Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Dosen
Muslim

Koperasi Produksi

Oleh
Indah Rizki Aulia ( 20160101304 )

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


CITRA RAYA
2017
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan........................................................................................ 1

C. Manfaat Penulisan...................................................................................... 1

D. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... . ............ 2

A. Pengertian Koperasi Produsen................................................................. 2

B. Jenis Persediaan Koperasi di Produsen..................................................... 2

C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen............................. 3

D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen................................................... 5

E. Faktor-Faktor Dalam Perkembangan Koperasi Produsen........................... 5

BAB III PENUTUP…………………...................................................................................... 7

A. Kesimpulan.............................................................................................. 7

B. Saran....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun
untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari
para anggotannya. Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang
mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil
produksi mereka. Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen
(penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan
anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi
dilakukan. Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/
perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang
digaji/diupah.

Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan, dapat pula dibedakan
atas; Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama).
Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk lebih memahami tentang Koperasi Produsen di Indonesia.


2. Untuk lebih mengetahui masalah yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia.
3. Untuk lebih mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat dalam penyususnan makalah ini adalah :


2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Koperasi Produsen di Indonesia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi Koperasi Produsen di
Indonesia.
4. Mahasiswa dapat mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu penelitian
yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data dan keterangan melalui
buku-buku dan bahan lain, termasuk juga internet, yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang diteliti.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang).
Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata
lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan
produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah
anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.

Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak
terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat
unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).

 Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan koperasi lebih ditekankan


pada kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya:

1. Pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan pelumas.
2. Memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar koperasi,
mencari/pengadaan atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan produksi
anggota berdasarkan pesanan/ permintaan pasar agar tepat waktu.
3. Pelayanan perbengkelan dan suku-cadang.
4. pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota, antara lain
mengenai koperasi produsen, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota,
pemahaman anggota terhadap waktu baku kerja, proses produksi, efisiensi,
produktifitas, tat tetap peralatan dan mesi, mutu produk yang dihasilkan,dan lain-
lain.

 Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada koperasi
disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat berupa proses
produksi di awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa berbentuk pengolahan
bahan baku utama. Di tengah, pengerjaan barang setengah jadi dan Di akhir, bisa
berupa merakit, pengendalian mutu (grading/sortasi), pengolahan akhir,
pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini, pelayanan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota mengenai perkoperasian,
meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap
mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja, proses produksi dan lain-lain, tetap
dilakukan seperti jenis pertama.

B. Jenis Persediaan di Koperasi Produsen

1.Persediaan Bahan Baku


Bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk. Bahan baku
Merupakan elemen utama dari suatu produk,walaupun ada juga elemen yang lain.
Contoh: kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku dari meja, kulit
Adalah elemen utama dari sepatu serta tas,dan sebagainya.

2. Persediaan Bahan Dalam Proses


Bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi barang jadi tetapi pada
Sampai akhir suatu periode tertentu belum selsai proses produksinya. Contoh: pakaian
Yang belum ada lengannya dalam koperasimprodusen garmen, meja tulis yang belum
Dihaluskan dan belum dicat dalam koperasi produsen mebel, sepatu yang belum
Diberikankan warna dalam koperasi produsen.

3. Persediaan Barang Jadi

Adalah bahan baku yang telah diproses menjadi produk jadi yang siap pake dan siap
dipasarkan. Contoh: meliputi pakain jadi, meja tulis, sepatu,dll

Jenis biaya

Biaya dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut manfaatnya:

1. Biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku untuk
menghasilkan suatu produk jadi.
2. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja
yang terlibat langsung dalam proses produksi
3. Biaya overhead, yaitu berbagai biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, tapi dibutuhkan dalam proses produksi

C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen

Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asa kekeluargaan dewasa ini
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia maupun dunia. Eksistensi
koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam pembangunan Indonesia. Di
Indonesia koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar dalam
memakmurkan Negara ini sejak zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun di Indonesia
perkembangan koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan koperasi di Negara-
negara maju. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Koperasi jarang peminatnya

Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang dalam
masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada pertanggungjawaban
kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan
koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan
adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang
dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk
bergabung.
2. SDM (Sumber Daya Manusia)

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering kita
jumpai pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga
dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan
terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus
koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan.
Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan
agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting
dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa
tanggungjawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.

