Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

KONSEP RENCANA KEPENGAWASAN

Diajukan sebagai syarat dalam mengikuti seleksi substansi calon pengawas

Oleh
Muslim, M. Pd
NIP. 19710223 199512 1 001

DINAS PENDIDIKAN ACEH


SMK NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridhanya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal konsep rencana kepengawasan yang
merupakan salah satu syarat dalam mengikuti seleksi substansi calon pengawas jenjang
SMA/SMK tahun 2019.

Kami menyadari apa yang di sajikan dalam proposal rencana kepengawasan ini
belum tentu sesuai dengan apa yang di harapkan, hal ini dikarenakan belum ada
pengalaman dan keterbatasan pengetahuan kami mengenai kepengawasan tersebut.
Namun demikian kami berusaha untuk membuat perencanaan sebaik mungkin
berdasarkan pengalaman dan kebutuhan yang di alami selama menjadi kepala sekolah.
Proposal yang dibuat ini hanya sebuah gambaran apa yang akan dilaksanakan dalam
kepengawasan bila lulus menjadi pengawas sekolah nantinya.

Saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam
memperbaiki proposal konsep perencanaan kepengawasan ini dari berbagai pihak
sehingga apa yang di rencanakan sesuai dengan kebutuhan di sekolah dalam rangka
membangun proses pendidikan di sekolah untuk lebih baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan
sehingga proposal ini dapat terwujud.

Bireuen, 5 Nopember 2019

Muslim, M. Pd
Nip. 19710223 199512 1 001
DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar isi
iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Indikator Keberhasilan

BAB II : VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi
B. Misi
C. Tujuan

BAB III : RENCANA PROGRAM KEPENGAWASAN SEKOLAH

A. Program Pengawasan
B. Startegi Pelaksanaan
C. Langkah- Lankah Pencapaian
D. Monitoring dan Evaluasi

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran - Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Refornasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan
Angka Kreditnya, pengawasan pendidikan harus direncanakan, diorganisasikan, dan
dilaksanakan selaras dengan paradigma baru pendidikan yang bertumpu pada empat pilar
yakni pendidikan untuk semua, pendidikan demokratis, pendidikan yang bertumpu pada
kebudayaan lokal, dan pendidikan yang seimbang antara imtaq dan iptek melalui supervisi
pendidikan. Pengawas sekolah adalah PNS yang diberi tugas,tanggung jawab,dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan Pendidikan. Empat Kegiatan kepengawasan meliputi
: (1) menyusun program pengawasan; (2) melaksanakan program pengawasan; (3) evaluasi
hasil pelaksanaan program, dan (4) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru.
Kemampuan seorang pengawas sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya minimal mempunyai enam dimensi kompetensi, hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah yang menegaskan bahwa seorang pengawas harus memiliki 6 (enam)
dimensi kompetensi minimal, yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial.
Permen PAN & RB No 21 tahun 2010 tentang jabatan pengawas dan angka kreditnya
mengamanatkan bahwa jabatan fungsional pengawas sekolah adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan supervisi akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Sesuai Regulasi tersebut mengamanatkan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah
adalah melaksanakan tugas supervisi akademik dan manajerial pada satuan pendidikan
yang meliputi penyusunan program supervisi, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan
pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program supervisi, dan pelaksanaan
tugas supervisi di daerah khusus.
Kewajiban Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas adalah: menyusun program
supervisi, melaksanakan program supervisi, melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan
program supervisi dan membimbing dan melatih profesional guru.
Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah, guru, dan staf
sekolah lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
Dalam Permen nomor 13 tahun 2007 memuat kompetensi Kepala Sekolah yang
terdiri dari:
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Kewirausahaan
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi Sosial
Dari kompetensi di atas maka masih banyak kepala sekolah yang belum mampu
memenuhi tugasnya sebagai kepala sekolah terutama dalam mengelola manajerial, yang
meliputi :
1. Menyusun perencanaan program sekolah ( visi, visi dan tujuan)
2. Mengembangkan organisasi sekolah
3. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumberdaya sekolah secara
optimal.
4. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
5. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
kompetensi secara optimal.
6. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
7. Mengelola keuangan sekolah sesuai prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan dan efisien. dengan
8. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah
9. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran
dan kegiatan peserta didik di sekolah
10. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
11. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

