Anda di halaman 1dari 2

4.a.

IDENTIFIKASI PENCEMARAN UDARA

Industri sering kali disebut sebagai sumber pencemar karena salah satu aktivitas
industrinya adalah pembuangan limbah ke lingkungan. Contohnya adalah asap tebal yang keluar
dari cerobong asap, asap tersebut adalah limbah gas yang dibuang ke lingkungan. Sebagian jenis
gas dianggap sebagai pencemar udara terutama bila konsentrasinya terlalu berlebihan. Senyawa
pencemar itu tersendiri dibagi menjadi senyawa pencemar primer dan senyawa pencemar
sekunder.

Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yang langsung dibebaskan dari
sumber sedangkan senyawa pencemar sekunder ialah senyawa pencemar yang baru terbentuk
akibat antar-aksi dua atau lebih senyawa primer selama berada di atmosfer.

Defini dari pencemaran udara itu sendiri adalah peristiwa pemasukan atau penambahan
senyawa, bahan atau energy ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam atau manusia
sehingga temperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang
paling baik.

Pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat ditimbulkan dari 6
(enam) sumber utama, yaitu:

1. Pengangkutan dan transportasi,


2. Kegiatan rumah tangga,
3. Pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar fosil,
4. Pembakaran sampah,
5. Pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan,
6. Pembakaran bahan bakar dan emisi proses.

Pengendalian pencemaran dapat membawa dampak positif bagi lingkungan karena dapat
membuat kesehatan masyarakat menjadi jauh lebih baik, dan yang paling penting adalah
kerusakan lingkungan yang rendah.

Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pengendalian pencemaran ialah karakteristik
dari pencemar dan hal tersebut bergantung pada jenis dan konsentrasi senyawa yang dibebaskan
ke lingkungan, kondisi geografik sumber pencemar, dan kondisi meteorologis lingkungan.
Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian pada
sumber pencemar dan pengenceran limbah gas.

Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian
yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar. Alat-alat
pemisah debu bertujuan untuk memisahkan debu dari alirah gas buang.
Secara umum alat pemisah debu dapat diklasifikasikan menurut prinsip kerjanya:

1. Pemisah Brown
2. Penapisan
3. Pengendap elektrostatik
4. Pengumpul sentrifugal
5. Pemisah inersia
6. Pengendapan dengan gravitasi

Di industri, terdapat juga beberapa alat yang dapat memisahkan debu dan gas secara
bersamaan (simultan). Beberapa metoda umum yang dapat digunakan untuk pemisahan
secara simultan ialah:

1. Menara percik
2. Siklon basah
3. Pemisah venture
4. Tumbukan orifice plate
5. Menara dengan packing
6. Pencuci dengan pengintian
7. Pembentur turbulen

Pemilihan Teknologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teknologi pengendalian dan rancangan sistemnya


ialah:

1. Watak gas buang atau efluen


2. Tingkat pengurangan limbah yang dibutuhkan
3. Teknologi komponen alat pengendalian pencemaran
4. Kemungkinan perolehan senyawa pencemar yang bernilai ekonomi.

4.b. IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH

Tanah merupakan komponen yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup di muka bumi. Seperti yang kita tahu rantai makanan berawal dari dari tanaman. Manusia
dan hewan juga hidup dari tumbuhan, dan tumbuhan dapat hidup karena adanya tanah. Selain itu
kita juga tinggal di negara Indonesia dimana kekayaan alamnya sangat melimpah dan tanahnya
sangat subur.

Namun karena kesadaran masyarakat yang jauh dari kata peduli, banyak orang yang
memanfaatkan tanah tanpa mengikuti aturan yang berlaku dan tidak memikirkan dampak
panjang dari perbuatan mereka yang secara tidak langsung merusak lingkungan. Seperti kegiatan
pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Salah satu
kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi.

Anda mungkin juga menyukai