Anda di halaman 1dari 78

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH

PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1. GAMBARAN UMUM MAKRO (KABUPATEN MERANGIN)


3.1.1. Administrasi dan Geografis
Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di
Provinsi Jambi. Daerah ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Sarolangun Bangko sesuai dengan UU No.54 tahun 1999 dengan ibu kota
Kabupatennya di Kota Bangko. Letak geografis Kabupaten Merangin terletak
antara 10 10 32’11” – 10 20 50’00” Bujur Timur dan antara 10 28’23” – 10
52’00” Lintang Selatan, dengan luas sebesar 7.679 km2 atau 767,900 Ha. Secara
Administratif Kabupaten Merangin berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Tebo
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Rejang Prov. Bengkulu
Sebelah Barata : Berbatasan dengan Kabupaten Kerinci
Untuk mengetahui batas administrasi Kabupaten Merangin, dapat dilihat
pada gambar peta berikut ini :

Gambar 3.1. Peta Administrasi Kabupaten Merangin

III-1
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Secara administrasi pemerintahan, pembagian wilayah Kabupaten Merangin


terus mengalami pemekaran. Upaya pemekaran wilayah Kabupaten Merangin

III-2
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

tidak lain sebagai bentuk mendekatkan dan mengoptimalkan pelayanan kepada


masyarakat. Sejak tahun 1999, jumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten
Merangin berjumlah 9 Kecamatan, namun demikian sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2007 terjadi pemekaran sejumlah
kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 18 Kecamatan dan Berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2008 terjadi lagi pemekaran wilayah
kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 24 Kecamatan. Selanjutnya,
dengan adanya perubahan terhadap wilayah administratif Pemerintah Kabupaten
Merangin, maka luas wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Merangin
tergambar lebih jelas pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Luas dan Jumlah Kecamatan di Kabupaten Merangin
No Kecamatan Luas Area (Km2) Persentase (%)
1 Jangkat 967,23 12,60
2 Sungai Tenang 593,56 7,73
3 Muara Siau 655,06 8,53
4 Lembah Masurrai 688,99 8,97
5 Tiang Pumpung 274,86 3,58
6 Pamenang 346,54 4,51
7 Pamenang Barat 199,55 2,60
8 Renah Pamenang 107,58 1,40
9 Pamenang Selatan 167,47 2,18
10 Bangko 168,39 2,19
11 Bangko Barat 196,47 2,56
12 Batang Mesumai 111,34 1,45
13 Nalo Tantan 206,58 2,69
14 Sungai Manau 295,50 3,85
15 Renah Pembarap 272,86 3,55
16 Pangkalan Jambu 427,05 5,56
17 Tabir 333,33 4,34
18 Tabir Ulu 219,64 2,86
19 Tabir Selatan 196,25 2,56
20 Tabir Ilir 158,92 2,07
21 Tabir Timur 108,75 1,42
22 Tabir Lintas 115,38 1,50
23 Margo Tabir 128,30 1,67
24 Tabir Barat 739,50 9,63
Total 7.679,1 100
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan terluas di


Kabupaten Merangin adalah Kecamatan Jangkat dengan luas 967,23 Km2 dengan
persentase 12,60%, dari total luas Kecamtan yang ada pada Kabupaten Merangin.
Sedangkan Kecamatan Renah Pamenang merupakan wilayah yang terkecil yaitu

III-3
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

hanya 107,58 Km2 dengan persentase 1,40 % dari total luas Kecamatan yang ada
pada Kabupaten Merangin.

3.1.2. Struktur Ruang Kabupaten Merangin


Pada RTRW Kabupaten Merangin terdapat 5 jenis kegiatan yaitu pusat
kegiatan, terminal, pembangkit listrik, BTS terpadu dan TPA. Untuk sebaran
lokasinya pada Kabupaten Merangin bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-4
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.2. Peta Struktur Ruang Kabupaten Merangin

III-5
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.3. Pola Ruang Kabupaten Merangin


Pola ruang Kabupaten Merangin terdiri dari Kawasan lindung dan budidaya,
yang sudah diatur dalam RTRW Kabupaten Merangin. Untuk luas daerah
pembagiannya bisa diihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2.
Jenis Pola Ruang Kabupaten Merangin
No Jenis Pola Lindung Jenis Pola Budidaya
Ruang Luas Area Persentase Ruang Luas Area Persentase
(Ha) (%) (Ha) (%)
1 Sempadan 9.503,89 4,46 Holtikultura 31.353,7 5,87
Sungai
2 Sempadan 114,3 0,05 Lahan Kering 51.649,7 9,67
Danau
3 Tubuh Air 4.828,4 2,27 Perkebunan 271.118 50,76
4 KSA Taman 0,58 - Hutan Produksi 109.785 20,56
Batu Ciri
5 TWA Arboretum 71,28 0,03 Hutan Produksi 33.297 6,23
Terbatas
6 TWA Sungai 71,14 0,03 Lahan Basah 5.807,94 1,09
Misang
7 TWA Bukit 1,04 - Pertambangan 3.554,15 0,67
Tiung
8 Cagar Budaya 1,34 - Permukiman 27.524,8 5,15
Rumah Tuo
9 Taman Nasional 163.108 76,54 - - -
10 Hutan Lindung 35.399,9 16,61 - - -
Total 213.099,9 100 Total 534.090,30 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan pola ruang yang termuat dalam


RTRW Kabupaten Merangin tahun 2014-2034 untuk Kawasan lindung yang
terluas yaitu taman nasional seluas 163.108 Ha atu 76,54% dari total luas
Kawasan lindung. Serta untuk Kawasan budidaya terluas yaitu perkebunan seluass
271.118 Ha atau 50,76% dari total luas Kawasan budidaya Kabupaten Merangin.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-6
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.3. Peta Pola Ruang Kabupaten Merangin

III-7
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.4. DAS Kabupaten Merangin


Pada Kabupaten Merangin terdapat 23 daerah aliran sungai yang letaknya
tersebar dibeberapa Kecamatan yang dilalui oleh sungai tersebut. Untuk data
jumlah sungai yang ada pada Kabupaten bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3.
Daerah Aliran Sungai Kabupaten Merangin
No Daerah Aliran Sungai Kecamatan Luas Area (Ha) Persentase (%)
1 DAS Tabir Tabir Timur 99.301,05 13,16
Tabir Ilir
Tabir
Margo Tabir
Tabir Lintas
Tabir Ulu
Tabir Barat
Sungai Manau
Pangkalan
Jambu
2 DAS Aur Tabir Ilir 30.164,98 4,00
Tabir
Tabir Ulu
Tabir Barat
3 DAS Kibul Tabir Barat 15.868,39 2,10
4 DAS Mendelang Tabir Ilir 12.729,08 1,69
Margo Tabir
Tabir Selatan
Tabir Lintas
5 DAS Mesang Margo Tabir 16.696,11 2,21
Tabir
Tabir Lintas
Tabir Ulu
Nalo Tantan
6 DAS Air Hitam Tabir Selatan 14.465,78 1,92
Pamenang Barat
Pamenang
Bangko
7 DAS Tatan Tabir Selatan 41.024,93 5,44
Bangko
Tabir Lintas
Nalo Tantan
Batang Masumai
Tabir Ulu
Tabir Barat
Sungai Manau
Renah Pemberab
8 DAS Merangin Pamenang 89.599,28 11,88
Pamenang Barat
Bangko
Nalo Tantan
Bangko Barat
Renah Pemberab
Tiang Pungpung
Muara Siau

III-8
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

No Daerah Aliran Sungai Kecamatan Luas Area (Ha) Persentase (%)


Sungai Manau
Pangkalan Jambu
Lembah Masurai
Jangkat
9 DAS Serinaek Sungai Manau 19.238,07 2,55
Pangkalan Jambu
Tabir Barat
10 DAS Mesanan Pangkalan Jambu 46.902,52 6,22
Sungai Manau
Renah Pemberab
Batang Masumai
Nalo Tantan
Bangko Barat
Bangko
11 DAS Belengo Tiang Pumpung 21.748,42 2,88
Bangko Barat
Bangko
Pamenang Barat
Pamenang
Renah Pamenang
12 DAS Rasan Bangko Barat 30.123,56 3,99
Pamenang Selatan
Renah Pamenang
Bangko
Pamenang Barat
Pamenang
13 DAS Tembesi Sungai Tenang 82.460,98 10,93
Jangkat
Lembah Masuarai
Muara Siau
Tiang Pumpung
Bangko Barat
Pamenang Selatan
14 DAS Dikit Jangkat 23.341,23 3,09
15 DAS Landur Sungai Tenang 16.922,69 2,24
Lembah Masurai
Muara Siau
Tiang Pumpung
16 DAS Tabungendang Lembah Masurai 13.745,54 1,82
Muara Siau
Tiang Pumpung
17 DAS Sengak Lembah Masurai 196,25 0,03
Muara Siau
Pangkalan Jambu
Sungai Manau
18 DAS Siulak Jangkat 15.947,87 2,11
Lembah Masurai
Muara Siau
Pangkala Jambu
19 DAS Berikan Jangkat 65.943,59 8,74
Sungai Tenang
20 DAS Siau Kecil Lembah Masurai 22.190,87 2,94
Muara Siau
21 DAS Nilo Jangkat 28.991,63 3,84

III-9
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

No Daerah Aliran Sungai Kecamatan Luas Area (Ha) Persentase (%)


Sungai Tenang
Lembah Masurai
Muara Siau
Sungai Manau
Renah Pemberab
22 DAS Asui Sungai Tenang 16.651,02 2,21
23 DAS Rengai Tiang Pumpung 30.164,98 4,00
Pamenang Selatan
Total 754.418,80 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada Kabupaten Merangin terdapat 23


daerah aliran sungai, dan daerah aliran sungai yang paling luas yaitu Batang Tabir
dengan luas 99.301,05 Ha, dengan persentase 13,16 % dari total luas Kawasan
DAS yang ada, kemudian untuk daerah aliran sungai paling kecil yaitu daerah
aliran sungai rengak dengan luas 196,25 Ha dan persentase 0.03% dari total luas
Kawasan DAS yang ada. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta DAS
Kabupaten Merangin berikut .

