Anda di halaman 1dari 35

A.

DERIVATIF

Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang
nilainya diturunkan atau `berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut
" produk turunan"(underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara
fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset
atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan
pokok.

Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio, perusahaan dan


lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap
resiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa"
mempengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying)

Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga
(interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (index)

1
lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu
kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada
pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures) dan
diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu
transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu.

Instrumen derivative mempunyai tiga karakteristik berikut ini :


1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan (sering
disebut dengan variabel yang mendasari/underlying, antara lain suku bunga, harga instrumen
keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku
bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel non-
keuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam kontrak.
2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah
yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya
yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor
pasar; dan
3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.

Ketiga karakteristik tersebut bersifat kumulatif. Dengan kata lain, kalau ketiga karakteristik
tersebut tidak terpenuhi, maka suatu instrumen keuangan tidak dapat dikatakan sebagai suatu
produk atau instrumen derivatif.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain:


a. Peralatan untuk mengelola risiko;
b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar;
c. Biaya pendanaan yang lebih rendah;
d. Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok pengguna;
e. Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;
f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.

2
Berdasarkan sifatnya derevatif dikelompokkan menjadi dua bagian (Madura: 2006) yaitu;
 Derevatif Komoditas merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada barang-barang
komoditi, seperti produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan (soft commodities)dan hasil
pertambangan, emas dll. (hard commodities).
 Derevatif Keuangan merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada instumen keuangan,
seperti mata uang, saham, indeks gabungan, tingkat bungan jangka pendek, surat
pembendaharaan negara dan obligasi.

Pelaku Transaksi Derivatif:


1) Pengguna Akhir (End Users)
Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu sekitar
80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor publik.
Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif adalah:
a. Untuk sarana lindung nilai (hedging);
b. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah;
c. Mempertinggi keuntungan;
d. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana;
e. Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil.

2) Pialang (Dealer)
Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer
antara lain:
a. Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi;
b. Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera;
c. Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga.

3
INSTRUMENT DEREVATIF
I. Spot

Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas)
untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling
lambat dalam jangka waktu dua hari. Contoh transaksi spot tunai adalah transaksi forex
pada money changer atau bank. Saat nasabah datang hendak menukarkan sejumlah uang
rupiah yang dimilikinya menjadi uang dolar amerika, atau sebaliknya.

Jenis transaksi valuta asing spot tunai ini biasa dilakukan dengan pertukaran langsung dan
saat itu juga.

Ketika nasabah dan penyedia layanan penukaran uang mencapai kesepakatan mengenai harga
kurs beli atau kurs jual yang digunakan sebagai acuan menentukan nilai uang yang
dipertukarkan. Maka penyerahan uang yang dipertukarkan dilakukan saat itu juga.

II. Future

Futures adalah kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan
penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam
jumlah, harga dan batas waktu tertentu. Instrumen futures biasanya dikenal juga
dengan istilah transaksi future contract. Future contract adalah kontrak untuk
membeli sesuatu aset di masa depan dengan harga yang ditetapkan dan
diperdagangkan di bursa dengan sifat terstandar.

Transaksi futures yaitu transaksi valas dengan perbedaan nilai antara


pembelian dan penjualan future yang tertuang dalam future contracts secara
simultan untuk dikirim dalam waktu yang berbeda. Misalnya, A dan B membuat
kontrak pada 1 Januari 2008. A akan menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per
US$ pada 30 Juni 2008, tidak peduli berapa kurs di pasar saat itu. Di satu sisi
transaksi ini dapat dipandang sebagai spekulasi, paling tidak berunsur maysir,
meskipun disisi lain para pelaku bisnis pada beberapa kasus menggunakannya
sebagai mekanisme hedging (melindungi nilai transaksi berbasis valas dari risiko

4
gejolak kurs). Ulama kontemporer menolak transaksi ini karena tidak terpenuhinya
rukun jual beli yaitu ada uang ada barang (dalam hal ini ada rupiah ada dollar).
Oleh karena itu, transaksi futures tidak dapat dianggap sebagai transaksi jual beli,
tetapi dapat ditransfer kepada pihak lain. Alasan kedua penolakannya adalah hampir
semua transaksi futures tidak dimaksudkan untuk memilikinya, hanya nettonya saja
sebagaimana transaksi margin trading.

Pembeli maupun penjual kontrak mempunyai kewajiban melaksanakan kontrak


tersebut, apapun kenyataan yg terjadi di kemudian hari (menguntungkan ataupun
merugikan)

Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi :

1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau asset
tertentu) dari penjual futures dalam jumlah tertentu dengan harga tertentu pada
waktu yang telah ditentukan dalam kontrak

2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau asset tertentu
kepada pembeli futures dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu dan pada
batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.

Beberapa terminology :

1. Underlying asset : komoditi/asset yang disetujui oleh kedua pihak untuk


dipertukarkan

2. Settlement date / delivery date : tanggal yang ditetapkan untuk melakukan


transaksi

3. Futures price : harga yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk
melakukan transaksi

4. Long position / posisi long futures : pihak yang menyetujui untuk membeli
asset yang menjadi patokan di kemudian hari. Atau disebut sebagai pemilik kontrak
futures

5
5. Short position / posisi short futures : pihak yang menyetujui untuk menjual
asset patokan tersebut di kemudian hari. Atau disebut sebagai penjual kontrak
futures

Manfaat kontrak futures :

1. Futures sebagai lindung nilai (hedging) : melindungi nilai asset yang


dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa
depan

2. Futures sebagai saranan spekulasi : para spekulator mencari keuntungan


dari perubahan harga yang terjadi

Instrumen futures sebagai ajang spekulasi adalah untuk memperoleh


keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Para spekulan secara sukarela
menanamkan modalnya dalam futures yang beresiko untuk memperoleh
keuntungan secara cepat dengan membeli pada saat harga rendah dan menjual
dengan harga tinggi. Jadi, tujuan yang ingin dicapai oleh spekulan hanyalah untuk
mengejar return dari pergerakan harga yang fluktuatif (capital gain), tanpa
melakukan transaksi pada perdagangan komoditi atau aset yang menjadi underlying
pada futures secara fisik

III. Forward

Foward adalah Transaksi/kontrak membeli/menjual valuta asing lawan valuta


lainnya pada tanggal valuta dimasa yang akan datang dengan harga/rate yang sudah
ditentukan sekarang (pada tanggal kontrak).

