Kerangka - Dasar Struktur Kurikulum PDF
Kerangka - Dasar Struktur Kurikulum PDF
KERANGKA DASAR
KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PUSAT KURIKULUM
DERPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007
DAFTAR ISI
Bab I . Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. Landasan Yuridis
1. Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa
”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”.
2. Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan
Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
3. Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”. Sedangkan pada pasal 28 tentang
Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa ”(1) Pendidikan Anak
usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2)
Pendidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidkan formal, non formal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang
sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal:
KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur
pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai
pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.”
B. Landasan Filosofis
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.
Artinya melalui proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang
baik. Standar manusia yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau
negara, karena perbedaan pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya.
Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa
perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.
Bangsa Indonesia yang menganut falsafah Pancasila berkeyakinan
bahwa pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan
pendidikan yaitu menjadikan manusia indonesia seutuhnya.Bangsa Indonesia
juga sangat menghargai perbedaan dan mencintai demokrasi yang
terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang maknanya
“berbeda tetapi satu.” Dari semboyan tersebut bangsa Indonesia juga sangat
menjunjung tinggi hak-hak individu sebagai mahluk Tuhan yang tak bisa
diabaikan oleh siapapun. Anak sebagai mahluk individu yang sangat berhak
untuk mendaptkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya. Dengan pendidikan yang diberikan diharapkan anak dapat
tumbuh sesuai dengan potensi yang dimilkinya, sehingga kelak dapat
menjadi anak bangsa yang diharapkan. Melalui pendidikan yang dibangun
atas dasar falsafah pancasila yang didasarkan pada semangat Bhineka
Tunggal Ika diharapkan bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang tahu
akan hak dan kewajibannya untuk bisa hidup berdampingan, tolong
menolong dan saling menghargai dalam sebuah harmoni sebagai bangsa
yang bermartabat.
Sehubungan dengan pandangan filosofis tersebut maka kurikulum
sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan, pengembangannya harus
memperhatikan pandangan filosofis bangsa dalam proses pendidikan yang
berlangsung.
C. Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak
usia dinii didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh
kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan
kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Menurut Wittrock (Clark, 1983),
ada tiga wilayah perkembangan otak yang semakin meningkat, yaitu
pertumbuhan serabut dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan
pembagian sel saraf. Peran ketiga wilayah otak tersebut sangat penting untuk
pengembangan kapasitas berpikir manusia. Sejalan dengan itu Teyler
mengemukakan bahwa pada saat lahir otak manusia berisi sekitar 100 milyar
hingga 200 milyar sel saraf. Tiap sel saraf siap berkembang sampai taraf
tertinggi dari kapasitas manusia jika mendapat stimulasi yang sesuai dari
lingkungan.
Jean Piaget (1972) mengemukakan tentang bagaimana anak belajar:“
Anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak seharusnya
mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru bisa menuntun
anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang
terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun
pengertian itu sendiri, dan ia harus menemukannya sendiri.” Sementara Lev
Vigostsky meyakini bahwa : pengalaman interaksi sosial merupakan hal
yang penting bagi perkembangan proses berpikir anak. Aktivitas mental yang
tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.
Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak jika ia
dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya. Howard Gardner menyatakan
tentang kecerdasan jamak dalam perkembangan manusia terbagi menjadi:
kecerdasan bodily kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan naturalistik, kecerdasan logiko – matematik,
kecerdasan visual – spasial, kecerdasan musik.
BAB III
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. Pengertian
b. PAUD bertujuan:
BAB IV
BENTUK SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur non formal meliputi
Kelompok Bermain
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
non formal yang meyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia
2 sampai 4 tahun.
Taman Penitipan Anak
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
non formal yang menyelenggarakan program kesejahteraan sosial,
perawatan, pengasuhan, dan pendidikan sejak lahir sampai dengan
usia 6 tahun.
