarakat masa kini;
2) Fungsi pendidikan sekolah dalam mencermati perubahan dan perkembangan sosial serta
masalah sosial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia;
3) Fungsi sistem pendidikan dengan pengendalian sosial;
4) Hubungan antara sistem pendidikan dengan opini publik;
5) Hubungan pendidikan dengan kelas sosial, sistem sosial, dan struktur sosial;
6) Keterkaitan sistem pendidikan dengan perubahan sosial; dan
7) Keberartian pendidikan sebagai moral sosial.
Ruang lingkup dan kajian antropologi pendidikan lebih terfokus pada bidang: