Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan ilmu geologi dalam
praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, disain,
konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan
dengan matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis
dampak lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek
umum dan swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian
geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga
profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya
geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk
melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.
Kata geologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu geos (yang berarti
bumi) dan logos (yang berarti ilmu). Jadi, geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan
fenomena yang terjadi didalamnya. Geologi secara umum membahas mengenai material
pembentuk bumi dan segala proses yang terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan)
maupun yang terjadi di atas permukaan bumi. Gaya yang bekerja di dalam bumi (endogen)
menghasilkan gempa bumi dan aktivitas vulkanik, sementara itu gaya eksternal (eksogen)
menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, dan pembentukan bentang alam (Anonim, 2016).

Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah agar kita bisa lebih memahami tentang geologi
rekayasa, tentang geologi teknik sipil, memahami tentang macam-macam konstruksi yang
hubungan kaitannya dengan ruang lingkup teknik sipil.

Ilmu geologi di bagi dalam berbagai cabang ilmu. berikut caban-cabang ilmu geologi :

1. Mineralogi:
ilmu yang mempelajari mineral sebagai bahan utama pembentuk kerak bumi.

2. Petrologi :
ilmu yang mempelajari batuan serta cara terjadinya (ganesha), macam batuan, dan klasifikasi.

3. Stratigrafi :
ilmu yang mempelajari perlapisan batuan pada kulit bumi dalam hubungan ruang dan waktu.

4. Paleontologi :
ilmu yang mempelajari pembatuan dari sisa-sisa binatang purba ataupun tumbuh- tumbuhan.

5. Geologi sejarah :
ilmu yang mempelajari urutan kejadian selama masa perubahan bumi dari satu zaman ke zaman lain.
6. Geologi Ekonomi :
ilmu yang mempelajari endapan-endapan mineral yang berharga seperti emas, minyak, batu bara dan
lain-lain.

7. Geofisika :
ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika dari bumi, seperti gaya berat, gejala magnetis dan lain-lain.

8. Geomorfologi :
ilmu yang mempelajari bentukan bumi yang terjadi akibat dari gejala alam di luar bumi. (meteor)

9. Gelogi Teknik :
ilmu yang diaplikasikan ke teknik. seperti pembuatan waduk, jalan tol dan lain-lain.

10. Gelogi foto :


ilmu yang mempelajari gejala gelogy dari hasil interpretasi foto udara.

11. Geologi struktur :


ilmu yang mempelajari, mengenai bentuk, arsitektur dan gejala-gejala yang menyebabkan perubahan
harga

12. Geologi Tata Lingkungan :


ilmu yang mempelajari geologi yang diaplikasikan dalam kegidupan sehari-hari.

13.Volkanologi :
ilmu yang mempelajari tentang kegunung apian dan merupakan mata rantai yang tak terpisah dari
geologi.

Hubungan Geologi Rekayasa dan ilmu-ilmu lain


Hubungan antara berbagai macam ilmu pengetahuan dan bidang - bidang sposilisasi yang
terletak antara ilmu pengetahuan dan dapat digambarkan sebagai di bawah ini :

The petroleum presspect

The petroleum geologist

Fisika Geologi – Fisika Mineralogi Kimia


Geofisika Geologi – Sejarah Petrologi Geologi
Termodinamika Geologi – Struktur Sendinentasi Materialogi
Teknik Paleontologi Retrografi Kimiafisika
Mekanika fluida Stratigrafi Geomenpologi
BAB I

HUBUNGAN GEOLOGI REKAYASA DAN ILMU-ILMU LAIN

 FISIKA

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-
prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di
atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal.

Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan
struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan
dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).

Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika
masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-
dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini,
baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi(laut).

Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi,
ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika
pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian
hidrokarbon.

 KIMIA

Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi kimia bagian
dari bumi misalnya pada lithosfer yang sebagian besar komposisi kimianya adalah silikat serta pada
daerah stalaktit dan stalagmit banyak ditemukan CaCO3.

Bidang biogeokimia mencakup penelitian keilmuan mengenai proses dan reaksi kimia, fisika, geologi,
dan biologi yang membentuk komposisi lingkungan alam
(termasuk biosfer,hidrosfer, pedosfer, atmosfer, dan lithosfer), serta siklus zat dan energi yang
membawa komponen kimiawi bumi dalam ruang dan waktu. Biogeokimia adalah ilmu sistem
Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan penelitian kandungan relatif dan
absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi. Secara umum, bidang ini dibagi menjadi dua cabang:
geokimia isotop stabil dan radiogenik

Anda mungkin juga menyukai