Anda di halaman 1dari 21

Korea Sebagai Negara Tujuan Kuliah

Alasan memilih Korea sebagai negara tujuan untuk menempuh pendidikan menjadi salah
satu pertanyaan yang wajib ditanyakan dalam seleksi wawancara. Kenapa memilih Korea?
Apa keunggulan Korea dibandingkan negara lainnya? Karena Korea memiliki oppa-oppa,
sedangkan negara lain tidak. Wah, NO, haram mengatakan oppa-oppa dalam wawancara.
Jangan pernah menyebutkan tentang K-POP, K-Drama, dan oppa-oppa sebagai alasan ingin
kuliah di Korea. Meskipun pada dasarnya K-POP dan K-Dramalah yang menjadi pintu
bagimu untuk mengenal negara ini. Industri hiburan Korea Selatan memang diakui sebagai
salah satu keunggulannya yang mampu menarik penonton dan penggemar internasional.
Namun, Korea Selatan juga memiliki keunggulan lain yang layak dijadikan alasan,
perekonomian Korea Selatan tidak kalah dengan negara-negara maju di Eropa dan Amerika.
Selain itu, Korea Selatan berkembang pesat dalam teknologi. Hal tersebut bisa kamu jadikan
jawaban yang tepat dan logis saat wawancara.
Jurusan Kuliah

Jurusan seperti apa yang akan kamu ambil? Mata kuliah apa yang akan kamu pilih dan
fokuskan? Apa alasannya? Lagi-lagi alasan, setiap pilihan memiliki pertimbangannya
masing-masing. Jadi, jabarkan alasanmu memilih jurusan tersebut, mulai dari keterkaitan
jurusanmu sebelumnya atau pekerjaanmu sebelumnya serta hubungannya dengan rencana
karirmu ke depan. Kamu juga akan mendapatkan pertanyaan seputar rencana penelitian yang
akan kamu lakukan. Jelaskan alasanmu memilih topik penelitian tersebut, keunggulan
penelitianmu, serta apa yang baru dari penelitianmu. Kamu bisa menyertakan teori-teori dari
peneliti terdahulu untuk mendukung dan memperkuat jawabanmu.

Tujuan atau Rencana setelah Selesai Kuliah

Apa yang akan kamu lakukan setelah selesai kuliah? Bagaimana kamu akan mengaplikasikan
ilmu yang kamu dapatkan selama perkuliahan? Kontribusi apa yang akan kamu berikan baik
kepada negara asalmu maupun kepada Korea Selatan? Pertanyaan-pertanyaan ini
memungkinkan pewawancara untuk menilai apakah kamu mampu memberikan manfaat
melalui ilmu yang kamu miliki. Untuk meyakinkan pewawancara, kamu bisa memberikan
contoh yang mendetail mengenai rencana karir atau kegiatan-kegiatan yang akan kamu
lakukan.

Pengalaman tentang Korea dan Kebudayaannya

Sebagai negara tujuanmu, sudahkah kamu mengenal Korea? Jangan sampai yang kamu tahu
hanyalah K-POP dan K-Drama, kamu juga harus tahu musim dan cuaca di Korea,
lingkungan yang akan kamu tinggali, serta budaya penduduk asli Korea. Hal penting lainnya
adalah sarana transportasi, sebagian besar penduduk Korea menggunakan transportasi umum
seperti bus dan kereta bawah tanah. Kamu juga perlu tahu hari-hari penting di Korea seperti
hari kemerdekaan ataupun hari-hari libur nasional seperti chuseok.

Verifikasi Dokumen-Dokumen Pendaftaran


Pewawancara tak akan jauh-jauh dari isi CV, sertifikat-sertifikat kegiatan atau keahlian, dan
dokumen-dokumen lainnya yang kamu kumpulkan. Pewawancara akan memberikan
beberapa pertanyaan untuk memastikan kebenaran dokumen-dokumen pendaftaranmu,
apakah kamu benar-benar memiliki keahlian seperti yang tertulis di sertifikatmu. Apakah
kamu benar-benar memiliki potensi kepemimpinan misalnya seperti yang tertulis di surat
rekomendasimu.

galaman Pribadi

Halo pemburu beasiswa! Akhirnya aku ada kesempatan (dan keinginan) untuk menuliskan
pengalaman selama mengajukan beasiswa KGSP nih. Sebenernya udah banyak artikel yang
membahas mengenai tata cara pendaftaran KGSP, tapi demi memberikan gambaran
selengkap mungkin bagi para pemburu beasiswa, aku ingin memberikan secuplik pengalaman
selama mendaftar. FYI, artikel yang ini fokus pada pengalaman pribadi, dan bukan berisi
informasi mengenai tata cara pendaftaran dsb. InsyaAllah artikel lain segera menyusul 🙂

Periode Pendaftaran

Sedikit cerita, setelah lulus pada bulan November 2015, aku buru-buru memfokuskan diri
untuk mendaftar beasiswa. Tujuan utama saya adalah Jerman, luasannya adalah Eropa. Maka
dari itu saya mendaftar beasiswa Action 1 Erasmus+ di 3 konsorsium berbeda (akan segera
ditulis).