III-10
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.4. Peta DAS Kabupaten Merangin

III-11
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.5. Topografi dan Kemiringan


Kondisi ketinggian Kabupaten Merangin secara umum terbagi dalam 3
bagian, yaitu dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Ketinggian
berkisar antara 10-2.935 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentang
alamnya yang rata-rata bergelombang. Dataran rendah terletak pada ketinggian
10-100 meter dpl dengan luas 41,20% luas Kabupaten Merangin. Wilayah dataran
sedang yang terletak antara 100-500 mdpl seluas 35,79% luas Kabupaten
Merangin, sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 mdpl seluas 23%
dari luas Kabupaten Merangin. Ketinggian masing-masing kecamatan di
Kabupaten Merangin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4.
Topografi atau Ketinggian Masing-masing Kecamatan
Di Kabupaten Merangin
No Kecamatan Ketinggian (Mdpl)
1 Jangkat 1.035
2 Sungai Tenang 720
3 Muara Siau 425
4 Lembah Masurai 540
5 Tiang Pumpung 172
6 Pamenang 51
7 Pamenang Barat 60
8 Renah Pamenang 65
9 Pamenang Selatan 62
10 Bangko 87
11 Bangko Barat 96
12 Batang Mesumai 97
13 Nalo Tantan 115
14 Sungai Manau 209
15 Renah Pembarap 204
16 Pangkalan Jambu 213
17 Tabir 73
19 Tabir Ulu 106
20 Tabir Selatan 60
21 Tabir Ilir 62
22 Tabir Timur 69
23 Tabir Lintas 65
24 Margo Tabir 61
25 Tabir Barat 138
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada Kabupaten Merangin untuk keadaan


fisik topografi Kecamatan paling tinggi yaitu pada Kecamatan Jangkat dengan
ketinggian 1.035 Mdpl, dan paling rendah Kecamatan Pamenang yaitu 51 Mdpl.
Berdasarkan kemiringan lereng/wilayah, Kabupaten Merangin terbagi dalam
4 kategori, yaitu :

III-12
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

1. Kemiringan lereng 0–2% dari jumlah 10,15% dari luas wilayah


Kabupaten Merangin. Klasifikasi kemiringan ini sebagian besar
Kecamatan Tabir, Tabir Timur, Tabir Ilir, Tabir Selatan, Bangko,
Batang Mesumai, Bangko Barat, Pamenang, Pamenang Barat, Renah
Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Manau.
2. Kemiringan Lereng 2–15% berjumlah 31-61% dari luas Kabupaten
Merangin yang sebagian besar Kecamatan Bangko, Bangko Barat,
Batang Mesumai, Nalo Tantan, Pamenang, Pamenang Barat, Tabir,
Tabir Timur, Tabir Ilir, Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan
Sungai Manau serta Muara Siau.
3. Kemiringan Lereng 15–40% lebih kurang 22,31% dari luas
Kabupaten Merangin dengan penyebaran hamparan ke seluruh
wilayah Kecamatan, akan tetapi yang paling dominan di Kecamatan
Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai, Muara Siau, Renah
Pembarap, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Tabir Ulu dan Bangko
serta Bangko Barat.
4. Kemiringan Lereng >40% merupakan persentase terbesar yaitu
berkisar 35,93% dari luas Kabupaten Merangin, penyebarannya
terdapat di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Pangkalan Jambu,
Sungai Manau, Muara Siau dan Tabir Ulu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-13
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.2 Peta Topografi Kabupaten Merangin

III-14
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.6. Kelerengan
Pada wilayah Kabupaten Merangin kelerengan yang terdapat ada 4 jenis
tingkat kelerengan yang termuat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.5.
Kelerengan Kabupaten Merangin
No Kelerengan Tingkat Kelerengan Luas (Ha)
1 0-8% Datar 261.710,05
2 8-15% Landai 155.539,31
3 25-40% Curam 127.636,01
4 >40% Sangat Curam 204.351,52
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat kelerengan pada


Kabupaten Merangin paling luas yaitu kelerengan 0-8% dengan tingkat
kelerengan datar seluas 261.710,05 Ha, serta paling kecil pada kelerengan 8-15%
dengan tingkat kelerengan landau seluas 155.539,31 Ha. Untuk lebih luasnya bisa
dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-15
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.5. Peta Kelerengan Kabupaten Merangin

III-16
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.7. Jenis Tanah


Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam)
jenis tanah yaitu podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek
latusol dan litosol dan untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Podsolik, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan
ketinggian antara 50–70 m dari permukaan laut, bersolum dalam dan
tekstur halus, daerah ini masih berupa hutan, tanaman perkebunan,
pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan sebagian sudah
diusahakan menjadi sawah. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah
podsolik adalah 88.449 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir, Tabir
Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Pamenang.
2. Latosol, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan
ketinggian antara 200–900 m dari permukaan laut, bahan induk dan
batuan beku, tanah bersolum dalam, tekstur remah dan konsistensi
gembur, daerah ini sebagian besar ditutupi hutan lebat dan sebagian
pertanian tanah kering. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah latosol
adalah 458.805 Ha yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten
Merangin.
3. Andosol, bentuk wilayah sebagian besar berbukit dan bergelombang
dengan ketinggian 600–2000 m dari permukaan laut, bahan induk dari
batuan beku, tanah bersolum dalam (lebih dari 90 cm), tekstur sedang,
struktur remah dan konsisten gembur, jenis tanah inilah yang subur,
daerah ini selain masih berupa hutan sudah banyak dijadikan tegalan
dan perkebunan kulit manis dan kopi. Di Kabupaten Merangin luas
jenis tanah andosol adalah 177.070 Ha yang tersebar pada Kecamatan
Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Jangkat.
4. Organosol, bentuk wilayah datar (landai) berawa, tebal gambut
berkisar 1–3 m bahkan ada yang sampai 6 m, tanah ini tanpa tekstur,
tanpa solum dengan warna coklat kehitaman pada daerah yang sudah
dibuka lebih 10 tahun tebal gambutnya berkisar 25–50 cm. Pada daerah
ini solum masih berupa hutan sebagian sudah dijadikan perkebunan
kelapa sawit dan persawahan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah

III-17
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

organosol adalah 14.334 Ha yang hanya ada pada Kecamatan Tabir Ulu
dan Kecamatan Pamenang.
5. Gli humus, bentuk wilayah datar berawa, tebal bahan organiknya
adalah 30–40 cm dengan warna hitam kecoklatan, tekstur sedang dan
drainase jelek. Daerah ini sebagian sudah dijadikan persawahan dan
perkebunan kelapa sawit. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Gli
Humus adalah 1.425 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir.
6. Komplek Latosol dan Litosol, bentuk wilayah bergelombang badan
induk dari batuan beku, daerah ini sebagian besar masih berupa hutan.
Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Komplek Latosol dan Litosol
adalah 27.087 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir Ulu.
Tekstur tanah secara umum dapat diklasifikasikan antara halus, sedang dan
kasar, sedangkan daerah gambut tidak mempunyai tekstur. Berdasarkan data
RTRW Kabupaten Merangin Tahun 2006, tekstur tanah di Kabupaten Merangin
terdiri dari tekstur tanah halus, tersebar di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir
Selatan, Sungai Manau, Muara Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Pamenang.
Untuk tekstur sedang terdapat hampir diseluruh wilayah Kabupaten Merangin.
Sedangkan tanah gambut hanya terdapat di Kecamatan Tabir, Pamenang, dan
Tabir Ulu.

