Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA MENJAGA DAN MENINGKATKAN HUBUNGAN BAIK DENGAN

KONSUMEN DALAM MASA KRISIS


Tulus Haryono
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

ABSTRACT

To maintain and improve customer relationship is the right strategy in the crisis period. This effort
can be implemented by marketing relationship strategy. This strategy focus on customer as a partner,
who we have to build continuous mutualism relationship. This is a long term relationship which impact on
cost efficiency, compared than to get a new customer. This relationship gurantee the company’s lifetime,
so it will be strenghten economic condition.
Keywords: Relationship Marketing, Transactional Marketing, Economic growth, Economic Condition

PENDAHULUAN secara tidak langsung menyebabkan terjadinya


sebuah masalah yang besar , seperti suatu kebijakan
Istilah krisis bukanlah merupakan sesuatu yang
yang diambil oleh pemerintah mengenai kenaikan
asing yang akhir-akhir ini sering kita dengar maupun
harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan
dibicarakan dalam perbincangan setiap orang.
upah minimum regional maupun kebijakan-kebijakan
Pembicaraan tentang krisis mulai dari krisis ekonomi,
lain yang intinya membuat masalah besar dalam
krisis moneter, krisis kepemimpinan maupun krisis
suatu perusahaan.
moral yang melanda bangsa kita. Dari berbagai krisis
tersebut ternyata sangat terasa dampaknya terhadap Secara internal krisis dapat terjadi sebagai
kondisi ekonomi kita, terbukti dengan banyaknya akibat tindakan yang secara sengaja oleh orang-
perusahaan yang gulung tikar sehingga terjadi pemu- orang tertentu yang berusaha untuk memuluskan
tusan hubungan kerja bagi para karyawan yang tujuannya atau mungkin secara tidak sengaja terjadi
akhirnya menambah banyaknya jumlah pengang- karena beberapa kesalahan dalam pengambilan
guran di Indonesia. kebijakan seperti pengambilan kebijakan yang penuh
dengan muatan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)
Krisis adalah sesuatu yang terjadi dalam setiap
yang dianggap sebagai biang keladi terjadinya krisis
organisasi dalam keadaan tertekan / dalam keadaan
di Indonesia yang tercinta ini.
yang mengalami kesulitan. Tekanan tersebut dapat
berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam Krisis dapat pula terjadi karena adanya
(internal) organisasi yang memaksa manajemen un- peristiwa-peristiwa yang datang secara tiba-tiba dan
tuk mengambil keputusan yang tepat agar organisasi tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak dapat
tersebut bias keluar dari lubang jarum krisis diantisipasi, seperti kasus terjadinya kenaikan harga
(tekanan). BBM dunia yang begitu tajam yang membuat kondisi
ekonomi menjadi porak poranda.Salah satu dampak
Krisis bisa terjadi akibat dari tindakan manusia
krisis keuangan dan resesi ekonomi terhadap negara
maupun oleh bencana alam, kebakaran, banjir, gem-
Indonesia adalah smakin menurunnya ekspor Indo-
pa bumi, gunung meletus maupun adanya kelang-
nesia dan menurunnya jumlah investasi asing ke
kaan sumber daya yang tersedia sehingga mengaki-
Indonesia , yang disebabkan: (a). resesi ekonomi
batkan harga-harga sumber daya tersebut menjadi
mitra dagang utama Indonesia, (b). melemahnya
mahal.
kegiatan ekonomi nasional Indonesia, (c) depresiasi
Apabila yang menjadi penyebab utama terjadinya mata uang rupiah, (d) menurunnya daya beli
krisis adalah manusia, secara eksternal mereka masyarakat, dan (e) terbatasnya penyediaan modal
mungkin mengambil kebijakan-kebijakan yang