Pada akhir Februari itu, aku menunggu wawancara dari konsorsium FAME yang udah
dijadwalkan seminggu sebelumnya. Namun, satu jam setelah waktu janjian, interviewer
belum menghubungi via Skype. Dengan galau, aku pikir beliau membatalkan secara spihak
(fyi, interview sudah gagal 2x karena cuaca buruk di Perancis).

Karena timbul perasaan “kepepet” dan ngebet tahun 2016 harus berangkat master, aku
langsung ngebut membuat aplikasi utk KGSP. Beasiswa ini udah sempat di-list tahun lalu,
tapi terpikir untuk mendaftar setelah insiden wawancara yg gagal. Walhasil dengan waktu yg
mepet sekitar 1,5 minggu dari deadline, saya langsung cus nyiapin semua dokumen.
Alhamdulillah karena sudah 3x apply beasiswa, dokumen saya langsung lengkap dan menulis
motivasi, rencana studi, dkk saya selesaikan dalam 3-5 jam (pakai template beasiswa
sebelumnya :p).

Banyak orang yg persiapannya matang bisa memilih antara mendaftar melalui Univ atau
Embassy Track. Waktu itu aku langsung ambil embassy karena belum sempat kontak dengan
prof di Korea, dan waktu yg tidak cukup untuk mengirim dokumen. Selain itu di Embassy
track, pendaftar bs memilih hingga 3 univ, yg berarti peluang diterima lebih besar. Berkas
kemudian aku kirim ke Embassy di Jakarta setelah mendapat surat rekomendasi dari
supervisor saya di Jogja sekitar awal Maret 2016. Sisanya tinggal menunggu hasil apakah
diundang untuk wawancara di Embassy.

Sekitar 1 bulan kemudian saat saya sedang di Sekretariat SBC (sbg volunteer), Ms. Lee dari
embassy menelpon saya dan memberikan undangan wawancara seminggu kemudian. Ia
mengingatkan untuk membawa beberapa berkas yang dirasa kurang saat administrasi
(dokumen wajib dicap notaris dan diterjemahkan tersumpah). Alhasil saya langsung
memesan tiket kereta sebelum harganya semakin mahal, hahaha.

Proses wawancara

Selama perjalanan Solo – Jakarta, saya latihan wawancara dengan sahabat saya yg turut
menemani ke Jakarta. Salah satu pertanyaan yang diajukannya adalah: “Mengapa mendaftar
KGSP padahal sebelumnya kamu les bhs jerman dan mendaftar beasiswa ke Eropa?”

Jawabanku saat itu agak belepotan. Kemudian dibantu teman saya, kami sampai pada suatu
jawaban:”Asal negara tersebut mendukung penuh perkembangan science dan teknologi, maka
saya sangat willing untuk melanjutkan master disana.”

Demi tiket murah, kami sampai di Stasiun PSE pada pkl. 1 am. Saya pikir kami bisa
menunggu dan bersiap-siap di Sta. PSE, tapi kenyataannya adalah banyak orang berpikiran
sama! Ya ampun, saat itu sangat ramai hingga kami bingung mencari tempat kosong. Lebih
buruknya, kamar mandi baru dibuka jam 4 pagi. Namun alhamdulillah, ada seorang nenek
memberikan sebagian korannya untuk kami, jadi 2 jam akhirnya ngemper di depan alfamart
PSE. Akibat ngantuk tak tertahankan, akhirnya kami keluar dr stasiun dan pindah ke Dunkin
Donut.

Sesampainya di depan Embassy (naik GrabCar dan kena tilang karena nerabas jalan
verboden), saya dan teman saya segera berjalan ke pos satpam. Tiba-tiba sahabat saya diusir
keluar dan tidak boleh masuk! “Gila, terus dia nunggu dimana dong ya ampun!” hanya itu yg
terbesit dipikiran saya, hahaha. Untungnya dia punya semacam headquarter-nya shg saya bisa
wawancara dengan sedikit tenang. Jadi buat kalian yg sampai tahap wawancara, jangan bawa
teman ke embassy yaa.
Sewaktu masuk ke ruangan tunggu, sudah ada 4 orang lain di dalam; ada yang pendiam, ada
yg cheerful, ada yg pemalu, ada yg kayak putri Solo (suaranya lembuut banget). Kami
bergiliran untuk mengenalkan diri dan saling share mengenai Korea. Total di ruangan ada 18
orang untuk kloter pagi, dan 12 orang di kloter siang. Keseluruhan pendaftar jalur ini adalah
479 orang (dilihat dari website embassy).

Singkat cerita, nama saya dipanggil setelah sekian lama (urutan 16 atau 17). Proses interview
untuk saya dalam bahasa inggris. Namun beberapa teman ada yang ditanyakan dalam
English+Indo, English+Indo+Korea, Indo saja, dan bahkan Korea saja. Jadi jika kalian sudah
punya kemampuan bahasa korea, besar kemungkinan untuk ditanya dalam bahasa korea.
Untuk kemampuan bahasa ini, sangat disarankan untuk menguasai speaking bahasa inggris
dengan baik.

