Anda di halaman 1dari 3

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Isti Yuni Purwanti S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Amkan Majda 15101241024

Program Study Manajemen pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

2019
Psikologi pendidikan
Tentang diri sendiri dan kecenderungan gaya belajar

Setiap orang pasti memiliki proses dan pengalaman yang berbeda dari sejak kecil
hingga dewasa. Saya lahir dalam sebuah kondisi perdesaan yang sangat kuat dengan ideologi.
Di desa saya merupakan sebuah perdesaan yang seluruhnya beragama islam dan menerapkan
pendidikan islam konvesional dengan berbentuk pesantren-pesantren didalam sebuah desa
dan berjumlah banyak. Sejak kecil saya sudah diperkenalkan tentang pengetahuan agama dan
mengikuti pembelajaran di pesantren, waktu itu saya menerapkan gaya belajar yang mirip
dengan teori behavioristik.

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal
seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori
behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar atau
pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah
ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan
tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan
yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
dipahami oleh murid.

Guru dalam sebuah pembelajaran adalah pacuan terhadap saya untuk menyerap apa
saja yang beliau sampaikan. Sehingga sistem yang terbentuk adalah pengetahuan guru harus
dapat tersampaikan dan dimiliki oleh muridnya. Metode yang digunakan runtut, rapi, dan
tidak berubah-ubah. Menurut saya, dengan gaya seperti ini sangat cocok dengan
kecenderungan saya sebagai individu dalam memahami proses pembelajaran dengan baik.
Dikarenakan dengan pemaparan yang runtut dan rapi akan memudahkan hafalan yang
sistematis dan benar dalam pemahamannya, sehingga cepat dalam memahami dan
menjelaskannya apabila dibarengi dengan fokus pada isi pengetahuan tersebut.
Tetapi dalam perkembangannya, di akhir-akhir ini saya telah berstatus mahasiswa
semester 7 di Jurusan Administrasi Pendidikan program studi Manajemen Pendidika FIP
UNY, saya merasa sekarang cenderung dengan teori humanistik.

Teori belajar humanisme dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup
kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk
memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Keterampilan atau
kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan
dari sudut pandang pengamatnya dan bisa dikatakan memanusiakan manusia.

Di era sekarang ini, saya sebagai individu dalam memahami sebuah pembelajaran
untuk mengetahui pengetahuan, saya lebih tertarik dengan menemukan sendiri dengan cara
yang saya miliki mengacu pada pengalaman yang dimiliki. Walaupun peran guru atau
pengajar tetap penting, tetapi saya melihat guru bukan dengan pandangan seperti dulu,
sekarang guru atau pengajar lebih ke bagian sisi pemberi stimulan untuk menarik perhatian
saya terkait pengetahuan yang dipaparkan. Sehingga apabila saya tertarik saya akan menggali
sendiri dan bahkan bisa lebih jauh dari apa yang dipaparkan oleh pengajar. Karena pada
dasarnya, semua kembali ke kemampuan individu melalui kemampuan intrapersonal sosial
dan metode pengembangan diri diterapkan.

Teori Behavioristik, Teori Humanistik

Anda mungkin juga menyukai