Kedalaman efektif tanah akan membatasi perkembangan dan kebebasan


perakaran tanaman dan menentukan pertumbuhan serta produktifitas tanaman.
Kedalaman efektifitas tanah dibagi dalam 4 (empat) kelas yaitu <30 cm, 30–60
cm, 60–90 cm dan 90 cm. Kedalaman efektif kurang dari 30 cm hanya dapat
digunakan untuk rumput-rumputan atau tidak diusahakan, sedangkan pada
kedalaman efektif 30–60 cm, terbatas hanya untuk tanaman semusim yang berakar
pendek (palawija dan padi-padian) untuk tanaman keras tidak cocok karena akan
menyebabkan pertumbuhan yang kerdil penetrasi akar akan terhalang. Tanah
gambut tahap kedalaman efektif hanya dibedakan tebalan gambutnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

III-18
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Tabel 3.6.
Jenis Tanah Kabupaten Merangin
No Jenis Tanah Luas (Ha)
1 Organosol 20.108,52
2 Kompleks Podsolik 20.463,06
Latosol
3 Hirdomorfik 19.834,05
4 Andosol 179.221,78
5 Podsolik 511.195,36
Total 750.822,77
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jenis tanah yang ada pada
Kabupaten Merangin terdiri dari 5 jenis yaitu organosol, kompleks podsolik
latosol, hirdomorfik, andosol, dan podsolik dengan jenis tanah paling luas yaitu
podsolik dengan luas 511.195,36 Ha, kemudian yang paling kecil yaitu
hirdomorfik yaitu 19.834,05 Ha. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
peta berikut ini.

III-19
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.6. Peta Jenis Tanah Kabupaten Merangin

III-20
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.8. Klimatologi
Klimatologi merupakan kondisi hari dan curah hujan di suatu wilayah.
Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai
Juni tahun berikutnya. Musim kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan
Agustus. Di bagian Timur dan Utara Kabupaten Merangin merupakan daratan
rendah dengan temperatur 300c, sedangkan bagian Barat adalah termasuk dalam
deretan pegunungan Bukit Barisan yang temperaturnya maksimum 28 oC. Iklim
Kabupaten Merangin bertipe A (Smitch Ferguson) dengan curah hujan pada
daratan rendah berkisar antara 2.200 mm sampai 3.200 mm per tahun. Berikut
adalah data curah hujan di Kabupaten Merangin seperti berikut ini :
Tabel 3.7.
Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan Di Kabupaten Merangin Tahun 2010-2013
Curah dan Hari Hujan
N
Bulan 2010 2011 2012 2013
o
mm hh mm hh mm hh mm hh
1 Januari 250 17 153 11 64 6 322 18
2 Februari 263 11 247 12 313 18 346 14
3 Maret 340 19 308 1 164 10 271 15
4 April 175 15 346 15 222 15 339 17
5 Mei 65 11 328 11 209 122 106 8
6 Juni 54 3 193 9 63 5 105 7
7 Juli 24 2 161 8 106 9 200 13
8 Agustus 0 0 215 7 45 4 125 6
9 September 0 0 154 6 37 5 277 12
10 Oktober 84 4 213 14 356 13 198 11
11 November 98 5 399 18 373 18 492 18
12 Desember 108 13 359 17 413 20 295 17
Total 1461 100 3076 142 2365 135 3076 156
Rata-rata 121,75 8,33 256,33 11,83 197,08 11,25 256,33 13,00
Sumber: Dinas PU-SDA Kabuapen Merangin, 2018

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada Kabupaten Merangin curah hujan dari
tahun 2010 hingga 2013 mengalami meningkatan. Untuk lebih jelasnya tentang
informasi luas Curah Hujan Kabupaten Merangin bisa dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.8.
Curah Hujan dan Luas Kabupaten Merangin
No Curah Hujan Tingkat Curah Luas (Ha)
(mm/Tahun) Hujan
1 2000-2500 Rendah 104.148,25
2 2500-3000 Sedang 458.924,14
3 3000-3500 Tinggi 187.750,96
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

III-21
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Berdasarkan tabel diatas setelah melakukan digitasi pada curah hujan yang
ada pada Kabupaten Merangin terdapat 3 tingkat curah hujan dengan luas daerah
paling luas pada tingkat curah hujan sedang seluas 468.924,14 Ha. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-22
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.7. Peta Curah Hujan Kabupaten Merangin

III-23
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.9. Hidrologi
Pada wilayah Kabupaten Merangin, banyak dialiri sejumlah sungai kecil,
sedang dan besar di berbagai penjuru. Namun demikian, secara umum arah
alirannya rata-rata menuju ke sebelah timur. Sedangkan daerah hulu sungai
biasanya berada di bagian (pegunungan) ke arah barat (daerah rendah) yang
merupakan daerah hilir yang akhirya bermuara ke sungai Batanghari. Karena itu
Sungai Batanghari merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah bagian barat
yang merupakan hulu sungai sekaligus sebagai daerah pegunungan atau dataran
tinggi. Sungai besar antara lain Sungai Tabir, Batang Merangin, Batang Mesumai,
Batang telentam dan sejumlah besar terbagi dalam anak-anak sungaikecil dan
sedang. Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa, seperti, Danau Pauh
dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat, sedangkan rawa-
rawa banyak tersebar di dataran rendah seperti Kecamatan Tabir, Pamenang dan
sebagainya. Selain itu, juga banyak danau yang banyak dikenal di Kabupaten
Merangin, antara lain terdapat Danau Merangin yang secara etimologis terjadi
akibat adanya meandering (pengelokan) sungai yang mengalami perpindahan
pada waktu tertentu. Danau Merangin ini banyak di jumpai di sepanjang sungai
dataran rendah seperti Sungai Tabir dan sebagainya.
Sedangkan berdasarkan sistem sungai yang mengalir di Kabupaten
Merangin dapat diklasifikasikan atas dua kelompok yaitu :
1. Sistem sungai yang merupakan bagian hulu dari sungai utama, seperti
DAS Air Liki dan DAS Batang Tabir
2. Sistem sungai yang merupakan sistem DAS utama seperti DAS
Merangin.
Sebagian daerah yang dilalui oleh beberapa sungai besar,maka Kabupaten
Merangin memiliki potensi air permukaan yang cukup melimpah. Kondisi ini
dicerminkan oleh sebagian besar sungai-sungai yang ada di sepanjang tahun dapat
dikatakan tidak mengalami kekeringan, sehingga potensi air permukaan sangat
besar. Di samping potensi sungai yang sangat besar, di beberapa wilayah kondisi
air sungai dan air permukaan banyak terjadi over land flow. Maka banyak di
beberapa wilayah sering dijumpai terjadinya banjir dan genangan. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini.

III-24
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Tabel 3.9.
Hidrologi Kabupaten Merangin
No Hidrogeologi Luas (Ha)
1 Produktifitas Akuifer Sedang 139.998,25
2 Produktifitas Akuifer Kecil 1.771,01
3 Setempat Akuifer Produktif 272.556,05
4 Daerah Air Tanah Langka 287.168,04
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa pada Kabupaten Merangin


terdapat 4 kategori hidrogeologi, dan yang menjadi paling luas diantara yang lain
yaitu daerah air tanah langka dengan luas 287.168,04 Ha.
Pada Kabupaten Merangin terdapat sungai yang berada pada wilayah
Kabupaten Merangin ini sebanyak 7 sungai, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 3.10.
Hidrologi Kabupaten Merangin
No Nama Sungai Luas (Ha)
1 Batang Langkup 123,29
2 Batang Masumai 526,79
3 Batang Merangin 1.891,56
4 Batang Tabir 1.451,18
5 Batang Tembesi 712,01
6 Sungai Air Dikit 173,68
7 Sungai Nyabu 589,64
Total 5.468,15
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa pada Kabupaten Merangin


terdapat 7 sungai yang masuk dalam Kabupaten Merangin. Sungai yang paling
luas yaitu Batang Merangin yaitu 1.891,56 Ha, serta yang paling kecil yaitu
Sungai Air Dikit dengan luas 173,68 Ha. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar peta berikut ini.

III-25
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.8. Peta Hidrologi Kabupaten Merangin

III-26
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.10. Geologi
Berdasarkan data dari RTRW Kabupaten Merangin 2013-2033, geologi atau
batuan yang terdapat di Kabupaten Merangin berjumlah 33 jenis geologi atau
batuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.11.
Jenis Geologi yang ada Di Kabupaten Merangin
No Jenis Batuan Kode Luas (Ha)
1 Granit Jgr 21.181,02
2 Fm.Palepat Pp 37.776,52
Batu Gunung Api Tak Qyu
3
Terpisahkan 3.696,84
4 - Jt 6.040,52
5 Fm.Ngaol PCn 4.492,14
Batu Gunung Api Asam Tak Qou
6
Terpisahkan 6.289,89
7 Diorit Jd 1.685,97
8 - PCnl 474,24
9 - Qal 79,29
10 Fm. Bandan Tb 709,81
11 - Tpgde 150,99
12 - Kjp 32.565,05
13 Grano Diorit Tantan TRJgd 12.490,57
14 Fm. Muaraenim Tmpm 14.449,28
15 - QTk 175.872,04
16 Fm. Air Benakat dan Andesit Tma 29.514,22
17 - Qa 7.073,24
18 Granit Tmg 2.233,71
19 Aluvium dan Pantai Qh 6.246,21
20 Diabas pTdb 399,82
21 Fm. Talangakar Tomt 1.810,67
22 Andesit dan Basal pTab 364,54
23 Diorit Jdo 310,28
24 - Pm 13.936,77
25 Hulu Simpang Tomh 29.295,72
26 - Ja 85.201,54
27 - KJpm 931,1
28 Grano Diorit Nagan Tpegd 8.571,11
29 - Qv 6.891,43
30 Palau Sebesi Qhv 144.173,33
31 Grano Diorit Langkup Tpgdl 2.494,91
Batu Gunung Api Tak QTv
32
Teruraikan 88.469,39
33 Granit Kapur Arai Kgr 35,74
34 - Tm 5.009,94
Total 750.917,80
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas, jenis batuan yang paling luas yang terdapat di
Kabupaten Merangin yaitu dengan kode Qtk seluas 175.872,04 Ha, sedangkan

III-27
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

jenis batuan yang paling sedikit terdapat pada Kabupaten tersebut yaitu Granit
Kapur Arai dengan kode Kgr seluas 35,74 Ha . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar peta berikut ini.