JEJAK, Volume 3, Nomor 1, Maret 2010 75


kerja di perbankan Indonesia untuk menstimulasi partnership (business unit, employess dan functional
kegiatan bisnis nasional (Heflin Frinces , 2009). departments).
Dalam keadaan krisis seperti ini membutuhkan Dalam tulisan ini akan membahas pemasaran
tindakan-tindakan yang tangkas dan cepat dari para relasional dengan pelanggan (customer relationship
pelaku bisnis, diperlukan ketenangan dan pemikiran marketing-CRM) yang merupakan strategi pema-
yang kritis untuk menanggulangi krisis tersebut. saran yang tepat dalam masa krisis.Juga akan
Salah satu upaya yang perlu dipikirkan adalah bagai- dibahas” Pemasaran hubungan pelanggan dengan
mana caranya untuk mempertahankan dan mening- mesin penggerak ekonomi” yang meliputi: penge-
katkan hubungan dengan para pelanggan agar tetap luaran konsumsi masyarakat (C), investasi oleh
loyal terhadap produk kita. Lebih-lebih dalam meng- investo (I), pengeluaran pemerintah (G), dan
hadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. kegiatan ekspor-impor (X–M). Keberhasilan dalam
Era persaingan yang sangat tinggi khususnya membangun pemasaran hubungan dengan pelang-
dalam industri jasa, pengelolaan relasi dengan pe- gan akan ikut mendongkrak berputarnya mesin
langgan merupakan factor kritikal pada kesuksesan penggerak ekonomi.
perusahaan. Penghantaran kualitas jasa dan penca-
paian kepuasan pelanggan yang tinggi akan ber- PEMASARAN RELASIONAL DENGAN
kaitan erat dengan perolehan laba, penghematan PELANGGAN (CUSTOMER RELATIONSHIP
biaya, dan peningkatan pangsa pasar (Sager 1994 MARKETING)
dalam Anton 1996).
Teori dan praktek pemasaran tradisional telah
Peter Drucker (1979) menyatakan aktivitas bis-
berfokus pada upaya menarik para pelanggan baru,
nis perusahaan perlu difokuskan pada usaha menda-
bukannya mempertahankan pelanggan yang ada.
patkan dan menjaga pelanggan, dalam hal ini mem-
Namun sekarang paradigmanya sudah berubah yaitu
pertahankan pelanggan harus mendapat perhatian
dari paradigma transaksional bergeser kearah
yang lebih kuat pada pengukuran dan pengelolaan
relasional karena pelanggan makin menuntut lebih
relasi pelanggan individual. Dengan kata lain semua
banyak (more for less) dan intensitas persaingan
perusahaan berada dalam bisnis jasa yakni
menjadi amat kuat (Teddy Pawitra, 1997). Mencipta-
memuaskan kebutuhan pelanggan (Egan 2001).
kan transaksi sebagai paradigma dalam pemasaran
Sehubungan dengan hal ini penting untuk memahami
sudah bergeser. Menjalin hubungan dengan pelang-
konsep konstruk relasional, karena salah satu hasil
gan dalam jangka panjang, tidak sekedar mencipta-
dari keberhasilan membangun relasi yang baik
kan transaski, menjadi paradigma baru untuk
adalah kemauan konsumen untuk melakukan
mencapai keberhasilan pemasaran.
beberapa tindakan diantaranya adalah memberi
dorongan kepada orang lain untuk melakukan hal Menjalin hubungan dengan pelanggan berarti
yang sama seperti dirinya dan memberi informasi mendapatkan dan mempertahankan hubungan de-
yang baik mengenai perusahaan tersebut. ngan pelanggan secara berkesinambungan. Paradig-
ma tersebut dinamakan relationship marketing (Basu
Morgan dan Hunt (1994) menegaskan bahwa
Swastha, 1997). Dasar pemikiran dalam praktek
pemahaman konstruk relasional tidak terlepas
pemasaran tersebut adalah bahwa jalinan hubungan
dengan pembahasan menyangkut konsep pema-
dengan pelanggan itu dianggap sangat menghemat
saran hubungan (relationship marketing), dalam hal
biaya dibandingkan dengan mencari pelanggan baru
ini suatu perusahaan (focal firm) untuk dapat unggul
atau mendapatkan pelanggan lama yang sudah
dalam kompetisi haruslah memiliki hubungan yang
putus hubungan.Memang terjalinnya hubungan
baik dengan empat pihak utama: supplier partnership
jangka panjang antara pemasar dengan pelanggan
(meliputi good suppliers dan services suppliers),
itu bermula dari terciptanya transaksi, kemudian tran-
lateral suppliers (competitors, nonprofit organiza-
saksi-transaksi serupa diulang kembali sehingga
tions, dan government), buyer partnership (interme-
akhirnya menjadi jalinan hubungan jangka panjang.
diate customer sultimate customers), serta internal