Berikut adalah cuplikan pembicaraan yang saya ingat di dalam ruang wawancara:

Interviewer (3 orang) memperkenalkan diri, dan sedikit berbasa-basi mengenai diri saya.
Waktu itu salah seorang bilang: “Wajahmu sangat familiar, apakah kita pernah bertemu?”
yah intinya, mereka mencairkan suasana supaya saya tidak tegang. Jarak meja sekitar 3 m,
dan meja diletakkan di depan interviewer. Jd seluruh postur saat wawancara akan terlihat.

Pertanyaan inti langsung ditanyakan begitu selesai basa-basi. Seorang langsung menanyai
saya:”Wah, univ yang kamu daftar bagus-bagus. Tapi kenapa kamu ambil material science?”
jadi yg harus dipersiapkan adalah alasan major yg kalian ambil. Jujur aja, ngga perlu bertele-
tele untuk mengembangkan indonesia kalo memang bukan itu alasan kalian. Waktu itu aku
jawab intinya krn passion thdp perkembangan ilmu material. Jawabanku saat itu tidak terlalu
mengesankan, ekspresi wajah mereka terlihat tidak tertarik, hahaha.

Pertanyaan selanjutnya:”kamu dulu dari Kimia, kenapa pindah ke material?” yak, ini adalah
pertanyaan umum untuk pendaftar yang cross-major, jadi harus dipersiapkan baik-baik.
Intinya aku jawab kalau memang dari awal kuliah saya ambil minat material chemistry, jadi
dibilang cross juga engga, karena materi kuliahnya sama. Bahkan UG thesis saya mengenai
material chemistry.” Mereka angguk-angguk aja.

“Kamu tau, aku sangat tertarik dengan study plan kamu yang sangat berbeda dari pendaftar
lain. Kamu jujur mengutarakan ini itu, dan tidak menuliskan untuk bekerja sebagai A,
ataupun menyebutkan untuk mengabdi pada negaramu.” Waktu itu aku mau jawab, tapi
beliau lanjut ngomong lagi.

“Well, ini bukan berarti kami tidak terima krn study-planmu sangat berbeda. Bahkan kami
sangat apresiasi perbedaan pemikiran ini, sangat unik. Coba tolong ceritakan mengapa kamu
ingin menjadi B, dan bukan A? Ingat, menolak menjadi A tidak akan membuatmu gagal.”
Untuk pertanyaan ini, saya menjawab: Saya ingin mencicipi dunia profesional. Karena saat di
dunia perkuliahan, mahasiswa hanya dihadapkan pada hal teoritis (seperti yg saya alami
selama di UG) yang mana sangat tidak realistis. Kehidupan di dunia kerja sangatlah berbeda,
sehingga saya juga ingin hidup dalam realitas, dan bukan teori belaka.

“Ya, aku paham itu. Jadi intinya kamu ingin bangun dan merasakan realitas yang terjadi
sesungguhnya, dan bukan hanya teori?”

Tepat sekali, saya ingin memiliki lebih banyak pengalaman terlebih dahulu saat menjadi B,
dan caranya adalah dengan bekerja di X, Y, atau Z. tapi ini bukan berarti saya tidak ingin
mengabdi ke Indonesia. Beberapa tahun setelah mencari pengalaman, saya akan kembali ke
Indonesia dan mengabdikan diri. Karena saya telah belajar secara profesional (bukan hanya
teori), akan lebih mudah bagi saya untuk menerapkannya di Indonesia.

Jawaban saya ini membuat interviewer senyum-senyum :p

Pertanyaan selanjutnya:”Kamu sudah pernah ke negara mana aja?”

Jawabanku:”tahun 2009, saya mengikuti semacam Youth Science Jamboree di Singapore. Di


sana saya dikenalkan pada dunia science, seperti mengunjungi Museum The Body World,
Waste Water Management milik Singapore, dan juga Science Center Museum. Hal lain
seperti ke Sentosa Island dan menonton Song of the Sea, hehehe.” Penanya-nya ikutan
ketawa.

“yang kedua, bulan agustus tahun lalu, saya diajak oleh dosen saya untuk presentasi poster di
Australia, conference-nya bernama IMMS 9. Saya mempresentasikan karya tugas akhir saya,
dan semuanya disupport oleh supervisor.”

“Apakah sedang atau sudah mendaftar beasiswa lain?”

Jawabanku: saya telah mendaftar beasiswa Erasmus Mundus untuk ke Eropa. (lalu penjelasan
sedikit mengenai konsorsium). Namun saya tidak diterima di beasiswa tersebut. Hehe
“It’s no problem. Tapi sebenarnya kamu mau kemana? Kayaknya kamu pengen ke eropa ya?
Kenapa malah daftar ini?”

Jawabanku: saya tidak pernah membatasi negara mana yang saya tuju. Asalkan negara
tersebut mendukung tinggi perkembangan sains dan teknologi, maka saya akan belajar di situ.
Jadi mau itu di Jerman, di US, maupun di Korea, itu akan sama saja karena semuanya sangat
supportive terhadap sains dan teknologi.

Penutup: interviewer bilang padaku:”Oke, jadi intinya kamu mau melanjutkan master di
materials Science di negara manapun yg supportive ya? Oke, InsyaAllah.”