Seringkali suatu bank devisa yang memiliki aktiva atau kewajiban dalam
valuta asing dalam jumlah yang besar berupaya untuk menghindar adanya kerugian
akibat selisih kurs. Upaya ini dikenal dengan hedging dalam hutang ataupun

6
piutang. Didalam melakukan hedging ini bank akan melaksanakan pembelian atau
penjualan valuta asing secara berjangka, atau dikenal dengan forward.

Dalam transaksi forward, piutang atau hutang valuta asing dicatat sebesar
kurs tunai yang berlaku pada saat itu (spot rate), sedangkan hutang atau piutang
Rupiah dicatat sebesar kurs masa depan (forward rate), yaitu kurs pertukaran mata
uang asing di hari kemudian yang ditentukan berdasarkan perjanjian.

IV. Swap

Swap adalah Suatu kontrak untuk membeli/menjual sejumlah valuta asing


(refference currency) terhadap valuta asing lainnya (non-refference currency) pada
tanggal valuta tertentu dan secara bersamaan disepakati untuk menjual/membeli
kembali jumlah tersebut di masa yang akan datang dengan harga yang telah
ditetapkan.

Salah satu jenis hedging dan upaya untuk meraih keuntungan dalam
mekanisme pasar uang adalah dengan melakukan gadai valuta asing atau dikenal
dengan istilah SWAP.

Ada 2 jenis transaksi SWAP:

1. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka pendanaan

2. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka trading

Untuk transaksi Swap pendanaan:

Selisih antara suku bunga yg dipertukarkan (original interest rate) dgn suku
bunga yg diperjanjikan (contracted interst rate) disajikan sbg penambah atau
pengurang beban dana dan diamortisasikan secara proporsional selama jangka
waktu kontrak.

7
Untuk transaksi Swap trading:

Selisih antara suku bunga yang dipertukarkan dgn suku bunga yg diperjanjikan
diakui sbg laba atau rugi pada akhir masa kontrak.

Transaksi swaps (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukar suatu mata
uang dengan mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka
mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar pada masa mendatang. Singkatnya,
transaksi swap merupakan transaksi pembelian dan penjualan secara bersamaan
sejumlah tertentu mata uang dengan dua tanggal penyerahan yang berbeda.
Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank yang sama dan
biasanya dengan cara “spot terhadap forward” Artinya satu bank membeli tunai
(spot) sementara mitranya membeli secara berjangka (forwad) . Salah satu contoh
transaksi swaps adalah bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar
deposito rupiah terhadap dolar pada kurs Rp 9.500 per dolar pada 1 Januari 2008. B
menempatkan US$ 1 juta. A menempatkan Rp 9,5 miliar, terlepas dari kurs pasar
saat itu. Ulama kontemporer juga menolak transaksi ini karena kedua trasaksi itu
terkait (adanya semacam ta’alluq) dan merupakan satu kesatuan sebagaimana
difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional-MUI. Sebab, bila yang satu dipisahkan
dari yang lain, maka namanya bukan lagi transaksi swaps dalam pengertian
konvensional.

Adapun pendapat yang membeolehkan transaksi swaps sebagaimana lazim


dianut perbankan Islam di Malaysia bahkan menurut mereka kebolehannya
dianggap telah demikian jelas sehingga tidak diperlukan lagi fatwa dengan alasannya
bahwa bila spot boleh dilakukan dan futures (sebagian suatu janji) juga boleh,
maka tentunya swaps pun boleh dilakukan. Namun paling tidak, masih ada dua hal
yang dapat dipertanyakan dalam praktek ini yaitu; pertama, bagaimana dengan
keberatan sementara ulama akan adanya kompensasi uang untuk transaksi futures
yang dibayarkan kepada konterpartinya. Kedua transaksi spot dan futures dalam
transaksi swaps itu haruslah terkait satu sama lain. Kontra argumen dari alas an
kedua ini adalah dua transaksi dapat saja disyaratkan terkait, selama syaratnya
adalah syarat shahih lazim. Bukan hanya swaps yang dibolehkan, dinegara jiran ini

8
juga dikembangkan Islamic Futures Contract. Terlepas dari argumen mana yang
lebih kuat dalilnya, adalah kewajiban kita disamping mencari sisi kehati-hatian
dan kepatuhan syariah, juga untuk selalu mencari solusi inovasi transaksi yang
islami sebagai kebutuhan dunia bisnis akan transaksi dan peranti keuangan
(financial instruments) yang terus berkembang.

V. Option

Option adalah Hak untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu
dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu
dengan membayar/menerima sejumlah premi.

Dalam definisi yang lain, Option adalah suatu kontrak antara holder dan writer
yang memberikan hak (bukan kewajiban ataupun obligasi) kepada holder
(pemegang kontrak) untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu
(exercise price/strike exercise) dalam jangka waktu tertentu (expiration date).
Option bisa dianalisa resikonya dan dilindungi nilainya dengan Hedging. Resiko
merupakan faktor yang penting bagi investor untuk mengambil keputusan.

Transaksi option (currency option) yaitu perjanjian yang memberikan hak


opsi (pilihan) kepada pembeli opsi untuk merealisasi kontrak jual beli valutaa asing,
tidak diikuti dengan pergerakan dana dan dilakukan pada atau sebelum waktu
yang ditentukan dalam kontrak, dengan kurs yang terjadi pada saat realisasi
tersebut. Misalnya, A dan B membuat kontrakpada 1 Januari 2008. A memberikan
hak kepada B untuk membeli dollar AS dengan kurs Rp 9.350 per dolar pada
tanggal atau sebelum 30 Juni 2008, tanpa B berkewajiban membelinya. A mendapat
kompensasi sejumlah uang untuk hak yang diberikannya kepada B tanpa ada
kewajiban pada pihak B. Transaksi ini disebut call option. Sebaliknya, bila A
memberikan hak kepada B untuk menjualnya disebut put option. Ulama
kontemporer memandang hal ini sebagai janji untuk melakukan sesuatu (menjual
atau membeli) pada kurs tertentu, dan ini tidak dilarang syariah. Namun jelas
saja transaksi ini bukan transaksi jual beli melainkan sekedar wa’ad (janji). Yang

9
menjadi persoalan secara fikih adalah adanya sejumlah uang sebagai kompensasi
untuk melakukan janji tersebut atau untuk memiliki khiyar (opsi) jual maupun beli.