Gambar 3.9. Peta Geologi Kabupaten Merangin

III-28
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.11. Rawan Bencana


Pada RTRW Kabupaten Merangin terdapat 3 jenis bencana yang terjadi
yaitu banjir, longsor dan gempa bumi yang terjadi dibeberapa Kecamatan yang
ada. Untuk sebaran lokasinya pada Kabupaten Merangin bisa dilihat pada gambar
peta berikut ini.

III-29
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.10. Rawan Bencana Kabupaten Merangin

III-30
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.12. Penggunaan Lahan


Pola penggunaan lahan di Kabupaten Merangin merupakan tutupan lahan
yang didominasi oleh Hutan dan kebun campuran, semak/alang-alang dan padang
rumput. Kawasan hutan terdiri dari hutan alam dan hutan lahan kering.
Sedangkan kawasan budidaya lainnya terdiri dari rawa, perkebunan, permukiman/
pekarangan, kebun campuran, sawah, tegalan/ladang, semak/belukar, tanah
terbuka dan tambak/empang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dan
gambar persentase berikut ini :
Tabel 3.12.
Jenis Penggunaan Lahan
Di Kabupaten Merangin Tahun 2014
No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Sawah 19.836,48 2,67
2 Hutan Lahan Kering 15.565,65 2,10
3 Kebun Campuran 228.245,40 30,77
4 Hutan Alam 333.456,10 44,95
5 Permukiman 11.344,60 1,53
6 Semak Belukar 30.842,83 4,16
7 Tanah Terbuka 1.077,35 0,15
8 Perkebunan 72.476,53 9,77

III-31
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

9 Tegalan 29.031,39 3,91


Total 741.876,30 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034
Gambar 3.11.
Persentase Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Merangin

Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel gambar persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis


penggunaan lahan terbesar di Kabupaten Merangin tahun 2013 adalah untuk hutan
alam dengan luas 333.456,10 Ha dengan persentase 44.95% dari total penggunaan
lahan Kabupaten. Sedangkan penggunaan lahan paling sedikit adalah untuk tanah
terbuka dengan luas 1.007, 35 Ha dengan persentase 0.15% dari total penggunaan
lahan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-32
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.12. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Merangin

III-33
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.13. Tutupan Lahan


Tutupan lahan di Kabupaten Merangin merupakan tutupan lahan yang
didominasi oleh Hutan dan kebun campuran, semak/alang-alang dan padang
rumput. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dan gambar persentase
berikut ini.
Tabel 3.13.
Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Merangin Tahun 2014
No Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Hutan 317.700,40 42,31
2 Kebun Campuran 120.418,80 16,04
3 Ladang/Tegalan 81.613,02 10,87
4 Perkebunan Lain 111.804,20 14,89
5 Permukiman 5.554,13 0,74
6 Rawa 620,75 0,08
7 Sawah 6.258,18 0,83
8 Semak Belukar 103.361 13,77
9 Tanah Terbuka 390,79 0,05
10 Tubuh Air 3.101,97 0,41
Total 750.823,3 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

III-34
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.13.
Persentase Luas Tutupan Lahan Menurut Jenis Penggunaannya di
Kabupaten Merangin

Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel dan gambar persentase diatas, menjelaskan bahwa kondisi


tutupan lahan pada Kabupaten Merangin, paling besar yaitu hutan dengan luas
310.700,40 Ha dengan persentase dari total luas Kawasan yaitu 42,31%, serta
tutupan lahan yang paling kecil luasnya yaitu tanah terbuka dengan luass 390,79
Ha dengan persentase 0,05% dari total luas tutupan lahan Kabupaten Merangin.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-35
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.14. Peta Tutupan Lahan Kabupaten Merangin

III-36
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.14. Kependudukan
3.1.7.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Merangin tahun 2017 adalah sebanyak
377.905 jiwa dengan jumlah penduduk laki- laki 193.468 jiwa dan perempuan
184.437 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Merangin tahun 2017
adalah di Kecamatan Bangko dengan jumlah penduduk sebanyak 53.382 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Tiang Pumpung
dengan jumlah penduduk sebanyak 4.742 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.14.
Jumlah Penduduk Kabupaten Merangin per Kecamatan Tahun 2013-2017
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jangkat 9.611 9.481 9.596 9.701 9.799
2 Sungai Tenang 9.689 9.523 9.629 9.727 9.815
3 Muara Siau 10.037 9.611 9.686 9.758 9.830
4 Lembah Masurai 21.004 23.485 24.499 25.529 26.579
5 Tiang Pumpung 4.936 4.666 4.687 4.713 4.742
6 Pamenang 32.670 33.630 34.396 35.146 35.877
7 Pamenang Barat 16.932 16.937 17.198 17.443 17.678
8 Renah Pamenang 14.461 14.239 14.405 14.556 14.697
9 Pamenang Selatan 10.341 10.354 10.516 10.670 10.815
10 Bangko 49.019 50.240 51.318 52.364 53.382

III-37
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Jumlah Penduduk (Jiwa)


No Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017
11 Bangko Barat 11.412 11.343 11.499 11.646 11.785
12 Batang Mesumai 10.290 10.324 10.491 10.649 10.800
13 Nalo Tantan 12.562 12.981 13.286 13.584 14.876
14 Sungai Manau 10.305 9.921 10.011 10.099 10.186
15 Renah Pembarap 12.508 12.228 12.349 12.457 12.566
16 Pangkalan Jambu 6.609 6.465 6.530 6.588 6.640
17 Tabir 29.701 29.135 29.446 29.729 29.986
18 Tabir Ulu 9.052 8.919 9.025 9.122 9.212
19 Tabir Selatan 28.041 28.433 28.878 29.298 29.697
20 Tabir Ilir 10.354 10.345 10.502 10.649 10.789
21 Tabir Timur 7.941 7.798 7.883 7.960 8.031
22 Tabir Lintas 7.936 8.104 8.271 8.432 8.588
23 Margo Tabir 13.924 13.582 13.709 13.821 13.923
24 Tabir Barat .8.835 8.443 8.505 8.564 8.622
Total 358.530 360.187 366.315 372.205 377.905
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Merangin dari tahun 2013 hingga


tahun 2017 selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dari total jumlah
penduduk yang ada disetiap Kecamatan hingga pada tahun 2017 penduduk paling
banyak terdapat pada Kecamatan Bangko sebanyak 52.364 jiwa dan paling sedikit
pada Kecamatan Tabir Timur dengan jumlah 8.031 jiwa
Tabel 3.15.
Jumlah Penduduk Kabupaten Merangin per Kecamatan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017
Jenis Kelamin (Jiwa) Rasio Jenis
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah Kelamin
1 Jangkat 5.001 4.798 9.799 104
2 Sungai Tenang 5.059 4.756 9.815 106
3 Muara Siau 5.022 4.808 8.830 104
4 Lembah Masurai 14.249 12.330 26.579 116
5 Tiang Pumpung 2.428 2.314 4.742 105
6 Pamenang 18.374 17.503 35.877 105
7 Pamenang Barat 8.989 8.689 17.678 103
8 Renah Pamenang 7.456 7.241 14.697 103
9 Pamenang Selatan 5.585 5.230 10.815 107
10 Bangko 27.366 26.016 53.382 105
11 Bangko Barat 6.133 5.652 11.785 109
12 Batang Mesumai 5.383 5.417 10.800 99
13 Nalo Tantan 7.137 6.739 13.876 106
14 Sungai Manau 5.012 5.174 10.186 97
15 Renah Pembarap 6.198 6.358 12.556 97
16 Pangkalan Jambu 3.293 3.347 6.6.40 98
17 Tabir 15.062 14.924 29.986 101
18 Tabir Ulu 4.569 4.643 9.212 98
19 Tabir Selatan 15.446 14.251 29.697 108
20 Tabir Ilir 5.612 5.177 10.789 108
21 Tabir Timur 4.153 3.878 8.031 107
22 Tabir Lintas 4.464 4.124 8.588 108
23 Margo Tabir 7.170 6.753 13.923 106

III-38
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

24 Tabir Barat 4.307 4.315 8.622 100


Total 193.468 184.437 370.265 2.500
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada Kabupaten


Merangin tahun 2017 berdasarkan Kecamatan lebih banyak jumlah penduduk
laki-laki dibandingkan perempuan, dengan total penduduk terbanyak pada
Kecamatan Bangko sebanyak 35.877 jiwa dengan rasio jenis kelamin 105 dan
paling sedikit pada Kecamatan Tabir Timur 8.031 jiwa dengn rasio jenis kelamin
107.

