KDM I
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia 1
Disusun Oleh:
1. Eky Ugi Yartiwi Meileni
2. F. Laksita dewi
3. Farida Purnama Sari
4. Intan Mutia P
5. Nurul Ismiati
6. Nanda Agus Safitri Retnoningsih
7. Rishan Muhammad Mahfud
8. Ruti Emayanti
9. Sholikah
10. Susi Susanti
Mengetahui
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perawatan Luka”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia 1. Tujuan
yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan
tentang bagaimana cara perawatan luka yang baik dalam kehidupan sehari-hari, yang
kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan
tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi
Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................2
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................3
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
..................................................................................................5
1.2. Rumusan
Masalah............................................................................................................5
1.3. Tujuan
Penulisan..............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian ………………………………………………………………………………6
2.2. Proses Penyembuhan Luka……………………………………………………………..8
2.3 Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka . …………………………….....9
2.4. Perawatan Luka Bersih ……………………………………………………………….10
2.5 Perawatan Luka Basah…………………………………………………………………13
2.6. Menjahit Luka…………………………………………………………………………15
2.7. Mengangkat Jahitan…………………………………………………………………...17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga
memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini.
Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit
degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut
biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat
diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari
pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi
tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang
sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost
effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut.
Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan
produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka
A. PERSIAPAN
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley
Alat Lain:
Gunting Verband/plester
Plester
Nierbekken (Bengkok)
Lidi kapas
Was bensin
Alas / Perlak
Selimut Mandi
Kapas Alkohol dalam tempatnya
Betadine dalam tempatnya
Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)
Lembar catatan klien
3. Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat klien
Persiapan alat :
1. Bak balutan steril :
Kapas balut atau kasa persegi panjang
Kom kecil 2 buah
2 pasang pinset (4 buah) atau minimal 3 buah (2 cirurgis dan 1 anatomis)
Aplikator atau spatel untuk salaep jika diperlukan
Sarung tangan steril jika perlu
2. Perlak dan pengalas
3. Bengkok 2 buah
Bengkok 1berisi desinfektan 0,5 % untuk merendam alat bekas
Bengkok 2 untuk sampah
4. larutan Nacl 0,9 %
5. Gunting plester dan sarung tangan bersih
6. Kayu putih dan 2 buah kapas lidi
Prosedur :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakuakan
2. Dekatkan peralatan di meja yang mudah dijangkau perawat
3. Tutup ruangan sekitar tempat tidur dan pasang sampiran
4. Bantu klien pada posisi nyaman. Buka pakaian hanya pada bagian luka dan instruksikan
pada klien supaya tidak menyentuh daerah luka atau peralatan
5. Cuci tangan
6. Pasang perlak pengalas di bawah area luka
7. Pakai sarung tangan bersih, lepaskan plester dengan was bensin menggunakan lidi
kapas, ikatan atau balutan. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya
dengan perlahan sejajar kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat bekas
plester di kulit bersihkan dengan kayu putih
8. Angkat balutan kotor perlahan-lahan dengan menggunakan pinset atau sarung tangan,
pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien. Bila terdapat drain angkat
balutan lapis demi lapis
9. Bila balutan lengket pada luka lepaskan dengan menggunakan normal salin ( NaCl 0,9
%)
10. Observasi karakter dari jumlah drainase pada balutan
11. Buang balutan kotor pada sampah, hindari kontaminasi permukaan luar kantung,
lepaskan sarung tangan dan simpan pinset dalam bengkok yang berisi larutan
desinfektan
12. Buka bak steril, tuangkan larutan normal salin steril ke dalam mangkok kecil.
Tambahkan kassa ke dalam normal salin
13. Kenakan sarung tangan steril
14. Inspeksi keadaan luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan atau
penutup kulit dan karakter drainase ( palpasi luka bila perlu dengan bagian tangan yang
nondominan yang tidak akan menyentuh bahan steril )
15. Bersihkan luka dengan kapas atau kassa lembab yang telah dibasahi normal salin.
Pegang kassa atau kapas yang telah dibasahi dengan pinset. Gunakan kassa atau kapas
terpisah untuk setiap usapan membersihkan. Bersihkan dari area yang kurang
terkontaminasi ke area terkontaminasi
16. Pasang kassa yang lembab tepat pada permukaan kulit yang luka. Bila luka dalam maka
dengan perlahan buat kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan pinset. Secara
perlahan masukan kassa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan
kassa lembab
17. Luka ditutup dengan kassa kering. Usahakan serat kassa jangan melekat pada luka.
Pasang kassa lapisan kedua sebagai lapisan penerap dan tambahkan lapisan ketiga
18. Luka difiksasi dengan plester atau dibalut dengan rapi,
19. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat yang telah disediakan, dan simpan pisnet
yang telah digunakan pada bengkok perendam
20. Bereskan semua peralatan dan bantu pasien merapikan pakaian, dan atur kembali
posisi yang nyaman
21. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
22. Dokumentasikan hasil, observasi luka, balutan dan drainase, termasuk respon klien
Perhatian :
- Pengangkatan balutan dan pemasangan kembali balutan basah kering dapat
menimbulkan rasa nyeri pada klien
- Perawat harus memberikan analgesi dan waktu penggantian balutan sesuai dengan
puncak efek obat
- Pelindung mata harus digunakan jika terdapat resiko adanya kontaminasi ocular seperti
percikan dari luka
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa :
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau
pembedahan. Luka merupakan rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara
spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ada faktor tertentu yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka. Dan dibutuhkan keahlian khusus dalam
melakukan perawatan luka, agar luka dapat segera disembuhkan.
Saran
Sebaiknya dalam perawatan luka dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan
prosedur. Peralatan yang steril dan kemampuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Agar
luka tidak bertambah parah dan cepat disembuhkan. Untuk pemerintah daerah
sebaiknya mengadakan sosialisasi kepada masyarakat awam tentang pentingnya
merawat luka agar meminimalisasi terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
luka yang tidak dirawat dengan baik.