Waktu itu aku bingung karena pengucapan insyaAllah nya tidak sejelas orang indonesia.
Kalo ada yg pernah lihat DoTS dimana Joongki bilang InsyaAllah, nah itu sama persis.
Akhirnya interviewer yg dari indo membetulkan pengucapan dan semuanya ketawa, gitu.
Hahaha.

Wawancara berlangsung cepat, sekitar 30 – 60 menit. Saat itu aku diinterview selama 45
menit, tapi rasanya seperti 10 menit karena interviewer supportive dan easy-going (bahkan ke
semua pendaftar). Untuk cara menjawab, usahakan selalu yakin dan menatap mata
interviewer. Saat pertanyaan pertama, aku agak kaget krn sangat to the point, jadi terlihat
nggak meyakinkan. Apapun jawaban kalian tidak ada yg salah, jadi pede aja 🙂

List pertanyaan yang diatas sepertinya belum lengkap, tapi InsyaAllah semua pertanyaan
penting sudah disebutkan. Ini adalah beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada teman-
teman saya:

Mengapa memilih Korea?

Mengapa pilih Univ A, B, dan C?

Mengapa ingin berprofesi jadi A?

Bagaimana pendapatmu tentang TKI di Korea?

Apa yang mau kamu berikan ke Indonesia?

Hidup di Korea itu berat lho. Kamu yakin bisa bertahan disana? Bagaimana?

Apa yang kamu lakukan setelah lulus?


Secara umumnya menurut saya:

1) kita jelaskan apa mimpi kita

2) bagaimana kampus tujuan kita membawa kita lebih dekat dengan mimpi itu

3) bagaimana kita membuktikan dengan track-record kita bahwa kita mampu utk mencapai
target2 itu di kampus kita

Kenapa harus beasiswa? Yah, karena aku pengen lanjut S2 dengan niatan emang pengen
nambah ilmu dan pengen habisis waktu semaksimal mungkin buat belajar, jadi aku nggak
kepikiran buat ambil ekstensi. Karena selain ilmu aku juga menyadari hal yang juga penting
adalah prestasi dan koneksi, jadi kali ini aku ingin mendaftar di kampus berprestasi. Kuliah
full time di kampus berprestasi, biayanya pasti nggak sedikit, belum lagi harus berhenti kerja.
Yah, biaya dari mana kalau bukan beasiswa? :)

Kenapa luar negeri? Tawarannya lebih banyak dan syaratnya lebih mudah. Serius loh ini,
kalo kuliah dalam negeri kan ada test tertulis akademik, wawancara langsung, dsb, tapi kalau
ke luar negeri itu testnya hanya interview dan itupun kalo nggak via telpon, via skype. Jadi
bisa dilakukan biarpun kita tinggal jauh dari kampus tersebut dan nggak perlu ijin kantor.

Selain alasan di atas, aku juga sebenarnya pengen banget tinggal di luar negeri beberapa saat.
Bukannya aku nggak cinta Indonesia, tapi pengen aja liat dunia yang luar, sisi lain bumi,
merasakan atmosfer yang berbeda, dan menambah sudut pandang tentang banyak hal.

Kenapa KGSP? Well, aku emang suka nonton drama Korea, tapi aku bukan K-poper kok.
Sebenarnya aku juga nggak masalah kuliah di negara mana aja, selama itu di negara yang
teknologinya maju dan gratis. Hahaha. Tapi berhubung KGSP ini kalo aku bilang syaratnya
sedikit lebih mudah, nggak perlu dapat Letter of Acceptance dari universitas lebih dulu dan
juga menerima TOEIC! Yes, negara-negara di Eropa dan Amerika, bahkan Australia dan NZ
semuanya hanya menerima IELTS atau TOEFL yang mana itu emang dikhususkan untuk
keperluan akademik sedangkan TOEIC lebih untuk keperluan bekerja. Dan, sepertinya emang
cuma negara-negara Asia yang menerima TOEIC untuk calon mahasiswanya, seperti Korea
Selatan dan Jepang.
Saran saya, sesuaikan study plan anda dengan keinginan mereka, tujuan utama dari mereka
mengadakan program beasiswa tersebut. Jika yang mengadakan progam adalah perusahaan,
dan mereka menginginkan anda untuk bekerja kepada mereka. Maka jabarkan dan tuliskanlah
bahwa setelah menjalani 4 tahun masa studi undergraduate atau 2 tahun Master degree anda
akan kerja bersama mereka dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu bisa saja anda memilih
untuk meneruskan kuliah anda ke tingkat selanjutnya atau terus melanjutkan kerja.

Study Plan ini untuk S1 dulu Apply KGSP, lolos ke tahap interview, saya gagal di interview,
padahal tinggal 8 orang lagi di Kedubes Korselnya. Untuk yang S2, bisa cek dibawah lagi.
Karena saya lolos apply beasiswa S2 LPDP. Dan kedua study plan ini contoh nyata yang
tidak ada saya ganti-ganti sedikitpun, baik untuk yang S1 maupun S2, anda bisa lihat
perbedaan penulisan serta prespektif saya apply S1 dulu dengan ketika apply S2.