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sederajat
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
non formal selain Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain,
yaitu:
a. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (Pos PAUD) adalah salah satu
bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan dan pengasuhan bagi anak
sejak lahir sampai dengan berusia 6 (enam) tahun yang
Raudhatul Athfal
Adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum
dan pendidikan keagamaan Islam bagi anak usia 4 sampai 6 tahun
BAB V
STANDAR PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
A. Pengertian
Standar perkembangan anak usia dini adalah standar kemampuan
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang didasarkan pada
perkembangan anak. Standar perkembangan merupakan acuan dalam
mengembangkan program pembelajaran anak usia dini.
Standar perkembangan Per Usia ini disusun dalam rentangan usia dan
perkembangan Per Usia ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melihat
USIA/UMU
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
R
1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
ASPEK
MORAL Anak mampu Anak mulai Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
DAN NILAI- memperhatik meniru meniru meniru dan meng- melakukan
NILAI an perilaku perilaku secara mengucapka ucapkan perilaku
AGAMA keagamaan keagamaan terbatas n bacaan bacaan doa/ keagamaan
yang diterima secara perilaku doa/lagu-lagu lagu-lagu secara
melalui sederhana keagamaan keagamaan keagamaan, berurutan dan
inderanya dan mulai yang dilihat dan gerakan meniru mulai belajar
mengekspre- dan beribadah gerakan ber- membedakan
sikan rasa didengarnya secara ibadah, perilaku baik
sayang dan Mulai meniru sederhana, mengikuti dan buruk
cinta kasih perilaku baik mulai aturan serta
atau sopan berperilaku mampu
baik atau belajar
sopan bila berpetilaku
diingatkan baik dan
sopan bila
diingatkan
SOSIAL Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
EMOSIONA berinteraksi berinteraksi berinteraksi berinteraksi, berinteraksi, ber- interaksi,
L dengan dengan dan dapat mulai dapat dan mulai
dan merespon lingkungan mengenal menunjukkan mengendalik mematuhi
Kemandiria kehadiran terdekatnya dirinya, dan reaksi emosi an emosinya, aturan, dapat
n orang lain (keluarga), menunjukkan yang wajar, mulai mengendalika
dan keinginannya serta mulai menunjukkan n emosinya,
menunjukkan menunjukkan rasa percaya menunjukkan
keinginannya rasa percaya diri, serta rasa percaya
diri mulai dapat diri, dan dapat
menjaga diri menjaga diri
sendiri sendiri.
KOGNITIF Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
menyadari bereksplorasi mengenal mengenal mengenal memahami
keberadaan terhadap benda dan konsep dan konsep
benda yang benda yang memanipulas sederhana memahami sederhana
tidak ada di i objek/benda dan dapat berbagai dan dapat
dilihatnya sekitarnya mengklasifika konsep memecahkan
si sederhana masalah
dalam sederhana
kehidupan dalam
sehari-hari kehidupan
sehari-hari.
BAHASA Anak mampu Anak mampu Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak dapat
merespon mengerti men- mendengarka berkomunika berkomunikasi
suara dan isyarat dan dengangarka n, si secara secara lisan,
mengucapka perkataan n, dan ber- berkomunikas lisan, memiliki
n satu kata orang lain komunikasi i secara lisan memiliki perbendahara
yang serta secara lisan serta memiliki perbenda- an kata, serta
bermakna mengucapka dengan perbenda- haraan kata- mengenal
USIA/UMU
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
R
1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
ASPEK
n kalimat haraan kosa kata dan simbol-simbol
keinginannya sederhana kata yang mengenal untuk per-
secara semakin simbol- siapan
sederhana banyak simbol membaca,
menulis dan
berhitung
FISIK/motor Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
ik menggerakka menggerakk melakukan melakukan melakukan melakukan
n tangan, an anggota gerakan gerakan gerakan gerakan tubuh
lengan, kaki, tubuhnya seluruh secara te tubuh secara secara ter-
kepala dan (latihan anggota koordinasi ter- koordinasi
badan kekuatan tubuhnya untuk koordinasi kelenturan
otot tangan, secara kelenturan, untuk sebagai
otot terkoordinasi dan kelenturan, keseimbangan
punggung keseimbanga kelincahan, , dan
dan otot n dan kelincahan
kaki) untuk keseimbanga
menjaga n
keseimbanga
n
SENI Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
bereaksi meniru suara melakukan melakukan meng- meng-
terhadap dan gerak berbagai berbagai ekspresikan ekspresikan
irama yang secara gerakan gerakan diri dengan diri dan
didengarnya sederhana anggota sesuai irama , meng- berkreasi
tubuhnya menyajikan gunakan dengan
sesuai dan berkarya berbagai berbagai
dengan seni media/bahan gagasan
irama dapat dalam imajinasi dan
mengekpresi berkarya seni menggunakan
-kan diri melului berbagai
dalam bentuk kegiatan media/bahan
goresan eksplorasi menjadi suatu
sederhana karya seni.