76 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
Pemasaran relasional dengan pelanggan ada- 1. Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan
lah proses membentuk, mempertahankan, dan
Kunci untuk membangun hubungan jangka
meningkatkan relasi yang kuat, yang penuh nilai
panjang adalah penciptaan nilai dan kepuasan
dengan para pelanggan dan para pemercara
pelanggan yang setia, dan pelanggan yang setia
(stakeholders) lain (Kotler dan Amstrong 2001).
lebih cenderung akan memberi perusahaan pangsa
Selain merancang berbagai strategi untuk menarik
yang lebih besar dari bisnis mereka. Nilai pelanggan
para pelanggan baru dan menciptakan transaksi
(customer value), bahwa pelanggan membeli dari
dengan mereka, perusahaan terus-menerus sedang
suatu perusahaan yang mereka percayai memberi-
berjuang mati-matian untuk mempertahankan para
kan kepada mereka nilai (customer delivered value)
pelanggan yang ada dan membangun relasi jangka
yang paling tingi. Nilai yang diberikan kepada pelang-
panjang yang mampu mendatangkan laba dengan
gan (customer delivered value) adalah perbedaan
mereka. Pandangan yang baru adalah bahwa pema-
antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
saran merupakan ilmu dan seni mencari, memper-
total dari sebuah tawaran pemasaran - laba bagi
tahankan dan menumbuhkan para pelanggan yang
pelanggan tersebut. Nilai tersebut dicerminkan dari 4
mampu mendatangkan laba.
sumber: produk, layanan, personalia, dan citra.
Menghadapi perekonomian yang berkembang Berdasarkan aspek ini maka produk yang dibeli
dan pasar yang bertumbuh dengan pesat, perusa- dapat dinilai berdasarkan keandalan, daya tahan,
haan- perusahaan bisa mempraktekkan pendekatan dan kinerja yang lebih tinggi serta mempunyai
pemasaran yang disebut “ember bocor”. Bertumbuh- layanan tambahan yang lebih baik. Biaya pelanggan
nya pasar berarti banyak persediaan pelanggan total (total customer cost) adalah total dari semua
baru. Perusahaan-perusahaan bisa terus mengisi biaya moneter, waktu, energi, dan biaya psikis yang
ember pemasaran dengan pelanggan baru tanpa sudah diantisipasi pembeli.Pembeli membandingkan
takut kehilangan pelanggan lamanya melalui lubang- nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan total
lubang yang ada di dasar ember itu. untuk menentukan nilai total yang diberikan.Hasil ini
Namun demikian, perusahaan-perusahaan dapat dipakai sebagai dasar oleh pembeli untuk
sekarang ini sedang menghadapi banyak realitas mengambil keputusan dalam pembelian suatu
pemasaran yang baru. Demografi yang berubah, barang sehingga dicapai kepuasan pelanggan.
para pesaing yang semakin canggih, dan kelebihan Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
kapasitas di banyak industri sehingga mengakibatkan adalah seberapa jauh persepsi kinerja sebuah
semakin ini sedang berjuang keras untuk mendapat- produk sesuai dengan harapan-harapans seorang
kan pangsa pasar dari pasar-pasar yang volumenya pembeli. Kepuasan pelanggan pada sebuah pembe-
menyusut. Dengan demikian biaya untuk menarik lian bergantung pada kinerja actual produk tersebut
pelanggan baru menjadi meningkat. Oleh sebab itu dibandingkan dengan harapan-harapan seorang
sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mena- pembeli. Jika kinerja produk itu jauh dari harapan,
rik, mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan. pelanggan tersebut merasa tidak puas. Jika kinerja
Menarik, mempertahankan dan menumbuhkan produk itu sesuai dengan harapan, pelanggan terse-
pelanggan but puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
Perusahaan beroperasi untuk jangka waktu sangat puas atau sangat senang. Harapan-harapan
yang tidak terbatas. Untuk mencapai hal ini maka tersebut didasarkan atas pengalaman membeli dima-
diperlukan suatu strategi untuk membangun relasi sa lalu, pendapat rekan dan kolega, dan informasi
yang baik sehingga bisa menjamin eksistensi serta janji, pemasar dan pesaing. Para pemasar
perusahaan tersebut sepanjang hidupnya. Kotler dan harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat harap-
Amstrong (2001) menentukan strategi yang bisa an yang tepat. Jika mereka menetapkan harapan
dipergunakan dan diharapkan bisa bermanfaat untuk terlalu rendah, mereka bisa memuaskan pembeli
membangun relasi tersebut adalah: tetapi gagal untuk menarik cukup banyak pembeli.
Sebaliknya, jika mereka menaikkan harapan terlalu
tingi, para pembeli cenderung menjadi kecewa.