3.1.15. Sarana
Sarana dapat menunjang aktivitas yang terdapat di suatu wilayah. Sarana di
Kabupaten Merangin dibedakan menjadi sarana pendidikan, kesehatan, dan
peribadatan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1.15.1.Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Merangin berjumlah 642 unit
yang dibedakan menjadi TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, dan Perguruan
Tinggi(PT). Berdasarkan jenisnya, sarana pendidikan yang paling banyak terdapat
di Kabupaten Merangin adalah SD, sedangkan sarana pendidikan yang paling
sedikit adalah PT. Jika dilihat berdasarkan sebarannya, sarana pendidikan paling
banyak terdapat di Kecamatan Bangko dengan jumlah sarana pendidikan
sebanyak 61 unit. Sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Tabir Timur
dengan jumlah sarana pendidikan sebanyak 12 unit. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.16.
Sebaran Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Merangin Tahun 2017
Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Sarana
No Kecamatan SD/ SMP/ SMA/ Pendidikan
TK PT
MI MTs SMK/MA (Unit)
1 Jangkat 7 15 8 2 - 32
2 Sungai Tenang 8 16 7 1 - 32
3 Muara Siau 10 17 4 1 - 32
4 Lembah Masurai 10 18 5 2 - 35
5 Tiang Pumpung 3 7 3 1 - 14
6 Pamenang 15 22 5 3 - 45
7 Pamenang Barat 5 14 4 2 - 25
8 Renah Pamenang 7 8 4 2 - 21
9 Pamenang Selatan 5 7 5 2 - 19
10 Bangko 21 25 7 5 3 61
11 Bangko Barat 6 11 2 - - 19

III-39
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

12 Batang Mesumai 5 14 3 2 - 24
13 Nalo Tantan 3 11 3 3 - 20
14 Sungai Manau 9 12 2 1 - 24
15 Renah Pembarap 7 16 4 1 - 28
16 Pangkalan Jambu 7 8 1 1 - 17
17 Tabir 7 22 4 1 - 34
18 Tabir Ulu 4 10 2 1 - 17
19 Tabir Selatan 18 17 5 6 - 46
20 Tabir Ilir 5 10 2 1 - 18
21 Tabir Timur 2 7 2 1 - 12
22 Tabir Lintas 6 7 2 2 - 17
23 Margo Tabir 4 7 2 2 - 15
24 Tabir Barat 9 19 5 2 - 35
Total 183 320 91 43 3 642
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada Kabupaten Merangin jumlah


keseluruhan sarana Pendidikan yang ada terbanyak terletak pada Kecamatan
Bangko dengan total 61 unit dan paling sedikit pada Kecamatan Tabir Timur
dengan total 12 unit.

3.1.15.2.Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Merangin berjumlah 529 unit
yang dibedakan menjadi Puskesmas, Puskesmas pembantu (Pustu), dan Posyandu.
Sarana Kesehatan paling banyak terdapat ada Kecamatan Bangko dengan jumlah
49 unit, sedangkan yang paling sedikit yaitu Kecamatan Bangko Barat dan Tabir
lintas dengan jumlah masing-masing 4 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.17.
Sebaran Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Merangin Tahun 2017
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
Sarana
No Kecamatan
Puskesmas Pustu Posyandu Kesehatan
(Unit)
1 Jangkat 1 6 15 22
2 Sungai Tenang 1 6 16 23
3 Muara Siau 1 1 23 25
4 Lembah Masurai 1 4 19 24
5 Tiang Pumpung 1 3 6 10
6 Pamenang 1 8 30 39
7 Pamenang Barat 1 4 20 25
8 Renah Pamenang 1 3 30 34
9 Pamenang Selatan 1 4 - 5
10 Bangko 2 3 44 49
11 Bangko Barat - 4 - 4
12 Batang Mesumai 1 3 10 14
13 Nalo Tantan 1 6 7 14
14 Sungai Manau 1 2 21 24

III-40
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


No Kecamatan
Puskesmas Pustu Posyandu Sarana
15 Renah Pembarap 1 3 19 Kesehatan23
16 Pangkalan Jambu 1 4 12 17
17 Tabir 2 2 30 34
18 Tabir Ulu 1 2 14 17
19 Tabir Selatan 1 7 34 42
20 Tabir Ilir 2 5 14 21
21 Tabir Timur 1 2 18 21
22 Tabir Lintas - 4 - 4
23 Margo Tabir 1 1 11 13
24 Tabir Barat 1 8 16 25
Total 25 95 409 529
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas untuk sarana kesehatan yang berada Kabupaten


Merangin, paling banyak berada pada Kecamtan Bangko dengan total 49 unit dan
paling sedikit pada Kecamatan Tabir Lintas 4 unit.

3.1.15.3.Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan sangat penting dalam menunjang aktivitas keagamaan
masyarakat di Kabupaten Merangin. Sebagai sarana dalam menjalankan ibadah
bagi umatnya di Kabupaten Merangin terdapat 1.059 unit sarana peribadatan.
Sarana peribadatan di Kabupaten Merangin dibedakan menjadi Masjid, Mushalla,
dan Gereja yang tersebar di 24 Kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.18.
Sebaran Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Merangin Tahun 2017
Jenis Sarana Peribatan Jumlah
Sarana
No Kecamatan
Masjid Mushalla Gereja Peribadatan
(Unit)
1 Jangkat 18 26 - 44
2 Sungai Tenang 18 26 - 44
3 Muara Siau 25 17 - 42
4 Lembah Masurai 20 36 - 56
5 Tiang Pumpung 9 17 - 26
6 Pamenang 32 55 4 91
7 Pamenang Barat 13 16 2 31
8 Renah Pamenang 16 51 3 70
9 Pamenang Selatan 9 51 - 60
10 Bangko 40 16 5 61
11 Bangko Barat 17 32 - 49
12 Batang Mesumai 14 28 2 44
13 Nalo Tantan 14 16 1 31
14 Sungai Manau 17 32 - 49
15 Renah Pembarap 14 30 - 44
16 Pangkalan Jambu 8 30 - 38
17 Tabir 14 20 1 35

III-41
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Jenis Sarana Peribatan Jumlah


No Kecamatan
Masjid Mushalla Gereja Sarana
18 Tabir Ulu 14 30 - Peribadatan
44
19 Tabir Selatan 16 28 5 49
20 Tabir Ilir 8 17 - 25
21 Tabir Timur 7 15 - 22
22 Tabir Lintas 7 17 - 24
23 Margo Tabir 9 18 1 28
24 Tabir Barat 14 38 - 52
Total 373 662 24 1.059
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas untuk sarana peribatan yang berada Kabupaten


Merangin, paling banyak berada pada Kecamtan Bangko dengan total 61 unit dan
paling sedikit pada Kecamatan Tabir Timur dengan jumlah 22 unit.

3.1.9. Prasarana
3.1.9.1. Prasarana Jalan
Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian,
mendukung usaha pembangunan. Peningkatan pembangunan jalan dapat
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah.
Jalan yang terdapat di Kabupaten Merangin adalah Jalan Kabupaten. Berikut tabel
kondisi jalan di Kabupaten Merangin.
Tabel 3.19.
Jaringan Jalan Kabupaten Merangin Menurut Jenis
Kabupaten
No Jenis Jalan
Panjang (Km) Persentase (%)
1 Arteri 81,78 1,60
2 Kolektor 565,49 11,06
3 Lokal 474 9,27
4 Lingkungan 3.937,57 77,04
5 Jalan Setapak 52,3 1,02
Total 5.111,13 100
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia,2014

Tabel diatas merupakan tabel jaringan jalan yang ada di Kabupaten


Merangin yang terdiri atas tiga jenis jalan dengan jumlah panjang seluruh jalan
adalah 5.111,13 km dan didominasi oleh Jalan Lingkungan dengan total panjang
3.937,57 km dengan persentase 77,04%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar peta jaringan jalan berikut.

III-42
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.15. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Merangin

III-43
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.1.9.2. Prasarana Listrik


Pemenuhan kebutuhan energi listrik berdasarkan cakupan wilayah di
Kabupaten Merangin sampai dengan akhir tahun 2012 telah mencapai 88,21%,
dimana jumlah desa/kelurahan yang telah dapat dialiri listrik telah mencapai
sebanyak 187 desa/kelurahan, dari total 215 desa/kelurahan. Dengan demikian
jumlah desa/kelurahan yang belum mendapat pelayanan energi listrik adalah
sebanyak 25 desa/kelurahan.
Sumber energi untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Kabupaten Merangin
lebih banyak menggunakan energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN),
dimana Kabupaten Merangin dilalui jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) dengan kapasitas 150-275 KVA. Sementara itu untuk beberapa wilayah
yang sulit dijangkau jaringan listrik PLN, telah dibangun beberapa Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)..