수학계획서

(Study Plan)

성명

(Name)

AHMAD ARIB ALFARISY

Family name / Given name / Middle name

국적

(Nationality)
INDONESIAN 생년월일

(Date of Birth:yyyy/mm/dd)

17/06/1993

출신고등학교

(Secondary school

attended)

SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER 2 IN BENGKULU CITY

입학일

(Entry Date: yyyy/mm)

05/06/2008

졸업일

(Graduation Date: yyyy/mm)

16/05/2011

한국어능력

(Korean Proficiency)

□Advanced □Intermediate □Beginner)


————————————-

영어능력

(English Proficiency)

□Advanced □Intermediate □Beginner)

Intermediate

수학 희망 대학

(Preferred universities)

YONSEI UNIVERSITY SEOUL NATIONAL UNIVERSITY BUSAN COLLAGE OF


INFORMATION TECHNOLOGY

희망 전공

(Preferred departments or majors)

COMPUTER SCIENCE COMPUTER SCIENCE COMPUTER SCIENCE

This is my study plan.

After I graduate from my high school, I will start to get scholarship to foreign country. As
long as this, I already follow 2 scholarship program, to India and Rusia, both I get called for
interview, and I fail.
But I get scholarship in Jakarta, in Mercu Buana university. So, to wait for another program, I
stay at Jakarta.

I get scholarship to Korea

I spend one year on the Korean language course, that will easy to do because I already at
Korea, I meet Korean people and interact with them all the time. Then because I really like
programming, so I only prefer to choose computer science department at the preferred
university I listed above, I choose them because they had great computer science department
and nice location.

I will spend 4 years to finish my study for computer science and I will do the best to be the
best anywhere I am. Beside of study well in my university, I will join some organization and
extracurricular.

Finish my bachelor degree

After finish my bachelor degree, I will search for next scholarship to Master degree, at
foreign country too of course.

Finish my master degree

After finishing my education, then I will go back to my country, build and improve the
quality of education in my place with being a lecturer and keep writing about education.

DATE(yyyy/mm/dd): . .

NAME OF APPLICANT SIGNATURE OF APPLICANT


Update: Alhamdulilah September 2016 saya berangkat ke Shanghai, China, menempuh study
S2 ke kampus Shanghai Jiaotong University dengan full beasiswa dari LPDP. LPDP apa ya
salam, semua orang di Indonesia membicarakan program beasiswa ini cuy, googling sendiri
deh.

Berikut study plan yang saya buat untuk apply LPDP, dalam bahasa Indonesia.

Dan personal statement serta study plan yang saya kirimkan ke Shanghai Jiaotong University
untuk apply program Master degree by research, research areanya big data, majornya
Computer Science, study plan dalam bahasa Inggris karena bahasa pengantar study saya
bahasa Inggris.

Rencana Studi

Memiliki masa kecil yang akrab serta pernah diuntungkan oleh internet, membuat saya sangat
menyukai dunia teknologi, terutama website dan internet. Dan hal ini didukung dengan bakat
& minat yang juga mengarah kesana, menjadi juara programming saat SMP, ketua klub
komputer saat SMA, menjadi yang terbaik dikelas saat pelajaran IT membuat website, disaat
semua teman yang lain kebingungan dan guru hanya memahami dasarnya saja, saya dapat
mengajarkan teman-teman saya membuat web fungsional dengan sempurna.

Atas dasar inilah tanpa ragu dan tanpa memikirkan jurusan lainnya untuk ambil jurusan S1
Teknik Informatika, dimana? Saat lulus SMA saya mengikuti berbagai test beasiswa, atas
dasar keinginan untuk hidup mandiri dan bebas menentukan jalan sendiri tanpa terbebani
masalah finansial dan memberatkan keluarga. Sampai ke tahap final seleksi beasiswa ke
India, Rusia & Korea Selatan, namun ketiganya gagal dan teryata sukses di Universitas
Mercubuana Jakarta. Mungkin kemampuan saya baru sebatas ini, atau mungkin ini jalan yang
Tuhan berikan untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri. Yang ternyata memang
berbuah begitu banyak prestasi, karya & organisasi, terutama untuk minat web development
& dunia internet.

Dan ternyata kuliah di kota Jakarta memberikan begitu banyak pengalaman bagi passion
saya, web & internet. Komunitas-komunitas yang dimasuki selalu berkontribusikan karya
terbaik, beberapa karya untuk komunitas adalah xlfutureleaders.com untuk XL Future
Leaders, studentsxceos.com untuk StudentsxCEOs dan konten-konten serta promosi online
untuk solider.or.id. Serta beberapa web hasil kerjasama dengan teman-teman lainnya, seperti
yang sedang fokus saat ini ada Indehost.com (web hosting & development), Fabelle.co.id
(media parenting & e-commerce), WPPE.info (e-commerce produk digital),
PerangkapNyamuk.net (e-commerce) & tak lupa ada AhmadArib.com web personal sendiri.

