Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT PSIKOLOGIS YANG SERING DIALAMI

PADA BURUH PABRIK DI PT. UNGARAN INDAH BUSANA


Lina Dian Rosita*, Eni Hidayati**

1) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS


2) Dosen Keperawatan Jiwa Fikkes UNIMUS

ABSTRAK

Sumber daya manusia (karyawan) merupakan asset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada
hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan. Persaingan dan
tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya masalah yang harus dihadapi
karyawan. Faktor psikologis memegang peranan yang sangat besar karena manusia bekerja bukan seperti
mesin. Manusia memiliki perasaan, pikiran serta harapan dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan tentang penyakit psikologis yang sering dialami pada buruh pabrik di PT.
Ungaran Indah Busana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode
penelitian survei deskriptif dengan pendekatan survey morbiditas. Penelitian dilakukan selama bulan
maret tahun 2015. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan atau buruh pabrik di PT. Ungaran Indah
Busana. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang diambil secara purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umur responden sebagian besar adalah 17-25 tahun yaitu
sebanyak 38 orang (39,6%) dengan umur termuda adalah 20 tahun dan umur tertua adalah 50 tahun. Jenis
kelamin responden sebagian besar adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang (72,9%). Status perkawinan
responden sebagian besar adalah menikah yaitu sebanyak 74 orang (77,1%). Pendidikan terakhir
responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 55 orang (57,3%). Lama kerja responden sebagian
besar adalah 1-5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (50,0%). Penyakit psikologis responden sebagian besar
adalah depresi yaitu sebanyak 35 orang (36,5%). Responden yang mengalami stress sebanyak 12 orang
(12,5%), responden yang mengalami kecemasan sebanyak 19 orang (19,8%), responden yang mengalami
keputusasaan sebanyak 16 orang (16,7%), responden yang mengalami ketidakberdayaan sebanyak 12
orang (12,5%) sedangkan responden yang tidak mengalami depresi, stress, kecemasan, keputusasaan serta
ketidakberdayaan sebanyak 2 orang (2,1%). Buruh pabrik dapat memanfaatkan istirahat semaksimal
mungkin serta jika mempunyai masalah, baik masalah yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun
masalah yang lain hendaknya tidak dipendam sendiri tetapi berbagi cerita dengan keluarga atau teman
dekat yang dipercaya.