JEJAK, Volume 3, Nomor 1, Maret 2010 77


2. Membangun kesetiaan pelanggan dan upaya STRATEGI PEMASARAN: DARI STRATEGI
mempertahankan pelanggan. TRANSAKSI KE STRATEGI KEMITRAAN
Para pelanggan yang sangat puas menghasil- Strategi pemasaran dalam keadaan pasar yang
kan beberapa manfaat bagi perusahaan . Pelanggan- semakin penuh persaingan telah memaksa banyak
pelanggan yang puas akan kurang sensitive perusahaan meninjau kembali pendekatan strategi
terhadap harga, berbicara kepada orang lain tentang pemasarannya. Lebih-lebih dalam memasuki era
kebaikan perusahaan dan produk-produknya, dan globalisasi yang mengarah ke ekonomi pasar, telah
tetap setia untuk periode yang lebih lama. Oleh meningkatkan iklim persaingan usaha.
sebab itu sangatlah penting untuk membangun Keadaan ini memaksa setiap perusahaan untuk
kesetiaan pelanggan dengan menciptakan kepuasan mengkaji ulang pendekatan strategi pemasaran yang
pelanggan. Sebab kepuasan pelanggan tetap telah diterapkan. Perusahaan yang awalnya merasa
menjadi komponen kesetiaan pelanggan yang sangat sudah cukup puas dengan target mengejar penjualan
penting. Perusahaan akan mengalami kesulitan (sales) sebesar-besarnya yang telah dicapainya,
untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan tanpa sekarang sudah mengalami penurunan volume pen-
terlebih dahulu memperoleh tingkatan kepuasan jualan dengan adanya persaingan baru. Seperti
yang tinggi. Namun yang penting adalah bahwa misalnya sepeda motor Honda mengalami per-
perusahaan –perusahaan hendaknya secara seksa- saingan berbagai merek sepeda motor asal Korea,
ma mengkaji kesetiaan pelanggannya sendiri, yang China maupun dari Jepang sendiri. Termasuk juga
sering menjadi indicator yang lebih baik atas sikap merek mobil Toyota juga mengadapi persaingan
dan perilaku pelanggan terhadap produk yang yang cukup tajam dari mobil-mobil asal Korea
dipasarkannya. Selatan, Malaysia maupun merek mobil lain yang
sudah lama menjadi saingannya. Bahkan merek
3. Meningkatkan pangsa pasar yang sama saling bersaing karena pemerintah
membebaskan impor kendaraan bermotor.
Selain dari sekedar menarik dan mempertahan-
Dalam keadaan persaingan yang seperti ini,
kan para pelanggan yang baik, para pemasar ingin
memaksa semakin banyak perusahaan untuk men-
senantiasa meningkatkan pangsa pasar (share of
coba bertahan sebelum kemudian mengembangkan
customer) mereka. Mereka ingin menangkap pangsa
dirinya. Salah satu hal strategis yang dapat dilakukan
pasar yang lebih besar dari pembelian pelanggan
adalah mempertahankan pelanggan.
terhadap berbagai kategori produk mereka, baik
dengan menjadi pemasok tunggal bagi produk- Dari sinilah mulai dirasakan perlunya memanajemeni
produk yang saat ini dibeli oleh pelanggan beli atau hubungan dengan pelanggan agar tetap berhubung-
dengan membujuk pelanggan supaya membeli an dengan perusahaan. Inilah awal dari perubahan
produk-produk perusahaan yang lain. Dengan orientasi dari transaksi (sales) ke relasional (relation-
meningkatkan pangsa pasar maka diharapkan dapat ship) atau disebut perubahan dari transactional
meningkatkan pelanggan. Salah satu cara terbaik marketing ke relational marketing. Tahap ini pula
yang dapat meningkatkan pangsa pelanggan adalah menandai pentingnya kembali ke orientasi pasar
dengan melalui penjualan silang. Penjualan silang (market oriented atau market focus)
berarti memperoleh lebih banyak bisnis dari para Dengan penerapan relational marketing diha-
pelanggan salah satu produk atau layanan saat ini rapkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan-
dengan menjual kepada mereka sejumlah tawaran nya dapat menjadi pengikat antara perusahaan
tambahan. Untuk bisa mencapai sasaran yang dengan pelanggannya.Jadi tidak semata-mata meng-
diharapkan tersebut diperlukan strategi untuk andalkan kualitas produk atau jasa untuk meme-
memenangkan persaingan. nangkan persaingan.