Sebelum lulus kuliah ,saya bekerja magang fulltime dan diberikan gaji di P&G Indonesia,
divisi Human Resource, dengan project recovery & merapikan intranet website P&G
Indonesia yang memuat layanan-layanan serta informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
karyawan P&G. Seperti kebijakan HR, pinjaman, benefit-benefit, asuransi, jadwal-jadwal &
dan beberapa proses lainnya yang dihandle oleh intranet ini. 5 bulan membantu disana, tidak
dilanjutkan untuk karyawan fulltime disini. Diwisuda tak lama kemudian, dalam jangka 7
hari setelah wisuda menempati kantor baru di OPPO Indonesia, dengan project Campus
Ambassador program, dimana mengambil posisi ini dikarenakan minat untuk mempelajari
bagaimana korporasi China menjalankan bisnisnya & melihat perusahaan teknologi China
dari dalam. Bagaimana mereka berinteraksi, dan bagaimana mereka bisa sebesar ini dalam
waktu yang relatif singkat. Atasan langsung saya anak muda yang lebih tua dari saya 2 atau 3
tahun, dan berdomisili di Guangdong, China. Dengannya banyak bertukar ide dan memahami
bagaimana generasi muda di China merespon perkembangan teknologi di negeri mereka
sendiri. Saya mulai akrab dengan China, mulai menggunakan Wechat, dan tertarik bagaimana
Tencent bisa menguasai market China seluruhnya. Berinteraksi dengan akrab terhadap merek
fenomenal Xiomi yang mengguncang market smartphone dunia. Tak lupa pula menganalisa
dari dekat apa itu Baidu, Alibaba & JD.com, karena atmosfer China yang begitu kuat di
lingkungan kerja. Bahkan mengambil kelas di Mandarin Expert Mangga Dua untuk belajar
sedikit-sedikit tentang bahasa Mandarin.

Oktober 2015, memutuskan untuk resign & melanjutkan study ke China. Untuk memperlajari
bagaimana ekosistem digital di China dibentuk, bagaimana pengaruh dan intervensi
pemerintah yang membatasi produk asing & membesarkan produk sendiri berpengaruh
terhadap industri digital mereka.

Dan memulai riset untuk mementukan Univeritas tujuan, bertanya-tanya juga dengan teman-
teman kantor asal China, dan memutuskan untuk mengambil Master of Computer Science &
Technology di Shanghai Jiao Tong University. Dikarenakan prestasi dan reputasi Universitas
ini sendiri, yang menyandang ranking 48 di dunia untuk Computer Science berdasarkan
Academic Ranking of World Univerisity. Serta ranking 4 untuk di China sendiri.

Mengapa tidak menargetkan ke Universitas ranking 1, 2 & 3 saja, karena ketiga Universitas
tersebut tidak berada di Shanghai. Tsinghua & Peking berada di Beijing, yang walaupun
memang terbukti memiliki begitu banyak industry startup & digital di dalamnya, namun saya
khawatir tubuh saya tidak bisa cocok disana, karena perbedaan suhu yang begitu drastis saat
musim dingin & musim panasnya, serta musim dingin yang suhunya bisa cukup ekstrim
untuk saya yang dikenal sebagai anak pantai ini. Dimana lahir & besar di Bengkulu yang
berada di pingiran pantai, yang juga merasa cocok dengan Jakarta yang tak jauh dari pantai,
serta saya rasa Shanghai akan lebih cocok untuk ritme tubuh dikarenakan Shanghai juga
termasuk kota pantai. Serta untuk minat yang lebih ke business IT & e-commerce, Shanghai
bisa menawarkan kesempatan yang lebih luas. Terutama juga karena Headquarter Alibaba
yang dapat dicapai sekitar 1 jam dengan kereta dari Shanghai, saya dapat belajar banyak dari
mereka nantinya.

Pokok bahasan penelitian tesis nanti adalah mengenai pengembangan CMS (Content
Management System) untuk masyarakat Indonesia. Sebagai web developer tentunya familiar
dengan penggunaan CMS seperti WordPress, Joomla, Opencart & WHMCS. Saya ingin
membuat tesis mengenai pengembangan CMS oleh untuk masyarakat Indonesia, agar
masyarakat dapat membuat website untuk kepentingan mereka sendiri dengan lebih mudah,
seperti blog, web profil, web komunitas & e-commerce. Tanpa harus mengunakan CMS luar
negeri yang berbahasa Inggris & semua materi dokumentasi, tutorial serta forum supportnya
dalam bahasa Inggris, sehingga membuat kurang friendly untuk masyarakat Indonesia. Serta
cukup mahal untuk membeli lisensi legal, plugin, serta bantuan kustomasinya karena semua
rate dalam kurs dollar.

Saya harap dapat menyelesaikan masalah sedikitnya jumlah website di Indonesia dan juga
sedikitnya informasi berkualitas yang beredar di internet Indonesia. Serta lebih banyak
masyarakat Indonesia yang memiliki web sendiri, ketimbang menumpang di blogspot,
wordpress, dan platform lainnya. Sehingga mereka lebih banyak mendapatkan manfaat dari
memiliki website sendiri.