Transaksi option dapat menjadi lebih rumit. Misalnya A dan B membuat


kontrak pada 1 Januari 2008. Perjanjiannya A menjual US$ 1 juta dengan kurs
Rp 9.350 per dolar kepada B. Transaksi ini lunas. Pada saat yang sama A juga
memberikan hak kepada B untuk menjual kembali US 1 juta pada tanggal atau
sebelum 30 juni 2008 dengan kurs Rp 9.500 per dolar. Hal ini akan gugur dengan
sendirinya bila kurs melebihi Rp 9.500 per dolar, itu pun bila syarat berikutnya
terpenuhi.

Adapun contoh transaksi option dapat diilustrasikan seperti berikut:

Setelah suatu kontrak GBP/USD FX option disepakati, nasabah menjual


1,000,000 dan membeli US$2,000,000 (jual/beli ini berlangsung dalam suatu
proses yang bersamaan) pada tanggal 31 December. Dalam kasus ini, prapersetujuan
nilai tukar atau strike price adalah 2.0000 GBP/USD atau 0.5000 USD/GBP.
(£1,000,000 dari kaca mata USD investor, $2,000,000 dari kaca mata GBP
investor).

Tipe kontrak ini disebut c all pada dollar dan put pada poundsterling dan
sering disebut GBP/USD put oleh pelaku pasar, seperti halnya put pada nilai
tukar, hal ini sebenarnya bisa disamakan dengan USD/GBP call, tapi tidak
dilakukan karena konvensi pasar adalah menulis angka 2.0000 (normal quote),
bukan angka 0.5000 (inverse quote).

Jika nilai tukar pada tanggal 31 Desember lebih rendah daripada 2.0000
GBP/USD (anggaplah 1.9000 pound per USD), yang berarti US dollar menguat dan
pound melemah, maka saat option diberlakukan, pemegang kontrak akan menjual
GBP pada harga USD 2.0000 dan segera membeli kembali pada harga spot market
1.9000, sehingga untung (2.0000 USD/GBP - 1.9000 USD/GBP)*1,000,000 GBP =
USD 100, 000 pada transaksi ini. Jika pemegang kontrak menukar kembali
keuntungannya dalam GBP , maka keuntungannnya adalah 100,000/1.9000 =
GBP 52,631.58 GBP.

10
DEREVATIF MENURUT PSAK 55

Menurut PSAK 55 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan tiga
karakteristik berikut ini:

Memiliki:

a. Satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (under- lying) dan
b. Satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) atau syarat pembayaran atau keduanya.

Persyaratan perjanjian tidak memerlukan investasi awal bersih (initial net investment), atau
memerlukan investasi awal bersih dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan
efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.

Persyaratan perjanjian mengharuskan atau memungkinkan penyelesaian sekaligus (net


settlement), atau instrumen derivative dapat segera diselesaikan dengan sarana terpisah di
luar perjanjian tersebut, atau persyaratan perjanjian mengakibatkan penyerahan aktiva
sehingga penyelesaian yang terjadi secara substansial tidak berbeda dengan net settlement.

INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT

Instrumen derivative melekat harus dipisahkan dari kontrak utama dan diperlukan
sebagai instrument derivative menurut pernyataan ini jika dan hanya jika seluruh criteria berikut
dipenuhi:

Karakteristik dan resiko instrument derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan
dengan karakteristik dan resiko ekonomis kontrak utama;

Instrument derivative mencakup instrumen derivatif melekat kontrak utama tidak dinilai kembali
sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntasni yang diterima umum; dan

Instrument terpisah dengan kondidi yang sama dengan instrument derivatif melekat adalah
instrumen derivative yang tunduk pada persyartan ini.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Suatu entitas harus mengakui seluruh instrumen derivatifnya di dalam laporan posisi keuangan
sebagi aktiva atau kewajiban berdasarkan hak atau kewajiban menurut perjanjian. Seluruh
instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar.

Apabila proyeksi arus kas pada masa yang akan datang digunakan untuk mengestimasi nilai
wajar, proyeksi arus kas tersebut harus diestimasi berdasarkan asumsi dan proyeksi yang wajar
dan mendukung.

11
Perubahan nilai wajar dari keseluruhan aktiva atau kewajiban keuangan untuk periode tertentu
merupakan selisih antara nilai wajar pada awal periode (atau tanggal perolehan) dan akhir
periode yang disesuaikan untuk mengecualikan :

Perubahan nilai wajar yang diakibatkan berlalunya waktu; dan

perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan pembayaran yang diterima atau dilakukan, seperti
pengembalian sebagian nilai aktiva atau pelunasan sebagian kewajiban.

2. LINDUNG NILAI (HEDGING)


Lindung Nilai (Hedging) adalah teknik manajemen risiko dengan menggunakan derivatif
atau instrumen hedging lainnya untuk mengkompensasi (offset) perubahan nilai wajar atau
perubahan arus kas terkait asset, kewajiban, dan transaksi-transaksi di masa depan. IAS 39
mencakup prinsip-prinsip akuntansi khusus untuk aktivitas hedging. Apabila kondisi-kondisi
tertentu terpenuhi, entitas diperbolehkan untuk menyimpang dari ketentuan-ketentuan akuntansi
yang lazim dan menerapkan hedge accounting untuk asset dan kewajiban yang terkait dengan
aktivitas hedging. Ketentuan perlakuan akuntansi mengenai hedging bersifat opsional; entitas
tidak diharuskan untuk menerapkannya. Pengaruh hedge accounting adalah, keuntungan atau
kerugian atas instrumen hedgingdan item-item yang dilindunginya diakui dalam periode yang
sama; keuntungan dan kerugian ditandingkan dalam periode yang sama.
Hedging adalah praktek mengambil posisi di salah satu pasar untuk mengimbangi dan
keseimbangan terhadap risiko yang diadopsi dengan asumsi posisi bertentangan atau menentang
pasar atau investasi. Kata lindung nilai dari hecg Inggris Kuno, awalnya pagar apapun, hidup
atau buatan. Penggunaan kata sebagai kata kerja dalam arti "menghindar, menghindari" pertama
kali tercatat 1590-an, bahwa mengasuransikan diri terhadap kehilangan, seperti dalam kontrak,
adalah dari 1670s. Hedging (Lindung Nilai) berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan
sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating tetap sama. Hedging atau Locking istilah
ini diambil karena saat kita menggunakan tekhnik ini posisi kita terkunci sehingga nilai
keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.
Secara logika, hedging ini sebenarnya tidak diperbolehkan karena berarti kita bermain
dengan diri kita sendiri. coba bayangkan pada saat yang sama anda melakukan posisi buy 1 lot
pada pasangan GBP/USD dan posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD. hal ini berarti profit
anda di salah satu posisi merupakan kerugian anda pada posisi yang lain. Adapun partner dari