3.1.9.3. Prasarana Air Bersih

III-44
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari.Air bersih adalah air sehat yang
dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus bebas dari kuman-kuman
penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air
bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup dan
kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan.
Kebutuhan akan air minum di Kabupaten Merangin diperoleh dengan 2
(dua) cara yaitu : dengan sistem sumur gali (air tanah dangkal) bagi penduduk
yang belum terlayani oleh jaringan PDAM dan pelayanan air minum dibawah
pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bangko.
Sumber air minum yang dikelola oleh pihak PDAM Kabupaten Merangin
berasal dari Sungai Belisih dan Sungai Merangin serta memanfaatkan air terjun di
Kecamatan Jangkat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air minum terhadap
penduduk sekitar kota Bangko secara keseluruhan pihak PDAM berupaya
melakukan sistem penambahan kapasitas pengelolaan air minum ke depan yang
dapat melayani wilayah kecamatan lainnya terutama pada kawasan sekitar kawasn
perkotaan Bangko. Untuk itu bagi penduduk pinggiran kota di upayakan dapat
terlayani dengan mobile sistem, sistem prasarana air minum desa dengan
mempergunakan mobil-mobil tangki air.

3.1.9.4. Prasarana Telekomunikasi


Salah satu indikator suatu wilayah tertinggal adalah belum terjangkaunya
prasarana telekomunikasi atau telepon. Prasarana telekomunikasi terdiri dari
jaringan kabel telepon dan menara pemancar telepon bergerak yang tersebar di
beberapa titik sesuai dengan jangkauan area pelayanannya.
Mayoritas masyarakat di Kabupaten Merangin menggunakan sarana
telekomunikasi berupa tekepon bergerak. Untuk telepon rumah terkonsentrasi di
Kota Bangko. Sarana telekomunikasi terutama untuk keperluan komunikasi dan
internet.
Pemanfaatan prasrana komunikasi masih terkonsentrasi pada pusat-pusat
pelayanan, baik ibukota Kabupaten maupun kota kecamatan dan kelurahan yang

III-45
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

berada di dekat aktifitas kegiatan perekonomian yang tumbuh cepat, terutama di


sekitar jalur lintas antar.

3.2. GAMBARAN UMUM MIKRO KAWASAN DAERAH ALIRAN


SUNGAI BATANG MERANGIN
3.2.1. Administrasi dan Geografis
Luas seluruh kawasan DAS yang ada di Kabupaten Merangin yaitu seluas
±741.744,09 Ha dan DAS Batang Merangin memiliki luas ±88.279,9 Ha Secara
administrasi, terdapat 12 Kecamatan di Kabupaten Merangin yang dilalui oleh
Sungai Batang Merangin ini yaitu Kecamatan Pangkalan Jambu, Sungai Manau,
Renah Pembarap, Nalo Tantan, Bangko, Bangko Barat, Tiang Rumpung, Lembah
Masurai, Jangkat, Muara Siau, Pamenang Barat, dan Pamenang. Hulu sungai
Batang Merangin ini berasal dari batas Kabupaten Kerinci dengan Kecamatan
Pangkalan Jambu, lalu terus sampai ke Kabupaten Sarolangun dan bergabung
dengan sungai Batang Hari.
DAS Batang Merangin merupakan DAS induk dari dari DAS yang ada dan
juga membelah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. DAS Batang Merangin
berhulu pada Danau Kerinci di Kabupaten Kerinci dan nantinya bermuara pada
sungai Batang Hari di Kabupaten Bungo yang menjadi hilir dari DAS Batang
Merangin. DAS ini melintasi tiga Kabupaten, yaitu Kerinci, Merangin dan Bungo.
DAS Batang Merangin ini berbatasan langsung dengan:

III-46
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Sebelah Utara : Berbatasan dengan DAS Mesanan, DAS Tantan dan


DAS Air Hitam
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan DAS Siulak, DAS Sengak, DAS
Nilo, DAS Tembesi, DAS Belengo, DAS Rasan, dan
DAS Berikan
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Kerinci

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel luas kawasan DAS Batang
Merangin berikut.

Tabel 3.20.
Luas DAS Batang Merangin per Kecamatan
Desa Luas Kawasan DAS
No Kecamatan
(Ha)
1 Pangkalan Jambu Baru Pangkalan 15.428,9
Jambu
Sungai Jering
Bunga Tanjung
Birun
2 Sungai Manau Benteng 2.833,27
Sungai Manau
Sungai Nilau
Bukit Batu
3 Renah Pembarap Air Batu 8.484,32
Guguk
Dusun Parit
4 Bangko Bangko 8.659,2
Pasar Atas
Kungkai
Dusun Mudo
Langling
Pasar Bangko
5 Bangko Barat Pulau Rengas 5.404,22
Biuku Tanjung
6 Pamenang Barat Tanjung Lamin 6.616,54
Limbur Merangin
Simpang Limbur
Merangin
Karang Anyar
7 Pamenang Karang Birahi 20.657,7
Jalatang
Pamenang
Keroya

III-47
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Desa Luas Kawasan DAS


No Kecamatan
(Ha)
Tanjung Gedang
Empang Benao
Pauah Abang
Pematang Kancil
8 Nalo Tantan Sungai Ulak 107,41
9 Tiang Rumpung Sekancing 2.092,75
Sekancing Ilir
10 Lembah Masurai Nilo Dingin 6.208,69
Sungai Lalang
11 Jangkat Renah Kemumu 4.969,46
Tanjung Kasri
12 Muara Siau Badak Terkurung 6.817,44
Rantau Panjang
Pulau Raman
Durian Rambun
Total 88.279,90
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa DAS Batang Merangin


paling besar dilalui pada Kecamatan Pamenang melalui 8 Desa dengan total luas
yaitu 20.657,7 Ha, dan yang paling sedikit dilalui DAS Batang Merangin yaitu
pada Kecamatan Tiang Pumpung dengan total 2.092,75 Ha. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar peta berikut.

III-48
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.16. Peta Deliniasi Kawasan DAS Batang Merangin

III-49
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.2. Struktur Ruang


Pada RTRW Kabupaten Merangin menjelaskan fungsi Kawasan yang
terdapat pada Kawasan DAS Batang Merangin pusat kegiatan yang dipromosikan,
pusat kegiatan local, dan pusat pelayanan kawasan. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-50
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.17. Peta Struktur Ruang Kawasan DAS Batang Merangin

III-51
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.3. Pola Ruang


Pola ruang Kawasan DAS Batang Merangin terdiri dari Kawasan lindung
dan budidaya, yang sudah diatur dalam RTRW Kabupaten Merangin. Untuk luas
daerah pembagiannya bisa diihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.21.
Jenis Pola Ruang Kabupaten Merangin
No Jenis Pola Lindung Jenis Pola Budidaya
Ruang Luas Area Persentase Ruang Luas Area Persentase
(Ha) (%) (Ha) (%)
1 Sempadan 2.985,83 9,80 Holtikutura 1,22 -
Sungai
2 Tubuh Air 1.117,61 3,67 Lahan Kering 5.141,51 8,78
3 TWA Arboretum 71,28 0,23 Perkebunan 40.218,7 68,65
Rio Alif
4 TWA Sungai 71,14 0,23 Permukiman 8.123,32 13,87
Misang
5 TWA Bukit 0,03 - Hutan Produksi 4.953,25 8,46
Tiung
6 Taman Nasional 26.211,9 86,06 Lahan Basah 145,31 0,25
Total 30.457,79 100 Total 58.583,31 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan pola ruang pada Kawasan DAS


Batang Merangin yang termuat dalam RTRW Kabupaten Merangin tahun 2013-
2033 untuk Kawasan lindung yang terluas yaitu taman nasional seluas 26.211,9
Ha atu 86,06% dari total luas Kawasan lindung DAS Batang Merangin. Serta
untuk Kawasan budidaya terluas yaitu perkebunan seluas 40H.218,7 Ha atau
68,65% dari total luas Kawasan budidaya DAS Batang Merangin. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-52
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.18. Peta Pola Ruang Kawasan DAS Batang Merangin

III-53
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.4. Topografi dan Kemiringan

Wilayah DAS Batang Merangin memiliki kondisi ketinggian yang


berbeda-beda pada setiap Kecamatannya. Untuk mengetahui ketinggian masing-
masing kecamatan yang dilalui oleh sungai Batang Merangin ini, dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3.22.
Topografi atau Ketinggian Masing-masing Kecamatan
di Kawasan DAS Batang Merangin
No Kecamatan Ketinggiaan
1 Jangkat 1.035
2 Lembah Masurai 540
3 Muara Siau 425
4 Tiang Pumpung 172
5 Pamenang 51
6 Pamenang Barat 60
7 Bangko 87
8 Bangko Barat 96
9 Nalo Tantan 115
10 Sungai Manau 209
11 Renah Pembarap 204
12 Pangkalan Jambu 213
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas bahwa daerah yang dilalui oleh DAS Batang
Merangin yang paling tinggi berada pada Kecamatan Jangkat yaitu 1.035 Mdpl,
dan yang paling rendah yaitu Kecamatan Pamenang yaitu 51 Mdpl.
Berdasarkan kemiringan lereng/wilayah, Kabupaten Merangin terbagi dalam
4 kategori, yaitu :
1. Kemiringan lereng 0–8% dari jumlah 10,15% dari luas wilayah
Kabupaten Merangin. Klasifikasi kemiringan ini sebagian besar
Kecamatan Tabir, Tabir Timur, Tabir Ilir, Tabir Selatan, Bangko,

III-54
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Batang Mesumai, Bangko Barat, Pamenang, Pamenang Barat,


Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Manau.