Tentunya juga akan mempublikasikan tesis ini dalam bentuk buku popular, serta
mempromosikan hasil karya ini agar dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia, serta
membuat ekosistem website di Indonesia berkembang secara internal, dari rakyat untuk
rakyat, tanpa tergantung produk CMS dari luar.

Setelah study S2 selesai, saya akan kembali ke Indonesia melanjutkan membantu


masyarakat Indonesia untuk go digital, baik secara personal maupun usahanya melalui
Indehost.com, serta mengaplikasikan dan menghubungkan ekosistem website Indonesia &
China berdasarkan study S2 & koneksi yang saya miliki di China. Karena saya yakin, dalam
5 atau 10 tahun kedepan, China akan menjadi raksasa, begitu pula dunia digital & webnya,
serta Indonesia akan beruntung memiliki saya yang sudah terhubung dengan mereka sejak
sebelumnya.

Personal Statement

“I use computer and internet since 12 years old, when I’m still in elementary school. In that
time at Bengkulu, one of remote province in Indonesia, computer and internet still not
available at regular people house, not even rich family having it in their house, only some
school having it for study & administration purpose. Lucky for me, our family live in one of
that school, my father work in this school and we live inside school area.

So at night, when all people gone, my father work in the school office and I’ll be right beside
him, playing with one of the computer available. Since that, I know that my life will always
around this two things, computer and internet.

I win my first national writing competition because of internet in elementary school.

I win my first programming olympiad in junior high school, competition that actually for
senior high school students but open to junior high school at last year. This olympiad use
Turbo Pacal language.

In senior high school I create the first ever Computer Club, with Programming Club as one of
the branch, with also branch for graphic design, and I become this club leader. At this time, I
develop serious interest in website and online world. I learn about HTML, PHP, CMS Drupal
& CMS WordPress. Also creating script for online game which make the character playing
autonomously for me and my friend.

After high school, I’m apply full scholarship to South Korea government, India government,
and private university in Jakarta, I take major Computer Science without hestitation, no other
choice. My application to South Korea and India rejected in final step, after the interview,
maybe this is not my time to go abroad. And I’m successfully get my full scholarship to
Mercubuana university, private university in Jakarta, major Computer Science of course.

While in University, I strengthen my skill in web development and programming skill. I


could understand the website beyond it’s code, how to make it user friendly, easy for admin
to manage, and easily spread through internet with search engine optimize and social media
spread. I take project from some company and individual to create their website, and also do
entrepreneurship with create some website for myself, selling product and service for other
people.

Before graduation, I take internship in Proctor & Gamble Indonesia, to revamping their
intranet website for employee. They use global scale CMS, which I learn the structure from
IT team in Singapore, and try my best to update the content, fix the system, and clean it up so
P&G employee could get information they need quickly.

And after graduation, I work for a short time at OPPO Smartphone, since I’m so curious with
China, how could China grow up so quickly, especially in IT field, like now I’m typing using
Lenovo laptop, my OPPO Smartphone beside me, there’s notification of Wechat message
from my friends which is already in SJTU, I’m asking him some question before. I believe
something big happen in China, and I would like to be part of it, to be in the center of it.

So I resign, applying scholarship from my government, LPDP, they accept me, and grant at
any cost to study in whichever University in the world, instead go to US, Europe or Australia
like most of LPDP awardee, I choose SJTU, becaue of my motive I explain before and also
because SJTU are one of leading institution in computer science field. Which already create
much outstanding students through variety of teaching methods available in your university.

I’m looking forward to join computer science at SJTU.”

STUDY PLAN
My name Ahmad Arib Alfarisy, fresh graduate students from Mercubuana university,
Indonesia, bachelor degree in computer science. This study plan created for my master degree
application to Shanghai Jiao Tong University, major in Computer Science. And I already
secured sponsor for my study which is LPDP that will paid all my expense during my study
in SJTU. After I finish my master degree in SJTU, I’m planning take intern in respectable
company in China, and after that create my own digital product and become entrepreneur
back to Indonesia.

My Background

I’m born in Bengkulu city, Indonesia. At 2011, I take my undergraduate study in Mercubuana
university, major in Computer Science, with full scholarships for 4 year study. Which I finish
in 3 years only, and fill 1 year goes to industry, in Proctor & Gamble Indonesia and also
OPPO Smartphone.

My Reason to Study in China

Computer Science in China are growing rapidly, and i believe this is just a start. While
everyone looking forward their study to US or Europe, I take my study to China, because i
believe changes will make opportunity available for everyone, and i would like to jump in
right in the center of changes and grab opportunity available.

My Reason to Study in Shanghai Jiao Tong University

Shanghai Jiao Tong University are one of top University in China, and computer science
department also top ranked department in China. Will be great opportunity for my capacity
building to learn in such high rank University. And also I admire Shanghai so much, i can’t
think to spend my 2 years of my master degree time in another place beside of beautiful
Shanghai.
Detailed Study Plan

I will persue my master degree in Computer Science in Shanghai Jiao Tong University.
Master study length is about 30 months, through 2,5 years my study and research will
focused on Knowledge Management. Detailed time arrangement are below:

First Year (2015-2016)

I would like to spend my first year to study core courses and attend seminar related to my
field. I will select Professor Wang Yinglin or Associate Professor Shen Liping as my research
advisor. And will attend in all their discussion.