Kata Kunci : Penyakit psikologis, buruh pabrik

70 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 2, November 2014; 70-75


PENDAHULUAN and Working Conditions dalam Yunus,
Sumber daya manusia (karyawan) 2011).
merupakan asset yang paling penting bagi Penelitian yang dilakukan oleh Nelson
perusahaan, dimana pada hakekatnya (1990), menunjukkan bahwa terdapat
berfungsi sebagai faktor penggerak bagi hubungan yang erat antara stress dengan
setiap kegiatan didalam perusahaan. pekerjaan yang berakibat timbulnya
Persaingan dan tuntutan profesionalitas penyakit seperti jantung, stroke, dan juga
yang semakin tinggi menimbulkan keterkaitan dengan kecelakaan kerja dan
banyaknya yang harus dihadapi karyawan bunuh diri. Dengan besarnya masalah stress
dalam lingkungan kerja selain tekanan yang kerja, dapat memakan biaya yang sangat
berasal dari lingkungan kerja, lingkungan tinggi. Di Swedia, pekerjaan yang
keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berhubungan dengan sakit punggung/otot
potensial menimbulkan masalah kesehatan menghabiskan biaya yang lebih besar dari
(Mas’ud, 2009). pada biaya yang dikeluarkan untuk
Stres kerja dapat menimbulkan departemen pertahanan nasional dan
berbagai konsekuensi bagi para pekerja penyakit tersebut sebagian besar disebabkan
baik secara fisiologis, psikologis maupun oleh stress (ILO dalam Yunus, 2011).
perilaku. Stres yang dialami secara terus Stres kerja yang dialami oleh
menerus dan tidak terkendali dapat karyawan pria dan wanita bisa jadi berbeda.
menyebabkan terjadinya burnout yaitu Stres ditentukan pula oleh individu itu
kombinasi kelelahan secara fisik, psikis dan sendiri. Reaksi-reaksi psikologis, fisiologis
emosi (Saragih, 2010). atau bentuk perilaku terhadap stres adalah
World Health Organization (WHO) hasil dari interaksi situasi dengan
dalam model kesehatan yang dibuat sampai individunya, mencakup ciri-ciri kepribadian
tahun 2020 meramalkan gangguan psikis yang khusus dan pola-pola perilaku yang
berupa perasaan lelah yang berat dan didasarkan pada sikap, kebutuhan, nilai-
berujung pada depresi akan menjadi nilai, pengalaman masa lalu, keadaan
penyakit pembunuh nomor dua setelah kehidupan dan kecakapan. Tuntutan peran
penyakit jantung. Hasil penelitian yang ganda umumnya dialami oleh wanita yang
dilakukan oleh kementrian tenaga kerja melibatkan diri dalam lingkungan
Jepang terhadap 12.000 perusahaan yang organisasi, yaitu sebagai wanita karir dan
melibatkan sekitar 16.000 pekerja di negara ibu rumah tangga sehingga lebih rentan
tersebut yang dipilih secara acak mengalami stres yang dapat menyebabkan
menunjukkan bahwa 65% pekerja penderitaan psikis berupa kecemasan
mengeluhkan kelelahan fisik akibat kerja dibandingkan dengan pria. Tuntutan
rutin, 28% mengeluhkan kelelahan mental pekerjaan, rumah tangga, dan ekonomi
dan sekitar 7% pekerja mengeluh stress keluarga sangat berpotensi menyebabkan
berat dan merasa tersisihkan. Hasil wanita karir rentan mengalami stres
penelitian yang dilakukan pada salah satu (Munandar, 2008).
perusahaan di Indonesia khususnya pada PT. Ungaran Indah Busana merupakan
bagian produksi mengatakan rata-rata sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
pekerja mengalami kelelahan dengan industri garment. Para buruh pabrik di
mengalami gejala sakit di kepala, nyeri di perusahaan ini dituntut untuk meningkatkan
punggung, pening dan kekakuan di bahu hasil produksi semaksimal mungkin, karena
(Miranti, 2008). selain sumber daya manusianya yang harus
Menurut European Working Condition mempunyai kemampuan yang potensial
Survey (EWCS), stress kerja merupakan yang tidak kalah penting adalah bagaimana
kasus nomor dua terbesar di eropa yang perusahaan ini terus bisa bertahan dan
berkaitan dengan pekerjaan, masalah menghasilkan produksi yang tinggi. Pada
kesehatan diantaranya yaitu mengalami penelitian ini, penulis fokus pada karyawan
sakit punggung, penyakit jantung dan bagian produksi karena bagian produksi
gangguan muskuloskeletal (European merupakan bagian yang menjalankan roda
Foundation for the Improvement of Living