78 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
Dalam penerapan relational marketing, ada 3 Meskipun penerapan customer relational
hal penting yang menjadi perhatian utama: marketing dirasa cukup efektif untuk dipergunakan
1. Konsep customer relational marketing adalah sebagai strategi pemasaran dalam menghadapi
memanajemeni hubungan perusahaan dengan banyak persaingan seperti yang sekarang ini
pelanggannya sehingga tercipta nilai tambah dihadapi oleh banyak perusahaan, namun masih
(value creation) bagi pelanggannya. Sasarannya perlu dipertimbangkan jenis usaha apa yang cocok
bukan lagi memaksimalkan penjualan dari suatu dengan menggunakan customer relational marketing.
transaksi, tetapi lebih kepada upaya memba- Dalam konsep pemasaran transaksi yang lebih
ngun hubungan yang berkelanjutan dengan menitik beratkan pada transaksi penjualan pada saat
pelanggannya. Pembeli mapun penjual akan itu juga, bahkan mempunyai keampuhan lebih baik
mau membangun hubungan yang berkelanjutan untuk pelanggan yang hanya membutuhkan barang
manakala selama berhubungan tersebut meru- saat itu juga, dalam jangka waktu pendek dan yang
pakan hubungan timbal balik yang memberikan dapat beralih dari satu pemasok ke pemasok lain.
nilai tambah bagi kedua pihak.Keunggulan Situasi ini sering terjadi pada pasar “komoditas“
kompetisi tidak semata-mata didasarkan atas seperti perdagangan tegel dimana berbagai pemasok
kualitas produk, atau harga, tetapi juga atas menawarkan produk bervariasi dalam jumlah yang
kemampuanlah perusahaan untuk membantu besar. Pelanggan dapat membeli kebutuhan tegel
pelanggannya menciptakan dan mengembang- dari beberapa pemasok dan memilih tawaran yang
kan nilai tambah untuk mereka. terbaik dari pengalaman pembelian yang lalu.
2. Konsep customer relationship marketing adalah Kenyataan bahwa pemasok tegel mengembangkan
melihat produk sebagai proses. Dalam konteks bentuk relationship marketing jangka panjang de-
ini, perbedaan tradisional antara barang dan ngan pembeli tidak secara otomatis dapat terbentuk,
jasa tidak punya makna lagi. Produk yang karena seringkali pada penjualan periode berikutnya
disampaikan kepada pelanggan, dilihat sebagai harga dan penawaran berubah secara kompetetif.
suatu kesatuan yang terlibat dalam proses tukar Sebaliknya relationship marketing memegang
menukar antara penjual dan pembeli . Melalui peranan penting dengan pelanggan yang memiliki
proses pertukaran ini, sebagai dari kompetensi kebutuhan jangka panjang dan biaya peralihan yang
penjual dialihkan untuk meningkatkan nilai tam- tinggi.Pelanggan biasanya memilih pemasok dengan
bah pelanggannya. Dengan demikian, diferen- teliti melihat reputasi, pelayanan terbaik mereka serta
siasi sebagai dasar keunggulan bersaing, memilih teknologi state of the art yang dapat digu-
berubah menjadi diferensiasi proses, sehingga nakan untuk jangka panjang. Pelanggan maupun
terbuka pula peluang tak terbatas untuk mem- pemasok menginvestasikan dana dan waktu untuk
bangun hubungan kemitraan yang berlainan. membangun keterkaitan relationship marketing,
Bahkan komoditipun dapat dibedakan dengan karena pelanggan akan kehilangan biaya dan sangat
mengubah proses hubungan antara penjual dan berisiko bila beralih ke pemasok lain. Di lain pihak
pembelinya menjadi hubungan kemitraan pemasok akan kehilangan pelanggan utamanya bila
3. Konsep customer relationship marketing adalah tidak memberikan pelayanan terbaik.
berkaitan dengan tanggung jawab penjual. Oleh sebab itu penting untuk pemilihan peng-
Tidaklah cukup bagi suatu perusahaan dengan gunaan relationship marketing dan transactional
semata-mata memuaskan kebutuhan pelang- marketing dengan mempertimbangkan hal-hal
gannya saja. Tidak juga cukup hanya karena berikut:
pelanggan sudah puas. Perusahaan dapat 1. Jika pelanggan sangat tergantung pada satu
membangun hubungan kemitraan yang lebih pemasok, customer relationship marketing tepat
kuat hanya apabila perusahaan mengambil alih untuk digunakan sebagai strategi pemasaran.
tanggung jawab untuk mengembangkan hu- Sebaliknya jika pelanggan tidak bergantung
bungan kemitraan, dan menawarkan pening- pada satu pemasok dan bisa berpindah-pindah
katan nilai tambah kepada pelanggannya.