Second & Third Year (2016-2018)

I will join research group and start my research. I expect finish my research at 5th semester,
and publish it at international academic journal.

My Plan after Graduation

I will take internship in respectable company in China, then making my own digital product,
after that back to Indonesia to become entrepreneur.

Growing up amazed by the diverse culture difference from all over the world and gradually
influenced by their media, I developed interests in Korean, English, and Japanese. Achieving
a goal, especially one as challenging as mastering foreign languages, requires much planning.
Still, my primary focus, of course, is to become fluent in Korean, so I have developed a
detailed plan of actions.

In preparation for studying in Korea for 4 years of bachelor's degree, the Korean language is
essential. Thus, before taking off from Iran, I made sure that I acquired basic Korean
language knowledge. I could not go to any Korean classes due to the fact that there were none
in my little city. Only by using free online courses and the books I started self-studying. To
evaluate my Korean knowledge I took the TOPIK exam and I placed level 2 by scoring 146.
My Korean speaking skills are basic since I did not have access to anyone who can speak
Korean to practice, but I tried my best to be able to have a simple conversation with the local
people upon arrival in case I face with any problem.

Although I have already attained TOPIK 1, My goal is to be able to receive a TOPIK 6


certificate within the first year of Korean language training in Korea. First and foremost, I
will attend my language training classes which will expand my knowledge about the structure
of Korean grammar and improve my vocabulary. On the other hand, being immersed in the
culture itself and having Korean friends will surely allow me to become a proficient speaker.
Moreover, I will be active in the language exchange and culture experiencing programs, in
order to improve my general language skill and adapt in the culture quickly.

As I was always in touch with English contents such as English animations, movies, and
books, I had to learn English in order to understand them. I used the same method that I used
for studying Korean to learn English. To prepare myself better for this scholarship I took the
TOEFL exam.

Although I scored 100 in TOEFL, I am willing to enhance my English Speaking skill by


communicating with my international classmates in the first year of my stay in Korea. Also,
once settling down in Korea, I am going to start an English YouTube channel to record my
life and to share my studying experience in Korea which can help a foreigner to get to know
more about this country.

Another language that I am interested in is Japanese. After learning simple Japanese words
and sentences through their animations, I taught myself Hiragana and Katakana. On the other
hand, I only know a few Kanji. I hope I would be able to attend Japanese language courses or
a Japanese community and excel in this language. After my Japanese studies, I would like to
take The Japanese-Language Proficiency Test (JPLT). By the end of the first year, I will have
TOPIK 6, JPLT N2 and also speaking English fluently.
B. 학위과정 수학 계획 (대학 및 전공 선택 이유, 학업 목표와 계획, 수학 후 계획을

기재하고, 진학 희망 대학별 전공이 다른 경우에는 분리하여 기술하시오)

Study plan for a bachelor’s degree course (Please state the reason you choose such
universities and departments (or majors), your academic goals, specific plans (including
timeline) to achieve them, and future plan after completion of your study. In case that
preferred departments (or majors) of the preferred universities are different, please mention
about them separately.)

The reason that I want to enroll Ewha woman's university is that it has the ideal academic
environment for me as a passionate student and a feminist.

As a girl who grew up in a developing country, I always fought for my own rights. Reading
about Ewha women's university and its foundation brought tears to my eyes and I felt
emotionally attached to this university. I was truly amazed by the fact that how all the
individual student of Ewha gathered together for educating and women's rights.

My long-term goal is to pursue my education in Media interaction design major because I


want t to concentrate on a specific aspect of the field of animation. Media Interaction Design
is an intense and rigorous program which gives me the opportunity to explore the design
implications of emerging technologies and the evolving connections between technology,
design, and the human experience. I found this major versatile and completely suitable for my
abilities and future career

After finishing my first year of Korean language training, I will start my first term at the
university. As a short-term goal, I planned to enhance my academic language skill in this year
and focusing on the lectures. Also Getting to know about my major and my own abilities and
potential is one of the priorities. Moreover working a part-time job will be great. It helps me
to be involved in the society and finding a stable financial position as a student.

In the second year when I completely embrace my new life and gain enough experience, I
will start my own YouTube channel to record my life. Sharing them on my page would allow
me to help other people who are interested to study and live in South Korea. I will talk about
my daily life and show how South Korea helps me to continue my studies. I will also talk
about the challenges that I will experience as a foreigner and the ways to cope with them.
Creating such these contents helps me to understand more about media and their ways to
work on a minuscule scale. Having a YouTube channel will be an experimental project for
me to reach bigger ones.

In the third and the last year of my studies, I will work on my thesis. I have an idea about
bringing the Kushnameh: A 1,500-year-old Persian Epic about Korea into the animation
world. It will demonstrate a series of events during the Silla dynasty.
After finishing my bachelor's degree I would like to come back to my country and pursue my
graduate degree in Tehran Art University. Moreover, my main intention is to use my
knowledge and experience that I will achieve in South Korea in my own country, and by
creating animations help both nation, South Korea and Iran, to remain friends.

Anda mungkin juga menyukai