Mengingat tugas, tanggung jawab, dan wewenang strategis pengawas sekolah,


maka agar pelaksanaan tugas berjalan secara optimal, efektif, dan efisien maka mutlak
diperlukan program pengawas yang realistis, implementatif dan sesuai kebutuhan.
Program pengawasan memberi manfaat teoretis; mendapatkan pengetahuan atau
teori baru tentang Penyusunan Program Pengawasan. Hasil Penyusunan Program
Pengawasan ini akan bermanfaat bagi pengembangan Penyusunan Program Pengawasan
berikutnya. Program pengawasan juga memberi manfaat praktis yaitu penyusunan
Program Pengawasan ini dapat dimanfaatkan bagi: Pengawas Sekolah sebagai pedoman
pelaksanaan pengawasan pada tahun berjalan selain hal tersebut pengawas juga akan
memperoleh manfaat yaitu meningkatnya kompetensi menyusun Rencana program
pengawasan tahunan maupun program pengawasan pada tugas pokok Pembimbingan
Pelatihan Profesional Guru dan atau Kepala Sekolah.
Bagi Sekolah Binaan sebagai lembaga akan memperoleh manfaat, dengan
dilaksanakanya program pengawasan ini maka pengawas akan melaksanakan tugas pokok
supervisi manajerial dan supervisi akademik dengan baik pada semua sekolah binaan
sebagai dampaknya adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan sekolah dan
mutu penyelenggaraan pembelajaran.
B. Tujuan

Proposal ini disusun dengan tujuan :

1. Memenuhi syarat sebagai calon pengawas sekolah


2. Melatih calon pengawas dalam memahami tugas tugas kepengawasan
3. Meningkatkan kompetensi calon pengawan
4. Memberi masukan kepada pengawas pembina dan pengambil kebijakan.
C. Hasil Yang Diharapkan

Terpenuhinya persyaratan seleksi calon pengawas

Meningkatkan pemahaman kepengawasan calon


Meningkatnya pemahaman calon terhadap kondisi awal sekolah

Memiliki modal dasar dalam membina sekolah, kepala sekolah dan guru

D. Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi
Visi penyusun dalam proposal perencanaan pengawasan sekolah ini adalah :
“Terwujudnya sistim pengawasan berkualitas yang mampu mendorong terciptanya
pendidikan yang efektif, efisien dan sumber daya yang bermutu”
2. Misi
a. Mengembangkan program pengawasan yang handal dan memadai sesuai
kebutuhan
b. Meningkatkan program kepengawasan yang tepat pada sasaran
c. Terselenggaranya proses pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien.
d. Tercapainya pendidikan yang bermutu dan dapat bertangungjawab sesuai
perkembangan teknologi.
3. Tujuan Pengawasan
a. Mendapatkan data yang akurat sebagai bahan melakukan pembuatan program
kepengawasan.
b. Melaksanakan pembinaan kepada sekolah dan guru dalam rangka pencapaian
mutu pengelolaan sekolah yang bersih dan berkarakter.
c. Melaksanakan monitoring pada setiap kegiatan yang telah diprogramkan
d. Melaksanakan supervisi baik akademik maupun manajerial
e. Dapat membuat pelaporan dan membuat program tindak lanjut dari setiap
kegiatan.
E. Strategi dan Sasaran
1. Strategi
a. Membuat analisis data yang ada di sekolah serta mengidentifikasi masalah.
b. Koordinasi dan diskusi dengan kepala sekolah.
c. Menyusun program kegiatan rencana pengawasan dan peningkatan mutu
proses
d. Melakukan sosialisasi program kepada guru dan tenaga kependidikan bersama
kepala sekolah.
e. Pelaksanaan program kegiatan rencana pengawasan terkait kinerja kepala
sekolah, kinerja guru dan tenaga kependidikan
f. Meningkatkan kemampuan guru dan kepala sekolah dalam penggunaan
Teknologi Informasi.
g. Menyusun laporan program pengawasan berdasarkan hasil yang didapat.
h. Melakukan evaluasi kegiatan dan tindak lanjut hasil pengawasan
2. Sasaran
a. Pengawasan akademik: Pembinaan kepada guru dalam meningkatkan kualitas
proses pembelajaran (pendampingan) untuk optimalisasi proses dan hasil
belajar siswa
b. Pengawasan Manajerial: Pembinaan yang diberikan kepada Kepala Sekolah dan
staf dan tenaga kependidikan sekolah dalam mengelola pendidikan dalam
rangka meningkatkan kinerja warga sekolah sehingga menjadi sekolah yang
bermutu.
BAB II