JEJAK, Volume 3, Nomor 1, Maret 2010 79


ke pemasok yang lain , transactional marketing Secara umum, ada empat elemen dalam pen-
lebih tepat ciptaan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Elemen
2. Jika biaya beralihnya ke pemasok lain cukup pertama konsumen (C), elemen kedua adalah inves-
tinggi strategi customer relationship marketing tasi swasta (I), elemen ketiga adalah pengeluaran
lebih efektif, sedangkan jika biaya beralih ke pemerintah (G), dan elemen terakhir kegiatan ekspor
pemasok lain cukup rendah maka strategi impor (X–M).Keempat elemen penciptaan pertum-
transactional marketing lebih cocok untuk buhan ekonomi tersebut, bisa dirinci mendasarkan
diterapkan pelaku ekonomi dari suatu negara yang bisa
dipisahkan menjadi:
3. Jika membutuhkan investasi yang besar untuk
memberikan pelayanan yang baik, garansi, 1. Perekonomian dua sektor, dimana pelaku eko-
kualitas terbaik untuk produknya, maka custo- nomi yang sekaligus sebagai pencipta pertum-
mer relationship marketing merupakan konsep buhan ekonomi terdiri dari dua pelaku, yaitu
yang tepat untuk diterapkan. Sebaliknya jika rumah tangga masyarakat sebagai konsumen
tidak memerlukan investasi yang besar karena akhir akan barang dan jasa (C), dan pihak
penjualan hanya berfokus sekali transaksi, swasta yang melakukan kegiatan investasi (I).
transactional marketing tepat untuk diterapkan Pendapatan nasional bersumber dari konsumsi
masyarakat dan pengeluaran investasi oleh
4. Jika membutuhkan pelayanan value added yang
swasta, Y = C + I.
dapat menciptakan sinergi, menyebabkan
pelanggan lebih loyal kepada pemasok. Fasilitas 2. Perekonomian tiga sektor, dimana pelaku eko-
just-in time, perfect quality, sole-supplier rela- nomi bertambah satu pelaku yaitu pemerintah
tionship dengan otomatisasi arus informasi yang melakukan pengeluaran sebagai belanja
dengan dasar win-win relationship menjadikan pemerintah untuk belanja barang dan jasa.
relationship marketing mampu meperpanjang Pendapatan nasional bersumber dari dua pelaku
daur hidup pelanggan. Sebaliknya jika tidak ekonomi tersebut di atas ditambah dengan
memerlukan pelayanan value added, karena pengeluaran pemerintah, Y = C + I + G .
hanya sekali terjadi peristiwa penjualan maka 3. Perekonomian empat sektor, dimana pelaku
strategi pemasaran cocok dengan transactional ekonomi bertambah lagi satu pelaku yaitu
marketing. kegiatan ekspor-impor. Pendapatan nasional
Pentingnya membangun hubungan dengan bersumber dari ketiga pelaku ekonomi tersebut
pelanggan dalam menghadapi krisis ekonomi. di atas ditambah dengan hasil neto dari ekspor-
impor, Y = C + I + G + (X–M).
Kegiatan ekonomi tidak lepas kaitannya dengan
kegiatan pemasaran.Supaya kegiatan ekonomi dapat Empat elemen pencipta pertumbuhan ekonomi
lancar maka kegiatan pemasaran harus sukses. Oleh tersebut jika dinyatakan dalam bentuk persamaan
sebab itu, terdapat hubungan yang erat antara secara menyeluruh, dapat ditunjukkan dengan persa-
pemasaran dengan ekonomi.Hal ini tercermin dari: maan berikut:
(1) orang pemasaran dapat menciptakan nilai dari Y = C + I + G + (X – M)
tiap-tiap perusahaan, sedangkan orang ekonomi
dimana:
makro menghitung nilai yang diciptakan secara
agregat; (2) Orang ekonomi makro biasanya mela- Y = besarnya pendapatan nasional yang bisa
kukan analisis dari hasil penciptaan nilai tersebut dan digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
kemudian dari hasil analisis tersebut dapat membe- ekonomi suatu negara yang bisa diciptakan lewat C
rikan rekomendasi kepada pemerintah tentang (pengeluaran konsumsi oleh masyarakat), I (penge-
kebijakan apa yang harus diambil. Tujuannya agar luaran investasi oleh investor), G (pengeluaran
kebijakan tersebut bisa menciptakan nilai secara konsumsi oleh negara/belanja pemerintah), dan
maksimal. Perusahaan akan adapat menangkap X-M (net export suatu negara).
peluang tersebut untuk menciptakan pasar. Dari persamaan tersebut diatas dapat dikatakan
bahwa mesin penggerak ekonomi suatu negara

