ABSTRACT
To maintain and improve customer relationship is the right strategy in the crisis period. This effort
can be implemented by marketing relationship strategy. This strategy focus on customer as a partner,
who we have to build continuous mutualism relationship. This is a long term relationship which impact on
cost efficiency, compared than to get a new customer. This relationship gurantee the company’s lifetime,
so it will be strenghten economic condition.
Keywords: Relationship Marketing, Transactional Marketing, Economic growth, Economic Condition
76 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
Pemasaran relasional dengan pelanggan ada- 1. Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan
lah proses membentuk, mempertahankan, dan
Kunci untuk membangun hubungan jangka
meningkatkan relasi yang kuat, yang penuh nilai
panjang adalah penciptaan nilai dan kepuasan
dengan para pelanggan dan para pemercara
pelanggan yang setia, dan pelanggan yang setia
(stakeholders) lain (Kotler dan Amstrong 2001).
lebih cenderung akan memberi perusahaan pangsa
Selain merancang berbagai strategi untuk menarik
yang lebih besar dari bisnis mereka. Nilai pelanggan
para pelanggan baru dan menciptakan transaksi
(customer value), bahwa pelanggan membeli dari
dengan mereka, perusahaan terus-menerus sedang
suatu perusahaan yang mereka percayai memberi-
berjuang mati-matian untuk mempertahankan para
kan kepada mereka nilai (customer delivered value)
pelanggan yang ada dan membangun relasi jangka
yang paling tingi. Nilai yang diberikan kepada pelang-
panjang yang mampu mendatangkan laba dengan
gan (customer delivered value) adalah perbedaan
mereka. Pandangan yang baru adalah bahwa pema-
antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
saran merupakan ilmu dan seni mencari, memper-
total dari sebuah tawaran pemasaran - laba bagi
tahankan dan menumbuhkan para pelanggan yang
pelanggan tersebut. Nilai tersebut dicerminkan dari 4
mampu mendatangkan laba.
sumber: produk, layanan, personalia, dan citra.
Menghadapi perekonomian yang berkembang Berdasarkan aspek ini maka produk yang dibeli
dan pasar yang bertumbuh dengan pesat, perusa- dapat dinilai berdasarkan keandalan, daya tahan,
haan- perusahaan bisa mempraktekkan pendekatan dan kinerja yang lebih tinggi serta mempunyai
pemasaran yang disebut “ember bocor”. Bertumbuh- layanan tambahan yang lebih baik. Biaya pelanggan
nya pasar berarti banyak persediaan pelanggan total (total customer cost) adalah total dari semua
baru. Perusahaan-perusahaan bisa terus mengisi biaya moneter, waktu, energi, dan biaya psikis yang
ember pemasaran dengan pelanggan baru tanpa sudah diantisipasi pembeli.Pembeli membandingkan
takut kehilangan pelanggan lamanya melalui lubang- nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan total
lubang yang ada di dasar ember itu. untuk menentukan nilai total yang diberikan.Hasil ini
Namun demikian, perusahaan-perusahaan dapat dipakai sebagai dasar oleh pembeli untuk
sekarang ini sedang menghadapi banyak realitas mengambil keputusan dalam pembelian suatu
pemasaran yang baru. Demografi yang berubah, barang sehingga dicapai kepuasan pelanggan.
para pesaing yang semakin canggih, dan kelebihan Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
kapasitas di banyak industri sehingga mengakibatkan adalah seberapa jauh persepsi kinerja sebuah
semakin ini sedang berjuang keras untuk mendapat- produk sesuai dengan harapan-harapans seorang
kan pangsa pasar dari pasar-pasar yang volumenya pembeli. Kepuasan pelanggan pada sebuah pembe-
menyusut. Dengan demikian biaya untuk menarik lian bergantung pada kinerja actual produk tersebut
pelanggan baru menjadi meningkat. Oleh sebab itu dibandingkan dengan harapan-harapan seorang
sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mena- pembeli. Jika kinerja produk itu jauh dari harapan,
rik, mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan. pelanggan tersebut merasa tidak puas. Jika kinerja
Menarik, mempertahankan dan menumbuhkan produk itu sesuai dengan harapan, pelanggan terse-
pelanggan but puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
Perusahaan beroperasi untuk jangka waktu sangat puas atau sangat senang. Harapan-harapan
yang tidak terbatas. Untuk mencapai hal ini maka tersebut didasarkan atas pengalaman membeli dima-
diperlukan suatu strategi untuk membangun relasi sa lalu, pendapat rekan dan kolega, dan informasi
yang baik sehingga bisa menjamin eksistensi serta janji, pemasar dan pesaing. Para pemasar
perusahaan tersebut sepanjang hidupnya. Kotler dan harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat harap-
Amstrong (2001) menentukan strategi yang bisa an yang tepat. Jika mereka menetapkan harapan
dipergunakan dan diharapkan bisa bermanfaat untuk terlalu rendah, mereka bisa memuaskan pembeli
membangun relasi tersebut adalah: tetapi gagal untuk menarik cukup banyak pembeli.