Penyakit Psikologis Yang Sering Dialami Pada Buruh Pabrik di PT. Ungaran Indah Busana 71
Lina Dian Rosita, Eni Hidayati
perusahaan. Jika produksi terhambat, maka Tabel 2. Distribusi Frekuensi Usia
roda perusahaan juga tidak akan berjalan. Responden
Target produksi di PT. Ungaran Indah Umur Mean Median Min Max SD
Busana sangatlah tinggi, banyak buruh
Umur 30,04 28,50 20 50 7,935
pabrik yang harus kerja lembur dengan
tambahan jam kerja 3 jam bahkan pulang
jam 23.00 WIB untuk menyelesaikan target Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis
pekerjaan mereka. Dari hasil studi Kelamin Responden
pendahuluan yang dilakukan oleh 10 Jenis Frekuensi Persentase
responden pada karyawan PT. Ungaran Kelamin (f) (%)
Indah Busana, didapatkan hasil yaitu 3 Pria 26 27,1
orang mengalami keluhan stress, 2 orang Wanita 70 72,9
sakit kepala, 2 orang hipertensi, 2 orang Jumlah 96 100
nyeri punggung dan 1 orang tidak ada
keluhan. Oleh karena itu penulis tertarik Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status
untuk menggambarkan penyakit yang Perkawinan Responden
sering dialami pada buruh pabrik di PT. Status Frekuensi Persentase
Ungaran Indah Busana mengingat penyakit Perkawinan (f) (%)
adalah salah satu hal penting yang harus Menikah 74 77,1
diperhatikan. Belum menikah 22 22,9
Jumlah 96 100
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pendidikan
deskriptif kuantitatif menggunakan metode Terakhir Responden
penelitian survei deskriptif dengan Pendidikan Frekuensi Persentase
pendekatan survey morbiditas. Proses Terakhir (f) (%)
penelitian dilakukan selama bulan Maret SD 2 2,1
tahun 2014. Populasi penelitian adalah SMP 37 38,5
seluruh karyawan atau buruh pabrik di PT. SMA 55 57,3
Ungaran Indah Busana yang berjumlah D3 2 2,1
2.200 orang. Besar sampel dalam penelitian Jumlah 96 100
ini adalah 96 responden yang diambil
secara purposive sampling. Alat pengumpul Tabel 6. Distribusi Frekuensi Lama
data dengan kuesioner. Data dianalisis Kerja Responden
secara univariat. Lama Frekuensi (f) Persentase
Kerja (th) (%)
HASIL 1-5 48 50,0
Karakteristik Responden 6-10 34 35,4
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia 11-15 11 11,5
Responden 16-20 3 3,1
Umur Frekuensi (f) Persentase (%) Jumlah 96 100
17-25 38 39,6
26-30 19 19,8 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Lama
31-35 16 16,7 Kerja Responden
36-40 13 13,5
Lama Mean Median Min Ma SD
41-45 5 5,2
Kerja x
46-50 5 5,2
Lama 6,64 6,00 1 19 4,526
Jumlah 96 100
Kerja