80 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)
terdiri dari empat penggerak, penggerak pertama luarannya (G) guna untuk memberikan kompensasi
adalah pengeluaran konsumsi masyarakat (C = turunnya pengeluaran konsumsi masyarakat
Consumption), penggerak kedua adalah pengeluaran (sebagai mesin penggerak ekonomi ketiga). .Namun
investasi oleh ivestor (I = Invesment oleh pihak pada saat krisis pemerintah tidak mempunyai
swasta), penggerak ketiga adalah pengeluaran cadangan devisa yang cukup sehingga cukup
pemerintah /belanja pemerintah (G = Government merepotkan pemerintah.Defisit pengeluaran yang
Expenditure), dan penggerak keempat adalah terlalu besar juga akan merepotkan pemerintah.
kegiatan ekspor neto (X – M). Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah
Untuk negara yang jumlah penduduknya Indonesia terpaksa minta bantuan IMF, namun
banyak seperti negara Indonesia diuntungkan karena diminta untuk memperketat uang beredar, sehingga
potensi untuk pengeluaran konsumsi cukup besar yang terjadi konsumsi dan investasi semakin macet
(sebagai mesin penggerak ekonomi pertama). Hal ini akhirnya hasilnya lebih parah.Untuk mendongkrak
terjadi karena pengeluaran konsumsi C selalu pengeluaran konsumsi masyarakat pemerintah bisa
dianggap dapat menjadi “katup” penyelamat memberikan bantuan langsung tunai (BLT). Cara
perekonomian.Krisis ekonomi yang terjadi tahun yang paling mudah namun tidak populer untuk
1998 yang lalu, hal tersebut diatas tidak terjadi menutup defisit anggaran yang terlalu besar adalah
karena setiap orang fokus pada kebutuhan dasar dengan melakukan cetak uang, namun akibatnya
sehingga terjadi penundaan pembelian barang- akan menimbulkan inflasi dan justru akan menu-
barang yang bukan merupakan kebutuhan dasar. runkan pengeluaran konsumsi (C).
Semua orang masih terpikirkan tentang masa depan Mesin penggerak ekonomi yang keempat
Indonesia, sehingga setiap orang tidak mau adalah ekspor neto yang merupakan selisih antara
spekulasi untuk membelanjakan uangnya. Uang ekspor dan impor. Negara Indonesia masih banyak
yang mereka miliki disimpan dalam bentuk likuiditas . menghasilkan ekspor komoditas dan barang tam-
Mesin penggerak ekonomi kedua adalah bang yang nilai tambahnya tidak besar. Sementara
Investasi. Semakin orang percaya terhadap pereko- itu, impornya kebanyakan branded good, branded
nomian suatu negara, semakin besar minat investor service, atau branded commodity yang nilainya cuku
untuk menanamkan modalnya. Penamanan modal tinggi. Hal ini mengakibatkan surplus perdagangan
yang diharapkan adalah penanaman modal lang- luar negeri Indonesia relatif kecil.
sung, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri Dengan memperhatikan mesin penggerak
yang akan lebih stabil karena sekali melakukan ekonomi suatu negara tersebut, maka penting bagi
investasi untuk jangka panjang. Pada saat terjadi pemasar untuk tetap bisa membangun hubungan de-
krisis,investasi biasanya turun karena sebagian ngan para pelanggan baik pelanggan itu konsumen
besar orang memberhentikan atau menunda untuk akhir, investor baik itu pedagang/ pengusaha,
melakukan investasi sambil menunggu saat yang pemerintah yang juga sebagai konsumen produk
tepat. atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
Krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan: (1) maupun kaitannya dengan kegiatan ekspor-impor
pinjaman bank yang biasanya bisa membantu orang yang kesemuanya ini akan mempunyai andil yang
membeli suatu barang secara cicilan tidak jalan cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi dari
karena bunga bank terlalu tinggi bisa sampai 80 suatu negara.
persen per tahun.Lembaga perbankan merupakan Saat ini, setiap perusahaan selalu menghadapi
mesin penggerak perekonomian suatu negara, konsumen yang selalu menuntut pelayanan prima
karena mesin penggerak pertama tidak jalan dari setiap transaksi yang terjadi.Konsumen tersebut
Indonesia langsung mengalami pertumbuhan negatif mempunyai pengetahuan yang cukup lengkap
13 persen saat itu. (2) waktu krisis, biasanya tentang produk, harga yang mereka butuhkan, dan
pengeluaran untuk konsumsi masyarakat (C) turun. mereka cepat berpindah ke produk lain manakala
Turunnya pengeluaran masyarakat tersebut mereka kurang puas dengan pelayanan yang
maka pemerintah harus meningkatkan penge- diterima dari perusahaan.