BAB VI
PROGRAM PEMBELAJARAN
BAB VII
STRUKTUR PROGRAM PEMBELAJARAN, WAKTU BELAJAR
DAN KALENDER PENDIDIKAN
Aspek Pengembangan
A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama
2. Sosial, emosional dan kemandirian
B. Kemampuan Dasar 1. Bahasa
2. Kognitif
3. Fisik/Motorik
4. Seni
B. WAKTU BELAJAR
Program pembelajaran pada anak usia dini untuk TK /RA dan bentuk
lain yang sederajat menggunakan beban belajar satu tahun dalam bentuk
perencanaan semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
Perencanaan program pembelajaran di TK / RA dan bentuk lain yang
sederajat adalah perencanaan mingguan efektif dalam satu tahun pelajaran
(2 semester) adalah 34 minggu, dengan jam belajar efektif adalah 2,5 jam
(150 menit). Perminggu adalah 15 jam (900 menit) pertahun adalah 510 jam
(30.600 menit).
Perencanaan program pembelajaran pada Kelompok Bermain adalah :
(1) Usia 2 - 4 tahun kegiatan bermain per minggu minimal tiga kali
pertemuan. Setiap pertemuan minimal selama dua jam dengan pertemuan
ideal selama 4 jam.
Perencanaan program pembelajaran pada Taman Penitipan Anak
adalah sebagai berikut: (1) Full day care anak dititipkan sehari penuh dari jam
08.00 sampai dengan jam 17.00, (2) Semi day care anak dititipkan hanya
setengah hari dari jam 08.00 sampai dengan 12.00 atau jam 12.00 sampai
17.00, (3) insidental day care anak hanya dititipkan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan orangtua.
Perencanaan program pembelajaran pada Satuan Pendidikan Anak
Usia Dini Sejenis adalah layanan minimal yang hanya dilakukan 1 – 2
kali/minggu. Tiap pertemuan minimal selama 2 jam dengan pertemuan ideal
selama 6 jam.
C. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan anak usia dini mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender
pendidikan tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
BAB VIII
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Prinsip-prinsip Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran hendaknya memperhatikan
beberapa prinsip berikut ini:
Relevansi
Program pembelajaran anak usia dini harus relevan dengan
kebutuhan dan perkembangan anak secara individu
Adaptasi
Program pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan dan
mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.
Kontinuitas
Program pembelajaran anak usia dini harus disusun secara
berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan
perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak
memasuki pendidikan selanjutnya
Fleksibilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dipahami,
dipergunakan dan dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan
keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga
penyelenggara
Kepraktisan dan Akseptabilitas
Akuntabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dapat
dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan anak usia dini
B. Pendekatan Pengembangan
BAB IX
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Pengertian
Penilaian perkembangan anak usia dini adalah proses pengumpulan data
dan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang
diperoleh dari proses dan hasil kegiatan belajar selama periode tertentu.
2. Tujuan
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak
2. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut
3. Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Prinsip
1. Menyeluruh, penilaian mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan
perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.
4. Aspek
1. Status kesehatan dan gizi anak
2. Aspek perkembangan mencakup moral dan nilai agama, sosial,
emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, seni, dan fisik/motorik
5. Alat
Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain
pengamatan (observasi), catatan anekdot, portofolio, dan lain-lain.