12
belajar forex tidak memperbolehkan hedging. apabila anda melakukan posisi buy 1 lot pada
pasangan GBP/USD dan kemudian posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD, maka hal ini
berarti anda menutup posisi anda sendiri.

Terdapat dua unsur dalam aktivitas hedging :


1. Instrumen hedging, mencakup derivatif, asset keuangan non-derivatif, atau kewajiban
keuangan non-derivatif. Semua kontrak derivatif dengan pihak eksternal bisa digunakan
sebagai instrumen hedging, kecuali untuk sebagian written options. Asset dan kewajiban
non-derivatif hanya bisa digunakan sebagai instrumen hedging atas risiko mata uang asing.
Untuk menjadi instrumen hedging, nilai wajar instrumen hedging atau arus kas yang
diakibatkannya harus mengkompensasi perubahan nilai wajar atau arus kas asset, kewajiban,
atau transaksi yang dilindunginya. Untuk tujuan hedging, hanya instrumen yang terkait
dengan pihak eksternal saja yang boleh digunakan sebagai instrumen hedging.

13
2. Item yang dilindungi, (hedged item) mencakup asset, kewajiban, komitmen perusahaan,
transaksi yang akan terjadi di masa depan, atau investasi netto dalam operasi luar negeri.
Untuk menjadi item yang dilindungi, suatu item harus berisiko bagi perusahaan, nilai wajar
atau arus kas yang diakibatkannya di masa depan mungkin berubah dan mempengaruhi laba
perusahaan.

IAS 39 mengidentifikasi tiga jenis hedging :


1. Fair value hedges, atau lindung nilai wajar.
2. Cash flow hedges, atau lindung arus kas
3. Lindung investasi netto dalam operasi luar negeri.

Jenis Lindung Nilai


Hedging dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk forex trading. Contoh saham di
atas adalah "klasik" semacam lindung nilai, yang dikenal di industri sebagai pasangan
perdagangan karena perdagangan sepasang efek yang bersangkutan. Karena investor menjadi
lebih canggih, bersama dengan alat-alat matematika yang digunakan untuk menghitung nilai
(dikenal sebagai model), jenis lindung nilai telah meningkat sangat.
Strategi Hedging
Contoh lindung nilai meliputi:
 Kontrak valuta untuk mata uang
 Mata Uang masa kontrak
 Operasi Pasar Uang untuk mata uang
 Forward Bursa Kontrak untuk kepentingan
 Operasi Pasar Uang untuk kepentingan
 Masa Depan kontrak untuk kepentingan

Ini adalah daftar strategi lindung nilai, dikelompokkan berdasarkan kategori.


Keuangan derivatif seperti call dan put option

14
 Risiko pembalikan : Bersamaan membeli call option dan menjual put option . Hal ini
memiliki efek simulasi yang panjang pada posisi saham atau komoditas.
 Delta netral : Ini adalah posisi netral pasar yang memungkinkan portofolio untuk
mempertahankan arus kas positif dengan dinamis ulang lindung nilai untuk
mempertahankan posisi pasar netral. Ini juga merupakan jenis pasar netral strategi.

Akuntansi Untuk Produk Nilai


Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Produk lindung nilai kontraktual merupakan
kontrak atau instrumen keuangan yangmemungkinkan penggunanya untuk meminimalkan, atau
paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain. Mencakup antara lain kontrak
forward, future, swap, opsi dan gabungan ketiganya. Pengetahuan atas aturan pengukuran
akuntansi untuk derivatif merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu strategi
lindung nilai yang efektif bagi perusahaan. Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang
telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul
keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi.
Di Amerika, terdapat pengecualian dalam beberapa kasus jika transaksi memenuhi kriteria
lindung nilai yang memadai yang mencakup:
1. Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan resiko pasar yang harus dihadapi
perusahaan.
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai.
3. Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar
akan efektif dilakukan.
Jika kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat menggunakan
keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai terhadap nilai pasar
untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang dilindung nilai (sebagai
contoh penjualan atau pembelian). Isu akuntansi yang berkaitan dengan produk lindung nilai
valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Pengakuan berpusat pada
apakah instrumen lindung nilai harus diakui sebagai aktiva atau kewajiban di dalam laporan

15
keuangan, juga apakah produk lindung nilai harus menerima perlakuan akuntansi yang sama
karena pos-pos itu berada dalam lindung nilai. Yang sangat berkaitan erat dengan isu pengakuan
adalah pertanyaan mengenai pengukuran.
Kontrak Forward Valas Importir dan eksportir secara umum menggunakan kontrak forward
valuta asing apabila barang yang ditagihkan dalam mata uang asing itu dibeli dari atau dijual
kepada pihak asing. Kontrak forward mengimbangi resiko keuangan atau kerugian transaksi
karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak forward
juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing (komitmen dalam
mata uang asing) dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata uang asing. Kontrak ini
tidak diperdagangkan pada bursa efek yang terorganisir sehingga tidak terlalu likuid bila
dibandingkan jenis kontrak lainnya. Kontrak forward juga lebih fleksibel dalam jumlah dan
durasi. Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah
mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa
mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward
menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs forward <
kurs spot). Tingkat premium atau diskon yang dikalikan dengan jumlah mata uang asing yang
akan diterima atau jumlah nominal kontrak yang akan diserahkan menghasilkan premium atau
diskonto atas kontrak forward. Kontrak forward juga menimbulkan keuntungan atau kerugian
transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan interim atau tanggal penyelesaian. Future Keuangan Suatu kontrak future keuangan
memiliki sifat yang mirip dengan kontrak forward. Seperti halnya forward, future merupakan
komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal
tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengan cara lain, future
jugadigunakan untuk penyelesaian tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum
pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk instrumen keuangan yang sama.
Berkebalikan dengan kontrak forward, future merupakan kontrak dalam bentuk standar,
yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan
pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus
memenuhi ketentuan margin periodik. Kerugian atas kontrak future ini menimbulkan
penambahan margin (margin call); sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai. Para