Sebaliknya, jika mereka menaikkan harapan terlalu
tingi, para pembeli cenderung menjadi kecewa.
78 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
Dalam penerapan relational marketing, ada 3 Meskipun penerapan customer relational
hal penting yang menjadi perhatian utama: marketing dirasa cukup efektif untuk dipergunakan
1. Konsep customer relational marketing adalah sebagai strategi pemasaran dalam menghadapi
memanajemeni hubungan perusahaan dengan banyak persaingan seperti yang sekarang ini
pelanggannya sehingga tercipta nilai tambah dihadapi oleh banyak perusahaan, namun masih
(value creation) bagi pelanggannya. Sasarannya perlu dipertimbangkan jenis usaha apa yang cocok
bukan lagi memaksimalkan penjualan dari suatu dengan menggunakan customer relational marketing.
transaksi, tetapi lebih kepada upaya memba- Dalam konsep pemasaran transaksi yang lebih
ngun hubungan yang berkelanjutan dengan menitik beratkan pada transaksi penjualan pada saat
pelanggannya. Pembeli mapun penjual akan itu juga, bahkan mempunyai keampuhan lebih baik
mau membangun hubungan yang berkelanjutan untuk pelanggan yang hanya membutuhkan barang
manakala selama berhubungan tersebut meru- saat itu juga, dalam jangka waktu pendek dan yang
pakan hubungan timbal balik yang memberikan dapat beralih dari satu pemasok ke pemasok lain.
nilai tambah bagi kedua pihak.Keunggulan Situasi ini sering terjadi pada pasar “komoditas“
kompetisi tidak semata-mata didasarkan atas seperti perdagangan tegel dimana berbagai pemasok
kualitas produk, atau harga, tetapi juga atas menawarkan produk bervariasi dalam jumlah yang
kemampuanlah perusahaan untuk membantu besar. Pelanggan dapat membeli kebutuhan tegel
pelanggannya menciptakan dan mengembang- dari beberapa pemasok dan memilih tawaran yang
kan nilai tambah untuk mereka. terbaik dari pengalaman pembelian yang lalu.
2. Konsep customer relationship marketing adalah Kenyataan bahwa pemasok tegel mengembangkan
melihat produk sebagai proses. Dalam konteks bentuk relationship marketing jangka panjang de-
ini, perbedaan tradisional antara barang dan ngan pembeli tidak secara otomatis dapat terbentuk,
jasa tidak punya makna lagi. Produk yang karena seringkali pada penjualan periode berikutnya
disampaikan kepada pelanggan, dilihat sebagai harga dan penawaran berubah secara kompetetif.
suatu kesatuan yang terlibat dalam proses tukar Sebaliknya relationship marketing memegang
menukar antara penjual dan pembeli . Melalui peranan penting dengan pelanggan yang memiliki
proses pertukaran ini, sebagai dari kompetensi kebutuhan jangka panjang dan biaya peralihan yang
penjual dialihkan untuk meningkatkan nilai tam- tinggi.Pelanggan biasanya memilih pemasok dengan
bah pelanggannya. Dengan demikian, diferen- teliti melihat reputasi, pelayanan terbaik mereka serta
siasi sebagai dasar keunggulan bersaing, memilih teknologi state of the art yang dapat digu-
berubah menjadi diferensiasi proses, sehingga nakan untuk jangka panjang. Pelanggan maupun
terbuka pula peluang tak terbatas untuk mem- pemasok menginvestasikan dana dan waktu untuk
bangun hubungan kemitraan yang berlainan. membangun keterkaitan relationship marketing,
Bahkan komoditipun dapat dibedakan dengan karena pelanggan akan kehilangan biaya dan sangat
mengubah proses hubungan antara penjual dan berisiko bila beralih ke pemasok lain. Di lain pihak
pembelinya menjadi hubungan kemitraan pemasok akan kehilangan pelanggan utamanya bila
3. Konsep customer relationship marketing adalah tidak memberikan pelayanan terbaik.
berkaitan dengan tanggung jawab penjual. Oleh sebab itu penting untuk pemilihan peng-
Tidaklah cukup bagi suatu perusahaan dengan gunaan relationship marketing dan transactional
semata-mata memuaskan kebutuhan pelang- marketing dengan mempertimbangkan hal-hal
gannya saja. Tidak juga cukup hanya karena berikut:
pelanggan sudah puas. Perusahaan dapat 1. Jika pelanggan sangat tergantung pada satu
membangun hubungan kemitraan yang lebih pemasok, customer relationship marketing tepat
kuat hanya apabila perusahaan mengambil alih untuk digunakan sebagai strategi pemasaran.
tanggung jawab untuk mengembangkan hu- Sebaliknya jika pelanggan tidak bergantung
bungan kemitraan, dan menawarkan pening- pada satu pemasok dan bisa berpindah-pindah
katan nilai tambah kepada pelanggannya.
