Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Kutipan Catatan Kaki dan Bibliografi

Disusun Oleh:

1. Fadli

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kutipan, Catatan Kaki,dan Bibliografi.
Dalam penulisan resume ini. Penulis banyak mendapat bantuan, dorongan,
dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia, dan anggota kelompok yang telah ikut berpartisipasi
dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini baik dalam penyajian materi maupun teknis penulisannya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Palu, 2 Oktober 2016


Tim penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................

1.2 Tujuan....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kutipan……………......................................................

2.2 Catatan Kaki……......................................................

2.3 Bibliografi…………………........................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................
3.2 Saran......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurangnya perhatian dalam penulisan KTI terutama dalam hal penulisan
kutipan,catatan kaki, dan bibliografi sehingga penulis akhirnya membuatkan makalah
yang dimana judul makalah ini yaitu: Kutipan, Catatan Kaki, dan Bibliografi, guna
membantu para penulis dalam pembuatan KTI. Terutama bagi mahasiswa baru yang
belum banyak mengetahui cara-cara penulisan KTI.
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui

maksudnya apa. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai

sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil

dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada

halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf

di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan

kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul

artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/

www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.


Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang
berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah
berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis
membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan,
yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.
Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu
buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Maka dari itu kami mengambil judul Kutipan, Catatan Kaki,dan Bibliografi
untuk membahas materi ini dalam perkuliahan ini.

1.2 Tujuan
Ada pun tujuan dalam pembahasan materi ini yakni :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kutipan, catatan kaki dan
bibliografi.
2. Agar mahasiswa mengetahui jenis dan contoh dari kutipan, catatan kaki dan
bibliografi.
3. Agar mahasiswa bisa membuat dan mempraktekan kutipan, catatan kaki dan
bibliografi dalam KTInya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kutipan
a. Pengertian
Menurut Bambang Harianto (2007) kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip.
Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Menurut Keraf (1989) secara garis besar kutipan adalah pengulangan satu
ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau
eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi
dengan) tanda kutip. Kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit
bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan,
adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Kutipan adalah suatu ide pokok, atau sebuah gagasan yang dikutip dari suatu
argument atau sebuah karangan.

b. Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmu yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

c. Jenis-Jenis Kutipan

a) Kutipan langsung

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak
boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda
( sic ! ), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal
tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip,harus digunakan huruf siku […..].

Contohnya :

1) “Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan.
Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat
menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita
rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa,
mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa
Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
2) Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin
banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi
karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
3) “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena
sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).

b) Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )

Kutipan tidak langsung adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang


pengarang/pembicara/orang terkenal yang diambil intinya saja. Kutipan tidak
langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.

Contohnya :

1) Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk


diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok
yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa
secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh
pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang
sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa
Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
2) Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya
tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan
pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
3) Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan
pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang
dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).
2.2 Catatan Kaki

a. Pengertian

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap
lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk
memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai
pedoman penyusunan daftar bacaan / bibliografi.

b. Tujuan Catatan Kaki (footnote)

1) Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku.


2) Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasa dalam
penulisan tersebut.
3) Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang dipergunakan
dalam teks.

c. Cara Penulisan Catatan Kaki

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan
catatan kaki:
1) Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas
karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2) Catatan kaki diketik berspasi satu.
3) Diberi nomor.
4) Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5) Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya
dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6) Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan
yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7) Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8) Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih
baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9) Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2
sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang
keterangan catatan kaki.
10) Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih
[x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11) Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan
loc.cit.
12) Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya
mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

d. Contoh Catatan Kaki

Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat
Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula
nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.

Ilmu dan Moral


Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam

makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh

umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. [.....]. Menyimak masalah ini, ada

baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato

pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang

mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Berikut adalah contoh catatan kaki lainnya:

Bagi penulis, penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan
dengan cara Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman untuk
tempat catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat memudahkan
mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang letaknya di bagian akhir
buku.

Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul
buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor
seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama
penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri
dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan nama pengarang, judul
artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor
halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid.
(singkatan dari ibidum), {cara penulisannya tanpa pakai bold, italic maupun garis
bawah penulis hanya memperjelas tulisanya}, yang artinya sama persis sumbernya
dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang
telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato).
{cara penulisannya tanpa pakai bold, italic maupun garis bawah tetapi titiknya dan
spasinya digunakan, penulis hanya memperjelas tulisanya}, Untuk sumber dari
majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit.
(singkatan dari loco citato), {cara penulisannya tanpa pakai bold, italic maupun garis
bawah tetapi titiknya dan spasinya digunakan, penulis hanya memperjelas tulisanya}.

Perhatikan contoh berikut!


.........................................................
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal.18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal.25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber
nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.