16
bendaharawan perusahaan umumnya menggunakan kontrak future untuk mengalihkan risiko
perubahan harga kepada pihak lain, juga dapat digunakan untuk berspekulasi dalam antisipasi
pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomali jangka pendek dalam penetapan harga
kontrak future.
Opsi Mata Uang Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call)
atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi jenis
Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Opsi jenis Amerika dapat dieksekusi
kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa. Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola
laba. Swap Mata Uang Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas
dua mata uang asing yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap
mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelumnya tidak dapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga memungkinkan
perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional. Perlakuan Akuntansi FASB menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui
FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas
akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja
direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Meskipun kedua standar ini memiliki nada yang
sama, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal banyaknya detail tuntunan implementasi.

Lindung Nilai Alam


Banyak lindung nilai tidak melibatkan instrumen keuangan eksotis atau turunannya seperti
menaruh menikah . Sebuah lindung nilai alami merupakan investasi yang mengurangi resiko
yang tidak diinginkan dengan cara mencocokkan arus kas (yaitu pendapatan dan beban).
Misalnya, eksportir ke Amerika Serikat menghadapi risiko perubahan nilai dolar AS dan memilih
untuk membuka fasilitas produksi di pasar yang cocok dengan pendapatan yang diharapkan
penjualan dengan struktur biaya. Contoh lain adalah perusahaan yang membuka anak perusahaan
di negara lain dan meminjam dalam mata uang asing untuk mendanai operasinya, meskipun suku
bunga asing mungkin lebih mahal daripada di negara asalnya: dengan mencocokkan pembayaran

17
hutang terhadap pendapatan yang diharapkan dalam asing mata uang, perusahaan induk telah
mengurangi risiko mata uang asing. Demikian pula, sebuah produsen minyak dapat
mengharapkan untuk menerima pendapatan dalam dolar AS, tetapi menghadapi biaya dalam
mata uang yang berbeda; itu akan menerapkan lindung nilai alami jika setuju untuk, misalnya,
membayar bonus kepada karyawan dalam dolar AS.
Salah satu cara umum lindung nilai terhadap risiko adalah pembelian asuransi untuk
melindungi terhadap kerugian finansial akibat kerusakan properti kecelakaan atau kerugian,
cedera, atau kehilangan kehidupan.

Kategori Risiko Hedgeable


Ada berbagai jenis risiko yang dapat dilindungi terhadap dengan lindung nilai. Mereka
jenis risiko mencakup:
a) Komoditi risiko : risiko yang timbul dari gerakan-gerakan potensial atas nilai kontrak
komoditi, yang meliputi produk pertanian, logam, dan produk-produk energi. [3]
b) Risiko kredit : risiko yang berhutang tidak akan dibayar oleh obligor . Karena risiko kredit
adalah bisnis alami dari bank, tetapi resiko yang tidak diinginkan untuk trader komersial,
pasar awal dikembangkan antara bank dan pedagang yang melibatkan penjualan kewajiban
pada diskon tarif.
c) risiko mata uang (juga dikenal sebagai Foreign Exchange Risk lindung nilai) digunakan baik
oleh investor finansial untuk membelokkan risiko yang mereka hadapi ketika berinvestasi di
luar negeri dan oleh aktor non-keuangan dalam ekonomi global untuk siapa multi-mata uang
kegiatan adalah jahat diperlukan bukan yang diinginkan keadaan eksposur.
d) Risiko suku bunga : resiko bahwa nilai relatif dari bantalan-kewajiban bunga, seperti pinjaman
atau obligasi , akan memburuk karena adanya tingkat suku bunga meningkat. Risiko tingkat
suku bunga dapat dilindung nilai dengan menggunakan instrumen pendapatan tetap atau suku
bunga swap .
e) Ekuitas risiko : risiko investasi yang satu akan terdepresiasi karena dinamika pasar modal
menyebabkan satu kehilangan uang.

18
f) Volatilitas resiko : adalah ancaman bahwa pergerakan nilai tukar pose untuk investor
portofolio yang dalam mata uang asing.
g) Volumetrik risiko : resiko bahwa pelanggan menuntut lebih atau kurang dari suatu produk dari
yang diharapkan.

Ekuitas Berjangka Lindung Nilai


Ekuitas dalam portofolio bisa menjadi lindung nilai dengan mengambil posisi berlawanan
di masa depan. Untuk melindungi saham Anda memilih terhadap risiko pasar sistematis, futures
korsleting ketika ekuitas yang dibeli, atau berjangka panjang ketika saham korsleting. Salah satu
cara untuk lindung nilai adalah pendekatan pasar netral. Dalam pendekatan ini, jumlah yang
setara dolar dalam perdagangan saham diambil di masa depan - misalnya, dengan membeli
10.000 senilai GBP dari Vodafone dan korslet 10.000 senilai berjangka FTSE.
Cara lain untuk lindung nilai beta netral. Beta hubungan historis antara saham dan indeks.
Jika beta suatu saham Vodafone adalah 2, maka untuk posisi GBP 10.000 lama di Vodafone
investor akan lindung nilai dengan posisi setara 20.000 GBP pendek di berjangka FTSE (indeks
di mana Vodafone perdagangan). Kontrak futures dan kontrak forward merupakan sarana
lindung nilai terhadap resiko pergerakan pasar yang merugikan. Ini awalnya dikembangkan dari
pasar komoditi pada abad ke-19, tapi selama lima puluh tahun terakhir pasar global yang besar
dikembangkan dalam produk untuk lindung nilai risiko pasar keuangan.