JEJAK, Volume 3, Nomor 1, Maret 2010 81


Dalam menghadapi keadaan yang seperti ini, Ongkos untuk mempertahankan konsumen yang
perusahaan dituntut kemampuannya tidak hanya lama memang lebih murah ketimbang ongkos
menggejot volume penjualan yang setinggi-tingginya mencari konsumen baru.
saja, tetapi juga diharapkan mempunyai kemampuan
dan pengetahuan untuk mengetahui siapa konsumen
DAFTAR PUSTAKA
yang dihadapi, bagaimana sikap dan perilaku mereka
dan bagaimana berinteraksi dengan konsumen Anton, John (1996), Customer Relationship Mana-
tersebut. Oleh sebab itu, tugas produsen tidak hanya gement Making Hard Decision with Soft
mengenal konsumennya tetapi juga harus menjalin Number, Prentice Hall, Upper Saddle River,
hubungan yang baik secara terus-menerus dengan New Yersey.
para pelanggan sehingga para pelanggan dapat Basu Swastha (1997), Pergeseran Paradigma Dalam
dipertahankan. Pemasaran: Tinjauan Manajerial dan Perilaku
Konsumen, Kelola, Gajah Mada University
Business Review
PENUTUP Basu Swastha ( 2003), Menejemen Pemasaran
Penerapan relationship marketing dapat diper- Modern, Liberty, Yogyakarta.
gunakan oleh perusahaan untuk dapat memperta- Berry, Leonard L. (1995), Relationship Marketing In
hankan konsumen yang sudah menjadi pelanggan- Service: Growing Interest, Emerging Perspec-
nya, dan bagaimana cara-cara memperoleh konsu- tive, Journal of The Academy of Marketing
men yang baru. Science, 23 (4): 236- 246
Pendekatan yang ditawarkan relationship Drucker, Peter F. (1979) Adventures of Bystander,
marketing adalah berupaya untuk memperlakukan New York: Harper & Row
konsumen sebagai mitra dalam situasi yang sama- Egan, Jon (2001), Relationship Marketing Exploring
sama untung. Dalam situasi persaingan yang Relational Strategies in Marketing, Prentice Hall.
semakin ketat seperti sekarang ini dan dihadapkan Heflin Frinces (2009), Globalisasi Respons Terhadap
juga pada situasi ekonomi yang serba sulit, upaya Krisis Ekonomi Global, Mida Pustaka,
yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah Yogyakarta.
bagaimana memenangkan setiap persaingan secara Kotler, Philip (2000), Marketing Management, the
wajar dan dalam persaingan tersebut, dukungan Millenium edition, Prentice Hall International Inc.
konsumen merupakan suatu yang tidak bisa
Kotler, Philip & Amstrong (2001), Principles of
diremehkan begitu saja. Marketing, ninth edition, Prentice Hall , Inc.
Oleh sebab itu sangatlah penting untuk mem- Morgan, Robert M. dan Shelby D. Hunt (1994), The
bangun, mempertahankan dan menciptakan hu- Commitment–Trust Theory of Relationship
bungan yang baik dengan pelanggan agar kelang- Marketing, Journal of Marketing, 58 (3): 20-38
sungan hidup perusahaan dapat terjamin. Dengan Sukirno, Sadono. (2004). MAKROEKONOMI Teori
terjaminnya kelangsungan hidup suatu perusahaan, Pengantar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
maka secara langsung maupun tidak langsung akan
Teddy Pawitra (1997), Peta baru dan Arah
ikut memberikan andil terhadap kondisi ekonomi
Paradigma Pemasaran Abad 21, Kelola, Gajah
suatu negara. Mempertahankan konsumen justru Mada University Business Review.
merupakan tantangan yang sangat berat jika
dibandingkan dengan mencari konsumen baru.

82 Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Baik dengan Konsumen dalam Masa Krisis (Haryono: 75 – 82)

Anda mungkin juga menyukai