72 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 2, November 2014; 70-75


Penyakit Psikologis yang Sering Dialami sekumpulan perubahan fisiologis akibat
Pada Buruh Pabrik tubuh terpapar terhadap bahaya ancaman.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Penyakit Stres memiliki dua komponen: fisik yakni
Psikologis Responden perubahan fisiologis dan psikogis yakni
Penyakit Frekuensi Persentase bagaimana seseorang merasakan keadaan
Psikologis (f) (%) dalam hidupnya. Perubahan keadaan fisik
Depresi 35 36,5 dan psikologis ini disebut sebagai stressor
Stress 12 12,5 (pengalaman yang menginduksi respon
Kecemasan 19 19,8 stres) (Pinel, 2009). Stres yang dialami oleh
Keputusasaan 16 16,7 karyawan pria dan wanita bisa jadi berbeda.
Ketidakberdayaan 12 12,5 Stres ditentukan pula oleh individu itu
Tidak mengalami 2 2,1 sendiri. Reaksi-reaksi psikologis, fisiologis
Jumlah 96 100 atau bentuk perilaku terhadap stres adalah
hasil dari interaksi situasi dengan
DISKUSI individunya, mencakup ciri-ciri kepribadian
Hasil penelitian diperoleh bahwa yang khusus dan pola-pola perilaku yang
penyakit psikologis responden sebagian didasarkan pada sikap, kebutuhan, nilai-
besar adalah depresi yaitu sebanyak 35 nilai, pengalaman masa lalu, keadaan
orang (36,5%). Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan dan kecakapan. Tuntutan peran
buruh pabrik dengan sejumlah tanggung ganda umumnya dialami oleh wanita yang
jawab pekerjaan yang harus diselesaikannya melibatkan diri dalam lingkungan
berpotensi mengalami depresi, dilihat dari organisasi, yaitu sebagai wanita karir dan
tidak semangat dalam bekerja, murung, ibu rumah tangga sehingga lebih rentan
merasa sedih yang berlebihan serta tidak mengalami stres yang dapat menyebabkan
berminat pada pekerjaannya. Menurut penderitaan psikis berupa kecemasan
(Yosep, 2009) depresi dapat diartikan dibandingkan dengan pria. Tuntutan
sebagai salah satu bentuk gangguan alam pekerjaan, rumah tangga, dan ekonomi
perasaan yang ditandai dengan perasaan keluarga sangat berpotensi menyebabkan
sedih yang berlebihan, murung, tidak wanita karir rentan mengalami stres
bersemangat, perasaan tidak berharga, (Munandar, 2008).
merasa kosong, putus harapan, selalu Responden yang mengalami
merasa dirinya gagal sampai ide bunuh diri. kecemasan sebanyak 19 orang (19,8%).
Faktor psikososial yang mempengaruhi Target produksi yang tinggi menuntut
depresi meliputi: peristiwa kehidupan dan buruh pabrik untuk bekerja keras
stressor lingkungan, kepribadian, menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang
psikodinamika, kegagalan yang berulang, telah ditentukan. Tidak semua buruh pabrik
teori kognitif dan dukungan sosial. Peristiwa mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
kehidupan yang menyebabkan stres, lebih dengan target yang ditetapkan. Beberapa
sering mendahului episode pertama buruh pabrik merasa khawatir serta sering
gangguan mood dari episode selanjutnya. berkeringat ketika mereka sering ditegur
Para klinisi mempercayai bahwa peristiwa oleh atasan karena tidak mendapatkan
kehidupan memegang peranan utama dalam target, mereka takut diberhentikan dari
depresi (Kaplan, 2010). pabrik. Kecemasan adalah tanggapan dari
Responden yang mengalami stress sebuah ancaman nyata ataupun khayal.
sebanyak 12 orang (12,5%). Hal ini Individu mengalami kecemasan karena
disebabkan karena responden harus hidup adanya ketidakpastian dimasa mendatang.
dengan banyak orang dalam satu tempat Kecemasan dialami ketika berfikir tentang
yang terkadang tidak semuanya memiliki sesuatu tidak menyenangkan yang akan
hubungan yang baik dengan sesama rekan terjadi (Lubis, 2009).
kerja. Pemindahan tempat atau bagian Responden yang mengalami
pekerjaan juga sangat berpengaruh terhadap keputusasaan sebanyak 16 orang (16,7%).
stress yang dialami responden. Stres adalah hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
buruh pabrik dengan sejumlah pekerjaan