Futures Lindung Nilai


Investor yang terutama perdagangan berjangka mungkin lindung nilai masa depan mereka
terhadap masa depan sintetis. Sebuah sintetis dalam hal ini adalah masa depan sintetis terdiri dari
panggilan dan posisi meletakkan. berjangka panjang sintetis berarti panggilan panjang dan
menempatkan pendek dengan harga kadaluwarsa yang sama. Untuk lindung nilai terhadap
perdagangan berjangka panjang posisi short dalam sintetis dapat dibentuk, dan sebaliknya.

19
Lindung Nilai Stack adalah strategi yang melibatkan berbagai pembelian kontrak berjangka yang
terkonsentrasi dalam bulan pengiriman terdekat untuk meningkatkan posisi likuiditas. Hal ini
umumnya digunakan oleh investor untuk memastikan jaminan pendapatan mereka untuk jangka
waktu yang lebih lama.

Kontrak Perbedaan
Sebuah kontrak untuk perbedaan (CFD) adalah lindung nilai dua-arah atau kontrak swap
yang memungkinkan penjual dan pembeli untuk memperbaiki harga komoditas yang mudah
menguap. Pertimbangkan kesepakatan antara produsen listrik dan pengecer listrik, keduanya
perdagangan melalui sebuah pasar tenaga listrik kolam renang. Jika produsen dan pengecer
setuju dengan strike price $ 50 per MWh, untuk 1 MWh dalam periode perdagangan, dan jika
harga kolam yang sebenarnya adalah $ 70, maka produsen mendapat $ 70 dari kolam, tetapi
harus rebate $ 20 (perbedaan " "antara harga strike dan harga renang) ke pengecer. Sebaliknya,
pengecer membayar perbedaannya pada produsen jika harga kolam lebih rendah dari harga yang
disepakati bersama strike kontrak. Akibatnya, volatilitas kolam dibatalkan dan pihak-pihak yang
membayar dan menerima $ 50 per MWh. Namun, pihak yang membayar perbedaannya adalah "
keluar dari uang "karena tanpa lindung nilai mereka akan menerima manfaat dari harga kolam.

Konsep Terkait
a. Untuk kedepannya sebuah perjanjian kontrak menetapkan sejumlah uang yang akan
disampaikan, pada nilai tukar memutuskan pada tanggal kontrak.
b. Forward Rate Agreement (FRA): Sebuah perjanjian kontrak menetapkan jumlah suku bunga
yang akan diselesaikan pada tingkat suku bunga yang ditentukan-pra pada tanggal kontrak.
c. opsi mata uang asing : Kontrak yang memberikan pemilik hak, tetapi tidak berkewajiban,
untuk mengambil ( call option ) atau mengirimkan ( put option ) sejumlah mata uang tertentu,
pada kurs memutuskan pada tanggal pembelian.

20
d. Non-Deliverable Meneruskan (NDF): Sebuah ketat transfer risiko produk keuangan yang
mirip dengan Forward Rate Perjanjian , tetapi digunakan hanya di mana pembatasan kebijakan
moneter mata uang tersebut membatasi arus bebas dan konversi modal. Seperti namanya,
NDFs tidak disampaikan, tetapi menetap di mata uang referensi, biasanya USD atau EUR, di
mana para pihak pertukaran keuntungan atau kerugian bahwa hasil instrumen NDF, dan jika
pembeli mata uang terkontrol benar-benar kebutuhan yang mata uang keras , ia dapat
mengambil pembayaran referensi dan pergi ke pemerintah dalam pertanyaan dan mengubah
payout USD atau EUR. Efek asuransi adalah sama, hanya saja bahwa pasokan mata uang
pertanggungan tersebut dibatasi dan dikendalikan oleh pemerintah. Lihat Kontrol Modal .
e. Tingkat bunga paritas dan arbitrase bunga Covered : Konsep sederhana yang dua investasi
yang sama di dua mata uang yang berbeda harus menghasilkan return yang sama. Jika dua
investasi serupa tidak sebesar nilai yang menawarkan pengembalian suku bunga yang sama,
perbedaan konseptual harus dibuat oleh perubahan nilai tukar selama masa investasi. IRP pada
dasarnya menyediakan matematika untuk menghitung tingkat proyeksi atau tersirat maju
pertukaran. Tingkat dihitung bukan dan tidak dapat dianggap sebagai prediksi atau ramalan,
melainkan adalah perhitungan arbitrase bebas untuk apa nilai tukar yang tersirat dalam rangka
untuk itu tidak mungkin untuk membuat keuntungan gratis dengan mengkonversi uang untuk
satu mata uang, investasi untuk suatu periode, kemudian mengkonversi kembali dan membuat
lebih banyak uang daripada jika seseorang telah diinvestasikan dalam kesempatan yang sama
dalam mata uang asli.
f. Hedge fund : Dana yang mungkin terlibat dalam transaksi lindung nilai atau strategi investasi
lindung nilai.

Untuk lindung nilai arus kas adalah lindung nilai eksposur ke variabilitas dari arus kas yang
1. disebabkan risiko tertentu yang terkait dengan aktiva atau kewajiban yang diakui. Seperti
seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan utang variable rate atau prakiraan
transaksi yang sangat mungkin dan
2. dapat mempengaruhi laporan laba rugi ( IAS 39 , § 86b)

21
Alasan Akuntansi Lindung Nilai Diperlukan
Banyak lembaga keuangan dan bisnis perusahaan (entitas) menggunakan derivatif
instrumen keuangan untuk lindung nilai eksposur mereka terhadap risiko yang berbeda (misalnya
risiko suku bunga, risiko valuta asing, risiko komoditas, dll). Akuntansi untuk instrumen
keuangan derivatif sebagai bagian dari Standar Akuntansi Internasional ditutupi oleh IAS39
(Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran). IAS39 mensyaratkan bahwa semua turunan
yang ditandai-to-market dengan perubahan dalam ke--pasar mark dibawa ke laba rugi dan. Untuk
banyak entitas ini akan menghasilkan sejumlah besar volatilitas laba rugi yang timbul dari
penggunaan derivatif. Entitas dapat mengurangi efek laba rugi yang timbul dari derivatif yang
digunakan untuk lindung nilai, melalui bagian yang opsional dari IAS39 yang berkaitan dengan
lindung nilai akuntansi.