2. Kemiringan Lereng 8–5% berjumlah 31-61% dari luas Kabupaten


Merangin yang sebagian besar Kecamatan Bangko, Bangko Barat,
Batang Mesumai, Nalo Tantan, Pamenang, Pamenang Barat, Tabir,
Tabir Timur, Tabir Ilir, Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan
Sungai Manau serta Muara Siau.

3. Kemiringan Lereng 15–40% lebih kurang 22,31% dari luas


Kabupaten Merangin dengan penyebaran hamparan ke seluruh
wilayah Kecamatan, akan tetapi yang paling dominan di
Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai, Muara Siau,
Renah Pembarap, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Tabir Ulu dan
Bangko serta Bangko Barat.

4. Kemiringan Lereng >40% merupakan persentase terbesar yaitu


berkisar 35,93% dari luas Kabupaten Merangin, penyebarannya
terdapat di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Pangkalan Jambu,
Sungai Manau, Muara Siau dan Tabir Ulu.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta ketinggian dan
kelerengan berikut ini :

III-55
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.19. Peta Topografi Kawasan DAS Batang Merangin

III-56
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.5. Kelerengan
Wilayah DAS Batang Merangin memiliki kondisi kelerengan yang berbeda-
beda pada setiap Kecamatannya. Untuk mengetahui tingkat kelerengan masing-
masing Kecamatan yang dilalui oleh sungai Batang Merangin ini.
Tabel 3.23.
Peta Kelerengan DAS Batang Merangin
No Kelerengan Tingkat Kelerengan Luas (Ha)
1 0-8% Datar 30.987,37
2 8-15% Landai 27.789,70
3 25-40% Curam 6.910,93
4 >40% Sangat Curam 23.066,72
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat kelerengan pada DAS


Batang Merangin paling luas dengan tingat kelerengan datar 0-8% seluas
30.987,37 Ha, dan paling sedikit tingkat kelerengan curam 25-40% dengan luas
6.910,93 Ha, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini.

III-57
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.20. Peta Kelerengan Kawasan DAS Batang Merangin

III-58
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.6. Jenis Tanah


Jenis tanah yang ada dalam kawasan DAS Batang Merangin terdapat 2 jenis
yang diuraikan sebagai berikut :
1. Podsolik, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan
ketinggian antara 50–70 m dari permukaan laut, bersolum dalam dan
tekstur halus, daerah ini masih berupa hutan, tanaman perkebunan,
pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan sebagian sudah
diusahakan menjadi sawah. Terdapat pada Kecamatan Pamenang.
2. Andosol merupakan tanah dengan warna hitam yang berasal dari
gunung berapi horizon humus struktur remah, terlihat lebih gembur,
kadar bahan organic tinggi, terasa licin saat berada ditangan
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel jenis tanah berikut ini.

Tabel 3.24.
Peta Jenis Tanah DAS Batang Merangin
No Jenis Tanah Luas (Ha)
1 Podsolik 79.458,55
2 Andosol 10.140,73
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa pada Kawasan DAS Batang


Merangin jenis tanah yang paling luas yaitu podsolik seluas 79.458,55 Ha, dan
paling kecil andosol seluas 10.140,73 Ha. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar peta berikut ini.

Gambar 3.21. Peta Jenis Tanah Kawasan DAS Batang Merangin

III-59
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.7. Klimatologi
Curah hujan merupakan salah satu parameter iklim yang sangat penting di
wilayah akuator salah satunya Indonesia, yang menyebabkan Indonesia hanya
memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sehingga curah

III-60
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

hujan merupakan parameter iklim paling dominan di Indonesia. Untuk Curah


hujan rata-rata yang di dapat dari RTRW kawasan DAS batang Merangin
memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dan peta curah hujan berikut.

Tabel 3.25.
Curah Hujan Kawasan Das Batang Merangin
No Curah hujan Tingkat Curah Luas (Ha)
(mm/Tahun) Hujan
1 2000-2500 Rendah 9.477,28
2 2500-3000 Sedang 24.406,74
3 3000-3500 Tinggi 55.715,27
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada DAS Batang Merangin tingkat curah
hujan terdapat 3 jenis yaitu rendah, sedang, dan tinggi, dan yang termassuk
Kawasan DAS Batang Merangin paling luas dengan tingkat curah hujan sedang
yaitu 54.076 Ha, dan yang paling sedikit tingkat curah hujan rendah seluas 9.674
Ha. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta curah hujan seperti berikut
ini.

Gambar 3.22. Peta Curah Hujan Kawasan DAS Batang Merangin

III-61
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.8. Hidrologi

DAS Batang Merangin terdiri dari 1 sungai induk yaitu Sungai Batang
Merangin dan 36 anak sungai yang tersebar di 6 kecamatan di Kabupaten
Merangin. Untuk mengetahui nama-nama anak sungai dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

III-62
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Tabel 3.26.
Daftar Nama Anak Sungai di DAS Batang Merangin
No Kecamatan Nama Anak Sungai
1 Pangkalan Jambu 1 Sungai Pangkalan Jambu
2 Sungai Batang Penatai
3 Sungai Sopenin
4 Sungai Batang Sula
5 Sungai Muara Ibai
6 Sungai Batang Air Batu
7 Sungai Air Liki
8 Sungai Seringat
9 Sungai Batang Langeh
2 Renah Pembarab 1 Sungai Segak
2 Sungai Muaro Nilo
3 Sungai Simpo
4 Sungai Pauh
5 Sungai Langsat
3 Bangko Barat 1 Sungai Bungin 1
2 Sungai Bungin 2
3 Sungai Belengo
4 Sungai Bintar
5 Sungai Bengkarang
4 Bangko 1 Sungai Batang Mesumai
2 Sungai Mas
4 Sungai Belisih
5 Sungai Piul
6 Sungai Murak
7 Sungai Ulak
8 Sungai Tantan
5 Pamenang Barat 1 Sungai Lamin
2 Sungai Belengo
3 Sungai Dereh
6 Pamenang 1 Sungai Belengo
2 Sungai Kedai
3 Sungai Panili
4 Sungai Rasau
5 Sungai Tebat
6 Sungai Jelatang
Sumber: Dinas PU-PSDA Kabupaten Merangin 2018

Berdasarkan tabel diatas pada DAS Batang Merangin memiiliki 36 anak


sungai yang tersebar di 6 Kecamatan, pada Kecamatan Pangkalan Jambu terdapat
paling banyak anak sungai yaitu 9 anak sungai, dan yang paling sedikit jumlahnya
berada pada Kecamatan Pamenang Barat dengan jumlah 3 anak sungai.
Sedangkan untuk luas hidrologi yang ada pada DAS Batang Merangin bisa dilihat
pada tabel berikut ini.

III-63
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Tabel 3.27.
Hidrologi DAS Batang Merangin
No Hidrogeologi Luas (Ha)
1 Produktifitas Akuifer Sedang 10.509,29
2 Produktifitas Akuifer Kecil 4.617,07
3 Setempat Akuifer Produktif 56.364,57
4 Daerah Air Tanah Langka 18.108,35
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa pada Kawasan DAS Batang Merangin
hidrogeologi yang paling luas yaitu setempat akuifer produktif dengan luas
56.364,57 Ha. Untuk lebih jelasnya gambaran salah satu DAS Batang Merangin
bisa dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.23.
Sungai Batang Merangin

Sumber: Hasil Survey, 2018

Gambar diatas menjelaskan keadaan DAS Batang Merangin yang diambil


dari beberapa lokasi yang dilewati DAS Batang Merangin tersebut. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada peta hidrologi berikut.

Gambar 3.24. Peta Hidrologi Kawasan DAS Batang Merangin

III-64
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.9. Geologi
Berdasarkan data dari RTRW Kabupaten Merangin 2013-2033, geologi
atau batuan yang terdapat di kawasan DAS Batang Merangin berjumlah 10 jenis
geologi atau batuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.28.
Jenis Geologi yang ada Di DAS Batang Merangin
No Jenis Batuan Kode Luas (Ha)
1 Batu Gunung Api Tak Terpisahkan Qyu 55,77
2 - KJp 4.544,33
3 Grano Diorit Tantan TRjgd 1.437,28
4 Fm. Muaraenim Tmpm 91,23
5 - QTk 3.727,30
6 Fm.Air Benakat dan Andesit Tma 8.350,98
7 - Pm 1.676,61
8 - Ja 13.764,61
9 Palau Sebesi Qhv 10.776,33
20 Batu Gunung Api Tak Teruraikan QTv 11.629,14
Total 56.063.58
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

III-65
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Berdasarkan tabel diatas, jenis batuan yang paling luas yang terdapat di
kawasan DAS Batang Merangin yaitu batuan dengan kode Ja seluas 13.764,61
Ha, sedangkan yang paling kecil terdapat pada batuan Fm. Muaraenim seluas
91,23 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut ini.