Penyakit Psikologis Yang Sering Dialami Pada Buruh Pabrik di PT. Ungaran Indah Busana 73
Lina Dian Rosita, Eni Hidayati
yang harus mereka kerjakan dengan tepat Beban kerja fisik maupun mental harus
waktu dan sesuai target menjadikan buruh disesuaikan dengan kemampuan buruh
pabrik tidak memiliki makna atau tujuan pabrik serta olahraga atau aktifitas fisik
hidup karena waktu mereka dihabiskan di sebaiknya diterapkan oleh perusahaan
dalam pabrik. Responden merasa letih serta sebagai salah satu jalan keluar mengatasi
tidak mampu mencapai sesuatu karena stress. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
mereka menganggap tidak dapat melakukan bersama-sama oleh seluruh buruh pabrik
apa-apa selain harus bekerja sebagai buruh misalnya setiap satu minggu sekali yang
pabrik. Keputusasaan merupakan keadaan dilakukan selama kurang lebih 45 menit
subjektif seorang individu yang melihat pada pagi hari. Hasil penelitian ini
keterbatasan atau tidak ada alternatif atau diharapkan dapat memberikan tambahan
pilihan pribadi yang bersedia dan tidak informasi dan kepustakaan bagi dunia
dapat memobilisasi energi yang dimilikinya pendidikan mengenai penyakit psikologis
(NANDA, 2005). yang sering dialami pada buruh pabrik bagi
Responden yang mengalami institusi pendidikan. Sementara itu petugas
ketidakberdayaan sebanyak 12 orang kesehatan atau perawat komunitas
(12,5%). Harus bekerja setiap hari dengan diharapkan dapat meningkatkan pemberian
target produksi yang telah ditentukan asuhan keperawatan jiwa komunitas dengan
bahkan harus dimarahi atasan setiap tidak berperan aktif dalam konseling untuk
target menjadikan buruh pabrik merasa membantu buruh pabrik agar dapat
tertekan, gelisah, tidak dapat berkonsentrasi menangani masalah dengan lebih baik
saat bekerja serta merasa malu karena karena kebutuhan konseling akan terus
dimarahi dihadapan buruh pabrik yang lain. meningkat seiring dengan semakin
Ketidakberdayaan merupakan persepsi berkembang dan kompleksnya kehidupan
individu bahwa segala tindakannya tidak buruh pabrik.
akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan
dimana individu kurang dapat DAFTAR PUSTAKA
mengendalikan kondisi tertentu atau Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A.
kegiatan yang baru dirasakan. (2010). Sinopsis Psikiatri : Ilmu
Ketidakberdayaan menunjukkan Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis
ketidakmampuan seseorang untuk Jilid Satu Editor : Dr. I. Made Wiguna
mencegah munculnya ancaman yang S. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
berpengaruh terhadap aspek-aspek Lubis, N.L. (2009). Depresi, Tinjauan
pekerjaan dan pekerjaan secara keseluruhan Psikologis. Jakarta : Kencana.
(Suma’mur, 2009). Mas’ud, F. (2009). Survai Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi.
KESIMPULAN Semarang : Badan Penerbit Universitas
Penyakit psikologis merupakan Diponegoro.
permasalahan yang sangat penting, Munandar, A.S. (2008). Psikologi Industri
hendaknya para buruh pabrik dan Organisasi. Jakarta : Penerbit
memanfaatkan waktu istirahat semaksimal Universitas Indonesia.
mungkin untuk dapat merileksasikan tubuh Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
dan fikiran agar depresi dapat berkurang Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
serta jika mempunyai masalah, baik Cipta
masalah yang berhubungan dengan Nursalam, (2013). Metodologi Penerapan
pekerjaan ataupun masalah yang lain Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
hendaknya tidak dipendam sendiri tetapi Medika
berbagi cerita dengan keluarga atau teman Pinel, J.P.J. (2009). Stres dan Kesehatan
dekat yang dapat dipercaya. Saran untuk Dalam: Biopsikologi Edisi ke-7.
perusahaan, sebaiknya untuk jam kerja Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
buruh pabrik harus disesuaikan baik Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
terhadap tuntutan pekerjaan ataupun Kuantitatif. Bandung : Alfabeta
tanggung jawab diluar pekerjaan(keluarga).

74 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 2, November 2014; 70-75


Suma’mur. (2009). Keselamatan Kerja dan Yunus, M. (2011). Faktor-Faktor yang
Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV Berhubungan dengan Kejadian Stres
Haji Masagung Kerja Pada Pegawai Unit Kerja
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa(Edisi Laundry RSUD Pasar Rebo Tahun
Revisi). Bandung : Refika Aditama 2013. Jakarta : Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah

Penyakit Psikologis Yang Sering Dialami Pada Buruh Pabrik di PT. Ungaran Indah Busana 75
Lina Dian Rosita, Eni Hidayati

Anda mungkin juga menyukai