Pilihan Akuntansi Lindung Nilai yang Tersedia untuk Entitas


Semua lindung nilai ekonomis yang bertujuan untuk mengelola risiko mata uang asing,
berarti mereka yang dilakukan untuk tujuan ekonomi mengurangi potensi kerugian dari fluktuasi
kurs mata uang asing. Namun, tidak semua lindung nilai ditujukan untuk perlakuan akuntansi
khusus. Standar Akuntansi memungkinkan akuntansi lindung nilai untuk tiga lindung nilai forex
berbeda yang ditunjuk:
a. Untuk lindung nilai arus kas dapat ditunjuk untuk transaksi yang diperkirakan akan sangat
mungkin, komitmen yang kuat (tidak tercatat dalam neraca), arus kas dalam mata uang asing
suatu aktiva atau kewajiban yang diakui, atau transaksi antar perusahaan diperkirakan.
b. Sebuah lindung nilai atas nilai wajar dapat ditunjuk untuk komitmen perusahaan (tidak
tercatat) atau arus kas dalam mata uang asing suatu aktiva atau kewajiban yang diakui.
c. Untuk lindung nilai investasi bersih dapat ditunjuk untuk investasi bersih pada kegiatan
operasi luar negeri.
Tujuan dari akuntansi lindung nilai adalah untuk menyediakan sebuah offset untuk mark-
to-pasar gerakan derivatif di akun laba rugi. Untuk nilai wajar lindung nilai ini dicapai baik
dengan tanda-pasar untuk-aset atau kewajiban yang offset gerakan P & L turunan. Untuk arus kas
pagar beberapa volatilitas derivatif ke dalam komponen terpisah dari ekuitas entitas yang disebut
arus kas cadangan lindung nilai. Apabila suatu hubungan lindung nilai efektif (memenuhi

22
aturan% 80% -125 ), sebagian besar ke--tanda volatilitas pasar derivatif akan diperhitungkan
dalam perhitungan laba rugi. Untuk mencapai akuntansi lindung nilai membutuhkan karya besar
yang melibatkan kepatuhan mendokumentasikan hubungan lindung nilai dan kedua secara
prospektif dan retrospektif membuktikan bahwa hubungan lindung nilai tersebut efektif.

PERLAKUAN AKUNTANSI

Hedge accounting mengaitkan perlakuan akuntansi untuk (1) instrumen hedging dengan (2) item
yang dilindunginya sehingga kompensasi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dapat
diakui dalam laporan keuangan pada periode yang sama. Secara umum, perlakuan akuntansi
untuk aktivitas hedging dapat dikelopokkan menjadi dua kategori perlakuan:

 Perubahan nilai wajar item yang dilindungi diakui pada periode sekarang sebagai
penyeimbang (offsetting) pengakuan perubahan nilai wajar instrumen hedging-nya (perlakuan
akuntansi lindung nilai wajar).

 Pengakuan nilai wajar instrumen hedging ditangguhkan (deferred) sebagai unsur terpisah
dalam ekuitas dan diperhitungkan dalam laba/rugi ketika item yang dilindunginya mempengaruhi
laba/rugi (perlakuan akuntansi lindung arus kas dan investasi netto dalam operasi luar negeri).

KRITERIA HEDGE ACCOUNTING

Hedge accounting bersifat opsional; suatu entitas boleh saja menangguhkan atau mempercepat
pengakuan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan akuntansi mana yang digunakannya.

Untuk menghindari penyalahgunaan, IAS 39 membatasi penggunaan hedge accounting. Hedge


accounting boleh diterapkan apabila kondisi-kondisi khusus berikut ini terpenuhi:

 Instrumen hedging dan item yang dilindunginya harus dinyatakan secara jelas dalam
dokumentasi formal, dilengkapi dengan tujuan dan strategi manajemen risiko yang melandasi
aktivitas hedging.

 Hubungan antara instrumen hedging dengan item yang dilindunginya efektif.

23
 Untuk lindung arus kas atas transaksi di masa depan, kemungkinan terjadinya transaksi
yang dilindungi harus sangat tinggi dan transaksi itu harus berisiko, rentan terhadap variasi arus
kas yang akan mempengaruhi laba/rugi perusahaan.

Dokumentasi hedging harus mengidentifikasi hal-hal berikut:

 Instrumen hedging yang digunakan

 Item yang dilindungi

 Risiko apa yang dilindungi

 Bagaimana entitas mengevaluasi efektivitas hedging

PSAK 55:Akuntansi Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai


1. Dalam pernyataan standar akuntansi ini, terdapat empat hal yang mendasari perlakuan
akuntansi atas instrumen derivatif sebagai berikut:
c. Instrumen derivatif merupakan hak atau kewajiban yang memenuhi definisi aktiva
atau kewajiban, sehingga instrumen derivatif harus dilaporkan dalam laporan
keuangan.
d. Nilai wajar merupakan dasar pengukuran yang paling relevan bagi instrumen
keuangan dan karenanya merupakan satu-satunya dasar pengukuran nilai instrumen
derivatif yang relevan. Instrumen derivatif harus dinyatakan sebesar nilai wajar, dan
penyesuaian terhadap nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang dilindungi harus
meng-gambarkan perubahan nilai wajar (laba atau rugi) aktiva/kewajiban yang
bersangkutan akibat risiko yang dilindungi dan yang terjadi pada saat lindung nilai
berlaku.
e. Hal-hal yang dapat dilaporkan dalam laporan keuangan hanyalah hal-hal yang
memenuhi definisi aktiva dan kewajiban.
f. Akuntansi khusus untuk aktiva atau kewajiban yang dilindungi hanya dapat
diterapkan untuk transaksi yang memenuhi persyaratan (qualifying items). Salah satu
persyaratan adalah pertimbangan atas perkiraan terjadinya saling hapus (offset) yang
efektif terhadap pe-rubahan nilai wajar atau risiko arus kas yang dilindungi/item yang
dilindungi selama periode lindung nilai.