3. Pesaing

Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau bagaimana
menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita
akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan surface dan
dapat berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik
– trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa,
sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam
harga, tapi hal ini dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat
dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya
hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah yang
memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas
usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah masyarakat
merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih
dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.

5. Kurangnya tenaga profesional

Masih banyak tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam memajukan Koperasi
Pegawai, Baik masalah internal maupun permasalahan eksternal. Dari kurangnya tenaga
yang profesional menangani ini maupun permasalahan lain yang harus di benahi bersama.
Belum lagi ada persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha sejenis koperasi. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, perlu membentuk wadah-wadah yang ada dibawah
kepengurusan Korpri dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan penyuluhan kepada
yang ada dibawah naungan koperasi tersebut.

6. Adanya pemikiran limiting believe


Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh koperasi di
tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan
yang mampu menjamin kesejahteraan manajer atau karyawannya. Untuk itu, pemahaman
tentang koperasi sangat diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah.

D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen

Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga keuangan,
menurut saya dapat diatasi dengan member inovasi – inovasi yang dapat menarik minat
orang banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya dengan mengadakan kegiatan
yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill bagi anggota yang
bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka traning
pembelajaran ,kursus menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak
ikan , keterampilan mesin otomotif & kerajinan tangan berupa souvernir yang laku dijual
dan menghasilkan pendapatan.

Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki
system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di
lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita
mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal
rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana –
rencana itu didukung baik secara fisik maupun secara materi.

Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah kedua,
mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan perusahaan yang
sama bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia yang dimaksud adalah
pengurus koperasi biasanya mereka – mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga
dapat dikatakan rangkap jabatan, Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah
lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi
kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.
Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.
Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien
dan efektif.

E. Faktor – Faktor Dalam Perkembangan Koperasi Produsen

Adapun faktor-faktornya antara lain:

1. Modal
Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga kerja,
dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal bisa berasal dari dalam
anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.

2. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu
produksi tentu akan membuat koperasi tersebut menjadi lancar dan mampu berkembang di
masa depan.
3. Marketing / Pemasaran Hasil Output Produksi
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang yang tepat
agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan / profit yang diharapkan
sebagai pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa
pasar, memberikan dividen kepada pemegang saham, membayar pegawai, karyawan,
buruh, dan lain-lain.

4. Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu koperasi
untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu menciptakan dan
memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi tinggi.

5. Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu koperasi
produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan dan dilaksanakan
oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang stabil mampu membantu
perkembangan koperasi baik dalam segi keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi,
pemberian modal ringan, dan sebagainya.

6. Dukungan Masyarakat
Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya akan membantu
koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan
koperasi baik di desa dan di kota akan sangat mendukung sukses suatu koperasi.

7. Kondisi Perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat
untuk membeli produk koperasi produksi, sehingga efeknya akan sangat baik untuk
perkembangan perkoperasian.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Koperasi produsen Yaitu koperasi yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga
menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjualnya kepada konsumen yang
membutuhkannya. Fungsi Utama Koperasi Produsen Yaitu menjembatani antara
produsen bahan baku tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk jadi siap
pakai. Menjadi tempat pertemuan antara produsen bahan baku dengan konsumen
barang jadi, secara langsung ataupun tidak langsung. Jenis Persediaan di Koperasi
Produsen ada 3 yaitu : 1.Persediaan bahan Baku,2. Persediaan Barang Dalam Proses, 3.
Persediaan Barang
Jadi.

Permasalahan atau kendala dalam koperasi produsen:

1. Koperasi jarang peminatnya


2. SDM (Sumber Daya Manusia)
3. Pesaing
4. Keterbatasan Modal
5. Kurangnya tenaga profesional
6. Adanya pemikiran limiting believe

B. Saran

Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga keuangan,
menurut saya dapat diatasi dengan memberI inovasi – inovasi yang dapat menarik minat
orang banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya dengan mengadakan
kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill bagi
anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka
traning pembelajaran ,kursus menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara
budidaya tambak ikan , keterampilan mesin otomotif & kerajinan tangan berupa
souvernir yang laku dijual dan menghasilkan pendapatan.
Selain itu, perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda
melalui pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi
merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi
akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA

https://lizenhs.wordpress.com/2009/11/11/koperasi-produksi-industri/ (Diakses pada


tanggal 9 Desember 2017 jam 16.12)

http://raidenmas.blogspot.co.id/2013/10/faktor-faktor-pendukung-dan-penghambat.html

(Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 jam 16.49)

Anda mungkin juga menyukai