Pengawas Sekolah bertanggung jawab melaksanakan tugas pokok dan kewajiban sesuai
dengan yang dibebankan kepadanya. Berdasarkan tanggung jawabnya, Pengawas Sekolah
memiliki kedudukan strategis dalam penjaminan mutu pendidikan. Dalam menjalankan
tugas pokok yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya, Pengawas Sekolah perlu
melakukan tahapan-tahapan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan,
serta pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.

Penyusunan program pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun


program pengawasan akademik dan manajerial, program pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah, program pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan
program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah, serta program pembimbingan
dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.
A. VISI

“Pengawas sekolah Indonesia merupakan wadah dan sarana perjuangan


pengawas sekolah untuk mewujudkan pengabdian melalui pembinan yang
profesional menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.”

B. MISI
1. Meningkatkan mutu pendidikan nasional secara demokratif, berakhlak mulia
kreatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab
terampil serta menguasai Imtaq dan Iptek;
2. Meningkatkan taraf kehidupan, menurunkan kemiskinan yang berkepribadian,
dinamis, dan berbudaya tetap terhadap pengaruh globalisasi;
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang produktif dan mandiri;

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Meningkatkan kemampuan dan karir kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan sekolah sehingga dapat melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan sekolah yang
profesional;
b. Meningkatkan kinerja sekolah secara komprehensif dalam rangka
meningkatkan mutu lulusan sekolah khususnya dan mutu pendidikan
umumnya.
2. Tujuan Khusus
a. Kepala Sekolah mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah yang profesioanal dan menjadi teladan bagi warga sekolah;
b. Seluruh guru mampu meningkatkan kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sehingga dapat
mempertinggi kinerjanya.
c. Seluruh tenaga kependidikan sekolah mampu meningkatkan kompetensinya
masing-masing secara profesional dalam mendukung program sekolah
d. Seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, staf sekolah dan komite
sekolah) mampu bekerjasama dengan pengawas sekolah dan stakeholder
pendidikan lainnya dalam meningkatkan kinerja sekolahnya;
e. Tertatanya manajmen sekolah yang handal dengan terpenuhinya 8 Standar
Nasional Pendidikan yakni: (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3) Standar
Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (5)
Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar
Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan;
f. Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan sekolah mampu melakukan
berbagai inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
sekolahnya;
g. Berjalannya jenjang karir jabatan kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan sekolah melalui angka kredit jabatan fungsional sesuai dengan
ketentuan;
h. Terwujudnya iklim sekolah yang kondusif dengan mengembangkan budaya
saling asah, asih dan asuh antar warga sekolah.
i. Berjalannya jenjang karir jabatan kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan sekolah melalui angka kredit jabatan fungsional sesuai dengan
ketentuan;
j. Terwujudnya iklim sekolah yang kondusif dengan mengembangkan budaya
saling asah, asih dan asuh antar warga sekolah.

D. RENCANA PROGRAM KERJA


1. Melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
2. Pembimbingan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas tugasnya
3. Pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan
4. Melakukan supervise akademik terhadap guru
5. Membimbing guru dalam pelaksanaan tugas tugasnya
6. Membimbing guru dalam pelaksanaan PKB
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Koordinasi dengan kepala sekolah binaan
2. Penyusunan jadwal kegiatan Bersama dengan kepala sekolah binaan
3. Sosialisasi program kerja kepengawasan dengan kepala sekolah dan guru
4. Pelaksanaan program kepengawasan
5. Penyusunan laporan kepengawasan
6. Evaluasi dan tindak lanjut hasil kepengawasan

F. KEGIATAN MONEV
1. Penyusunan instrument monev
2. Pelaksanaan monev
3. Penyusunan program tindak lanjut hasil monev

Anda mungkin juga menyukai