Gambar 3.25. Peta Geologi Kawasan DAS Batang Merangin

III-66
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.10. Vegetasi

Berdasarkan tutupan lahannya, terdapat jenis vegetasi yang ada disekitar


Kawasan DAS Batang Merangin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.29.
Jenis Vegetasi dan Luas DAS Batang Merangin
No Jenis Vegetasi Luas (Ha) Persentase (%)
1 Perkebunan 3.046,03 3,55
2 Pertanian Lahan Kering 8.733,75 10,17
3 Pertanian Lahan Kering 40.857,37 47,56
Bercampur Dengan Semak
4 Semak/Belukar 1.250,86 1,46
5 Semak/Belukar Rawa 821,23 0,96
6 Hutan Lahan Kering Sekunder 31.199,9 36,32
Total 85.909,14 100
Sumber: Kementrian Kehutanan RI

Berdasarkan tabel diatas vegetasi yang paling luas disekitar kawasan DAS
Batang Merangin yaitu pertanian lahan kering bercampur semak dengan luas
40.857,37 Ha. Sedangkan yang paling sedikit yaitu semak / belukar rawa dengan
luas 821,23 Ha. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini

Gambar 3.26.
Vegetasi Kawasan DAS Batang Merangin

III-67
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Sumber: Hasil Survey, 2018

Berdasarkan gambar diatas menjelaskan bahwa pada Kawasan DAS


Batang Merangin terdapat bebrapa jenis vegetasi yang diantaranya seperti gambar
diatas yaitu semak belukar dan perkebunan.

3.2.11. Kebencanaan
Bencana yang terjadi pada DAS Batang Merangin yaitu banjir yang
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam waktu yang lama yang terjadi
setiap 2 kali setahun dengan ketinggian maksium 1 sampai 2 meter. Kemudian
bencana gempa terjadi namun belum pernah mengalami kerusakan.
Tabel 3.30.
Rawan Bencana Di Kawasan DAS Batang Merangin
Luas (Ha) Persentase
No Jenis Bencana
(%)
1 Rawan Banjir 1.116,22 1,26
2 Rawan Gempa 28.123,00 31,86
3 Kawasan Aman Bencana 59.041,02 66,88
Total 88.280,24 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa pada Kawasan DAS Batang


Merangin terdapat 2 jenis bencana yaitu banjir 1,26% dari total Kawasan dan
gempa bumi 31,86% dari total Kawasan, dan dari total seluruh Kawasan paling
luas daerah aman bencana yaitu 66,88% dari total luas Kawasan DAS Batang
Merangin. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar peta berikut ini.

III-68
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.27. Peta Rawan Bencana Kawasan DAS Batang Merangin

III-69
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.12. Penggunaan Lahan


Jenis guna lahan yang ada di kawasan DAS Batang Merangin banyak
dipenuhi oleh kebun campuran yang didapatkan dari RTRW Kabupaten Merangin
tahun 2013-2033, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dan gambaran
persentase berikut ini.
Tabel 3.31.
Jenis Penggunaan Lahan di Kawasan DAS Batang Merangin
No Jenis Luas (Ha) Persentase (%)
2 Hutan Lahan Kering 2.099,86 2,38
3 Kebun Campuran 37.137,13 42,07
4 Hutan Alam 33.153,64 37,55
5 Permukiman 2.100,07 2,38
6 Semak Belukar 3.798,93 4,30
7 Perkebunan 6.025,21 6,83
8 Tegalan 3.965,4 4,49
Total 88.280,24 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034
Gambar 3.28.
Persentase Jenis Penggunaan Lahan di Kawasan DAS Batang Merangin

Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

III-70
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat guna lahan yang mendominasi
di kawasan studi adalah kebun campuran dengan luas 38.300,90 ha atau 43,39 %
dari luas lahan keseluruhan, sementara lahan yang paling sedikit adalah sawah
dengan luas 41,98 ha atau 0,05 % dari luas lahan keseluruhan. untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada peta penggunaan lahan berikut.

Gambar 3.29. Peta Penggunaan Lahan Kawasan DAS Batang Merangin

III-71
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.13. Tutupan Lahan


Tutupan lahan yang ada di daerah sekitar DAS Batang Merangin paling luas
yaitu pada jenis pertanian lahan kering bercampur dengan semak, dan paling
sedikit pada tutupan lahan transmigrasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dan gambar persentase berikut ini.
Tabel 3.32.
Tutupan Lahan Di Kawasan DAS Batang Merangin
No Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Hutan 33.422,64 37,31
2 Kebun Campuran 22.847,79 25,51
3 Ladang/Tegalan 7.510,94 8,39
4 Perkebunan Lain 14.769,46 16,49
5 Permukiman 1.428,23 1,59
6 Rawa 110,76 0,12
7 Sawah 169,65 0,19
8 Semak/belukar 7.847,18 8,76
9 Tubuh Air 1.465,60 1,64
Total 89.572,25 100
Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

Gambar 3.30.
Persentase Jenis Tutupa Lahan di Kawasan DAS Batang Merangin

Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034

III-72
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Berdasarkan tabel dan gambar diatas data tutupan lahan yang ada di sekitar
DAS Batang Merangin terdiri atas sepuluh jenis seluas 89.572,25 Ha dengan di
dominasi oleh hutan paling luas yaitu 33.422,64 Ha persentase 37,31% dari total
luas Kawasan, serta paling kecil rawa hanya seluass 220,76 Ha dengan persentase
0,12% dari total luas kawasan . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
tutupan lahan DAS Batang Merangin berikut.
Gambar 3.31.
Foto Jenis Tutupan Lahan di Kawasan DAS Batang Merangin

Sumber: Hasil Survey, 2018

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa tutupan lahan yang berada pada
Kawasan DAS Batang Merangin salah satunya yaitu semak belukar, perkebunan
dan tanah terbuka. Untuk lebih jelas dimana lokasinya bisa dilihat pada gambar
peta berikut ini.

III-73
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.32. Peta Tutupan Lahan Kawasan DAS Batang Merangin

III-74
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.14. Debit Air

3.2.15. Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh dari Kecamatan yang


termasuk dalam Kawasan DAS Batang Merangin maka jumlah penduduk
terbanyak terdapat pada Kecamatan Bangko dan paling sedikit pada Kecamatan
Tiang Pumpung. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk di kawasan
DAS Batang Merangin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.33.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kawasan Studi Tahun 2017
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (%)
1 Pangkalan Jambu 3.293 3.347 6.640 3
2 Sungai Manau 5.012 5.174 10.186 5
3 Renah Pembarap 6.198 6.358 12.556 6
4 Bangko 27.366 26.015 53.382 25
5 Bangko Barat 6.133 5.652 11.785 6
6 Pamenang Barat 8.989 8.689 17.678 8
7 Pamenang 18.374 12.330 35.877 17
8 Nalo Tantan 7.137 6.739 13.876 6
9 Tiang Pumpung 2.428 2.314 4.742 2
10 Lembah Masurai 14.249 12.330 26.579 12
11 Jangkat 5.001 4.798 9.799 5
12 Muara Siau 5.022 4.808 9.830 5
Total 109.202 98.554 212.93 100
Sumber : Kabupaten Merangin Dalam Angka 2018

Berdasarkan tabel diatas pada Kawasan DAS Batang Merangin, jumlah


penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Bangko dengan jumlah 53.382 jiwa
dan paling rendah terdapat pada Kecamatan Tiang Pumpung yaitu 4.742 jiwa.

3.2.16. Prasarana
Untuk jaringan jalan di kawasan DAS terdiri dari jalan nasional, jalan
kabupaten, dan jalan Provinsi. Rata-rata perkerasan jalannya adalah aspal dan
beton, namun di beberapa titik masih ada jalan dengan perkerasan kerikil dan
tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 3.34.
Panjang Jalan di Kawasan DAS Batang Merangin
No Jenis Panjang (km) Persentase (%)
1 Kolektor 74,93 12,21
2 Lokal 73,23 11,93
3 Lingkungan 465,57 75,86
Total 613,73 100
Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia, 2014

III-75
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

Gambar 3.33.
Perkerasan Jaringan Jalan di Kawasan DAS Batang Merangin

Sumber : Hasil Survey, 2018

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa jalan yang ada pada DAS Batang
Merangin terdapat jalan lingkungan yang paling Panjang yaitu 157.850,03 meter,
dan paling pendek jalan arteri 29.790,91 meter. Lalu pada gambar diatas juga
menjelaskan bahwa salah satu gambaran jalan yang ada didalam Kabupaten yang
berda disekitar kawasan DAS Batang Merangin. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada gambar peta berikut ini.

Gambar 3.34. Peta Jaringan Jalan Kawasan DAS Batang Merangin

III-76
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

3.2.17. Ekonomi Kawasan

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Kawasan DAS Batang


Merangin, pekerjaan rata-rata masyarakat yang tinggal di Kecamatan yang dilalui
yang dilalui DAS Batang Merangin berkebun dan dompeng emas pada sungai
Batang Merangin tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut
ini.
Gambar 3.35.
Kondisi Ekonomi Kawasan

Sumber : Hasil Survey, 2018

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada Kawasan DAS Batang


Merangin rata-rata masyarakat berkebun yang lokasinya disekitaran sungai dan
ada juga sebagian yang melakukan dompeng emas secara illegal.

III-77
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
PENGELOLAAN KAWASAN DAS BATANG MERANGIN

III-78

Anda mungkin juga menyukai