80 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
terdiri dari empat penggerak, penggerak pertama luarannya (G) guna untuk memberikan kompensasi
adalah pengeluaran konsumsi masyarakat (C = turunnya pengeluaran konsumsi masyarakat
Consumption), penggerak kedua adalah pengeluaran (sebagai mesin penggerak ekonomi ketiga). .Namun
investasi oleh ivestor (I = Invesment oleh pihak pada saat krisis pemerintah tidak mempunyai
swasta), penggerak ketiga adalah pengeluaran cadangan devisa yang cukup sehingga cukup
pemerintah /belanja pemerintah (G = Government merepotkan pemerintah.Defisit pengeluaran yang
Expenditure), dan penggerak keempat adalah terlalu besar juga akan merepotkan pemerintah.
kegiatan ekspor neto (X – M). Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah
Untuk negara yang jumlah penduduknya Indonesia terpaksa minta bantuan IMF, namun
banyak seperti negara Indonesia diuntungkan karena diminta untuk memperketat uang beredar, sehingga
potensi untuk pengeluaran konsumsi cukup besar yang terjadi konsumsi dan investasi semakin macet
(sebagai mesin penggerak ekonomi pertama). Hal ini akhirnya hasilnya lebih parah.Untuk mendongkrak
terjadi karena pengeluaran konsumsi C selalu pengeluaran konsumsi masyarakat pemerintah bisa
dianggap dapat menjadi “katup” penyelamat memberikan bantuan langsung tunai (BLT). Cara
perekonomian.Krisis ekonomi yang terjadi tahun yang paling mudah namun tidak populer untuk
1998 yang lalu, hal tersebut diatas tidak terjadi menutup defisit anggaran yang terlalu besar adalah
karena setiap orang fokus pada kebutuhan dasar dengan melakukan cetak uang, namun akibatnya
sehingga terjadi penundaan pembelian barang- akan menimbulkan inflasi dan justru akan menu-
barang yang bukan merupakan kebutuhan dasar. runkan pengeluaran konsumsi (C).
Semua orang masih terpikirkan tentang masa depan Mesin penggerak ekonomi yang keempat
Indonesia, sehingga setiap orang tidak mau adalah ekspor neto yang merupakan selisih antara
spekulasi untuk membelanjakan uangnya. Uang ekspor dan impor. Negara Indonesia masih banyak
yang mereka miliki disimpan dalam bentuk likuiditas . menghasilkan ekspor komoditas dan barang tam-
Mesin penggerak ekonomi kedua adalah bang yang nilai tambahnya tidak besar. Sementara
Investasi. Semakin orang percaya terhadap pereko- itu, impornya kebanyakan branded good, branded
nomian suatu negara, semakin besar minat investor service, atau branded commodity yang nilainya cuku
untuk menanamkan modalnya. Penamanan modal tinggi. Hal ini mengakibatkan surplus perdagangan
yang diharapkan adalah penanaman modal lang- luar negeri Indonesia relatif kecil.
sung, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri Dengan memperhatikan mesin penggerak
yang akan lebih stabil karena sekali melakukan ekonomi suatu negara tersebut, maka penting bagi
investasi untuk jangka panjang. Pada saat terjadi pemasar untuk tetap bisa membangun hubungan de-
krisis,investasi biasanya turun karena sebagian ngan para pelanggan baik pelanggan itu konsumen
besar orang memberhentikan atau menunda untuk akhir, investor baik itu pedagang/ pengusaha,
melakukan investasi sambil menunggu saat yang pemerintah yang juga sebagai konsumen produk
tepat. atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
Krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan: (1) maupun kaitannya dengan kegiatan ekspor-impor
pinjaman bank yang biasanya bisa membantu orang yang kesemuanya ini akan mempunyai andil yang
membeli suatu barang secara cicilan tidak jalan cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi dari
karena bunga bank terlalu tinggi bisa sampai 80 suatu negara.
persen per tahun.Lembaga perbankan merupakan Saat ini, setiap perusahaan selalu menghadapi
mesin penggerak perekonomian suatu negara, konsumen yang selalu menuntut pelayanan prima
karena mesin penggerak pertama tidak jalan dari setiap transaksi yang terjadi.Konsumen tersebut
Indonesia langsung mengalami pertumbuhan negatif mempunyai pengetahuan yang cukup lengkap
13 persen saat itu. (2) waktu krisis, biasanya tentang produk, harga yang mereka butuhkan, dan
pengeluaran untuk konsumsi masyarakat (C) turun. mereka cepat berpindah ke produk lain manakala
Turunnya pengeluaran masyarakat tersebut mereka kurang puas dengan pelayanan yang
maka pemerintah harus meningkatkan penge- diterima dari perusahaan.
82 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)