24
CONTOH KASUS

Perusahaan Ekspor UD Damena Tahun 2014- 2016

Teknik Forward Contract Hedging Tahun 2014

25
Teknik Forward Contract Hedging Tahun 2015

26
Teknik Forward Contract Hedging Tahun 2016

27
Teknik Option Hedging Tahun 2014

28
Teknik Option Hedging Tahun 2015

29
Teknik Option Hedging Tahun 2016

30
Selama Tahun 2014-2016 UD Damena beroperasi tanpa melakukan perlindungan nilai terhadap
penerimaan piutangnya dalam mata uang US Dollar. Hal ini berdampak pada jumlah Rupiah
yang diterima perusahaan ketika penerimaan piutang dalam US Dollar dikonversikan ke dalam
Rupiah karena UD Damena akan menghadapi risiko exchange rate. Risiko ini menyebabkan
adanya fluktuasi nilai Rupiah terhadap US Dollar yang dapat membuat nilai Rupiah melemah
atau menguat terhadap US Dollar tanpa bisa diprediksi dengan tepat. Untuk meminimalisasi
adanya risiko exchange rate, UD Damena dapat melakukan teknik hedging terhadap penerimaan
piutangnya, salah satunya dengan menggunakan teknik forward contract.

Tabel 7 menunjukkan hasil penerimaan piutang UD Damena pada Tahun 2014-2016 saat tidak
melakukan hedging dan saat diasumsikan melakukan forward contract hedging. Penerimaan piutang UD
Damena saat tidak melalukan hedging adalah sebesar Rp10,263,044,198.57 sedangkan saat diasumsikan
melakukan forward contract hedging penerimaan piutang meningkat menjadi sebesar
Rp10,317,441,963.57 atau terdapat peningkatan selisih kurs yaitu sebesar Rp54,397,765.00. Hasil
tersebut menyimpulkan bahwa penerapan forward contract hedging mampu meminimalisasi risiko
exchange rate karena jumlah penerimaan piutang saat diasumsikan melakukan forward contract hedging
lebih besar daripada saat tidak melakukan hedging. Hal ini disebabkan karena forward rate bernilai lebih
besar daripada kurs spot sehingga jumlah Rupiah yang diterima UD Damena lebih banyak saat
melakukan forward contract hedging.

31
Tabel 8 menunjukkan hasil penerimaan piutang UD Damena pada Tahun 2014-2016 saat tidak
melakukan hedging dan saat diasumsikan melakukan option hedging. Penerimaan piutang UD
Damena saat tidak melakukan hedging adalah sebesar Rp10,263,044,198.57 sedangkan saat
diasumsikan melakukan option hedging penerimaan piutang meningkat menjadi sebesar
Rp10,775,311,116.95 atau terdapat peningkatan selisih kurs yaitu sebesar Rp512,266,918.38.
Hasil tersebut menyimpulkan bahwa penerapan option hedging mampu meminimalisasi risiko
exchange rate karena hasil penerimaan piutang saat diasumsikan melakukan option hedging lebih
besar daripada saat tidak melakukan hedging. Hal ini disebabkan karena strike price bernilai
lebih besar daripada kurs spot sehingga jumlah Rupiah yang diterima UD Damena lebih banyak
saat melakukan option hedging

Tabel 9 menunjukkan jumlah penerimaan piutang UD Damena pada Tahun 2014-2016 dengan
asumsi menggunakan forward contract dan option. Dengan asumsi menggunakan teknik option
jumlah penerimaan piutang UD Damena adalah sebesar Rp10,775,311,116.95 sedangkan dengan
asumsi menggunakan teknik forward contract jumlah penerimaan piutang UD Damena adalah
sebesar Rp10,317,441,963.57 atau terdapat peningkatan selisih kurs sebesar Rp457,869,153.38.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan option lebih
menguntungkan daripada forward contract karena jumlah penerimaan piutangnya lebih banyak
dan hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan selisih kursnya lebih besar. Peningkatan

32
selisih kurs yang diterima oleh UD Damena dengan menerapkan option akan menutupi biaya
premi yang harus dibayar saat awal perjanjian option serta memberikan keuntungan yang lebih
besar terhadap penerimaan piutang saat option di eksekusi.

Jurnal

33
SIMPULAN

Berdasakan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa penerapan hedging dengan menggunakan forward contract dan option
mampu meminimalisasi risiko exchange rate pada perusahaan UD Damena pada Tahun 2014-
2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan piutang dengan menggunakan teknik
hedging forward contract dan option lebih banyak daripada tidak menggunakan hedging. Hasil
penelitian juga menemukan bahwa penerapan option lebih baik digunakan daripada forward
contract dalam meminimalisasi risiko exchange rate pada perusahaan UD Damena Tahun 2014-
2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan piutang dengan menggunakan teknik
option lebih banyak daripada forward contract.

SARAN

Berdasarkan penelitian ini maka disarankan bagi perusahaan ekspor untuk dapat menerapkan
hedging khususnya dengan teknik forward contract dan option guna meminimalisasi risiko
exchange rate. Penggunaan forward contract dan option juga disarankan agar dapat melindungi
nilai tukar mata uang dari keadaan ekonomi dan politik yang tidak stabil sehingga transaksi
perdagangan internasional yang dilakukan perusahaan tidak terkena dampak dari fluktuasi mata
uang yang tidak dapat diprediksi. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat menentukan asumsi
nilai strike price sesuai dengan keadaan ekonomi dan politik yang terjadi sehingga asumsi akan
lebih akurat. Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan dan/atau
memilih teknik hedging yang lain seperti swaps, futures, dan money market hedging serta
memilih perusahaan yang bergerak di bidang lain pada perdagangan internasional.

34
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDgQFjAE&url=http%3A%2F%2
Fspicaalmilia.files.wordpress.com%2F2007%2F07%2Fketentuan-hukum-pasar-
derivatif.doc&rct=j&q=instrumen%20derivatif&ei=eMvwTaqNOIXMrQef_NBQ&usg=AFQjC
NFJ6N6qCdCxZbAEUhgpqUlFmAVelg&cad=rja
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15667/15659
https://mikoedoankz.wordpress.com/2013/11/14/derivatif-lindung-nilai/

35

Anda mungkin juga menyukai