2.3 Bibliografi
a. Pengertian

Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία, bibliographia, secara harfiah


"penulisan buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik,
benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari
bahasa Yunani-λογία,-logia).
Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk
suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara
sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.

b. Fungsi Bibliografi

1) Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan.


2) Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.
3) Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan
sebagainya.

c. Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya

1) Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.


2) Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
3) Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid
buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

d. Penyusunan Bibliografi

1) Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.


2) Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan abjad.
3) Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk
refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti
dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
4) Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak
antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
5) Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.

e. Jenis-Jenis Bibliografi

Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
 Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari
gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku
atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi
serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
 Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka.
Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau
artikel.

Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:


 Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan
pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
 Bibliografi terkini/current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit
saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
 Bibliografi selektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
 Bibliografi subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang
ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
 Biliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah
regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan
cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan
antara lain :
i. Permintaan pengguna
ii. Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
iii. Dokumentasi koleksi yang dimiliki
iv. Mandat instansi
f. Bagian-bagian Bibliografi

Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :

 Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
 Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan
korporasi.
 Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi
tersebut berada.
 Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun
terbit.
 Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
 Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak.
 Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number,
perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya.

g. Contoh Bibliografi

 Buku sebagai sumber acuan.


Urutan penyebutannya adalah
1. Nama Pengarang.
2. Tahun terbit.
3. Judul buku.
4. Tempat terbit.
5. Nama penerbit.
Contohnya:

 Setiabudi, A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta : Gramedia. Depdikbud


1989. Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.
 Majalah sebagai sumber acuan

1. Nama Pengarang.
2. Tahun terbit.
3. Judul artikel.
4. Nama majalah.
5. No majalah.
6. Bulan terbit.
7. Tempat terbit.
Contohnya:

 Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Insert Media, 12


(Desember IV). Jakarta

 Surat Kabar sebagai acuan


1. Nama Pengarang.
2. Tahun terbit.
3. Judul artikel.
4. Nama surat kabar.
5. Tanggal terbit.
6. Tempat terbit.
Contohnya:
 Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Poskota, 2
November 1988 . Jakarta.

 Antologi Sebagai acuan.


1. Nama Pengarang
2. Tahun terbit karangan
3. Judul karangan
4. Nama Editor
5. Judul antologi
6. Tempat terbit
7. Nama penerbit
Contohnya:

 Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika


Indonesia. dalam Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta : Univ
Gunadarma.
 Internet sebagai sumber
1. Nama pengarang.
2. Tahun terbit.
3. Judul.
4. Nama website.
5. Laman website.
6. Tahun pengaksesan.
Contohnya:
 Setiabudi, A.N. 1985. “Kereta maglev masa depan” Wikipedia (online), jilid
5, No.4, (http://www.atmasetya.com, di akses 15 November 2001)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan kutipan, catatan kaki dan
bibliografi pada suatu karangan dan sebagainya, memiliki ketentuan dan aturan yang
berlaku dalam penulisannya. Penggunaan kutipan, catatn kaki, dan bibliografi sangat
penting dalam penulisan buku, majalah, KTI dan lain-lain. Untuk itu dalam penulisan
kutipan, catatan kaki, dan bibliografi harus diperhatikan cara-cara penulisannya
untuk menghasilkan karya yang maksimal. Penulis juga menyadari bahwa masih ada
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis membutuhkan
masukkan-masukkan yang bersifat membangaun sehingga penulis bisa megoreksi
kekurangan tersebut.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang disampaikan penulis.

 Untuk pihak kampus

Diharapkan penambahan buku lebih banyak lagi dalam tata cara pemakaian
kutipan, catatan kaki dan bibliografi, guna untuk menambah pengetahuan dalam
penulisan Makalah ,Skripsi dll.

 Untuk dosen
Diharapkan ibu/bapak bisa menjelaskan lebih rinci lagi mengenai cara dan
penggunaan kutipan, catatan kaki dan bibliografi pada Karya Tulis Ilmiah khususnya.
Agar mahasiswa bisa mengaplikasikannya dengan baik.

 Untuk mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih memperhatikan lagi cara penulisan dan pemakaian


dalam penggunaan kutipan, catatan kaki, dan bibliografi yang benar, guna sebagai
perbaikan dalam peninjuan ulang sebelum akhirnya diberikan kepada tim dosen
penilai.
DAFTAR PUSTAKA

Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 2. Solo: Platinum.
Tim Edukatif. 2006. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tri,Endah.2008. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas X. Bumi Aksara:
Jakarta.
Tim Kreasi Ilmu. 2006. Kamus Pintar Bahasa Indonesia . Epsilon Group: Bandung.
Utami, Sri dkk. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Anonim. Kutipan, catatan kaki, dan Bibliografi. Wikipedia(online).
(www.google.com) diakses pada tanggal 29 september 2016.
Anonim. Resume Kutipan, Catatan kaki, dan Daftar pustaka. Online:Google.2016

Anda mungkin juga menyukai